• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS SHUTTLEEXPRESS DAN PIZZA HUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI KASUS SHUTTLEEXPRESS DAN PIZZA HUT"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KASUS SHUTTLEEXPRESS DAN PIZZA HUT

Makalah Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disusun Oleh: Asep Ikhsan Ashar Jarot Suranta

Cecep Mukti Soleh Edy Karyadi Henny Saraswati Trias Anggorojati

Widya Wardhani

Dosen Pengajar:

Dr.Ir.ARIF IMAM SUROSO, MS.

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN ... 3

1.1. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI... 3

1.2. KEBUTUHAN TERHADAP TEKNOLOGI INFORMASI... 3

2. TINJAUAN PUSTAKA... 4

2.1. KONSEP DASAR SISTEM ... 4

2.2. KONSEP DASAR INFORMASI... 4

2.3. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI... 5

2.4. KOMPONEN DAN ELEMEN SISTEM INFORMASI ... 5

2.4.1. KOMPONEN SISTEM INFORMASI ... 5

2.4.2. ELEMEN SISTEM INFORMASI... 6

2.5. JENIS SISTEM TI ... 8

2.6. OFFICE INFORMATION SYSTEM ... 9

3. STUDI KASUS... 10

3.1. PIZZA HUT ... 10

3.1.1. PROFIL PERUSAHAAN ... 10

3.1.2. FUJITSU MEMBUAT SISTEM PEMESANAN REAL TIME UNTUK PIZZA HUT JEPANG ... 12

3.1.3. ANALISA DAN PEMBAHASAN PIZZA HUT ... 13

3.2. SHUTTLE EXPRESS... 17

3.2.1. PROFIL PERUSAHAAN ... 17

3.2.2. ANALISA DAN PEMBAHASAN SHUTTLEEXPRESS... 17

(3)

1. PENDAHULUAN

1.1. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

Di era globalisasi saat ini, dimana informasi dapat diakses secara “real time” sehingga tidak ada dinding pembatas (baik secara geografis, politik dan lain sebagainya), masyarakat sangat haus akan kebutuhan informasi. Sehingga tidak berlebihan jika informasi dikategorikan sebagai kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Seiring dengan hal itu, informasi telah berubah bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia. Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut didukung oleh kemajuan teknologi informasi disegala bidang. Hal ini telah mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat informasi.

Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam kehidupan masyarakat. Sejak diketemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia telah memasuki era informasi. Teknologi informasi dengan komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya. Pemrosesan informasi berbasis komputer mulai dikenal orang dan hingga saat ini sudah banyak software yang dapat digunakan orang sebagai alat pengolah data untuk menghasilkan informasi.

Dibidang akuntansi, sistem pemrosesan informasi akuntansi berbasis komputer banyak ditawarkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji. Dalam era bisnis global, pengaruh kemajuan teknologi informasi tidak dapat dihindarkan lagi, seperti penggunaan telepon, faksimili, komputer, dan satelit dalam berbagai aktivitas sarana berkomunikasi perusahaan. Teknologi informasi memungkinkan manusia untuk memperoleh informasi dari tempat yang berjauhan dalam waktu yang singkat dan dengan biaya yang murah. Manajemen organisasi harus tanggap pada perubahan lingkungan ini jika ingin organisasinya tetap dapat bertahan dan meningkat kinerjanya. Manajemen organisasi juga harus sensitif terhadap pengaruh perkembangan teknologi yang mencakup informasi, peralatan teknik dan proses dalam mengubah input menjadi output. Selain itu, manajemen harus dapat memahami dengan baik peran sistem informasi dalam organisasi (Eliot, 1992). Perubahan lingkungan ini juga menuntut akuntansi manajemen sebagai suatu sistem informasi untuk menyediakan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka pengambilan keputusan manajemen.

1.2. KEBUTUHAN TERHADAP TEKNOLOGI INFORMASI

Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi diharapkan dapat menjadi fasilitator dan interpreter. Semula teknologi informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan data. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah

(4)

Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan.

Sebagai contoh EDP, adalah penggunaan teknologi komputer untuk menyelenggarakan pemrosesan data yang berorientasi pada transaksi organisasi. Sistem ini digunakan untuk mengolah data transaksi yang sifatnya rutin (sehari-hari). Sistem ini tidak dapat membantu pekerjaan pihak manajemen yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Sistem ini hanya bermanfaat untuk meningkatkan ketepatan waktu dan frekuensi penyajian laporan. Secara fundamental, EDP merupakan aplikasi system informasi akuntansi dalam setiap organisasi. Istilah data processing (DP) sebenarnya sama dengan EDP.

Bertambahnya kebutuhan teknologi informasi dalam pengambilan keputusan di tingkat manajer pengambil keputusan, melahirkan suatu cabang teknologi informasi yang disebut Manajemen Infromation System (MIS) yang merupakan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi yang berorientasi pada manajemen level menengah. MIS mengakui adanya kenyataan bahwa para manajer dalam suatu organisasi membutuhkan informasi dalam rangka pengambilan keputusan dan bahwa sistem informasi berbasis komputer dapat membantu penyediaan informasi bagi para manajer.

Teknologi akan terus berkembang. Teknologi informasi yang kuat akan menjadi competitive edge bagi perusahaan dan sekaligus menjadi entry barrier (Fasio, 1994).

Bagi organisasi yang ingin maju dan berkembang, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan teknologi sepanjang hal itu dapat mempermudah perusahaan menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Hanscombe, 1989).

2. TINJAUAN PUSTAKA.

2.1. KONSEP DASAR SISTEM

Menurut Jerry Fitzgerald, sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersamasama untuk mencapai tujuan tertentu.Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umu, yaitu : 1. Setiap sistem terdiri dari unsurunsur

2. Unsur unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. 3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

2.2. KONSEP DASAR INFORMASI

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu

(5)

kejadiankejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan.

2.3. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

Menurut Robert A. Leitch, sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

2.4. KOMPONEN DAN ELEMEN SISTEM INFORMASI 2.4.1. KOMPONEN SISTEM INFORMASI

Sistem informasi terdiri dari komponenkomponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

1. Komponen input

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dokumen dasar.

2. Komponen Model

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen Output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4. Komponen Teknologi

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Komponen Hardware

(6)

Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

6. Komponen Software

Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.

7. Komponen Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

8. Komponen kontrol

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu, kecurangankecurangan, kegagalankegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4.2. ELEMEN SISTEM INFORMASI

Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat

keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.

1. Orang

Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP

2. Prosedur

Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian

(7)

untuk karyawan pusat komputer. 3. Perangkat keras

Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.

4. Perangkat lunak

Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :

a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.

b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.

c. Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.

5. Basis data

File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, an lain sebagainya.

6. Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data.

7. Komunikasi data

Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputerkomputer dan pirantipiranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.

Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan computer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.

(8)

2.5. JENIS SISTEM TI

Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini manajerial, memiliki fungsi dan manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. Adapun tingkatan SI tersebut adalah :

1. Transaction Processing Sytems

TPS merupakan hasil perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS, data yang dimasukkan merupakan data-data transaksi yang terjadi.

2. Electronic Data Processing

EDP adalah penggunaan teknologi komputer untuk menyelenggarakan pemrosesan data yang berorientasi pada transaksi organisasi. Sistem ini digunakan untuk mengolah data transaksi yang sifatnya rutin (sehari-hari). Sistem ini tidak dapat membantu pekerjaan pihak manajemen yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Sistem ini hanya bermanfaat untuk meningkatkan ketepatan waktu dan frekuensi penyajian laporan. Secara fundamental, EDP merupakan aplikasi system informasi akuntansi dalam setiap organisasi. Istilah data processing (DP) sebenarnya sama dengan EDP.

3. Management Information system

MIS merupakan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi yang berorientasi pada manajemen level menengah. MIS mengakui adanya kenyataan bahwa para manajer dalam suatu organisasi membutuhkan informasi dalam rangka pengambilan keputusan dan bahwa sistem informasi berbasis komputer dapat membantu penyediaan informasi bagi para manajer.

4. Decission Support System

DSS adalah suatu sistem informasi yang datanya diproses dalam bentuk pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. Karena berorientasi pada pemakai akhir, maka DSS membutuhkan penggunaan model-model keputusan dan database khusus yang berbeda dengan sistem DP. DSS diarahkan pada penyediaan data yang nyata, khusus, dan informasi yang tidak rutin yang diminta oleh manajemen. DSS dapat digunakan untuk menganalisis kondisi pasar sekarang atau pasar potensial. DSS juga dapat membantu mengubah proses bisnis, dimana umumnya manajer membuat semua keputusan, namun dengan adanya teknologi informasi seperti decision support tools, access database, dan modelling software, pengambilan keputusan menjadi bagian setiap orang.

5. Expert System

ES merupakan sistem informasi yang berbasis pada pengetahuan yang menggunakan pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus untuk menjalankan kegiatan sebagai konsultan ahli bagi pemakai akhir. Seperti DSS, ES membutuhkan penggunaan model-model keputusan manajemen dan database khusus. Tidak seperti DSS, ES juga membutuhkan pengembangan basis pengetahuan dan inference engine.

Jika DSS membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan, maka ES membuat keputusan tersebut.

6. Executive Information System

EIS merupakan suatu sistem informasi yang berkaitan dengan kebutuhan manajemen puncak mengenai informasi strategik dalam proses pengambilan keputusan strategik. Sedangkan AIS merupakan sebuah sistem yang menyediakan informasi bersifat keuangan dan non keuangan bagi para pengambil keputusan.

(9)

Penggunaan teknologi informasi pada aktivitas perusahaan seperti pada value chain dapat menghasilkan beberapa keuntungan, seperti penghematan biaya, percepatan waktu operasi, peningkatan produktivitas, percepatan waktu pengiriman barang dan jasa kepada pelanggan, serta peningkatan nilai barang dan jasa yang tinggi pada pelanggan.

7. Electronic Data Interchange

EDI adalah komunikasi antar komputer dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya klerikal.

Hansen dan Hill (1989) mendefinisikan EDI sebagai pergerakan dokumen bisnis dalam format terstruktur antara berbagai patner bisnis dalam suatu organisasi. Dengan EDI, dokumen yang diterima dapat memerintahkan komputer secara otomatis. EDI yang terintegrasi memberikan peluang pada manajer untuk berkonsentrasi penuh pada pengambilan keputusan strategik dan meningkatkan kemampuan dalam pengendalian beberapa aktivitas.

2.6. OFFICE INFORMATION SYSTEM

Selain itu terdapat pula suatu cabang dalam Teknologi Informasi yang disebut Sistem otomasi perkantoran (Office Information System) yaitu Sistem yang memberikan fasilitas tugas-tugas pemrosesan informasi sehari-hari didalam perkantoran dan organisasi bisnis. Sistem ini menyediakan aneka ragam perangkat untuk pemrosesan informasi, seperti pengolah lembar kerja (spreadsheet), pengolah kata (word processor), pengolah grafik, aplikasi presentasi, pengaksesan basis data personal, surat elektronik (email), surat bersuara (voice mail), dan teleconference. Pengguna sistem ini pada prinsipnya adalah semua personil dalam organisasi, baik staf maupun yang masuk kategori level manajemen.

Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu ; Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).

Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, program aplikasi).

Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).

Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu). Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).

Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori :

On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll.

Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya

(10)

berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.

Decision support system+strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.

Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.

3. STUDI KASUS

3.1. PIZZA HUT

3.1.1. PROFIL PERUSAHAAN

Pizza Hut Inc merupakan restoran pizza terbesar di dunia baik dari segi jumlah outlet dan pangsa pasar yang dimilikinya (lebih dari 11.000 dan outlet pengiriman 90 negara di seluruh dunia). Pizza Hut Inc merupakan anak perusahaan dari PepsiCo, Inc dan pada bulan Oktober 1997, menjadi anak perusahaan dari Tricon Restoran Global, Inc, yang dibentuk dari pemisahanan (spin-off) kepemilikan restoran PepsiCo.

Pizza Hut didirikan pada tahun 1958 oleh saudara dan Frank Carney Dan di kampung halaman mereka Wichita, Kansas. Ketika seorang teman mereka menyarankan untuk membuka sebuah restoran pizza – yang saat itu masih langka- dan meminjam $ 600 dari ibu mereka untuk memulai bisnis dengan mitra John Bender. Awalnya mereka menyewa sebuah bangunan kecil 503 Bluff di sebelah selatan pusat kota Wichita dan membeli peralatan bekas untuk membuat pizza, untuk kemudian membuka restoran Pizza Hut pertama. Pada malam pembukaan, mereka memberikan pizza secara cuma-cuma sebagai media promosi. Setahun kemudian, pada tahun 1959, Pizza Hut didirikan di Kansas, dan Dick Hassur membuka unit waralaba pertama di Topeka, Kansas.

Pada awal 1960-an Pizza Hut tumbuh dengan startegi pemasaran yang agresif dan pada tahun 1966, ketika jumlah unit waralaba Pizza Hut telah tumbuh sampai 145, sebuah kantor rumah didirikan untuk mengkoordinasikan bisnis dari Wichita. Dua tahun kemudian, waralaba Pizza Hut pertama dibuka di Kanada dan diikuti oleh pembentukan Pizza Hut Internasional Pemegang Asosiasi Franchise (IPHFHA). Hal ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan 40 persen dari operasi waralaba perusahaan, atau 120 toko, dan menambahkan enam outlet yang sepenuhnya dimiliki oleh Pizza Hut.

Proses akuisisi ini bagaimanapun, membawa kekacauan ke dalam sistem yang dimiliki oleh Pizza Hut. Sistem akuntansi yang beragam dan digunakan oleh pemilik waralaba sebelumnya harus digabung ke dalam satu sistem operasidan membutuhkan waktu delapan bulan untuk mengintegrasikan, pada periode ini pendapatan dan keuntungan Pizza Hut menurun.. Pada awal tahun 1970 Frank Carney memutuskan bahwa praktek perusahaan mengandalkan statistik dari laporan tahunan untuk menginformasikan strategi bisnis tidak mencukupi dan diperlukan suatu pengembangan bisnis jangka panjang. Titik balik terjadi ketika Pizza Hut go public dan mulai berkembang dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

(11)

Carney mengatakan pada 1972, "Kami kehilangan kendali sekitar operasi dan kemudian kita menyadari bahwa kit harus belajar bagaimana merencanakan.."

Strategi perusahaan Pizza Hut, muncul pada tahun 1972. Carney memperkenalkan struktur manajemen baru dan berusaha meyakinkan PepsiCo, Inc bahwa jaringan waralaba Pizza Hut layak untuk dibeli. Prioritas pertama adalah strategi perusahaan meningkatkan penjualan dan keuntungan dilanjutkan membangun basis keuangan yang kuat bagi perusahaan untuk pembiayaan yang memadai bagi pertumbuhan adalah prioritas kedua. Strategi ini juga disebut untuk membuka restoran baru di pasar negara berkembang. Pada tahun 1970 Pizza Hut membuka unit di Munich, Jerman, dan Sydney, Australia. Pada tahun yang sama, restoran 500 rantai dibuka, di Nashville, Tennessee. Pada tahun 1973 Pizza Hut diperluas lebih lanjut dengan membuka outlet di Jepang dan Inggris. Tiga tahun kemudian mata rantai itu lebih dari 100 restoran di luar Amerika Serikat dan dua ribu unit dalam jaringan waralabanya.

Sewaktu Pizza Hut bergabung dengan PepsiCo pada tahun 1977 Pizza, PepsiCo merupakan divisi minuman ringan global dan dengan pendapatan $ 436,000,000, dan $ 10.000.000 dolar di kantor pusat Wichita. PepsiCo telah jelas melihat potensi Pizza Hut. Pelanggan terus berdatangan untuk makan di luar rumah dikarenakan kenyamanan dan harga produk yang bersaing dengan industri sejenis.

Tahun 1980-an muncul pesaing-pesaing baru Pizza Hut, seperti Little Caesar, Domino Pizza Internasional, dan Pizza Express, bersaing untuk memperebutkan pangsa pasar di Amerika Serikat senilai $ 15 miliar/tahun.

Untuk memperkuat brand-nya, Pizza Hut memperkenalkan menu "Pizza Pan" pada tahun 1980 di seluruh jaringan outlet. Produk ini dengan kerak tebal segera menjadi populer. Keberhasilan tambahan baru ke menu Pizza Hut difasilitasi oleh sumber daya pemasaran yang disediakan oleh PepsiCo. Sebagai contoh, pada tahun 1983 memperkenalkan Pizza Hut "Pizza Pan Pribadi," dimana pelanggan mendapat jaminan lima menit pizza mereka akan tiba dengan cepat dan panas. Tujuannya adalah untuk membuat pizza, cepat terjangkau makan makan siang yang ideal.

Pada tahun 1990 Pizza Hut membuka restoran pertama di Moskow dan diikuti di negara-negara Eropa Timur. Di tahun 1996 total penjualan di seluruh dunia adalah $ 5.100.000.000 dan total karyawan 140.000.

Dalam persaingan yang ketat di bidang makanan cepat saji, Pizza Hut menerapkan keunggulan teknologi informasi seperti:

1. Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan pizza.

2. Penggunaan sistem Point of Sales (POS) yang terintegrasi dengan sistem otomasi operasional “back of store”.

3. Melakukan pengembangan aplikasi “suite” untuk membantu store manager dalam hal perencanaan dan peramalan bisnis, manajemen inventori dan manajemen sumberdaya manusia.

4. Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan problem yang berpotensi akan terjadi serta tehubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap outlet.

5. Menerapkan perangkat nirkabel untuk sebagai bagian sistem pemesanan.

6. Mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan, wizard, dan antar muka berbasis metafora dalam sistem manajemen POS mereka.

(12)

Dalam studi kasus ini disertakan pula penerapan sistem yang dilakukan oleh Pizza Hut Jepang yang dikembangkan oleh Fujitsu.

3.1.2. FUJITSU MEMBUAT SISTEM PEMESANAN REAL TIME UNTUK PIZZA HUT JEPANG

(http://www.fujitsu.com/global/news/pr/archives/month/2011/20110722-01.html)

Fujitsu mengumumkan bahwa mereka menerima pesanan dari Kentucky Fried Chicken Japan Ltd (sebagai pemegang izin waralaba Pizza Hut di Jepang) untuk membangun sebuah sistem pemesanan online untuk Pizza Hut, rantai pizza terbesar di dunia, di Jepang. Sistem pemesanan online kini sudah beroperasi di semua Pizza Hut 360 lokasi di seluruh Jepang. Platform dari sistem baru menggunakan server berabasis pocessor Intel (x86) yang handal yaitu Fujitsu PRIMERGY dan middleware interstage. Sistem pemesanan online baru menawarkan keamanan yang luar biasa dengan teknologi integrasi sistem yang sepenuhnya memanfaatkan Fujitsu akumulasi know-how untuk pelanggan di industri ritel.

Dengan sistem baru, Pizza Hut menjadi rantai pizza pertama di Jepang untuk menerima pesanan online untuk pengiriman masa 24 jam sehari. Sistem pemesanan online baru juga menerima pesanan dengan pembayaran menggunakan kartu kredit, dan memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembayaran menggunakan point yang didapat dari pembelanjaan di merchant-merchant. Selain itu terdapat fitur untuk mendistribusikan kupon yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan yang terdaftar melalui e-mail, sistem pemesanan online baru memiliki kemampuan personal (berdasarkan selera pelanggan dan lainnya) lebih ditingkatkan. Dengan pemesanan online diperkirakan penjualan akan meningkat dan mampu memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

Melalui peningkatan langkah-langkah pemasaran, seperti program loyalitas Ponta poin dan kampanye promosi, Pizza Hut berusaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Untuk saat ini, terjadi peningkatan pemesanan dengan ponsel namun tidak diikuti dengan waktu pelayanan. Dengan peningkatan layanan dan kenyamanan dengan sistem online, Pizza Hut mengantisipasi peningkatan pesanan online, sehingga mengurangi waktu yang dihabiskan untuk pesanan telepon dan meningkatkan efisiensi operasional. Selanjutnya, peningkatan sistem akan memungkinkan Pizza Hut untuk memberikan berinterkasi dengan cepat ke lebih banyak pelanggan dan terus menawarkan penawaran khusus.

Dari desain untuk penyediaan hardware dan konfigurasi sistem, peningkatan sistem online pemesanan Pizza Hut ditangani sepenuhnya oleh Fujitsu. Fitur Sistem Online Pizza Hut menggunakan platform dari sistem baru menggunakan Fujitsu PRIMERGY, middleware interstage, dan server jaringan IPCOM. Dengan teknologi yang terintegrasi dan sepenuhnya memanfaatkan “Fujitsu know-how” untuk pelanggan di industri ritel, sistem pemesanan online baru sangat aman.

Fitur sistem yang diaplikasikan meliputi:

1. Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem pemesanan 24/7. Dengan sistem baru, Pizza Hut rantai pizza pertama untuk menerima pesanan online untuk pengiriman dalam waktu 24 jam sehari. Sistem akan menerima pesanan sampai dua bulan di muka.

2. Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut untuk menerima pesanan kartu kredit pembayaran, sehingga pelanggan dapat menghindari kewajiban membayar tunai.

(13)

3. Pelanggan dapat menggunakan kartu Multi Ponta, yaitu mitra multi-program, sehingga pelanggan dapat menggunakan akumulasi poin mereka sebagai pengganti uang untuk melakukan pembelian.

4. Kupon untuk pelanggan individu.

Dengan mendaftar secara online, pelanggan dapat menerima kupon disesuaikan melalui e-mail. Melalui fitur simulasi tabungan baru dijadwalkan untuk ketersediaan pada awal Agustus, pelanggan dapat menentukan set makan menawarkan nilai terbaik atau mana yang kupon mereka akan lebih baik untuk digunakan tergantung pada apa barang-barang mereka telah memerintahkan, untuk tinggi layanan nilai tambah.

5. Pemesanan Menggunakan Telepon Selular.

Penggunaan Flash di ponsel telah meningkatkan daya tarik visual, sehingga pemesanan dapat pula menggunakan smartphone..

Melalui penggunaan sistem baru, Pizza Hut berusaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan membuat pemesanan online lebih nyaman. Dengan pasar yang dituju adalah 2 juta pengguna internet yang telah terdaftar. Rasio pengguna internet yang tinggi akan memungkinkan Pizza Hut untuk lebih meningkatkan kemampuan pemasaran dengan analisis data yang lebih baik serta kemampuan untuk menyediakan pelanggan informasi yang lebih personal. Selanjutnya, Pizza Hut akan lebih cepat melayani pesanan pelanggan lebih cepat.

3.1.3. ANALISA DAN PEMBAHASAN PIZZA HUT Pertanyaan:

I. Jenis Sistem Informasi apakah yang digunakan oleh Pizza Hut? Jawaban:

Terlebih dahulu kita petakan antara information system yang digunakan Pizza Hut dengan dengan klasifikasinya.

(14)

Information System

Specialized Processing

System Description SPS TPS PCS ECS MIS DSS EIS ES

1. Penggunaan internet sebagai media promosi

serta pemesanan pizza.

2. Penggunaan sistem Point of Sales (POS)

yang terintegrasi dengan sistem otomasi operasional “back of store”.

3. Melakukan pengembangan aplikasi “suite”

untuk membantu store manager dalam hal perencanaan dan peramalan bisnis, manajemen inventori dan manajemen sumberdaya manusia. 4. Menerapkan sistem untuk memberitahu

manager terkait dengan problem yang berpotensi akan terjadi

5. Menerapkan perangkat nirkabel untuk sebagai

bagian sistem pemesanan.

6. Mengembangkan teknologi berbasis

kecerdasan buatan, wizard, dan antar muka berbasis metafora dalam sistem manajemen POS mereka.

7. Terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap outlet.

8. Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem pemesanan 24/7.

9. Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut

untuk menerima pesanan kartu kredit pembayaran, sehingga pelanggan dapat menghindari kewajiban membayar tunai.

10.Pelanggan dapat menggunakan kartu Multi Ponta

11. Kupon untuk pelanggan individu.

12. Pemesanan menggunakan telepon selular.

Management Support

System Operation

Support System

1. Transaction Processing System

- Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan pizza.

- Penggunaan sistem Point of Sales (POS) yang terintegrasi dengan sistem otomasi operasional “back of store”.

- Menerapkan perangkat nirkabel untuk sebagai bagian sistem pemesanan.

- Mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan, wizard, dan antar muka berbasis metafora dalam sistem manajemen POS mereka.

- Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem pemesanan 24/7.

- Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut untuk menerima pesanan kartu kredit pembayaran, sehingga pelanggan dapat menghindari kewajiban membayar tunai.

- Pelanggan dapat menggunakan kartu Multi Ponta - Kupon untuk pelanggan individu.

- Pemesanan menggunakan telepon selular. 2. Process Control System

- Penggunaan sistem Point of Sales (POS) yang terintegrasi dengan sistem otomasi operasional “back of store”.

- Menerapkan perangkat nirkabel untuk sebagai bagian sistem pemesanan.

- Mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan, wizard, dan antar muka berbasis metafora dalam sistem manajemen POS mereka.

(15)

3. Enterprise Colaboration System

- Melakukan pengembangan aplikasi “suite” untuk membantu store manager dalam hal perencanaan dan peramalan bisnis, manajemen inventori dan manajemen sumberdaya manusia.

4. Manajemen Information System

- Melakukan pengembangan aplikasi “suite” untuk membantu store manager dalam hal perencanaan dan peramalan bisnis, manajemen inventori dan manajemen sumberdaya manusia.

- Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan problem yang berpotensi akan terjadi

- Terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap outlet. 5. Decision Support System

- Melakukan pengembangan aplikasi “suite” untuk membantu store manager dalam hal perencanaan dan peramalan bisnis, manajemen inventori dan manajemen sumberdaya manusia.

- Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan problem yang berpotensi akan terjadi

- Terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap outlet. 6. Executive Information system

- Melakukan pengembangan aplikasi “suite” untuk membantu store manager dalam hal perencanaan dan peramalan bisnis, manajemen inventori dan manajemen sumberdaya manusia.

7. Expert System

- Mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan, wizard, dan antar muka berbasis metafora dalam sistem manajemen POS mereka.

Pertanyaan:

II. Bagaimana sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh Pizza Hut dapat menunjang Business Operation, Managerial Decission Making? Strategic Advantage? Jawaban:

1. Business Operation.

- Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan pizza.

- Penggunaan sistem Point of Sales (POS) yang terintegrasi dengan sistem otomasi operasional “back of store”.

- Mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan, wizard, dan antar muka berbasis metafora dalam sistem manajemen POS mereka.

- Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem pemesanan 24/7.

- Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut untuk menerima pesanan kartu kredit pembayaran, sehingga pelanggan dapat menghindari kewajiban membayar tunai.

- Pelanggan dapat menggunakan kartu Multi Ponta - Kupon untuk pelanggan individu.

- Pemesanan menggunakan telepon selular.

- Penggunaan sistem Point of Sales (POS) yang terintegrasi dengan sistem otomasi operasional “back of store”.

(16)

2. Managerial Decission Making.

- Melakukan pengembangan aplikasi “suite” untuk membantu store manager dalam hal perencanaan dan peramalan bisnis, manajemen inventori dan manajemen sumberdaya manusia.

- Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan problem yang berpotensi akan terjadi

- Terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap outlet.

- Melakukan pengembangan aplikasi “suite” untuk membantu store manager dalam hal perencanaan dan peramalan bisnis, manajemen inventori dan manajemen sumberdaya manusia.

- Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan problem yang berpotensi akan terjadi

- Terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap outlet.

- Melakukan pengembangan aplikasi “suite” untuk membantu store manager dalam hal perencanaan dan peramalan bisnis, manajemen inventori dan manajemen sumberdaya manusia.

3. Stategic Advantage.

- Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan pizza. - Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem pemesanan 24/7.

- Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut untuk menerima pesanan kartu kredit pembayaran, sehingga pelanggan dapat menghindari kewajiban membayar tunai.

- Pelanggan dapat menggunakan kartu Multi Ponta - Kupon untuk pelanggan individu.

- Pemesanan menggunakan telepon selular.

- Penggunaan sistem Point of Sales (POS) yang terintegrasi dengan sistem otomasi operasional “back of store”.

- Menerapkan perangkat nirkabel untuk sebagai bagian sistem pemesanan.

Pertanyaan:

III. Perusahan dengan tipe apakah yang dapat memanfaatkan sistem yang telah digunakan oleh Pizza Hut.

Jawaban:

Perusahan yang dapat menerapkan sistem yang telah digunakan oleh Pizza hut adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan retail baik jasa maupun produk, dimana kecepatan dalam pelayanan secara cepat dan tepat terhadap konsumen akan merupakan faktor penentu di mana kompetesi di bidang sejenis sangatlah ketat.

Contoh:

1. Industri makanan cepat saji. 2. Banking.

3. Perdagangan saham. 4. Farmasi/Apotek. 5. Contsumer Good. 6. Dan lain-lain.

(17)

3.2. SHUTTLE EXPRESS 3.2.1. PROFIL PERUSAHAAN

ShuttleExpress merupakan penyedia jasa layanan pemesanan ticket transportasi laut, udara dan darat. Selain itu ShuttleExpress juga menyediakan layanan pemesanan penginapan (hotel) , jasa tur and travel.

Cukup sulit mendapatkan referensi terkait dengan penggunaan teknologi infromasi yang digunakan oleh ShuttleExpress, namun dari hasil googling di internet, shuttleexpress menggunakan jasa layanan dari Hudson Group yaitu suatu perusahaan yang bergerak dibidang layanan cloud untuk bisnis jasa transportasi. Menyediakan solusi layanan cloud end to end meliputi hosting, aplikasi, email, backup system, credit card processing dan lain-lain.

Adapun layanan dari Hudson Group adalah sebagai berikut: 1. Advance Technology, meliputi penyawaan perangkat Web Kiosk.

Merupakan perangkat yang dapat diakses user untuk melakukan pemesanan, terdiri dari layar sentuh, keyboard, mouse, barcode scanner, printer thermal dan credit card reader. 2. Vehicle Information Auto-location

Merupakan layanan teknologi pelacakan posisi kendaraan dengan menggunakan teknologi GPS.

3. Alert System.

Suatu layanan informasi teknologi manajemen meliputi modul reservation, dispatching, invoicing dan management report.

4. Pemrosesan Kartu Kredit.

Dengan fasilitas ini maka pemrosesan kartu kredit dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

5. Layanan Backup data.

Semua transaksi dibackup secara otomatis oleh system baik itu data tarif, configuration file, CSV, data pelanggan, reservasi, perjalanan, tagihan dan lain sebagainya.

6. Email Service.

Layanan ini dapat diakses menggunakan email client (Outlook, Thunderbird, Mac Email dan lain-lain) maupun secara web. Dengan kapasitas mailbox sebasar 3-5GB dengan fitur anti-virus, anti-Spam dan lain sebagainya.

3.2.2. ANALISA DAN PEMBAHASAN SHUTTLEEXPRESS Pertanyaan:

Identifikasi orang, perangkat keras, pernagkat lunak, sumber data, dan produk informasi pada ShuttleExpress?

(18)

Sum be rdaya

Aktifitas Me sin Me dia Program Prose dur Spe sialis Use r

Input Web Kiosk

1. Monitor TouchScreen 2. Keyboard 3. Mouse 4. Telephone 5. Fax 6. Barcode Scanner 7. Card Reader Sistem Operasi 1. Window s 2003 Server 2. Window s XP. 3. Mac OS 1. PC startup procedure.

2. Data Entry Procedure N/A Agent

1. Data Customer. 2. Data Tujuan. 3. Data metode Pembayaran. 4. Data Jenis Transportasi 1. Tujuan. 2. Type Kendaraan

Pemrosesan Web Kiosk

1. Processor. 2. Memory. 3. CPU. 4. Data Communication Sistem Operasi 1. Window s 2003 Server 2. Window s XP. 3. Mac OS. Aplikasi 1. Reservation. 2. Dispatching. 3. Invoice. 1. Reservation 2. Dispatch 3. Tracking N/A Agent 1. Durasi Pemakaian. 2. Jadw al Peraw atan. 3. Konversi Mata Uang Asing

Progress Bar/Status Processing

Output Web Kiosk

1. Monitor. 2. Thermal Paper. 3. Kertas

1. Invoice/Bill.

2. Report Management Printing Invoice/Bill N/A Agent 1. Jarak. 2. Total tagihan. 1. Tagihan ke pelanggan. 2. Report milage kendaraan.

Penyimpanan 1. Web Kiosk 2. Backup System 1. Memory. 2. HDD 3. Storage System 1. Memory. 2. HDD 3. Solid State Device

Store and backup procedure IT Of ficer N/A 1. Data Pelanggan. 2. Tarif

1. Data Pelanggan. 2. Tarif

Pengendalian Server Tracking System Quality Assurance QA Officerr N/A 1. Trip Meter.

1. Alarm. 2. Announcement to customer

Hardw are & Netw are Softw are SDM

Data Produk Inform asi

Pertanyaan:

Bagaimana teknologi informasi dapt memberikan keuntungan bagi ShuttleExpress? Jawaban:

Mereka dapat melakukan efisiensi dalam hal penggunaan sumberdaya manusia diman penggunaan dispatchers berkurang dari 3 orang menjadi 2 orang tiap shift, selain itu routing untuk kendaraan berkurang dari 8 jam menjadi 3 jam.

(19)

DAFTAR PUSTAKA.

1. Diktat Kuliah Sistem Informasi Manajemen (PMB 561), Dr. Ir Arif Imam Suroso, Msc, Prof Dr. Ir Kudang B. Seminar.

2. http://www.hudsonltd.com/productsandservices/system_options 3. http://www.shuttleexpress.com/

4. Fujitsu Builds New Online Ordering System for KFC Japan's Pizza Hut, http://www.fujitsu.com/global/news/pr/archives/month/2011/20110722-01.html 5. Pengantar Sistem Informasi Manajemen - Rino A Nugroho.

http://rinoan.staff.uns.ac.id/files/2008/09/pengantar-sim.pdf 6. Pengantar Sistem Informasi – saifulrahman.

Referensi

Dokumen terkait

tersebut. Guru mendemonstrasikan kepada peserta didik untuk melakukan diskusi dengan mengulas kembali apa isi materi tadi scara kritis dengan masing- masing kelompoknya, tujuan

Manfaat dari penelitian ini adalah apabila faktor pengalaman kerja, gender, usia dan komunikasi tersebut berpengaruh terhadap efektifitas audit, diharapkan auditor

Komponen utama pembelajaran CTL mempunyai prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan ketika akan menerapkannya dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut : 1) Konstruktivisme

Perbedaam Jumlah Trombosit Cara Manual Pada Pemberian Antikoagulan EDTA Konvensional (Pipet Mikro) Dengan EDTA Vacutainer. Universitas

Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap risiko

Konsep akuntabilitas dalam pembangunan tahap II Jembatan Way Sekampung Kresnowidodo-Negara Saka Kabupaten Pesawaran dan juga merujuk pada penelitian terdahulu mengenai

Contoh: untuk mengetahui kemampuan peserta didik terhadap materi tertentu, alat evaluasi yang berbentuk isian (objektif), setelah dianalisis dan dibandingkan ternyata lebih baik

Namun begitu, terdapat banyak responden tidak terlibat dalam program kerajaan disebabkan oleh masalah pihak kerajaan. Antaranya termasuklah, 1) kekurangan kemahiran