• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. VEKTOR-VEKTOR DI RUANG-2 DAN RUANG-3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. VEKTOR-VEKTOR DI RUANG-2 DAN RUANG-3"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Diktat Aljabar Linear Diktat Aljabar Linear Diktat Aljabar Linear

Diktat Aljabar Linear Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3

4. VEKTOR-VEKTOR DI RUANG-2 DAN RUANG-3

4.1. PENGANTAR DEFINISI 4.1: VEKTOR

Vektor adalah suatu besaran yang memiliki besar dan arah. Vektor yang memiliki panjang dan arah yang sama dikatakan ekivalen. Dua vektor v,w ekivalen, dapat dituliskan sebagai v = w

B titik terminal

V W Z

V = AB

A titik awal V=W=Z ketiganya ekivalen

Gb.4.1 (a) Vektor (b) Vektor Ekivalen

DEFINISI 4.2:

1. Penjumlahan Vektor 2. Vektor Negatif V

W V

V + W Besar V= Besar(-V)

Namun arahnya Berlawanan.

Gb.4.2 (a) Penambahan Vektor -V (b) Vektor negatif

3. Pengurangan Vektor

V-W V V V - W

-W W W

(c) Pengurangan Vektor DEFINISI 4.3:

Jika v adalah vektor tak nol, k-skalar, k ∈ℜ, k ≠ 0, maka k v didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya |k| kali panjang v , jika

k > 0 , arah k v searah dengan arah v k < 0 , arah k v berlawanan dengan arah v k v = 0, jika k = 0 atau v = 0

v -v 2v

(2)

Diktat Aljabar Linear Diktat Aljabar Linear Diktat Aljabar Linear

Diktat Aljabar Linear Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3

4.1.1 VEKTOR DI RUANG-2

Jika V – Vektor pada bidang Titik awal adalah titik asal koordinat

V = (v1,v2) , W = (w1,w2) v1,v2 – Komponen-komponen dari V

Sifat-sifat yang berlaku pada pada vektor di Ruang-2 adalah Ekivalen bila v1=w1 dan v2=w2

Penjumlahan : V + W = (v1+w1, v2+ w2) Perkalian scalar: kV =(kv1,kv2) Pengurangan : V-W = (v1 - w1, v2 - w2) (v1+w1,v2+w2) Y W (v1,v2) V+W V X X Gb.4.3 Vektor-vektor di ruang-2 4.1.2 VEKTOR DI RUANG-3

Jika V – Vektor di ruang berdimensi 3

V = (v1,v2,v3) W =(w1,w2,w3)

Sifat-sifat yang berlaku pada pada vektor di Ruang-3adalah Ekivalen bila v1=w1 ; v2 =w2 dan v3=w3

Penjumlahan : V + W = (v1+w1, v2+ w2,v3+w3)

Perkalian scalar: kV =(kv1,kv2, kv3)

Pengurangan : V-W = (v1 - w1, v2 - w2, v3-w3)

4.2. NORM VEKTOR

DEFINISI 4.4 : NORM VEKTOR

• : ℜn→ℜ+0 adalah norm vektor jika ∀x,y ∈ℜn , α∈ℜ

(a) x ≥ 0 dan x = 0 ⇔ x=0 (b) αxx = α x

(3)

Diktat Aljabar Linear Diktat Aljabar Linear Diktat Aljabar Linear

Diktat Aljabar Linear Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3 CONTOH 4.5 • Euclidean Norm in ℜ2 V = (v1,v2) 22 2 1 2 v v V = +

• Jika P1 (x1,y1,z1) dan P2(x2,y2,z2) adalah 2 titik di ruang-3, maka jarak d diantara

kedua titik tersebut adalah norm vector P1P2 →  2 1P P = (x2-x1, y2-y1,z2-z1) d =

(

) (

) (

2 1

)

2 2 1 2 2 1 2 x y y z z x − + − + − z P2 P1 y x

Gb. 4.3 Jarak antara dua vektor

4.3. HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI

4.3.1 HASIL KALI TITIK

DEFINISI 4.6: HASIL KALI TITIK

Jika u dan v adalah vector- vektor di ℜ2 atau ℜ3 dan θ adalah sudut antara u dan v, maka hasil kali titik (dot product) atau Euclidean Inner Product u.v didefinisiakan oleh

   = = ≠ ≠ = 0 0 0 0 0 cos . v atau u Jika v dan u jika v u v u θ (4.1) TEOREMA 4.7:

Misalkan u dan v adalah vektor di ruang-2 atau di ruang-3 (a) v.v = v 2, i.e., v = (v.v)1/2

(b) Jika u 0 dan v ≠ 0, θ sudut antara kedua vektor tersebut, maka

θ lancip jika dan hanya jika u.v > 0

θ tumpul jika dan hanya jika u.v < 0

θ = π/2 jika dan hanya jika u.v = 0 Bukti :

(a) karena sudut θ diantara v dan v adalah 0, maka dapat diperoleh :

v.v = v v cos θ = v 2 cos 0 = v 2

(b) karena u > 0 , v > 0 dan u.v = u v cos θ berarti u.v < 0 ⇔ cos θ < 0 ⇒θ tumpul

(4)

Diktat Aljabar Linear Diktat Aljabar Linear Diktat Aljabar Linear

Diktat Aljabar Linear Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3 CATATAN 4.8

Jika u v maka u dan v dikatakan orthogonal TEOREMA 4.9:

Jika u,v dan w adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan k adalah skalar, maka (a) u.v = v.u

(b) u.(v+w) = u.v + u.w (c) k (u.v) = (ku).v = u.(kv) (d) v.v > 0 jika v ≠ 0 dan v.v = 0 jika v = 0 4.3.2 PROYEKSI w2 u w2 u u w2 w1 a a w1 w1 a w1 Gb.4.4 proyeksi vektor u w1 // a w1 + w2 = u w2 u w2 a w2 = u – w1

w1 dinamakan proyeksi orthogonal u pada a (komponen vektor u sepanjang a)

Proya u

w2 dinamakan komponen vektor u yang ortogonal terhadap a w2 = u – w1 = u - Proya u

TEOREMA 4.10

Jika u dan a adalah vektor-vektor di ruang-2 atau di ruang-3, dan jika a≠ 0, maka (w1 = ) Proya u = a a a u 2 . (w2 = ) u- Proya u = u - a a a u 2 . Bukti

Diketahui jika w1 // a maka w1 = k a, k – skalar u = w1 + w2 = k a + w2 u . a = (k a + w2) . a = k 2 a + w2 . a (w2 . a = 0, karena w2 a ) ⇒ k = 2 . a a u w1 = a a a u 2 .

(5)

Diktat Aljabar Linear Diktat Aljabar Linear Diktat Aljabar Linear

Diktat Aljabar Linear Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3 Panjang komponen vector u sepangan vektor a dapat diperoleh dengan menarik norm sebagai berikut : a a a u a a a u u oya 2 2 . . Pr = = = a a a u 2 . ( a2 > 0} (4.2)

Jika θ menyatakan sudut antara u dan a, maka

u.a = u a cosθ

maka persamaan (4.2) dapat dituliskan menjadi :

θ

cos

Proyau = u (4.3)

4.4. HASIL KALI SILANG (CROSS PRODUCT) DEFINISI 4.11

Jika U = (u1,u2,u3) dan V = (v1,v2,v3) adalah vektor di ruang-3, maka hasil kali silang

U x V adalah vektor yang didefinisikan oleh :

U x V =     − 3 1 2 1 3 1 3 1 3 2 3 2 , , v v u u v v u u v v u u (4.4) TEOREMA 4.12

Jika u dan v adalah vektor di ruang-3 maka

(a) u.(u x v) = 0 (u x v ortogonal ke u) (b) v.(u x v) = 0 (u x v ortogonal ke v) (c) 2 2 2 2 ) . ( vu v u v x u = − (Identitas Lagrange) TEOREMA 4.13

Jika u, v dan w adalah sebarang vektor di ruang-3, dan k adalah sebarang skalar, maka : (a) u x v = - (v x u) (b) u x (v+w) = (u x v) + (u x w) (c) (u + v) x w = (u x w) + (v x w) (d) k (u x v) = (k u) x v = u x (kv) (e) u x 0 = 0 x u = 0 (f) u x u = 0 a a u u oya . Pr =

(6)

Diktat Aljabar Linear Diktat Aljabar Linear Diktat Aljabar Linear

Diktat Aljabar Linear Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3

4.4.1 UNIT VEKTOR i = (1, 0, 0) j = (0,1,0) k = (0,0,1) z i x i = j x j = k x k = 0 i x j = k, j x k = i , k x i = j j x i = -k, k x j = -i, i x k = -j k = (0,0,1) u x v = 3 2 1 3 2 1 v v v u u u k j i j = (0,1,0) y i = (1,0,0) x Gb.4.5 Unit Vektor Makna dari cross product

u x v Jika θ menyatakan sudut antara u dan v, maka

u.v = u v cos θ 2 2 2 2 ) . ( vu v u v x u = − = u 2 v 2 – ( u v cos θ)2 = u 2 v 2 (1 – cos 2θ) u = u 2 v 2 sin2θ θ ⇒ uxv = u v sinθ v

Gb. 4.6 Ilustrasi Cross Product

v Luas = Alas Tinggi

= u v sinθ v v sin θ = uxv θ u

(7)

Diktat Aljabar Linear Diktat Aljabar Linear Diktat Aljabar Linear

Diktat Aljabar Linear Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3Vektor di Ruang 2 dan Ruang 3 4.5. RUANG VEKTOR UMUM

DEFINISI 4.14 : RUANG VEKTOR UMUM Jika V adalah sebuah ruang vektor

(a) Jika u,v V, maka u + v V (b) u+v = v+u

(c) u+(v+w) = (u+v)+w

(d) Jika 0 V sehingga 0 + u = u+ 0, u V

(e) ∀ u V , - u V (negatif u). sehingga u + (-u) = (-u) + u = 0 (f) Jika k,l ∈ℜ, u V, maka k u V (g) k (u + v) , k u + k v (h) (k+l) u = k u + l u (i) k(l u) =(kl) u (j) 1 u = u CONTOH 4.15

1. Himpunan semua tripel bilangan riil (x,y,z) dengan operasi –operasi (x,y,z) + (x’,y’,z’) = (x+x’, y+ y’, z + z’) dan k (x,y,z) = (kx, y,z) BUKAN merupakan ruang vector, karena (f) TIDAK terpenuhi.

2. Himpunan semua pasangan bilangan riil (x,y ) , x ≥ 0 dengan operasi-operasi baku pada ℜ2 BUKAN merupakan ruang vector karena (e) dan (f) TIDAK terpenuhi.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar anak usia 1-3 tahun berdasarkan BB/U mempunyai status gizi normal (97,6%) dan berdasarkan TB/U yang mempunyai status

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence berbantuan media puzzle dapat meningkatkan keterampilan guru,

Pertama , auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit, dengan membuat estimasi materialitas karena terdapat hubungan terbalik antara jumlah dalam laporan keuangan yang

Teori belajar based on mechanical and model' sering digunakan dalam pendidikan anak di sekolah, sementara itu hari belajar based on an arganistic model digunakan

Hubungan Secara Formal antara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945: bahwa rumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah seperti yang tercantum dalam

Hujan rencana merupakan kemungkinan tinggi hujan yang terjadi dalam periode ulang tertentu sebagai hasil dari suatu rangkaian analisis hidrologi yang biasa disebut analisis

 Merupakan penimbunan dari hormon somatotrof dalam tubuh.  Hormon ini dihasilkan selama masa pertumbuhan sampai dengan masa pubertas, setelah melewati mas pubertas,

Hatiku akan berpesta raya, jikalau Saudara-saudara menyetujui bahwa Negara Indonesia Merdeka, berasaskan Ke-Tuhan-an Yang Mah D (VD´ 25. Dari uraian dan pandangannya