LOGO
Teknik Pengukuran dan skala
Materi
Pengukuran 1 Skala Pengukuran 2 Teknik Penskalaan 3Pengujian Hasil Pengukuran
Pengukuran
Measurement is a process of mapping
aspects of a domain onto other aspects of a range according to some rule of
correspondence [Khotari, 2004]
Pengukuran merupakan aturan-aturan
pemberian angka untuk berbagai objek sedemikian rupa sehingga angka ini
Pengukuran
Proses pengukuran dalam penelitian:
Memilih peristiwa empiris yang dapat diamati.
Memakai angka atau simbol untuk
mewakili aspek-aspek peristiwa tersebut.
Menerapkan aturan pemetaan untuk
menghubungkan pengamatan dengan simbolnya.
Pengukuran
Objek Mencakup hal-hal yang ril, misal: orang, buku, mobil, dll
Mencakup hal-hal yang abstrak, mis: gen, sikap, tekanan kelompok atau lingkungan, dll
Properti ( Ciri ) objek
Ciri-ciri fisik seseorang dapat dinyatakan dalam berat badan, tinggi badan, perawakan, dll
Ciri-ciri sosial meliputi kemampuan
Skala Pengukuran
1.
Skala Nominal
2.
Skala Ordinal
3.
Skala Interval
Skala Pengukuran
7 8 3 Scale Nominal Numbers Assigned to Runners Ordinal Rank Orderof Winners Interval Performance Rating on a 0 to 10 Scale Ratio Time to Third place Second place First place Finish Finish 8.2 9.1 9.6
1. Skala Nominal
Skala pengukuran yang menyatakan
kategori (penamaan; nomos=nama), kelompok atau klasifikasi dari konstruk yang diukur dalam bentuk variabel.
Contoh:
Jenis kelamin merupakan variabel yang terdiri dari dua ketegori: pria dan wanita.
Skala pengukuran jenis kelamin dapat dinyatakan dengan angka: 1 = Pria, 2 = Wanita
1. Skala Nominal
Skala nominal bersifat saling meniadakan (mutually exclusive):
Contoh : responden hanya memiliki kategori pria saja atau wanita saja.
Skala nominal bersifat collectively
exhaustive yaitu tidak ada kategori yang lain kecuali dinyatakan dalam skala
nominal.
Contoh : variabel yang memiliki mutually exclisive dan colectively exhaustive adalah status perkawinan dan agama yang dianut responden.
2. Skala Ordinal
Merupakan salah satu jenis pengukuran
dimana angka dikenakan terhadap data berdasarkan urutan dari objek.
Skala yang selain mengandung unsur
kategori/penamaan juga menunjukkan peringkat/urutan
Skala ini tidak menunjukan jarak dan interval
2. Skala Ordinal
Disini angka 2 lebih besar dari 1, bahwa angka 3 lebih besar dari 2 maupun 1.
Angka 1, 2, 3, adalah berurut, dan
semakin besar angkanya semakin besar propertinya.
Contoh :
Angka 1 untuk mewakili mahasiswa tahun
pertama, 2 untuk tahun kedua, 3 untuk tahun ketiga, dan 4 untuk mahasiswa senior.
3. Skala Interval
Merupakan salah satu jenis pengukuran
dimana angka-angka yang dikenakan memungkinkan kita untuk
membandingkan ukuran dari selisih antara angka-angka.
Skala yang menyatakan kategori,
peringkat dan jarak konstruk yang diukur.
Skala ini menggunakan konsep jarak yang
sama (equality interval)karena skala ini tidak menggunakan angka nol sebagai titik awal perhitungan.
3. Skala Interval
Contoh
Misalnya temperature yang rendah pada suatu
hari adalah 40oF dan temperature yang tinggi
adalah 80oF.
Disini kita tidak dapat mengatakan bahwa
temperatur yang tinggi dua kali lebih panas
dibandingkan temperatureyang rendah, karena jika skala Fahrenheit menjadi skala Celsius,
dimana C = (5F – 160) / 9, sehingga
temperature yang rendah adalah 4,4oC dan
4. Skala Rasio
Merupakan salah satu jenis pengukuran
yang memiliki nol alamiah atau nol
absolute, sehingga memungkinkan kita
membandingkan magnitude angka-angka absolute.
Skala yang menunjukan kategori,
peringkat, jarak dan perbandingan objek yang diukur.
Dalam skala ratio nol memiliki makna empiris absolute yaitu tidak satu pun dari properti yang diukur benar-benar eksis.
4. Skala Rasio
Contoh
Tinggi dan berat adalah dua contoh nyata disini.
Seseorang yang memiliki berat 100 kg boleh dikatakan dua kali lebih berat dibandingkan seseorang yang memiliki berat 50 kg, dan seseorang yang memiliki berat 150 kg tiga
kali lebih berat dibandingkan seseorang yang
Skala Pengukuran
Scale Basic Characteristics Common Examples Marketing ExamplesNominal Numbers identify & classify objects
Social Security nos., numbering of football players
Brand nos., store types
Percentages, mode
Chi-square, binomial test
Ordinal Nos. indicate the relative positions of objects but not the magnitude of differences between them Quality rankings, rankings of teams in a tournament Preference rankings, market position, social class Percentile, median Rank-order correlation, Friedman ANOVA
Ratio Zero point is fixed, ratios of scale values can be compared
Length, weight Age, sales, income, costs Geometric mean, harmonic mean Coefficient of variation Permissible Statistics Descriptive Inferential Interval Differences between objects Temperature (Fahrenheit) Attitudes, opinions, index Range, mean, standard Product-moment
Teknik Penskalaan
Comparative scales involve the direct comparison of stimulus objects.
Comparative scale data must be
interpreted in relative terms and have only
ordinal or rank order properties.
In noncomparative scales, each object is scaled independently of the others in the stimulus set. The resulting data are
Teknik Penskalaan
Paired Comparison Scaling A respondent is presented with two objects and
asked to select one according to some criterion.
The data obtained are ordinal in nature.
Paired comparison scaling is the most widely
used comparative scaling technique.
With n brands, [n(n - 1) /2] paired comparisons
are required
Under the assumption of transitivity, it is possible
to convert paired comparison data to a rank order.
Teknik Penskalaan
Paired Comparison ScalingTeknik Penskalaan
Skala Likert Merupakan teknik self report bagi
pengukuran sikap dimana subjek diminta untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap
masing-masing pernyataan.
Skala likert adalah salah satu teknik pengukuran sikap yang paling sering digunakan dalam riset pemasaran.
Teknik Penskalaan
Skala Likert Urutan untuk skala ini umumnya
menggunakan lima angka penilaian yaitu (1) Sangat setuju
(2) setuju
(3) Netral (tidak pasti) (4) Tidak setuju
Teknik Penskalaan
Skala Likert 6. 5. 4. 3. 2. 1. ________ ________ ________ ________ ________ The auction site supportsystem is confusing ________ ________ ________ ________ ________ The auction site is not
careful with personal information
________ ________
________ ________
________ The auction site responds
to complaints quickly ________ ________ ________ Agree ________ ________ ________ Strongly Agree ________ ________ ________ The auction site commission
is reasonable
________ ________
________ User registration
is complex at this site
________ ________
________ The online auction site
contains an abundance of exhibits
Neither Agree nor Disagree Disagree Strongly Disagree
Teknik Penskalaan
Teknik Penskalaan
Skala semantic differential
Merupakan salah satu teknik self report untuk pengukuran sikap dimana subjek diminta memilih satu kata sifat atau frase dari sekelompok pasangan kata sifat atau pasangan frase yang disediakan yang
paling mampu menggambarkan perasaan mereka terhadap suatu objek.
Teknik Penskalaan
Skala semantic differential
Misalnya kita kembali menggunakan persoalan pengukuran sikap cutomer terhadap bank.
Contoh Kasus Riset Pemasaran
Harris Interactive:U.S. Based Survey Six Dimensions of Reputation Reputation Workplace Environment Products and Services Emotional Appeal Financial Performance Social Responsibility Vision and Leadership
Contoh Kasus Riset Pemasaran
20 Attributes of the Six Dimensions Measured Using a 7 Point Scale
Contoh Kasus Riset Pemasaran
20 Attributes of the Six Dimensions Measured Using a 7 Point Scale
Pengujian hasil pengukuran
1.
Validitas
Konten
Konstruk
Relasi kriteria
2.
Reliabilitas
Pengujian hasil pengukuran
Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid, valid artinya ketepatan dan kecermatan
mengukur atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur sebuah variable yang akan diukur.
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir pertanyaan dalam
suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.
Pengujian hasil pengukuran
Uji Validitas
1.Validitas konten
Validitas yang diperhitungkan melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional.
2.Validitas konstruk
Validitas yang menunjukkan sejauhmana alat ukur mengungkap suatu konstruk teoritis yang hendak diukurnya
Pengujian hasil pengukuran
3. Validitas Berdasar Kriteria• Pendekatan validitas berdasarkan kriteria
menghendaki tersedianya kriteria eksternal yang dapat dijadikan dasar pengujian suatu alat ukur.
• Suatu kriteria adalah variabel perilaku yang akan
diprediksikan oleh suatu alat skor.
• Untuk melihat tingginya validitas berdasar kriteria, maka dilakukan perhitungan korelasi antara skor alat ukur dengan skor kriteria.
• Validitas berdasar kriteria menghasilkan dua macam
validitas, yaitu validitas prediktif (predictive validity) dan validitas konkruen (concurrent validity).
Pengujian hasil pengukuran
Uji Validitas Dengan SPSS
Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan, dan hasilnya dapat dilihat
melalui hasil r-hitung yang dibandingkan dengan r-tabel, dimana r-tabel.
Jika r-tabel < r-hitung maka valid
Pengujian hasil pengukuran
Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Kehandalan yang menyangkut
kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda.
Pengujian hasil pengukuran
Uji Reliabilitas dengan SPSS
SPSS memberikan fasilitas untuk
mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha.
Data akan reliable bila nilai alpha lebih besar dari pada nilai pada Table R.
Pengujian hasil pengukuran
Uji Reliabilitas dengan SPSS
Misalkan hasil output pengolahan data menghasilkan nilai alpha = 0.791