Informasi Dokumen
- Penulis:
- Dewi Aniaty
- Aviani Santi
- Pengajar:
- Toni Kurnia
- Sekolah: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
- Mata Pelajaran: Pendidikan Kewarganegaraan
- Topik: Pendidikan Kewarganegaraan 1 Kelas 7
- Tipe: buku
- Tahun: 2009
- Kota: Jakarta
Ringkasan Dokumen
I. Norma Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Bagian ini membahas hakikat norma yang menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Norma adalah peraturan yang berisi perintah dan larangan yang mempengaruhi tingkah laku manusia. Dalam masyarakat, terdapat empat jenis norma: agama, kesusilaan, kesopanan, dan hukum. Setiap norma memiliki sanksi bagi pelanggarnya, yang bertujuan untuk menjaga ketertiban dan keseimbangan dalam kehidupan sosial. Pemahaman tentang norma sangat penting bagi siswa untuk berinteraksi secara harmonis dalam masyarakat yang beragam.
1.1 Hakikat Norma
Norma berfungsi sebagai pedoman perilaku dalam masyarakat. Dalam konteks ini, norma agama, kesusilaan, kesopanan, dan hukum dijelaskan. Norma agama berasal dari ajaran Tuhan, sedangkan norma kesusilaan berkaitan dengan suara hati manusia. Norma kesopanan bersifat lokal dan budaya, sedangkan norma hukum ditetapkan oleh penguasa negara dan memiliki sanksi tegas. Pemahaman ini membantu siswa untuk memahami pentingnya norma dalam kehidupan sehari-hari.
1.2 Kebiasaan dan Adat Istiadat
Kebiasaan adalah perilaku yang dilakukan berulang kali dan dapat menjadi hukum kebiasaan jika diakui oleh masyarakat. Adat istiadat merupakan aturan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam konteks hukum, hukum adat mengatur hubungan antaranggota masyarakat dan menciptakan rasa kebersamaan. Siswa diharapkan memahami bagaimana kebiasaan dan adat berperan dalam membentuk norma sosial.
II. Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama
Bagian ini menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan dan latar belakang lahirnya UUD 1945 sebagai konstitusi pertama. Proklamasi menandai tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia dan menjadi dasar hukum yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Siswa diajak untuk merenungkan sikap positif yang perlu dimiliki dalam menyikapi proklamasi dan konstitusi, serta bagaimana hal tersebut membentuk identitas nasional.
2.1 Makna Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan adalah pernyataan resmi yang menyatakan Indonesia merdeka dari penjajahan. Ini bukan hanya sekedar pernyataan, tetapi juga merupakan pengakuan akan hak asasi manusia untuk menentukan nasib sendiri. Siswa harus memahami pentingnya proklamasi sebagai simbol perjuangan dan harapan bangsa.
2.2 Latar Belakang Lahirnya Konstitusi Pertama
Lahirnya UUD 1945 sebagai konstitusi pertama Indonesia tidak terlepas dari suasana kebatinan rakyat yang menginginkan kemerdekaan. Dalam konteks ini, siswa diharapkan dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan konstitusi dan bagaimana hal tersebut mencerminkan aspirasi rakyat Indonesia.
III. Hak Asasi Manusia
Bab ini membahas tentang hukum dan kelembagaan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Pemahaman tentang HAM sangat penting untuk membangun masyarakat yang adil dan beradab. Siswa diajak untuk memahami pelanggaran HAM yang terjadi serta upaya penegakannya. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam mempromosikan dan melindungi HAM di lingkungan mereka.
3.1 Hukum dan Kelembagaan HAM
Hukum HAM di Indonesia diatur dalam berbagai perundang-undangan yang bertujuan untuk melindungi hak-hak dasar setiap individu. Penting bagi siswa untuk memahami struktur kelembagaan yang ada untuk penegakan HAM dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam upaya tersebut.
3.2 Pelanggaran HAM dan Upaya Penegakannya
Pelanggaran HAM sering terjadi dalam berbagai bentuk, seperti diskriminasi dan kekerasan. Siswa perlu menyadari pentingnya upaya penegakan HAM, termasuk peran lembaga pemerintah dan masyarakat sipil dalam mencegah dan menangani pelanggaran tersebut.
IV. Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat
Bab ini mengkaji pentingnya kemerdekaan dalam mengemukakan pendapat sebagai bagian dari hak asasi manusia. Siswa diajak untuk memahami bahwa kebebasan berpendapat harus disertai dengan tanggung jawab. Hal ini penting untuk menciptakan dialog yang konstruktif dalam masyarakat.
4.1 Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat
Kemerdekaan mengemukakan pendapat merupakan hak yang dijamin oleh konstitusi. Siswa perlu memahami batasan-batasan yang ada dalam mengemukakan pendapat agar tidak melanggar hak orang lain.
4.2 Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat Secara Bebas dan Bertanggung Jawab
Mengemukakan pendapat secara bebas harus dilakukan dengan bertanggung jawab. Siswa diharapkan dapat mempraktikkan cara menyampaikan pendapat yang baik dan benar, serta menghargai pendapat orang lain.
Referensi Dokumen
- Hak Asasi Manusia ( Bahar, Saafroedin, Drs. )
- Santiaji Pancasila ( Darmodiharjo, Darji. Prof., S.H. )
- Sejarah Nasional Indonesia IV ( Djoened Poesponegoro, Marwati dan Nugroho Notosusanto. )
- Perkembangan Dimensi Hak Asasi Manusia dan Proses Dinamika Penyusunan Hukum Hak Asasi Manusia ( Effendi, A. Masyhur. Prof., S.H., M.S. )
- Filsafat Ensik ( Epping A. Dr., dkk. )