• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Kerja Tahunan Hutan Kemasyarakatan (HKm) WANA MANUNGGAL Desa Sukakarya STL Terawas Ulu Musi Rawas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Kerja Tahunan Hutan Kemasyarakatan (HKm) WANA MANUNGGAL Desa Sukakarya STL Terawas Ulu Musi Rawas"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Kerja Tahunan

Hutan Kemasyarakatan (HKm)

WANA MANUNGGAL Desa Sukakarya STL

Terawas Ulu Musi Rawas

Disusun oleh Tim Penyusun

(2)

Rencana Kerja Tahunan

Hutan Kemasyarakatan (HKm)

WANA MANUNGGAL Desa Sukakarya STL

Terawas Ulu Musi Rawas

(3)

Ringkasan Eksekutif

Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Tahunan dilakukan untuk menurunkan program kegiatan dari Rencana Umum dan rencana Operasional Hutan Kemasyarakatan (HKm) Wana Manunggal desa Suka Karya Kecamatan STL Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas. Penggalian potensi yang akan di rencanakan dalam pengelolaan dan kegiatan HKm Wana Manunggal juga untuk mendapatkan informasi tentang data terkini tentang kondisi dan kebutuhan kelompok HKm Wana Manunggal dalam rangka pengembangan HKm tersebut. Dari penggalian potensi yang ada di areal kerja HKm maka, program Rencana Kerja Tahunan pertama kali yang harus di lakukan adalah melakukan penataan areal kerja dari luas areal mencapai 290 hektar dengan membagi blok-blok pengelolaan, masing-masing blok jumlah anggotanya mencapai 15-25 orang. Dari jumlah areal dan anggota HKm Wana manunggal, maka blok di bagi menjadi 7 blok dengan masing-masing spesifikasi tata kelola sesuai yang dengan Rencana Kerja Tahunan (RKT) HKm Wana Manunggal .

Luas areal HKm Wana Manunggal Berdasar IUPHKM adalah 290 hektar, terdiri dari 185 hektar untuk zona pemanfaatan dan 115 untuk zona konservasi serta jasa lingkungan. keseluruhan areal tersebut berada di Hutan Lindung Bukit Cogong Kecamatan STL Ulu Terawas. Selama ini HKm Wana Manunggal melakukan kegiatan secara swadaya dan belum adanya pembagian blok-blok pemanfaatan untuk mempermudah pengawasan dalam pengelolaan Hutan baik yang telah di kelola maupun yang masih dalam kondisi baik tutupan hutannya.

Berdasarkan sumber data dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan kabupaten Musi Rawas bahwa kegiatan pembukaan lahan di kawasan lindung sudah sejak lama dilakukan. Dengan adanya HKm ini masyarakat yang telah lama mengelola lahan di kawasan Hutan lindung Bukit Cogong dengan adanya izin Penetapan Areal Kerja dari kementerian yang telah di keluarkan dan Izin Usaha HKm dari bupati pun telah di dapat sehingga masyarakat desa Sukakarya menggarap lahan dengan rasa aman dan tenang.

Sebagian besar areal yang mereka kelola di lahan lindung tersebut adalah menanam kopi yang telah dilakukan sejak turun – temurun. Selain menanam kopi mereka juga menanam tanaman yang menghasilkan disela-sela kebun kopi dengan tanaman MPTS atau biasa yang

(4)

disebut dengan tanaman pembayang seperti Durian, Nangka, Lada, coklat dan Kemiri. Sebagian besar pengelolaan yang telah dilakukan oleh anggota kelompok adalah Kopi dengan jenis robusta, dan tanaman karet. Saat ini karena terjadinya penurunan harga karet maka sebagai masyarakat tidak melakukan pengambilan getah karet, sehingga kondisi kebun yang ada di areal HKm cendrung tidak terus. Melalui Rencana Kerja Tahunan ini sebagai pendoman dalam pengelolaan tata kelola lahan areal HKm dan pemanfaatan lahan kelola peningkatan perekonomian anggota HKm Wana Manunggal. RKT ini disusun berdasarkan kesepakatan anggota HKm yang di fasilitasi oleh Lembaga Perkumpulan Hutan Kita Institute (HaKI), KPHL Benakat Bukit Cogong, BP4K Musi Rawas dan di dukung oleh Bioclime.

(5)

Daftar Isi

Halaman Judul i

Lembar penyusunan ii

Ringkasan Eksekutif iii

Daftar Isi iv

1. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Maksud dan Tujuan 2

1.3. Keluaran 2

2. DATA POKOK 3

2.1. Data Pemegang Izin 3

2.1.1. Nama Pemegang Izin 3

2.1.2. Surat Keputusan 3

2.2. Data Fisik Lapangan 3

2.2.1. Status Lahan 3

2.2.2. Adminstrasi Pemerintahan 3

2.2.3. Topografi 3

2.2.4. Ketinggian Tempat DPL 3

2.2.5. Jenis Tanah 3

2.3. Keadaan Hutan berdasarkan Peta hasil pemetaan partispatif,

citra landsad dan hasil study tutupan lahan 4

2.4. Sosial Ekonomi

3. RENCANA KERJA TAHUNAN HUTAN KEMASYARAKATAN WANA MANUNGGAL 5

3.2. Rencana Penataan Batas Areal Kerja dan Pembukaan Wilayah Hutan 5

3.3. Rencana Penanaman 5

3.3.1. Pengadaan Bibit 5

3.3.2. Penanaman 6

3.4. Rencana Pemeliharaan 6

3.5. Rencana Pemanfaatan 6

3.6. Rencana Perlindungan dan Pengaman Hutan 7

3.7. Pengendalian Hama Penyakit 7

3.8. Pengendalian Kebakaran 7

3.9. Rencana Pengembangan Kelembagaan 8

3.10. Pengembangan SDM 8

3.11. Pengadaan Sarana dan Prasarana 9

3.12. Rencana Ketenagakerjaan Teknis 9

3.13. Rencana Pengelolaan Zona Lindung dan Pemanfaatan Lingkungan 10

3.14. Rencana Monitoring dan Evaluasi 10

(6)

1.

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan di Hutan Lindung Bukit Cogong telah melalui tahapan yang panjang. Pada awanya Hutan Lindung Bukit Cogong di kelola masyarakat untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Mulai tahun 2000 penyuluhan kehutanan aktif melakukan pembinaan kepada masyarakat, hingga pada tahun 2006 ada kegiatan percontohan pemberdayaan masyarakat dari Pusat Bina Penyuluhan kementerian kehutanan, sehingga pendampingan dan pembinaan di lakukan lebih intensif.

Berdasarkan PP Nomor 06 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan hutan serta Pemanfaatan Hutan, yang menyebutkan ada tiga skema pola pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan, yaitu Hutan Kemasyarakatan, Pola Kemitraan, dan Hutan Desa, dan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 37 tahun 2007 tentang Hutan Kemasyarakatan, maka kelompok berinisiatif untuk mengajukan izin pengelolaan.

Dalam proses pengajuan hak kelola masyarakat dengan skema Hutan Kemasyarakat di Hutan Lindung bukit Cogong membutuhkan waktu yang cukup panjang. Berdasarkan permohonan izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKM) Desa Suka Karya Kecamatan STL Ulu Terawas nomor 01/WN/SKK/2012 tanggal 18 September 2012 dari kelompok, melalui surat nomor 522/51/III/kehut/2013 tanggal 16 Januari 2013 Bupati Musi Rawas mengajukan usulan Penetapan Areal Kerja (PAK) Hutan Kemasyarakatan (HKm) kepada menteri Kehutanan RI. Sebagai tindaklanjutnya terbitlah keputusan Menteri Kehutanan RI nomor : SK.34/Menhut-II/2014 tanggal 10 Januari 2014 tentang Penetapan Areal kerja Hutan Kemasyarakatan seluas ± 380 (tiga ratus delapan puluh) hektar pada kawasan Hutan Lindung di Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan

(7)

Selanjutnya berdasrkan Penetapan Areal Kerja HKm oleh Menteri Kehutanan, maka pengajuan Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakat (IUPHKM) kepada Bupati Musi Rawas. Pada tanggal 22 April 2015 surat keputusan Bupati Musi Rawas dengan nomor 389/KPTS/KEHUT/2015 tentang pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKM) dengan luas areal ± 290 (Dua Ratus sembilan Puluh) Hektar selama 35 ( tiga puluh Lima) Tahun.

Berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) tentang Hutan Kemasyarakat setelah izin Penetapan Areal Kerja (PAK) kewajiban dan HAK kelompok, yang tertuang dalam pasal 26 Permenhut P.88/menhut-II/2014 pemegang IUPHKM mempunyai kewajiban menyusun Rencana Kerja, terdiri dari Rencana Umum, dan Rencana Operasional. Rencana kerja tersebut di turunkan kembali menjadi Rencana Kerja Tahunan sebagai pedoman dalam melakukan kerja-kerja pada areal Hutan Kemasyarakatan.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Kerja tahunan HKm adalah sebagai dasar dan pendoman penyusunan rencana Operasional dan pelaksanaan usaha pemanfaatan HKm yang menjamin kelestarian fungsi hutan, kelestarian produksi,kelestarian sosial, dan kelestarian lingkungan.

Tujuan penyusunan Rencana Kerja Tahunan HKm ini adalah agar pemanfaatan HKm dapat menciptakan masyarakat sejahtera hutan lestari, berdasarkan penetapan kelestarian hasil yang progresif (sustainable yield progressive), kelestarian usaha,keseimbangan lingkungan, sosial,ekonomi,budaya dan kesejahteraan masyarakat setempat.

1.3. Keluaran

Dari Maksud dan Tujuan penyusunan Rencana Kerja tahunan HKm, keluaran yang di dapat adalah adanya pedoman dalam pelaksanaan kegiatan tahunan HKm Wana manunggal sebagai bentuk usaha dalam peningkatan perekonomian masyarakat

(8)

2.

Data Pokok

2.1. Data Pemegang Izin

2.1.1 Nama Pemegang izin HKm : Wana Manunggal desa Sukakarya STL Terawas Ulu

2.1.2. Surat Keputusan : 1. keputusan Menteri Kehutanan RI nomor : SK.34/Menhut-II/2014 tanggal 10 Januari 2014 tentang Penetapan Areal kerja Hutan Kemasyarakatan seluas ± 380 (tiga ratus delapan puluh) hektar

2. surat keputusan Bupati Musi Rawas dengan nomor 389/KPTS/KEHUT/2015 tentang pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKM) dengan luas areal ± 290 (Dua Ratus sembilan Puluh) Hektar selama 35 ( tiga puluh Lima) Tahun

2.2. Data Fisik Lapangan

2.2.1 Letak Areal Hutan Kemasyarakatan : Kawasan Hutan Lindung Bukit Cogong 2.2.2. Adminstrasi Pemerintahan : a. Provinsi : b. Kabupaten : c. Kecamatan : d. Desa : Sumatera Selatan Musi Rawas STL Ulu Terawas Suka Karya

2.2.3. Topografi : Datar Tinggi berbukit-bukit 2.2.4. Ketinggian Tempat Dpl : 0-650 dpl

(9)

2.3. Keadaan Hutan berdasarkan Peta hasil pemetaan partispatif ,citra landsad dan hasil study tutupan lahan

No Jenis Tutupan Lahan Luas (Ha)

Persentase 1 Hutan Kerapatan Tinggi

2 Semak belukar

3 Tanaman Karet Campuran 4 Tanaman MPTS

5 Tanaman Kopi

2.4.Sosial Ekonomi

No Uraian Satuan Jumlah Keterangan

1 Jumlah Pengarap Lahan

- Kepala Keluarga KK 90 Seluruh anggota

2 Jumlah penduduk desa

- Kepala Keluarga

- Total Jiwa OrangKK 2.163688 Desa Sk KaryaTidak semua petani dan mengarap di lahan Areal HKm 3 Jumlah Penduduk berdasarkan mata pencaharian - Pegawai Negeri Sipil - TNI - Pedagang - Tani - Buruh Tani - Pertukangan - Pensiunan - Nelayan - Jasa Orang 27 6 18 157 296 14 -4 Data Monografi Desa tahun 2014

(10)

3. Rencana Kerja Tahunan Hutan Kemasyarakatan Wana

Manunggal

3.2. Rencana Penataan Batas Areal Kerja dan Pembukaan Wilayah Hutan

No Kegiatan Satuan Rencana Keterangan

1 Penataan Batas Areal Kerja

a. batas alam b. batas buatan - batas persekutuan - batas sendiri

2 Penataan Blok/petak Tanaman

a. blok Pemanfaatan - blok Tanaman MPTS - blok tanaman tahunan - blok tanaman penyelah

b. blok konservasi - blok pelindungan - blok jasa lingkungan

3 Pembukaan wilayah Hutan

- Jalan Utama Blok - Jalan Cabang Blok - Jalan patroli di zona

konservasi

3.3. Rencana Penanaman 3.3.2.Pengadaan Bibit

No. Jenis Lokasi Nama kayu Waktu Volume

1.

Kayu-kayuan BlokPemanfaatan - Pulai- Mahoni

- BambangLanang 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1000 batang/ha 500 batang/ha 200 batang/ha 2. HHBK Blok

Pemanfaatan - Pala- Kopi - Kemiri - Petai - Durian 5 tahun 10 bulan 1 tahun 1 tahun 1 tahun 500 batang/ha 500 batang/ha 50 batang/ha 25 batang/ha 5 batang/ha 3. Tanaman

Bawah BlokPemanfaatan - Jahe- Kunyit - Lengkuas - Kencur - Cabai 2 bulan 2 bulan 2 bulan 2 bulan 1 bulan 20 rumpun/ha 15 rumpun/ha 10 rumpun/ha 15 rumpun/ha 25 atang/ha

(11)

3.3.3.Penanaman

a. Penyemaian

Biji kopi dikeringkan selama 7 (tujuh) hari. Setelah itu disemai di lahan. b. Pembibitan

Setelah proses penyemaian umur 5-6 bulan baru dipindah ke polybag yang sudah berisi tanah selama 3-4 bulan.

c. Penanaman

Menunggu bibit siap tanam. Mempersiapkan lahan, membuat jarak tanam, membuat lubang. Setelah bibit kopi umur 10 bulan, baru kopi siap tanam. d. Perawatan

Dirumput, dipupuk dan setelah kopi berumur 3 tahun, batang kopi harus ditunas.

No Kegiatan Satuan Rencana Keterangan

1. Penyemaian - Biji Kopi - Pembibitan - Penanaman - perawatan Kilo Bidang Ha Ha 7 hari 5-6 bulan 10 bulan 3 tahun Zona Pemanfaatan 2. Penanaman dengan

tanaman Pokok ( Kopi) Ha Zona Pemanfaatan

3. Penanaman dengan

tanaman Pokok ( Karet) Ha Zona Pemanfaatan

4. Penanaman MPTS Ha Zona Lindung

5. Penanaman Pengayaan Ha Zona lindung

3.4.Rencana Pemeliharaan

Diusahakan 1 (satu) bulan setelah penanaman dirumput secara bersama. Lalu dipupuk dengan bahan-bahan organik dengan konsep pertanian terpadu. Dalam perawatan ini juga akan dilakukan penyulaman apabila :

1. Ada yang mati, kelompok harus siap mengganti tanaman yang sudah ada dengan pembibitan

2. Masih ada yang kurang, kelompok wajib menanam lagi.

No. Uraian Volume Keterangan

1. Pemanfaatan Jasa Aliran Air 3 Sumber Mata

Air Masyarakat dipungut biayasebesar Rp 10.000/bulan

2. Wisata Alam 100 Ha Merawat prasarana dan sarana

yang ada 3. Perlindungan Keanekaragaman

Hayati 290 Ha Melindungi tumbuhan danhewan langka 4. Penyelamatan dan

Perlindungan Lingkungan 290 Ha Mencegah penebangan hutandan mencegah kebakaran 5. Penyerapan dan penyimpanan

karbon 290 Ha Belum bisa diidentifkasi

6. Pemeliharaan Vegetasi 290 Ha Merawat semua jenis tanaman (flora) dan hewan (fauna).

(12)

3.5.Rencana Pemanfaatan

No Kegiatan Satuan Rencana Keterangan

1. Pemanfaatan Kayu hasil Land Clearing untuk pembukaan lahan garapan baru - luas - volume HaM3 ... Untuk pengarapan di tahun 2017-2018

2. Pemanfaatan Hasil hutan Bukan

Kayu (HHBK) M3 ... ...

3.6.Rencana Perlindungan dan Pengaman Hutan a. Pengendalian Hama Penyakit

No. Uraian Waktu Jumlah

1. Mengantisipasi dari hama penyakit yang menrusak tanaman yang sudah dilindungi

Pagi sampai sore

berganti shift 4 orang dalam 1shift 2. Aturan Penyelamatan / Keamanan - Perambahan - Penebangan - Galian C b. Pengendalian Kebakaran

No. Kegiatan Jenis kegiatan Waktu Jumlah

1. Pengendalian

Kebakaran Menjaga kebakaran dimusim kemarau agar tidak terjadi kebakaran hutan Adanya titik api sebelum kebakaran 4 orang dalam 1 kelompok 2. Pengamanan

Hutan Tidak boleh menebanghutan secara liar dari seluruh perambah hutan

Pagi sampai sore selalu memantau hutan Seluruh anggota kelompok 3. Perlindungan hutan dan hukum - Menjaga sejak terbentuknya HKm sampai selamanya - Menindaklanjuti apabila terjadi pelanggaran hukum - Melindungi seluruh tanaman dan ekosistem yang ada dalam hutan Mulai terbentuknya kelompok Min. 16 orang

(13)

3.7.Rencana Pengembangan Kelembagaan

No Kegiatan Satuan Rencana Keterangan

1. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Kelembagaan HKm

Paket 1. Peraturan Dasar danRumah Tangga HKm 2. Peraturan dalam

pengelolaan 2. Membentuk Lembaga

Keuangan/Koperasi Unit Untuk tingkat Kelompok 3. Peningkatan Kapasitas

SDM Anggota HKm Paket 1. Pelatihan BudidayaPertanian 2. Pelatihan Managemen organisasi 3. Pelatihan Managemen pengelolaan koperasi 4. Pelatihan Peraturan Lingkungan dan Kehutanan 5. Pelatihan Hukum Kritis 6. Pelatihan Teknis Usaha Produktif 7. Pelatihan dan pengembangan HHBK 3.8.Pengembangan SDM

No Kegiatan Satuan Rencana Keterangan

1. Penyusunan Modul-modul teknis pengelolaan kerja HKm untuk anggota HKm dan masyarakat sekitar

Paket 1. kegiatan budidaya pertanian HKm 2. kegiatan tata batas

HKm

2. Study Banding Paket Tata kelola Hutan Lindung yang telah berhasil dengan skema HKm

(14)

3.9.Pengadaan Sarana dan Prasarana

No Kegiatan Satuan Rencana Keterangan

1. Base / kantor Unit Kantor pengurus besar HKm 2. Demplot Pembibitan Ha Masing-masing Blok ada 1-2

Ha Demplot 3. Pembangkit energi Mikro

Hidro Unit 1 -2 unit di blok

4. Balai Pertemuan Unit Masing-masing blok ada balai pertemuan dengan ukuran 4-8 meter

5. Alat komunikasi Unit 1 unit Radio komunitas untuk penyebaran informasi

6. Komputer Unit 2 unit komputer untuk

penyiaran Radio Komunitas 7. Alat-alat Kantor Paket Untuk kelengkapan kantor

8. GPS Unit 2 unit GPs sebagai update

areal kerja HKm

3.10. Rencana Ketenagakerjaan Teknis

No Tenaga Ahli Rencana Keterangan

1. ADM - Keuangan - Tata Usaha - Umum - Personalia 1 orang 3 orang 2 orang 1 orang 2. Perencanaan - pengukuran/pemetaan

- persiapan lahan 1 orang1 orang

3. Penanaman/pemeliharaan Masing-masing blok

ada 2 perwakilan

4. Pembibitan Masing-masing blok

ada 2 orang

5. Perlindungan /pengamanan 4 masing-masing blok

3.11. Rencana Pengelolaan Zona Lindung dan Pemanfaatan Lingkungan

Pengelolaan Zona Lindung seluas 100 hektar di arahkan pada kelestarian lingkungan, kegiatan di proyeksikan pada pengamanan atau perlindungan Hutan dari bahaya kebakaran hutan dan gangguan lainnya.

Secara khusus kegiatan ini terkait dengan patroli pengamanan dan membangun prasarana pengamanan berupa base camp HKm, balai pertemuan HKm, tower pemantau titik api, disamping melengkapi sarana pengamanan dan pelindungan.

(15)

terkait areal yang merupakan kawasan lindung seperti sepdan sungai,daerah perlindungan plasmanuftah dan perlindungan satwa liar serta tumbuhan endemik yang ada di kawasan hutan lindung Bukit Cogong.

3.12. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi di lakukan untuk menilai sejauh mana kesesuaian pelaksanaan perencanaan kegiatan pengelolaan Hutan Kemasyaratan Wana manunggal. Evaluasi ini dilakukan selama satu kali dalam setahun, dengan mekanisme yang di gunakan adalah dengan memulai pelaksanaan monitoring secara internal yang di lakukan oleh pengurus besar HKm Wana manunggal pada blok-blok yang telah di bagi tugas masing-masing. Selanjutnya evaluasi dalam upaya melakukan tindak lanjut kegiatan kepada ekstrenal yang akan melakukan evaluasi kegiatan sesuai yang telah di susunan Rencana Umum, Rencana operasional dan Rencana Kerja tahunan HKm Wana manunggal

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil kesimpulan: (1) penyebab perceraian yaitu adanya orang ketiga dalam keluarga (PIL/WIL), adanya pertengkaran yang terus- menerus, tidak dapat

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intrakurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang sebagai pelatihan

Balank GUI merupakan kondisi default dari GUIDE dan dipilih jika kita memang akan membuat sebuah aplikasi dengan komponen yang layout-nya tidak terdapat pada GUI template yang

Sesungguhnya orang-orang nan mengatakan, Rabb kami ialah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan),

Tidak hanya cerita drama, dalam pertunjukan Wayang orang juga terdapat seni tari, humor, bahkan peperangan dengan sentuhan tarian khas pewayangan yang di iringi oleh music gamelan

Namun, pengelolaan kawasan konservasi, khususnya kawasan wisata alam di Indonesia dengan anggaran yang jauh dari ideal, dapat ditingkatkan melalui kerjasama dengan

Setiap pasien yang dirawat di sebuah rumah sakit diklasifikasikan ke dalam kelompok yang Setiap pasien yang dirawat di sebuah rumah sakit diklasifikasikan ke

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis akan mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Permasalahan Siswa Dalam Memahami Pelajaran IPA Biologi Kelas VII