40
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Riwayat Organisasi 3.1.1 Sejarah Organisasi
Dinas Pekerjaan Umum adalah suatu kedinasan pemerintahan yang bergerak dibidang pekerjaan umum khususnya didaerah Ibukota Jakarta yang biasa disebut dengan DPU DKI Jakarta, berdasarkan keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 170 Tahun 2002 tentang Organisasi Dan Tata Kerja DPU DKI Jakarta. Dinas Pekerjaan Umum berlokasi di Jalan Taman Jatibaru No. 1 Jakarta 10150 telepon (021)3803302.
DPU memiliki tugas pokok yang meliputi Pembinaan, Pengembangan dan Pengaturan. Pembinaan menangani kegiatan bidang pekerjaan umum meliputi penentuan sasaran dan pewujudan sasaran. Pengembangan menangani kegiatan peningkatan, pengusahaan, dan perluasan kerja sedangkan Pengaturan menangani kegiatan perundang-undangan.
Dinas Pekerjaan Umum mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran Dinas Pekerjaan Umum; b. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan;
c. Penyusunan perencanaan umum, perumusan rencana operasional, dan penyusunan peraturan perundang-undangan lingkup pekerjaan umum; d. Penyusunan pedoman dan standar teknis, pelayanan masyarakat,
peningkatan kualitas dan pemberdayaan sumber daya manusia serta penelitian dan pengembangan lingkup pekerjaan umum;
e. Pemrograman dan penganggaran, perencanaan teknis, pengadaan lahan, pelaksanaan konstruksi dalam rangka pembangunan dan/atau peningkatan prasarana dan sarana pekerjaan umum;
f. Pengoperasian dan pemeliharaan serta pengamanan prasarana dan sarana pekerjaan umum;
g. Pelaksanaan kegiatan pengadaan dan pengendalian sarana jaringan utilitas;
h. Pemberian layanan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian atas rekomendasi dan/atau perizinan lingkup pekerjaan umum yang diterbitkan;
i. Pengembangan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana pekerjaan umum;
j. Pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan prasarana dan sarana pekerjaan umum;
k. Pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaposan dan pertanggungjawaban penerimaan retribusi lingkup pekerjaan umum;
l. Pengelolaan kesekretariatan Dinas meliputi urusan umum, kepegawaian, perencanaan dan anggaran, serta tata usaha keuangan;
m. Pemberian dukungan teknis dan administratif kepada masyarakat dan institusi;
n. Penyediaan dan pemberian layanan pemakaian alat teknis dan alat-alat berat, serta penelitian, pengukuran, dan pengujian laboratorium
lingkup pekerjaan umum;
o. Pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan suku dinas.
3.1.2 Visi dan misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan DPU
Visi dan misi yang diemban Dinas Perkerjaan Umum dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut:
Visi DPU DKI Jakarta
Mewujudkan prasarana dan sarana bidang perkerjaan umum yang berkualitas internasional. Handal dan bermanfaat bagi masyarakat dalam rangka menuju Jakarta bebas banjir dan mendukung penurunan tingkat kemacetan lalu lintas.
Misi DPU DKI Jakarta
1. Membangun tata kelola urusan pekerjaan umum yang baik dengan menerapkan prinsip profesionalisme, transparansi, akuntabilitas dan kemandirian;
2. Melayani masyarakat dalam urusan pekerjaan umum dengan prinsip-prinsip kesetaraan, pelayanan yang mudah, cepat dan berorientasi kepada pemenuhan seluas-luasnya kebutuhan masyarakat;
3. Memberdayakan masyarakat dengan membangun kemitraan kerja antara aparatur dan segenap pemangku kepentingan, guna mengupayakan penyelesaian terbaik terhadap permasalahan pada setiap proses penyelenggaraan urusan pekerjaan umum;
4. Membangun prasarana dan sarana pekerjaan umum yang bermanfaat bagi masyarakat, berkualitas tinggi sesuai dengan perkembangan
teknologi dan memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan; 5. Membangun prasarana dan sarana pekerjaan umum guna mendorong
terciptanya lingkungan kehidupan kota yang dinamis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan dan sasaran Dinas Perkerjaan Umum dalam pembinaan, pengembangan dan pengaturan prasarana dan sarana bidang perkerjaaan umum adalah:
Tujuan Pertama:
Berkurangnya lokasi/Kawasan banjir diwilayah provinsi DKI Jakarta. Sasaran dari tujuan ini adalah berkurangnya 12 lokasi genangan air/banjir di DKI Jakarta.
Tujuan Kedua:
Bertambahnya sumber Air Baku(air Permukaan). Sasaran dari tujuan ini adalah terbangunnya situ/waduk retensi dan konservasi air pada 6 lokasi yaitu, waduk Sunter Hulu, waduk Cilangkap,Situ Babakan, Situ Mangga Bolong, Situ Munjul dan situ cimanggis.
Tujuan Ketiga:
Berkurangnya Sumber pencemaran Kali, waduk dan situ. Sasaran dari tujuan ini adalah terbangunnya IPAL pada pada lokasi-lokasi yang telah ditentukan (3 lokasi IPAL pada pasar tradisional, 5 lokasi IPAL pada kantor kecamatan , 7 lokasi IPAL kawasan)
Tujuan Keempat:
1. Berkembangnya jaringan jalan sesuai dengan fungsi dan hirarki 2. Meningkatnya kapasitas jalan dan persimpangan
3. Terpeliharanya jalan guna pemantapan pelayanan
Ada 4 strategi dasar yang digunakan oleh dimas perkerjaan umum dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, antara lain adalah :
1. Memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang 2. Memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi tantangan 3. Mengurangi kelemahan untuk mendapatkan peluang 4. Mengurangi kelemahan untuk meminimalkan tantangan
3.2 Struktur Organisasi
3.2.1 Struktur Organisasi DPU
3.2.2 Wewenang dan Tanggung Jawab 1. Kepala Dinas :
Kepala Dinas mempunyai tugas sebagai berikut :
• Memimpin dan melaksanakan tugas dan fungsi perusahaan.
• Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh Bagian, Subdinas, Suku Dinas, Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Kepala Dinas :
Kepala Dinas mempunyai tugas sebagai berikut :
• Memimpin dan melaksanakan tugas dan fungsi perusahaan.
• Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh Bagian, Subdinas, Suku Dinas, Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional
3. Wakil Kepala Dinas
Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas sebagai berikut :
• Membantu Kepala Dinas dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi.
• Melaksanakan koordinasi dan pengendalian atas pelaksanaan segala kebijakan yang ditetapkan Kepala Dinas.
• Melaksanakan tugas Kepala Dinas apabila Kepala Dinas berhalangan melaksanakan tugasnya.
• Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
4. Sekretaris Dinas
Sekretariat Dinas mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengelolaan kesekretariatan Dinas meliputi administrasi umum, administrasi kepegawaian, perencanaan program dan anggaran, dan administrasi keuangan serta penatausahaan penerimaan retribusi lingkup pekerjaan umum.
Sekretariat Dinas mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan dan pelaksanaan administrasi umum, perlengkapan kantor, dan kerumahtanggaan;
b. Penatausahaan kepegawaian dan peningkatan sumber daya pegawai;
c. Penyusunan rencana program dan anggaran Dinas Pekerjaan Umum;
d. Penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban keuangan dinas, dan pembinaan teknis keuangan, serta penerimaan retribusi lingkup pekerjaan umum.
Sekretariat Dinas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
5. Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum mempunyai tugas :
a. Melaksanakan kegiatan pengendalian, penelitian, penggandaan dan pendistribusian naskah dinas/surat menyurat serta kearsipan/dokumentasi dan perpustakaan dinas;
b. Melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan dinas, termasuk penyelenggaraan rapat-rapat kedinasan;
c. Melaksanakan kegiatan penatausahaan barang inventaris dan pemeliharaan kendaraan operasional dinas;
d. Menyusun dan mengajukan konsep standardisasi, usulan harga satuan, dan pengadaan barang inventaris kantor termasuk kendaraan operasional dinas;
e. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan gedung kantor dan rumah jaga, pengaturan tata letak dan pemanfaatan ruang kantor dan pengamanan kantor;
f. Mengatur penyelenggaraan kegiatan protokoler dan kehumasan dinas;
g. Mengendalikan penggunaan telepon, air dan listrik; h. Mengendalikan kinerja perpustakaan;
i. Melaksanakan tugas-tugas umum lainnya;
6. Subbagian Kepegawaian
a. Menyelenggarakan kegiatan penatausahaan kepegawaian berbasis teknologi informasi meliputi formasi pegawai, kenaikan pangkat, pensiun, penghargaan, kesejahteraan pegawai, mutasi, promosi, disiplin pegawai, penyiapan daftar urut kepangkatan, dan penempatan pegawai;
b. Melaksanakan dan mengevaluasi daftar hadir, menghimpun data evaluasi kinerja, menyiapkan proses hukuman disiplin dan menyiapkan pelaporannya;
c. Menyiapkan data dan informasi kepegawaian dalam rangka pelaksanaan analisa jabatan
d. Menyusun rencana dan sistem pengembangan sumber daya manusia berdasarkan rencana pembinaan dan program kerja DPU dan SDPU;
e. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan teknik substantif, serta pembinaan rohani dan jasmani.
7. Subbagian Program dan Anggaran
Subbagian Perencanaan dan Anggaran mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Menyusun perumusan kebijakan rencana strategis Dinas Pekerjaan Umum;
b. Menyusun rencana program kerja Dinas Pekerjaan Umum, meliputi program kerja jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek;
c. Menghimpun, merumuskan dan menyusun rencana kerja dan anggaran Dinas Pekerjaan Umum;
d. Mengevaluasi secara berkala (mingguan, bulanan dan tahunan) pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Dinas Pekerjaan Umum; e. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pelaporan dinas dan
perumusan kebijakan teknik operasional Dinas Pekerjaan Umum; f. Menyiapkan laporan tahunan dan lima tahunan hasil penilaian dan
pengendalian program kerja dan mekanisme kerja, laporan akuntabilitas kinerja dinas, serta laporan neraca anggaran Dinas; g. Menyiapkan dan mengembangkan sistem informasi data dan
program dengan sistem komputerisasi;
h. Melaksanakan pemutakhiran data aset prasarana dan sarana pekerjaan umum.
8. Subbagian Keuangan mempunyai tugas Subbagian Keuangan mempunyai tugas :
a. Mengurus proses penerbitan penyediaan dana;
b. Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/ disetujui PPTK;
c. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainna yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran;
e. Meyiapkan SPM;
f. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan; g. Melaksanakan akuntasi SKPD;
h. Melakukan montoring penggunaan anggaran dan menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan / akuntansi;
i. Melakukan pembayaran gaji, tunjangan, honor, dan insentif pegawai;
j. Melaksanakan dan mengadministrasikan pemungutan retribusi dan kompensasi lingkup pekerjaan umum;
k. Melakukan tugas lain yang berhubungan dengan kegiatan ketatausahaan keuangan.
9. Subbagian Keuangan
Subbagian Keuangan mempunyai tugas :
a. Mengurus proses penerbitan penyediaan dana;
b. Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/ disetujui PPTK;
c. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainna yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran;
e. Menyiapkan SPM;
f. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan; g. Melaksanakan akuntasi SKPD;
h. Melakukan montoring penggunaan anggaran dan menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan / akuntansi;
i. Melakukan pembayaran gaji, tunjangan, honor, dan insentif pegawai;
j. Melaksanakan dan mengadministrasikan pemungutan retribusi dan kompensasi lingkup pekerjaan umum;
k. Melakukan tugas lain yang berhubungan dengan kegiatan ketatausahaan keuangan.
10. Bidang Jalan
Bidang jalan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, perencanaan dan pelaksanaan konstruksi pembangunan dan peningkatan jalan. Bidang Jalan mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan kegiatan perencanaan jalan;
b. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pembangunan jalan; c. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan peningkatan jalan.
Bidang Jalan terdiri dari: a. Seksi Perencanaan Jalan;
b. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Jalan; c. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Peningkatan Jalan
Tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Jalan.
11. Bidang Jembatan
Bidang Jembatan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, perencanaan dan pelaksanaan konstruksi pembangunan dan peningkatan jembatan dan simpang tak sebidang.
Bidang Jembatan mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan kegiatan perencanaan jembatan dan simpang tak sebidang;
b. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan konstruksi jembatan; c. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan konstruksi simpang tak sebidang.
Bidang Jembatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Jembatan terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan jembatan;
b. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Jembatan;
12. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air
Bidang Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, perencanaan, dan pelaksanaan pengelolaan sumber daya air. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Bidang Sumber Daya Air mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pengelolaan sumber daya air; b. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan konservasi dan
pendayagunaan sumber daya air;
c. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pengendalian banjir.
Bidang Sumber Daya Air terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan Pengelolaan Sumber Daya Air;
b. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Konservasi dan Pendayagunaan Sumber Daya Air;
c. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir.
Tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya Air.
13. Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air
Bidang Pemelihaaran Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, perencanaan, dan pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan sumber daya air. Untuk menyelenggarakan tugas, Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pengoperasian dan pemeliharaan sumber daya air;
b. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana konservasi dan pendayagunaan sumber daya air;
c. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana pengendalian banjir.
Bidang Pemelihaaran Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan Pemeliharaan Sumber Daya Air;
b. Seksi Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Konservasi dan Pendayagunaan Sumber Daya Air;
Tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air.
14. Bidang Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan
Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunanan pedoman dan standar teknis, perencanaan, dan pelaksanaan pemeliharaan jalan, jembatan dan simpang tak sebidang. Untuk menyelenggarakan tugas, Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pemeliharaan jalan, jembatan dan simpang tak sebidang;
b. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeliharaan jalan;
c. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeliharaan jembatan dan simpang tak sebidang.
Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pemelihaaran Jalan dan Jembatan terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; b. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Pemeliharaan Jalan; c. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Pemeliharaan Jembatan.
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
15. Bidang Bina Prasarana Pekerjaan Umum Dan Sarana Jaringan Utilitas Bidang Bina Prasarana Umum dan Sarana Jaringan Utilitas mempunyai tugas memberikan pelayanan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian atas rekomendasi/perijinan, pengendalian sarana jaringan utilitas, serta pengadaan dan pengamanan lahan untuk prasarana dan sarana pekerjaan umum. Untuk melaksanakan tugas, Bidang Prasarana Pekerjaan Umum dan Sarana Jaringan Utilitas mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan kegiatan pemberian layanan masyarakat lingkup pekerjaan umum;
b. Pelaksanaan dan pengendalian atas rekomendasi/perijinan lingkup pekerjaan umum;
c. Pelaksanaan dan pengendalian pengadaan dan pengamanan lahan prasarana dan sarana pekerjaan umum.
Bidang Bina Prasarana Pekerjaan Umum dan Sarana Jaringan Utilitas terdiri dari :
a. Seksi Pelayanan Masyarakat dan Perijinan; b. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Perijinan;
c. Seksi Pengadaan dan Pengamanan Lahan Prasarana dan Sarana Pekerjaan Umum.
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Prasarana Pekerjaan Umum dan Sarana Jaringan Utilitas.
16. Unit Pelaksana Teknik Dinas
Di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dibentuk Pelaksana Teknik Dinas sesuai dengan kebutuhan. Pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknik Dinas, ditetapkan dengan keputusan Gubernur.
Bidang Pelaksana Teknik Dinas :
a. UPT Prasarana dan Sarana Jaringan Utilitas b. UPT Peralatan dan Perbekalan
c. UPT Penyelidikan, Pengujian, dan Pengukuran
17. SDPU Jalan
Di setiap Pemerintah Kota Administrasi dibentuk Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan. Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan dipimpin oleh seorang Kepala Suku Dinas. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Suku Dinas Jalan bertanggung jawab secara teknis dan administrasi kepada Kepala Dinas dan secara komando operasional kepada Walikota yang bersangkutan. Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, pembinaan, pembangunan, peningkatan, pemeliharaan, pengendalian, dan pengamanan jalan dan jembatan, serta pengawasan sarana jaringan utilitas berdasarkan kebijakan teknik dari Kepala Dinas dan kebijakan
operasional dari Walikota yang bersangkutan.
Untuk menyelenggarakan tugas, Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan;
b. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan; c. Pemrograman dan penganggaran, perencanaan teknis, pengadaan
lahan, pelaksanaan konstruksi kegiatan pembangunan / peningkatan jalan dan jembatan;
d. Pengoperasian dan pemeliharaan serta pengamanan jalan dan jembatan;
e. Pemberian layanan, pembinaan, pengawasan, dan pengendallian atas rekomendasi / perijinan, serta pengawasan sarana jaringan utilitas;
f. Pengembangan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan;
g. Pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan jalan dan jembatan;
h. Pelaksanakan kegiatan administrasi umum;
i. Pembinaan kegiatan pekerjaan jalan dan jembatan di kecamatan.
18. SDPU Tata Air
Di setiap Pemerintah Kota Adminisrasi dibentuk Suku Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air. Suku Dinas Pekerjaan Umum
Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Suku Dinas. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Suku Dinas bertanggung jawab secara teknis dan administrasi kepada Kepala Dinas dan secara komando operasional kepada Walikota yang bersangkutan. Suku Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, pembinaan, pembangunan, peningkatan, pemeliharaan, pengendalian, dan pengamanan sumber daya air berdasarkan kebijakan teknik dari Kepala Dinas dan kebijakan operasional dari Walikota yang bersangkutan.
Untuk menyelenggarakan tugas, Suku Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran Suku Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air;
b. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan; c. Pemrograman dan penganggaran, perencanaan teknis, pengadaan
lahan, pelaksanaan konstruksi kegiatan pengelolaan sumber daya air;
d. Pengoperasian dan pemeliharaan serta pengamanan sumber daya air;
e. Pemberian layanan, pembinaan, pengawasan, dan pengendallian atas rekomendasi/ perijinan;
f. Pengembangan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air;
h. Pelaksanakan kegiatan administrasi umum;
i. Pembinaan kegiatan pekerjaan pengelolaan sumber daya air di kecamatan.
19. SDPU Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Suku Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dipimpin oleh seorang Kepala Suku Dinas. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Suku Dinas bertanggung jawab secara teknis dan administrasi kepada Kepala Dinas dan secara komando operasional kepada Bupati yang bersangkutan. Suku Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, pembinaan, pembangunan, peningkatan, pemeliharaan, pengendalian dan pengamanan prasarana dan sarana pekerjaan umum meliputi jalan, jembatan, sumber daya air dan sarana jaringan utilitas berdasarkan kebijakan teknik dari Kepala Dinas dan kebijakan operasional dari Bupati yang bersangkutan.
Untuk menyelenggarakan tugas, Suku Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran Suku Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten;
b. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan; c. Pemrograman dan penganggaran, perencanaan teknis, pengadaan
prasarana dan sarana pekerjaan umum kabupaten;
d. Pengoperasian dan pemeliharaan serta pengamanan prasarana dan sarana pekerjaan umum kabupaten;
e. Pemberian layanan, pembinaan, pengawasan, dan pengendallian atas rekomendasi/ perijinan, serta pengawasan sarana jaringan utilitas;
f. Pengembangan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana pekerjaan umum kabupaten; g. Pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan prasarana dan
sarana pekerjaan umum kabupaten;
h. Pelaksanakan kegiatan administrasi umum;
i. Pembinaan kegiatan pekerjaan prasarana dan sarana pekerjaan umum kabupaten di kecamatan.
3.3 Gambaran Umum Permasalahan
Curah hujan yang tinggi di saat musim penghujan membuat sebagian wilayah Jakarta cepat sekali tergenang air. Selain karena curah hujan, banjir di Jakarta juga disebabkan oleh kontur wilayah Jakarta sendiri. Dari luas wilayah yang ada, sekitar 24.000 hektar atau 40% dari luas wilayah Jakarta merupakan dataran rendah. Potensi terjadinya genangan berlangsung sangat cepat di musim hujan. Terutama di wilayah Jakarta Pusat sebagai daerah pusat pemerintahan dan bisnis dimana banyaknya infrastruktur seperti gedung-gedung perkantoran kurang memperhatikan sistem drainase di sekitarnya. Hal ini mempercepat
timbulnya genangan akibat kurangnya saluran resapan. Kurangnya daerah resapan menghambat laju air sehingga genangan semakin meluas.
Perlu adanya penanganan cepat apabila terjadi banjir maupun genangan di Jakarta Pusat yang sudah diperkirakan oleh Dinas Pekerjaan Umum sehingga dapat meminimalkan dampak dari banjir maupun genangan yang terjadi. Untuk itu diperlukan sebuah solusi dimana DPU dapat dengan mudah mengatur sistem drainase serta mampu menganalisa secara cepat solusi tersebut sebelum datangnya musibah baru.
Saat ini DPU mempunyai Suku Dinas Air Jakarta Pusat yang berperan dalam perencanaan dan pengawasan sistem drainase di Jakarta Pusat. Petugas lapangan melakukan survey ke lokasi sarana sistem drainase. Petugas mengumpulkan data di lapangan seperti pompa dan saluran. Permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut :
• Data yang telah dikumpulkan dikaji secara manual oleh bagian bina program lalu disimpan dalam bentuk arsip.
• Hasil kajian yang disimpan dalam arsip baru akan diproses secara komputerisasi kemudian. Jadi, data lebih dahulu diproses secara manual. • Sistem yang ada pada DPU belum mampu mengkaji data lapangan secara
langsung ke komputer dengan analisa spasial maupun atribut.
• Sistem yang ada pada DPU hanya bisa memaparkan lokasi-lokasi genangan tanpa menampilkan informasi spasial sistem drainase yang ada di jakarta pusat.
3.3 Kebutuhan Sistem dan Pemecahan Masalah 3.3.1 Kebutuhan Sistem
Melihat sistem yang berjalan selama ini di DPU yaitu hanya memaparkan lokasi-lokasi genangan tanpa menampilkan informasi spasial sistem drainase yang ada di Jakarta Pusat dengan jelas maka sistem yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
• Sistem yang dibutuhkan tersebut mampu menampilkan semua informasi seputar genangan, sarana penanggulangan genangan, lokasi-lokasi yang terkena dampak, dan lokasi yang berpotensi timbulnya genangan.
• Sistem yang dibutuhkan mampu menampilkan informasi spasial dan atribut saluran drainase yang ada di Jakarta Pusat.
3.3.2 Pemecahan Masalah
Dari permasalahan yang ada diatas, maka disimpulkan bahwa perlu dirancang suatu SIG sebagai berikut :
1. Merancang sistem yang dapat mengelola data spasial dan non spasial dengan baik.
2. Sistem ini dapat pula menampilkan serta mengupdate data secara langsung.
3. Dalam sistem yang diusulkan ditambahkan simulasi untuk analisis spasial yaitu dengan buffering area genangan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam penambahan sarana drainase atau
pompa. Dari situ akan diketahui sarana apa saja yang dibutuhkan untuk mengurangi genangan yang ada.
Dengan sistem ini, diharapkan mampu menghemat waktu dan biaya bagi petugas lapangan serta mempercepat dalam pengambilan keputusan penambahan sarana baru. Juga dengan sistem ini akan mempermudah pemeliharaan sarana seperti pompa secara berkala.
3.5 Data Flow Diagram
3.5.1 Diagram Konteks
3.5.2 Diagram Nol
3.6 Perancangan Database 3.6.1 Kamus Data
Berikut ini adalah kamus data dari tabel-tabel yang digunakan dalam “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Geografi Saluran Drainase di Wilayah Jakarta Pusat” :
User = @username + password
Jalan = @id_jalan + id_kawasan + nama_jalan Saluran = @id_saluran + id_pompa + id_kecamatan +
nama_saluran + panjang_saluran
Pompa = @id_pompa + nama_pompa + jumlah_unit + kapasitas + maintenance + catatan
Genangan = @id_genangan + id_kecamatan + id_jalan + id_saluran + lokasi_genangan + luasgenangan
Bangunan = @id_bangunan + id_kecamatan + id_kawasan + nama_bangunan
Kawasan = @id_kawasan + nama_kawasan + luas _kawasan Kecamatan = @id_kecamatan + nama_kecamatan + luas
3.6.2 ERD (Entity Relational Diagram)
3.6.3 Spesifikasi Tabel 1. Tabel User
Nama Tabel : User
Deskripsi : Database untuk pengguna aplikasi
Key : username
Tabel 3.1 Spesifikasi Tabel User
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
Username Varchar 6 Kode User
password Varchar 6 Password
2. Tabel Jalan
Nama Tabel : Jalan
Deskripsi : Database untuk jalan yang berada di wilayah Jakarta Pusat
Key : id_jalan
Tabel 3.2 Spesifikasi Tabel Jalan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
Id_jalan Varchar 8 Kode jalan
Id_kawasan Varchar 6 Kode kawasan
3. Tabel Saluran
Nama Tabel : Saluran
Deskripsi : Database untuk saluran yang berada di Jakarta Pusat
Key : id_saluran
Tabel 3.3 Spesifikasi Tabel Saluran
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
Id_saluran Varchar 6 Kode saluran
Id_pompa Varchar 6 Kode pompa
Id_kecamatan Varchar 6 Kode kecamatan
Nama_saluran Varchar 30 Nama saluran
Panjang_saluran Int 5 Panjang saluran
4. Tabel Pompa
Nama Tabel : Pompa
Deskripsi : Database untuk pompa yang berada di Jakarta Pusat
Key : id_pompa
Tabel 3.4 Spesifikasi Tabel Pompa Nama Field Tipe Panjang Keterangan
Id_pompa Varchar 6 Kode pompa
Nama_pompa Varchar 20 Nama pompa
Kapasitas Int 6 Daya tampung Maintenance Varchar 10 Waktu perbaikan terakhir Catatan Varchar 100 Informasi / keterangan
tambahan mengenai pompa
5. Tabel Genangan
Nama Tabel : Genangan
Deskripsi : Database untuk genangan yang berada di Jakarta Pusat
Key : id_genangan
Tabel 3.5 Spesifikasi Tabel Genangan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
Id_genangan Varchar 5 Kode genangan
Id_kecamatan Varchar 6 Kode kelurahan
Id_jalan Varchar 8 Kode jalan
Id_saluran Varchar 6 Kode saluran
Lokasi_genangan Varchar 30 Lokasi
genangan
6. Tabel Bangunan
Nama Tabel : Bangunan
Deskripsi : Database untuk bangunan yang berada di Jakarta Pusat
Key : id_bangunan
Tabel 3.6 Spesifikasi Tabel Bangunan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
Id_bangunan Varchar 6 Kode bangunan
Id_kawasan Varchar 5 Kode kawasan
Id_kecamatan Varchar 6 Kode kecamatan
Nama_bangunan Varchar 30 Nama bangunan
7. Tabel Kawasan
Nama Tabel : Kawasan
Deskripsi : Database untuk kawasan yang berada di Jakarta Pusat
Key : id_kawasan
Tabel 3.7 Spesifikasi Tabel Kawasan
Nama Field Tipe Panjang Keterangan
Id_kawasan Varchar 5 Kode kawasan
Nama_kawasan Varchar 30 Nama kawasan
8. Tabel Kecamatan
Nama Tabel : Kecamatan
Deskripsi : Database untuk kecamatan yang berada di Jakarta Pusat
Key : id_kecamatan
Tabel 3.8 Spesifikasi Tabel Kecamatan Nama Field Tipe Panjang Keterangan
Id_kecamatan Varchar 6 Kode kecamatan
Nama_kecamatan Varchar 20 Nama kecamatan
Luas_kecamatan Int 5 Luas kecamatan
3.7 Perancangan Menu
Di dalam menu utama terdapat empat sub menu, yaitu print, tools, about, update dan logout. Struktur hierarki menu ditunjukkan pada gambar 3.7. Sub menu tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Menu Print
Untuk mencetak layer yang ada pada tampilan aplikasi. 2. Menu Tools
Menu tools terdiri dari sembilan sub menu, yaitu :
• Select, untuk menampilkan data atribut yang diinginkan. • Zoom in, untuk memperbesar tampilan layer.
• Pan, untuk menggerakkan peta yang ada di tampilan layer dan dapat digunakan apabila peta tidak dalam keadaan normal.
• Full Extend, untuk mengubah ukuran peta sesuai dengan besar layar.
• Layer select, untuk memilih layer yang aktif.
• Searching, untuk mencari lokasi yang diinginkan tetapi hanya yang berupa point.
• Buffer, untuk mengetahui informasi yang ada disekitar area buffer.
• Help, untuk menampilkan layar yang berisi tentang cara menggunakan aplikasi ini.
3. Menu Update
Mengubah data atribut dari beberapa informasi spasial yang ada. 4. Menu About
Menampilkan catatan tentang aplikasi yang dibuat untuk kepentingan pengguna dan cara penggunaan aplikasi tersebut.
5. Menu Logout
3.8 Perancangan Layar
Gambar 3.6 Rancangan Layar Pembuka
Keterangan gambar : Tipe Login :
1. User 2. Admin
Gambar 3.7 Rancangan Layar Utama Keterangan Toolbars : 1. Select 2. Zoom In 3. Zoom Out 4. Pan 5. Full Extend 6. Layer Select 7. Searching 8. Help
Gambar 3.8 Rancangan Layar Searching Keterangan Toolbars : 1. Select 2. Zoom In 3. Zoom Out 4. Pan 5. Full Extend 6. Layer Select 7. Searching 8. Help
Gambar 3.9 Rancangan Layar Buffer Keterangan Toolbars : 9. Select 10. Zoom In 11. Zoom Out 12. Pan 13. Full Extend 14. Layer Select 15. Searching 16. Help
3.9 Perancangan STD
State Trantition Diagram (STD) merupakan suatu modeling tools yang menggambarkan sifat ketergantungan pada waktu dari suatu sistem. STD digunakan sebagai pedoman perancangan serta tampilan layar untuk mempermudah perancangan. Berikut ini akan dijelaskan tahap kondisi dan aksi serta status dari aplikasi SIG
Gambar 3.15 STD Proses Zoom In
Gambar 3.17 STD Proses Pan
Gambar 3.19 STD Proses Searching
Gambar 3.21 STD Proses Print
Gambar 3.23 STD Proses Update
3.10 Spesifikasi Program
Modul Menu Utama
Panggil Modul Pembuka
Menampilkan Menu MenuUtama
Lakukan pilihan
Pilih “Print”
Panggil Modul Print
Pilih “Tools”
Menampilkan Menu Tools
Lakukan pilihan
Pilih “Select”
Menampilkan data atribut yang diinginkan
Pilih “Zoom In”
Rubah MapMode ke Zoom In
Pilih “Zoom Out”
Rubah MapMode ke Zoom Out
Pilih “Pan”
Rubah MapMode ke Pan
Rubah MapMode ke Skale
Pilih “Layer Select”
Pilih “Searching”
Menampilkan pencarian yang diinginkan
Pilih “Buffer”
Rubah Mapmode ke Buffer
Pilih “Help”
Menampilkan Layar help
Akhir pilihan
Pilih “About”
Menampilkan Layar About
Pilih “Logout”
Keluar dari aplikasi secara keseluruhan
Akhir pilihan
Akhir Modul
Modul Pembuka
Menampilkan Layar “Pembuka”
Mengisi Form pada layar Pembuka
Tekan Tombol “Login”
Tutup Layar “Pembuka”
Akhir Modul
Modul Print
Menampilkan Form Print
Lakukan pilihan jenis cetak
Jika tekan tombol “cancel”, maka kembali ke Menu Utama
Akhir Modul
Modul Buffer
Menampilkan Frame Buffer
Memilih data yang ada di daerah Buffer
Lakukan Pilihan
Jika pilih “jalan”
Tekan kiri mouse pada layer
Menampilkan informasi data jalan pada daerah buffer
Selain itu jika pilih “saluran”
Tekan kiri mouse pada layer
Menampilkan informasi data saluran pada daerah buffer
Selain itu jika pilih “pompa”
Menampilkan informasi data pompa pada daerah buffer
Selain itu jika pilih “genangan”
Tekan kiri mouse pada layer
Menampilkan informasi data genangan pada daerah buffer
Selain itu jika pilih “bangunan”
Tekan kiri mouse pada layer
Menampilkan informasi data bangunan pada daerah buffer
Selain itu jika pilih “kawasan”
Tekan kiri mouse pada layer
Menampilkan informasi data kawasan pada daerah buffer
Selain itu jika pilih “kelurahan”
Tekan kiri mouse pada layer
Selain itu jika pilih “kecamatan”
Tekan kiri mouse pada layer
Menampilkan informasi data kecamatan pada daerah buffer
Akhir Jika
Akhir Pilihan
Mengklik daerah diluar buffer, untuk menghapus buffer
Akhir Modul
Modul Searching
Menampilkan Form Searching
Memilih pilihan pada list/menu
Mengetik data yang ingin dicari
Tekan tombol “search”
Menampilkan data yang dicari
Pilih tombol “zoom to”
Menampilkan data spasial secara Zoom In, dengan warna
berbeda
Akhir Modul
Modul Update
Menampilkan Data Atribut
Memilih Data yang akan di Update
Mengupdate Data yang diinginkan
Tekan Tombol “Submit”
Akhir Modul