• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kekasaran Permukaan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman di Dalam Minuman Yogurt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kekasaran Permukaan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman di Dalam Minuman Yogurt"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Resin akrilik adalah turunan etilen yang mengandung gugus vinil dalam rumus strukturnya. Bahan resin akrilik telah diterima dengan baik untuk basis gigitiruan di bidang kedokteran gigi sejak tahun 1946.1 Resin akrilik dipakai sebagai bahan basis gigitiruan oleh karena bahan ini memiliki sifat tidak toksik, tidak iritasi, tidak larut dalam cairan mulut, estetik baik, mudah dimanipulasi, reparasinya mudah dan perubahan dimensinya kecil.1,2 Selain sifat yang menguntungkan, resin akrilik juga mempunyai kekurangan yaitu adanya monomer sisa, porus, menyerap air dan kurang tahan terhadap abrasi.2

Salah satu sifat fisis resin akrilik sebagai basis gigitiruan yang penting adalah kekasaran permukaan.3 Kekasaran permukaan dirumuskan sebagai ketidak sempurnaan permukaan yang relatif halus dan merata, yang tingginya, kelebarannya dan arahnya menentukan pola dominan dari seluruh permukaan.4 Jika permukaan kasar sedemikian rupa terjadi dan terpapar pada lingkungan oral, akan mempermudah perlekatan mikroorganisme patogen dan pembentukan film serta mengakibatkan infeksi.3,5 Semakin kasar permukaan resin akrilik maka perlekatan plak semakin meningkat.2 Dari penelitian Bollen dkk, (1996) diperoleh hasil bahwa kekasaran permukaan yang dapat diterima di dalam rongga mulut setelah dilakukan pemolesan tidak lebih dari 0,2 ��.6Salah satu faktor yang mempengaruhi kekasaran resin akrilik polimerisasi panas adalah pH asam.7,8 Sesuai pada penelitian Constantinescu (2007) cit. Almashhadanydkk (2014), diperoleh hasil bahwa kekasaran resin akrilik polimerisasi panas meningkat ketika di rendam dalam saliva buatan pada derajat keasaman pH 5,5 dibandingkan dengan perendaman dalam saliva buatan pada derajat keasaman pH 6,8.7

Minuman asam dapat mempengaruhi kekasaran permukaan bahan yang berkontak dengannya dirongga mulut. Sesuai pada penelitian Cresus dkk, (2011)

(2)

2

telah melakukan penelitian pada bahan kedokteran gigi, mengenai kekasaran permukaan resin komposit setelah perendaman dalam minuman kopi dengan pH 5,01 dan minuman ringan, menunjukkan nilai kekasaran resin komposit yang direndam dalam larutan minuman ringan lebih rendah dari pada kekasaran resin komposit yang direndam dalam minuman kopi.9 Pada penelitian Nurmalasari, (2015) diperoleh hasil bahwa kekasaran resin komposit nano yang direndam dalam minuman kopi lebih tinggi, dibandingkan bahan resin komposit nano yang direndam pada teh hitam, karena minuman kopi lebih asam dari pada minuman teh hitam.10 Dari Hasil penelitian Wieckiewicz dkk, (2014) diperoleh bahwa kekasaran permukaan resin akrilik polimerisasi panas dapat meningkat karena terpapar oleh larutan yang mengandung asam.8

Yogurtyaituproduk yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi kemudian difermentasikan dengan bakteri tertentu sampai diperoleh keasaman, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan.11 Susu fermentasi adalah produk susu yang dihasilkan pada proses fermentasi, dengan bahan baku susu yang telah diolah, dengan atau tanpa penambahan ataumodifikasi komposisi susu tersebut, oleh aktivitas mikroorganisme spesifik, dan dengan adanya penurunan pH atau tanpa adanya koagulasi.12 Yogurt adalah salah satu hasil olahan susu yang mengalami fermentasi dan memiliki cita rasa asam.13 Dalam proses pembuatan yogurt, kedua bakteri laktat tersebut bersimbiosis memecah laktosa manjadi asam laktat sehingga akan menurunkan pH air susu dan menciptakan rasa asam dengan pH 3,8 - 4,6.13,14

Konsumsi yogurt pada umumnya berkisar 5 menit dan dikonsumsi satu kali sehari. Sesuai pada penelitian Hediana dkk, (2015) diperoleh hasil bahwa efek minuman air perasan jeruk nipis yang terpapar pada rongga mulut selama 5 menit dan 10 menit, semakin lama perendaman email gigi di dalam air perasan jeruk nipis menyebabkan porositas mikro yang lebih dalam.15 Atas uraian tersebut penelitian ini ingin melihat adanya efek dari mengkonsumsi yogurt dengan pH asam terhadap kekasaran permukaan resin akrilik polimerisasi panas dengan jangka waktu konsumsi selama 12 hari, 24 hari dan 36 hari. Untuk mensimulasikan waktu konsumsi yogurt selama 12 hari dilakukan perhitungan (5 menit × 1 × 12 hari) didapatkan hasil 60

(3)

3

menit, Untuk mensimulasikan waktu konsumsi yogurt selama 24 hari dilakukan perhitungan (5 menit × 1 × 24 hari) didapatkan hasil 120 menit, Untuk mensimulasikan waktu konsumsi yogurt selama 36 hari dilakukan perhitungan (5 menit × 1 × 36 hari) didapatkan hasil 180 menit. Waktu 60, 120, dan 180 menit ditetapkan sebagai waktu perendaman sampel pada penelitian ini. Peneliti belum menemukan data sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang kekasaran resin akrilik setelah perendaman di dalam minuman yogurt.

1.2Rumusan Masalah

Apakah ada perubahan kekasaran permukaan resin akrilik polimerisasi panas setelah direndam di dalam minuman yogurt selama 60, 120, dan 180 menit

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk melihat perubahan kekasaran permukaaan resin akrilik polimerisasi panas setelah direndam di dalam minuman yogurt selama 60, 120, dan 180 menit.

1.4Hipotesa Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas maka dapat disusun hipotesis penelitian yaitu tidak ada perubahan kekasaran permukaan resin akrilik polimerisasi panas setelah direndam di dalam minuman yogurt selama 60, 120 dan 180 menit.

1.5Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat, dokter gigi dan praktisi mengenai pengaruh minuman asam yaitu yogurt terhadap kekasaran resin akrilik polimerisasi panas

2. Sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran gigi, khusus pada ilmu material kedokteran gigi.

3. Sebagai data awal untuk penelitian lebih lanjut.

Referensi

Dokumen terkait

Tidak ada perbedaan signifikan kekasaran permukaan resin akrilik polimerisasi panas sesudah dilakukan perendaman dalam larutan desinfektan klorheksidin glukonat 0.2% dengan waktu

Hasil Analisis Deskriptif Perubahan Kekasaran Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman Dalam Larutan Cuka Apel.

Perendaman resin komposit nano dalam seduhan teh hitam dan kopi terhadap kekasaran permukaan, menunjukkan bahwa resin komposit nano yang direndam dalam kopi

Karakteristik produk fermentasi dari bahan kombinasi susu kambing dengan ekstrak kedelai, ekstrak jagung atau santan kelapa.. Chairunnisa H, Balia RL,

Dari uraian tersebut diambil suatu hipotesis, bahwa tidak ada perubahan kekasaran permukaan lempeng resin akrilik polimerisasi panas setelah direndam dalam larutan pembersih

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa tidak terdapat pengaruh lama perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam minuman tuak aren

Kekasaran permukaan resin komposit ditentukan oleh ukuran, kekerasan dan jumlah partikel filler, yang juga mempengaruhi sifat mekanik bahan.. Parameter luas kekasaran permukaan

PERUBAHAN WARNA PADA BASIS GIGI TIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS SETELAH PERENDAMAN DALAM