• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKONOMI ISLAM 001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKONOMI ISLAM 001"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Rancang bangun ekonomi islam

Pendahuluan

Ekonomi Islam dapat di ibaratkan satu bangunan yang terdiri dari landasan, tiang, dan atap. Landasannya terdiri atas lima komponen, yaitu tauhid, adil,

nubuwwa dan ma’ad (return). Tauhid bermakna ke-Maha Esa-an Allah sebagai pencipta langit dan bumi, pemilik semua yang ada di alam semesta, dan pemberi rizki, serta penguasa atas segalanya. Pengingkaran terhadap ketauhidan Allah akan membuat manusia merasa dirinya hebat, semuanya bisa diatur dengan harta

mereka.

Beberapa tahun terakhir terdapat perkembangan yang cukup baik

(2)

MATERI RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM

A. Definisi

Ekonomi mikro islam dapat diartikan sebagai ilmu ekonomi yang mempelajari atau menitik beratkan pada prilaku dan aktifitas masing-masing unit ekonomi.

individu,rumah tangga dan perusahaan.

dan menurut pendapat yang lainnya ekonomi mikro islam adalah suatu bidang yang menganalisis mengenai bagian bagian kecil dari keseluruhan kegiatan

perekonomian.

dari definisi diatas dapat disimpulkan hubungan antara konsumen dan produsen serta prilaku masing masing dalam menentukan permintaan dan penawaran yang akhirnya membentuk harga baik barang maupun jasa.

Ekonomi islam dapat sebagai suatu bangunan yang memiliki struktur dan landasan, tiang dan atap. Landasan untuk ekonomi islam terdiri dari empat unsur atau

komponen yaitu,

1. Tauhid

2. Adil

3. Nubuwwah

4. Ma’ad

Tauhid berati keesaan tuhan sebagai pencipta langit dan bumi dan sebagai pemilik semua yang ada di dunia ini,dan pemberi rezeki bagi umat umat manusia didunia.

Dari sikap menyadari keterbatasan manusia,yang kaya bias menjadi miskin dan sebaliknya,itu semua adalah sikapn adil.adil bukan lah sama rata atau sama ras,melainkan tidak berbuat dholim.nubuwwah adalahjawaban atas kebutuhan ini,rasulillah memberikan contoh bagaimana cara melakukan kegiatan ekonomi yang dapat membawa kesuksesan bagi kita baik di dunia maupun diiakhirat.

(3)

Pemikir ekonom-ekonom muslim kontemporer dapat diklasifikasikan menjadi tiga :

1. Baqir As-Sadr

2. mainstream

3 Alternatif krisis

a .mazhab Baqir As-Sadr, baqir as-sadr dari bukunya yaitu : iqtishduna

mazhab ini berpendapat bahwa ilmu ekonomi tidak pernah sejalan dengan islam, ekonomi tetap ekonomi, islam tetap islam.

Menurut ilmu ekonomi, masalah ekonomi muncul karena adanya keinginan manusia yang tidak terbatas sedangkan sumber daya yang tersedia terbatas jumlahnya.

Baqir as-sadr menolak pernyataan itu, menurut mereka islam tidak mengenalkan adanya sumber daya yang terbatas, (dalil Q.S : 54:49)

mashab ini berpendapat permasalahan ekonomi itu muncul dikarenakan adanya distribusi yang kurang merata dan kurang adil karena adanya eksploitasi dari pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah.

.

Istilah ekonomi islam menyesatkan dan kontradiktif, sehingga diganti dengan iqtishad (equilibrium) atau keadaan sama, seimbang atau pertengahan.

Tokoh : baqir al-hasani, iraj toutounchian, hedayati.

b. mazhab Mainstream, menurut mazhab ini permasalahan ekonomi itu muncul dikarenakan sumber daya yang di hadapkan pada keinginan manusia yang tidak terbatas..

contoh kasusnya : permintaan dan penawaran beras diseluruh dunia berada pada titik equilibrium, dibandingkan dengan tempat dan waktu tertentu terjadi

kelangkaan sumber daya, contoh negara diethiopia dan Bangladesh lebih langak dibandingkan dengan Thailand.

B I

(4)

Ekonomi konvensional menyatakan bahwa ilmu ekonomi lahir dari adanya tujuan untuk mengalokasikan dan menggunakan sumber daya yang langka. Karena

sumber daya yang terbatas maka kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa juga terbatas. Ekonomi Islam hadir dengan konsep yang bersumber dari Allah SWT (Al-Qur’an) dan Rasul-Nya (As-Sunnah), yang diturunkan Allah kepada manusia agar manusia dapat bermuamalah dengan baik dan benar sesuai syari’at islam.

Dewasa ini ekonomi islam mulai merambah diseluruh Negara tidak hanya di Indonesia bahkan di Negara barat yang mayoritasnya non-muslim sehingga

bermunculan para pakar dan ahli ekonomi islam agar terwujudnya sistem ekonomi islam yang benar-benar sesuai dengan sumbernya. Di Indonesia sendiri misalnya ada Ir. Adiwarman Karim yang telah banyak menghasilkan karya buku-buku yang berhubungan dengan ekonomi islam. Salah satu isi dari buku beliau adalah prinsip-prinsip ekonomi islam, dengan ilmu ekonomi islam yang belum tentu benar karena ilmu ini merupakan hasil dari tafsiran manusia maka pergerakannya juga cendrung dinamis (selau berubah-ubah). Konstruksi bangunan ekonomi islam menurut Ir. Adiwarman Karim memiliki beberapa kekurangan atau kejanggalan sehingga dianggap perlu untuk dideskonstruksi, agar menghasilkan prinsip-prinsip ekonomi islam yang lebih baik dimasa mendatang.

BAB II

PEMBAHASAN

a. Konstruksi bangunan ekonomi islam (Adiwarman Karim:2003)

Ø Teori Ekonomi Islam :

(5)

Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong. (Qs. Al Baqarah : 107)

2. ‘Adl (Keadilan) : طيرفتوأطارفإ ريغنم هقح قحيذ لكءاطعإ ,

Dalam islam adil juga di artikan “tidak menzalimi dan tidak dizalim, sehingga pelaku ekonomi tidak dibolehkan mencari keuntungan abadi bila itu merugikan oranglain atau merusak alam.

3. Nubuwwah (Kenabian): menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nabi adalah orang yg menjadi pilihan Allah untuk menerima wahyu-Nya dan kenabian adalah sifat (hal) nabi, yang berkenaan dengan nabi. Nabi adalah orang yang harus di teladani, untuk umat muslim Allah mengirimkan nabi Muhammad SAW, empat sifat dari beliau yang patutu diteladani pelaku ekonomi ialah, Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah.

4. Khilafah (Pemerintahan) : diciptakannya manusia di muka bumi adalah untuk menjadi khlaifah, artinya untuk menjadi pemimpin yang dapat memakmurkan bumi.

5. Ma’ad (Hasil) : secara harfiah ma’ad berarti “kembali”. Namun ma’ad juga bisa diartikan sebagai imbalan/ganjaran atas usaha pelaku ekonomi

Ø Prinsip-prinsip sistem ekonomi islam :

1. Multitype Ownership (Kepemilikan multijenis) : nilai tauhid dan adil melahirkan konsepmultitype ownership artinya kepemilikan berlaku atas bermacam-macam jenis baik itu swasta, negara atau campuran.

2. Freedom to act (Kebebasan bertindak/berusaha) : nilai nubuwwah bila

digabungkan dengan nilai keadilan dan khilafah akan melahirkan prinsip freedom to act pada setiap muslim khususnya pelaku bisnis ekonomi.

(6)

Ø Perilaku islami dalam perekonomian

Akhlaq : “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan Akhlaq”. Akhlaq menjadi indikator baik-buruknya manusia, baik-buruknya perilaku para pelaku ekonomi menentukan pada sukses-gagalnya bisnis yang dijalankan,sehingga untuk memajukan perekonomian mumat islam maka pola pikir dan pola lakunya sudah itqan(tekun) dan ihsan (professional).

b. Analisis Bangunan Ekonomi Islam

Dari bangunan ekonomi islam menurut Ir. Adiwarman Karim, seluruhnya saling memiliki keterkaitan dan kesimpulan yang baik dalam menghasilkan prinsip-prinsip ekonomi islam , namun ada hal-hal yang perlu ditambahkan atau di rubah

kedudukannya diantaranya :

· Aqidah menjadi pondasi paling dasar karena dengan aqidah yang kuat

menjadikan seluruh prinsip itu menjadi benar-benar kokoh tanpa ada kegoyahan sedikit pun.

· Syariah menjadi pondasi kedua dimana dengan syariah pelaku ekonomi tidak keluar dari koridor syariah sehingga prinsip-prinsip tersebut tidak keluar dari koridor syariah

kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. (Al Jatsiyah : 18)

(7)

-Aqidah : Dasar awal pondasi ekonomi islam

Ikatan iman yang kuat adalah cinta karena Allah dan benci juga karena Allah (Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya dari Al-Bara Bin ‘Azib). Diciptakannya Manusia ke dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah (51:56), pondasi yang paling dasar itu ialah aqidah yang kokoh yang dapat memopang bangunan ekonomi islam agar mencapai tujuannya.

-Syariah : Pondasi Kedua

Dengan syariah maka seluruh kegiatan yang akan dilakukan tidak keluar dari koridor syariah.

-Akhlak

Pelaku ekonomi konvensional sering mengabaikan etika dan moral padahal dalam islam etika dan moral sangat diperhatikan, karena etika dan moral atau biasa disebut akhlak menjadi penentu arah kesuksesan ekonomi islam itu sendiri denga itqan dan ihsan .

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

(8)

c .mazhab Alternatif Klasik, Mazhab ini berpendapat bahwa ekonom islam adalah tafsiran manusia berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah, sehingga nilai kebenarannya tidak mutlak. Proporsi dan teori yang diajukan oleh ekonomi islam harus selalu diuji kebenarannya.

a.ciri-ciri ekonomi islam

1. kepemilikan multi jenis, prinsip umum kepemilikan yang berlaku adalah kepemilikan swasta. Dalam sistem sosialis kepemilikan negara, dalam islam, berlaku prinsip kepemilikan multi jenis (mengakui bermacam-macam bentuk kepemilikan, baik swasta, negara atau campuran.

Prinsip ini terjemahan dari nilai tauhid : pemilik primer Allah swt, sedangkan manusia sebagai pemilik sekunder.

2. kebebasan bertindak atau berusaha

penerapan nilai akan melahirkan pribadi-pribadi yang professional dan prestatif dalam segala bidang, termasuk dalam bidang ekonomi dan bisnis. Meneladani sifat-sifat rasul dalam aktivitasnya (siddiq, amanah, tabligh dan fathanah) dan

digabungakn dengan nilai keadilan dan khilafah (good governance) akan melahirkan prinsip freedom to act pada setiap muslim (umumnya) dan para ekonom islam (khususnya) sehingga akan menciptakan mekanisme pasar dalam perekonomian.

Kebebasan dilandasi dengan prinsip shariah (nilai keadilan) sehingga tidak terdapat distorsi, transaksi yang dilarang (riba, gharar (tidak pastian), tadlis (penipuan).

3. keadilan social

prinsip sosial gabungan antara nilai khilafah dan nilai ma'ad, pemerintah bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan pokok dan menciptakan keseimbangan sosial.

Dalam islam keadilan diartikan suka sama suka dan satu pihak tidak terdzalimi, maka islam membolehkan intervensi harga maupun pasar (al-hisbah).

(9)

b.Akhlak Merupakan Perilaku Islami Dalam Perekonomian

Sekarang kita telah memiliki landasan teori yang kuat, serta prinsip-prinsip sistem ekonomi islam yang mantap. Namun, dua hal ini belum cukup karena teori dan sistem menuntut adanya manusia yang menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam teori dan sistem tersebut. Dengan kata lain, harus ada manusia yang berperilaku, berakhlak secara professional dalam bidang tertentu yakni ekonomi. Baik dia berada pada posisi produsen, konsumen, pengusaha, karyawan atau sebagai pejabat pemerintah sekaligus. Karena teori yang unggul dan sistem ekonomi yang sesuai syariah sama sekali bukan merupakan jaminan bahwa perekonomian umat islam akan otomatis maju.

Sistem ekonomi islam hanya memastikan bahwa tidak ada transaksi ekonomi yang bertentangan dengan syariah.Karena itu pelaku ekonomi dalam kerangka ini dapat saja dipegang oleh umat non-muslim. Perekonomian umat islam baru dapat maju bila pola piker dan pola laku umat-umat muslimnya itu sendiri sudah itqan dan ihsan. Hal ini mungkin salah satu rahasia sabda Nabi :

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq". Karena akhlak menjadi indicator atau tolak ukur baik-buruknya manusia. Baik-buruknya perilaku bisnis para pengusaha menentukan sukses-gagalnya bisnis yang telah dijalankannya.

Teori merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai suatu factor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan.

Teori terdiri dari :

1. seperangkat definisi secara jelas merumuskan variabel yang digunakan

2. sejumlah asumsi yang menggambarkan tentang kondisi dimana teori tersebut bisa berlaku

3. hipotesa dengan hubungan antar variabel

4. prediksi yang diangkat dari asumsi pada teori dan bisa diuji melalui empiris aktual

ekonomi islam sebagai hipotesa (ekonomi islam dibentuk murni dari pemikiran dan pengembangan asumsi-asumsi,

teori konsumsi Monzer Kahf (1981) :

1. islam dilaksanakan oleh masyarakat

2. zakat hukumnya wajib

(10)

4. mudharabah merupakan wujud perekonomian

5. pelaku ekonomi mempunyai perilaku memaksimalkan

B.Konsep Pengembangan Ekonomi Islam

Penegakan syariat islam dibidang ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga level lapangan permainan (level of playing field) yaitu :

Teori Ekonomi

Islam Sistem Ekonomi

Islam Perekonomian

Umat Islam

• Komponen bahasan Aqidah

Adil

Nubuwwa

Khilafah

Ma'ad

Kepemilikan individu

Kepemilikan bersama

Kepemilikan negara

Kebebasan bertransaksi

Dalam kerangakan syari'ah

Kesejahteraan sosial

(pemenuhan kebutuhan

dasar bagi si miskin, dan penciptaan

hubungan harmonis sikaya dan simiskin) Pola laku

(11)

Muslimat pelaku

Ekonomi

• Wacana Ilmu Regulatory rule : apa

Yang boleh dan yang

Tidak boleh dilakukan.

Constitution rule :

Definisi Kinerja unit

Ekonomi umat

islam

• Pelaku utama Ilmuwan DPR, pemerintah Umat islam

• Dalil Al-Qur'an &

hadist Kaedah fikih"Al Ashu

Fil Asyiaa'al ibadah ma syara'un "antum a'lamu bi 'umri dunyakun"

(12)

C.Rancang bangun ekonomi islam

Nilai-nilai universal:teori ekonomi

Nilai-nilai ini menjadi salah satu inspirasa untuk membangun ekonomi

islam.keberadaan suatu nilai semata-mata pada perilaku ekonomi untuk dapat mennghasilkan suatu perekonomian yang normatif.oleh karena itu,inplementasi nilai ini harus secara bersama-sama didasarkan atas prinsip-prinsip ekonomi.perinsip ini yang akan menjadikan bangunan ekonomi islam yang dinamis,dan nilai yang

berfungsi untuk mewarnai kualitas bangunan tersebut.

Nilai-nilai yang terkandung dalam al quran dan hadits terkait dengan ekonomi sangat banyak.nilai-nilai ini sangat menjadi inspirasi untuk membentuk teori-teori ekonomi islam. Seperti yang telah disebutkan diatas nilai nilai tersebut yaitu:

a. Keadilan

Keadilan merupakan nilai yang paling asasi dalam ajaran islam,sebagaimana makna adil tersebut secara gari besar keadilan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana terdapat kesamaan perilaku dimata hukum,kesama dalam hak hidup secara layak,dan lain lainnya.

Berdasarkan makna adil yang tedapat dalam alquran ada beberapa nilai yang berasal darinya,yaitu:

1. persamaan hukum

adalah semua orang diberlakukan dengan hak yang sama dimata hukum,tidak boleh terdapat deskriminasi terhadap seseorang dimata hukum atas dasar

apapun,juga dalam konteks ekonomi semua orang diberlakukan dengan cara yang sama.

(13)

Adalah adil tidak selalu disamakan sebagai hak umum hak ini disesuaikan dengan ukuran setiap indifidu atau baik dari sisi tingkat kebutuhan ,pengorbanan,tanggung jawab,atau pun kontribusi yang diberikan dari seseorang.

b. Tauhid

Tauhid adalah salah satu pondasai dalam ajaran islam,dengan tauhid kita daat menyatakan bahwa tiada tuhan yang patut disembah selain Allah,dan manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepadanya dan segala aktivitas manusia dalam hubungan baik dengan alam maupun dengan manusia,dibingkai dengan kerangka hubungan dengan Allah.karena kepadanya kita akan mempertanggung jawabkan segalanya,begitu juga dengan aktivitas ekonomi dan bisnis.

c. Takhaful

Konsep tafakul dapat dijabarkan sebagai berikut

1. Jaminan terhadap kepemilikan dan pengelolaan sumber daya oleh indifidu.

2. Jaminan setiap indifidu untuk membangun keluarga sakinah.

3. jaminan untuk amar ma’ruf nahi mungkar.

Perinsip ekonomi islam merupakan kaidah kaidah pokok yang membangun struktur atau kerangka ekonomi.yang digali dalam al quran dan sunnah.prinsip ekonomi ini berfungsi sebagai pedoman dasar bagi setiap individu dalam perilaku

ekonomi.prinsip perinsip tersebut adalah:

 kerja

didalam islam manusia diperintahkan untuk bekerja semasa hidupnya,islam membagi waktu menjadi dua untuk beribadah dan untuk mencari rezeki.

 Kebebasan

Dalm pandangan islam manusia memiliki kebebasan untuk m,engambil tindakan yang diperlukan untuk mempeoleh kemaslahatan yang tertinggi yang ada pada kekuasaan.

 Keseimbangan

Dalam arti sempit dalam kegiatan sosial,keseimbangan terciptanya suatu situasi dimana tidak ada satu pihak pun yang dirugiakan.

(14)

pebandingan terbaik antara sesuatu kegiatan dengan hasilnya.suatu kegiatan pengelolaan sumber daya melibatkan lima unsur yaitu,keadilan,tenaga,bahan,waktu dan ruang.

d. Khilafah

Secara umum adalah tanggung jawab sebagai penganti atau utusan Allah didalam semesta.manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin dibumi yaitu untuk menjadi wakil Allah untuk memakmurkan bumi dan alam semesta.

Tanggung jawab berprilaku ekonomi dengan cara yang benar,suatu usaha pemilik pengelola sumber daya dengan cara yang tidak bebar dapat merusak pada

lingkungan baik kerusakan yang berdampak langsun maupun kerusakan yang akan berdampak dikemudian hari.secara praktis manusia diwajibkan untuk mengikuti semua petunjuk Allah.

Tanggung jawab untuk mewujudkan maslahah maksimum,dalam memanfaatkan sumber daya ekonomi nilai yang digariskan islam memberikan kemanfaataan besar bagi kehidupan manusia sebagaimana sarana terciptanya kesejahteraan .

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Indikator ini tidak menjadi kerugian bagi pelaku usaha maupun konsumen karena bisa dikerjakan dengan lebih cepat dan dalam hal ini pelaku jasa ojek keliling kota Tegal

Ikan dengan mengangka t judul penelitian “Analisis Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan dalam Perspektif Ekonomi Islam (studi pada TPI. Lempasing Teluk

Model peramalan time series mengenai angka penjualan sepeda motor dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya adalah metode pemulusan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesadaran merek, kepercayaan merek, citra merek dan nilai yang dirasakan terhadap keputusan pembelian produk

Berdasarkan hasil penelitian peneliti berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Kubu Raya tersebut, bahwa kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima

It’s also important to know the “5Ws and 1H” of data usage, since different users will perceive the value of data differently, depending on who is using it, what it’s being used

Hal yang menyebabkan likuiditas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR) yaitu tingkat likuiditas yang relatif rendah menunjukkan

kemampuan akademik adalah suatu kecakapan yang berhubungan dengan akademis (pendidikan) siswa terhadap suatu materi pelajaran yang sudah dipelajari dan dapat