• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelompokan kelas kelas Bangunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengelompokan kelas kelas Bangunan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KLASIFIKASI BANGUNAN

Oleh:

(2)

KLASIFIKASI KELAS KELAS BANGUNAN BERDASARKAN

KEPUTUSAN MENTERI NOMOR 10 TAHUN 2000

Bangunan gedung adalah bangunan yang didirikan dan atau diletakkan dalam suatu lingkungan sebagian atau seluruhnya pada, di atas, atau di dalam tanah dan atau perairan secara tetap yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya (kepmen no.10/KPTS/2000).

Berdasarkan definisi bangunan diatas, maka bangunan dibagi menjadi beberapa kelas sebagai berikut :

1. Bangunan dapat dibagi jadi beberapa kelas bangunan sesuai dengan jenis peruntukan atau penggunaan bangunan sebagai berikut :

A. Kelas 1 : Bangunan Hunian Biasa, adalah satu atau lebih bangunan yang merupakan: i. Kelas 1a : bangunan hunian tunggal yang berupa:

a) satu rumah tunggal.

b) satu atau lebih bangunan hunian gandeng, yang masing-masing

bangunannya dipisahkan dengan suatu dinding tahan api, termasuk rumah deret, rumah taman, unit town house, villa.

ii. Kelas 1b : rumah asrama/kost, rumah tamu, hotel, atau sejenis-nya dengan luas total lantai kurang dari 300 m2 dan tidak ditinggali lebih dari 12 orang secara tetap, dan tidak terletak di atas atau di bawah bangunan hunian lain atau bangunan kelas lain selain tempat garasi pribadi.

B. Kelas 2 : Bangunan hunian yang terdiri atas 2 atau lebih unit hunian yang masing-masing merupakan tempat tinggal terpisah.

C. Kelas 3 : Bangunan hunian di luar bangunan kelas 1 atau 2, yang umum digunakan sebagai tempat tinggal lama atau sementara oleh sejumlah orang yang tidak

berhubungan, termasuk:

i. rumah asrama, rumah tamu, losmen; atau

ii. bagian untuk tempat tinggal dari suatu hotel atau motel; atau iii. bagian untuk tempat tinggal dari suatu sekolah; atau

(3)

v. bagian untuk tempat tinggal dari suatu bangunan perawatan kesehatan yang menampung karyawan-karyawannya..

D. Kelas 4 : Bangunan Hunian Campuran, adalah tempat tinggal yang berada di dalam suatu bangunan kelas 5, 6, 7, 8, atau 9 dan merupakan tempat tinggal yang ada dalam bangunan tersebut.

E. Kelas 5 : Bangunan kantor, adalah bangunan gedung yang dipergunakan untuk tujuan-tujuan usaha profesional, pengurusan administrasi, atau usaha komersial, di luar bangunan kelas 6, 7, 8, atau 9.

F. Kelas 6 : Bangunan Perdagangan, adalah bangunan toko atau bangunan lain yang dipergunakan untuk tempat penjualan barang-barang secara eceran atau pelayanan kebutuhan langsung kepada masyarakat, termasuk:

i. ruang makan, kafe, restoran

ii. ruang makan malam, bar, toko atau kios sebagai bagian dari suatu hotel atau motel

iii. tempat potong rambut/salon, tempat cuci umum iv. pasar, ruang penjualan, ruang pamer, atau bengkel

G. Kelas 7 : Bangunan Penyimpanan/Gudang, adalah bangunan gedung yang dipergunakan penyimpanan, termasuk:

i. tempat parkir umum

ii. gudang, atau tempat pamer barang-barang produksi untuk dijual atau cuci gudang

H. Kelas 8 : Bangunan Laboratorium/Industri/Pabrik, adalah bangunan gedung laboratorium dan bangunan yang dipergunakan untuk tempat pemrosesan suatu produksi, perakitan, perubahan, perbaikan, pengepakan, finishing, atau pembersihan barang-barang produksi dalam rangka perdagangan atau penjualan.

I. Kelas 9 : Bangunan Umum, adalah bangunan gedung yang dipergunakan untuk melayani kebutuhan masyarakat umum, yaitu:

i. Kelas 9a : bangunan perawatan kesehatan, termasuk bagian-bagian dari bangunan tersebut yang berupa laboratorium

(4)

J. Kelas 10 : adalah bangunan atau struktur yang bukan hunian :

i. Kelas 10a : bangunan bukan hunian yang merupakan garasi pribadi, carport, atau sejenisnya

ii. Kelas 10b : struktur yang berupa pagar, tonggak, antena, dinding penyangga atau dinding yang berdiri bebas, kolam renang, atau sejenisnya.

K. Bangunan-bangunan yang tidak diklasifikasikan secara khusus, bangunan atau bagian dari bangunan yang tidak termasuk dalam klasifikasi bangunan 1 s.d. 10 tersebut, dalam Pedoman Teknis ini dimaksudkan dengan klasifikasi yang mendekati sesuai peruntukannya.

L. Bangunan yang penggunaannya insidentil, bagian bangunan yang penggunaannya insidentil dan sepanjang tidak mengakibatkan gangguan pada bagian bangunan lainnya, dianggap memiliki klasifikasi yang sama dengan bangunan utamanya.

M. Klasifikasi jamak, bangunan dengan klasifikasi jamak adalah bila beberapa bagian dari bangunan harus diklasifikasikan secara terpisah, dan:

i. bila bagian bangunan yang memiliki fungsi berbeda tidak melebihi 10 % dari luas lantai dari suatu tingkat bangunan, dan bukan laboratorium,

klasifikasinya disamakan dengan klasifikasi bangunan utamanya ii. Kelas-kelas 1a, 1b, 9a, 9b, 10a dan 10b adalah klasifikasi yang terpisah iii. Ruang-ruang pengolah, ruang mesin, ruang mesin lif, ruang boiler atau

(5)

KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG MENURUT PERATURAN

MENTERI PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

II.2. KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG II.2.1. Umum

1. Fungsi bangunan gedung diklasifikasikan berdasarkan tingkat kompleksitas, tingkat permanensi, tingkat risiko kebakaran, zonasi gempa, lokasi, ketinggian, dan/atau kepemilikan.

2. Klasifikasi berdasarkan tingkat kompleksitas meliputi: bangunan gedung sederhana, bangunan gedung tidak sederhana, dan bangunan gedung khusus.

3. Klasifikasi berdasarkan tingkat permanensi meliputi: bangunan gedung permanen, bangunan gedung semi permanen, dan bangunan gedung darurat atau sementara.

4. Klasifikasi berdasarkan tingkat risiko kebakaran meliputi: bangunan gedung tingkat risiko kebakaran tinggi, tingkat risiko kebakaran sedang, dan tingkat risiko kebakaran rendah. 5. Klasifikasi berdasarkan zonasi gempa meliputi: tingkat zonasi gempa yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

(6)

7. Klasifikasi berdasarkan ketinggian meliputi: bangunan gedung bertingkat tinggi, bangunan gedung bertingkat sedang, dan bangunan gedung bertingkat rendah.

8. Klasifikasi berdasarkan kepemilikan meliputi: bangunan gedung milik negara, bangunan gedung milik badan usaha, dan bangunan gedung milik perorangan.

II.2.2. Penentuan Klasifikasi Bangunan Gedung

Penentuan klasifikasi bangunan gedung atau bagian dari bangunan gedung ditentukan berdasarkan fungsi yang digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan, atau perubahan yang diperlukan pada bangunan gedung.

1. Klas 1: Bangunan gedung hunian biasa

Adalah satu atau lebih bangunan gedung yang merupakan: a. Klas 1a: bangunan gedung hunian tunggal yang berupa: i. satu rumah tunggal; atau

ii. satu atau lebih bangunan hunian gandeng, yang masingmasing bangunannya dipisahkan dengan suatu dinding tahan api, termasuk rumah deret, rumah taman, villa; atau

b. Klas 1b: rumah asrama/kost, rumah tamu, hostel, atau sejenisnya dengan luas total lantai kurang dari 300 m2 dan tidak ditinggali lebih dari 12 orang secara tetap, dan tidak terletak di atas atau dibawah bangunan hunian lain atau bangunan klas lain selain tempat garasi pribadi. 2. Klas 2: Bangunan gedung hunian yang terdiri atas 2 atau lebih unit hunian yang masing-masing merupakan tempat tinggal terpisah.

3. Klas 3: Bangunan gedung hunian diluar bangunan klas 1 atau 2, yang umum digunakan sebagai tempat tinggal lama atau sementara oleh sejumlah orang yang tidak berhubungan, termasuk:

a. rumah asrama, rumah tamu, losmen ; atau

b. bagian untuk tempat tinggal dari suatu hotel atau motel; atau c. bagian untuk tempat tinggal dari suatu sekolah; atau

d. panti untuk orang berumur, cacat, atau anak-anak; atau

e. bagian untuk tempat tinggal dari suatu bangunan perawatan kesehatan yang menampung karyawan-karyawannya.

4. Klas 4: Bangunan gedung hunian campuran

(7)

5. Klas 5: Bangunan gedung kantor

Adalah bangunan gedung yang dipergunakan untuk tujuan-tujuan usaha profesional, pengurusan administrasi, atau usaha komersial, diluar bangunan klas 6, 7, 8, atau 9. 6. Klas 6: Bangunan gedung perdagangan

Adalah bangunan gedung toko atau bangunan gedung lain yang dipergunakan untuk tempat penjualan barang-barang secara eceran atau pelayanan kebutuhan langsung kepada

masyarakat, termasuk:

a. ruang makan, kafe, restoran; atau

b. ruang makan malam, bar, toko atau kios sebagai bagian dari suatu hotel atau motel; atau c. tempat potong rambut/salon, tempat cuci umum; atau

d. pasar, ruang penjualan, ruang pamer, atau reparasi. 7. Klas 7: Bangunan gedung penyimpanan/gudang

Adalah bangunan gedung yang dipergunakan penyimpanan, termasuk: a. tempat parkir umum; atau

b. gudang, atau tempat pamer barang-barang produksi untuk dijual atau cuci gudang. 8. Klas 8: Bangunan gedung laboratorium, industri, pabrik, dan/atau bengkel mobil Adalah bangunan gedung laboratorium dan bangunan yang dipergunakan untuk tempat pemrosesan suatu produksi, perakitan, perubahan, perbaikan, pengepakan, finishing, atau pembersihan barang-barang produksi dalam rangka perdagangan atau penjualan.

9. Klas 9: Bangunan gedung umum

Adalah bangunan gedung yang dipergunakan untuk melayani kebutuhan masyarakat umum, yaitu:

a. Klas 9a: bangunan gedung perawatan kesehatan, termasuk bagian-bagian dari bangunan tersebut yang berupa laboratorium;

b. Klas 9b: bangunan gedung pertemuan, termasuk bengkel kerja, laboratorium atau sejenisnya di sekolah dasar atau sekolah lanjutan, hall, bangunan peribadatan, bangunan budaya atau sejenis, tetapi tidak termasuk setiap bagian dari bangunan yang merupakan klas lain.

(8)

a. Klas 10a: bangunan gedung bukan hunian yang merupakan garasi pribadi, garasi umum , atau sejenisnya;

b. Klas 10b: struktur yang berupa pagar, tonggak, antena, dinding penyangga atau dinding yang berdiri bebas, kolam renang, atau sejenisnya.

11. Bangunan-bangunan yang tidak diklasifikasikan khusus

Bangunan gedung atau bagian dari bangunan gedung yang tidak termasuk dalam klasifikasi bangunan 1 s.d. 10 tersebut, dalam Pedoman Teknis ini dimaksudkan dengan klasifikasi yang mendekati sesuai peruntukannya.

12. Bangunan gedung yang penggunaannya insidentil

Bagian bangunan gedung yang penggunaannya insidentil dan sepanjang tidak mengakibatkan gangguan pada bagian bangunan gedung lainnya, dianggap memiliki klasifikasi yang sama dengan bangunan utamanya.

II-7

13. Klasifikasi jamak

Bangunan gedung dengan klasifikasi jamak adalah bila beberapa bagian dari bangunan harus diklasifikasikan secara terpisah, dan:

a. bila bagian bangunan yang memiliki fungsi berbeda tidak melebihi 10% dari luas lantai dari suatu tingkat bangunan, dan bukan laboratorium, klasifikasinya disamakan dengan klasifikasi bangunan utamanya;

b. Klas-klas 1a, 1b, 9a, 9b, 10a dan 10b adalah klasifikasi yang terpisah;

Referensi

Dokumen terkait

Grass block merupakan suatu bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen hidrolis atau sejenisnya, agregat dan air dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya dan pada bagian

Tangga dalam bangunan rumah tinggal tidak diharuskan memiliki bordes (space datar pada ketinggian tertentu untuk beristirahat), karena biasanya hanya terdiri dari 2 atau 3

Suatu bangunan tradisional pada umumnya terdiri atas komponen struktur bawah yang meliputi hubungan antara pondasi (umpak) yang dapat terbuat dari batu atau material sejenisnya dengan

Suatu bangunan tradisional pada umumnya terdiri atas komponen struktur bawah yang meliputi hubungan antara pondasi (umpak) yang dapat terbuat dari batu atau material sejenisnya

pengujian lanjutan setelah diketahui sifat atau karakteristik bahan bangunan yang dapat terbakar berdasarkan cara uji bakar, menggunakan cara uji jalar api untuk mengetahui apakah

Ruang kelas adalah suatu ruangan dalam bangunan sekolah, yang berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan tatap muka dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Ruang

yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau dimana saja asal tugas

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh orientasi bangunan terhadap matahari terhadap kondisi termal ruang kelas sekolah dasar.Penelitian ini dilakukan dengan