20 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian kuantitatif menghasilkan data deskriptif dengan hubungan sebab akibat antar variabel yang dapat menghasilkan kesimpulan dalam pengumpulan dan pengelolaan data dengan penggunaan teknik statistik (Priyono, 2016). Menurut Silaen (2018), penelitian kuantitatif merupakan prosedu penelitian yang dapat menghasilkan data berupa angka yang biasanya pada umumnya dianalisis menggunakan statistik deskriptif atau inferensial.
Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi ataupun sampel (Sugiyono, 2019). Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek yang memiliki kuantitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2019). Silaen (2018), menyatakan bahwa populasi merupakan keseluruhan dari objek yang memiliki sifat-sifat tertentu. Menurut Sekaran dan Bougie (2016), populasi mengacu kepada seluruh kelompok orang, peristiwa, atau hal-hal menarik yang ingin diselidiki oleh peneliti.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang
21 tergabung dalam tim bola basket pada tingkat Universitas di Kota Surabaya. Populasi pada penelitian ini berjumlah 105 responden.
Jumlah populasi ini didapatkan dari jumlah tim bola basket di Surabaya yang sering berpartisipasi dalam kompetisi yakni sebanyak 7 tim dikali dengan jumlah anggota 15.
3.2.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi menurut Sugiyono (2018). Sampel merupakan sebagian dari populasi yang didapatkan dengan cara tertentu (Silaen, 2018). Menurut Sekaran dan Bougie (2016), dengan mempelajari sampel, peneliti harus dapat menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan untuk populasi yang diminati. Non-probability sampling merupakan teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini dengan model purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dibatasi pada jenis orang tertentu yang dapat memberikan informasi yang diinginkan, baik karena hanya mereka yang memilikinya ataupun sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti. Pada purposive sampling terdapat dua jenis utama, yaitu judgement sampling dan quota sampling. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Responden merupakan bagian dari anggota tim bola basket di Universitas di Surabaya
22 2. Responden merupakan mahasiswa universitas swasta di
Surabaya
3. Responden pernah mengikuti kompetisi minimal sebanyak 1x 4. Responden berusia antara 19 hingga 23 tahun.
5. Laki-laki atau perempuan.
Pemilihan sampel didasari oleh kriteria-kriteria di atas guna menunjang hasil dari penelitian yang dilakukan. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa yang tergabung dalam tim bola basket Universitas swasta di Surabaya.
Keterangan:
N = Ukuran populasi atau jumlah elemen dalam populasi
n = besar sampel
e = batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Berdasarkan perhitungan di atas, sampel pada penelitian ini berjumlah 83 responden. Jumlah sampel tersebut didapatkan berdasarkan jumlah populasi yang sudah diketahui.
23 3.3 Jenis Data, Sumber Data, dan Skala Pengukuran
Data kuantitatif merupakan data yang dijabarkan dalam bentuk angka (Sugiyono, 2015). Menurut Sekaran dan Bougie (2016), data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka yang pada umumnya dikumpulkan melalui pertanyaan-pertanyaan terstruktur. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif diperoleh dengan cara secara langsung dari objek penelitian.
Objek penelitian ini adalah atlet yang bergabung dengan tim bola basket putri di Universitas Swasta di Surabaya.
Sumber data primer merupakan data yang diberikan kepada peneliti atau pengumpul data (Sugiyono, 2016). Adapun data sekunder merupakan sumber data yang dapat memberikan data bagi peneliti dengan media orang lain ataupun dokumen (Sugiyono, 2016). Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan sekunder. Pada penelitian ini, data tersebut dikumpulkan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa yang tergabung dalam tim bola basket Universitas swasta di Surabaya dengan batasan pemain basket yang sudah pernah berpartsipasi dalam tim kompetisi antar mahasiswa dengan periode kurang lebih 1 tahun. Jurnal penelitian terdahulu, website, dan buku merupakan data sekunder pada penelitian ini.
Menurut Siregar (2016), skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi individu tentang suatu objek. Skala Likert digunakan unuk pengukuran sikap, persepsi, serta pendapat seseorang maupun kelompok terhadap suatu potensi (Sugiyono, 2017). Skala yang
24 digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Pada penelitian ini, semua variabel menggunakan 5 pilihan dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju.
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Cukup Setuju (CS) 4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
3.4 Variabel dan Definisi Operasional
Variabel penelitian merupakan konsep yang memiliki beberapa nilai atau variasi nilai, yakni sebuah sifat, karakteristik, ataupun fenomena yang bisa menunjukkan sesuatu agar dapat diamati atau diukur dengan nilai yang bervariasi (Silaen, 2018). Variabel merupakan atribut, obyek atau kegiatan yang memiliki variasi yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018). Variabel penelitian dibagi menjadi dua yaitu, variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Variabel independen merupakan variabel yang menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2018). Vairabel dependen merupakan variabel yang menjadi akibat dikarenakan adanya variabel bebas. Variabel independen pada penelitian ini adalah coach leadership (X1) dan motivasi (X2). Achievement (Y) merupakan variabel dependen pada penelitian ini.
25 Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Variabel Indikator Sumber Kepemimpinan
Pelatih
Kepemimpinan pelatih merupakan dasar serta perlu memberikan penekanan yang sungguh-sungguh pada pembentukkan efektivitas seorang pelatih kredibel yang dapat membawa kesuksesan pada tim.
1. Training and Instruction 2. Democratic 3. Autocratic 4. Social Support 5. Positive Feedback
Chiu et al.
(2016)
Motivasi Motivasi merupakan hal yang mendasari perilaku manusia menurut Self- determination Theory
1. Intrinsic Motivation 2. External
Regulation 3. Introjected Regulation 4. Identified
Regulation 5. Integrated
Regulation 6. Amotiv ation
Pelletier et al. (2017)
Prestasi Achievement merupakan tujuan atau fokus kognitif dari aktivitas yang berhubungan dengan bakat. Faktor yang menunjang pencapaian prestasi pada atlet, yaitu: faktor fisik, teknik, dan psikologis.
1. Task – Approach 2. Self –
Approach 3. Other -
Approach
Lower and Turner, 2016
Sumber: data diolah, 2021
3.5 Prosedur Pengumpulan Data
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dengan memberi pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2018).
Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti menyusun angket terlebih dahulu sebelum diberikan kepada responden. Media yang digunakan peneliti dalam pengambilan data menggunakan media online yaitu google form. Setelah google form dibuat, peneliti menyebarkan link kepada responden yang memenuhi kriteria penelitian dengan menggunakan bantun sosial media seperti Line, Instagram, dan Whatsapp. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan April sampai dengan waktu yang disesuaikan oleh peneliti.
26 3.6 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan SPSS.
3.6.1 Uji Deskriptif
Menurut Sugiyono (2016), metode analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya. Metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendapatkan gambaran sistematis yang faktual dan akurat mengenai fakta, sifat, dan hubungan antara indikator-indikator pada variabel penelitian.
3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1.1 Uji Validitas
Uji validitas menurut Priyatno (2017) digunakan untuk mengetahui kecermatan masing-masing item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pada penelitian ini akan digunakan uji pearson correlation. Jika r hitung > r tabel dapat dikatakan bahwa item pada kuesioner valid.
3.6.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Priyatno (2017) bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen pada penelitian memperlihatkan hasil yang bisa dipercaya serta konsisten walaupun dilakukan pengukuran berkali-kali dengan alat
27 ukur yang sama. Uji ini dilakukan ketika penelitian dapat melewati uji validitas. Pada uji reliabilitas, instrumen dapat dinyatakan reliabel jika Cronbach Alpha > 0,6.
3.6.3 Uji Asumsi Klasik 3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas penting untuk dilakukan menurut Priyatno (2017). Apabila data terdistribusi normal maka data penelitian dapat mewakili popualasi dari penelitian.
Pada penelitian ini, digunakan Uji Kolmogrov-Smirnov.
Nilai signifikansi menjadi kriteria normalitas data apabila nilai signifikansi melebihi 0,05 dapat dikatakan bahwa data terdistribusi secara normal.
3.6.2.2 Uji Multikolinearitas
Setelah dilakukan uji normalitas, tahapan berlanjut ke uji multikolinearitas. Tahap ini berfungsi untuk menemukan adanya korelasi antar variabel baik independen maupun dependen. Uji ini dilakukan dengan melihat nilai tolerance serta Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Priyatno (2017), multikolinearitas tidak bermasalah jika nilai tolerance > 0,1 serta nilai VIF < 10.
3.6.2.3 Uji Heterokedastisitas
Pada penelitian ini, uji heterokedastisitas yang digunakanv BGV yaitu uji Glejser. Uji heteroskedastisitas adalah pengujian untuk seluruh varian
28 residual yang bervariansi di mana model yang seharusnya tidak mengalami heteroskedastisitas (Priyatno, 2017). Nilai signifikansi variabel bebas < 0,05 maka dapat dikatakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model penelitian.
3.6.2.4 Uji Linearitas
Uji linearitas memiliki tujuan untuk mengetahui adanya hubungan linear secara signifikan diantara variabel- variabel. Pengambilan keputusan dalam uji ini dilakukan dengan melihat dua nilai yaitu nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa adanya hubungan yang linear menurut Priyatno (2017).
3.6.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda merupakan analisis dengan tujuan untuk mencari tahu pengaruh ataupun hubungan linear antar variabel independen dan dependen. Persamaan analisis regresi linear berganda untuk penelitian ini, yaitu:
29 Keterangan :
Variabel Achievement Koefisien konstanta
Koefisien regresi variabel coach leadership Variabel coach leadership
Koefisien regresi variabel motivasi Variabel motivasi
Residu / Error 3.6.5 Uji Hipotesis
3.6.4.1 Uji F
Mengetahui pengaruh dari variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat merupakan fungsi dari Uji F ini. Pada uji ini terdapat dua cara untuk mengetahui pengaruhnya dengan melihat nilai signifikansi atau nilai F hitung. Menurut Priyatno (2017), jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 ataupun nilai F hitung lebih besar dari F tabel maka semua variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
3.6.4.2 Uji t
Uji t dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Menurut Priyatno (2017), variabel bebas berpengaruh signifikan secara parsial
30 terhadap variabel terikat apabila nilai signifikansi diatas 0,05.
3.6.4.3 Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Uji koefisien korelasi (R) dilakukan untuk mengukur kekuatan hubungan antara 2 variabel atau lebih, di mana jika nilainya mendekati 1 maka artinya hubungannya antara keduanya semakin kuat, tetapi jika nilainya mendekati 0 maka artinya hubungannya semakin lemah (Priyatno, 2017). Sedangkan uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen dapat menggambarkan variabel dependen, di mana jika nilainya mendekati 1 menunjukkan pengaruh yang kuat, dan nilai yang mendekati 0 menunjukkan pengaruh yang lemah (Priyatno, 2017:142).
3.6.6 Analisis Jalur
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis jalur (path analysis). Digunakan untuk menganalisis pola hubungan diantara variabel. Model ini untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap varabel terikat (endogen) Sani dan Maharani (2018) Masih menurut Ridwan bahwa koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang distandartkan, yaitu koefisien regresi yang
31 dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku (Z- score). Analisis ini dibantu dengan bantuan software SPSS v16, dengan ketentuan uji F pada Alpha = 0,05 atau p ≤ 0,05 sebagai taraf signifikansi F (sig. F) sedangkan untuk uji T taraf signifikansi Alpha = 0,05 atau p ≤ 0,05 yang dimunculkan kode (sig.T) dimana hal tersebut digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh tidak langsung dari variabel bebas terhadap variabel terikat Sani dan Maharani (2018)
Tahapan dalam melakukan analisis menggunakan analisis jalur (path analysis) menurut Solimun (2002, dalam Sani dan Maharani, 2018) adalah sebagai berikut:
1. Merancang model berdasarkan konsep dan teori Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah yaitu:
a) anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari variable bebas (Coach Leadership, Motivasi) terhadap variabel terikat (Achievements)
b) anak panah yang menyatakan pengaruh tidak langsung antara variable bebas (Coach Leadership, Motivasi) terhadap variabel terikat (Achievements)
32
P1 P2
P3 Gambar 3.1: Analisis Jalur
Sumber: Peneliti, 2021
Berdasarkan gambar di atas setiap nilai P menggambarkan jalur dan koefisien jalur antar variabel. Dari diagram jalur di atas pula didapatkan persamaan strukturalnya yaitu terdapat dua kali pengujian regresi sebagai berikut:
a) Pengaruh langsung : X = a + B1X
b) Pengaruh tidak langsung : Y = a + B1X + B2X Keterangan:
Y : Variabel dependen yaitu Achievements
X1 : Variabel independen (variabel bebas) yaitu Coach Leadership
B1 : Koefisien regresi a : Koefisien konstanta
X2 : Variabel independen (variabel bebas) yaitu Motivasi 2. Pemeriksaan terhadap asumsi yang mendasari Asumsi yang
mendasari path adalah sebagai berikut:
a. Hubungan antar variabel bersifat linier dan adaptif (mudah menyesuaikan diri)
b. Hanya model rekursif yang dapat dipertimbangkan yaitu hanya system aliran kausal. Sedangkan pada
33 model yang mengandung causal resiprokal tidak dapat dilakukan analisis jalur.
c. Variabel endogen setidaknya dalam ukuran interval.
d. Observed variabel diukur tanpa kesalahan (instrument pengukuran valid dan reliabel).
e. Model yang dianalisis dispesifikasikan dengan benar berdasarkan teori-toeri dan konsep-konsep yang relevan.