• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN SOSIAL PERUSAHAAN PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN SOSIAL PERUSAHAAN PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF COMPANIES’ CHARACTERISTICS TOWARDS LEVEL SOCIAL COMPANY’S EXPRESSION IN MINING INDUSTRIAL

AT INDONESIA STOCK EXCHANGE

BY:

Astri Fitria Permatasari

The expression of social company’s responsibility or Corporate Social Responsibility (CSR) is an item that looked at necessary by company. Regulations that regulate execution CSR even also begin to be published. Social responsibility begins assumed to company as image to promoted value companies stakeholder. Society begins critical towards matters which are done by company towards nature and environment, good environment company and also environment Insides Company.

This research try to study whether found connection between

characteristics of company (company’s size, profitability, liquidity, and leverage) with social companies’ expression. Sample that used by company is registered mining at Indonesia stock exchange that report in the year 2003,2004,2005,2006 and 2007. Research method use descriptive co relational with processing and the analysis by using doubled regression, constructively SPSS.

Testing result demos that size companies influential towards social companies’ expression, while profitability, liquidity, and leverage does not has influence towards social companies’ expression. This research result is in line with research Sembiring that finds the size companies influential towards social companies’ expression. Profitability and leverage does not have influential towards social expression and also with Sembiring’s research (2005). Liquidity does not influential towards social expression in Marwata’s research (2006).

(2)

ABSTRAK

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN SOSIAL PERUSAHAAN PADA INDUSTRI

PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:

Astri Fitria Permatasari

Pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi suatu item yang dipandang perlu oleh perusahaan. Peraturan yang mengatur pelaksanaan CSR pun sudah mulai

diterbitkan. Pertanggungjawaban sosial mulai dianggap perusahaan sebagai suatu citra untuk menaikan nilai perusahaan dimata para stakeholder. Masyarakat kini pun mulai kritis terhadap hal-hal yang dilakukan perusahaan terhadap alam dan lingkungan, baik lingkungan disekitar perusahaan maupun lingkungan didalam perusahaan.

Penelitian ini mencoba mengkaji apakah terdapat hubungan antara karakteristik perusahaan(ukuran perusahaan, profitabilitas,likuiditas, dan leverage) dengan pengungkapan sosial perusahaan. Sampel yang digunakan adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah melaporkan laporan tahunnannya pada tahun 2003, 2004, 2005, 2006 dan 2007. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pengolahan dan analisisnya menggunakan regresi berganda, dengan bantuan SPSS.

Hasil pengujian menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan sosial perusahaan sedangkan profitabilitas, likuiditas, dan leverage tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sembiring yang menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Profitabilitas dan leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sosial sejalan juga dengan penelitian Sembiring (2005). Likuiditas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sosial sejalan dengan penelitian Marwata (2006). Kata kunci: laporan tahunan, pengungkapan, pengungkapan sosial, karakteristik

(3)

68

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh karakteristik perusahaan terhadap jumlah pengungkapan sosial perusahaan pada laporan tahunan perusahaan pertambangan, dapat diambil keputusan sebagai berikut:

1. Hasil uji masing-masing variabel independen menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan sosial perusahaan pada laporan tahunan perusahaan sehingga mendukung teori agensi.

2. Penelitian ini tidak menemukan pengaruh antara tingkat pengungkapan sosial perusahaan pada laporan tahunan perusahaan dengan profitabilitas, likuiditas dan leverage. Sehingga berdasarkan penelitian ini tidak mendukung teori legitimasi dan decision-usefulness theory .

3. Penelitian ini memberikan dukungan bagi temuan penelitian sebelumnya yang menemukan pengaruh antara ukuran perusahaan dengan tingkat pengungkapan sosial.

4. Penelitian ini juga mendukung temuan sebelumnya bahwa tidak terdapat pengaruh antara profitabilitas dengan tingkat pengungkapan sosial 5. Penelitian ini juga mendukung temuan sebelumnya bahwa tidak terdapat

(4)

6. Penelitian ini mendukung temuan sebelumnya bahwa tidak terdapat pengaruh antara leverage dengan pengungkapan sosial perusahaan.

V.2 Saran

Nilai adjusted R2 yang masih dibawah 50% menunjukan bahwa masih ada variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini yang memiliki pengaruh terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Dengan demikian penelitian mendatang dapat menambahkan atau menggunakan variabel lain untuk menemukan suatu standar pendugaan pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Selain itu dapat menggunakan objek penelitian lain selain laporan tahunan perusahaan dan dapat pula menambahkan sampel penelitian, bukan hanya perusahaan pertambangan saja. Sehingga dapat diketahui bagaimana tingkat pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan dari berbagai sektor industri.

Demikian pula dengan item-item pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan hendaknya senantiasa diperbaharui sesuai kondisi yang ada di masyarakat. Hal ini mungkin dapat dilakukan dengan melibatkan aktivis sosial serta pihak berwenang terkait masalah sosial lainnya.

V.3 Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:

(5)

70

2. Penilaian tingkat pengungkapan sosial dibuat tanpa memberikan bobot yang

berbeda atas kerincian informasi yang diungkapkan oleh perusahaan sampel. Suatu perusahaan akan mendapat nilai yang sama jika mengungkapkan informasi yang ditentukan dalam daftar pengungkapan sosial, meskipun tingkat kerinciannya berbeda.

3. Penelitian ini hanya menggunakan satu sampel perusahaan sehingga

(6)

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dewasa ini pertumbuhan kesadaran publik akan peran perusahaan di masyarakat semakin meningkat, hal ini terlihat dari banyaknya perusahaan yang dianggap telah memberikan kontribusi bagi kemajuan ekonomi dan teknologi namun perusahaan tersebut mendapat kritik karena telah menciptakan masalah sosial. Polusi, penyusutan sumber daya, limbah, mutu dan keamanan produk, hak dan status karyawan dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang menjadi perhatian saat ini terus meningkat (Gray et. al., 1978 dalam Devina, dkk., 2004).

(7)

2

Masyarakat sebagai konsumen kini, seringkali melakukan protes terhadap hal-hal yang berkaitan dengan mutu produk sehubungan dengan kesehatan, keselamatan, dan kehalalan suatu produk bagi konsumennya. Sedangkan protes yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar pabrik biasanya berkaitan dengan pencemaran

lingkungan yang disebabkan oleh limbah pabrik. Adanya pergeseran dari pandangan tradisional ke arah kesejahteraan sosial ini telah mendorong lahirnya akuntansi sosial ekonomi yang merupakan sub disiplin akuntansi yang

memfokuskan perhatianya terhadap dampak sosial yang ditimbulkan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik dampak sosial yang bersifat positif (menguntungkan) maupun yang bersifat negatif (merugikan).

Pandangan Manajemen klasik tentang tanggung jawab perusahaan yang hanya berorientasi kepada pemilik modal dan kreditur dengan mencapai tingkat laba maksimum telah bergeser dengan adanya konsep Manajemen modern, di mana orientasi perusahaan dalam mencapai laba maksimum perlu dihubungkan dengan tanggung jawab sosial peruasahaan kearah keseimbangan antara tuntutan para pemilik perusahaan, kebutuhan para pegawai, pelanggan, pemasok, lingkungan dan masyarakat umum, karena menurut pandangan manajemen modern

perusahaan dalam menjalankan operasionalnya harus berinteraksi dengan lingkungan sosialnya dan sumber-sumber ekonomi yang digunakan oleh perusahaan semuanya berasal dari lingkungan sosial dimana perusahaan itu berada.

(8)

corporate governance) semakin memaksa perusahaan untuk memberikan

informasi mengenai aktivitas sosialnya. Masyarakat membutuhkan informasi mengenai sejauh mana perusahaan sudah melaksanakan aktivitas sosialnya sehingga hak masyarakat untuk hidup aman dan tentram, kesejahteraan karyawan dan keamanan mengkonsumsi makanan dapat terpenuhi.

Untuk memenuhi pertanggungjawaban kepada para stakeholders atas segala aktivitasnya, perusahaan perlu melaporkan atau menyampaikan seluruh informasi mengenai aktivitasnya, baik yang berkaitan dengan perusahaan maupun

lingkungannya. Informasi yang disampaikan dapat disajikan dalam laporan keuangan, yang penggunaaanya tidak hanya sebagai alat pertanggungjawaban pengelolaan dana kepada para pemilik modal, tetapi juga sebagai alat

pertanggungjawaban sosial. Pernyataan senada terdapat dalam tujuan laporan keuangan no. 12 dalam Trueblood Report. Hal ini diperkuat dengan penjelasan dari Ikatan akuntansi Indonesia (IAI) bahwa laporan tahunan juga harus dapat mengakomodasikan kepentingan para pengambil keputusan. Penjelasan tersebut ditulis dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi 1998) paragraf kesembilan :

Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.

(9)

4

Kepedulian ini tentunya memberikan dampak pada peningkatan atas biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Namun besarnya biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh perusahaan dalam jangka panjang. Cara yang dapat dilakukan perusahaan adalah mengungkapkan besarnya biaya sosial yang ditanggung pada periode berjalan pada laporan tahunannya.

Selain itu peraturan yang mewajibkan penerapan CSR telah diatur dalam UU Penanaman Modal ( UU PM, UU Nomor 25/2007 ) yang telah ditetapkan lebih dahulu. Peraturan selanjutnya terdapat dalam Rancangan Undang-Undang

Perseroan Terbatas ( RUU PT ) telah diselesaikan pada akhir Juni 2007 lalu. Teks Pasal 74 RUU PT yang dinyatakan final adalah :

1. Perseroan wajib mengalokasikan sebagian laba bersih tahunan Perseroan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan

2. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan

3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

(10)

15 perusahaan publik besar di Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Perancis, Jerman, Belanda, dan Swedia menemukan bukti bahwa ada hubungan antara tingkat dan kualitas pengungkapan laporan keuangan dengan tingkat efisiensi pasar modal negara mereka. Choi (1974) juga menemukan bukti bahwa ada hubungan langsung antara perbaikan pengungkapan laporan keuangan dengan masuknya perusahaan dalam pasar modal internasional ( dalam Ghozali dan Chariri, 2007).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul

“Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan

Sosial Perusahaan pada Industri Pertambangan di Bursa Efek Indonesia”.

I.2 Perumusan Masalah

Dampak sosial yang dihasilkan oleh perusahaan bergantung pada jenis atau karakteristik operasi perusahaan. Perusahaan yang memiliki karakteristik yang menghasilkan dampak sosial yang tinggi secara tidak langsung akan menuntut adanya pertanggungjawaban sosial yang tinggi pula. Pelaksanaan dari bentuk pertanggungjawaban sosial ini akan dipublikasikan kepada stakeholders. Salah satu media yang digunakan untuk mempublikasikan pelaksanaan

pertanggungjawaban sosial ini adalah melalui pengungkapan-pengungkapan yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan.

Penelitian mengenai pengungkapan sosial perusahaan telah banyak dilakukan dan memiliki hasil yang amat beragam. Seperti penelitian yang dilakukan oleh

(11)

6

Akan tetapi tidak berhasil mendukung teori legitimasi dalam pengaruh negatif probabilitas terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Sedangkan untuk pengaruh negatif leverage terhadap pengungkapan sosial perusahaan tidak berhasil mendukung teori agensi. Hal ini mungkin berkaitan dengan hubungan yang baik antara perusahaan dengan debtholders, walaupun mempunyai suatu derajat ketergantungan yang tinggi pada hutang.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Marwata (2001) menunjukan bahwa besar perusahaan dan penerbitan sekuritas pada tahun berikutnya berhubungan positif dengan pengungkapan sosial perusahaan, sedangkan leverage, likuiditas, basis perusahaan, pemilikan asing umur emiten dan struktur kepemilikan tidak berhasil menemukan hubungan yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan.

Penelitian lain dilakukan Mirfazli (2007) yang menggunakan sampel perusahaan yang masuk kedalam kelompok aneka industri dan membedakannya kedalam dua model dimana terdapat dua kelompok industri high-profile dan low-profile. Hasil yang didapat membutktikan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam penyajian jumlah pengungkapan sosial seluruh tema antara perusahaan dalam kelompok aneka industry high-profile dengan perusahaan dalam kelompok aneka industri low-profile. Hal ini menunjukan bahwa banyaknya dampak sosial yang muncul pada sebagian perusahaan dalam dua kelompok diatas, yang termasuk dalam tipe high-profile yang mendorong perusahaan melakukan dan mengungkapkan pertanggungjawaban sosial perusahaan.

(12)

berpendapat bahwa tingkat kepedulian sosial perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di bursa saham (Chugh et al, 1978;Trotman &Bradley, 1981; Mahapatra, 1984 dalam Sembiring, 2005). Sementara itu Anderson dan Frankle berpendapat lebih jauh lagi, implikasi laba perusahaan akan berpengaruh terhadap naik turunnya harga saham di bursa bagi perusahaan yang memiliki kepedulian

sosial yang tinggi (Anderson & Frankle, 1980 dalam ma’ruf, 2002).

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut “ apakah karakteristik perusahaan

berpengaruh pada tingkat pengungkapan sosial perusahaan pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?”

I.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat lebih terfokus sehingga dapat lebih bermanfaat maka perlu diterapkan batasan masalah sebagai berikut :

1. Objek pengamatan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan terdaftar di BEI yang melaksanakan pengungkapan sosial perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

disimpulkan bahwa hasilnya cukup baik yaitu keseriusan pemerintah dalam Implementasi Peraturan Daerah Kota Pekanbaru No 05 Tahun 2005 Tentang Pengawasan Dan

• From a broader perspective, operating exposure is not just the sensitivity of a firm’s future cash flows to unexpected changes in foreign exchange rates, but also to its

Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk

Hasil survey awal yang dilakukan penulis di wilayah kerja Puskesmas Kabanjahe dengan wawancara singkat, diketahui bahwa dari 5 orang ibu yang memiliki bayi usia

Untuk bisa melakukan seleksi materi yang akan digunakan dalam portofolio tergantung pada beberapa hal berikut: tujuan (menunjukkan hasil karya terbaik atau proses belajar),

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa, Pendapatan pedagang kaki lima yang sering kali tidak menentu dan relatif kecil untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga,

Tulisan ini menjelaskan tentang proses penilaian jabatan fungsional guru yang diasarkan prinsip-prinsip objektif dan adil, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada setiap

Dengan nilai harmonisa tersebut maka tidak diperlukan lagi pemasangan reactor, dimana fungsi reactor yang dipasang seri dengan kapasitor bank adalah untuk