• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH APLIKASI TOOTH MOUSSE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT NANOFIL YANG DIRENDAM DALAM MINUMAN BERKARBONASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH APLIKASI TOOTH MOUSSE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT NANOFIL YANG DIRENDAM DALAM MINUMAN BERKARBONASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH APLIKASI TOOTH MOUSSE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT NANOFIL YANG DIRENDAM

DALAM MINUMAN BERKARBONASI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi

Oleh:

NENCY ADELLA NATHALIA J 520 120 044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH APLIKASI TOOTH MOUSSE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT NANOFIL YANG DIRENDAM

DALAM MINUMAN BERKARBONASI Oleh :

Nency Adella Nathalia J520120044

Telah disetujui dan dipertahankan di depan dewan penguji skripsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Kamis, 22 Juni 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. drg.Ariyani Faizah, MDSc (...)

(Ketua Dewan Penguji)

2. drg. Noor Hafida W., Sp.KG (...)

(Anggota I Dewan Penguji)

Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta

drg. Dendy Murdiyanto, MDSc NIK/NIDN: 1238/0629127903

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 14 Juli 2017 Penulis

NENCY ADELLA NATHALIA J 520 120 044

(5)

1

PENGARUH APLIKASI TOOTH MOUSSE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT NANOFIL YANG DIRENDAM

DALAM MINUMAN BERKARBONASI

Abstrak

Resin komposit nanofil merupakan bahan restorasi berpartikel kecil yang memiliki kekuatan mekanik dan ketahanan hasil poles yang sangat baik. Kelemahan resin komposit nanofil yaitu bersifat porus dan dapat menyerap cairan seperti minuman bersoda atau berkarbonasi. Konsumsi minuman berkarbonasi menimbulkan kondisi asam didalam rongga mulut sehingga dapat mempengaruhi kekasaran email atau restorasi. Tooth mousse telah diketahui mengandung kasein yang dapat berinteraksi dengan kalsium dan fosfat atau CPP-ACP yang mampu mengurangi erosi dan meningkatkan kekerasan mikro pada email serta mencegah demineralisasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh aplikasi

tooth mousse terhadap resin komposit nanofil yang direndam dalam minuman

berkarbonasi. Penelitian ini menggunakan 32 sampel yang dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok A resin komposit nanofil dengan aplikasi tooth mousse dan kelompok B tanpa aplikasi tooth mousse. Kedua kelompok yang telah diukur kekasaran awalnya, kemudian direndam dalam minuman berkarbonasi dan diuji kekasaran akhir menggunakan surface roughness tester. Data diuji menggunakan

Shapiro-wilk test (p>0,05), Levene’s test (p>0,05) dan Independent T-test

(p<0,05) Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok dengan aplikasi tooth

mousse memiliki nilai kekasaran yang lebih rendah dibandingkan dengan

kelompok tanpa aplikasi tooth mousse.

Kata Kunci: resin komposit nanofil, tooth mousse, minuman berkarbonasi, kekasaran permukaan.

Abstract

The nanofill composite resin is a nanoparticle dental restoration material which has mechanical strength and a good polish resistance. The weakness of the nanofill composite resin is porosity and can absorbs liquid such as carbonated beverages. Consumption of carbonated beverages causes acidic conditions in the oral cavity so that can affect to enamel or restoration roughness. Tooth mousse has contain casein which interact with calcium and phosphate or known as CPP-ACP which can reduce erosion and increase the micro hardness of email and prevent demineralization. This study aimed to know the effect of tooth mousse application to nanofil composite resin roughness in carbonated beverage immersion. This study uses 32 samples divided into 2 groups, group A nanofil composite resin with tooth mousse application and group B without tooth mousse application. The two groups which had measured for initial roughness, then immersed in carbonated beverage and tested the final roughness using surface roughness tester. Data were tested using Shapiro-Wilk test (p>0.05), Levene's test (p>0.05) and Independent T-test (p<0.05). The results showed that groups with tooth mousse applications had a lower roughness value than those with no tooth mousse application.

Keywords: nanofill composite resin, tooth mousse, carbonated beverage, surface roughness.

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Perkembangan bahan restorasi dalam kedokteran gigi terus mengalami peningkatan dan semakin beragam jenisnya. Resin komposit adalah bahan restorasi yang paling sering digunakan saat ini. Salah satu jenis resin komposit yaitu resin komposit nanofil yang memiliki ukuran filler sangat kecil antara 0,1 –

100 nm, sehingga dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan material1.

Resin komposit nanofil memiliki kelebihan diantaranya yaitu memiliki permukaan yang hasul, pengerutan polimerisasi yang sedikit, ketahanan terhadap keausan yang tinggi, kekuatan tekan yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk restorasi gigi anterior dan posterior2. Kelemahan yang dimiliki resin komposit jenis ini diantaranya bersifat porus dan dapat menyerap cairan3.

Minuman berkarbonasi atau bersoda merupakan jenis minuman yang sering dikonsumsi oleh masyarakat yang memiliki sifat asam. Kandungan asam yang terdapat dalam makanan atau minuman dapat mempengaruhi kekasaran

bahan restorasi4. Resin komposit nanofil yang terpapar saliva dengan pH didalam

mulut yang tidak menentu ditambah dengan konsumsi minuman berkarbonasi dapat menyebabkan permukaan restorasi menjadi kasar, serta dapat

mengakibatkan perubahan warna akibat permukaan yang tidak teratur5.

Tooth mousse adalah suatu agen pelapis topical gigi yang memiliki peran

sebagai agen desensitisasi, selain itu bermanfaat untuk mengatasi hipersensitivitas dentin, menguatkan gigi, melindungi gigi, serta sebagai agen anti-karies. Tooth

mousse dikenal memiliki kandungan casein phosphopeptide-amorphous calcium

phosphate atau CPP-ACP yang diketahui mampu mencegah demineralisasi dan

meningkatkan remineralisasi email gigi6.

Dari kelebihan tooth mousse tersebut, peneliti ingin mengetahui pengaruh aplikasi tooth mousse terhadap kekasaran permukaan resin komposit nanofil yang direndam dalam minuman berkarbonasi.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris murni. Penelitian ini dilakunan di laboratorium biomaterial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan di laboratorium teknik mesin Fakultas

(7)

3

Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Subyek pada penelitian ini dibuat dari cetakan resin komposit nanofil berbentuk disk dengan diameter 6 mm dan tinggi 2 mm sebanyak 32 sampel. Sampel terbagi menjadi 2 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 16 sampel yang dihitung menggunakan rumus fereder.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah resin komposit Filtek Z350 (3M ESPE). Keseluruhan sampel dibuat menggunakan cetakan yang terbuat dari kuningan dengan diameter 6 mm dan tinggi 2 mm. Resin komposit nanofil seberat 0,28 gram diaplikasikan dengan teknik bulk menggunakan plastis instrumen dan dimasukkan kedalam cetakan, kemudian dilakukan kondensasi kemudian dilakukan kondensasi untuk memenuhi seluruh ruang cetakan agar tidak timbul adanya void atau gelembung udara pada cetakan resin komposit. Plastis matriks diletakkan di atas permukaan cetakan resin komposit dan disinar menggunakan visible light cure selama 20 detik penyinaran.

Langkah selanjutnya yaitu dilakukan finishing dan polishing pada seluruh sampel dengan bur kecepatan rendah. Finishing dilakukan menggunakan white stone bur berbentuk silindris dan polishing dengan menggunakan bur rubber silicon sampai permukaan restorasi komposit halus dan mengkilap. Teknik yang digunakan yaitu bur low speed digerakkan secara mendatar dengan gerakan sebanyak 10 kali selama 10 detik untuk setiap bur yang digunakan pada finishing dan polishing. sampel kemudian dilakukan uji kekasaran awal menggunakan

Surface Roughness Tester. Setelah dilakukan uji kekasaran awal, pada kelompok

A diaplikasikan tooth mousse seberat 0,083 gram dengan aplikasi satu lapis. Tooth

mousse dioleskan di atas permukaan 16 sampel dengan menggunakan microbrush

dan dilanjutkan dengan kuas untuk meratakan tooth mousse ke seluruh permukaan cetakan, selanjutnya didiamkan selama 30 menit. 16 sampel pada kelompok B tanpa perlakuan aplikasi tooth mousse. Kedua kelompok tersebut kemudian direndam dalam minuman berkarbonasi sebanyak 50 ml pada masing-masing gelas ukur selama 90 menit, sampel dikeluarkan dan dikeringkan untuk dilakukan uji kekasaran akhir dengan langkah dan alat yang sama dengan uji kekasaran awal. Hasil yang digunakan yaitu Ra sebagai deskripsi statistic yang memberikan nilai rata-rata kekasaran. Hasil data yang diambil yaitu selisih kekasaran akhir –

(8)

4

kekasaran awal dengan satuan mikrometer (µm) dan data di analisis menggunakan

Independent T-test.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasil dari kelompok A resin komposit nanofil dengan aplikasi tooth mousse dan kelompok B resin komposit nanofil tanpa aplikasi tooth mousse pada kedua perlakuan kemudian dihitung rerata dan simpangan bakunya. Hasil uji tersebut akan ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil rerata dan standar deviasi kekasaran permukaan resin komposit nanofil (µm)

n Kelompok A 16 0,090 ± 0,011

Kelompok B 16 0,273 ± 0,014

Keterangan:

: Rerata selisih kekasaran akhir - kekasaran awal Kelompok A : Resin komposit nanofil dengan aplikasi tooth mousse Kelompok B : Resin komposit nanofil tanpa aplikasi tooth mousse n : Jumlah sampel

SD : Standar Deviasi

Tabel tersebut menunjukkan hasil rerata kelompok resin komposit nanofil dengan aplikasi tooth mousse lebih rendah kekasarannya apabila dibandingkan dengan tanpa aplikasi tooth mousse. Data berikutnya dengan melakukan uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak, sehingga dapat dipakai dalam statistik parameter. Tabel 2 berikut akan menunujukkan hasil uji normalitas:

Tabel 2. Uji normalitas data Shapiro-Wilk kekasaran permukaan resin komposit nanofil

Sig

Kelompok A 0,175

Kelompok B 0,313

Keterangan :

Kelompok A : Resin komposit nanofil dengan aplikasi tooth mousse Kelompok B : Resin komposit nanofil tanpa aplikasi tooth mousse Sig : Tingkat signifikansi uji normalitas Shapiro-Wilk

(9)

5

Hasil analisis uji Shapiro-Wilk dikatakan normal apabila memiliki nilai signifikansi p > 0,05. Data tersebut menunjukkan nilai signifikansi kelompok A dan kelompok B p > 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data tersebut normal. Data penelitian kemudian di uji homogenitasnya menggunakan Levene’s

Test untuk mengetahui homogenitas data. Tabel 3 berikut ini akan menujukkan

hasil uji homegenitas data:

Tabel 3. Uji homogenitas data dengan Levene’s Test kekasaran permukaan resin komposit nanofil

Levene’s Test Sig

0,922 0,354

Data hasil uji homogenitas menggunakan Levene’s Test dikatakan homogen apabila memiliki nilai signifikansi p > 0,05. Hasil uji homogenitas pada tabel menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,354 sehingga disimpulkan data tersebut homogen (adanya kesaaman varians). Uji normalitas dan uji homogenitas telah diketahui hasilnya dan terpenuhi, maka selanjutnya dapat dilakukan uji

Independent T-test untuk mengetahui pengaruh aplikasi tooth mousse dan tanpa

aplikasi tooth mousse terhadap kekasaran resin komposit nanofil dengan signifikansi 95%. Hasil uji ditunjukkan pada tabel 4:

Tabel 4. Uji Independent sample T-test kekasaran permukaan resin komposit nanofil

Nilai kekasaran Sig

Kekasaran ,000

Hasil uji Independent sample T-test menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 nilai p < 0,05 sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok dengan aplikasi tooth mousse dan kelompok tanpa aplikasi tooth mousse. Kesimpulan dari hasil uji sesuai hipotesis, yaitu terdapat pengaruh aplikasi tooth

mousse terhadap kekasaran permukaan resin komposit nanofil yang direndam

dalam minuman berkarbonasi dan aplikasi tooth mousse dapat mengurangi tingkat kekasaran permukaan resin komposit nanofil yang direndam dalam minuman berkarbonasi.

Pada kelompok dengan aplikasi tooth mousse menunjukkan hasil tingkat kekasaran resin komposit nanofil lebih kecil dibandingkan kelompok tanpa

(10)

6

aplikasi tooth mousse. Tooth mousse diketahui memiliki kandungan Casein

Phosphopeptide Amorphous Calcium Phosphate atau CPP-ACP yang mampu

mencegah terjadinya disolusi, degradasi, dan demineralisasi serta meningkatkan deposisi fosfat dan ion kalsium pada permukaan yang porus. Kemampuan CPP-ACP yang secara signifikan melepaskan ion kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43-) pada pH asam akan menarik H+ kemudian membentuk ion netral. Semakin banyak ion netral terbentuk dan semakin berkurang H+ akan mencegah terjadinya disolusi, degradasi dan deposisi material. CPP-ACP melakukan deposisi ion kalsium dan fosfat pada permukaan gigi yang porus. Ion kalsium dan fosfat yang mengisi permukaan porus akan menurunkan kekasaran permukaan bahan tumpat7.

4. PENUTUP

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Aplikasi tooth mousse berpengaruh terhadap kekasaran resin komposit

nanofil yang dilakukan perendaman dalam minuman berkarbonasi.

2. Aplikasi tooth mousse dapat mengurangi tingkat kekasaran permukaan

resin komposit yang direndam dalam minuman berkarbonasi.

DAFTAR PUSTAKA

Park J.K., Kim T.H., Ko C.C., Garcia G.F., Kim H.I., Kwon Y.H., 2011, Effect of Staining Solutions on Discoloration of Resin Nanocomposites, Am J

Dent, 23 (1) : 39-42.

Manuja N., Pandit I.K., Srivastava N., Gugnani N., Nagpal R., 2011, Comperative Evaluation of Shear Bond Strength of Various Esthetic Restorative Materials to Dentin, Journal of Clinical Pediatric Dentistry, 29 (1) : 7-13.

Nurmalasari, Afrida., 2015, Perbedaan Kekasaran Permukaan Resin Komposit Nano Pada Perendaman Teh Hitam dan Kopi, Jurnal Wiyata, 2(1) : 1-6. Annusavice K.J., 2013, Phillips’ cience of ental Materials, 12th ed, Elsevier

(11)

7

Fejerskov & Kidd E.AM., 2008, Dental Caries : The Disease and Its Clinical Management, USA : Blackwell Munksgaard.

Al-Batayneh, O., 2009, The Clinical Application of Tooth Mousse and other

CPP-ACP Products in Caries Prevention: Evidence-Based

Recommendations, Smile Dental Journal, 4 (1) : 1-4.

Al-Akmaliyah, A., Herda, E., Damiyanti, M., 2013, Pengaruh Aplikasi Pasta CPP-ACP Perendaman dalam Coca Cola, FKG UI : 1-16.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sifat fisik permukaan resin komposit hybrid setelah direndam dalam minuman energi pH 3,2; 3,7; 3,9 selama 2 jam, yang

Perendaman resin komposit nano dalam seduhan teh hitam dan kopi terhadap kekasaran permukaan, menunjukkan bahwa resin komposit nano yang direndam dalam kopi

Nilai Kekerasan permukaan resin komposit yang dilakukan perendaman menggunakan minuman berkarbonasi mengalami penurunan lebih banyak daripada yang dilakukan perendaman

telah melakukan penelitian pada bahan kedokteran gigi, mengenai kekasaran permukaan resin komposit setelah perendaman dalam minuman kopi dengan pH 5,01 dan minuman ringan,

Dari hasil penelitian disimpulkan adanya perbedaan kekasaran permukaan resin komposit nanofiller yang signifikan sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% pada kelompok

kekasaran pemukaan resin komposit nanofil dan giomer lebih tinggi dibanding karbamid peroksida 10%, proses bleaching dengan karbamidperoksida10%dan20% menyebabkan

4 Apabila makanan atau minuman yang dikonsumsi mengandung asam maka resin komposit dapat mengalami degradasi matriks sehingga mengalami penurunan kekerasan

HASIL PENELITIAN Hasil penelitian tentang pengaruh minuman kemasan asam jawa terhadap kekerasan permukaan resin komposit menunjukkan hasil bahwa resin komposit setelah direndam dalam