• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SEJ 1106631 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SEJ 1106631 Chapter3"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan mengenai metodologi penelitian

yang digunakan penulis dalam mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan

tema skripsi, yakni “Perbandingan Pemikiran Tentang Revolusi Indonesia Antara Soekarno dan Tan Malaka (1945-1949)”. Penulis akan memaparkan

langkah-langkah penulisan yang digunakan dalam proses penelitian.

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penulisan skripsi ini adalah

metode historis dengan studi literatur sebagai teknik penulisan. Metode historis

dipilih sebagai metodologi penulisan karena penulisan ini merupakan kajian

sejarah yang data-datanya diperoleh dari jejak-jejak yang ditinggalkan dari suatu

peristiwa di masa lampau. Metode historis menurut Gosttchlak adalah proses

menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau

(Gosttchlak, 2008 hlm. 39).

Menurut Ismaun (Ismaun, 2005, hlm. 34), prosedur sejarawan dalam

melakukan penulisan sejarah terdiri atas empat tahap, yaitu:

1. Heuristik, yaitu sebuah kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan

data-data atau mencari sumber sejarah, data-data, atau evidensi sejarah

(Sjamsuddin, 2007 hlm. 86). Pada tahap pertama penulis memulai dengan

mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang relevan dengan pembahasan

Perbandingan Pemikiran Tentang Revolusi Indonesia Antara Soekarno dan Tan Malaka (1945-1949). Penulis mencari dan mengumpulkan data yang relevan dari beberapa sumber yaitu, sumber buku, internet, jurnal maupun

artikel yang berhubungan dengan materi yang ditulis.

2. Kritik, yaitu kegiatan-kegiatan analitis yang harus ditampilkan oleh para

sejarawan terhadap dokumen-dokumen setelah mengumpulkan mereka dari

(2)

penulis melakukan kritik terhadap validitas dan keotentikan sumber-sumber

yang dikumpulkan. Pada tahap ini penulis memilah dan memilih sumber yang

didapatkan pada tahap heuristik. Tujuan dari tahap kritik ini adalah untuk

mendapatkan sumber yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan

berkaitan dengan tema skripsi mengenai Perbandingan Pemikiran Tentang

Revolusi Indonesia Antara Soekarno dan Tan Malaka (1945-1949). Tahap

kritik ini terbagi kedalam dua bagian yaitu:

a. Kritik ekstern atau kritik luar, yaitu kritik terhadap aspek-aspek diluar

dari sumber sejarah. Tahap ini berkaitan dengan sumber, apakah sumber

tersebut merupakan sumber yang otentik atau sumber turunan. Dalam

kritik ekstern dipersoalkan bahan dan bentuk sumber, umur, dan asal

dokumen, kapan dibuat, dibuat oleh siapa. Sumber itu asli atau salinan,

dan masih utuh seluruhnya atau sudah berubah (Ismaun, 2005, hlm. 50).

b. Kritik intern atau kritik dalam, yaitu kritik terhadap internal yaitu

berkaitan dengan isi dari sumber sejarah yang didapatkan. Kritik intern

dilakukan untuk mengetahui apakah isi dari sumber yang didapatkan

dapat dipertanggungjawabkan kredibilatasnya atau tidak. Maka dari itu

penulis memilah sumber-sumber yang didapatkan penulis untuk

menunjang penulisan skripsi.

3. Interpretasi, pada tahap ini sumber-sumber yang telah melewati tahap kritik

baik itu kritik intern maupun ekstern kemudian dapat dijadikan sebagai

sumber sejarah. Interpretasi yang dimaksud adalah pandangan dari penulis

terhadap sumber-sumber sejarah yang ditemukan selama melakukan

penulisan. Penulis membuat deskripsi, analisis kritis dan pemilihan

fakta-fakta. Penafsiran dilakukan untuk menghubungkan konsep dan teori yang

telah ditentukan, dengan fakta dan data yang ditemukan dari sumber

penulisan. Pada tahap interpretasi kemudian penulis menuliskan pembahasan

yang sesuai dengan masalah yang dikaji mengenai Perbandingan Pemikiran

Tentang Revolusi Indonesia Antara Soekarno dan Tan Malaka (1945-1949).

4. Historiografi merupakan tahap terakhir dalam metode penulisan sejarah,

(3)

kritik, dan interpretasi. Pada tahap ini penulis menuliskan isi atau

pembahasan yang berupa penjelasan, penafsiran dan penyajian yang menjadi

fokus masalah penulis melalui kajian yang diteliti yaitu berkaitan dengan

Perbandingan Pemikiran Tentang Revolusi Indonesia Antara Soekarno dan

Tan Malaka (1945-1949). Menuliskan secara eksplanasi sejarah ada dua

dorongan utama yang menggerakannya yakni mencipta ulang (re-create) dan

menafsirkan (interpret) (Sjamsudin, 2007, hlm. 158).

Penggunaan metode historis dalam penelitian didukung juga dengan

penggunaan pendekatan interdisipliner. Pendekatan interdisipliner merupakan

pendekatan yang menggunakan disiplin ilmu sosial secara berimbang, tanpa

ada yang dominan. Oleh karena itu, penelitian ini memerlukan ilmu bantu

atau auxilliary sciences atau sister disciplines (Ismaun, 2005, hlm. 62). Ilmu bantu yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu ilmu politik, dimana

peranan dari ilmu bantu tersebut yaitu:

a. Politik, bahasan utama dalam skripsi ini adalah bagaimana pemikiran

politik dua tokoh yaitu Soekarno dan Tan Malaka dalam kurun waktu

1945 hingga 1949. Pemikiran poltik kedua tokoh tersebut berkaitan

dengan perbandingan pemikiran keduanya dalam menyikapi revolusi yang

terjadi di Indonesia.

Teknik penulisan yang digunakan oleh penulis dalam skripsi ini adalah

studi literatur. Teknik tersebut digunakan untuk mencari sumber-sumber yang

relevan dan berkaitan dengan skripsi yang tengah dibahas. Studi literatur ini

dilakukan dengan mengumpulkan sumber berupa buku-buku yang berkaitan dan

relevan dengan bahasan yang tengah diteliti yaitu mengenai Perbandingan

Pemikiran Tentang Revolusi Indonesia Antara Soekarno dan Tan Malaka

(1945-1949). Berkaitan dengan penulisan skripsi ini, penulis melakukan kunjungan ke

beberapa perpustakaan untuk mencari sumber buku, jurnal, dan artikel baik cetak

(4)

Dalam melakukan sebuah penelitian, penulis menggunakan beberapa

langkah penting yang harus ditempuh dalam penelitian sejarah sesuai dengan

pernyataan Sjamsuddin, yaitu:

a. Memilih sebuah topik yang sesuai;

b. Mengusut semua evidensi yang relevan dengan topik penelitian yang diangkat;

c. Membuat catatan tentang apa saja yang dianggap penting dan relevan dengan topik yang ditemukan ketika proses penelitian berlangsung; d. Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan

dalam hal ini dilakukan sebuah kritik terhadap sumber;

e. Menyusun hasil-hasil penelitian menjadi sebuah pola yang benar sejalan dengan sistematika yang berlaku dan telah dipersiapkan sebelumnya;

f. Menyajikan hasil penelitian menjadi sebuah gambaran yang dapat menarik dan mengkomunikasikannya kepada para pembaca sehingga dapat dimengerti sejelas mungkin. (Sjamsuddin, 2007, hlm. 89).

Dalam penelitian skripsi ini, penulis berusaha menjabarkan

langkah-langkah penelitian dengan menggunakan metode historis tersebut menjadi tiga

bagian, yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penulisan laporan

penelitian.

3.1 Persiapan Penelitian

Pada tahap ini, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh penulis.

Penulis harus memilih dan menentukan topik dari penelitian yang akan dikaji

berdasarkan literatur yang telah dibaca sebelumnya. Adapun ketertarikan penulis

terhadap tema skripsi ini karena penulis tertarik dan mengagumi sosok Tan

Malaka. Tan Malaka merupakan seorang tokoh yang dilupakan, sehingga semasa

bersekolah penulis tidak pernah mengenal tokoh Tan Malaka. Penulis baru

mengenal sosok Tan Malaka setelah penulis melanjutkan studi di Pendidikan

Sejarah, saat mata kuliah Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia saat semester 7

tahun ajaran 2014/2015 dan Sejarah Revolusi Indonesia saat semester 4 tahun

ajaran 2013/2014. Pemikirannya yang luar biasa namun tidak begitu dihargai oleh

bangsa Indonesia, karena keterlibatannya dengan Partai Komunis Indonesia.

Sementara untuk tokoh Soekarno, penulis sangat tertarik dengan kebijakan dan

pemikirannya mengenai revolusi Indonesia saat Soekarno menjabat sebagai

(5)

Soekarno dan Tan Malaka memang menarik untuk dibandingkan, dikarenakan

kedua tokoh tersebut memang bukan sosok yang biasa.

Setelah melakukan seminar proposal, kemudian penulis mencari

sumber-sumber yang berkaitan dengan Soekarno dan Tan Malaka. Penulis mencari

buku-buku, jurnal maupun artikel yang berkaitan dengan skripsi penulis. Proses

pencarian sumber cukup mudah bagi penulis meskipun ada beberapa buku yang

sulit untuk ditemukan, karena sudah tidak dicetak lagi. Adapun beberapa tahap

yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian

Pada awalnya penulis tertarik untuk meneliti mengenai Kongres

Perempuan Indonesia. Penulis sudah membuat proposal penelitian mengenai

tema tersebut pada saat penulis mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian

Sosial Budaya saat semester 6 tahun ajaran 2014/2015. Namun saat penulis

mencari sumber lewat internet, tema tersebut sudah diteliti. Kemudian penulis

terinspirasi untuk menuliskan perbandingan pemikiran Soekarno dan Tan

Malaka mengenai revolusi Indonesia.

Kemudian saat penulis mengontrak mata kuliah Seminar Penulisan Karya

Ilmiah saat semester 7 tahun ajaran 2014/2015 penulis mengajukan proposal

dengan judul “Perbandingan Pemikiran Antara Soekarno dan Tan Malaka Pada

Masa Revolusi Indonesia (1945-1949)”. Kemudian penulis mengajukan judul

tersebut kepada Ketua Tim Pengembangan Penulisan Skripsi (TPPS), pada

bulan Juli 2015. Langkah selanjutnya ialah menyusun suatu rancangan

penelitian berupa proposal skripsi untuk selanjutnya di seminarkan.

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan kerangka dasar yang dijadikan acuan

dalam penyusunan laporan penelitian. Rancangan penelitian tersebut kemudian

harus dibuat oleh penulis sebelum akhirnya diselenggarakannya seminar

(6)

berdasarkan beberapa sumber yang diperoleh dalam pra penelitian. Adapun

dalam penyusunan proposal skripsi harus mengikuti kaidah-kaidah yang telah

ditetapkan oleh bagian akademik Departemen Pendidikan Sejarah maupun

Universitas Pendidikan Indonesia, terdiri dari:

a. Judul penelitian;

b. Latar belakang masalah penelitian (kesenjangan antara idealita dan realita,

dalam bentuk deskriptif);

c. Rumusan masalah penelitian;

d. Tujuan penelitian;

e. Manfaat penelitian;

f. Kajian Pustaka, merupakan penggunaan konsep, teori dan kajian terhadap

buku yang digunakan dalam penelitian;

g. Metode dan teknik penelitian;

h. Struktur Organisasi Skripsi; dan

i. Daftar pustaka.

Proposal penelitian yang telah disusun kemudian diajukan kepada Tim

Pertimbangan Penulisan Skripsi Departemen Pendidikan Sejarah. Setelah

disetujui, selanjutnya judul tersebut diseminarkan pada tanggal 31 Agustus

2015 di Laboratorium Departemen Pendidikan Sejarah, lantai 4 Gedung

FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia. Seminar dilaksanakan dihadapan

TPPS dan calon pembimbing skripsi untuk didiskusikan apakah rancangan

tersebut dapat dilanjutkan atau tidak dan apakah calon pembimbing yang

diajukan bersedia atau tidak untuk menjadi pembimbing.

Adapun terdapat perubahan judul yang dilakukan peneliti setelah

dilakukannya seminar proposal berdasarkan saran dari para dosen yang datang

pada saat seminar, pergantian judul tersebut yaitu dari Perbandingan Pemikiran Antara Soekarno dan Tan Malaka Pada Masa Revolusi Indonesia (1945-1949) menjadi Perbandingan Pemikiran Tentang Revolusi Indonesia Antara Soekarno dan Tan Malaka (1945-1949). Setelah adanya kesepakatan mengenai judul penelitian, peneliti kemudian diberikan surat penunjukkan

(7)

atas persetujuan Ketua Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS Universitas

Pendidikan Indonesia, sekaligus menunjuk Dosen Pembimbing I dan Dosen

Pembimbing II.

3.2 Pelaksanaan Penelitian

Tahapan penting dalam penyusunan skripsi adalah langkah penelitian,

langkah penelitian ini merupakan proses yang dilakukan secara bertahap.

Tahapan ini dilakukan sesuai metode historis, dimulai dari tahap heuristik,

kritik (eksternal dan internal), interpretasi dan historiografi. Adapun uraian dari

tahap-tahap yang telah disebutkan adalah sebagai berikut:

3.2.1 Pengumpulan Sumber (Heuristik)

Heuristik merupakan langkah awal penulis dalam penyusunan skripsi,

pada tahap ini penulis mengumpulkan berbagai sumber, baik berupa buku,

jurnal, skripsi, serta artikel yang dimuat secara online di internet. Semua

sumber yang penulis cari berkaitan dengan judul skripsi Perbandingan Pemikiran Tentang Revolusi Indonesia Antara Soekarno dan Tan Malaka (1945-1949). Dikarenakan keterbatasan waktu dan banyaknya kendala, maka penulis memilih untuk melakukan studi literatur.

Adapun beberapa tempat yang penulis kunjungi guna menunjang

sumber yang relevan dalam proses penelitian skripsi, diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia adalah tempat pertama

yang penulis kunjungi untuk mencari sumber yang relevan dengan skripsi yang

sedang penulis teliti. Kunjungan ke perpustakaan UPI dilakukan secara rutin,

dimulai dari bulan Agustus 2015 hingga sekarang. Adapun buku yang penulis

temukan di perpustakaan UPI yang menjadi sumber penelitian skripsi adalah

(8)

2. Perpustakaan Batu Api

Pencarian sumber penulis berikutnya adalah Perpustakaan Batu Api yang

berlokasi di Jatinangor, lokasi Perpustakaan Batu Api tidak jauh dari

Universitas Padjajaran, kunjungan ke perpustaan ini rutin dilakukan pada saat

penulis menyusun proposal skripsi pada Agustus 2015 hingga sekarang. Di

perpustakaan tersebut penulis menemukan beberapa buku ynag berkaitan

dengan tema skripsi yang tengah diteliti diantaranya adalah: Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams, Revoloesi Pemoeda: Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944-1946 karya Benedict Anderson, Soekarno dan Perjuangan Kemerdekaan karya Bernhard Dahm, Soekarno a Political Biografy karya John D. Legge dalam versi bahasa Inggris, Aksi Massa karya Tan Malaka, Soekarno, Orang Kiri, Revolusi & G30S 1965 karya Onghokham, Soekarno Biografi Politik karya Kapitsa & Maletin, Dari Penjara Ke Penjara Bagian Tiga karya Tan Malaka, Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia Jilid 1: Agustus 1945 – Maret 1946, Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia Jilid 2: Maret 1946 – Maret 1947, Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia Jilid 3: Maret 1947 - Agustus 1948, Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia Jilid 4: September 1948 – Desember 1949 karya Harry A. Poeze, Tan Malaka Pergulatan Menuju Republik 1897-1925, Tan Malaka Pergulatan Menuju Republik 1925-1945

karya Harry A. Poeze.

3. Perpustakaan Angkatan Darat Kota Bandung

Kunjungan berikutnya adalah mencari sumber ke perpustakaan Angkatan

darat yang terletak di Jalan Kalimantan, berdekatan dengan SMA Negeri 3

Kota Bandung. Kunjungan ini dilakukan pada bulan Agustus 2015 dan

Februari 2016. Dalam kunjungan ini penulis kebanyakan menemukan buku

pendukung dalam penelitian ini. Sementara yang sesuai dan relevan dengan

penelitian yang tengah penulis lakukan hanya buku Soekarno dan Perjuangan Kemerdekaan karya Bernhard Dahm terbitan tahun 1987.

(9)

Pada bulan Februari 2015, penulis mengunjungi perpustakaan Bapusipda

Kota Bandung. Sayangnya di perpustakaan tersebut penulis tidak menemukan

buku ataupun tulisan lain yang terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh

penulis hanya buku pendukung kajian teoritis.

5. Perpustakaan Museum Konperensi Asia-Afrika

Penulis mengunjungi Perpustakaan Museum Konperensi Asia-Afrika pada

pertengahan bulan Maret 2016. Kunjungan ke perpustakaan tersebut masih

berlanjut hingga sekarang. Adapun buku yang berkaitan dengan tema skripsi

yang tengah penulis teliti adalah: Sukarno Sebuah Biografi Politik karya John D. Legge terbitan tahun 1972.

6. Toko Buku Gramedia

Pada bulan April 2016 penulis membeli buku dari toko buku Gramedia,

diantaranya adalah: Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat, buku ini ditulis oleh Cindy Adams, Dari Penjara Ke Penjara karya Tan Malaka.

7. Bazaar buku Landmark

Penulis juga mengunjungi Bazaar buku Landmark pada bulan Februari

2016 guna mencari sumber buku yang relevan dengan penelitian skripsi

Perbandingan Pemikiran Tentang Revolusi Indonesia Antara Soekarno dan

Tan Malaka (1945-1949). Penulis mengunjungi Bazaar buku Landmark. Dari

pencarian tersebut, penulis membeli beberapa buku diantaranya adalah:

a. Nasionalisme dan Revolusi Indonesia yang ditulis oleh George McTurnan Kahin

b. Massa Aksi karya Tan Malaka.

8. Perpustakaan Nasional

Pada tanggal 5 Maret 2016 penulis mengunjungi Perpustakaan Nasional

(10)

Selatan yang akan dibuka tahun 2017. Penulis akhirnya mencari

sumber-sumber yang relevan dengan kajian dan mencari sumber-sumber surat kabar untuk

mendukung penelitian. Dari pencarian tersebut penulis mendapatkan hasil:

a. Manusia dalam Kemelut Sejarah karya Taufik Abdullah.

b. Surat kabar BAKTI yang terbit pada tahun 1946, semasa revolusi

berlangsung.

9. Bale Pabukon

Penulis mengunjungi Bazaar buku di Bale Pabukon, Jatinangor pada bulan

Juni 2016. Pada saat bazaar tersebut penerbit yang berpartisipasi berasal dari

Yogyakarta. Penulis mencari sumber berupa biografi Tan Malaka yang

diterbitkan oleh salah satu penerbit dari Yogyakarta. Dari pencarian tersebut

penulis berhasil menemukan buku karya Rudolf Mrazeck dengan judul Tan Malaka.

3.2.2 Kritik Sumber

Tahap kedua dalam penelitian sejarah adalah kritik sumber, kritik

merupakan langkah yang penting dalam penelitian sejarah. Dalam hal ini

penulis tidak begitu saja menerima yang tercantum dalam sumber-sumber

yang penulis dapatkan. Penulis melakukan kritisi dan verivikasi terhadap

sumber-sumber yang penulis dapatkan pada tahap heuristik. Penulis memilah

fakta secara kritis, langkah inilah yang disebut kritik sumber, kritik sumber

dilakukan baik terhadap bahan materi (ekternal) sumber maupun terhadap

substansi (isi) sumber (Sjamsuddin, 2007, hlm. 131). Dalam metode penelitian

sejarah kritik dibagi dua yaitu kritik eksternal dan kritik internal, dimana kritik

eksternal menekankan pada aspek-aspek diluar sumber sejarah misalnya

(11)

pada sumber tersebut. Adapun kritik eksternal dan kritik internal yang

dilakukan oleh penulis akan dipaparkan sebagai berikut:

a. Kritik Eksternal

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa menurut Ismaun

kritik ekternal merupakan tahap yang berkaitan dengan sumber, apakah

sumber tersebut merupakan sumber otentik atau sumber turunan (2005, hlm

50). Kritik eksternal dilakukan jika sumber yang didapatkan merupakan

sumber otentik atau sumber primer. Kritik eksternal bertujuan untuk

menentukan otentisitas sumber dengan cara memberikan penilaian terhadap

kondisi fisik sumber tersebut, seperti jenis kertas yang digunakan, tinta,

tulisan, huruf, watermerk, stempel dan sebagainya. Pada tahap heuristik yang telah penulis lakukan, sumber-sumber sejarah yang akan digunakan oleh

penulis pada penelitian ini adalah buku-buku yang merupakan sumber

sekunder. Penulis tidak menggunakan sumber primer atau sumber otentik

dalam penelitian skripsi ini. Sehingga kritik eksternal tidak dapat dilakukan

terhadap sumber-sumber yang digunakan oleh penulis.

b. Kritik Internal

Berbeda halnya dengan kritik eksternal, kritik internal ini menekankan

pada kredibilitas dan reabilitas isi sumber. Tahap ini dilakukan setelah kritik

eksternal. Kemudian dilakukan proses membandingkan data yang ada di

dalam sumber tersebut dengan sumber lainnya yang tidak memiliki

kepentingan. Dengan cara seperti itu, akan diperoleh sumber yang kredibel.

Adapun beberapa buku yang dikritik secara internal adalah:

1. Buku berjudul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, sebuah autobiografi yang ditulis oleh Cindy Adams seorang jurnalis

berkebangsaan Amerika Serikat. Cindy Adams melakukan wawancara

terhadap Soekarno sekitar tahun 1961-1964 dan pertama kali

diterbitkan pada tahun 1965. Pada saat proses penulisan buku ini

Soekarno berada di atas angin, karena berhasil membangun

(12)

buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang diterbitkan oleh Yayasan Bung Karno, dengan tahun terbit 2014.

Walaupun sebenarnya autobiografi sangat kental dengan unsur

subjektivitas penulisnya, mengandalkan ingatan yang mudah

dimanipulasi. Tetapi autobiografi dapat menilai karakter penulis dan

dapat menjadi bahan pembanding dengan fakta yang tertulis dalam

dokumen atau sumber lain. Buku ini banyak membahas mengenai

kehidupan pribadi Soekarno yang tidak mungkin peneliti lain

dapatkan, seperti kehidupan masa kecil, pernikahan dan keluarga.

Dalam buku ini Soekarno terlihat percaya diri dan tinggi hati.

Soekarno juga sulit dipahami saat ia berbicara bahwa ia sangat

mengagumi dan terinspirasi oleh negara Amerika Serikat, karena

perkenalannya dengan buku-buku karya founding father Amerika Serikat. Pada tahun-tahun berikutnya ia dengan lantang berteriak “Amerika kita setrika, Inggris kita linggis”, tetapi pada saat proses wawancara ini berlangsung ia menyatakan “Sekarang pun aku masih mencintainya”. Apakah Soekarno itu seorang politikus ulung yang sedang melakukan pencitraan hingga dapat berkata seperti itu.

Autobiografi ini banyak dijadikan sumber bagi penelitian yang

mengkaji mengenai Soekarno. Seperti biografi yang ditulis oleh

Bernard Dahm yang berjudul Soekarno dan Perjuangan Kemerdekaan buku ini banyak mengutip dari buku karya Cindy Adams ini. Namun

Dahm lebih mendalam dalam membahas mengenai pemikiran politik,

tidak begitu banyak membicarakan hal pribadi Soekarno. Peneliti

mendapatkan buku karya Dahm yang diterbitkan oleh LP3ES, pada

tahun 1987. Periode yang ditulis oleh Dahm adalah masa pergerakan

nasional hingga kemerdekaan Indonesia 1945. Pada cover buku ini

terlihat Soekarno sedang memegang wayang kulit, dalam buku ini pun

Soekarno banyak dikaitkan dengan tokoh pewayangan Mahabhrata. Dalam buku Cindy Adams pun Soekarno banyak membicarakan tokoh

(13)

karya Cindy Adams, Dahm mengkaji mengenai pengaruh tokoh-tokoh

lain dalam perkembangan pola pikir Soekarno muda. Dalam buku

Cindy Adams Soekarno hanya merasa kehidupan berpikirnya berubah

saat berkenalan dengan Haji Oemar Said Tjokroaminoto, pemimpin

Sarekat Islam. Penulis dapat menggunakan buku karya Dahm sebagai

sumber untuk mengkaji perkembangan pola pikir Soekarno, dari tahap

nasionalis, Marhaenisme, Marxisme, hingga Islamis.

Kemudian buku selanjutnya adalah buku karya John D. Legge yang

berjudul Sukarno Sebuah Biografi Politik yang diterbitkan oleh Sinar Harapan dan terbit pada tahun 1972. Buku ini juga banyak mengutip

dari karya Cindy Adams namun Legge lebih banyak mengkritisi

Soekarno. Dalam buku ini peneliti lebih banyak menyorot peranan

Soekarno dalam peristiwa Revolusi Indonesia 1945-1949. Sebab,

dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Soekarno menyatakan bahwa diplomasi yang dilakukan Sjahrir

bagaikan siraman air es pada api revolusi. Ia juga mengatakan bahwa

kemerdekaan kita bukan datang dari tas seorang diplomat melainkan

dari keringat semangat perjuangan. Sementara analisis dari Legge,

perselisihan diantara diplomasi atau berjuang antara Sjahrir dan Tan

Malaka, Soekarno berpendapat bahwa musuh Indonesia sebenarnya

adalah imperialisme Barat. Peranannya dalam peristiwa Surabaya pun

menjadikannya lebih berpihak kepada diplomasi daripada perjuangan.

Sehingga ini menjadi konflik batin bagi diri Soekarno. Buku karya

Legge ini akan peneliti gunakan sebagai sumber, karena fakta-fakta

dan analisis tajan Legge sangat membantu peneliti lebih memahami

peranan Soekarno dalam suatu peristiwa tertentu.

Setelah melakukan kritik internal dengan membandingkan buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia dengan buku-buku karya peneliti lain, peneliti merasa buku ini layak digunakan meskipun unsur

subyektifnya sangat kental. Buku ini dapat membantu penulis dalam

(14)

Berjaya sebagai Presiden Pertama Republik Indonesia. Namun sangat

disayangkan bahwa dalam buku tersebut tidak membahas mengenai

surat wasiat Presiden Soekarno yang akan menyerahkan pimpinan

revolusi atau jabatannya kepada Tan Malaka bila ia tidak berdaya lagi.

2. Autobiografi yang ditulis oleh Tan Malaka berjudul Dari Penjara ke

Penjara yang diterbitkan sebanyak tiga jilid. Autobiografi ini ditulis

oleh Tan Malaka karena banyaknya pesanan yang ingin mengetahui

sepak terjang petualangan tokoh tersebut. Berbeda dengan Soekarno,

Tan Malaka tidak banyak membahas masalah pribadi, melainkan

perkembangan pemikirannya dan karir politiknya. Kata-kata dalam

buku ini sebenarnya sulit untuk dipahami oleh peneliti, walaupun buku

yang peneliti temukan sudah menggunakan ejaan yang disempurnakan.

Pada jilid ketiga terdapat sub judul dari Ir. Soekarno ke Presiden

Soekarno, yang berisi pandangan Tan Malaka terhadap Soekarno.

Menurutnya Soekarno telah berubah dari seorang yang

anti-kolonialisme dan anti-imperialisme menjadi kooperatif terhadap

imperialisme Jepang. Buku ini layak digunakan sebagai sumber untuk

penelitian skripsi ini, karena Tan Malaka banyak membahas

fakta-fakta yang terjadi dalam kehidupannya. Sehingga membantu penulis

untuk lebih mengenali sosok Tan Malaka, walaupun tidak membahas

kehidupan pribadinya.

Biografi Tan Malaka ditulis oleh Harry A. Poeze, peneliti asal Belanda

yang fokus mengkaji Tan Malaka. Biografi Tan Malaka yang berjudul

Tan Malaka Pergulatan Menuju Republik di bagi menjadi dua jilid, jilid pertama terbatas pada tahun 1897-1925 sedangkan jilid kedua

tahun 1925-1945. Buku ini merupakan disertasi dari Harry A. Poeze.

Selain mengambil sumber dari autobiografi karya Tan Malaka, Poeze

juga mengambil sumber dari surat-surat Tan Malaka kepada gurunya

dan teman-temannya. Sehingga Poeze dapat mengetahui fakta-fakta

yang dialami oleh Tan Malaka. Poeze tidak banyak mengkritik Tan

(15)

yang luar biasa. Tetapi berdasarkan sumber-sumber yang digunakan

oleh Poeze yang outentik, menjadikan buku-buku karya Poeze layak

dijadikan sumber pada penelitian skripsi ini.

Kemudian biografi selanjutnya yang membahas mengenai sosok Tan

Malaka adalah Tan Malaka, karya Rudolf Mrazeck. Buku ini membahas mengenai alam pemikiran Tan Malaka yang dianalaisis

lewat lingkungan budaya Minangkabau, pandangan-pandangan Tan

Malaka mengenai dunia setelah melewati beberapa perjalanan yang ia

lakukan untuk menyembunyikan diri dari pemerintah kolonial.

Biografi ini tidak begitu banyak membahas mengenai kehidupan

pribadi tokoh. Mrazeck melihat pemikiran Tan Malaka berkembang

karena pengalaman merantau yang ia jalani. Disini pula Mrazeck

membandingkan budaya Minangkabau dan Jawa, yang diwakili oleh

tokoh Tan Malaka dan Soekarno. Bagi Mrazeck budaya yang dibangun

Minangkabau lebih realistis, daripada budaya yang di bangun di Jawa.

3.2.3 Penafsiran Sumber (Interpretasi)

Tahap selanjutnya setelah penulis melakukan kritik eksternal dan kritik

internal terhadap sumber yang telah dikumpulkan, penulis melakukan tahap

interpretasi atau penafsiran terhadap sumber. Tahap penafsiran dari data-data yang

telah melalui tahap kritik menjadi fakta-fakta yang diperoleh dalam penelitian.

Setelah data-data tersebut dirumuskan dan disimpulkan kemudian ditafsirkan.

Setiap fakta yang ditemukan dihubungkan dengan fakta lain, sehingga menjadi

sebuah rekonstruksi yang memuat sebuah penjelasan berdasarkan pokok-pokok

permasalahan yang didapatkan.

Dalam mengkaji dan memahami suatu permasalahan yang terjadi di masa

lampau, maka sangat penting menggunakan ilmu bantu dalam melakukan

penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa ilmu bantu sosial,

seperti ilmu politik untuk mempermudah memahami dan menganalisis

permasalahan yang tengah dikaji. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan

(16)

3.2.4 Historiografi

Tahap terakhir atau tahap keempat dalam penelitian sejarah adalah

historiografi. Hitoriografi merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dengan

tahap interpretasi, keduanya dilakukan secara bersamaan. Pada bagian ini penulis

akan menyajikan hasil temuan-temuan dari berbagai sumber yang penulis

dapatkan ketika proses penelitian, hasil temuan tersebut kemudian dianalisis dan

diseleksi kemudian direkonstruksi menjadi sebuah penulisan sejarah. Tahap

historiografi ini tidak hanya menuliskan hasil temuan berdasarkan penulisan

analisis-kritis, namun juga harus memperhatikan penulisan yang benar sehingga

dapat menjadi tulisan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Namun dalam

kebebasannya peneliti harus memperhatikan ketentuan-ketentuan umum baik

dalam penulisannya maupun dalam penafsirannya. Ketentuan-ketentuan tersebut

adalah penafsiran (Interpretasi), penjelasan (Eksplanasi) dan penyajian (Ekspose, Darstellung) (Ismaun, 2005, hlm. 157).

Sistematika dalam penulisan skripsi ini terbagi dalam lima tahap, yang

memuat pendahuluan, kajian teori, tahapan penelitian, pembahasan dan terkahir

adalah kesimpulan. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan. Bagian awal Pemikiran Soekarno dan Tan Malaka, diawali mengenai latar belakang masalah yang mengangkat suatu kesenjangan antara

harapan dengan realita. Harapan untuk adanya kondisi ideal inilah yang

menjadikan bahwa permasalahan tersebut layak untuk diangkat menjadi sebuah

tulisan. Selain latar belakang penulisan, penting pula hal yang mendukung lainnya

seperti rumusan masalah, tujuan penulisan yang hendak dicapai oleh penulis,

manfaat penulisan yang diharapkan oleh penulis dari penulisan skripsi ini dan

stuktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka. Bagian kedua ini berisi mengenai konsep-konsep, teori-teori, dan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah penulisan

skripsi penulis. Adapun teori yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah,

kepemimpinan dan pemikiran politik. Sedangkan konsep yang digunakan dalam

(17)

diplomasi. Bagian terakhir dari bab kajian pustaka ini adalah penelitian terdahulu

berupa buku dan skripsi yang berkaitan. Penulis juga melakukan kritik terhadap

teori, konsep dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.

Bab III Metodologi Penelitian. Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian yang digunakan penulis dalam menelusuri setiap data dan informasi

yang berkaitan dengan Pemikiran Soekarno dan Tan Malaka, pengumpulan data

dan fakta kemudian diverifikasi sesuai dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan

berbagai pertimbangan. Selanjutnya dilakukan proses kritik terhadap data-data

dan fakta yang telah diperoleh baik kritik secara eksternal maupun internal.

Setelah melewati tahap kritik sumber, kemudian dilakukan proses interpretasi

sampai pada tahap terakhir yaitu historiografi.

Bab IV Perbandingan Pemikiran Tentang Revolusi Indonesia Antara Soekarno dan Tan Malaka (1945-1949). Diuraikan mengenai hasil temuan penulis pada tahap penelitian yang kemudian data-data yang ditemukan

dituangkan dalam sebuah penulisan dari pemikiran yang cermat, yang mana

sebelumnya tulisan tersebut dikritik (eksternal dan internal) dan kemudian

dianalisis oleh penulis. Pada bab ini penulis menjawab dari uraian rumusan

masalah yang dituliskan pada bab I (pendahuluan). Bab IV ini terdapat beberapa

sub-bab, diantaranya yaitu: sub-bab pertama menjelaskan latar belakang

kehidupan Soekarno dan Tan Malaka yang membentuk pola pikir mereka tentang

Revolusi, sub-bab kedua persamaan pemikiran antara Soekarno dan Tan Malaka

mengenai bentuk revolusi dan pemerintahan pasca revolusi yang ideal, sub-bab

ketiga menjelaskan mengenai perbedaan pemikiran antara Soekarno dan Tan

Malaka mengenai bentuk revolusi dan pemerintahan pasca revolusi yang ideal,

sub-bab terakhir menjelaskan mengenai dampak pemikiran Soekarno dan Tan

Malaka pada Revolusi Indonesia.

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi. Bab terakhir ini merupakan intisari dari penulisan skripsi yang penulis buat dalam proses historiografi. Saran-saran yang

(18)

memuat rekomendasi bagi pihak-pihak yang terkait dan pihak yang memiliki

kepentingan dalam proses penulisan skripsi ini.

Daftar Pustaka. Pada bagian ini penulis mencantumkan sumber-sumber yang terkait dengan penulisan skripsi, baik itu berupa buku, disertasi, skripsi, jurnal,

dan artikel baik itu dimuat di media cetak maupun online. Cara penulisan daftar

pustaka disesuaikan dengan aturan yang berlaku di Universitas Pendidikan

Indonesia tempat penulis menjalani kegiatan akademik serta sesuai dengan kaidah

ilmiah yang berlaku. Disusun secara alfabetis tanpa nomor urut, sumber tertulis

atau tercetak yang lebih dari satu baris ditulis dengan jarak antar antar baris satu

spasi, sedangkan jarak antara sumber-sumber tertulis yang saling berurutan adalah

1,5 spasi.

Lampiran-lampiran. Berisi dokumen atau foto yang digunakan dalam penelitian atau dalam proses penulisan. Setiap lampiran diberi nomor urut, sesuai dengan

Referensi

Dokumen terkait

Di daerah Welahan Jepara, terdapat limbah kain perca yang cukup memadai untuk dijadikan bahan baku dalam pembuatan TAS PERCA FASHIONABLE ini.. Untuk perbandingannya dengan

Berdasarkan Gambar 8 di atas menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan partisipatif lebih dominan diterapkan leader networker dalam kegiatan yang berkaitan dengan

Our approach, which we call MINT , is based on the estimation of mutual information, whose decomposition into joint and marginal entropies facilitates the use of

Pertemuan kedua siklus I fokus pada dua tahap group investigation yang.. selanjutnya, yaitu melaksanakan investigasi dan menyiapkan

Tinggi rendahnya covenant berpengaruh dalam mengurangi dampak negatif antara kebijakan growth opportunities dan debt maturity..

Fanani (2009) juga menemukan hal yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Copeland dan Galai, yaitu kualitas pelaporan keuangan berpengaruh negatif dan

(2001) yang menemukan bahwa rasio book to market equity memiliki pengaruh yang kuat terhadap equity risk premium, hal itu tercermin pada pasar yang secara konsisten

Penafsiran ibnu katsir ayat ini di tunjukkan kepada orang yang mengaku cinta kepada Allah SWT namun tidak sepenuhnya mengikuti ajaran Nabi muhammad SAW, orang seperti