VI. DESKRIPSI RESPONDEN
Dalam bab ini akan disajikan hasil analisis data yang diperoleh dari survei contingent valuation terhadap responden tersampling serta pembahasannya. Bagian pertama yang akan disajikan adalah deskripsi karakteristik sosial ekonomi responden di Distrik Sentani Kabupaten Jayapura.
6.1. Deskripsi Karakteristik Sosial Ekonomi Responden
6.1.1. Distribusi Responden Berdasarkan Wilayah dan Jarak dengan CAPC Hasil survei di lapangan menunjukkan bahwa responden yang terbanyak berasal dari Kelurahan Hinekombe sebanyak 40 KK, jarak terhadap kawasan Cycloops adalah 1.000 meter. Alasan banyaknya responden pada kelurahan ini, karena posisi berada di bawah Gunung Cycloops. Pada Kelurahan Sentani Kota jumlah responden sebanyak 25 KK, dengan jarak terhadap CAPC adalah 2.500 meter. Kelurahan Dobonsolo jumlah responden sebanyak 35 KK dengan jarak terhadap Cycloops adalah 4.500 meter, jumlah total responden di Distrik Sentani yakni sebanyak 100 KK (Tabel 7).
Tabel 7 Distribusi Responden Berdasarkan Wilayah dan Jarak Dengan Hutan CAPC
No. Nama Kampung/ Kelurahan Jumlah (KK) Persentase (%) Jarak Dengan CAPC (m) 1 Hinekombe 40 40 1.000 2 Sentani Kota 25 25 2.500 3 Dobonsolo 35 35 4.500 Total 100 100
Sumber : Data Primer diolah, (2009).
6.1.2. Deskripsi Responden di Kelurahan Hinekombe
Hasil analisis menunjukkan responden terbanyak pada tingkat umur 26-50 tahun yakni sebanyak 33 KK. Tingkat pendidikan responden terbanyak yakni SLTA 16 KK, diikuti tingkat S1 11 KK. Perbedaan tersebut disebabkan letak
Kelurahan Hinekombe yang sangat dekat dengan pusat kota dan sekaligus pusat pendidikan di Distrik Sentani.
Pada umumnya responden bekerja sebagai PNS/TNI/POLRI berjumlah 19 KK, diikuti pekerjaan Wiraswasta/Pedagang sebanyak 16 KK. Alasannya bahwa Kelurahan Hinekombe berada ditengah-tengah antara Kantor Bupati Kabupaten Jayapura dan Kepolisian Sektor Sentani. Tingkat Pendapatan responden terbanyak Rp < 5 juta sebanyak 37 KK, diikuti pada tingkat pendapatan Rp 15-35 juta sebanyak 2 KK dan tingkat pendapatan Rp 5-10 juta sebanyak 1 KK (Tabel 8).
Tabel 8 Deskripsi Responden di Kelurahan Hinekombe Kelurahan Hinekombe
Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan (Thn) Jumlah (KK) Tingkatan Jumlah (KK) Pekerjaan Jumlah (KK) Jutaan (Rp)/ Bln Jumlah (KK) < 25 1 SD - PNS/TNI 19 < 5 37 26 - 50 33 SLTP 5 Wiraswasta/ Pedagang 16 5.1 - 10 1 51 - 75 6 SLTA 16 BUMN 2 10.100 – 15 - D1 - Peg. Swasta 2 15.100 - 35 2 D2 2 Honorer 1 D3 6 S1 11 Total 40 40 40 40
Sumber: Data Primer diolah, (2009).
6.1.3. Deskripsi Responden di Kelurahan Sentani Kota
Hasil analisis menunjukkan responden terbanyak pada tingkat umur 26-50 tahun yakni sebanyak 19 KK. Tingkat pendidikan responden terbanyak yakni D3 11 KK, diikuti tingkat SLTA 5 KK. Perbedaan tersebut disebabkan letak Kelurahan Sentani Kota sangat dekat dengan pusat kota dan juga pusat pendidikan di Distrik Sentani.
Pada umumnya responden bekerja sebagai PNS/TNI/POLRI berjumlah 12 KK, diikuti pekerjaan Wiraswasta/Pedagang sebanyak 7 KK. Alasannya bahwa Kelurahan Sentani Kota tidak jauh dengan kantor-kantor pemerintahan dan markas kepolisian. Tingkat Pendapatan responden terbanyak Rp < 5 juta sebanyak
21 KK, diikuti pada tingkat pendapatan Rp 5-10 juta sebanyak 3 KK, serta tingkat pendapatan Rp 15-35 juta sebanyak 1 KK (Tabel 9).
Tabel 9 Deskripsi Responden di Kelurahan Sentani Kota Kelurahan Sentani Kota
Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan (Thn) Jumlah (KK) Tingkatan Jumlah (KK) Pekerjaan Jumlah (KK) Jutaan (Rp)/ Bln Jumlah (KK) < 25 2 SD 2 PNS/TNI 12 < 5 21 26 - 50 19 SLTP - Wiraswasta/ Pedagang 7 5.1 - 10 3 51 - 75 4 SLTA 5 BUMN 3 10.100 – 15 -D1 - Peg. Swasta 1 15.100 - 35 1 D2 4 Honorer 2 D3 11 S1 3 Total 25 25 25 25
Sumber: Data Primer diolah, (2009).
6.1.4. Deskripsi Responden di Kelurahan Dobonsolo
Hasil analisis menunjukkan responden terbanyak pada tingkat umur 26-50 tahun yakni sebanyak 31 KK, diikuti pada tingkat umur 51-75 tahun sebanyak 4 KK. Tingkat pendidikan responden terbanyak yakni S1 sebanyak 15 KK, diikuti tingkat SLTA 10 KK.
Pada umumnya responden bekerja sebagai PNS/TNI/POLRI berjumlah 23 KK, diikuti pekerjaan Wiraswasta/Pedagang sebanyak 7 KK. Alasannya bahwa responden di kelurahan ini sebagian besar adalah pegawai kantor Badan Penelitian Pengembangan Pertanian Provinsi Papua dan markas kepolisian Sektor Sentani. Tingkat Pendapatan responden terbanyak Rp < 5 juta sebanyak 32 KK, diikuti pada tingkat pendapatan Rp 5-10 juta sebanyak 2 KK, serta tingkat pendapatan Rp 15-35 juta sebanyak 1 KK (Tabel 10).
Tabel 10 Deskripsi Responden di Kelurahan Dobonsolo Kelurahan Dobonsolo
Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan
(Thn) Jumlah (KK) Tingkatan Jumlah (KK) Pekerjaan Jumlah (KK) Jutaan (Rp)/ Bln Jumlah (KK) < 25 - SD - PNS/TNI 23 < 5 32 26 - 50 31 SLTP 2 Wiraswasta/ Pedagang 7 5.1 - 10 2 51 - 75 4 SLTA 10 BUMN 4 10.100 – 15 - D1 - Peg. Swasta - 15.100 - 35 1 D2 - Honorer 1 D3 5 S1 15 S2 1 S3 2 Total 35 35 35 35
Sumber : Data Primer diolah, (2009).
6.1.5. Distribusi Responden Berdasarkan Asal Suku Daerah
Kota Sentani sebagai tempat berdirinya bandar udara di Kabupaten dan Kota Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, adalah sebagai salah satu potensi dan pintu masuk bagi masyarakat suku lain di luar penduduk asli Kabupaten Jayapura dan Provinsi Papua pada umumnya. Arus transmigrasi dan urbanisasi sangat sulit untuk dibendung, sehingga menyebabkan terjadinya pertambahan penduduk cukup pesat di Kabupaten Jayapura dalam beberapa tahun terakhir.
Hasil tabel 11 menunjukkan bahwa penduduk terbanyak adalah suku pendatang dari luar Papua sebesar 81 KK, diikuti dengan suku pendatang Asli Papua sebanyak 10 KK, serta suku asli Jayapura sebanyak 9 KK (Tabel 11). Hal tersebut disebabkan letak Geografis Kota Sentani sebagai pusat kota Kabupaten Jayapura.
Tabel 11 Distribusi Responden berdasarkan Asal Suku
No. Asal Suku Jumlah (KK) Persentase (%)
1 Asli Jayapura 9 9
2 Asli Papua di luar Jayapura 10 10
3 Luar Papua 81 81
Total 100 100
6.1.6. Hubungan Antara Kesediaan Membayar dengan Karakteristik Responden
6.1.6.1. Umur
Hasil analisis korelasi spearman menunjukkan bahwa variabel umur responden mempunyai korelasi (hubungan keeratan) dengan WTP yakni sebesar 0,245 Nilai korelasi ini nyata secara statistik pada taraf nyata 5%, dengan nilai p < 0,001 (Lampiran 13). Artinya bahwa semakin tinggi umur masyarakat, maka akan semakin besar kepeduliannya terhadap kelestarian lingkungan ataupun Cycloops.
6.1.6.2. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat tidak berkorelasi dengan WTP dengan nilai koefisien -1,66. Nilai korelasi nyata secara statistik pada taraf nyata 10%, dengan nilai p > 0,099 (Lampiran 13). Artinya bahwa variabel tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan WTP. Alasannya bahwa masyarakat yang terdapat di Distrik Sentani Kabupaten Jayapura tidak terpengaruh dengan tingkat pendidikan. Masyarakat tidak keberatan membayar untuk perbaikan dan kelestarian Cycloops.
6.1.6.3. Pekerjaan
Pekerjaan tidak berkorelasi dengan WTP karena nilai koefisien korelasi sebesar -0,086. Nilai korelasi ini nyata secara statistik pada taraf nyata 10%, dengan nilai p > 0,396 (Lampiran 13). Tidak ada hubungan tersebut disebabkan oleh homogenitas responden penelitian dalam kesediaan untuk membayar untuk perbaikan kualitas lingkungan atau kelestarian hutan Cycloops. Selain itu karena faktor biaya hidup dan harga-harga barang yang tinggi menyebabkan masyarakat tidak merasa kehilangan uang dalam jumlah Rp 1.000-Rp 10.000. faktor lain yakni budaya masyarakat papua dan masyarakat lainnya pada umumnya murah memberi kepada orang lain.
6.1.6.4. Tingkat Pendapatan
Tingkat Pendapatan tidak berkorelasi dengan WTP karena nilai koefisien korelasi sebesar -0,032. Nilai korelasi ini nyata secara statistik pada taraf nyata 10%, dengan nilai p > 0,755 (Lampiran 13). Artinya bahwa perbedaan pendapatan
pada masyarakat tidak berpengaruh atau berhubungan dengan kesediaan membayar untuk perbaikan kualitas lingkungan atau kelestarian Cycloops. Selain itu masyarakat sudah menyadari tentang manfaat dan fungsi keberadaan hutan Cycloops bagi kehidupan.
6.1.6.5. Asal Suku
Asal suku tidak berkorelasi dengan WTP karena nilai koefisien korelasi sebesar 0,48. Nilai korelasi ini nyata secara statistik pada taraf nyata 10%, dengan nilai p < 0,632 (Lampiran 13). Artinya masyarakat yang tinggal di Distrik Sentani baik suku asli (pribumi) maupun suku pendatang, menyadari tentang manfaat hutan Cycloops dalam kehidupan.
6.1.6.6. Jumlah Anak
Jumlah anak berkorelasi dengan WTP karena nilai koefisien korelasi sebesar 0,181. Nilai korelasi ini nyata secara statistik pada taraf nyata 10%, dengan nilai p < 0,073 (Lampiran 13). Secara statistik dinyatakan berhubungan. Artinya bahwa semakin banyak jumlah anak, akan mempengaruhi atau berhubungan dengan kesediaan membayar.