• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP KONSTRUKSI RAMPING MENGGUNAKAN BUILDING INFORMATION MODELING DI INDUSTRI KONSTRUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP KONSTRUKSI RAMPING MENGGUNAKAN BUILDING INFORMATION MODELING DI INDUSTRI KONSTRUKSI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP KONSTRUKSI

RAMPING MENGGUNAKAN BUILDING INFORMATION

MODELING DI INDUSTRI KONSTRUKSI

Fenni Nabila*

Mahasiswa, Program Studi Magister Teknik Sipil, Jurusan Manajemen Konstruksi,

Universitas Katolik Parahyangan Bandung

*Korespondensi: [email protected]

ABSTRACT

As a major problem in construction, schedule delays and cost overruns have been caught the attention of the government in supporting domestic development. In improving the quality of construction in Indonesia, the government plans to set higher standards on constructing by using new principles and technologies such as lean construction and Building Information Modeling (BIM). Lean and BIM are two innovations that have been present for a long time, but their advantages are often carried out in a manner separate. This research dedicated to answering the advantages, challenges and interactions from both innovations in construction industry. The research method was literature review then analyzing with bibliometric analysis and meta-analysis. Based on the results of 20 studies had found that the main benefits of both innovations namely reducing the duration of construction and increasing visualization, meanwhile the main obstacle is the accuracy required in the construction design. Interaction of the two produce communication efficiencies that maximize collaboration between collaborators.

Keywords: analysis bibliometrik, Building Information Modeling, construction, lean construction, meta analysis

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Para pelaku industri konstruksi diharapkan terus meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi untuk efisiensi biaya dan efektivitas waktu kerja. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, penggunaan teknologi informasi saat ini sudah mulai diterapkan kementerian untuk menggarap proyek-proyek infrastruktur [1].

Masalah pembengkakan biaya dan keterlambatan proyek konstruksi dapat diatasi dengan penerapan lean construction (konstruksi ramping; KR) di mana konsep ini bertumpu pada nilai (value) yang maksimal dan pemborosan (waste) yang minimal. Target utama dari konsep KR ialah mengidentifikasi dan mengeliminasi pekerjaan-pekerjaan tanpa nilai tambah (waste) [2].

Kemajuan teknologi informasi seperti BIM dan inovasi konstruksi ramping memiliki

tujuan yang searah. Oleh karena itu, diperlukan kajian terhadap implementasi kedua inovasi untuk melihat interaksi timbal balik pada proyek konstruksi, memahami manfaat dan tantangan dari penerapan kedua konsep sehingga penerapan KR dan BIM dapat dipersiapkan dan diikuti oleh tim konstruksi dengan matang.

2. KAJIAN LITERATUR

2.1 Konstruksi Ramping

Konstruksi ramping merupakan sistem produksi yang mempertimbangkan pengeluaran material dan sumber daya lainnya untuk tujuan apapun selain pemborosan pengguna jasa. Hasilnya, KR ini dapat mengurangi pemakaian waktu, mudah dikelola dengan biaya lebih rendah dan kualitas yang ditingkatkan [3].

Munculnya inovasi KR dikembangkan oleh Toyota yang dipimpin oleh insinyur Ohno dalam meningkatkan efisiensi pembuatan mobil dengan tujuan utama dalam efisiensi ini ialah

(2)

pengurangan limbah. Kunci dalam melaksanakan prinsip ini adalah dengan menerapkan perencanaan produksi dan sistem kontrol [4].

Konsep KR sendiri mendukung teknik yang diperlukan pada penerapan KR di bidang konstruksi. Pelaku konstruksi menekankan optimasi proses KR melalui kolaborasi, 5 peningkatan konstruksi berkelanjutan, pengurangan limbah dan fokus pada nilai yang diinginkan oleh pemilik proyek [5].

KR didukung dengan beberapa piranti, seperti: Last planner system, Pull planning, Weekly work plans, First-Run studies (Plan, Do, Check, Act), 5S’s, Plan percent complete, Daily stand up meetings, Building Information

Modeling (BIM), Percentage progress

complete, dan Just in time (JIT) [6]. 2.2 Building Information Modeling

Building information modeling (BIM) merupakan satu dari banyaknya fitur canggih dengan tujuan membantu proses dan manajemen konstruksi. BIM bukanlah sebuah piranti lunak, melainkan suatu proses manajemen dan alat pendistribusian informasi yang dihasilkan selama pembangunan konstruksi [7].

Konsep BIM sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1970 meski pada saat itu istilah yang populer bukanlah BIM. Istilah BIM mulai dikenal setelah Autodesk merilis sebuah makalah dengan judul yang sama di tahun 2002. Pada tahun 1988 Paul Teicholz mendirikan Pusat Rekayasa Fasilitas Terpadu di Stanford yang berpotensi menjadi pengembangan BIM demi memajukan pengembangan model bangunan 4D. Dengan adanya peningkatan tersebut, pengembangan teknologi BIM akan berkembang selama dua dekade mendatang [8].

Tujuan dari penggunaan BIM meliputi 5 tahapan yaitu pengumpulan data, menghasilkan, menganalisis, menyampaikan dan mewujudkan. Dari masing-masing tujuan tersebut terdapat beberapa turunan kegunaan

BIM sebagai turunan dari tujuan utama yang ditunjukkan pada Gambar 1 [9].

Gather Quality Monitor Capture Quantity Generate Prescribe Size Arange Analyze Coordinate Forecast Validate Communicate Vizualize Draw Transform Document Realize Fabricate Assemble Control Regulate

Gambar 1. Tujuan penggunaan BIM Sumber: Messner, 2013 [9] 2.3 Penerapan KR dengan BIM

Dalam 10 tahun terakhir atau lebih, keduanya sudah mulai bergabung menjadi praktik lebih lanjut, dengan kecepatan yang semakin tinggi. Beberapa tahun terakhir inovasi tersebut didukung oleh beberapa hal, di antaranya para pelaku konstruksi dan kemudian para akademisi, dimana kedua inovasi ini memiliki sinergi timbal balik yang besar dan sangat menguntungkan untuk dilakukan secara bersamaan [10].

2.4 Analisis Bibliometrik

Bibliometrik diartikan sebagai pengukuran atau proses analisis literatur menggunakan pendekatan statistika [11]. 2.5 Metaanalisis

Metaanalisis merupakan studi dengan menganalisis data yang berasal dari studi primer dimana hasil analisis dipakai sebagai dasar untuk mendukung atau menolak hipotesis, yang diajukan oleh peneliti [12].

3. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan kajian literatur tentang penerapan KR dan BIM di industri konstruksi. Metodologi penelitian dalam penyusunan studi independen ini dilakukan dengan analisis bibliometrik dan selanjutnya dilakukan meta analisis. Tahapan penelitian ditunjukkan pada Gambar 2.

(3)

Gambar 2. Tahapan Penelitian

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Bibliometrik

4.1.1 Jumlah Artikel Berdasarkan Tahun Publikasi

Berdasarkan jenis publikasinya, 8 berasal dari jurnal ilmiah dan 12 dari prosiding. Gambar 2 menunjukkan penelitian tentang KR dan BIM mengalami peningkatan signifikan di tahun 2019. 0 2 4 6 2 01 0 2 01 1 2 01 2 2 01 3 2 01 4 2 01 5 2 01 6 2 01 7 2 01 8 2 01 9 Ju mla h Tahun

Gambar 3. Jumlah Penelitian Berdasarkan Tahun Publikasi.

4.1.2 Jumlah Artikel Penulis Individu dan Kolaborasi

Dari 20 penelitian yang dikaji, hanya 1 penelitian yang dilakukan secara individu, 19 penelitian lainnya dilakukan dengan berkolaborasi. Kolaborasi yang dilakukan dalam penelitian KR dan BIM banyak ditemukan dikarenakan beberapa penelitian dikerjakan dengan cara studi kasus pada beberapa proyek dan memerlukan banyak pengolahan data.

4.1.3 Identifikasi Metodologi Penelitian Terdahulu

Dari 20 literatur yang dikaji, metodologi penelitian yang digunakan terdiri dari kualitatif, kuantitatif dan kombinasi kualitatif dengan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengkaji literatur, studi kasus, kuesioner, dan wawancara.

4.2 Metaanalisis

4.2.1 Manfaat Implementasi KR dengan BIM

Hasil penelitian yang teridentifikasi menunjukkan seluruh literatur mengonfirmasi keuntungan dari implementasi KR dengan BIM. Beberapa hasil manfaat pun memiliki kesamaan. Manfaat dari seluruh penelitian disajikan pada Tabel 1. 26 manfaat yang tertera merupakan hasil rangkuman dari seluruh penelitian terdahulu, manfaat yang minor merupakan manfaat dari penelitian dengan tema penelitian yang sudah mengerucut.

Tabel 1 menunjukkan reduksi durasi siklus proyek merupakan manfaat yang kerap terjadi. Pengurangan waktu siklus terjadi di setiap kegiatan yang sudah mengalami perencanaan matang pada tahap awal. Reduksi ini dihasilkan dari prinsip KR flow and value yang menekankan aliran pekerjaan dari hulu ke hilir. Meskipun perencanaan dengan BIM memakan waktu lama, dengan prinsip KR (pengurangan variabilitas) hal tersebut dapat mencegah munculnya perubahan pekerjaan, cacat produksi dan pekerjaan ulang yang secara tidak langsung dapat mempercepat waktu pelaksanaan konstruksi.

(4)

Tabel 1. Identifikasi Manfaat Implementasi KR Dengan BIM No Manfaat Gerber at a l. (201 0) Ko sk el a et al. (20 10) Dave et al. (20 11) Ha m di d an L ei te (201 2) Oskoui e et a l. (20 12) Yongge dan C heng ( 2013) Rahma n e t al. (201 3) Ah u ja et a l. (2 014) Wen (20 15) Toledo et al. (2016) Tauriaine na e t al. (2 016) Guerri ero et a l. ( 2017) Bolpa gn i e t al. (201 7) Herl iandre dan Su ryani ( 20 18) Mo ll asale hi e t a l. (2018) Chandr akar d an Jain (20 19) Vickra nth et al. (2 019) Mont oya et al. (201 9) Io rd anov a e t al. (2 019) Go zali et al. ( 2019) Jumlah

1. Mengurangi durasi siklus

proyek ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ 11 2. Menambah kolaborasi antar stakeholder ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ 7 3. Meningkatkan performa di hadapan klien ■ ■ ■ ■ ■ 5 4. Mengurangi limbah konstruksi ■ ■ ■ ■ ■ ■ 6 5. Mendukung kompleksitas organisasi ■ ■ 2 6. Dokumentasi lebih sistematis ■ ■ 2 7. Kapabilitas clash detection ■ ■ ■ ■ ■ ■ 6 8. Efisiensi distribusi instruksi/komunikasi ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ 8 9. Minimalisasi variabilitas 3 10 Mengurangi biaya konstruksi ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ 7 11. Meningkatkan visualisasi 7 12. Menghemat material 4 13. Efektifitas penempatan komponen bangunan ■ ■ ■ 3 14. Mereduksi risiko 3 15. Memaksimalkan manajemen pemeliharaan ■ 1

16. Memangkas biaya desain 1

17. Meredam jumlah tenaga

kerja ■ 1 18. Memotong aktivitas ekstra ■ 1 19. Menurunkan jumlah pekerjaan ulang ■ ■ 2

20. Optimalisasi tahap desain 1

21. Menekan biaya manajemen ■ 1 22. Mendorong produktivitas tenaga kerja ■ ■ ■ 3

(5)

23. Penurunan jumlah RFI ■ 1 24. Menstimulasi peningkatan PPC ■ 1 25. Menciptakan manajemen yang transparan ■ ■ 2 26. Pengiriman material dapat dilacak ■ 1

4.2.2 Tantangan Implementasi KR dengan BIM

Berdasarkan penelitain yang telah dikaji, terdapat 12 dari total 20 literatur yang memuat hambatan dari implementasi KR dengan BIM. Dari Tabel 2, terlihat bahwa tantangan yang mendominasi implementasi kedua prinsip adalah perancangan yang lebih detil di awal siklus proyek, maka waktu dan biaya yang diperlukan untuk perancangan perlu diperhitungkan. Perancangan detil pada konsep KR dengan BIM dapat berupa pelaksanaan clash detection untuk mendeteksi kesalahan desain, simulasi 4D aliran pekerjaan untuk pemahaman lebih dalam oleh tim konstruksi,

penyusunan kualitas desain yang baik agar mengurangi permintaan perubahan pekerjaan oleh pengguna jasa, dan perencanaan pengolahan material agar menghasilkan inventaris yang efisien.

4.2.3 Analisis Interaksi Prinsip-Prinsip KR dengan BIM

Diagram matriks interaksi pada Tabel 3 akan menunjukkan hubungan timbal balik yang terjadi antara kedua paradigma dan membuktikan bahwa prinsip KR dan piranti BIM merupakan inovasi yang memiliki sinergi serta menguntungkan untuk dilakukan secara bersamaan.

Tabel 2. Identifikasi Tantangan Implementasi KR Dengan BIM

No Tantangan Gerber at a l. (201 0) Ko sk el a e t al. (20 10) Dave et a l. (20 11) Ha m di d an L ei te (201 2) Wen (20 15) Toledo et al. (2016) Tauriaine na e t al. (2 016) Guerri ero et a l. ( 2017) Bolpa gn i e t al. (201 7) Herl iandre dan Su ryani ( 20 18) Chandr akar d an Jain (20 19) Io rd anova et al. (2 019) Jumlah

1. Perlu pengembangan inovatif ■ ■ ■ 3

2. Butuh kegigihan dalam

pelaksanaan

■ 1

3. Melakukan analisis komparatif ■ ■ 2

4. Tampilan BIM yang kompleks ■ ■ 2

5. Jumlah tenaga kerja meningkat ■ 1

6. Perancangan lebih rinci di awal ■ ■ ■ ■ ■ 5

7. Proses harus diikuti oleh setiap

pihak

■ ■ 2

8. Informasi harus terdistrbusi rata

dan update

(6)

9. Tenaga kerja kurang familiar dengan BIM

■ ■ ■ ■ 4

10. Adanya penyesuaian kontrak

kerja

■ 1

11. Evaluasi disusun secara

sistematis

■ 1

12. Tidak cocok digunakan dengan

procurement tradisional

■ 1

Tabel 3. Matriks Interaksi antara KR dengan BIM

Dimensi Prinsip KR Fungsi BIM Me ngur angi va riabil it as Me reduksi dura si pro yek Me ngguna ka n manaje me n vis ual Ve rifika si da n vali dasi Me minimal ka n pe mbo ro sa n Me nam bah kol aborasi Pengen dalia n p rod uk si Sist em fl ow da n valu e Me ningk at kan keb erlanj utan Transpa ransi Me ningk at kan fleksibili ta s Ma najemen pr oak tif 3D Peningkatan visualisasi R1 R5 R16 R1 R5 R6 R8 R9 R4 R12 R3 R5 R6 R9 R18 R1 R2 R6 R8 R9 R14 R16 R18 R9 R12 R9 R12 R16 R16 R16 R16 BIM prefabrikasi R7 R7 R7

Model logistik dan safety R1 R5

R5 R6 R15 R5 R6 R15 R4 R6 Efisiensi komunikasi R10 R16 R6 R8 R10 R15 R10 R6 R13 R15 R16 R2 R17 R18 R6 R16 R4 R16 R16 R16 R17 Dokumentasi sistematis R5 R4 R5 R6 R18 R18 R3R5 R6 R6 R3 R4 R16 R18 R18 R4 Memonitor proses konstruksi R5 R5 R12 R4 R7 R12 R12

Evaluasi real time R16 R5 R5 R2 R16 R16 R16

4D

Simulasi siklus proyek R1 R8 R8

Penjadwalan proyek R16 R1 R17 R16 R16 R16 R16 R17 Perencanaan produksi R1 R1 R1 R1 5D Value engineering Perencanaan biaya R5 R5 R18

Ekstrak kuantitas untuk

detil estimasi biaya R4 R16 R16

6D

Analisis energi R15

Desain lingkungan

berkelanjutan R2

(7)

Catatan: R1 = [13]; R2 = [14]; R3 = [15]; R4 = [16]; R5 = [17]; R6 = [18]; R7 = [19]; R8 = [20]; R9 = [21]; R10 = [22]; R11 = [23]; R12 = [24]; R13 = [25]; R14 = [26]; R15 = [6]; R16 = [27]; R17 = [28]; R18 = [29].

Dari matriks interaksi sebagaimana tersaji pada Tabel 3 terlihat bahwa prinsip utama KR adalah meminimalkan pemborosan sangat didukung oleh penggunaan BIM dengan fungsinya sebagai penyaji visual yang lebih baik. Peningkatan visual pada BIM dapat membantu dalam clash detection, simulasi 3D bangunan, animasi, walktrough, dll.

Penyebaran informasi berbasis online merupakan salah satu fungsi BIM yang dapat meningkatkan efisiensi komunikasi. Efisiensi komunikasi yang terjalin di dalam organisasi mendukung prinsip KR terutama dalam hal mereduksi durasi rapat dan menjalin kolaborasi yang lebih baik antara tim konstruksi. Dengan penyebaran data yang lancar, maka informasi mengenai elemen konstruksi cepat diolah. Kebutuhan material, tenaga kerja dan penjadwalan dianalisis sesuai kebutuhan dan berdampak pada pengurangan limbah konstruksi.

Database yang tersimpan pada BIM merupakan sumber informasi lengkap dan akan memudahkan tim untuk menggunakan data terdahulu sehingga mempersingkat waktu dalam mengerjakan desain dan memudahkan pengendalian produksi.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis bibliometrik dan meta analisis atas beberapa penelitian terdahulu dalam studi mandiri ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

a. Manfaat utama dari penerapan KR dengan bantuan BIM adalah adanya pengurangan durasi siklus proyek yang signifikan. b. Hambatan yang dirasakan oleh pelaku

konstruksi dalam penerapan KR dengan BIM seringkali dirasakan pada tahap perencanaan.

c. Sebagian besar penggunaan KR dan BIM dimanfaatkan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan pada dimensi 3D dan 4D BIM. d. Interaksi antara KR dengan BIM menunjukkan adanya sinergi kuat antara

peningkatan visualisasi BIM dengan pengurangan pemborosan konstruksi.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Prabowo, D,. Alexander, H. B., Basuki Minta Kontraktor Tingkatkan Penggunaan BIM. https://properti.kompas.com/read/2019/09/15/1 50000921/basuki-minta-kontraktor-tingkatkan-penggunaan-bim, 2019 (Diakses pada 24 Februari 2020).

[2] Fitriyah, Aplikasi Lean Construction pada Subkontraktor Bekisting untuk Meminimasi Waste dan Memaksimalkan Nilai Tambah. Universitas Indonesia, 2009.

[3] Chandrakar, V. K. S., Jain, A. D, Efficient Construction by Implementation of Lean Management Principles. International Journal of Scientific Research in Civil Engineering Volume 3, 2019:20-25.

[4] Howell,G.A, What Is Lean Construction. In

Proceedings IGLC 7th, 1999:1-10.

[5] Pommer, E.E., Messner, J.I., Riley, D, A Unified Process Approach to Healthcare Project Delivery: Synergies between Greening Strategies, Lean Principles, and BIM.

Construction Research Congress 2010:

Innovation for Reshaping Construction

Practice, 2010: pp. 1376 - 1405.

[6] Vickranth, V, Bommareddy, S. S. R.,

Premalatha, V, Application of Lean

Techniques, Enterprise Resource Planning and Artificial Intelligence in Construction Project Management. Blue Eyes Intelligence Engineering & Science Publication, 2019:147-153.

[7] Park, C. S,. Kim, H. J., Park, H. T., Goh, J. H., Pedro, A, BIM-based Idea Bank for Managing Value Engineering Ideas. International Journal of Project Management, Volume 35, Issue 4, 2017:699-713.

[8] Pantiga, J, Kajian Implementasi Building Information Modeling (BIM) di Indonesia. Bandung. Universitas Katolik Parahyangan, 2019.

[9] Kreider, Ralph G. and Messner, John I, “The Uses of BIM: Classifying and Selecting BIM Uses”. The Pennsylvania State University, University Park, PA, USA, 2013.

[10] Dave, B., Koskela, L., Kiviniemi, A., Tzortzopoulos, P, Implementing lean in

7D

BIM as-builts Strategi siklus hidup bangunan

Perencanaan

(8)

construction: Lean construction and BIM. [CIRIA Guide C725], 2013.

[11] Diodato, V, Dictionary of Bibliometrics. New York : The Haworth Press, 1994.

[12] Sugiyanto, Hand Out of Meta-Analysis. Faculty od Psychology, UGM Indonesia, 2004. [13] Gerber, D, J. Gerber, B. B., Kunz, A, Building

Information Modeling and Lean Construction: Technology, Methodology and Advances From Practice. 18th Annual Conference, International Group for Lean Construction, At Haifa, Israel, 2010: 683-693.

[14] Koskela, L., Owen, B., Dave, B, Lean Construction, Building Information Modelling and Sustainability. In Proceedings of the 2010 ERACOBUILD Workshop on BIM and Lean, 2010: 1-8.

[15] Dave, B., Boddy, S., Koskela, L, Visilean: Designing A Production Management System with Lean and BIM. In 19th Annual Conference of the International Group for Lean Construction, Vol. 1, 2011: 477-487.

[16] Hamdi, O. Leite, F, BIM and Lean Interactions from the BIM Capability Maturity Model Perspective: A Case Study. Proceedings for the 20th Annual Conference of the International Group for Lean Construction, 2012.

[17] Oskouie, P., Gerber, D. J., Alves, T., Gerber, B. B, Extending The Interaction Of Building Information Modeling And Lean Construction. In Proceedings Internatinal Group for Lean Construction-20, 2012.

[18] Yongge, X. Cheng, Q, Lean Cost Analysis Based on BIM Modeling for Construction Project. Applied Mechanics and Materials (Volumes 457-458), 2013: 1444-1447.

[19] Rahman, M. A., Gonzales, V. A., Amor, R, Exploring The Synergies Between BIM and Lean Construction to Deliver Highly Integrated Sustainable Project. 21st Annual Conference of the International Group for Lean Construction, July31 - August 2, Fortaleza, Brazil, 2013: 1–12.

[20] Ahuja, R., Sawhney, A., Arif, M, BIM Based Conceptual Framework for Lean and Green Integration. Norway. In Proceedings Internatinal Group for Lean Construction-22, 2014: 123-132.

[21] Wen, Y, Research on Cost Control of Construction Project Based on the Theory of Lean Construction and BIM: Case Study. The Open Construction & Building Technology Journal ― Volume 14, 2015: 382-388.

[22] Toledo, M., Olivares, K., Gonzales, V, Exploration on a Lean-BIM Planning Framework: a Last Planner System and BIM-Based Case Study. In Proceedings Internatinal Group for Lean Construction-24, 2016: 3-12. [23] Tauriainena, M., Marttinen, P., Dave, B.,

Koskela, L, The Effects of BIM and Lean Construction on Design Management Practices. Creative Construction Conference, 2016: 567-574.

[24] Guerriero, A., Kubicki, A., Berroir, F., Lemaire, C, BIM-enhanced Collaborative Smart Technologies for LEAN Construction Processe. In 2017 International Conference on Engineering, Technology and Innovation, 2017: 1023-1030.

[25] Bolpagni, M., Burdi, L., Ciribini, A. L. C, Integration of Lean Construction and Building Information Modeling in A Large Client Organization in Massachusetts. In Proceedings of the 25th Annual Conference of the International Group for Lean Construction (IGLC), Vol. 2, 2017: 79-86.

[26] Herliandre, A., Suryani, F., Penerapan Konstruksi Ramping (Lean Construction) Pada Pembangunan Gedung Di Bintaro. Vol 2 No 3 (2018): IKRA-ITH TEKNOLOGI, 2018: 34-41.

[27] Montoya, M, D, A., BIM And Lean Construction Interactions: A State-Of-The-Art Review. In 8th International Conference on Harmonisation between Architecture and Nature, Vol. 192, 2019: 1-13.

[28] Iordanova, I. Valdivieso, F, Filion, C., BIM And Lean For Project Planning And Control. In CSCE Annual Conference, Industry Track, 2019.

[29] Gozali, S., Zekavat, P., Moon, S., Tang, L., Mostafa, S., BIM Applications to Leveraging Lean Principles in Modern Construction. 43rd Annual Australasian University Building Educators Association (AUBEA) Conference, 2019: 376-383.

Gambar

Gambar 1. Tujuan penggunaan BIM  Sumber: Messner, 2013 [9]
Gambar 2. Tahapan Penelitian
Tabel 1. Identifikasi Manfaat Implementasi KR Dengan BIM
Tabel 2. Identifikasi Tantangan Implementasi KR Dengan BIM
+2

Referensi

Dokumen terkait

Karakter pertumbuhan tanaman berupa ILD, LTT dan LAB rata-rata serta NPA dan jumlah bintil efektif menunjukkan respons yang berbeda sebagai akibat dari inokulasi

Dalam proses budidayanya, tanaman jagung manis tidak membutuhkan persyaratan yang khusus karena tanaman ini tumbuh hampir pada semua jenis tanah, dengan kriteria

pembelajaran hari itu √.. Jadi perolehan penilaian terbesar pada siklus kedua pada penilaian baik sebesar 16,67% dari data diatas dapat dilihat bahwa ada peningkatan pada penilaian

Dalam studi ini, pengujian aktivitas enzim saluran pencernaan pada larva ikan betok dilakukan, dimulai sejak larva menetas (D0) sampai ikan berumur 30 hari (D30) menggunakan

Jumlah keluarga miskin di DKI Jakarta menurut Perwakilan BPS Provinsi DKI Jakarta (2012) adalah sebanyak 306.748 jiwa dari 9.991.788 jiwa penduduk Jakarta menurut data BPS (2012),

Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah pembentukan dispersi padat ibuprofen-PEG 6000 pada perbandingan 1:1 yang dibuat dengan metode peleburan dapat meningkatkan efek

Menurut Tomlinson pondasi tiang yang digunakan di proyek Whiz Hotel Bogor termasuk ke dalam jenis pondasi tiang tidak kaku ujung bebas, sedangkan menurut Broms

Nagan Raya sehingga diperlukan upaya semacam lobby kepada kedua pemerintah tersebut, disamping juga mengupayakan adanya kegiatan yang bersifat menghibur seperti