ultrasound therapy
writen by Nabila Souza at 12/15/2013 07:38:00 AM
Fungsi Ultrasound Therapy
Terapi ultrasound adalah modalitas pengobatan yang digunakan oleh terapis fisik atau okupasi terapis untuk mengobati kondisi sakit, dan untuk mempromosikan penyembuhan jaringan. Sementara terapi ultrasound tidak efektif untuk semua kondisi sakit kronis, mungkin membantu mengurangi rasa sakit jika Anda memiliki salah satu dari berikut:
osteoarthritis
sakit myofascial
radang kandung lendir
Carpal tunnel syndrome
Rasa sakit yang disebabkan oleh jaringan parut
Nyeri tungkai hantu
Terkilir dan strain
Terapi ultrasound sebagai modalitas pengobatan yang telah digunakan oleh terapis selama 50 tahun terakhir untuk mengobati luka-luka jaringan lunak.
Ultrasound Therapy umumnya digunakan dalam pengobatan yang paling keluhan jaringan lunak, khususnya lesi tendon, ligamen dan bursa
Prinsip Kerja Ultrasound Therapy
menggunakan gelombang suaraf r e k u e n s i t i n g g i u n t u k m e n i n g k a t k a n p r o d u k s i p a n a s j a r i n g a n d a l a m s e h i n g g a d a p a t mengurangi rasa nyeri. Alat ultrasound terapi i ni menggunakan rangkaian pembangkitfrekuensi yang menghasilkan arus berfrekwensi tinggi yang mencapai 0,75 s.d 3 MHz.
Arusi n i b e r j a l a n m e n e m b u s k a b e l k o a k s i a l p a d a t r a n s d u c e r e l e k t r o d a y a n g k e m u d i a n d i konversikan menjadi vibrasi oleh adanya efek piezoelektrik.
Gelombang ultrasonik (gelombang suara frekuensi tinggi) yang diproduksi dengan cara getaran mekanis dari transduser dari mesinUS. Transduser ini kemudian bergerak di atas permukaan kulit di daerah yang cedera. Ketika gelombang suara ini kontak dengan udara, menyebabkan pemborosan gelombang, sehingga gel khusus US diletakkan pada kulit untuk mamaksimalkan kontak antara transduser dengan permukaan kulit.
Ultrasound Therapy diterapkan menggunakan transducer atau aplikator yang bersentuhan langsung dengan kulit pasien. Gel yang digunakan pada semua permukaan kepala untuk mengurangi gesekan dan membantu transmisi gelombang ultrasonik. Terapi ultrasound dalam terapi fisik bolak kompresi dan penghalusan dari gelombang suara dengan frekuensi> 20.000 siklus / detik. Frekuensi ultrasound terapi yang digunakan adalah 0,7-3,3 MHz. Penyerapan energi maksimum pada jaringan lunak terjadi dari 2 sampai 5 cm. Intensitas menurun sebagai gelombang menembus lebih dalam.
KEFISIKAAN ULTRASOUND THERAPY
Fisika Dasar Ultrasound
a. Efektif Radiating Area (ERA)
Permukaan tranduser tidak semuanya memancarkan gelombang ultrasound melainkan hanya permukaan tertentu yang disebut efektif radiating area. Oleh sebab itu ERA merupakan tolak ukur yang tentu dalam penentuan dosis. Sifat bekas gelombang Ultrasound
Sifat berkas gelombang ultrasound dibedakan atas dua bagian yaitu : Area Convergensi, ciri-cirinya adalah :
1) Terjadi gejala interferensi pada daerah yang tidak homogen pada berkas tersebut sehingga timbul variasi intensitas yang besar yang disebut dengan intensity peaks sedangkan gejala interferensi yang tidak homogen disebut Beams Non Uniformity Ratio (BNR). BNR tidak bisa dihilangkan sama sekali. Nilai normalnya adalah 4 sampai 6 kali intensity peaks
2) Bentuk berkasnya convergensi dimana panjang area convergensi ditentukan oleh diameter tranduser
3) Penyebaran berkasnya lebih terpusat, hal ini juga tergantung pada frekuensi dan diameter tranduser, dimana bila frekuensi tinggi maka panjang area convergensi akan panjang demikian pula jika tranduser besar maka area konvergensi semakin panjang
Area Divergensi, ciri-cirinya adalah :
1) Tidak terjadi gejala interferensi yang menyebabkan berkas gelombang sama 2) Berkas gelombang yang menyebar
b. Fenomena fisik yang terjadi pada ultrasound 1) Bentuk Gelombang
Bentuk gelombang ultrasound adalah longitudinal yang memerlukan medium yang elastis sebagai media perlambatan. Setiap medium elastis kecuali yang hampa udara. Gelombang elastis longitudinal menyebabkan kompresi dan ekspansi medium pada jarak separuh gelombang yang menyebabkan variasi tekanan pada medium
2) Refleksi atau pemantulan
Refleksi atau pemantulan terjadi bila gelombang ultrasound melalui dua media yang berbeda. Banyaknya energi yang dipantulkan tergantung independence acuistik spesifik dari berbagai media.
Karena faktor pemantulan gelombang pada permukaan media, maka energi paling besar pada jaringan interface.
3) Penyebaran Gelombang ultrasound
Penyebaran gelombang ultrasound atau divergensi dalam tubuh timbul karena adanya divergen dan adanya refleksi. Di dalam jaringan bundel ultrasound dapat menyebar oleh karena adanya refleksi sehingga timbul efek-efek di luar daerah pancaran bundel ultrasound
4) Penyerapan dan Penetrasi Ultrasound
Jika gelombang ultrasound masuk ke dalam jaringan maka efek yang diharapkan adalah efek biologis. Oleh karena adanya penyerapan tersebut maka semakin dalam gelombang ultrasound masuk dan intensitasnya semakin berkurang
Gelombang ultrasound diserap oleh jaringan dalam berbagai ukuran tergantung pada frekuensi, frekuensi rendah penyerapannya lebih sedikit dibandingkan dengan frekuensi tinggi. Jadi ada ketergantungan antara frekuensi, penyerapan dan kedalaman efek dari gelombang ultrasound. Disamping itu refleksi, koefisien penyebaran menentukan penyebarluasan ultrasound di dalam jaringan tubuh.
Tabel 1. Koefisien Penyerapan pada Frekuensi 1 MHz dan 3 MHz
Medium Frek. 1 MHz Frek. 3 MHz
Darah Pembuluh darah Tulang Kulit Tulang rawan Udara Tendon Otot Lemak Air (20°C) Serabut saraf 0,028 0,4 3,22 0,62 1,16 2,27 1,12 0,76 0,28 0,14 0,0006 0,2 0,084 1,2 - 1,86 3,48 8,28 3,38 2,28 0,84 0,42 0,0018 0,6
Dari tabel di atas, nampak ada dua nilai absorbsi di dalam jaringan otot. Adanya perbedaan yang penting disini adalah karena arah dari bundel ultrasound terhadap jaringan otot. Pertama, jika bundel ultrasound jatuh secara tegak lurus terhadap jaringan otot. Kedua, jika bundel ultrasound berjalan sejajar dengan jaringan otot. Pada keadaan yang kedua nilai absorbsinya hampir tiga kali lebih kecil. Sebuah satuan yang lebih praktis dalam hal penyebaran adalah Half
Value Depth atau jarak nilai setengah (HVD). Yang dimaksud jarak nilai setengah adalah jarak dimana intensitas dari ultrasound dalam suatu media tertentu tinggal separuh. Jarak nilai setengah ini ditentukan koefisien penyerapan
Tabel 2. Jarak Nilai Setengah Pada Beberapa Medium
Medium Frek. 1 MHz Frek. 3 MHz
Tulang Kulit Tulang rawan Udara Tendon Otot Lemak Air (200C) 2,1 mm 11,1 mm 6 m 2,5 mm 2,5 mm 9 mm 24,6 mm 50 mm 11500 mm - 4 mm 2 mm 0,8 mm 0,8 mm 3 mm 16,5 mm 16,5 mm 3833,3 mm
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa banyaknya energi ultrasound diserap dalam jaringan tendon dan jaringan tulang rawan. Penetrasi terdalam, dimana efek terapeutik masih bisa kita harapkan dinyatakan dalam istilah “Penetration Depth” adalah merupakan suatu titik dimana intensitas ultrasound yang diberikan masih tersisa 10%
5) Pembiasan
Pembiasan gelombang ultrasound ditentukan oleh nilai indeks tiap-tiap media pada jaringan, dimana indeks bias ditentukan oleh kecepatan gelombang ultrasound pada tiap-tiap medium. Nilai indeks bias (n) = 1 berarti tiap pembiasan sedangkan nilai indeks bias lebih dari 1 berarti pembiasan mendekati garis normal dan jika indeks bias kurang dari 1 berarti pembiasan menjauhi garis normal. Besarnya pembiasan ditentukan oleh sudut datang dan kecepatan gelombang suara pada media yang dilaluinya.
6) Coupling Media
Untuk dapat meneruskan gelombang ultrasound ke dalam jaringan tubuh maka dibutuhkan suatu medium yang berada antar tranduser dan permukaan tubuh yang akan diultrasound Adapun ciri-ciri coupling media yang baik pada penggunaan ultrasound secara umum adalah :
a) Bersih dan steril
b) Tidak terlalu cair kecuali metode under water c) Tidak terlalu cepat diserap oleh kulit
e) Mudah dibersihkan
SPESIFIKASI ULTRASOUND
THERAPY
DIMENSION (L*H*D) 11.5 × 11.02 × 4.5
WEIGHT 2.6 Kg Approx
OPERATING VOLTAGE 220V AC, 50Hz
FUSES 1 Amp
ROOM TEMPERATURE 10° to 40° C
MOISTURE 10% to 80%
FUNCTION
FREQUENCY 1MHZ
AVAILABLE OUTPUT One
OUTPUT MODE Continuous/Pulse(1:2, 1:4, 1:8, 1:16)
INTENSITY Maximum 3w/cm2
TIMER 01 ~ 99 Minutes Programmable