• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDY EVALUATIF IMPLEMENTASI KURIKULUM FULL DAYSCHOOL DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS : Studi Kasus di SD Islam Salman Al Farisi Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDY EVALUATIF IMPLEMENTASI KURIKULUM FULL DAYSCHOOL DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS : Studi Kasus di SD Islam Salman Al Farisi Kota Bandung."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

STUDY EVALUATIF

IMPLEMENTASI KURIKULUM FULL DAY SCHOOL

DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS

( Studi Kasus di SD Islam Salman Al Farisi Kota

Bandung)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pengembangan Kurikulum

&

Oleh:

MOCHAMAD SYAICHUDIN

009752

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul ; " Studi Evaluatif Implementasi Kurikulum Full Day School dalam Proses Pembelajaran di Kelas (studi kasus di SD Islam Salman Al Farisi Kota Bandung) " ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko / sangsi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Bandung, 28 Pebruari 2003

Tertanda

(3)

Disetujui dan disahkan oleh Tim Pembimbing

PROF. Dr. H. SAID HAMID HASAN, MA

PEMBIMBING I

Dr. Hi. HANSISWANY KAMARGA. M.Pd PEMBIMBING II

(4)

MENGETAHUI,

KETUA PROGRAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

PROGRAM PASCASARJANA

UNTVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(5)

ABSTRAK

Tesis ini mengambil judul " Studi Evaluasi Implementasi Kurikulum Full Day

Schooldalam Proses Pembelajaran di Kelas (studi kasus di Sekolah Dasar Islam Salman

Al Farisi Bandung ". Fokus penelitian pada implementasi kurikulumfull day school dalam pembelajaran dan kemampuan guru dalam mengimplementasikan kurikulumfull

day school tersebut dalam rangka peningkatan kualitas lulusannya. Kurikulumfull day school adalah suatu kurikulum dengan model baru yang selama ini digunakan oleh sekolah alternatif yang berkembang dewasa ini.

Implementasi kurikulum ini berfokus dari bagaimana guru memahami kurikulum

full day, merencanakan pembelajaran, melaksanakannya sampai dengan bagaimana

mengadakan evaluasi hasil belajar siswa. Penelitian ini menyangkut kemampuan guru

dalam membuat program-program pembelajaran dan melaksanakannya.

Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif yang biasanya disebut pendekatan

naturalistik yang lebih mengutamakan data kualitatif. Metode yang digunakan adalah

evaluasi kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Temuan-temuan penelitian dapat

dirumuskan sebagai berikut : 1). Pemahaman guru terhadap kurikulumfull day school sebatas pada sekolah yang menggunakan waktu lebih lama dalam kegiatan pembelajaran, 2). Kurikulumfull day school ini belum dibuat secara tertulis sehingga guru dalam

membuat perencanaan program tidak ada pegangan, dan perencanaan program yang

dibuat oleh guru masih untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan kurang bisa

dimaksimalkan dengan baik dalam pelaksanaan pembelajaran, 3). Proses implementasi

kurikulumfull day school di kelas sudah baik karena guru menggunakan metode dan pendekatan pembelajaran yang variatif serta didukung dengan sarana dan prasarana yang

disediakan oleh sekolah, 4). Kemampuan guru dalam implementasi kurikulumfull day

schooljuga didukung dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk dapat berkreasi

dan melakukan inovasi dalam setiap pembelajaran yang dilaksanakan di kelas hal inijuga karena didukung oleh latar belakang lamanya guru dalam mengajar pada sekolah yang

bersangkutan sehingga tujuan yang akan dicapai dalam suatu pembelajaran dapat dicapai

dengan baik.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN SEBAGAI KARYA SENDIRI i

LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

ABSTRAK iii

ABSTRACT iv

KATAPENGANTAR v

UCAPANTERIMA KASIH viii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR GAMBAR xvi

DAFTAR BAGAN xvii

DAFTAR TABEL xviii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Perumusan dan Pembatasan Masalah 4

1.2.1. Perumusan Masalah 4

1.2.2. Pembatasan Masalah 7

1.3. Pertanyaan Penelitian 8

1.4. Definsi Operasional 9

1.5. Tujuan Penelitian 12

1.6. Manfaat Penelitian 13

1.5.1. Manfaat Secara Teoritis 13

1.5.2. Manfaat Secara Praktis 13

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG EVALUASI

IMPLEMENTASI KURIKULUMFULL DAY SCHOOL 15

2.1. Konsep Evaluasi Kurikulum 15

2.1.1. Pengertian Evaluasi 15

2.1.2. Tujuan Evaluasi Kurikulum 17

(7)

2.1.3. Pendekatan Evaluasi Kurikulum 18

2.1.4. Jenis-jenis Evaluasi Kurikulum 21

2.1.5. Model-model Evaluasi Kurikulum 22

2.1.6. Kriteria-kriteria dalam Evaluasi 27

2.1.7. Model Evaluasi Kualitatif 28

2.2. Konsep Implementasi Kurikulum 29

2.2.1. Pengertian Kurikulum 29

2.2.2. Pendekatan dalam Implementasi Kurikulum 30

2.2.3. Model-model Implementasi Kurikulum 32

2.3. Aspek-aspek Pembelajaran di Kelas 33

2.3.1. Konsep Pembelajaran 33

2.3.2. Konsep Kemampuan Guru 34

2.3.3. Kepemimpinan Kepala Sekolah 42

2.3.4. Siswa dan Lingkungan 44

2.4. KurikulumFull Day School 45

2.4.1. Pengertian Kurikulum Full Day School 45

2.4.2. Ide Dasar Pendirian SekolahFull DaySchool. 47

2.4.3. Model Kurikulum dan Perkembangannya 49

2.4.4. Implementasi Kurikul urn SekolahFull Day School 58

2.5. Hasil Penelitian yang Relevan 59

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 62

3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian 62

3.2. SumberData 65

3.3. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data 66

3.4. Teknik Analisa Data 72

3.5. Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian 74

BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 83

4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 83

4.1.1. Ruang Lingkup KurikulumFull Day Schoolpada Implementasi Di Kelas dalam Meningkatkan Kualitas Lulusan 83 4.1.2. Proses Pembelajaran Kurikulum Full Day Schooldalam

Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas 97 4.1.3. Faktor Lingkungan (sarana dan prasarana) 129

(8)

4.1.4. Kemampuan Guru dalam Implementasi

Kurikulum Full Day School 132

4.1.5. Hasil Implementasi KurikulumFull Day School

dalam Meningkatkan Kualitas Siswa 135

4.2. Interpretasi Data Hasil Penelitian 139

4.2.1. Ruang Lingkup KurikulumFull Day Schooldalam

Pembelajaran di Kelas 139

4.2.2. Proses Implementasi Kurikulum Full Day Schoolterhadap Kemampuan Guru dalam Proses Pembelajaran

Di Kelas 145

4.2.3. Kemampuan Guru dalam Implementasi Kurikulum

Full Day Schooldalam Pembelajaran di Kelas 153

4.2.4. Hasil Penilaian terhadap Hasil Belajar Siswa 154

BAB V KESIMPULAN, DAN REKOMENDASI

5.1. Kesimpulan 157

5.2. Rekomendasi 162

DAFTAR PUSTAKA 166

LAMPIRAN-LAMPIRAN 170

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar2.1 : Model Evaluasi Stake 23

(10)

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1.1. Kerangka Fokus Penelitian 5

Bagan2.1. Tentang Tugas Guru 41

(11)

Tabel3.1. Tabel 4.1.

Tabel 4.2.

Tabel 4.3.

Tabel 4.4.

Tabel 4.5.

Tabel 4.6.

Tabel 4.7. Tabel 4.8

Tabel 4.9.

DAFTAR TABEL

Halaman

Karakteristik Responden 76

Struktur Program Kurikulum SD Islam

Salman Al Farisi Bandung 83

Struktur Program Pengajaran SD (Diknas) 84

Perbedaan Kurikulum SD Islam Salman

Al Farisi Bandung dengan Kurikulum Diknas ... 85 Metode Pembelajaran dalam Implementasi

KurikulumFull Day School 88

Pendekatan Pembelajaran dalam Implementasi

Kurikulum Full Day School 92

Proses Pembelajaran Implementasi Kurikulum

Full Day Schooldalam Pembelajaran di Kelas 101

Pembagian Waktu Kegiatan Pembelajaran 105 Hasil Kegiatan Pendahuluan Dalam

Implementasi Kurikulum di Kelas 106

Kegiatan Pendahuluan oleh Responden

BDUL (mengajar Leadership kelas 4a) Ill

(12)

Tabel 4.10.

Tabel 4.11.

Tabel 4.12.

Tabel 4.13.

Tabel 4.14.

Tabel 4.15.

Tabel 4.16.

Kegiatan Pendahuluan oleh Responden

BR (mengajar Sains kelas lc) Ill

Hasil Pembelajaran (kegiatan inti) di Kelas 115

Matrik Pelaksanaan Proses Pembelajaran

KurikulumFull Day Schooldi Kelas 122

Hasil Akademik Siswa 136

Kedudukan Nilai SD Islam Salman Al Farisi Bdg

Di Kecamatan Coblong 137

Ruang Lingkup KurikulumFull Day Schoolterhadap

Implementasinya di Kelas 142

Implementasi KurikulumFull Day Schoolterhadap

Kemampuan Guru 154

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu dari tujuan pembangunan pendidikan nasional seperti ada dalam UU

Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan

masyarakat yang maju, adil dan makmur serta memungkinkan para warganya untuk

mengembangkan diri, baik berkenaan dengan aspek jasmaniah maupun rohaniah

berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Pendidikan merupakan investasi untuk meletakkan

dasar bagi kejayaan bangsa di masa depan. Pendidikan merupakan tolak ukur tinggi

rendahnya peradaban dari suatu bangsa, karena dari sistem dan proses pendidikanlah

maju mundurnya suatu bangsa dapat dinilai. Seringkali arti penting mengenai pendidikan

serta penerapan sistem pendidikan di Indonesia cenderung masih mewakili budaya kolonialisme yang menghasilkan lulusan yang kurang kreatif, inovatif, kurang memiliki rasa tanggungjawab dan kurang mampu untuk segera mengantisipasi perubahan dunia

yang begitu cepat.

Menurut Wardiman Djojonegoro (1998:562) bahwa pendidikan hams mampu

mengembangkan SDM Indonesia yang bermutu, lebih lanjut Wardiman menjelaskan

bahwa sumber daya manusia (SDM) yang bermutu paling tidak memiliki tiga kompetensi

(14)

2). kemampuan bekerja secara profesional, dan 3) .kemampuan menghasilkan karya yang bermutu.

Untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang diharapkan sesuai dengan tujuan

pendidikan nasional maupun tujuan sekolah, maka setiap sistem pendidikan atau sekolah

memiliki kurikulum yang berfungsi sebagai alat untuk mencapainya. Oleh karena itu

kurikulum memegang peranan yang sangat penting didalam membina kemampuan SDM,

termasuk kemampuan berpikir dengan kadar yang tinggi. Soedijarto (1997:11)

mengemukakan bahwa unsur terpenting dalam pendidikan sekolah ialah sistem

kurikulumnya, karena itu kurikulum adalah unsur yang paling strategis dari sistem

pendidikan sekolah.

Masalah-masalah besar yang masih dihadapi oleh pendidikan nasional kita adalah persoalan mutu, relevansi, efektivitas, dan efisiensi pendidikan. Masalah-masalah ini

menimbulkan keresahan pada masyarakat yang seringkali terdengar dalam diskusi,

seminar dan kegiatan-kegiatan lainnya. Keresahan ini (bahwa pendidikan kita masih

rendah mutunya, kurang relevansinya dengan kebutuhan pembangunan, kurang efektif

dan efisien pelaksanaannya) hams ditanggapi secara serius dan dipecahkan secara

komprehensif dan terpadu demi suksesnya pendidikan kita yang juga berarti suksesnya

pembangunan bangsa dan negara kita.

Yayasan Pendidikan Salman Al Farisi yang berkedudukan di Bandung merupakan

salah satu lembaga pendidikan yang ingin ikut aktif mencerdaskan anak bangsa dengan

mendirikan sekolah alternatif. Alternatif dalam hal ini adalah dengan menggunakan

sistem pendidikan yang berbeda dengan sekolah-sekolah yang selama ini ada khususnya

(15)

meskipun pada dasarnya dari segi kurikulum juga masih mengacu kepada Departemen

Pendidikan Nasional. Dengan melihat kepada kebutuhan dan fenomena yang terjadi di

masyarakat bahwa anak tidak bisa hanya di didik dalam hal aspek pengetahuan saja tapi

juga dibekali dengan aspek perilaku yang dalam hal ini adalah menyangkut tentang

perilaku anak (akhlak) dan ketrampilan

(skill).

Hal ini tertulis jelas dalam tujuan

pendirian yayasan yaitu ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tujuan

pembangunan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Motivasi pendirian yayasan pendidikan tentunya berangkat dari fakta bahwa masih

besarnya kesenjangan antara harapan masyarakat, khususnya umat Islam, dengan

kenyataan dalam memperoleh kesempatan mengikuti pendidikan, maka yayasan

pendidikan Salman Al Farisi memposisikan dirinya pada upaya membantu masyarakat

dan pemerintah meminimalkan kesenjangan tersebut. Dengan demikian tanggungjawab

yayasan tidak saja ikut mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),

tetapi juga dalam rangka pengembangan kualitas umat Islam dalam iman dan takwa

(IMTAQ). Oleh karena itu pelaksanaan program dan kegiatan di yayasan ini tentunya

akan berorientasi pada keterpaduan ilmu dan agama, menciptakan lulusan yang berjiwa

mandiri dan memihak pada kebenaran agama serta memiliki akhlak yang mulia.

Partisipasi lembaga pendidikan ini dengan mendirikan beberapa sekolah dibawah

naungan yayasan pendidikan Salman Al Farisi dengan tingkatan pendidikan dari Taman

Kanak-kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama. Adapun penelitian ini

hanya di fokuskan pada tingkat sekolah dasar saja. Dengan pertimbangan bahwa Sekolah

Dasar Islam Salman Al Farisi ini lebih dulu berdiri. Adapun sistem kurikulum yang

(16)

kurikulum nasional serta memakai kurikulum dari yayasan sendiri. Waktu kegiatan

belajar mengajarjuga berbeda dengan sekolah yang ada yaitu di mulai dari pukul 07.30

-16.00, sedangkan untuk hari Sabtu libur dan dipergunakan untuk kegiatan

ekstrakurikuler. Sistem sekolah sehari penuh ini kita kenal dengan istilah "Full Day

School"karena waktu belajarnya lebih lama.

Penelitian ini memfokuskan pada sistem pendidikan yang tergolong bam yaitu adanya sekolah yang menggunakan sistem sekolah sehari penuh yang disebut denganfull

day shool. Dengan sistem ini peneliti mencoba untuk mengkaji lebih dalam tentang kurikulum yang digunakan dalam full day school ini khususnya pada implementasi kurikulum dalam pembelajaran di kelas. Penelitian ini diadakan karena selama ini belum adanya evaluasi terhadap sistem full day school temtama yang berkenaan dengan implementasi kurikulum serta dampak yang mempengaruhinya terhadap faktor gum sebagai pelaksana pembelajaran dan hasil belajar siswa.

1. 2. Perumusan Dan Pembatasan Masalah

1.2.1. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas memberikan gambaran

bahwa permasalahan yang ada adalah pada bagaimana implementasi kurikulum/«// day school tersebut dalam pembelajaran di kelas dalam meningkatkan kualitas lulusan yang mempengamhi pada penilaian hasil belajar dan kemampuan gum dalam proses

pembelajaran. Dengan mengadakan evaluasi implementasi kurikulumfull day schoolini

diharapkan dapat memberikan masukan atau nilai tambah yang cukup berarti bagi gum

(17)

melalui evaluasi implementasi kurikulum

full day school

ini dapat juga dijadikan bahan

kajian dalam melaksanakan kurikulum ini yang lebih dalam dengan melihat dari berbagai

aspek terutama dengan penilaian yang diberikan kepada siswa dan hasil belajar siswa.

Melalui penjelasan diatas tersebut, maka fokus masalah penelitian dapat digambarkan

sebagai berikut:

Kurikulum sebagai

Tujuan Pendidikan ide, dokumen, proses,

hasil

r

i 1. Proses Pembelaj aran

di kelas

2. Kualitas gum

3. Penilaian hasil belajar

4. Hasil belajar siswa Kebutuhan Sumber ' Implementasi

KurikulumFull

Day School

fe

Daya Manusia (Gum)

ik. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Sarana dan Prasarana dalam

r e m o e;ia|<uaii

Bagan 1.1

Kerangka Fokus Penelitian

Dalam implementasi kurikulum

full day school

ini tidak terlepas dari bagaimana

desain kurikulum itu sendiri. Karena desain kurikulum ini mempakan pedoman/ garis

besar program pengajaran yang dijadikan acuan gum dalam mengembangkan materi/isi.

Dalam desain kurikulum ini juga terdapat tujuan, bahan, proses, dan penilaian dalam

melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran yang digunakan oleh sekolah untuk

(18)

Pembelajaran di kelas mempakan perwujudan dari implementasi kurikulum yang

nyata. Adajuga faktor yang paling menentukan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas

yaitu adanya aspek gum, siswa, dan lingkungan. Gum dalam melaksanakan program

pengajaran kurikulum akan membuat suatu rencana pengajaran, mengembangkan kegiatan pembelajaran dalam kelas, serta memberikan penilaian hasil belajar siswa di

kelas. Gum sebagai ujung tombak dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas

mempakan faktor yang dominan karena dalam kelas adanya proses interaksi belajar mengajar antara siswa dan gum di samping itu pula adanya komponen-komponen pembelajaran yang digunakan oleh gum. Kegiatan belajar mengajar yang meliputi tahap perencanaan (menetapkan tujuan, mengumpulkan bahan pembelajaran, strategi belajar

mengajar), adanya tahap pelaksanaan (dalam hal ini gum dapat menggunakan metode, sumber belajar, pendekatan dalam proses belajar mengajar di kelas yang merupakan bagian dari peran sebagai seorang gum), adanya tahap penilaian yang terdiri dan aspek

kognitif afektif dmpsikomotor.

Faktor lainyang menentukan dalam kegiatan belajar mengajar adalah diri siswa itu sendiri. Kemampuan dan kemandirian siswa dalam kegiatan pembelajaran adalah suatu hal yang sangat penting. Adanya motivasi dan kemauan siswa dalam menerima dan memahami materi dalam pembelajaran mempakan faktor pendukung dalam keberhasilan implementasi kurikulum. Faktor siswa dapat diketahui dari kemampuan, sikap, minat,

dan motivasinya dalam mengikuti setiap mata pelajaran. Lingkungan merupakan salah

satu aspek yang mendukung dalam suksesnya kegiatan pembelajaran. Adanya suatu

(19)

kegiatan belajar ini. Lingkungan ini meliputi adanya dukungan sarana dan prasarana yang

dibutuhkan dalam prosesbelajar mengajar ini.

Oleh karena itu dalam penelitian ini akan diarahkan pada implementasi kurikulum

full day school dalam pembelajaran di kelas. Hasil yang diharapkan adalah dari

pembelajaran ini akan dapat dilihat dampak dari sekolah yang menggunakan kurikulum

full day school baik dari segi positif atau negatif. Segi positifnya adalah anak menerima

materi pelajaran yang lebih dari sekolah lain baik dari sisi akademis dan perkembangan

jiwa anak yang bempa kedewasaan dan kemandirian siswa. Sebagai faktor penunjang

dalam proses belajar mengajar yaitu ada beberapa aspek yang mempengamhi dalam

implementasi yaitu : tujuan pendidikan, kualitas sumber daya manusia (dalam hal ini

adalah gum), dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya faktor yang mempengamhi lainnya adalah : pendidik (guru), siswa, dan lingkungan (sarana

prasarana) sekolah. Dengan demikian perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

"Bagaimana implementasi kurikulum full day school dalam meningkatkan kualitas

lulusan pada sekolah dasar ".

1.2.2. Pembatasan Masalah

Penelitian yang dilaksanakan akan dibatasi pada :

1. Menurut Hamid (1988:44) bahwa evaluasi itu ada empat aspek yaitu evaluasi

reflektif, rencana, proses, dan hasil. Sedangkan pada penelitian evaluasi

implementasi kurikulum yang dilakukan dalam penelitian ini terbatas pada

evaluasi kurikulum pada proses yaitu suatu yang terjadi di sekolah . Kurikulum

(20)

Sekolah Dasar Islam Salman Al Farisi dalam pemahaman guru tentang kurikulum

full day schooltersebut.

2. Evaluasi implementasi kurikulum/w//day schooljuga dibatasi pada pembelajaran yang dilaksanakan gum dalam kelas khususunya pada kelas 1 dan kelas 4.

3. Implementasi yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran di kelas dibatasi hanya di kelas 1 dan 4 dengan pertimbangan bahwa kelas 1 adalah kelas permulaan anak memasuki sekolah dengan sistemfull day schoolsedangkan kelas 4 mempakan kelas pertengahan yang telah lebih dahulu mendapatkan atau menerima kurikulumfull day school ini. Selain itu juga jumlah kelas di Sekolah Dasar Islam Salman Al Farisi ini terdiri dari tiga kelas paralel setiap levelnya.

4. Implementasi kurikulumfull day school pada kelas 1 terbatas hanya pada gum

yang mengajar pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Sains. Sedangkan pada kelas 4 mata pelajarannya adalah Bahasa Indonesia, Leadership, Ilmu Sosial, dan Seni saja.

5. Penilaian dalam implementasi kurikulumfull day school ini terbatas hanya pada aspek penilaian yang dilakukan oleh gum dalam melihat hasil pembelajaran di

kelas dan penilaian yang lain dalam hal tugas dan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan dan pembatasan masalah seperti yang tertera diatas,

(21)

1. Bagaimana mang lingkup kurikulum full day school dalam pembelajaran di

kelas?

2. Bagaimana proses implementasi kurikulumfull day schooldalam pembelajaran di

kelas yang dilaksanakan oleh guru ?

3. Bagaimana kemampuan gum dalam implementasi kurikulum full day school dalam proses pembelajaran di kelas ?

1. 4. Definisi Operasional

Beberapa istilah pokok dalam penelitian ini dan sesuai dengan batasan masalah yang akan dikaji tentang studi evaluasi implementasi kurikulumfull day school dalam

pembelajaran di kelas, maka perlu didefinisikan secara operasional beberapa variabel

yang menjadi bahan kajian penelitian. Definisi operasional menurut Tuckman (1972:57)

adalah " A definition based on the observable characteristics of that which is being

defined". Lebih lanjut Tuckman membagi definisi operasional dalam tiga kelompok yaitu

tipe A, B, dan C. Berdasarkan pada masalah penelitian dan pembatasan masalah, maka

definisi operasional tipe B yang akan digunakan. Alasan menggunakan tipe B adalah

karena pada tipe B ini menekankan pada terms serta bagaimana keterangan-keterangan

dalam penelitian dapat memberikan gambaran yang lebih terarah. Tuckman (1972:59)

lebih jelas menjelaskan bahwa "A type B operational definition can be constructed in

terms ofhow theparticular object or thing being defined operates, that is, what it does or

what constitutes its dynamic properties".

Beberapa variabel permasalahan yang perlu didefinisikan secara operasional

(22)

10

Implementasi diartikan yaitu proses pelaksanaan kurikulum di dalam kegiatan

belajar mengajar, tentunya hal ini berkenaan tentang kesiapan gum dalam menyiapkan bahan mengajar sampai kepada evaluasinya. Menumt Majone dan Wildavsky (1979) bahwa implementasi sebagai suatu evaluasi sedangkan

pendapat dari Browne dan Wildavsky (1983) bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan dengan keadaan dalam sekolah. Implementasi pada penelitian ini adalah implementasi kurikulumfull day school

yang dilaksanakan oleh gum dalam pembelajaran di kelas yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal yang dilaksanakan oleh

gum adalah tentang membuka pelajaran, mengevaluasi pelajaran yang lalu, dan

mengawali memberikan materi bam kepada siswa. Dalam kegiatan inti, gum

memberikan materi pelajaran bam, memberikan tugas-tugas, dan mengevaluasi

sementara dari kegiatan pembelajaran dengan memberikan beberapa pertanyaan

kepada siswa tentang materi yang telah disampaikan. Apabila ada siswa yang

belum mengerti tentang materi tersebut, maka gum akan melakukan penjelasan ulang sampai siswa tersebut mengerti. Sedangkan dalam kegiatan penutupan, maka gum akan memberikan pertanyaan kembali yang berkenaan tentang materi

yang bam saja dijelaskan.

Kurikulumfull day school adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk sekolah dengan sistemfull day school. Kurikulum ini didasarkan pada kurikulum Diknas, Depag dan yayasan sendiri sebagai penyelenggara pendidikan dengan sistem sekolah yang sehari penuh. Kurikulum ini terdiri dari core curriculum

(23)

11

seperti tentang materi pelajarannya. Special curriculum (kurikulum khusus) adalah tambahan mata pelajaran yang berasal dari sekolah sendiri yaitu mengembangkan ketrampilan siswa dengan memberikan materi pelajaran

leadership pada siswa. Complement curriculum (kurikulum tambahan) memberikan materi tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak

menutup kemungkinannya berkembang dan bertambah sebagai dampak dari perkembangan pendidikan. Hidden curriculum (kurikulum tersembunyi) yaitu kurikulum yang tidak memiliki jam secara khusus namun diberikan sebagai tambahan ketika pada pembelajaran dan kegiatan kesiswaan. Cakupan darihidden

curriculum ini adalah dalam bidang penanaman disiplin siswa dalam tata tertib dan tata krama (akhlak) yang disandarkan pada al Qur'an dan Sunnah Rasul

seperti adanya kegiatan sholat berjama'ah, hafalan surat-surat al Qur'an,

do'a-do'a dan sebagainya. Kurikulum tersebut diatas dapat diintegrasikan dalam suatu mata pelajaran yang bergantung pada materi yang akan disampaikan gum.

Kemampuan gum dalam implementasi kurikulum full day school adalah

kemampuan dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan

mengevaluasi hasil belajar siswa dari proses pembelajaran dalam kelas. Menumt

Ditjen Dikdasmen dan Ditjen Dikti 1979/1980 secara garis besar ada sepuluh kompetensi guru yaitu : 1). Kemampuan menguasai bahan bidang studi dan

bahan pendalaman/aplikasi bidang studi, 2). Mengelola program belajar mengajar,

3). Mengelola kelas, 4). Menggunakan media/sumber, 5). Menguasai

landasan-landasan kependidikan, 6). Mengelola interaksi belajar mengajar, 7). Menilai

(24)

12

pelayanan bimbingan dan penyuluhan, 9). Mengenai administrasi sekolah dan 10). Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. Kemampuan gum di Sekolah Dasar Islam Salman Al Farisi adalah mampu melaksanakan kurikulum dalam kelas dengan menggunakan berbagai metode dan strategi. Di samping itu pula dapat mampu

mengembangkan kreativitas dan mampu berinovasi dalam proses pembelajaran

karena kurikulum full day school menuntut kemampuan tersebut untuk dilaksanakan karena sistem sekolah yang menggunakan waktu belajar lebih lama

di sekolah.

1. 5. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian dalam evaluasi implementasi kurikulumfull day school adalah untuk melihat lebih dalam mengenai kurikulum yang dikembangkan oleh sekolah yang menggunakan model kurikulum full day school ini. Adapun tujuan khususnya adalah :

• Untuk mengetahui mang lingkup kurikulumfull day schooldan kesesuaiannya dalam

implementasinya dan kegiatan belajar mengajar di kelas dalam meningkatkan kualitas

lulusan siswanya.

• Untuk mengetahui proses implementasi kurikulum yang dilakukan oleh gum dengan

menggunakan metode dan pendekatan atau langkah-langkah yang digunakan dalam

proses belajar mengajar.

• Untuk mengetahui bagaimana kemampuan gum dalam implementasi kurikulumfull

(25)

13

1. 6. Manfaat Penelitian

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar dapat dimanfaatkan sebagai

bahan masukan dari sistem sekolah yang memakai sistem sekolah sehari penuh.

Di samping itu pula juga dapat digunakan sebagai acuan atau bahan pertimbangan dalam

kegiatan evaluasi yang lebih baik lagi bagi kepemimpinan kepala sekolah dalam

membina gum dan juga gum sebagai orang yang terlibat langsung dilapangan dalam

mengembangkan kurikulum, maupun juga dapat dimanfaatkan sebagai penelitian lanjutan

yang lebih mendalam. Lebih lanjut manfaat penelitian ini dibagi dalam dua macam yaitu

manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.

1. 6.1. Manfaat secara teoritis

Menumt Stake dalam Hamid (1988:103) bahwa menyatakan suatu evaluasi formal hams memberikan perhatian terhadap keadaan sebelum suatu kegiatan kelas berlangsung

dan terhadap kegiatan kelas itu sendiri, serta menghubungkannya dengan berbagai bentuk

hasil belajar. Dengan evaluasi implementasi kurikulum full day school ini dapat

memberikan masukan yang berarti dalam mengembangkan kurikulum yang selama ini

digunakan oleh sekolah untuk dapat memperhatikan berbagai aspek-aspek yang

mempengamhi berkembanganya suatu kurikulum. Aspek-aspek yang mempengamhi

perkembangan dari kurikulum full day school ialah tentang kemampuan gum dalam

proses implementasi dalam kelas. Selain itu adalah tentang hasil yang akan dihasilkan

dari proses pembelajaran tersebut.

1.6.2. Manfaat secara praktis

(26)

14

pendidikan Salman Al Farisi Bandung ini khususnya di tingkat sekolah dasar. Adapun

manfaat langsung dari hasil penelitian ini ditujukan kepada:

1. Guru

Informasi yang diperoleh dari penelitian dapat memberikan masukan bagi gum sebagai tenaga pengajar agar mengetahui kinerja masing-masing sebagai orang yang penting dan berada pada posisi dalam implementasi kurikulum dengan menghadapi tuntutan kualitas lulusan dari siswanya. Kelebihan dan kelemahan dalam kinerja dapat dijadikan masukan bagi pembinaan lebih

lanjut.

2. Yayasan Pendidikan Salman Al Farisi Bandung

Sebagai penyelenggara pendidikan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengelola suatu pendidikan terlebih lagi dengan perkembangan kurikulum

yang digunakan.

3. Pengembang kurikulum

Memberikan masukan kepada pengembang kurikulum dalam membuat dan mengambil langkah-langkah yang bijaksana untuk mengembangkan

(27)
(28)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini disajikan uraian mengenai pelaksanaan penelitian dalam menunjang

tesis ini. Hal ini tentunya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam studi evaluatif

implementasi kurikulum. Maka akan dijelaskan sebagai berikut, yaitu (1). Pendekatan

dan Metode Penelitian, (2). Sumber Data , (3). Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data,

(4). Analisa Data, dan (5). Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian.

3. 1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan naturalistik. Hal ini

sesuai dengan pendapat Borich and Jemelka (1982) bahwa pendekatan naturalistik

dimaksudkan agar evaluator dapat menggunakan apa yang di observasi sebagaimana deskripsi kejadian-kejadian aktual yang terjadi selama observasi beriangsung. Data interview juga diperlukan, diskusi-diskusi masalah terkait dan pola-pola berbagai

observasi juga di analisa. Oleh karena itu penelitian mi akan menggali data deskriptif

yang bempa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati

dari lapangan. Data lapangan yang akan diambil berkenaan dengan implementasi

(29)

63

Sedangkan untuk metode evaluasi yang digunakan adalah kualitatif. Menurut

Hamid (1988:128) bahwa ciri khas dari metode evaluasi kualitatif ini adalah fokus perhatian utamanya ada pada proses pelaksanaan kurikulum. Pendapat lain diungkapkan oleh Kirk Dan Miller (1986:9) dalam bukunya Moleong (1996:3) mendefinisikan tentang penelitian kualitatif yaitu tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.

Melihat pada metode yang digunakan, maka maka peneliti ingin melihat bagaimana kurikulumfull day schoolini diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas

sehingga dapat menghasilkan kualitas lulusan yang diharapkan. Lebih dalam lagi

penelitian ini akan mengkaji pemahaman guru tentang kurikulumfull day school dalam implementasi dilapangan yang dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas dari mulai persiapan, pelaksanaan sampai kepada penilaian yang diberikan kepada siswa. Di samping itu pula untuk mengetahui strategi dan metode yang digunakan dalam

melaksanakan kurikulumfull day schoolini.

Pendapat lebih dalam di jelaskan oleh Noor Syam (1991:11) bahwa dikenal dua

paradigma yang terkenal yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.

Pendekatan kuantitatif bertumpu pada penggunaan tolak ukur dalam memahami gejala sosial yang dihadapi dalam penelitian sehingga dapat menggunakan angka-angka atau

rumus-rumus statistik. Sedangkan pendekatan kualitatif yang sifatnya holistik dan

sistematik terkait secara keselumhan dan tidak bertumpu pada pengukuran, sebab

(30)

64

pelaku sendiri yang menafsirkan mengenai tindakannya. Dengan kata lain alat pengumpul datanya adalah peneliti sendiri.

Penelitian kualitatif menumt Sudjana dan Ibrahim (1989:195) sebagai suatu

penelitian fenomenologis, metode etnografik atau metode impresionistik. Karena metode penelitian kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan teori dari data penelitian (grounded theory), bukan dari hasil pengujian hipotesis seperti dalam penelitian kuantitatif, maka teori yang dihasilkan oleh penelitian kualitatif menjadi lebih bersifat

generating theory.

Dalam penelitian ini, metode evaluasi dalam implementasi yang digunakan adalah

model Stake atau disebut juga dengan model evaluasi kualitatif. Karena model ini lebih

sesuai dengan kondisi pendidikan yang ada di Indonesia seperti yang dingkapkan oleh Stake dalam Hamid (1988:103) lebih lanjut menyatakan bahwa suatu evaluasi formal harus memberikan perhatian terhadap keadaan sebelum suatu kegiatan kelas beriangsung

dan terhadap kegiatan kelas itu sendiri, serta menghubungkannya dengan berbagai bentuk

hasil belajar. Menumt Hamid (1988:128) bahwa model ini dikembangkan oleh Parlett

dan Hamilton (1976) pada dasamya adalah juga studi kasus. Oleh karena itu model ini

memberikan perhatian terhadap lingkungan luas dimana suatu inovasi kurikulum

dilakukan. Keberhasilan suatu implementasi sebagai kurikulum dalam pengertian proses

(31)

65

3.2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah dari yayasan pendidikan Salman Al Farisi

Kota Bandung yang menyelenggarakan pendidikan dengan sistem sekolah sehari penuh

(istilahnya :

full day school).

Fokus penelitian ini adalah melihat pada bagaimana

implementasi kurikulum dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas

sehingga dapat menghasilkan kualitas lulusan yang baik. Kemampuan guru dalam

mengimplementasikan kurikulum dengan sistem sekolah yang sehari penuh, dan

pengamh pelaksanaan implementasi kurikulum>//

day school

terhadap kualitas lulusan.

Lebih lanjutnya sumber data dalam penelitian ini adalah :

• Dokumen kurikulum yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan implementasi

kurikulum pada saat proses pembelajaran di kelas.

• Kepala sekolah selaku pengembang kurikulum di lapangan dalam membina dan

memberikan arahan kepada guru sebagai implementator kunkulum serta wakil

kepala sekolah terutama wakil bidang kurikulum.

• Dalam implementasi kurikulum ini, guru adalah ujung tombang dalam roda

proses pembelajaran. Guru dismi adalah mereka yang telah bekerja kurang lebih

4 tahun (minimal) karena dapat memberikan penjelasan yang berarti, baik

melalui wawancara atau mengadakan observasi di kelas.

• Siswa adalah sebagai sumber data penunjang. Hal ini dilaksanakan berkenaan

dengan kemampuan guru dalam mengimplementasikan kurikulum/w//

day school

(32)

66

3.3. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri. Dalam hal ini peneliti langsung

terjun ke lapangan agar dapat memahami dan dapat melihat secara langsung

kejadian-kejadian yang sesuai dengan konteksnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah :

• Observasi.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengamatan tak berstruktur yakni tidak

sepenuhnya melaporkan peristiwa, sebab prinsip observasi ialah merangkum,

mensistematiskan dan menyederhanakan representasi peristiwa. Dalam hal ini pula

menggunakan observasi tak berstruktur catatan lapangan, karena dalam

pelaksanaannya akan lebih mudah sebab peneliti terlibat langsung artinya peneliti

menyatu dengan obyek dan tetap membiarkan lingkungan dalam keadaan alamiah

Hal ini dilakukan untuk dapat mendeskripsikan suatu gejala tertentu dalam

lingkungan penelitian tersebut.

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapinya dengan format atau blanko pengamatan sebagai instrumen. Formal

yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan

akan terjadi. Mencatat data observasi seperti yang ditulis oleh Arikunto (1996:232)

bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan penilaian ke dalam suatu skala

bertingkat. Misalnya kita memperhatikan reaksi penonton bukan hanya mencatas:

bagaimana reaksi itu dan berapa kali muncul tetapi juga menilai reaksi tersebut

(33)

67

Patton (dalam Nasution, 1988 : 59-60) mengemukakan beberapa manfaat yang

diperoleh dengan menggunakan teknik observasi dalam mengumpulkan data yaitu :

• Dengan berada di lapangan peneliti lebih mampu memahami konteks data dalam

keselumhan situasi.

• Pengalaman langsung memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif

jadi tidak dipengaruhi oleh konsep-konsep atau pandangan sebelumnya.

Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau

discovery.

• Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain,

khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap biasa

dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara.

• Peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya terungkapkan oleh responden

dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat

merugikan nama lembaga.

• Peneliti dapat menemukan hal-hal di luar persepsi responden sehingga peneliti

memperoleh gambaran yang lebih komprehesif.

• Dalam lapangan penelitian tidak hanya dapat mengadakan pengamatan akan

tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi.

Dalam melaksanakan observasi ini peneliti dapat menempuh berbagai

kemungkinan. Diantaranya peneliti dapat mengadakan pengamatan bebas dimana ia tidak

terikat oleh waktu, dapat pula ia membatasi diri dalam waktu tertentu saja. Di samping itu

peneliti mungkin mengadakan observasi untuk mengetahui frekuensi suatu fenomena

(34)

sebuah skala nilai. Oleh karena itu Surahmad (1994 : 168-174) memberikan penjelasan tentang bentuk pelaksanaan dalam observasi ini yaitu :

• Catatan informal atau anekdot. Catatan anekdot ini merupakan gejala atau peristiwa misalnya peristiwa tingkah laku manusia yang diperoleh dari sesuatu observasi yang beriangsung secara bebas dan informal. Sesuatu bentuk tingkah laku yang kiranya berada dalam rangka masalah yang dipelajari, ditulis sebagai

catatan pengamatan sehingga akhirnya terdapat serangkaian catatan yang berpusat

pada masalah yang diselidiki.

• Daftar cek. Dalam observasi seringkali diperlukan sebuah daftar yang

dimaksudkan sebagai penolong untuk mencatat setiap faktor secara sistematik.

Inilah yang disebut dengan daftar cek. Daftar cek seharusnya telah disiapkan sebelum pengamatan dimulai dan penyusunannya didasarkan atas tujuan-tujuan

khusus dari pengamatan itu. Setiap faktor yang perlu diamati disusun dalam satu

bentuk yang menyerupai tabel, dan pada waktu pengamatan beriangsung,

pekerjaan petugas adalah mengisi ruang atau lajur tertentu dengan tanda cek yang

sudah ditetapkan lebih dahulu.

• Skala penilaian. Untuk mencek dan sekaligus menetapkan nilai sesuatu faktor

biasanya dipergunakan skala penilaian yakni sebuah daftar yang hampir

menyerupai daftar cek tetapi berbeda dalam hal terdapatnya satu skala nilai dalam

berbagai tingkat. Skala penilaian dan wajar dipakai untuk menilai atau mengganti

situasi secara kualitatif. Untuk memulai, maka segala anak masalah diuraikan atas

unsur tunggal. Unsur atau faktor ini disusun dalam skala dan biasanya disebut

(35)

69

bentuk-bentuk alternatif, yang selalu mesti lebih dari satu buah. Alternatif-alternatif tersebut masing-masing mewakili tingkat nilai yang berlainan dari yang

terendah sampai pada yang tertinggi.

Fokus observasi penelitian ini adalah di sekolah dan kelas untuk melihat dan

mengamati kegiatan pembelajaran yang meliputi persiapan guru dalam menjabarkan

GBPP, menyusun satuan pelajaran, serta melaksanakan dalam implementasi kurikulum

dalam proses pembelajaran di kelas. Di samping itu juga observasi ini dilaksanakan untuk

mengamati siswa dalam menerima pelajaran di kelas sampai dengan melihat hasil dari

belajar tersebut yang tentunya dipengamhi juga oleh banyak faktor termasuk tentang gum

dalam melaksanakan penilaian dan menggunakan metode mengajar. (matrik observasi

terlampir)

• Wawancara.

Dexter (dalam Guba and Lincoln 1981 : 154) memberikan definisi tentang

wawancara atau interview yaitu interviewing is the preferred tactic ofdata collection

when in fact it appears that it will get better data or more data or data at less cost

than other tactics. Lebih lanjut Guba and Lincoln (1981 : 158) menjelaskan tentang

karakteristik interview ada dua cara yaitu :

/. The extent to which one can, or cannot, form apriori question to be asked 2. The extent to which one does or does not know, in advance, what one does not

know (one can know what one does not know and one can also fail to

recognize what one does not know).

(36)

70

peneliti menggunakan keduanya. Tujuan wawancara ialah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandanganya tentang dunia

dalam hal-hal yang tidak kita dapat ketahui melalui observasi. Setiap kita mengadakan wawancara kita harus menjelaskan apa tujuan kita berwawancara

dengan subyek, keterangan apa yang kita harapkan daripadanya. Penjelasan

mengarahkan jalan pikiran sehingga ia tahu apa yang akan disampaikannya.

Penjelasan itu sedapat-dapatnya dilakukan dalam bahasa dan istilah-istilah yang lazim

digunakan dalam lingkungan kebudayaan responden. Ia malahan menganjurkan agar

informan menggunakan ungkapan dan istilah yang biasa digunakannya dalam

pergaulan sehari-hari. (Nasution, 1988 : 73).

Lebih lanjut Nasution (1988 :74) menjelaskan tentang tiga pendekatan yang harus

dilakukan dalam wawancara yaitu :

1. Dalam bentuk percakapan informal, yang mengandung unsur spontanitas,

kesantaian, tanpa pola atau arah yang ditentukan sebelumnya.

2. Menggunakan lembaran berisi garis besar pokok-pokok, topik atau masalah yang

dijadikan pegangan dalam pembicaraan.

3. Menggunakan daftar pertanyaan yang lebih terinci, namun bersifat terbuka yang telah dipersiapkan lebih dahulu dan akan diajukan menumt urutan dan rumusan

yang tercantum atau telah dibuat sebelumnya.

Pada tahap ini peneliti langsung berhadapan dengan responden. Pertanyaan diajukan

secara lisan. Pertanyaan diajukan untuk merekam informasi yang diperlukan, yang

(37)

71

Penelitian ini menggunakan wawancara tak berstruktur, dengan model ini diharapkan wawancara yang dilakukan lebih terbuka dan mendalam sehingga dapat

memperoleh hasil yang maksimal. Dalam hal wawancara ini data yang ingin diperoleh

mengenai persepsi kepala sekolah dalam menjalankan roda kepemimpinannya untuk

menyampaikaan atau melaksanakan pembinaan terhadap guru untuk dapat

mengimplementasikan kurikulumfull day school ini dengan baik dan juga kemampuan guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya sebagai seorang pengembang kurikulum

yang menggunakan konsep sekolah dengan sistemfull day school.

(draft wawancara terlampir)

• Dokumentasi

Holsti (dalam Guba and Lincoln 1981 : 228) memberikan gambaran tentang hal-hal

yang masuk dalam studi dokumentasi adalah yang meliputi "verbal data produced by

subjects at the behest of the investigator, the psychiatric interview, and various

projective instruments such as the Thematic Apperception Test (and) responses to

open-ended questions generated in survey research,... written messages derived group

interaction ".

Dalam penelitian kualitatif tidak berarti hanya melakukan observasi dan wawancara,

walaupun kedua cara itu yang paling dominan. Bahan dokumentasi juga perlu mendapat perhatian yang selayaknya. Dokumen yang dikaji bempa arsip, program

kerja, dokumen yang ada atau bentuk dokumen lainnya yang relevan dengan kebutuhan penelitian. Keuntungan bahan tulisan ini antara lain bahwa bahan itu telah

ada, telah tersedia dan siap pakai. Menggunakan bahan ini tidak meminta biaya,

(38)

72

diambil pengetahuan dari bahan itu bila dianalisa dengan cermat yang berguna bagi

penelitian yang dijalankan. (Nasution 1988 : 85).

Sumber dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah bempa dokumen

kurikulum

full day school

(dalam hal ini hasil dari lokakarya dan kurikulum yang disusun

oleh team guru), dokumen satuan pelajaran, dokumen arsip guru, dokumen nilai,

dokumen siswa, dokumen AD/ART Yayasan Pendidikan Salman Al Farisi, dokumen

misi dan visi yayasan.

Menumt Nana dan Ibrahim (1989:7) bahwa peneliti dan obyek yang diteliti saling

berinteraksi, yang proses penelitiannya dilakukan dari luar dan dari dalam dengan banyak

melibatkanyj^geme^. Dalam pelaksanaannya, peneliti sekaligus berfungsi sebagai alat

penelitian yang tentunya tidak bisa melepaskan diri sepenuhnya dan unsur subjektivitas.

3. 4. Teknik Analisa Data

Analisa data dalam penelitian kualitatif telah dilaksanakan manakala masih

dilapangan. Bahkan analisis ini telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan

masalah, hal ini dilakukan sebelum terjun ke lapangan dan beriangsung sampai penulisan

hasil penelitian ini. Menumt Nasution (1996:128) bahwa tidak ada satu cara tertentu yang

dapat dijadikan pegangan bagi semua penelitian. Salah satu cara yang dapat dianjurkan

adalah mengikuti langkah-langkah berikut ini yakni (a)

reduksi data,

(b)

display data,

(c)

mengambil kesimpulan.

Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nasution diatas, Miles dan

Huberman (1984:21) menjelaskan :

we consider that analysis consists ofthree concureni

(39)

73

Reduksi Data

Sebagai langkah pertama dalam menganalisa data adalah melakukan reduksi data.

Dengan data yang diperoleh dari lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan yang

terinci. Laporan ini akan terus menerus bertambah dan akan menambah kesulitan bila

tidak segera dianalisis sejak awal. Kegiatan reduksi data ini dilakukan dengan cara membuat rangkuman terhadap aspek-aspek permasalahan yang diteliti sehingga akan memudahkan peneliti untuk melakukan langkah-langkah analisis berikutnya.

Permasalahan yang akan direduksi adalah bagaimana implementasi kurikulumfull day

school dilaksanakan dalam proses pembelajaran di kelas yang akan menghasilkan kualitas lulusan yang baik sesuai dengan harapan. Aspek lainnya yaitu guru sebagai

pelaksana kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar dalam hal menjabarkan GBPP,

merencanakan pengajaran, melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas serta

pengelolaan kelas yang baik dengan menggunakan metode serta strategi pembelajaran

dengan benar serta memberikan penilaian hasil belajar siswa.

Display Data

Display data adalah langkah kedua dalam analisis data. Dalam penelitian kegiatan

ini untuk melihat gambaran keselumhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian itu

dan harus diusahakan membuat berbagai macam matriks, grafik, networks dan charts.

Dengan demikian peneliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam dalam tumpukan

(40)

74

Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi

Kesimpulan dalam penelitian mula-mula sangat tentatif, kabur, diragukan, akan

tetapi dengan bertambahnya data, maka kesimpulan itu lebih

grounded.

Jadi kesimpulan

senantiasa harus diverifikasi selama penelitian beriangsung.

3. 5. Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu :tahap persiapan

(pra-lapangan), tahap pelaksanaan, dan tahap analisis. Untuk jelasnya selama penelitian, maka

akan dijelaskan lebih rinci.

3.5.1. Tahap persiapan

Kegiatan tahap persiapan ini meliputi (a) survey awal lapangan dan studi literatur,

(b) menyusun rancangan penelitian, (c) memilih lokasi penelitian, (d) mengurus

perizinan, (e) tahap pelaksanaan dan pengujian penelitian.

a. Survey awal lapangan dan studi literatur

Langkah awal yang dilakukan sebelum menyusun rancangan penelitian ini, maka

diadakan survey awal lapangan dan studi literatur. Dengan studi literatur dan dokumen

kurikulum

full day school

yang meliputi kurikulum 1994 dan kurikulum dari yayasan itu

sendiri, maka ditemukan permasalahan dalam hal proses (implementasi) di lapangan.

Hal ini ditemui ketika peneliti mengadakan survey awal terhadap Sekolah Dasar Islam

Salman

Al Farisi di Kota Bandung. Tempat ini dipilih dengan alasan sebagai salah

satu sekolah yang lebih awal menerapkan sistem sekolah sehari penuh.

Dari hasil survey awal ini diperoleh gambaran bahwa masih kurangnya

(41)

75

school

ini juga masih perlu ditelaah dengan melihat kepada kemampuan guru dan

kesiapan siswa dalam menerima materi. Selama ini guru hanya mencan tambahan

pengetahuan sendiri di luar jam kerjanya. Kinerja guru yang cendemng hanya mengejar

target materi saja, terkadang kurang melihat kepada aspek yang lainnya. Teknik guru juga

hanya menggunakan metode yang konvensional malah terkadang membosankan. Adapun

mengenai evaluasi belajar yang dilaksanakan guru hanya sebatas formalitas dan kurang

memperhatikan aspek lain dan siswa. Di samping itu evaluasi yang diadakan bukanlah

target yang utama sehingga guru diberi keleluasaan untuk mengembangkan pola

mengajar yang lebih baik. Bagi siswa diberi kebebasan dalam hal mengemukakan

pendapat. Hal ini terlihat dalam sehari-harinya hubungan antara guru dan siswa begitu

dekatnya.

b. Menyusun rancangan penelitian

Berdasarkan dari hasil survey awal ini, lalu disusun rancangan penelitian untuk

dapat diajukan dalam seminar proposal. Setelah melalui beberapa diskusi, maka ada

perbaikan meskipun pada dasarnya permasalahan yang diajukan dapat disetujui.

Kemudian mendapatkan pembimbing, maka diajukanlah permasalahan penelitian ini.

Ada juga beberapa masukan yang dapat membantu dalam penelitian ini.

c. Mengurus perizinan

Pelaksanaan penelitian ini berdasarkan surat permohonan untuk mengadakan

penelitian yang dikeluarkan oleh Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Bandung bernomor 282/J33.7/PL.03.06/2002 yang ditujukan kepada kepala Sekolah

(42)

76

3.5.2. Tahap Pelaksanaan dan Pengujian Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini akan menjaga kerahasiaan dari para

responden. Untuk itu demi menjaga kelancaran dan keabsahan dari responden ini akan

digunakan kode-kode tertentu yang berkaitan dengan penelitian ini. Peneliti membagi

menjadi dua bagian dalam responden ini yaitu responden Iyaitu kepala sekolah dan wakil

kepala sekolah bidang kurikulum. Responden II adalah guru-guru.. Adapun

kode-kodenya adalah sebagai berikut;

1. Responden I: KS dan WKKur,

2. Responden II : BBY, BDUL, PT, PIP, BIR, BR, BIN.

Adapun karakteristik responden adalah :

Tabel 3.1 Karakteristik Responden Nama Responden PAK BDRS BBY BDUL PT PIP BIR BR BIN Latar Belakang Pendidikan Sl,Bhs. Inggris UNINUS Bandung

SI, Sastra Perancis

1K1P Bandung SI. Sastra Indonesia

Awal Masuk di SDl Jabatan Sekarang

Salman Al Farisi

Tahun 1995 Kepala Sekolah

20Pebruari 1992 Wakasek Kurikulum

11 Juni 1996

UNPAD Bandung Sl,SeniRupa ITB Bandung

20Pebruari 1997

WK dan mengajar Bhs Ind. Kelas 4

AWK & mengajar Leadership kls 1,4 D3, Seni Tari

AST1 Bandung

D4, Ilmu Sosial

STKS Bandung S1, Peternakan UNPAD Bandung

S1, Peternakan UNPAD Bandung SI STKIP Siliwangi Bandung

20Pebruari 1995

6 Maret 2000

9Maret 1998

9 Maret 1998

9 Maret 1998

AWK & mengajar Seni kls 4,5 dan 6 AWK & mengajar j Ilmu Sos. Kls 4 & 5 I AWK & mengajar bhs. Indonsesia +

Ilmu Sosial

WK & mengajar bhs. Indonesia +

Sains

AWK & mengajar

(43)

77

Berdasarkan data ini pula peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah

dan wakil kepala sekolah serta beberapa siswa yang dapat dimintai tanggapan atau

masukannya tentang pelajaran atau implementasi kunkulum yang dilaksanakan dalam

pembelajaran di kelas serta aktivitasnya selama berada di sekolah sehari penuh.

Proses pembelajaran dapat dipengamhi oleh latar belakang guru sebagai pelaksana

kunkulum dalam kelas serta sebagai orang yang harus mengerti tentang perkembangan

siswa dan tentang pengalaman guru dalam mengajar serta pengetahuan tentang dunia

pendidikan. Sekolah Dasar Islam Salman Al Farisi memiliki guru berjumlah 57 orang

yang terdiri dari 33 adalah guru tetap yayasan, 13 guru tidak tetap dan masih ditambah

8guru honorer. Jumlah ini karena sekolah menerapkan sistem guru bidang studi. (daftar

nama guru terlampir)

Sebagian besar guru SD Islam Salman Al Farisi adalah bukan dari perguruan tinggi

yang mencetak guru (keguruan). Rata-rata pendidikan mereka adalah yang berlatar

belakang dari perguruan tinggi umum seperti ITB, UNPAD, IAIN, UGM, dan IPB.

Selain itu ada juga yang berlatar belakang keguruan dengan jumlah sekitar 10 orang. Dan

beragamnya latar belakang terkadang dalam proses belajar mengajar juga masih

membutuhkan pengetahuan tentang keguruan atau ilmu kependidikan, hal ini terlihat

selalu diadakan

training

atau pelatihan tentang teknik atau metode mengajar di kelas oleh

pakar pendidikan yang memang didatangkan dan perguruan tinggi yang berkompeten

tentang pendidikan tersebut seperti UPI atau ahli dari sekolah yang lainnya untuk saling

tukar menukar informasi seperti dengan sekolah Global Jaya Pembangunan Jakarta atau

sekolah yang lainnya. Penambahan wawasan tentang pendidikan ini adalah untuk

(44)

78

meningkatkan pengetahuan tentang dunia pendidikan sehingga harapan yang ingin

dicapai adalah tetap terjaganya kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh gum.

Berlatar belakang yang bukan dari keguman membuat sebagian besar guru dapat

berinovasi dan kreatif dalam mengajar di samping itu juga memotivasi guru untuk selalu

belajar tentang dunia pendidikan yang sedang dihadapinya. Peneliti melihat manakala

mengadakan observasi di kelas yang terjadi adalah inovasi dan kreativitas guru terkadang

membuat siswa lebih dapat menerima guru tersebut dalam mengajar. Hal ini disebabkan

oleh metode dan strategi gum dalam mengajar begitu mudah dimengerti oleh siswa.

Untuk guru yang berlatar belakang keguruan juga memberikan layanan belajar yang tidak

kalah baik dengan rekan guru yang berlatar belakang pendidikan bukan dari pendidikan.

Kondisi lingkungan yang diciptakan oleh sekolah adalah memang mampu membuat guru

selalu ingin maju untuk berkembang dan bahkan membuat suatu inovasi baru dalam

mengajar. Kerjasama dalam satu tim adalah suatu modal yang dimiliki oleh seluruh guru.

Saling memberikan infonnasi dan bertukar pengalaman dan ilmu adalah suatu hal yang

biasa dilakukan oleh guru-guru.

Pengalaman dalam mengajar atau memiliki jam mengajar yang tinggi membuat

guru juga mampu menemukan suatu bentuk mengajar yang baik dengan didukung oleh

inovasi dan kreativitas yang tinggi sehingga membuat guru tidak hanya jalan ditempat

atau mengajarnya membuat siswa tidak mengerti dan paham terhadap materi yang

diberikan di kelas. Penguasaan mengajar tentang didaktik dan metodik dalam

pembelajaran juga ditentukan oleh pengalaman mengajar. Variasi dalam metode dan

pendekatan pembelajaran harus dikuasai oleh guru untuk dapat mencapai tujuan

(45)

79

semata tetapi perlu memahami dan memperhatikan teknologi pembelajaran yang terus

berkembang sesuai dengan makin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

di masyarakat.

Pengalaman guru dalam mengajar ditentukan pula dari lama seorang gum dalam

menangani suatu proses pembelajaran atau bergaul dengan anak didik. Rata-rata

pengalaman guru SD Islam Salman Al Farisi ini adalah berkisar antara 4-8 tahun

mengajar di lingkungan yayasan ini. Sehingga dalam memahami tentang kurikulum

full

day school

dan metode serta strategi dalam proses belajar mengajar telah sebagian guru

miliki. Manakala guru berada di kelas adalah waktu yang sepenuhnya diberikan untuk

memberikan materi yang tidah hanya sebatas pada pengetahuan tetapi bagaimana guru

juga dapat memberikan dan membimbing siswa dari sikap dan mengembangkan

psikomotor siswa. Semua aspek yang dimiliki oleh anak atau siswa dapat dikembangkan

dengan membangun atau membangkitkan motivasi siswa dalam belajar sehingga dapat

berkembang menjadi manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan yang

dimiliki.

Setelah data terkumpul, maka peneliti mengadakan pengumpulan data lapangan.

Pelaksanaannya meliputi beberapa tahap yaitu (a) tahap orientasi, (b) tahap eksplorasi,

(c) tahap member check.

Tahap orientasi

Pada tahap ini peneliti mengadakan wawancara pendahuluan dengan kepala

sekolah dan wakil kepala sekolah (wakur. kurikulum dan wakaur. kesiswaan). Kegiatan

ini bertujuan agar dalam melaksanakan penelitian dapat dengan mudah mendapatkan

(46)

80

mencoba mengadakan pendekatan personal dengan beberapa guru yang akan dijadikan

responden.

Pada tahap ini pula peneliti mencoba untuk menerima masukan mengenai

permasalahan yang ada di sekolah. Masalah yang disampaikan baik oleh kepala sekolah,

wakasek, dan guru-guru ini akan dapat membantu peneliti lebih mengetahui lebih awal

tentang kondisi yang ada. Peneliti melakukan hal ini sekitar bulan Maret-Juni 2002.

Maka, manakala memasuki masa eksplorasi, peneliti akan merasa seperti bagian dari

sistem yang ada temtama bagi responden.

Tahap eksplorasi

Dalam tahap ini fokus penelitian akan lebih jelas sehingga dapat dikumpulkan data

yang lebih terarah dan lebih spesifik. Tahap eksplorasi ini dilaksanakan dengan observasi

di kelas, wawancara, dan studi dokumentasi dengan responden yang ditunjuk, yaitu :

1. Wawancara pertama kepada kepala sekolah dan wakil kepala sekolah mengenai

kurikulum yang diterapkan, juga pembinaan yang dilaksanakan sampai pada hasil

pembinaan. Dalam hal ini terlihat dari kemampuan guru dalam melaksanakan

pembelajaran di kelas..

2. Wawancara dilaksanakan dengan guru sebagai responden. Berkaitan dengan ini

fokusnya adalah bagaimana gum menjabarkan GBPP, menyusun satpel,

melaksanakan administrasi kelas, serta melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3. Melaksanakan observasi kelas dalam rangka untuk mengetahui lebih mendalam

guru mengimplementasikan kurikulum. Dalam kegiatan ini yang menjadi

(47)

81

membuka dan menutup kegiatan belajar mengajar, serta pelaksanaan hasi! evaluasi.

4. Melakukan kajian dokumentasi melalui arsip-arsip hasil evaluasi siswa. Di

samping itu juga meliputi arsip mengenai kurikulum sekolah sepanjang hari.

5. Mengikuti evaluasi mingguan sebagai evaluasi dari kegiatan belajar mengajar.

dalam pelaksanaan kegiatan ini melihat kepada pelaksanaan pengajaran, kesulitan

dan hambatan yang dihadapi dilapangan oleh guru serta memecahkan masalah

tersebut dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar.

Tahap ini dilaksanakan mulai bulan Juli sampai dengan bulan September 2002. (jadwai

lapangan pada terlampir)

Tahap membercheck

Tujuan member check ini adalah agar responden menge-check kebenaran laporan

itu agar hasil penelitian lebih dapat dipercaya (Nasution 1996:34). Hasil dari wawancara

dan observasi ini kemudian di deskripsikan dalam bentuk laporan kemudian hasil dari

laporan ini dikembalikan kepada responden untuk dipelajari dan diberikan tambahan atau

dikurangi.

3.5.3. Analisis Data

Dalam tahap ini semua data yang terkumpul melalui wawanacara, observasi, dan

studi dokumentasi akan dikonfirmasikan kembali. Hal ini dilakukan apabila ada koreksi

atau sesuatu informasi yang baru yang dapat sebagai bahan tambahan dalam penelitian

ini. Di samping itu juga untuk melihat tingkat

validitas, reabilitas,

dan

obyektivitas

data

(48)

82

Tahapan analiisi data ini adalah mereduksi data (data mentah dianalisis), lalu

dibuat narasi data sehingga dapat interpretasikan dan disusun dalam bentuk sebuah

laporan awal. Langkah selanjutnya adalah mengadakan verifikasi atau penarikan

(49)
(50)

BABV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab ini akan mengemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi yang

didasarkan pada pembahasan tersebut ditarik suatu kesimpulan, baik yang bersifat umum

maupun yang khusus. Atas dasar kesimpulan tersebut dikemukan beberapa rekomendasi.

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah ;

1. Ruang lingkup kurikulum /////

day school

dalam proses pembelajaran.

Kurikulum

full day school

yang dilaksanakan guru dalam kegiatan pembelajaran

sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kemampuan guru,

lingkungan, dan siswa. Kemampuan gum disini adalah mampu memahami

tentang sistem kurikulum/i///

day school.

Pemahaman guru tentang kurikulum

full

day school

sebatas pada waktu belajar di sekolah sehari penuh dan hal ini sudah

benar jika dilihat dari waktu tetapi apabila dilihat dari kurikuium yang

menyangkut isinya yang meliputi implementasi kurikulum/?///

day school

masih

sama dengan sekolah lainnya. Padahal kurikulum

full day school

bukan hanya

sebatas pada penggunaan waktu belajar yang lebih lama di sekolah. Ada beberapa

aspek lain yang perlu mendapat perhatian yaitu kurikulum

full day school

(51)

158

complement curriculum, dan hidden curriculum. Bermacam istilah kurikulum

inilah yang masih belum dapat dipahami meskipun dalain pelaksanaan di kelas

menunjukkan bahwa kurikulum-kurikulum tersebut dapat dijalankan dengan baik

oleh guru. Di samping itu juga kemampuan guru dalam merencanakan

pembelajaran yang kurang mendapat perhatian yang lebih serius dari kepala

sekolah yang menyebabkan guru dalain membuat satuan pelajaran yang hanya

mengacu kepada guru-guru lama (senior). Arahan dan bimbiiigan kepala sekolah sendiri juga masih minim karena kesibukan dan beban kerja yang dimiliki oleh guru dan kepala sekolah yang begitu menumpuk sedangkan dokumen kurikulum

sendiri masih belum berbentuk dokumen sehingga membuat guru dalam membuat

perencanaan cenderung mencari sendiri refrensi atau pendukung lainnya.

Proses implementasi kunkulum full day school dalain pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam kelas masih belum maksimal. Kegiatan

implementasi kunkulum full day school yang dilaksanakan melalui kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutupan sama dengan yang

dilaksanakan oleh sekolah-sekolah yang lainnya. Persiapan dalain kegiatan

pembelajaran ini tidak selalu tersampaikan sebagaimana yang telah direncanakan

seperti penggunaan waktu yang telah disediakan oleh sekolah dan media atau alat

bantu dalam pembelajaran tersebut. Pada kegiatan pendahuluan ini terkadang guru

lebih banyak memberikan motivasi dan nasehat karena ada suatu hal yang

memang diperlukan untuk disampaikan yang kesemuannya itu tergantung pada

suasana keadaan kelas dan siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran tetapi juga terkadang mengulang pelajaran yang telah disampaikan pada

(52)

159

minggu sebelumnya karena melihat kepada siswa yang belum dapat menjawab

pertanyaan guru tentang materi yang lalu atau ada beberapa pertanyaan dari siswa

yang perlu untuk dijelaskan lebih lanjut, sedangkan pada kegiatan inti guru dapat

menggunakan metode dan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan

materi yang akan disampaikan pada hari itu. Kegiatan inti ini lebih banyak

menggunakan metode cerita dan bermain baik dalain kelas atau di luar kelas.

Penyampaian guru dalam kegiatan inti tidak selalu menuntut guru untuk dapat

tuntas memberikan materi saat itu pada siswa tetapi lebih menekankan kepada

tingakat kemampuan dan pemahaman siswa sehingga ketika diadakan evaluasi siswa dapat mengerti tentang materi tersebut bukan dalam kerangka sebagai pengetahuan saja tetapi juga pemahaman. Kebebasan yang diberikan oleh sekolah kepada guru ketika mengimplementasikan kurikulum full day school di kelas dapat membuat guru lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran di kelas. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa metode dan pendekatan guru selalu

bervariasi sehingga membuat siswa lebih dapat dengan mudah menerima materi

tersebut. Pada kegiatan penutupan digunakan oleh guru untuk mengevaluasi materi yang telah disampaikan dan memberikan beberapa pertanyaan yang masih

berhubungan dengan materi saat itu. Apabila siswa masih memerlukan penjelasan

ulang, maka guru akan selalu mengulang materi tersebut. Kegiatan penutupan ini

(53)

160

penelitian menunjukkan bahwa asepk ketrampilan dan sikap siswa dapat diberikan penilaian ketika siswa mengikuti pembelajaran dalain kelas atau ada kegiatan di luar kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Suasana

kelas dan kondisi sekolah dengan fasilitas yang ada dapat sekali mebuat guru

untuk selalu berinovasi dan mengembangkan kreatifitasnya dalam kegiatan pembelajaran tersebut.

3. Beberapa kendala yang masih dialami oleh guru dalam implementasi kurikulum

full day schooldalain kelas adalah masih belum adanya dokumen kurikulumfull day schoolyang dapat dijadikan pedoman dalain setiap pelaksanaan pembelajaran

di samping beban tanggung jawab guru yang banyak yaitu guru harus tetap menjaga stamina untuk dapat mengawasi siswa dan sekaligus mengajar di kelas karena ktivitas yang ada dalam sekolah adalah merupakan bagian dan salah satu

kurikulum. Kondisi siswa juga membantu terlaksananya implementasi kunkulum

full day school dalain kelas. Ketika siswa dalam kondisi yang baik, maka implementasi yang dilaksanakan oleh guru dapat terlaksana sesuai dengan

rencana tetapi sebaliknya apabila kondisi kelas yang terkadang kurang kondusif

untuk dapat menerima pembelajaran, maka guru akan cenderung menggunakan

waktu yang ada hanya untuk dapat memberikan nasehat atau motivasi kepada

siswa. Keadaan siswa dalam kelas di sekolah ini sangat berbeda dengan sekolah

lain yaitu sikap siswa ketika di kelas lebih cenderung agak lebih santai hal ini disebabkan juga karena memang sekolah memberikan kelonggaran atau toleransi

(54)

atau mengejar target tetapi yang terpenting adalah siswa dapat menerima materi

dengan baik.

4. Kemampuan guru terhadap implementasi kurikulumfull day schooldalam proses

pembelajaran masih perlu mendapat perhatian dari segi pemahaman tentang

perkembangan psikologi siswa (anak). Pengetahuan ini sangat dibutuhkan karena

selama proses pembelajaran beriangsung terkadang guru hanya menjelaskan pada

materi yang ada pada buku pegangan saja sehingga perhatian terhadap siswa

kurang dan sekali-kali selalu mengingatkan kepada siswa yang kurang memperhatikan untuk lebih dapat berkonsentrasi serta mendengarkan penjelasan guru dengan baik. Di samping itu juga kemampuan guru dalain menguasai

materi tampak sudah menunjukkan suatu kemajuan dan hal ini ditunjukkan guru

dalam menggunakan metode dan pendekatan yang bervariasi dalam setiap pembelajaran meski kadang tampak masih menggunakan metode dan strategi yang sama. Kemampuan lain yang belum dimiliki oleh guru adalah tentang manajemen kelas yang masih belum terlaksana dengan baik. Padahal manajemen kelas dibutuhkan juga dalain proses pembelajaran se

Referensi

Dokumen terkait

kolam Sanita. Hal itu berarti bahwa korelasi diantara parameter input air limbah ke kolam Sanita berpengaruh pula terhadap pola hubungan parameter selama proses

Suddenly Nathaniel Porter stopped, perhaps because he'd seen what the Doctor had seen.. Hopefully not because he'd heard Rory mention

Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan penggunaan Discovery Learning dengan media model bangun ruang, (2) meningkatkan hasil belajar matematika tentang

Dengan ini kami beritahukan bahwa berdasarkan hasil evaluasi administrasi dan teknis dokumen prakualifikasi, perusahaan Saudara telah masuk dalam calon Daftar Pendek untuk

Seorang guru dapat saja menulis surat dan mengirimkannya lewat siswa yang bersangkutan. Di dalam surat tersebut, si guru menyebutkan prestasi- prestasi siswa dan memberi

Berdasarkan nilai centroid awal pada metode k-means dengan menggunakan nilai kuartil atau nilai acak akan memberikan pengaruh terhadap banyak proses iterasi dan banyak

Hal ini menunjukkan bahwa dengan penerapan sistem informasi manajemen yang baik dengan pengolahan data, pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi Islam dan ilmu ekonomi konvensional memiliki beberapa kesamaan yaitu mempelajari tentang