DINKES KOTA YOGYAKARTA
Panduan Manual rujukan Kehamilan,
Persalinan dan Bayi Baru Lahir
DATA KEMATIAN IBU & BAYI KOTA YOGYAKARTA
2007 2008 2009 2010 2011 2012 ∑ LH ∑ LH ∑ LH ∑ LH ∑ LH ∑ LH A 4 4928 1 5032 3 4859 7 4559 6 4774 7 4.658 B 6 10.609 18 12.798 19 12.003 10 12.185 15 13.446 7 13.419 C 6 4924 4 5501 10 6641 4 5717 6 5702 3 5.695 D 7 5801 7 9428 6 8903 9 8996 14 8684 11 8.374 E 13 11.377 11 12.383 9 11.843 13 11.591 15 12.233 12 13697 DIY 36 37.639 41 45.142 47 44.249 43 43.048 56 44.839 40 45.843
JUMLAH KEMATIAN IBU DIY TERLAPORKAN
Ket: ∑ Jumlah Kasus ; LH:Lahir Hidup, A:Kota, B:Bantul, C:KP, D:GK, E:Sleman
JUMLAH KEMATIAN Kota Yogyakarta No URAIAN 2009 2010 2011 2012 1 Kematian Ibu 3 7 6 7 2 Kematian Bayi 33 40 45 51 4 Kematian An Balita 5 5 10 7
Profil Kematian Ibu
Berdasarkan Penyebab
Penyebab Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 2012
Perdarahan 2 2 2 2 Eklamsia 1 2 2 3 Infeksi 1 0 1 Penyebab tidak langsung ( Jantung, SLE,CA,Talase mia, TBC ) 1 2 2 1 Jumlah 1 3 7 6 7
2007 2008 2009 2010 2011 2012 ∑ LH ∑ LH ∑ LH ∑ LH ∑ LH ∑ LH A Tad 4928 53 5032 33 4859 40 4559 45 4774 51 4.658 B Tad 10.609 292 12.798 142 12.003 120 12.185 114 13.446 116 13.419 C Tad 4924 71 5501 98 6641 56 5717 73 5702 69 5.695 D Tad 5801 127 9428 76 8903 63 8996 123 8684 95 8.374 E Tad 11.377 49 12.383 53 11.843 67 11.591 64 12.233 69 13697 DIY Tad 37.639 592 45.142 402 44.249 346 43.048 419 44.839 400 45.843
JUMLAH KEMATIAN BAYI DIY TERLAPORKAN
Ket: ∑ Jumlah Kasus ; LH:Lahir Hidup, A:Kota, B:Bantul, C:KP, D:GK, E:Sleman Tad: data tidak masuk ke provinsi
Kematian Bayi USIA 2009 2010 2011 2012 Neonatus dini (0-7 hr) 16 24 29 35 Neonatus Lanjut ( 8 hr – 28 Hr) 10 3 5 2 Bayi ( 29 hr – 12 bln) 7 13 11 14 Jumlah 33 40 45 51
Tantangan Hambatan Penurunan AKI AKB
Faktor Sosial Kultural Masyarakat Kota Yogyakarta yang
mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan ( T1 )
Sekitar 5 % Kematian disebabkan keterlambatan di proses rujukan
(T2)
Sekitar 27 % Kematian disebabkan keterlambatan penanganan di
fasilitas rujukan ( T3)
Rekomendasi AMP
• Peningkatan Pemantauan dan Pendampingan Ibu hamil / SURVEILANS KIA
Untuk
Komunitas
• Peningkatan kualitas ANC terfokus
• Peningkatan fungsi Puskesmas PONED
• Peningkatan kuantitas dan kualitas kunjungan rumah ibu hamil oleh petugas
TK Yan Dasar
• Peningkatan fungsi RS PONEK melalui perbaikan SDM ,Sarana dan respon time
• RS Non PONEK di dorong untuk menjadi PONEK
TK Rujukan
• Penguatan sistem rujukan melalui manual rujukan
Kesiapan Manual Rujukan
Kehamilan,Persalinan dan Bayi
Baru Lahir
• Penetapan Puskesmas PONED
• Penetapan RS PONEK • Perwal Tentang Respon
Cepat Penanganan
Kehamilan Persalinan dan Bayi Baru Lahir
bermasalah di Kota YK • Pengesahan Panduan
Manual Rujukan
Kehamilan ,Persalinan dan Bayi Baru Lahir
Bermasalah
Penguatan
jejaring
Rujukan
Sarana Pelayanan Kesehatan yang ada
di Kota Yogyakarta
Puskesmas PONED ( SK Walikota No 123 thn 2013 ) • Puskesmas Mergangsan • Puskesmas Jetis • Puskesmas TegalrejoRS PONEK ( Hasil Monev DIY )
• RS Panti Rapih • RS Bethesda
• RS PKU Muhamadiyah • RS Jogja
RS Non PONEK/ Jejaring PONEK
• RS Happyland • RS DKT
• RSI Hidayatullah
• RS bethesda Lempuyang • RSKIA Permata Bunda • RSKIA PKU KG
Perwal No 26 Tahun 2013 ttg PEDOMAN RESPON CEPAT PENANGANAN KEHAMILAN , PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR BERMASALAH DI KOTA YOGYAKARTA
Maksud Peraturan
• menjalankan sistem respon cepat penanganan kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir; • meningkatkan akses pelayanan respon cepat penanganan kehamilan, persalinan dan bayi
baru lahir;
• meningkatkan dukungan lintas satuan kerja perangkat daerah terkait dalam
pelayanan respon cepat penanganan kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir;
• meningkatnya akses penanganan komplikasi yang terjadi pada kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir; dan
• memberikan petunjuk rinci dan jelas tentang alur respon cepat penanganan kehamilan, persalinan & bayi baru lahir.
Tujuan
• menertibkan penyelenggaraan pemberian respon cepat penanganan kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir;
• meningkatkan kualitas pelayanan respon cepat penanganan kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir; dan
Ruang Lingkup Yang diatur dalam
Perwal
Pemberi Pelayanan ( sesuai Panduan Manual ) Kelompok Kasus (Sesuai Panduan Manual )
Mekanisme Pembagian Kelompok Kasus ( Sesuai Panduan Manual )
Pembinaan Dan Monitoring Evaluasi ( sesuai Panduan manual )
Sanksi Administrasi Dari teguran lisan tertulis sampai dengan pencabutan izin )
Regionalisasi Rujukan
Panduan Manual Rujukan
Kehamilan Persalinan dan bayi
baru Lahir Bermasalah Kota
Tahap Tahap Yang
Sudah di Laksanakan
No Kegiatan Hasil
1 Penetapan puskemas PONED dan RS PONEK
SK walikota
2 Regionalisasi Lokasi Rujukan Sebagai lampiran dalam panduan manual rujukan 3 Optimalisasi pusk PONED baik SDM dan
Sarpras melalui pelatihan
Peningkatan kapasitas SDM 4 Koordinasi dengan tim Manual Rujukan Buku Panduan Manual 5 Koordinasi dengan tim dan Bagian Hukum Perwal respon cepat 6 Sosialisasi ke BPS ,RS ,dan faskes lain Adanya masukan / Revisi
Prinsip Panduan Manual Rujukan
• Prinsip utama adalah mengurangi kepanikan dan
kegaduhan yang tidak perlu dengan cara menyiapkan
persalinan (rujukan terencana) bagi yang membutuhkan
(pre-emptive strategy). Sementara itu bagi persalinan emergency harus
ada alur yang jelas.
• Bertumpu pada proses pelayanan KIA yang menggunakan
continuum of care dengan sumber dana.
• Sarana pelayanan kesehatan dibagi menjadi 3 jenis: RS
PONEK 24 jam, Puskesmas PONED dan Sarana Pelayanan Kesehatan lainnya seperti Puskesmas, bidan praktek, Rumah Bersalin, Dokter Praktek Umum, dan lain-lain
• Harus ada RS PONEK 24 jam dengan hotline yang dapat
Tujuan Adanya Manual Rujukan
• Tujuan
▫ Menggambarkan alur kegiatan pelayanan ibu hamil,
persalinan, nifas, dan pelayanan bayi berdasarkan continuum of
care lengkap dengan Pedoman dan SOP yang terkait dengan
sumber pembiayaan.
▫ Menjelaskan uraian tugas (Job description)
lembaga-lembaga dan profesi yang terlibat dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.
▫ Menjadi acuan kegiatan dilapangan untuk Kelompok
Kerja Rujukan dalam perencanaan (persiapan Musrenbang), pelaksanaan, dan monitoring hasil.
Pembagian Kelompok Kasus
▫ Kelompok A : merupakan ibu-ibu hamil yang terdeteksi
mempunyai permasalahan Obstetrik, dengan atau tanpa
penyakit penyerta (kelainan non obstetrik), dan diprediksi akan mempunyai permasalahan pada saat bersalin, sehingga harus
dirujuk terencana
▫ Kelompok B : merupakan Ibu hamil dan bersalin yang selama
ANC tidak ditemukan permasalahan Obstetrik dan tidak
Lanjutan kelompok Kasus
Kelompok B1. Kelompok Ibu hamil ataupun
bersalin dengan riwayat hasil pemeriksaan ANC
normal, tetapi pada saat perjalanan kehamilan
ataupun persalinannya, ditemukan kelainan, sehingga
memerlu-kan pertolongan Emergency ke RS
PONEK
Kelompok B2. Ibu hamil dan atau Ibu bersalin
dengan permasalahan pada kehamilannya atau pada
persalinannya, namun bisa diatasi di puskesmas
PONED.
Jenis Kasus Kelompok A
•
Gangguan pada kehamilan dini
–
Abortus imminen
–
Abortus inkompletus dan missed abortion
–
Mola hidatidosa
–
Kehamilan Ektopik
•
Hiperemesis Gravidarum
•
Hipertensi Dalam Kehamilan
–
Hipertensi Kronis dan gestasional hipertensi
Lanjutan Kelompok A
•
Perdarahan Pada Trimester 3:
Plasenta previa
Solutio Plasenta
•
Gangguan dan penyakit lain yang memerlukan
manajemen khusus yaitu penyakit lain
▫
Komplikasi kehamilan yang mengancam nyawa
seperti :
▫
Asma bronchiale
▫Vitium cordis
▫Diabetes Melitus
LANJUTAN
• Kehamilan dengan penyakit penyerta
▫ Thyroid Disease ▫ Hepatitis B
▫ Tuberculose Paru
▫ Myopia Tinggi (minus > - 4 Ods/OS/od) ▫ Malaria
▫ ITP ( Idopatik Trombositopenik Purpura ) ▫ UTI/ISK /BACTERIURIA
▫ Ginggivitis – Periodentitis ▫ Gizi Buruk
▫ HIV / AIDS
▫ Penyakit Menular Seksual ▫ Gagal ginjal
Kelompok B1
• Pertumbuhan janin terhambat (PJT): tinggi fundus tidak sesuai usia
kehamilan
• Kelainan kehamilan
• Kehamilan Multi Fetal( Gemelli , Triplet ) • Presentasi Bokong
• Hidramnions • Letak Lintang
• DKP (Disproporsi Kepala Panggul) • Intra Uterine Fetal Death
• Suspect janin besar
• Plasenta Previa (tanpa perdarahan ante partum) • Kehamilan dengan Kistoma Ovarii
• Kehamilan dengan Myoma Uteri • Kehamilan dengan CA
• Kehamilan dengan Anemia (HB < 8 gr%) • Kehamilan lewat waktu (41 minggu)
Kelompok B2
• Post Manual Plasenta. • Abortus completus • Mastitis
• Ruptura Perineum derajat 1 s.d 2 • Kala II Tak maju
Alur Penanganan
Ibu Hamil datang ANC ke Sarana Pelayanan Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan melakukan ANC dan mengidentifikasi jenis kelompok ibu hamil
Kelompok A: Kehamilan bermasalah
Sarana pelayanan kesehatan menunjuk ke RS PONEK
Kelompok B: Kehamilan tidak bermasalah
Sarana pelayanan kesehatan menangani persalinan
Pelayanan persalinan di RS PONEK
Bayi baru lahir dengan komplikasi Bayi baru lahir tanpa komplikasi
Perawatan bayi baru lahir dengan komplikasi di NICU
Perawatan bayi baru lahir tanpa komplikasi di Rawat Gabung
Perawatan bayi sakit di RS PONEK Perawatan bayi sakit di
puskesmas PONED
Kelompok B1: persalinan bermasalah dan harus dirujuk
Kelompok B2: persalinan bermasalah tapi tidak harus dirujuk
Kelompok B3: persalinan tidak bermasalah
Bayi sakit berat Bayi Sakit Ringan Perawatan bayi sakit diberbagai jenis sarana
pelayanan kesehatan Bayi sakit sedang-berat
Bayi kontrol ke sarana pelayanan kesehatan
Pelayanan persalinan di puskesmas PONED
Pelayanan pesalinan diberbagai jenis sarana pelayanan kesehatan/PONED
Bayi baru lahir dengan komplikasi
Bayi baru lahir tanpa komplikasi
Pelayanan perawatan bayi baru lahir (Esensial) diberbagai jenis saranan pelayanan kesehatan
Penjelasan Alur Penanganan
Sarana Pelayanan Kesehatan mengelompokan Ibu Hamil menjadi 2 kelompok.
Kelompok A: atau kelompok B
Sarana Pelayanan Kesehatan mengidentifiksi jenis kehamilan dan perkiraan jenis persalinan dari ibu-ibu yang mendapatkan pelayanan ANC dimasing-masing
sarana.
Ibu Hamil dapat memperoleh pelayanan ANC diberbagai Sarana Pelayanan Kesehatan (Bidan, Puskesmas, Puskesmas PONED, RB, RS Jejaring PONEK atau
Pada saat persalinan Sarana Pelayanan Kesehatan akan mengidentifikasi kemungkinan terjadinya penyulit pada persalinan, dengan menggunakan
partograf.
Ibu hamil kelompok B, dapat dilayani di RS PONEK, Puskesmas PONED, Puskesmas Non PONED, BPS, dan Sarana Kesehatan lainnya
yang mempunyai kemampuan layanan pemeriksaan Ibu Hamil.
Ibu hamil kelompok A, dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan (RS PONEK). Rujukan bisa dilakukan pada saat ANC, pada saat persalinan, atau pada
Bayi baru lahir tanpa komplikasi dapat ditangani di seluruh jenis sarana pelayanan kesehatan termasuk RS PONEK apabila sang ibu bersalin di RS PONEK tersebut (karena masuk kelompok A dan B1).
Ibu Bersalin Kelompok B3 dapat ditangani di seluruh jenis sarana pelayanan kesehatan yang melayani persalinan (RS Jejaring PONEK, Puskesmas,Bidan Praktek Swasta,RB
Ibu Bersalin Kelompok B2 dapat ditangani di Puskesmas PONED,RB ,BPS dan RS Jejaring PONEK , dengan terlebih dahulu konsultasi via telepon ke RS PONEK (perlu ditunjuk operator kegawatan maternal perinatal ) / bikor
wilayah )
Ibu Bersalin Kelompok B1 akan dirujuk ke RS PONEK /RS Jejaring PONEK
Sarana pelayanan kesehatan pada saat mengelola persalinan, dapat mengelompokkan jenis persalinan menjadi 3 kelompok: Kelompok B1: Kelompok B2: B3:
Alur penanganan dan proses rujukan secara detail per
Kelompok kasus sesuai pada buku Panduan Manual Rujukan Kehamilan ,Persalinan dan Bayi Baru Lahir Bermasalah di Kota Yogyakarta
Perbedaan Khusus Panduan Manual Rujukan Kehamilan Persalinan dan Bayi baru Lahir di Kota YK
Manual Rujukan menekankan pada koordinasi antar lembaga
seperti LPMK ,KESI ,PKK ( kader pendamping bumil )dan pelaku layanan di bidang obstetri
Untuk beberapa jenis kasus kelompok A ada yang bisa
dirujuk ke RS jejaring PONEK seperti : Hiperemesis Gravidarum
Abortus inkomplit
Hepatitis dalam Kehamilan
Kelompok kasus B1 dapat dirujuk ke RS jejaring PONEK Koordinasi untuk transportasi rujukan kegawatan bisa
Permasalahan / masukan setelah
Manual di sosialisasikan
Adanya beberapa revisi tentang rincian kasus