24 BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan hal terkait metode penelitian yang dilakukan.
Beberapa hal yang akan dibahas adalah pendekatan penelitian, rancangan penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi variabel penelitian, hipotesis penelitian, partisipan penelitian, dan metode analisis.
1.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuntitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analasis data dengan menggunakan perhitungan statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesi yang telah diterapkan (Sugiyono, 2013). Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non- eksperimental. Metode penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner.
1.2 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian metode asosiatif, karena peneliti ingin mengetahui hubungan antara trait mindfulness dengan dimensi-dimensi regulasi emosi pada remaja panti asuhan.
Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2013).
Pengujian hipotesis asosiatif menggunakan teknik analisis data statistik regresi sederhana.
1.3 Identifikasi Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel Bebas atau Independen
Variabel Bebas (Independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2013). Pada penelitian ini, variabel bebas (independen) adalah trait mindfulness.
25 3.3.2 Variabel Terikat atau Dependen
Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Pada penelitian ini, variabel terikat (dependen) adalah regulasi emosi.
3.4 Definisi Variabel Penelitian 3.4.1 Definisi Konseptual
a. Definisi Konseptual Trait Mindfulness
Trait mindfulness adalah peningkatan kesadaran penuh dengan berfokus pada pengalaman saat ini (present-moment awareness) serta penerimaan tanpa memberikan penilaian (nonjudgemental acceptance).
Terdapat dua komponen utama trait mindfulness yaitu awareness dan attention (Brown & Ryan, 2003)
b. Definisi Konseptual Regulasi Emosi
Regulasi emosi dapat didefinisikan sebagai proses dimana seseorang berusaha mempengaruhi emosi yang dirasakan, kapan perlu merasakan emosi tersebut, dan bagaimana ia mengalami dan mengekspresikan emosi tersebut (Gross, 2002). Menurut Gross dan John (2003), terdapat dua jenis strategi regulasi emosi spesifik yang digunakan individu untuk meregulasi emosi yaitu cognitive reappraisal dan expressive suppression.
3.4.2 Definisi Operasional
a. Definisi Operasional Trait Mindfulness
Trait mindfulness subjek penelitian dapat dilihat dari setiap skor dimensi trait mindfulness yang terdiri dari dimensi awareness dan attention (Brown & Ryan, 2003). Semakin tinggi skor pada tiap dimensi yang didapat individu, maka semakin baik pula dimensi-dimensi trait mindfulness yang dimiliki individu. Begitu sebaliknya, semakin rendah skor pada tiap dimensi yang didapat individu, maka semakin buruk dimensi-dimensi trait mindfulness yang dimiliki individu. Trait
26 mindfulness diukur berdasarkan skala Mindful Attention Awareness Scale (MAAS).
b. Definisi Operasional Regulasi Emosi
Regulasi emosi subjek dapat dilihat dengan menggunakan kuesioner yang mengukur perbedaan dari setiap individu terdiri dari dua strategi regulasi emosi yaitu cognitive reappraisal dan expressive supression (Gross, 2013). Semakin tinggi skor pada tiap dimensi yang didapat subjek, maka semakin tinggi pula regulasi emosi antara cognitive reappraisal dan expressive supression, maka individu cendrung menggunakan strategi regulasi emosi tersebut. Variabel regulasi emosi dapat diukur dengan menggunakan kuesioner Emotion Regulation Questionnaire (ERQ).
3.5 Hipotesis Penelitian
Ha1 : Trait mindfulness dapat berperan terhadap dimensi regulasi emosi cognitive reappresial pada remaja panti asuhan secara signifikan.
Ha2 : Trait mindfulness dapat berperan terhadap dimensi regulasi emosi expressive suppression pada remaja panti asuhan secara signifikan.
3.6 Partisipan Penelitian 3.6.1 Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek (Sugiyono, 2013).
Pada penelitian ini populasi yang akan diambil adalah ramaja yang berusia antara 11-20 tahun (Sarwono, 2000) yang berada di panti asuhan.
Alasan peneliti mengambil populasi dengan usia tersebut karena rentang usia tersebut merupakan masa transisi dimana untuk memenuhi tugas perkembangannya, remaja panti asuhan harus mampu mencapai kemandirian emosional, mampu mengembangkan komunikasi interpersonal, belajar bergaul dengan teman sebaya, memiliki tanggung
27 jawab sosial dan mampu mengendalikan diri. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja awal sampai remaja akhir yang berada di Indonesia.
3.6.2 Sampel dan Karakteristik Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009). Menurut Roscoe (dalam Sugiyono, 2009) ukuran sampel yang layak adalah antara 30-500 partisipan. Pada penelitian ini sample yang digunakan adalah 68 remaja panti asuhan.
Karakteristik sampel yang digunakan yaitu :
1. Remaja yang tinggal di panti asuhan dengan rentang usia remaja awal (11 – 14 tahun), remaja madya (15 – 17 tahun), dan remaja akhir (18 – 20 tahun).
2. Remaja yang tinggal di panti asuhan JABODETABEK.
3.7 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi (Sugiyono, 2013). Berdasarkan pertimbangan peneliti, partisipan dipilih berdasarkan kedekatan jarak dengan peneliti namun tetap mempertimbangkan kriteria partisipan. Maka peneliti memutuskan untuk menggunakan teknik convenience sampling. Convenience sampling merupakan salah satu teknik sampling yang cara mengumpulkan informasi dari elemen- elemen populasi yang tersedia dengan tidak perlu susah payah (Sarwoko, 2007).
3.8 Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua alat ukur hasil adaptasi yaitu alat ukur trait mindfulness dan alat ukur regulasi emosi. Kedua alat ukur yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data.
Kuesioner ini berbentuk laporan diri dimana subjek merespon sesuai dengan dirinya.
3.8.1 Alat Ukur Trait Mindfulness : Mindful Attention Awareness Scale (MAAS)
28 Skala rasa kesadaran dalam penelitian ini akan menggunakan Mindful Attention Awareness Scale (MAAS). Alat ukur MAAS merupakan skala unidimensi yang terdiri dari 15 item yang mengukur komponen
“awareness” dan “attention” (Brown & Ryan, 2003). Penelitian sebelumnya oleh Brown dan Ryan (2003) didapatkan hasil reliabilitas sebesar α=0,82 dan uji validitasnya dengan nilai terendah r=0,25.
Alat ukur MAAS telah melalui proses terjemahan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Penerjemahan alat ukur telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya dengan menggunakan penerjemah Universitas YARSI yang sudah bersertifikat. Kemudian melakukan diskusi hasil terjemahan dengan peneliti lain sejumlah 2 orang yang berprofesi di bidang psikologi atau biasa disebut expert judgment. Proses-proses tersebut adalah prosedur untuk adaptasi yang sesuai dengan kaidah ilmiah yang telah dilakukan oleh Fourianalistyawati dan Hidayat (2017). Alat ukur tersebut sudah di uji reliabilitaasnya dan validitasnya.
Table 3.1 Blue-print Skala Mindful Attention Awareness Scale (MAAS)
Dimensi Nomor Aitem Favorable /
Jumlah item Contoh
Unfavorable Aitem
Awareness 1, 3, 6, 7, 10, 11,
13, 15 Unfavorable 8
Saya melakuka pekerjaan atau tugas secara otomatis, tanpa
menyadari apa yang sedang saya lakukan.
Attention 2, 4,5, 8, 9, 12, Unfavorable 7 Saya sangat
29
14 terfokus pada
tujuan yang ingin saya capai
sehingga saya kehilangan sentuhan akan apa yang saya lakukan sekarang untuk
mencapainya.
Total 15
Skala ini terdiri dari 15 aitem dengan menggunakan skala jawaban yang terdiri dari enam pilihan jawaban dimulai dari 1-6 (Hampir selalu, sangat sering, agak sering, agak jarang, sangat jarang, hampir tidak pernah). Skor yang tinggi menunjukkan tingginya tingkat rasa kesadaran dan sebaliknya, skor yang rendah menunjukkan tingkat rasa kesadaran yang rendah pada seseorang.
3.8.2 Skoring Skala Mindful Attention Awareness Scale (MAAS) Table 3.2 Skoring Skala Mindful Attention Awareness Scale (MAAS)
Jawaban Skoring aitem Unfavorable
Hampir selalu 1
sangat sering 2
agak sering 3
agak jarang 4
sangat jarang 5
hampir tidak pernah 6
30 3.8.3 Alat Ukur Regulasi Emosi
Alat ukur untuk mengukur regulasi emosi dengan menggunakan Emotion Regulation Questionnaire (Gross & John, 2003). Alat ukur ini berbentuk kuesioner untuk mengukur kecenderungan individu dalam meregulasi emosi mereka. Terdapat dua aspek yang diukur pada kuesioner tersebut, antara lain cognitive reappraisal dan expressive suppression di mana total aitem berjumlah 10 aitem. Dari seluruh aitem akan di rating atau diberinilai dengan 7 poin skala likert dari rating atau nilai 1 (sangat tidak setuju) sampai rating atau nilai 7 (sangat setuju). Penelitian sebelumnya oleh Gross dan John (2003) didapatkan hasil reliabilitas pada cognitive reappraisal yaitu, α=0,79 dan expressive suppression yaitu, α=0,73. Uji validitasnya menggunakan faktor analisis dan didapatkan dua dimensi dengan nilai rata-rata r=0,69.
Alat ukur ERQ telah melalui proses terjemahan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Penerjemahan alat ukur telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya dengan menggunakan penerjemah Universitas YARSI yang sudah bersertifikat. Kemudian melakukan diskusi hasil terjemahan dengan peneliti lain sejumlah 2 orang yang berprofesi di bidang psikologi atau biasa disebut expert judgment. Proses-proses tersebut adalah prosedur untuk adaptasi yang sesuai dengan kaidah ilmiah yang telah dilakukan oleh Brebahama dan Putri (2016). Alat ukur tersebut sudah di uji reliabilitaasnya dan validitasnya.
Tabel 3.3 Blue-print Emotion Regulation Questionnaire (ERQ)
No. Aspek Dimensi Nomor Aitem
1 Regulasi Emosi Cognitive Reappraisal 1,3,5,7,8,10
2 Expressive Suppression 2,4,6,9
Total 10
3.8.4 Skoring Emotion Regulation Questionnaire (ERQ)
1---2---3---4---5---6---7
31
Sangat Netral
Sangat Tidak
Setuju
Setuju
3.9 Teknik Uji Reliabilitas dan Validitas
3.9.1 Teknik Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas memiliki berbagai penamaan lain seperti konsisten, keterandalan, keterpercayaan, kestabilan, dan sebagainya. Namun, pengertian utama dari reliabilitas adalaha sejauh mana hasil dari suatu proses pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2012). Metode reliabilitas yang digunakan adalah single trial yang merupakan pengukuran menggunakan satu tes yang hanya sekali dilakukan pada sekelompok subjek yang bertujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian dalam tes dan melihat skor aitem atau bagian dalam tes bukan untuk melihat skor tes. Teknik yang akan digunakan peneliti adalah teknik Cronbach’s Alpha. Standarisasi batas kelayakan yang digunakan untuk uji reliabilitas sebesar 0,6 (Ghazali, 2002).
3.9.2. Teknik Uji Validitas
Validitas merupakan keakuratan suatu tes atau alat ukur dalam mengukur apa yang hendak diukur, dimana dapat dikatakan validitas apabila suatu pengukuran menghasilkan data secara akurat memberikan suatu gambaran mengenai variabel yang hendak diukur (Azwar, 2012).
Metode validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang merupakan proses sejauhmana hasil pengukuran melalui aitem-aitem tes berkolerasi dengan teoretik dapat mengungkapkan suatu trait yang hendak diukur (Azwar, 2012). Teknik uji validitas konstruk penelitian ini menggunakan corrected item-total correlation. Nisfianoor (2009) menyatakan bahwa suatu aitem memiliki validitas yang baik jika memiliki nilai koefisien ≥0,2.
3.9.3. Analisis item
32 Analisis aitem merupakan pengujian terhadap karakteristik masing- masing aitem yang akan menjadi bagian dari tes dimana aitem yang tidak memenuhi persyaratan tidak dapat diikutkan dalam bagian dari tes. Aitem- aitem yang telah dianalisis dan diuji dapat menguji reliabilitas dan validitas (Azwar, 2012). Teknik analisis aitem yang digunakan pada penelitian ini adalah korelasi aitem total. Teknik akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total (koefisien corrected item total correlation) dan dianggap valid apabila memiliki koefisien korelasi aitem total ≥0.2 (Nisfianoor, 2009).
3.10 Hasil Pengujian Alat Ukur
3.10.1 Mindful Attention Awareness Scale (MAAS)
Berdasarkan uji reliabilitas dan uji validitas alat ukur Mindful Attention Awareness Scale (MAAS) yang telah diuji cobakan kepada 30 responden, diperoleh hasil bahwa keseluruhan aitem memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,887, sehingga dinyatakan memiliki reliabilitas yang baik karena melebihi nilai koefisien yang ditetapkan, yaitu 0,6. Selain itu, diperoleh koefisien validitas pada masing-masing aitem dengan rentang 0,178 hingga 0,790, sehingga keseluruhan aitem dinyatakan memiliki validitas yang baik karena melebihi nilai koefisien yang ditetapkan, yaitu 0,2. Oleh karena itu, keseluruhan 15 aitem dapat digunakan sebagai instrument penelitian untuk proses pengambilan data.
Tabel 3.4 Mindful Attention Awareness Scale (MAAS)
Alat Ukur Reliabilitas Validitas
MAAS 0,887 0,178 – 0,790
3.10.2 Emotion Regulation Questionnaire (ERQ)
Berdasarkan uji reliabilitas dan uji validitas alat ukur Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) yang telah diuji cobakan kepada 30 responden, diperoleh hasil bahwa keseluruhan aitem memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,678 untuk cognitive reappraisal dan 0,473 untuk expressive suppression, sehingga dinyatakan memiliki reliabilitas yang
33 baik karena melebihi nilai koefisien yang ditetapkan, yaitu 0,7. Selain itu, diperoleh koefisien validitas pada masing-masing aitem dengan rentang nilai untuk cognitive reappraisal 0,157 hingga 0,593 dan rentang nilai untuk expressive suppression 0,121 hingga 0,426 sehingga keseluruhan aitem dinyatakan memiliki validitas yang baik karena melebihi nilai koefisien yang ditetapkan, yaitu 0,2. Oleh karena itu, keseluruhan 10 aitem dapat digunakan sebagai instrument penelitian untuk proses pengambilan data.
Tabel 3.5 Emotion Regulation Questionnaire (ERQ)
Alat Ukur Reliabilitas Validitas
Regulasi Emosi
Cognitive Reappraisial Expressive Suppression
0,678 0,473
0,157 – 0,593 0,121 – 0,426
3.11 Metode Analisis Data
3.11.1. Uji Normalitas
Penelitian ini akan melakukan uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang didapatkan berdistribusi normal atau tidak. Data dapat dikatakan terdistibusi normal apabila memiliki nilai signifikansi p≥0,05 (Sugiyono, 2012).
3.11.2. Uji Linearitas
Uji linearitas merupakan pengujian apakah antara variabel independen dan dependen membentuk garis linear atau tidak (Sugiyono, 2012). Pengujian ini merupakan pengujian yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan analisis regresi karena jika tidak linear maka analisis regresi tidak dapat dilakukan (Sugiyono, 2012). Hasil uji linearitas dilihat dari nilai sig. (p) dengan ketentuan p≤0,05 terdapat linear antara dua variabel sedangkan p≥0,05 tidak terdapat linear antar dua variabel dalam penelitian ini dan tidak dapat melanjutkan ke tahap uji regresi.
34 3.11.3 Uji Regresi
Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen apabila nilai variabel independen dimanipulasi atau dinaik-turunkan (Sugiyono, 2012). Analisis regresi dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear sederhana. Analisis regresi linear sederhana didasarkan pada hubungan fungsional atau kausal satu variable independen dengan satu variable dependen (Sugiyono, 2012).
Berikut adalah rumus regresi yang akan digunakan, yaitu : Y= a + bX
Y = Variabel Response atau Variabel Terikat (Dependent) a = Konstanta
b = Koefisien regresi (kemiringan); besaran Response yang ditimbulkan oleh Predictor.
X = Variabel Predictor atau Variabel Bebas (Independent)
3.11.4 Uji Beda
Uji beda dilakukan untuk mengetahui gambaran distribusi responden berdasarkan karakteristik demografis responden dan regulasi emosi. Uji beda dalam penelitian ini menggunakan teknik t-test dan anova. Uji t-test dilakukan untuk mengetahui perbedaan pada dua kategori sample independen dan untuk uji anova untuk mengetahui perbedaan dari lebih dari dua kategori sample independen.