• Tidak ada hasil yang ditemukan

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : 10 JUMLAH SKS : 4 SEMESTER SAJIAN B. DESKRIPSI MATA KULIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : 10 JUMLAH SKS : 4 SEMESTER SAJIAN B. DESKRIPSI MATA KULIAH"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

S I L A B I

A. IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : HUKUM PIDANA

STATUS MATA KULIAH : WAJIB NASIONAL

KODE MATA KULIAH : 10

JUMLAH SKS : 4

PRASYARAT : PIH, PHI

SEMESTER SAJIAN : II

B. DESKRIPSI MATA KULIAH

Hukum Pidana merupakan mata kuliah yang memberikan uraian mengenai pemahaman awal hukum pidana yang menguraikan Pengertian,tujuan,fungsi, jenis-jenis dan kaitannya dengan bidang hukum lain, sejarah dan hubungan antara KUHP dengan ketentuan luar KUHP serta eksistensi Hukum pidana Adat,kemudian dilanjutkan dengan uraian asas-asas,teori,dan konsep hokum pidana, uraian berikutnya adalah mengenai dua hal pokok dalam hokum pidana yaitu perbuatan pidana dan kesalahan dan dilanjutkan dengan pidana dan pemidanaan serta uraian mengenai ketentuan umum dalam KUHP yang terkait dengan Percobaan (poging),penyertaan (Deelneming), Gabungan (concursus),kambuhan (Residive) kemudian diakhiri dengan selayang pandang pembaharuan hokum pidana Indonesia.

C. KOMPETENSI MATA KULIAH

Mahasiswa dapat memahami asas, teori dan konsep-konsep dalam Hukum Pidana dan mampu menggunakannya untuk memecahkan kasus-kasus konkrit D. LEVEL KOMPETENSI

I KONTRAK BELAJAR DAN PENDAHULUAN a. Pengertian Hukum Pidana;

b. Jenis-jenis hukum pidana

c. Kaitan hukum pidana dengan bidang hukum lain d. Sejarah KUHP

(2)

f. Eksistensi hukum pidana adat

II BERLAKUNYA HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN TEMPAT a. Asas legalitas, b. asas Retroaktif; c. Asas Teritorialiteit; d. Asas Personaliteit e. Asas Nasionaliteit; f. Asas Universaliteit

g. Asas Tiada pidana tanpa kesalahan h. Asas Ne bis In Idem

III PERBUATAN PIDANA a. Subjek perbuatan Pidana b. Perumusan perbuatan Pidana c. Jenis-jenis perbuatan Pidana d. Unsur-unsur perbuatan Pidana e. Sifat Melawan Hukum

f. Teori kausalitas g. Alasan Pembenar

IV PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA a. Asas tiada Pidana tanpa kesalahan b. Kemampuan bertanggung jawab c. Bentuk kesalahan

d. Alasan pemaaf

V PIDANA DAN PEMIDANAAN a. Pengertian Pidana

b. Jenis-Jenis Pidana c. Tujuan Pemidanaan

d. Penghapusan Kewenangan menuntut dan penghapusan pelaksanaan pidana.

VI PERCOBAAN (POGING)

a. Syarat-syarat percobaan yang dapat dipidana b. Jenis-jenis percobaan

c. Pemidanaan terhadap percobaan VII PENYERTAAN (DEELNEMING)

a. Asas-asas dalam penyertaan b. Bentuk-bentuk penyertaan c. Pemidanaan dalam penyertaan

(3)

VIII GABUNGAN (CONCURSUS) a. Jenis-jenis gabungan

b. Pemidanaan terhadap gabungan IX KAMBUHAN (RESIDIVE)

a. Jenis-jenis kambuhan

b. Pemidanaan terhadap kambuhan

X SELAYANG PANDANG PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA INDONESIA a. Pengertian Pembaharuan Hukum Pidana

(4)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN A. IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : Hukum Pidana STATUS MATA KULIAH : WAJIB NASIONAL KODE MATA KULIAH :

JUMLAH sks : 4

PRASYARAT : PHI,PIH SEMESTER SAJIAN : II B. DESKRIPSI MATA KULIAH:

Hukum Pidana merupakan mata kuliah yang memberikan uraian mengenai pemahaman awal hukum pidana yang menguraikan Pengertian,tujuan,fungsi, jenis-jenis dan kaitannya dengan bidang hukum lain, sejarah dan hubungan antara KUHP dengan ketentuan luar KUHP serta eksistensi Hukum pidana Adat,kemudian dilanjutkan dengan uraian asas-asas,teori,dan konsep hokum pidana, uraian berikutnya adalah mengenai dua hal pokok dalam hokum pidana yaitu perbuatan pidana dan kesalahan dan dilanjutkan dengan pidana dan pemidanaan serta uraian mengenai ketentuan umum dalam KUHP yang terkait dengan Percobaan (poging),penyertaan (Deelneming), Gabungan (concursus),kambuhan (Residive) kemudian diakhiri dengan selayang pandang pembaharuan hokum pidana Indonesia.

C. KOMPETENSI MATA KULIAH :

Mahasiswa dapat memahami aspek umum dari hokum pidana,memahami asas, teori dan konsep-konsep dalam hukum pidana serta mampu menggunakannya untuk memecahkan kasus-kasus konkrit.

D. SATUAN ACARA PERKULIAHAN

1. LEVEL KOMPETENSI I : KONTRAK BELAJAR DAN PENDAHULUAN

a. Pengertian Hukum Pidana; b. Jenis-jenis hukum pidana;

c. Kaitan hukum pidana dengan bidang hukum lain d. Sejarah KUHP

e. Hubungan KUHP dengan ketentuan Hukum Pidana di luar KUHP f. Eksistensi hukum pidana adat

2. LEVEL KOMPETENSI II : BERLAKUNYA HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU

DAN TEMPAT

a. Asas legalitas, b. asas Retroaktif; c. Asas Teritorialiteit; d. Asas Personaliteit

(5)

e. Asas Nasionaliteit; f. Asas Universaliteit

g. Asas Tiada pidana tanpa kesalahan h. Asas Ne bis In Idem

3. LEVEL KOMPETENSI III : PERBUATAN PIDANA a. Subjek perbuatan Pidana b. Perumusan perbuatan Pidana c. Jenis-jenis perbuatan Pidana d. Unsur-unsur perbuatan Pidana e. Sifat Melawan Hukum

f. Teori kausalitas g. Alasan Pembenar

4. LEVEL KOMPETENSI IV : PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA a. Asas tiada Pidana tanpa kesalahan b. Kemampuan bertanggung jawab c. Bentuk kesalahan

d. Alasan pemaaf

5 LEVEL KOMPETENSI V : PIDANA DAN PEMIDANAAN a. Pengertian Pidana,

b. Jenis-jenis Pidana; c. Tujuan pemidanaan;

d. Penghapusan kewenangan menuntut dan penghapusan pelaksanaan pidana 6. LEVEL KOMPETENSI VI : PERCOBAAN

a. Syarat-syarat percobaan yang dapat dipidana c. Pemidanaan terhadap percobaan

7. LEVEL KOMPETENSI VII : PENYERTAAN (DEELNEMING) a. Asas-asas dalam penyertaan b. Bentuk-bentuk penyertaan c. Pemidanaan dalam penyertaan 8. LEVEL KOMPETENSI VIII : GABUNGAN (CONCURSUS)

a. Jenis-jenis gabungan

b. Pemidanaan terhadap gabungan 9. LEVEL KOMPETENSI IX : KAMBUHAN (RESIDIVE)

a. Jenis-jenis kambuhan

b. Pemidanaan terhadap kambuhan

X SELAYANG PANDANG PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA INDONESIA a. Pengertian Pembaharuan Hukum Pidana

(6)

b. Paradigma pembaharuan hokum pidana Indonesia E. 1. Mata Kuliah:

HUKUM PIDANA

LEVEL KOMPETENSI I KONTRAK BELAJAR DAN

PENDAHULUAN Waktu: Minggu I Pertemuan ke-1 dan ke-2 SUB-SUB KOMPETENSI :

a. Pengertian Hukum Pidana; b. Jenis-jenis Hukum pidana;

c. Kaitan hokum pidana dengan bidang hokum lain; d. Sejarah KUHP;

e. Hubungan KUHP dengan Ketentuan Hukum pidana di luar KUHP; f. Eksistensi hokum pidana adat

TUJUAN PEMBELAJARAN :

a. Pengenalan tujuan, maksud dan metode perkuliahan b. Ruang lingkup perkuliahan

INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa dapat menguraikan :

 Pengertian Hukum Pidana;  Jenis-jenis Hukum pidana;

 Kaitan hokum pidana dengan bidang hokum lain;  Sejarah KUHP;

 Hubungan KUHP dengan Ketentuan Hukum pidana di luar KUHP;  Eksistensi hokum pidana adat

b. Mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan pola pembelajaran Hukum Pidana METODE PEMBELAJARAN :

a. Ceramah; b. Tanya Jawab; c. Menelaah Pustaka. EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam Tanya jawab dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

BAHAN PUSTAKA:

1. Jankers, J.E., 1987. Hukum Pidana Hindia Belanda. PT Bina Aksara, Jakarta.

2. Lamintang, P.A.F, 1990, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru Bandung,

3. Moeljatno,1980, Asas-Asas Hukum Pidana, Bahan Kuliah

4. Prodjodikoro, W., 1969. Azas-Azas Hukum Pidana di Indonesia. PT ERISCO, Jakarta-Bandung.

5. Ruba’i, Masruchin, dan S. Astuti, Made, (1986). Hukum Pidana I. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang.

(7)

E. 2. Mata Kuliah: HUKUM PIDANA

LEVEL KOMPETENSI II BERLAKUNYA HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU DAN TEMPAT

Waktu: Minggu II Pertemuan ke-3 dan ke-4 SUB-SUB KOMPETENSI : a. Asas Legalitas b. Asas Retroaktif c. Asas Teritorialitet d. Asas Personalitet e. Asas Nasionalitet f. Asas Universalitet

g. Asas Tiada Pidana Tanpa Kesalahan h. Asas No Bis In Idem

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Mahasiswa mampu memahami dengan benar asas-asas penting dalam hokum pidana tersebut

INDIKATOR HASIL BELAJAR :

Mahasiswa mampu menguraikan dan menjelaskan asas-asas penting dalam hukum pidana tersebut dan menerapkannya dalam kasus-kasus sederhana

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;

b. Tanya jawab; c. Studi kasus EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam Tanya jawab dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

BAHAN PUSTAKA:

1. Moeljatno,1980, Asas-Asas Hukum Pidana, Bahan Kuliah

2. Prodjodikoro, W., 1969. Azas-Azas Hukum Pidana di Indonesia. PT ERISCO, Jakarta-Bandung.

3. Ruba’i, Masruchin, dan S. Astuti, Made, (1986). Hukum Pidana I. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang.

(8)

E. 3. Mata Kuliah: HUKUM PIDNA

LEVEL KOMPETENSI III PERBUATAN PIDANA Waktu: Minggu III / Pertemuan ke-5 dan ke-6 SUB-SUB KOMPETENSI :

a. Subyek perbuatan Pidana b. Perumusan perbuatan Pidana c. Jenis-Jenis perbuatan Pidana d. Unsur-unsur perbuatan pidana e. Sifat Melawan Hukum

f. Teori Kasualitas g. Alasan Pembenar

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Mahasiswa mampu menguraikan dan menjelaskan dengan benar subyek dan unsur perbuatan pidana

INDIKATOR HASIL BELAJAR :

Mahasiswa dapat menerapkan pemahaman tentang subyek dan unsur perbuatan pidana pada kasus-kasus sederhana METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;; b. Tanya jawab c. Studi kasus ; EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

BAHAN PUSTAKA:

1. Lamintang, P.A.F, 1990, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru Bandung,

2. Moeljatno,1980, Asas-Asas Hukum Pidana, Bahan Kuliah

3. Ruslan Saleh, 1987. Sifat Melawan Hukum Perbuatan Pidana. Aksara Baru, Jakarta 4. Ruslan Saleh, 1979. Beberapa Catatan Sekitar Perbuatan dan Kesalahan Dalam

Hukum Pidana. Aksara Baru, Jakarta

E. 4. Mata Kuliah: HUKUM PIDANA LEVEL KOMPETENSI IV PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA Waktu: Minggu IV / V Pertemuan ke-7,KE8 DAN KE9

(9)

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Asas tiada pidana tanpa kesalahan b. Kemampuan Bertanggung Jawab c. Bentuk Kesalahan

d. Alasan pemaaf

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Mahasiswa dapat menguraikan dan menjelaskan dengan benar keberadaan asas tiada pidana tanpa kesalahan dan unsur-unsur perbuatan pidana

INDIKATOR HASIL BELAJAR :

Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan pada kasus sederhana keberadaan asas tiada pidana tanpa kesalahan dan unsur-unsur perbuatan pidana

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;;

b. Tanya jawab; c. Studi kasus. EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

BAHAN PUSTAKA:

1. Chairul Huda, 2006, Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada

Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan, Tinjauan Kritis Teori Pemisahan Tindak Pidana dan Pertanggung Jawaban Pidana,Prenada Media, Jakarta

2. Lamintang, P.A.F, 1990, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru Bandung,

3. Moeljatno,1980, Asas-Asas Hukum Pidana, Bahan Kuliah

4. Ruslan Saleh, 1987. Sifat Melawan Hukum Perbuatan Pidana. Aksara Baru, Jakarta 5. Ruslan Saleh, 1979. Beberapa Catatan Sekitar Perbuatan dan Kesalahan Dalam

Hukum Pidana. Aksara Baru, Jakarta

E. 5. Mata Kuliah: HUKUM PIDANA

LEVEL KOMPETENSI V PIDANA DAN PEMIDANAAN

Waktu: Minggu VI / VII

Pertemuan ke-10,KE-11 DAN

(10)

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Pengertian Pidana b. Jenis-jenis pidana c. Tujuan pemidanaan

d. Penghapusan kewenangan menuntut dan penghapusan pelaksanaan pidana TUJUAN PEMBELAJARAN :

Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar pengertian,jenis-jenis dan tujuan pemidanaan serta hal-hal yang terkait dengan Penghapusan kewenangan menuntut dan penghapusan pelaksanaan pidana

INDIKATOR HASIL BELAJAR :

Mahasiswa dapat mendiskusikan eksistensi sanksi pidana Indonesia dimasa depan METODE PEMBELAJARAN :

a. Ceramah, b. Diskusi; c. penugasan EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

BAHAN PUSTAKA:

1. Lamintang, P.A.F, 1990, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru Bandung,

2. Hamzah, Andi, 1985, Sistem Pidana dan Pemidanaan Indonesia, dari retribusi ke

reformasi, Pradnya Paramita,Jakarta

E. 6. Mata Kuliah: HUKUM PIDANA LEVEL KOMPETENSI VI PERCOBAAN (POGING) Waktu: Minggu VIII / Pertemuan ke-13 dan 14 SUB-SUB KOMPETENSI :

a. Syarat-syarat Percobaan yang dapat dipidana b. Jenis-jenis percobaan

c. Pemidanaan terhadap percobaan

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Mahasiswa mampu menguraikan dan memahami dengan benar syarat,jenis dan pemidanaan terhadap percobaan

(11)

INDIKATOR HASIL BELAJAR :

Mahasiswa mampu mendiskusikan dan menerapkan terhadap kasus sederhana penerapan pasal percobaan. METODE PEMBELAJARAN : a. ceramah; b. Diskusi; c. Studi kasus EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

BAHAN PUSTAKA:

1. Lamintang, P.A.F, 1990, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru Bandung,

2. Remmelink,Jan, 2003, Hukum Pidana, Komentar atas pasal-pasal terpenting dari

kitab undang-undang Hkum Pidana Belanda dan padanannya dalam Kitab undang-undang Hukum Pidana Indonesia, Gramedia Pustaka utama,Jakarta

E. 7. Mata Kuliah: HUKUM PIDANA

LEVEL KOMPETENSI VII PENYERTAAN (DEELNEMING)

Waktu: Minggu IX sampai dengan Minggu X / Pertemuan ke-15 sampai

pertemuan ke-17 SUB-SUB KOMPETENSI :

a. Asas-asas dalam penyertaan b. Bentuk-bentuk penyertaan c. Pemidanaan dalam penyertaan TUJUAN PEMBELAJARAN :

Mahasiswa mampu menguraikan dan menjelaskan dengan benar asas,bentuk dan pemidanaan dalam penyertaan

INDIKATOR HASIL BELAJAR :

Mahasiswa mampu mendiskusikan dan menerapkan terhadap kasus sederhana penerapan kasus-kasus penyertaan

EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

(12)

BAHAN PUSTAKA:

1. Lamintang, P.A.F, 1990, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru Bandung,

2. Remmelink,Jan, 2003, Hukum Pidana, Komentar atas pasal-pasal terpenting

dari kitab undang-undang Hkum Pidana Belanda dan padanannya dalam Kitab undang-undang Hukum Pidana Indonesia, Gramedia Pustaka utama,Jakarta

E. 8. Mata Kuliah: HUKUM PIDANA

LEVEL KOMPETENSI VIII GABUNGAN

(CONCURSUS)

Waktu: Minggu XI sampai dengan Minggu XII / Pertemuan ke-18 sampai

pertemuan ke-20 SUB-SUB KOMPETENSI

a. Jenis-jenis gabungan

b. Pemidanaan tehadap gabungan

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Mahasiswa mampu menguraikan dan menjelaskan dengan benar jenis dan pemidanaan dalam gabungan perbuatan pidana

INDIKATOR HASIL BELAJAR :

Mahasiswa mampu mendiskusikan dan menerapkan terhadap kasus sederhana penerapan kasus-kasus gabungan perbuatan pidana

EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

BAHAN PUSTAKA:

1. Lamintang, P.A.F, 1990, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru Bandung,

2. Remmelink,Jan, 2003, Hukum Pidana, Komentar atas pasal-pasal terpenting

dari kitab undang-undang Hkum Pidana Belanda dan padanannya dalam Kitab undang-undang Hukum Pidana Indonesia, Gramedia Pustaka

utama,Jakarta E. 9. Mata Kuliah: HUKUM PIDANA LEVEL KOMPETENSI IX KAMBUHAN (RESIDIVE) Waktu:

Minggu XIII Pertemuan ke-21

(13)

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Jenis-jenis kambuhan

b. Pemidanaan terhadap kambuhan

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Mahasiswa mampu menguraikan dan menjelaskan dengan benar jenis dan pemidanaan terhadap kambuhan

INDIKATOR HASIL BELAJAR :

Mahasiswa mampu mendiskusikan dan menerapkan terhadap kasus sederhana penerapan kasus-kasus kambuhan

EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

BAHAN PUSTAKA:

1. Lamintang, P.A.F, 1990, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru Bandung,

2. Remmelink,Jan, 2003, Hukum Pidana, Komentar atas pasal-pasal terpenting

dari kitab undang-undang Hkum Pidana Belanda dan padanannya dalam Kitab undang-undang Hukum Pidana Indonesia, Gramedia Pustaka

utama,Jakarta

E. X. Mata Kuliah: HUKUM PIDANA

LEVEL KOMPETENSI VII SELAYANG PANDANG PEMBAHARUAN HUKUM

PIDANA

Waktu:

Minggu XIV Pertemuan ke-24

SUB-SUB KOMPETENSI :

a. Pengertian Pembaharuan hokum pidana

b. Paradigma pembaharuan hokum pidana Indonesia TUJUAN PEMBELAJARAN :

Mahasiswa mampu menguraikan dan menjelaskan dengan benar pengertian dan paradigma pembaharuan hokum pidana Indonesia

INDIKATOR HASIL BELAJAR :

Mahasiswa mampu mendiskusikan paradigma pembaharuan hokum pidana Indonesia

EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

(14)

BAHAN PUSTAKA:

1. Lamintang, P.A.F, 1990, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru Bandung,

2. Remmelink,Jan, 2003, Hukum Pidana, Komentar atas pasal-pasal terpenting

dari kitab undang-undang Hkum Pidana Belanda dan padanannya dalam Kitab undang-undang Hukum Pidana Indonesia, Gramedia Pustaka

utama,Jakarta

F. PENILAIAN

G.REFERENSI

Budiarto, M., 1980. Masalah Ekstradisi. Graha Indonesia, Jakarta.

Hamzah, Andi, 1985, Sistem Pidana dan Pemidanaan Indonesia, dari retribusi ke reformasi, Pradnya Paramita,Jakarta

Huda, Chairul, 2006, Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan, Tinjauan Kritis Teori Pemisahan Tindak Pidana dan Pertanggung Jawaban Pidana,Prenada Media, Jakarta

Jankers, J.E., 1987. Hukum Pidana Hindia Belanda. PT Bina Aksara, Jakarta. Loqman Loebby, 2002, Pidana Dan Pemidanaan, Datacom, Jakarta

Lamintang, P.A.F, 1990, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru Bandung

Moeljatno, 1969. Perbuatan Pidana dan Pertanggungan Jawab Dalam Hukum Pidana. Seksi Kepidanaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

______________,1980, Asas-Asas Hukum Pidana, Bahan Kuliah

.Prodjodikoro, W., 1969. Azas-Azas Hukum Pidana di Indonesia. PT ERISCO, Jakarta-Bandung. Ruba’i, Masruchin, dan S. Astuti, Made, (1986). Hukum Pidana I. Fakultas Hukum Universitas

Brawijaya, Malang.

Komponen Penilaian Persentase

Keaktifan di Kelas T1 T2 UTS UAS Total 100

(15)

Remmelink,Jan, 2003, Hukum Pidana, Komentar atas pasal-pasal terpenting dari kitab undang-undang Hkum Pidana Belanda dan padanannya dalam Kitab undang-undang-undang-undang Hukum Pidana Indonesia, Gramedia Pustaka utama,Jakarta

Saleh, R., 1983. Beberapa Asas Hukum Pidana Dalam Perspektif. Aksara Baru, Jakarta. _____, 1987. Sifat Melawan Hukum Perbuatan Pidana. Aksara Baru, Jakarta.

_____, 1979. Beberapa Catatan Sekitar Perbuatan dan Kesalahan Dalam Hukum Pidana. Aksara Baru, Jakarta.

_____, 1962. Stesel Pidana di Indonesia. Gadjah Mada, Yogyakarta.

Scaffmeister, D., at all, diedit oleh Sahetapy, J.E., 1995. Hukum Pidana. Liberty, Yogyakarta

Sianturi, S.R., 1982. Azas-Azas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya. Penerbit Alumni AHM-TTHM, Jakarta.

Sapardjaja, Komariah,Emong, 2002, Ajaran Sifat Melawan Hukum Materiil Dalam Hukum Pidana Indonesia, Studi Kasus Tentang penerapan dan Perkembangannya Dalam Yurisprudensi, Alumni, Bandung

Utrech, E., 1960. Hukum Pidana I. Universitas, Bandung.

Utrech, E., 1986. Hukum Pidana II. Pustaka Tinta Mas, Surabaya.

Adji, Oemar Seno dkk, 1986. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Graha Indonesia, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan beban yang semakin besar berakibat bertambahnya arus pada setiap saluran transmisi pada sistem tenaga listrik, hal ini akan menyebabkan terjadinya

distribusi suhu udara pada tiap atap dan lantai rumah tanaman seragam Simulasi dilakukan untuk mengetahui performa rumah tanaman tipe standard peak pada saat angin tidak

Penelitian yang dilakukan oleh Utama (2004) menghasilkan bahwa budaya individual-kolektif, jenis kelamin serta keterlibatan di organisasi politik kampus memiliki

Untuk mengetahui efektivitas desinfektan pine oil terhadap jumlah angka kuman pada lantai ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Deli Medan.. Untuk mengetahui jumlah angka

Dengan demikian terkait pengukuhan kedudukan kekayaan negara yang dipisahkan pada BUMN Persero oleh pelaku kekuasaan kehakiman, yaitu Mahkamah Agung dengan Fatwanya dan

Terutama untuk menunjang proses kegiatan belajar dan pembinaan yang ada di Hauna Education Centre (HEC), yang terdiri dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Play Group,

Informasi mengenai volume impor kerapu Hong Kong asal Indonesia tersebut dapat dijadikan sebagai dasar dalam memperkirakan seberapa besar kapasitas produksi pembenihan,

5.5 Memaklumkan kepada Unit Panggilan Tender dan Sebut Harga Rasmi Bahagian Pengurusan Perolehan / Unit Perolehan Pejabat Bendahari UiTM Negeri jika tiada wakil dapat hadir pada