• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI ANALISIS SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "STUDI ANALISIS SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

29

STUDI ANALISIS SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

R. Eka Murtinugraha1, M. Agphin Ramadhan2, Dika Dwi Noviyanti3

1,2,3 Universitas Negeri Jakarta

1r_ekomn@unj.ac.id, 2agphin@unj.ac.id, 3dikanoviyanti@gmail.com

Abstract

This research aims to determine the effective space capacity and the level of satisfaction of users of facilities and infrastructure of the PTB FT UNJ Study Program. This research was conducted in August to December 2019. The method used in this research is a descriptive method with a quantitative approach. Data collection techniques were carried out using observation instruments, questionnaires and interviews with related parties. This research was conducted in the building engineering education study program, UNJ Engineering faculty. The population in this research were active students of the PTB UNJ study program, Lecturers of Civil Engineering and Laboratory Assistance Groups. The results showed that the availability of facilities in the Building Engineering Education study program met existing standards, the capacity of classrooms L4 203 and L4 204 with very effective categories, while classrooms L4 201 and L4 202 in the less effective category. The capacity of the academic space for lecturer rooms is very effective, followed by the meeting room, while the study program coordinator room and courtroom in the less effective category. The capacity of the Soil Mechanics Laboratory is included in the less effective category.

Satisfaction of classroom users, lecturer rooms and the Soil Mechanics Laboratory in the satisfied category.

Keywords: User Satisfaction, Room Capacity, Facilities, Building Engineering Education Infrastructure

Pendahuluan

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan yang ditempuh setelah pendidikan menengah. Pendidikan tinggi mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, program profesi, program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Perguruan tinggi merupakan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Berdasarkan data yang terdapat di pangkalan data Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun 2019 jumlah perguruan tinggi di Indonesia saat ini adalah 4.699 yang didalamnya terdiri dari akademi,

politeknik, sekolah tinggi, institut, universitas dan akademi komunitas.

Dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) menyebutkan bahwa SNPT terdiri dari Standar Nasional Pendidikan, Standar Nasional Penelitian dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.

Standar nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

yang mencakup: standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian

(2)

30

pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, standar pembiayaan pembelajaran.

Dalam Peraturan Pemerintah No.

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 8 dijelaskan bahwa standar sarana prasarana adalah standar nasional Pendidikan yang berkaitan dengan kriterian minimal tentang ruang belajar, tempat berolah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Pemerintah melalui peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional Pendidikan, yang menyangkut standar sarana dan prasarana secara nasional pada Bab VII Pasal 42 kemudian hal ini dijelaskan kembali dalam Permenristek Nomor 44 Tahun 2015, sarana meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Sedangkan prasarana meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Sarana dan prasarana merupakan salah satu standar nasional pendidikan yang perlu diperhatikan kualitasnya. Jika sarana dan prasarana tidak memadai, akan menghambat proses pembelajaran dan

akhirnya sulit diharapkan adanya kompetensi lulusan yang bermutu tinggi.

Hal ini dapat dilihat pada penelitian Ismail (2015) mengenai pengaruh sarana prasarana akademik dan kualitas mengajar dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana prasarana akademik berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berarti bahwa perbaikan sarana prasarana akademik akan mengakibatkan peningkatan kualitas prestasi belajar mahasiswa.

Sarana prasarana akademik juga berpengaruh langsung positif terhadap kualitas mengajar dosen. Hal ini dipertegas oleh Arafah (2010) yang membahas pengaruh sarana prasarana akademik, kualitas mengajar dosen, atmosfer akademik, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Disimpulkan bahwa perbaikan sarana prasarana akademik akan mengakibatkan peningkatan kualitas mengajar dosen.

Kualitas mengajar dosen berpengaruh positif terhadap atmosfir akademik. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas mengajar dosen akan mengakibatkan terciptanya atmosfir akademik yang kondusif. Kualitas mengajar dosen berpengaruh langsung positif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Temuan ini berarti bahwa peningkatan kualitas mengajar dosen akan mengakibatkan peningkatan prestasi belajar mahasiswa.

Berdasarkan penelitian Nuraini, dkk (2018) yang membahas mengenai pengaruh sarana dan prasarana terhadap semangat dan hasil belajar mahasiswa, sarana dan prasarana berpengaruh dalam semangat belajar mahasiswa sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar mahasiswa.

Berdasarkan tren dari tahun ke tahun peminat UNJ semakin meningkat.

Dengan tingginya animo masyarakat untuk dapa diterima sebagai mahasiswa di UNJ, maka tingkat use factor bangunan di UNJ

(3)

31

cukup tinggi. Hal ini terlihat dalam data peminat UNJ pada Saleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Negeri Jakarta (PENMABA UNJ) dalam tiga tahun terakhir pada tabel berikut.

Tabel 1 Data Peminat Universitas Negeri Jakarta

2016 2017 2018 SNMPTN 45.738 36.088 42.613 SBMTPN 45.163 56.328 62.044 PENMABA 16.841 24.584 25.790 Jumlah 107.742 117.000 130.447 Sumber: snmptn.ac.id, sbmptn.ac.id, penmaba.unj.ac.id, 2019

Fakultas Teknik adalah salah satu fakultas yang dimiliki Universitas Negeri Jakarta. Saat ini Fakultas Teknik memiliki 19 program studi. Program studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan merupakan salah satu program studi yang ada dibawah naungannya.

Program studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan saat ini memiliki 11 ruang kelas teori yang tersebar di dua gedung yang berbeda. Ditinjau dari jadwal pemakaian ruangan, ruang kelas teori masih digunakan bersama dengan program studi DIII Teknik Sipil dan DIII Transportasi. Selain itu, program studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan memiliki 5 laboratorium diantaranya Laboratorium Batu Beton, Laboratorium Mekanika Tanah, Laboratorium Uji Bahan, Bengkel Kayu, serta Bengkel Plambing. Jika ruang kelas teori digunakan bersama dengan dua program sudi lainnya, maka laboratorium masih digunakan bersama DIII Teknik Sipil.

Berdasarkan penelitian terdahulu dari Ignatius (2019) yang membahas mengenai Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana di Laboratorium dan Bengkel

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta menyatakan bahwa analisis kebutuhan sarana dan prasarana di laboratorium program studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta, didapatkan kesimpulan (1) Kapasitas ruangan Bengkel Kayu adalah yang paling mendekati standar kapasitas ruangan dengan persentase sebesar 92.42%, diikuti dengan Bengkel Plambing dengan persentase sebesar 33.00%, dan Laboratorium Uji Bahan dengan persentase sebesar 26.66%.

(2) Ketersediaan peralatan di Bengkel Plambing adalah yang paling mendekati standar ketersediaan peralatan dengan persentase sebesar 69.10%, diikuti Bengkel Kayu dengan persentase sebesar 59.21%, terakhir Laboratorium Uji Bahan dengan persentase 55.56%. Hal ini disimpulkan bahwa hanya Bengkel Kayu yang memenuhi standar yang ditetapkan sedangkan Bengkel Plambing dan Laboratorium Uji Bahan masih tidak memenuhi standar kapasitas yang ditetapkan. Berkaitan dengan ketersediaan alat praktik, hanya Bengkel Plambing yang sudah memadai sedangkan Bengkel Kayu dan Laboratorium Uji Bahan masih diperlukan penambahan.

Berdasarkan pemaparan di atas, sarana dan prasarana merupakan salah satu yang memiliki pengaruh langsung terhadap proses pembelajaran. Selain itu, sarana dan prasarana masuk dalam penilaian akreditasi program studi. Dalam hal melengkapi borang akreditasi program studi maka dilakukan penelitian untuk melanjutkan penelitian sebelumnya, sehingga penelitian ini sangat dibutuhkan.

Penelitian ini nantinya akan mejadi penelitian kebijakan untuk mendukung kebijakan atau analisis terhadap masalah- masalah sosial untuk membantu pengambil kebijakan memecahkan dengan jalan menyediakan masukan- masukan pertimbangan. Penelitian ini dilakukan

(4)

32

untuk mengukur ketersediaan ruang serta kapasitas ruang pada ruang kelas yang berada di Gedung L4. Gedung L4 dipilih karena berdasarkan jadwal perkelasan semester 110, Gedung ini yang sering digunakan untuk proses perkuliahan oleh mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Bangunan. Selain ruang kelas, ruang koordinator program studi, ruang dosen, serta Laboratorium Mekanika Tanah serta mengukur tingkat kepuasan pengguna, ruang kelas gedung L4, ruang dosen dan Laboratorium Mekanika Tanah.

Peneliti merasa perlu adanya penelitian untuk mengetahui menganalisis sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran di program studi Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada lingkungan Program studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Jakarta. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada semester 110 di bulan Juli 2019 hingga selesai. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan, kuesioner dan wawancara dengan bukti berupa data dokumentasi baik berbentuk foto, laporan kegiatan maupun tabel kondisi sarana prasarana program studi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen observasi, kuisioner. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data berupa jumlah dan kondisi peralatan dan perlengkapan serta luas ruangan yang ada di program studi Pendidikan Teknik Bangunan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa gambar serta catatan observasi.

Selain dengan observasi, penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket atau kuesioner. Kuisioner penelitian ini ditujukan kepada para pengguna sarana

dan prasarana di program studi Pendidikan Teknik Bangunan yaitu dosen dan mahasiswa. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang kondisi peralatan dan perlengkapan yang ada serta kapasitas ruangan yang ada di program studi Pendidikan Teknik Bangunan.

Wawancara ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait (laboran).

Hasil dan Pembahasan

Ketersediaan Sarama A. Ruang Kelas

1. Ruang Kelas L4 201

Ruang kelas L4 201 terletak di Gedung L4 lantai 2. Di dalam ruang kelas L4 201 terdapat 46 kursi, dimana 45 kursi berwarna hijau dan 1 kursi berwarna hitam. Namun 1 kursi hijau dalam keadaan rusak dan kursi hitam tersebut tidak digunakan. Terdapat 2 papan tulis dengan ukuran masing masing 120 cm x 240 cm dan terdapat 2 AC, serta 4 buah titik lampu jenis Fluorescent Lamp (Lampu Neon) sering juga disebut dengan lampu TL.

Gambar 1 Ruang Kelas L4 201

2. . Ruang Kelas L4 202

Ruang kelas L4 202 terletak di Gedung L4 lantai 2, posisi ruangan setelah ruang L4 201. Di dalam ruang kelas L4 202 terdapat 48 kursi, dimana 47 kursi berwarna hijau dan 1 kursi berwarna hitam. Namun kursi hitam tersebut tidak digunakan. Terdapat 2 papan tulis dengan ukuran 120 cm x 240 cm dan terdapat 3 AC, serta 4 buah titik lampu tipe Fluorescent Lamp (Lampu Neon). Lantai di ruang kelas juga mengalami kerusakan lantai. Kondisi plafond di ruang ini ada yang bergelombang.

(5)

33

Sumber: Dokumentasi Peneliti Gambar 2 Ruang Kelas L4 202

Sumber: Dokumentasi Peneliti Gambar 3 Kondisi Lantai Ruang Kelas L4

202

Sumber: Dokumentasi Peneliti Gambar 4 Kondisi Plafond Ruang Kelas

L4 202

2. Ruang Kelas L4 203

Ruang kelas L4 203 terletak di Gedung L4 lantai 2, posisi ruangan setelah ruang L4 202 dan sebelum ruang L4 204.

Di dalam ruang kelas L4 203 terdapat 61 kursi berwarna hitam. Terdapat 2 papan tulis dengan ukuran 120 cm x 240 cm dan terdapat 4 AC, serta 6 buah titik lampu tipe Fluorescent Lamp (Lampu Neon).

Kondisi plafond pada ruangan ini ada yang bergelombang.

Sumber: Dokumentasi Peneliti Gambar 5 Ruang Kelas L4 203

Sumber: Dokumentasi Peneliti Gambar 6 Kondisi Plafond Ruang Kelas

L4 203

3. Ruang Kelas L4 204

Ruang kelas L4 204 terletak di Gedung L4 lantai 2, posisi ruangan setelah ruang L4 203. Di dalam ruang kelas L4 204 terdapat 46 kursi berwarna ungu.

Terdapat 2 papan tulis dengan ukuran 120 cm x 240 cm dan terdapat 4 AC, serta 6 buah titik lampu tipe Fluorescent Lamp (Lampu Neon).

Sumber: Dokumentasi Peneliti Gambar 7 Ruang Kelas L4 204

(6)

34

Sumber: Dokumentasi Peneliti Gambar 8 Kondisi Lantai Ruang Kelas L4

204

B. Ruang Dosen

Ruang Dosen Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ, terletak di Gedung L5 Lantai 2. Ruang dosen diisi oleh dosen berjumlah 31 orang.

Berikut akan dijabarkan mengenai kapasitas ruang dosen.

Sumber: Hasil Observasi Peneliti Gambar 9 Skema Denah Ruang Dosen

C. Laboratorium Mekanika Tanah

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ, terletak di Gedung L5 Lantai 1. Laboratorium ini digunakan untuk praktik mata kuliah Mekanika Tanah.

Sumber: Hasil Observasi Peneliti Gambar 10 Skema Denah Laboratorium

Mekanika Tanah

D. Ruang Koordinator Program Studi Ruang Koordintor Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ, terletak di Gedung L5 Lantai 2.

E. Ruang Rapat

Ruang Rapat bersama Rumpun Teknik Sipil UNJ, terletak di Gedung L5 Lantai 2.

F. Ruang Sidang

Ruang Sidang bersama Rumpun Teknik Sipil UNJ, terletak di Gedung L5 Lantai 2.

Kapasitas Ruangan

Berdasarkan hasil observasi didapakan data mengenai luas tiap ruangan yang ada di program studi Pendidikan Teknik bangunan. Selanjutnya hasil tersebut dimasukan pada tabel matriks kebutuhan ruangan yang ada dibawah ini.

(7)

35

Luas ideal ruang kelas dan laboratorium didasarkan pada Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (2013). Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kapasitas ruangan perkelasan yang ada di program studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta sudah mencapai standar yang ditetapkan. Dapat dilihat pada tabel 4.58 bahwa ruang kelas L4 201 memiliki kapasitas ruangan dengan persentase sebesar 59% atau kurang efektif. L4 202 yang memiliki kapasitas ruangan dengan persentase sebesar 58% atau kurang efektif.

Ruang kelas L4 203 memiliki kapasitas ruangan yang mendekati luas idealnya dengan persentase 95% atau sangat efektif. Untuk ruang kelas L4 204 memiliki kapasitas ruangan dengan persentase sebesar 84% atau sangat efektif.

Kapasitas Laboratorium Mekanika Tanah memiliki persentase 50% atau kurang efektif. Hasil wawancara dengan laboran mekanika tanah, luas ruangan menjadi saran yang diberikan oleh laboran agar dapat menampung mahasiswa lebih banyak lagi.

Luas ideal ruang dosen, ruang rapat, ruang sidang dan ruang kepala program studi berdasarkan Rancangan

Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Tinggi Program Pascasarjana dan Profesi (2001). Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa keseluruhan luas ruang dosen dengan persentase 151% atau sangat efektif. Kapasitas ruang dosen yang diisi oleh 27 orang dosen sudah melebihi kapasitas luas ideal, namun walaupun melebihi luas idealnya, setiap dosen tidak mendapatkan luas ruang sebesar 4 m2.

Ruang rapat memiliki kapasitas dengan persentase 71% atau efektif. Ruang sidang memiliki kapasitas dengan persentase 54,5% atau kurang efektif. Terakhir ruang kepala program studi memiliki kapasitas dengan persentase 51% atau kurang efektif.

Kepuasan Pengguna a. Ruang Kelas

Kepuasan Pengguna ruang kelas tertinggi pada indikator empathy diikuti dengan reliability, assurance, tangibles, dan responsiveness

b. Ruang Dosen

Nama Ruangan

Luas Ruangan

(m2) Luas Ideal (m2)

Persentase

Luas (%) Keterangan Standar Acuan

L421 35.64 60 59% Efektif SNPT,

2013

L422 34.97 60 58% Efektif SNPT,

2013

L423 57.11 90 63% Efektif SNPT,

2013

L424 50.59 60 84% Efektif SNPT,

2013 Ruang Dosen 163.61 108 151% Sangat

Efektif

SNPT, 2013 Ruang Kepala

Program Studi 6.07 12 51% Kurang Efektif

BSNP, 2011 Ruang Sidang 26,16 48 54,5% Kkurang

Efektif

SNPT, 2013

Ruang Rapat 33.85 48 71% Efektif SNPT,

2013 Laboratorium

Mekanika Tanah

30.19 60 50% Kurang

Efektif

SNPT, 2013

0.001.00 2.003.00 4.005.00

Kepuasan Pengguna Ruang Kuliah

-1.00 1.00 3.00 5.00

Kepuasan Pengguna Ruang

Dosen

(8)

36

Kepuasan pengguna ruang dosen tertinggi yaitu reliability diikuti oleh empathy, tangibles, assurance, responsiveness.

c. Laboratorium Mekanika Tanah

Kepuasan pengguna Laboratorium Mekanika Tanah indikator tertinggi adalah empathy diikuti oleh reliability, assurance, responsiveness dan tangibles.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran di program studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Jakarta, didapatkan kesimpulan bahwa: (1) Ketersedian sarana yang ada di program studi PTB sudah memenuhi standar. (2) Kapasitas ruang kelas L4 203 dan L4 204 dengan kategori sangat efektif, sedangkan ruang kelas L4 201 dan L4 202 dalam kategori kurang efektif. Kapasitas ruang akademisi untuk ruang dosen sangat efektif, diikuti oleh ruang rapat, sedangkan ruang koordinator program studi dan ruang sidang dalam kategori kurang efektif, kapasitas Laboratorium Mekanika Tanah masuk dalam kategori kurang efektif. (3) Kepuasan pengguna ruang kelas, ruang dosen dan Laboratorium Mekanika Tanah dalam kategori puas.

Daftar Pustaka

Arafah, Khairudin. (2010). Pengaruh Sarana Prasarana Akademik, Kualitas Mengajar Dosen, Atmosfer Akademik, Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi

Belajar Mahasiswa. Parameter: Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Makassar. 29 (2):167-184.

BNSP. (2011). Rancangan Standar Sarana Dan Prasarana Pendidikan Tinggi Program Pascasarjana Dan Profesi.

Jakata: Badan Nasional Standar Pendidikan

Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi.

(2015). Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No.

44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Ignatius, Sofian; Anisah; & Daryati. 2019.

Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana di Laboratorium dan Bengkel Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Di dalam:

Perkembangan Teknologi Mitigasi Gempa dalam Konstruksi di Indonesia.

[Prosiding] Seminar Pendidikan Kejuruan Dan Teknik Sipil; Jakarta, 12 Nov 2019. Jakarta: Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Hlm 524 - 529.

Ismail, Muh. Ilyas. (2015). Pengaruh Sarana Prasarana Akademik Dan Kualitas Mengajar Dosen Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Jurnal Pendidikan Biologi, 3(1):78-90.

Republik Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta:

Sekretariat Negara.

SBMPTN. (2019). Laman Resmi SBMPTN 2019 Seleksi Bersama Masuk Peguruan Tinggi Negeri: Daftar Prodi.

https://sbmptn.ltmpt.ac.id/index.php?mi d=14&ptn=323. Diakses 14 April 2019 SNMPTN. (2019). SNMPTN: Daftar

Perguruan Tinggi dan Program Studi

yang Ditawarkan.

https://sbmptn.ltmpt.ac.id/index.php?mi d=14&ptn=323. Diakses 14 April 2019

0.00 5.00

Kepuasan Pengguna Laboratorium Mekanika

Tanah

(9)

37

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sarana dan prasarana laboratorium komputer program keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMK PIRI 1 Yogyakarta setelah 3

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN TERHADAP PERILAKU SISWA SMK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DALAM PENGGUNAAN DAN PERAWATAN SARANA PRASARANA. PEMBELAJARAN DI

Sarjana Pendidikan Teknik dengan judul “EVALUASI STANDAR SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN

(1) perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan melalui analisis kebutuhan, pengecekan data tahun sebelumnya, pengajuan sarana dan prasarana,

Untuk mengetahui kesesuaian kondisi sarana dan prasarana di bengkel praktik Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 5 Surakarta dengan

a) Mengupayakan renovasi dan atau pembangunan gedung baru untuk melengkapi sarana dan prasarana yang memadai seperti ruang perkuliahan, perpustakaan, laboratorium,

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sarana dan prasarana laboratorium komputer program keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMK PIRI 1 Yogyakarta setelah 3

Tabel 8 Kelayakan prasarana di Bengkel Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 No Jenis Sarana Presentase Kelengkapan 1 Ruang kerja mesin otomotif 75% 2 Ruang kerja kelistrikan 66.67%