• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2020 KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2020 KATA PENGANTAR"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2020 dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan informasi Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, yang di dalamnya berisi gambaran capaian kinerja selama kurun waktu 1 tahun dan menjabarkan keberhasilan maupun ketidak berhasilan dalam penyelenggaraan program dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lumajang Tahun 2018- 2023 dan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2018- 2023.

Laporan Kinerja ini disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, didalam Peraturan Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Negara untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Penyajian laporan kinerja berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Bupati Lumajang No. 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja.

Demikian Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang ini disusun. Semoga dapat memberikan manfaat untuk perbaikan perencanaan, penilaian dan perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan serta peningkatan kinerja.

Lumajang, 5 Januari 2021 KEPALA DINAS KESEHATAN

KABUPATEN LUMAJANG

dr. Bayu Wibowo, IGN NIP. 19630724 198910 1 002

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... iii

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN ... 2

C. GAMBARAN UMUM... 3

D. DASAR HUKUM... 13

E. SISTEMATIKA... 15

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 17

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 27

A. CAPAIAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... 27

B. REALISASI ANGGARAN ... 96

(4)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Tahun 2020 ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja dan Peraturan Bupati Lumajang No. 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja. Dinas Kesehatan sebagai Instansi pemerintah wajib untuk menyusun Laporan Kinerja. Dalam rangka mewujudkan tercapainya Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang perlu adanya tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra), adapun sasaran yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang pada tahun 2020 mempunyai 1 (satu) tujuan, 2 (dua) sasaran dan 3 (tiga) indikator sasaran utama. Pengukuran keberhasilan atau kegagalan dalam capaian setiap sasaran. Laporan Kinerja ini dimaksudkan sebagai berikut:

1. Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja adalah untuk memantapkan kinerja Dinas Kesehatan lebih akuntabel dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan serta keberhasilan dalam mewujudkan Visi, Misi, dan tujuan dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang lebih baik dengan penyelenggaraannya seiring dalam perwujudan pelaksanaan system pertanggungjawaban kinerja yang lebih jelas, tepat, terukur dan legitimate dalam mendukung profesional kinerja pelayanan.

2. Bahwa penyusunan Laporan Kinerja ini telah melibatkan tim yang dibentuk oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2020.

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terselenggaranya kepemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa, dalam rangka pengembangan dan penerapan sistem yang tepat, jelas, terukur dan legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mempercepat diadakan reformasi birokrasi dalam menyelenggarakan pemerintahan diatur dalam TAP MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dan Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusidan Nepotisme.

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, didalam Peraturan Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Negara untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Hal ini juga didukung dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah juga diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja. Hal ini merupakan bagian dari Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah guna mendorong terwujudnya

(6)

sebuah Kepemerintahan yang baik bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government ) di Indonesia.

Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan berfungsi untuk mengetahui kemampuannya Dinas Kesehatan sebagai unsur pelaksana teknis Pemerintah Daerah dibidang Pembangunan Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan dan menyelenggarakan sebagian urusan Rumah Tangga Daerah dibidang Kesehatan. Berdasarkan pemahaman tersebut diatas maka Dinas Kesehatan mempunyai kewajiban untuk melaporkan pertanggungjawaban tentang hasil kegiatan atau pelaksanaan pembangunan kesehatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada Bupati.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2020 dimaksudkan sebagai penjabaran Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang yang terwujud dalam tingkat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan.

Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2020 adalah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka :

a) Menjadi motivasi untuk dapat melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan ;

b) Menjadikan Dinas Kesehatan sebagai Instansi yang akuntabel, sehingga dapat berperan secara efektif, efisien dan ekonomis;

(7)

c) Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan beserta jaringannya guna membantu pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik;

d) Meningkatkan kredibilitas terhadap pemberi wewenang;

e) Mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas, sehingga tugas-tugas akan dapat dilaksanakan lebih efektif-efisien dan responsif terhadap lingkungannya.

C. GAMBARAN UMUM

C.1 Organisasi Perangkat Daerah

Pembentukan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang No. 15 Tahun 2016, tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat daerah yang di kuatkan dengan Peraturan Bupati Lumajang Nomor 74 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan.

Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan. Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang kesehatan. Di samping itu, Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

a) perumusan kebijakan di bidang kesehatan; b) pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan;

c) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan; d) pelaksanaan administrasi Dinas Kesehatan;

e) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

(8)

Berikut adalah struktur organisasi dinas kesehatan berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Lumajang No. 67 Tahun 2018 :

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

(9)

C.2 Sumber Daya Aparatur

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, berdasarkan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang didukung dengan jumlah pegawai sebanyak 2510 orang yang terdiri atas PNS sebanyak 1175 orang dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) sebanyak 1335 orang.

Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang berdasarkan Tingkat Pendidikan pada tahun 2020, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1

Jumlah PNS dan TKK Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2020

No. Pendidikan Status Kepegawaian Jumlah %

PNS TKK

DINAS KESEHATAN, UPT PUSKESMAS, UPT FARMASI, UPT LABKESDA 1. SD 4 11 15 1.05 2. SMP 6 12 18 1.26 3. SMA/SMK 96 164 260 18.14 4. D1 0 4 4 0.28 5. D3 428 324 752 52.48 6. S1 177 201 378 26.38 7. S2 6 0 6 0.42

UPT RSU DR. HARYOTO

1 SLTP 8 2 10 1,28 2 SMU / SMA 42 96 138 17,65 3 STM 2 4 6 0,77 4 SMKK 12 10 22 2,81 5 SPK 2 0 2 0,26 6 SMF 5 0 5 0,64 7 SMAK 2 0 2 0,26 8 SMK/SMEA 12 51 63 8,06 9 D1 / GIZI 6 0 6 0,77 10 D2 0 0 0 0,00 11 D3 188 158 346 44,25 12 D4 11 10 21 2,69 13 S1 106 26 132 16,88 14 Sp-1 / s2 23 6 29 3,71

UPT RSU PASIRIAN

(10)

No. Pendidikan Status Kepegawaian Jumlah % PNS TKK 3 STM 0 2 2 0,68 4 SMKK 0 26 26 8,81 5 SPK 0 0 0 0,00 6 SMF 0 0 0 0,00 7 SMAK 0 0 0 0,00 8 SMK/SMEA 0 31 31 10,51 9 D1 / GIZI 1 0 1 0,34 10 D2 0 0 0 0,00 11 D3 16 118 134 45,42 12 D4 0 10 10 3,39 13 S1 11 29 40 13,56 14 Sp-1 / s2 3 8 11 3,73 J U M L A H 1175 1335 2510

Dilihat dari tingkat pendidikan dapat dijelaskan bahwa Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, UPT puskesmas, UPT Labkesda, dan UPT Farmasi proporsi paling banyak adalah lulusan D3 sebanyak 52.48% diikuti S1 (26.38%), SMA/SMK (18,14%), SMP (1.26%), SD (1,06%), D1 (0.28%) dan yang paling kecil adalah S2 sebesar (0,42%). Sedangkan di UPT RSU Dr. Haryoto proporsi terbanyak adalah lulusan D3 sebanyak 44,25%, diikuti lulusan SMU/SMA (17,65%). Selain itu di UPT RSU Pasirian proporsi terbanyak juga lulusan D3 sebanyak 45,42%, diikuti lulusan S1 (13,56%).

Jumlah pegawai per jenis tenaga di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang tahun 2020, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.3

Jumlah Pegawai Per Jenis Tenaga Dinas Kesehatan Tahun 2020

NO JENIS TENAGA PNS KONTRAK JUMLAH

DINAS KESEHATAN, UPT PUSKESMAS, UPT FARMASI, UPT LABKESDA

1 Dokter 40 12 52 2 Dokter Gigi 23 8 31 3 Bidan 271 56 327 4 Perawat 136 265 401 5 Perawat Gigi 12 0 12 6 Gizi 24 24 48

(11)

NO JENIS TENAGA PNS KONTRAK JUMLAH

8 Farmasi (Asisten Apoteker) 23 8 31

9 Analis Kesehatan 18 8 26 10 Penyuluh Kesehatan 12 21 33 11 Epidemiologi 0 0 0 12 Entomolog 0 0 0 13 Sanitarian 22 4 26 14 Struktural Es IV 15 0 15 15 Struktural Es III 4 0 4 16 Struktural Es II 1 0 1 17 Umum 91 250 341

18 Pembimbing Kesehatan Kerja 1 0 1

19 Akupuntur 0 2 2

20 Rekam Medis 5 9 14

21 Kesehatan Masyarakat 10 41 51

UPT RSU DR. HARYOTO Pelayanan Medik Dasar

1 Dokter Umum 14 2 16

2 Dokter Gigi 2 0 2

Pelayanan Medik Spesialis Dasar

1 Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD) 3 1 4

2 Spesialis Anak (Sp.A) 3 0 3

3 Spesialis Bedah (Sp.B) 2 1 3

4 Spesialis Obstetri & Ginekologi (Sp.OG) 2 2 4

Pelayanan Medik Spesialis Penunjang

1 Spesialis Anastesiologi (Sp.An) 2 0 2

2 Spesialis Radiologi (Sp.Rad) 1 1 2

3 Spesialis Patologi Klinik (Sp.PK) 1 0 1

4 Spesialis Patologi Anatomi (Sp.PA) 1 0 1

5 Spesialis Kesehatan Fisik Dan Rehabilitasi (Sp.KFR)

1 0 1

Pelayanan Medik Spesialis Lainnya 0

1 Spesialis Mata (Sp.M) 1 0 1

2 Spesialis THT-KL (Sp.THT-KL) 1 0 1

3 Spesialis Neorologi / Saraf (Sp.S) 2 0 2

4 Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah (Sp.JP)

1 0 1

5 Spesialis Penyakit Kulit Dan Kelamin (Sp.KK)

1 1 2

6 Spesialis Jiwa Atau Psikiatri (Sp.KJ) 1 0 1 7 Spesialis Paru – Pulmonologi (Sp.P) 2 0 2 8 Spesialis Orthopedi & Traumatologi

(Sp.OT)

1 0 1

(12)

NO JENIS TENAGA PNS KONTRAK JUMLAH

11 Spesialis Bedah Plastik (Sp.BP) 0 0 0

12 Spesialis Forensik (Sp.F) 0 0 0

Pelayanan Medik Sub Spesialis Dasar

1 Sub Spesialis Bedah (Sp.B) 0 0 0

2 Sub Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD) 0 0 0

3 Sub Spesialis Anak (Sp.A) 0 0 0

4 Sub Spesialis Obstetri & Ginekologi (Sp.OG)

0 0 0

Pelayanan Medik Spesialis Gigi Dan Mulut

0 0 0

1 Spesialis Bedah Mulut Dan Maksilofasial (Sp.BM)

0 0 0

2 Spesialis Konservasi (Sp.KG) 0 0 0

3 Spesialis Orthodonti (Sp.Ort) 0 0 0

4 Spesialis Periodonsia (Sp.Perio) 1 0 1

5 Spesialis Penyakit Mulut (Sp.PM) 1 0 1

Pelayanan Kefarmasian

1 Apoteker 7 8 15

2 Asisten Apoteker 18 12 30

Tenaga Kesehatan Dan Petugas Lainnya 1 Perawat 150 123 273 2 Perawat Anestesi 6 3 9 3 Bidan 28 8 36 4 Perawat Gigi 2 1 3 5 Fisioterapis 3 0 3

6 Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan

7 10 17

7 Radiografer 9 3 12

8 Fisikawan Medis 0 0 0

9 Refraksionis Optisien / Optometris 1 0 1

10 Analis Kesehatan (Patologi Klinik) 9 9 18 11 Analis Kesehatan Laboratorium Medik

(Bank Darah)

4 4

12 Analis Kesehatan (Patologi Anatomi) 1 1 2

13 Psikolog 1 0 1

14 Terapi Wicara 0 0 0

15 Nutrisionis 7 3 10

16 Sanitarian 5 0 5

17 Teknisi Elektromedis 4 1 5

(13)

NO JENIS TENAGA PNS KONTRAK JUMLAH 20 Pranata Komputer 1 3 4 Struktural 1 Eselon ll 1 0 1 2 Eselon lll 7 0 7 3 Eselon IV 14 0 14 Bidang Medis

1 Pengadministrasi Umum ( Yan Medis ) 0 2 2

2 Pemulasaran Jenazah 1 5 6

3 Petugas Kamar Gelap 1 0 1

4 Pengadministrasi Umum ( Radiologi ) 1 1

5 Pengadministrasi Umum (Laboratorium) 1 0 1

6 Pengadministrasi Gudang Farmasi 3 6 9

7 Pengadministrasi Rekam Medis Dan Informasi

6 7 13

Bidang Keperawatan

1 Pengadministrasi Umum / Pembantu Perawat Ibs

3 1 4

2 Pengadministrasi Umum / Transporter Igd

0 11 11

3 Pengadministrasi Umum / Pembantu Perawat Klinik

10 4 14

4 Pengadministrasi Umum / Pembantu Perawat Ranap

6 9 15

5 Transporter Instalasi Rawat Jalan 1 1 2

6 Pengadministrasi Umum ( Yankep ) 1 1 2

Bidang Umum

1 Pengadministrasi Umum (Persuratan) 1 2 3

2 Pemelihara Kendaraan 0 0 0

3 Pengemudi Operasional 1 0 1

4 Pengemudi Ambulan 1 9 10

5 Petugas Keamanan 2 16 18

6 Pengadministrasi Umum ( Rumah Tangga )

1 5 6

7 Binatu / Loundry 6 4 10

8 Pranata Jamuan / Juru Masak 16 10 26

9 Pemelihara Sarana Dan Prasarana / Teknisi ( Ips )

1 2 3

10 Petugas ( Ipal ) 0 2 2

11 Pramu Kebersihan / Petugas Kebersihan 0 55 55

12 Pengadministrasi Kepegawaian 1 1 2

(14)

NO JENIS TENAGA PNS KONTRAK JUMLAH

1 Gaji Dan Umum (Subbag Anggaran & Pendapatan)

1 0 1

2 Bendahara Pengeluaran (Subbag Anggaran & Pendapatan)

1 0 1

3 Pengadministrasi Keuangan (Subbag Anggaran & Pendapatan)

6 0 6

4 Verifikator Keuangan (Subbag Akuntasi & Verifikasi)

2 0 2

5 Penata Pelaporan Keuangan (Subbag Akuntasi & Verifikasi)

1 1 2

6 Bendahara Penerima (Subbag Pengelolaan Pendapatan)

0 0 0

7 Pengadministrasi Keuangan / Kasir (Subbag Peng Pendapatan)

4 10 14

Bidang Renbang

1 Pengadministrasi Umum ( Renbang ) 0 2 2

CSSD

1 Petugas Sterilisasi Alat Medis Dan Keperawatan (CSSD)

6 2 8

UPT RSU PASIRIAN

Pelayanan Medik Dasar

1 Dokter Umum 1 4 5

2 Dokter Gigi 0 1 1

Pelayanan Medik Spesialis Dasar

1 Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD) 1 0 1

2 Spesialis Anak (Sp.A) 1 0 1

3 Spesialis Bedah (Sp.B) 0 1 1

4 Spesialis Obstetri & Ginekologi (Sp.OG) 0 1 1

Pelayanan Medik Spesialis Penunjang

1 Spesialis Anastesiologi (Sp.An) 0 1 1

2 Spesialis Radiologi (Sp.Rad) 1 0 1

3 Spesialis Patologi Klinik (Sp.PK) 1 0 1

4 Spesialis Patologi Anatomi (Sp.PA) 0 0 0

5 Spesialis Kesehatan Fisik Dan Rehabilitasi (Sp.KFR)

0 0 0

Pelayanan Medik Spesialis Lainnya 0 0 0

1 Spesialis Mata (Sp.M) 0 0 0

2 Spesialis THT-KL (Sp.THT-KL) 0 0 0

3 Spesialis Neorologi / Saraf (Sp.S) 0 0 0

4 Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah (Sp.JP)

0 0 0

5 Spesialis Penyakit Kulit Dan Kelamin (Sp.KK)

0 0 0

6 Spesialis Jiwa Atau Psikiatri (Sp.KJ) 0 0 0 7 Spesialis Paru - Pulmonologi (Sp.P) 1 0 1

(15)

NO JENIS TENAGA PNS KONTRAK JUMLAH

(Sp.OT)

9 Spesialis Urologi (Sp.U) 0 0 0

10 Spesialis Bedah Saraf (Sp.BS) 0 0 0

11 Spesialis Bedah Plastik (Sp.BP) 0 0 0

12 Spesialis Forensik (Sp.F) 0 0 0

Pelayanan Medik Sub Spesialis Dasar

1 Sub Spesialis Bedah (Sp.B) 0 0 0

2 Sub Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD) 0 0 0

3 Sub Spesialis Anak (Sp.A) 0 0 0

4 Sub Spesialis Obstetri & Ginekologi (Sp.OG)

0 0 0

Pelayanan Medik Spesialis Gigi Dan Mulut

0 0 0

1 Spesialis Bedah Mulut Dan Maksilofasial (Sp.BM)

0 0 0

2 Spesialis Konservasi (Sp.KG) 0 0 0

3 Spesialis Orthodonti (Sp.Ort) 0 0 0

4 Spesialis Periodonsia (Sp.Perio) 1 0 1

5 Spesialis Penyakit Mulut (Sp.PM) 0 0 0

Pelayanan Kefarmasian

1 Apoteker 0 3 3

2 Asisten Apoteker 0 8 8

Tenaga Kesehatan Dan Petugas Lainnya 1 Perawat 41 55 96 2 Perawat Anestesi 0 3 3 3 Bidan 5 18 23 4 Perawat Gigi 0 1 1 5 Fisioterapis 1 1 2

6 Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan

7 Radiografer 1 1 2

8 Fisikawan Medis 0 0 0

9 Refraksionis Optisien / Optometris 0 0 0

10 Analis Kesehatan (Patologi Klinik) 1 5 6

11 Analis Kesehatan Laboratorium Medik (Bank Darah)

0 0 0

12 Analis Kesehatan (Patologi Anatomi) 0 0 0

13 Psikolog 0 0 0

14 Terapi Wicara 0 0 0

15 Nutrisionis 0 2 2

16 Sanitarian 0 1 1

17 Teknisi Elektromedis 0 0 0

18 Penyuluh Kesehatan Masyarakat 0 0 0

19 Administrator Kesehatan 1 1 2

20 Pranata Komputer 0 3 3

(16)

NO JENIS TENAGA PNS KONTRAK JUMLAH

2 Eselon lll 1 0 1

3 Eselon IV 3 0 3

Bidang Medis

1 Pengadministrasi Umum ( Yan Medis )

2 Pemulasaran Jenazah 0 2 2

3 Petugas Kamar Gelap 0 0 0

4 Pengadministrasi Umum ( Radiologi ) 0 1 1 5 Pengadministrasi Umum ( Laboratorium

)

0 1 1

6 Pengadministrasi Gudang Farmasi 0 0 0

7 Pengadministrasi Rekam Medis Dan Informasi

0 7 0

Bidang Keperawatan

1 Pengadministrasi Umum/ Pembatu Rawat jalan dan rawat inap

0 36 0

2 Pengadministrasi Umum / Transporter Igd

0 5 5

Bidang Umum

1 Pengadministrasi Umum (Persuratan) 0 2 2

2 Pemelihara Kendaraan 0 0 0

3 Pengemudi Operasional 0 0 1

4 Pengemudi Ambulan 0 5 5

5 Petugas Keamanan 0 11 11

6 Pengadministrasi Umum ( Rumah Tangga )

0 3 3

7 Binatu / Loundry 0 7 7

8 Pranata Jamuan / Juru Masak 0 7 7

9 Pemelihara Sarana Dan Prasarana / Teknisi ( Ips )

0 3 3

10 Petugas ( Ipal ) 0 1 1

11 Pramu Kebersihan / Petugas Kebersihan 0

12 Pengelola Kepegawaian 2 3 5

Bidang Keuangan

1 Gaji Dan Umum (Subbag Anggaran & Pendapatan)

0 1 1

2 Bendahara Pengeluaran (Subbag Anggaran & Pendapatan)

1 0 1

3 Pengadministrasi Keuangan (Subbag Anggaran & Pendapatan)

0 3 3

4 Verifikator Keuangan (Subbag Akuntasi & Verifikasi)

1 4 4

5 Penata Pelaporan Keuangan (Subbag Akuntasi & Verifikasi)

0 1 1

6 Bendahara Penerima (Subbag Pengelolaan Pendapatan)

1 0 1

7 Pengadministrasi Keuangan / Kasir (Subbag Peng Pendapatan)

(17)

NO JENIS TENAGA PNS KONTRAK JUMLAH Bidang Renbang

1 Pengadministrasi Umum ( Renbang ) 1 1 2

CSSD

1 Petugas Sterilisasi Alat Medis Dan Keperawatan (CSSD)

0 7 7

Dilihat dari Pegawai per jenis tenaga dapat dijelaskan bahwa Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang memiliki banyak jenis tenaga terutama fungsional.

D. DASAR HUKUM

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2020, dilandasi dasar hukum, sebagai berikut :

1. Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yangBersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);

5. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

6. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

7. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah;

(18)

11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

14. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

15. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

16. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/ 8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (sebagaimana Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah); yang telah disempurnakan sebagaimana Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

17. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Per/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Kinerja Utama Di Lingkungan Instansi Pemerintah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

(19)

20. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2018-2023 Pemerintah Kabupaten Lumajang;

21. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

22. Peraturan Bupati Lumajang No. 6 Tahun 2018 tentang tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja

E. SISTEMATIKA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2020 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Tekhnis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Bupati Lumajang No. 6 Tahun 2018 tentang tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja.

Adapun Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2020 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Gambaran Umum, dasar Hukum, dan Sistematika sehingga substansi pada bab– bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Bab ini menjelaskan tentang ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA Bab ini menjelaskan :

A. Capaian Kinerja Organisasi pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk

(20)

setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan peningkatan/ penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya, Pengukuran

Capaian Kinerja, Capaian Kinerja, Akuntabilitas Keuangan dan Permasalahan serta Strategi Pemecahan Masalah.

B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

BAB IV : PENUTUP

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

LAMPIRAN

1. MATRIKS RENSTRA 2018-2023 2. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 3. PENGUKURAN KINERJA

4. RENJA TAHUN 2020 5. PENGHARGAAN

(21)

BAB 2

PERENCANAAN KINERJA

a. Visi, Misi, Tujuan, dan sasaran Program Bupati dan Wakil Bupati

Berdasarkan dokumen RPJMD 2018- 2023, Visi pembangunan daerah Kabupaten Lumajang sesuai dengan visi kepala daerah terpilih, yaitu ”Terwujudnya Masyarakat Lumajang yang Berdaya Saing, Makmur dan Bermartabat”.

Sedangkan Misi dalam RPJMD dimaknai sebagai upaya-upaya umum yang hendak dijalankan demi terwujudnya Visi Kabupaten Lumajang 2018-2023. Upaya umum ini memiliki keterkaitan dengan pokok visi yang akan dicapai. Adapun RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 tiga rumusan misi RPJMD Kabupaten Lumajang 2018- 2023 adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan perekonomian daerah yang berkelanjutan berbasis pada pertanian, usaha mikro, dan pariwisata

2. Pemenuhan kebutuhan dasar untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri

3. Reformasi birokrasi yang efektif, profesional, akuntabel , dan transparan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, benar, dan bersih (good and clean governance) yang berbasis teknologi informasi

Adapun tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan

Dengan sasaran:

a. Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi

b. Meningkatnya aktivitas ekonomi / nilai PDRB c. Meningkatnya PAD Sektor Pariwisata

d. Meningkatnya kemandirian fiskal daerah e. Meningkatnya akses infrastruktur daerah f. Meningkatnya jumlah usaha mikro

(22)

2. Meningkatkan pelestarian fungsi lingkungan hidup Dengan sasaran:

a. Meningkatnya Indeks Kualitas Air b. Meningkatnya Indeks Kualitas udara

c. Meningkatnya Indeks Kualitas tutupan lahan d. Mewujudkan masyarakat yang tangguh bencana

3. Meningkatkan kualitas SDM serta pemerataan dan perluasan akses kebutuhan dasar masyarakat

Dengan sasaran:

a. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan b. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat c. Meningkatnya ketahanan pangan Meningkatnya d. Meningkatnya penanganan kawasan kumuh e. Meningkatnya kondusivitaswilayah

f. Meningkatnya kelancaran lalu lintas

g. Meningkatnya pemberdayaan pemuda serta prestasi dan budaya olah raga

h. Meningkatnya peran serta perempuan dalam pembangunan i. Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk

4. Menurunnya angka kemiskinan melalui peningkatan daya saing tenaga kerja

Dengan sasaran:

a. Meningkatnya penyerapan dan partisipasi angkatan kerja b. Meningkatnya jumlah koperasi aktif

c. Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan d. Meningkatnya kualitas dan jangkauan pelayanan sosial

5. Meningkatkan reformasi birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan

Dengan sasaran:

a. Meningkatnya Profesionalitas ASN b. Meningkatnya kepuasan masyarakat

(23)

c. Meningkatnya penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE)

d. Meningkatnya kualitas laporan keuangan daerah

e. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dari KKN

f. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan g. Meningkatnya nilai SAKIP

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa sasaran strategis yg diampu oleh Dinas Kesehatan adalah Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang merupakan salah satu sasaran strategis yang mendukung tujuan Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati. Sasaran strategis ini yang selanjutnya akan menjadi “Tujuan dari Renstra Dinas Kesehatan”.

Adapun perbandingan target dan realisasi dari Tujuan Renstra Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Perbandingan Target dan Capaian Tujuan Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2020

Sasaran Strategis

Indikator

Kinerja Target Realisasi Capaian

2019 2020 2019 2020 2019 2020 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Indeks Kesehatan 0,748% 0,752% 0,77% 0,77% 102,94% 102,39%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2019 dan 2020 realisasi Tujuan Renstra Dinas Kesehatan telah melebihi target (target terpenuhi). Adapun capaian tujuan dari Renstra Dinas Kesehatan pada tahun 2020 mengalami sedikit penurunan sebesar 0,55%.

Hambatan dan kendala Dinas Kesehatan dalam pencapaian target renstra, yang merupakan bagian dari pencapaian IKU Bupati adalah diantaranya

a. Rasio dan kompetensi tenaga kesehatan belum sesuai standar b. Kurangnya efektifitas dan efisiensi anggaran bidang kesehatan

(24)

c. Masih terdapat sarana, prasarana dan alat kesehatan di puskesmas yang belum memenuhi standar

d. Masih rendahnya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat

e. Masih kurangnya Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati yang mendukung bidang kesehatan

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut diantaranya :

a. Mengoptimalkan SDM yang ada dengan jalan meningkatkan kemampuannya dengan diklat-diklat, bimtek, pembinaan, sosialisasi baik formal maupun non formal, serta menambah jumlah SDM apabila terdapat anggaran (melewati jalur CPNS maupun PPPK) b. Meningkatkan analisa perencanaan anggaran dan kegiatan di bidang

kesehatan

c. Melakukan pengadaan dan pemeliharaan sarana, prasarana dan alat kesehatan yang mendukung pelayanan kesehatan sesuai standar d. Mengoptimalkan kegiatan keluarga sehat sebagai salah satu jalan

melakukan intervensi kesehatan berbasis keluarga kepada seluruh masyarakat

e. Pengusulan peraturan daerah maupun peraturan bupati yang mendukung di bidang kesehatan

b. Perencanaan kinerja Dinas Kesehatan sesuai dengan sasaran Strategis Program Bupati dan Wakil Bupati

Berdasarkan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2018-2023 maka Dinas Kesehatan menyusun Perjanjian Kinerja Tahun 2020 dengan indikator dan target sesuai dengan yang telah tertuang dalam matriks Renstra. Setiap sasaran telah dirumuskan dalam indikator dan target kinerja yang spesifik dan terukur. Target pencapaian tahunan merupakan bagian dari target yang lebih strategis yaitu pencapaian target jangka menengah 5 tahunan.

(25)

Tabel 2.2 Indikator dan Target Kinerja Tahun 2020

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat

Persentase Keluarga Sehat % 14

Persentase Keluarga Pra Sehat % 47

2. Meningkatnya Akses dan Kualitas

Pelayanan Kesehatan

Indeks Kepuasan Masyarakat

Angka

absolut 80

Sumber : Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2018-2023

Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja. Perjanjian Kinerja adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

Tujuan khusus Perjanjian kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur, sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi, Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang.

Revisi perjanjian kinerja dimungkinkan terjadi, dimana pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang terjadi dikarenakan beberapa hal diantaranya :

1. Adanya revisi Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang tahun 2018 – 2023, sehingga adanya Perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran.

(26)

2. Perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran (perubahan program, kegiatan dan alokasi anggaran) pada pertengahan tahun melalui Perubahan APBD.

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat

Persentase Keluarga Sehat % 14

Persentase Keluarga Pra Sehat % 47

2. Meningkatnya Akses dan Kualitas

Pelayanan Kesehatan

Indeks Kepuasan Masyarakat

Angka

absolut 80

Program dan Pagu perjanjian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang PAK tertanggal 13 November 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4 Program dan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2020

Program Anggaran

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 3.987.022.057 2 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana

Aparatur Rp. 4.654.868.841

3 Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Rp. 402.640.000 4 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Rp. 5.906.546.263 5 Program Pelayanan Kesehatan Rp. 3.425.649.400

6

Program Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya

Rp. 5.920.592.977

7 Program Peningkatan Managemen Pelayanan

Kesehatan Rp. 4.312.109.000

(27)

Program Anggaran

9 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Rp. 13.928.968.237 10 Program Pembinaan Lingkungan Sosial Rp. 15.571.648.838 11 Program Upaya Kesehatan di UPTD (Puskesmas,

Labkesda, IFK) Rp. 96.205.599.412

12 Program Upaya Kesehatan Rujukan di Rumah Sakit Rp. 163.207.155.750 Pada Tahun Anggaran 2020, Pencapaian sasaran di dalam Rencana Kerja Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang ditunjang melalui 12 Program dan 52 Kegiatan termasuk di dalamnya Program dan Kegiatan dari 2 UPT RSUD dr. Haryoto dan Pasirian, yang terdiri atas:

Tabel 2.5 Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2020 No PROGRAM KEGIATAN 1 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Sasaran : Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat

1. Upaya Peningkatan Kesehatan Keluarga 2. Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat 3. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan 4. Upaya Peningkatan Kesehatan Kerja dan

Olahraga

5. Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 2 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sasaran : Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat

6. Peningkatan Pelayanan Imunisasi 7. Penyelenggaraan Surveilans Penyakit

8. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

9. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

10. Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Jiwa 3 Program Pelayanan

Kesehatan Sasaran :

11. Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan

(28)

No PROGRAM KEGIATAN Meningkatnya Akses

dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

13. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat melalui Pendekatan Keluarga (Keluarga Sehat) 14. Peningkatan Pelayanan dan Pembinaan

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan

15. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Tradisional 16. Penguatan Sistem Penanggulangan Gawat

Darurat Terpadu (SPGDT) 4 Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan Sasaran : Meningkatnya Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

17. Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian Produk Kefarmasian dan Pangan

18. Pengadaan dan Pengelolaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan

19. Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

20. Penyediaan/Peningkatan/ Pemeliharaan Alat Kesehatan

21. Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan

22. Pembinaan dan Pengawasan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan

5 Program Pembinaan Lingkungan Sosial Sasaran : Meningkatnya Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan 23. Penyediaan/Peningkatan/ Pemeliharaan Sarana/Prasarana Fasilitas Kesehatan yang Bekerjasama dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan

6 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

24. Pelayanan Administrasi dan Operasional Perkantoran

(29)

No PROGRAM KEGIATAN 7 Program Peningkatan

Sarana Dan

Prasarana Aparatur

25. Pembangunan/Pengadaan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Aparatur

26. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Aparatur

8 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan

27. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD / LAKIP

28. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Prognosis Realisasi Anggaran

29. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun 30. Penyusunan Laporan Indeks Kepuasan

Masyarakat

31. Penyusunan Rencana Kerja

32. Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran (RKA) SKPD 9 Program Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana Puskesmas/Puskesm as Pembantu Dan Jaringannya 33. Pembangunan Puskesmas

34. Pembangunan Puskesmas Pembantu

35. Pengadaan Sarana Dan Prasarana Puskesmas 36. Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas

37. Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu

10 Program Peningkatan Manajemen

Pelayanan Kesehatan

38. Pembinaan dan Implementasi Sistem Informasi Kesehatan

39. Koordinasi Pelaksanaan Program Pembangunan Kesehatan

40. Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan

41. Manajemen Pengelolaan Data Dan Informasi 42. Peningkatan Pelayanan Melalui Bantuan

Operasional Kesehatan (BOK)

(30)

No PROGRAM KEGIATAN 11 Program Upaya

Kesehatan di UPTD (Puskesmas,

Labkesda, IFK)

44. Upaya Kesehatan Masyarakat

45. Upaya Kesehatan Perorangan dan Pendukung Pelayanan BLUD di Puskesmas

46. Pelayanan Labkesda 47. Pelayanan IFK 12 Program Upaya

Kesehatan Rujukan di Rumah Sakit

48. Penyediaan dan pemeliharaan sarana, prasarana, dan peralatan kesehatan untuk pelayanan kesehatan rumah sakitRehabilitasi Bangunan Rumah Sakit

49. Pelayanan dan pendukung pelayanan BLUD di rumah sakit

50. Peningkatan Pelayanan di Rumah Sakit 51. Akreditasi Rumah Sakit

52. Pelayanan Persalinan Gratis dan Masyarakat Miskin di Rumah Sakit

(31)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja dalam Laporan Kinerja Instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi planning yang sudah berjalan mulai dari Perencanaan Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Rencana Kerja) dan Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, tidak terlepas dari pelaksanaan pembangunan itu sendiri sebagai fungsi actuating dari perencanaan yang sudah dibuat. Di akhir kegiatan terdapat fungsi evaluating dimana semua pelaksanakan program dan kegiatan harus disampaikan ke dalam sebuah bentuk pertanggung jawaban penggunaan seluruh sumber daya manajemen pendukung dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan.

Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur. Terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya. Dalam pertanggung jawaban piranti yang diukur adalah kegiatan, program, dan sasaran untuk melihat sejauh mana kegiatan, program, dan sasaran dilaksanakan tidak salah arah dari perencanaan yang telah dibuat.

A. CAPAIAN KINERJA DINAS KESEHATAN

Pengukuran capaian kinerja yang mencakup penetapan indikator dan capaian kinerjanya digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan dan program yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis yang diterjemahkan dalam rencana kerja. Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah kinerja (peformance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement).

Pengukuran capaian kinerja program dan kegiatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang digunakan dalam setiap kegiatan disesuaikan dengan sifat kegiatan masing-masing, sehingga kegiatan – kegiatan tersebut dapat diukur

(32)

pencapaiannya yang mendukung pada pencapaian indikator program. Adapun pengukuran kinerja tersebut dengan rumus sebagai berikut :

1. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, maka digunakan rumus:

Realisasi

Capaian Indikator Kinerja = --- x 100% Target

2. Jika ukurannya sebaliknya, yaitu apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus :

Target – (Realisasi – Target)

Capaian Indikator Kinerja = --- x 100% Target

Untuk melaksanakan penilaian capaian kinerja telah ditetapkan penilaian skala ordinal sebagai parameter keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan kebijakan teknis, program dan kegiatan sebagai berikut :

85 ke atas : Sangat Baik 70 x < 85 : Baik

55 x < 70 : Cukup Baik x < 55 : Kurang Baik

Secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang telah melaksanakan tugas dalam rangka mencapai sasaran dan target yang telah ditetapkan dalam Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang 2018 -2023. Pencapaian kinerja tahun 2020 sudah mengacu dan sesuai dengan rencana kerja tahun 2020.

Pengukuran capaian pelaksanaan pembangunan yang berupa Indikator sasaran pembangunan terhadap target hasil pembangunan dalam berapa tahun ditunjukkan dengan besaran angka-angka yang bilamana digambarkan dengan grafik akan dapat dilihat pola atau trend, apakah meningkat, menurun, ataukah

(33)

konstan, atau dalam bahasa lain adalah sebagai keberhasilan, kemajuan, stagnan, kemunduran, atau bahkan kegagalan kinerja Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan.

Namun pengukuran itu saja tidak cukup tanpa tahu apa makna atau deskripsi dari semua kondisi itu, kondisi-kondisi tersebut perlu dianalisis dari pengukuran capaian pelaksanaan pembangunan agar dapat diketahui hubungan permasalahannya untuk diidentifikasi sebagai sebab akibat berupa faktor – faktor yang mempengaruhinya, mana yang menjadi hambatan dan kendala untuk dijadikan feedback bagi perencanaan dan pelaksanaan kinerja tahun berikutnya.

Keberhasilan atau kegagalan dari suatu sasaran bisa saja terjadi dalam proses waktu yang tidak singkat, lebih dapat dipastikan lagi faktor yang mempengaruhinya tidak dapat terjawab dalam waktu pengukuran akuntabilitas kinerja satu tahun. Evaluasi bisa berupa perbandingan antar target, atau antar capaian dalam rentang sekian tahun, ataupun antara capaian dengan target sampai dengan tahun 2020. Capaian indikator dan target dinas kesehatan Kabupaten Lumajang tahun 2020 disajikan sebagai berikut :

Capaian indikator dan target Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang tahun 2020 sebagai berikut:

(34)

Tabel 3.1

CAPAIAN KINERJA TAHUN 2020

No Sasaran

Strategis

Indikator Kinerja Pembilang Penyebut Target

Tahun 2020 Realisasi Tahun 2020 Capaian (%) Kategori 1. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat

1 Persentase Sehat 21.163 233.882 14% 9% 64,29 Cukup baik

2 Persentase Pra Sehat 163.608 233.882 47% 70% 148,94 Sangat baik

2. Meningkatnya Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan 3 Indeks Kepuasan

Masyarakat - - 80 85,49 106,86 Sangat baik

(35)

Penjelasan Capaian Kinerja a. Cara Penghitungan

1. Persentase Sehat

= Jumlah keluarga yang memiliki IKS > 0,8 x 100 % Jumlah keluarga yang telah dikunjungi

2. Persentase Pra Sehat

= Jumlah keluarga yang memiliki IKS 0,5 – 0,8 x 100 % Jumlah keluarga yang telah dikunjungi

3. Indeks Kepuasan Masyarakat

= Total dari nilai persepsi per unsur x 100 % Total unsur yang terisi

b. Ketentuan dalam penentuan capaian

Untuk menentukan capaian indeks keluarga sehat (persentase sehat dan persentase pra sehat) ini sangat dipegaruhi oleh capaian masing-masing indikator, dimana indikator Keluarga Sehat ada 12 indikator.

- Definisi Operasional 12 indikator Sehat dan Pra Sehat tertuang dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Pedoman program ini telah diatur dalam PMK No. 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga;

1) keluarga mengikuti program KB adalah jika keluarga merupakan pasangan usia subur, suami atau isteri atau keduanya, terdaftar secara resmi sebagai peserta/akseptor KB dan atau menggunakan alat kontrasepsi.

2) ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan adalah jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi 0-11 bulan) dan

(36)

persalinan ibu tersebut, dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, bidan praktek swasta).

3) bayi mendapat imunisasi dasar lengkap adalah jika di keluarga terdapat bayi (usia 12-23 bulan), bayi tersebut telah mendapatkan imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1, DPT-HB2, DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4, Campak.

4) bayi mendapat ASI eksklusif adalah jika di keluarga terdapat bayi usia 7–23 bulan dan bayi tersebut selama 6 bulan (usia 0-6 bulan) hanya diberi ASI saja (ASI eksklusif).

5) balita mendapatkan pematauan pertumbuhan adalah jika di keluarga terdapat balita (usia 2–59 bulan 29 hari) dan bulan yang lalu ditimbang berat badannya di Posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya dan dicatat pada KMS/buku KIA.

6) penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar adalah jika di keluarga terdapat anggota keluarga berusia ≥ 15 tahun yang menderita batuk dan sudah 2 minggu berturut-turut belum sembuh atau didiagnogsis sebagai penderita tuberkulosis (TB) paru dan penderita tersebut berobat sesuai dengan petunjuk dokter/petugas kesehatan.

7) penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur adalah jika di dalam keluarga terdapat anggota keluarga berusia ≥15 tahun yang didiagnogsis sebagai penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) dan berobat teratur sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas kesehatan.

8) penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan adalah jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa berat dan penderita tersebut tidak ditelantarkan dan/atau dipasung serta diupayakan kesembuhannya. 9) anggota keluarga tidak ada yang merokok adalah jika tidak ada seorang pun dari anggota keluarga tersebut yang sering atau kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari tembakau.

(37)

sudah berhenti dari kebiasaan menghisap rokok atau produk lain dari tembakau.

10) keluarga sudah menjadi anggota JKN adalah jika seluruh anggota keluarga tersebut memiliki kartu keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan/atau kartu kepesertaan asuransi kesehatan lainnya.

11) keluarga mempunyai akses sarana air bersih adalah jika keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan air leding PDAM atau sumur pompa, atau sumur gali, atau mata air terlindung untuk keperluan sehari-hari.

12) keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat adalah jika keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan sarana untuk buang air besar berupa kloset leher angsa atau kloset plengsengan.

Sedangkan untuk menentukan capaian indeks kepuasan masyarakat telah dilaksanakan survei kepuasan masyarakat. Variabel survei yang digunakan menggunakann 9 unsur survei kepuasan yang digunakan sebagai variabel dalam survei yaitu unsur-unsur yang disebutkan dalam Permen PANRB NO.14 Tahun 2017.

c. Jumlah Kunjungan Keluarga Tahun 2020 dalam Program PIS PK No Puskesmas Jumlah Keluarga Jumlah Kunjungan % Kunjungan Entry Aplikasi % Entry 1 Tempursari 12.686 2.686 21,17 2.554 20,13 2 Pronojiwo 10.115 5.494 54,32 6.421 63,48 3 Candipuro 9.507 4.834 50,85 4.834 50,85 4 Penanggal 6.242 6.242 100,00 5.881 94,22 5 Pasirian 13.937 14.074 100,98 13.952 100,11 6 Bades 9.609 7.712 80,26 2.679 27,88 7 Tempeh 12.385 12.385 100,00 12.058 97,36 8 Gesang 6.433 6.433 100,00 6.433 100,00 9 Rogotrunan 18.746 18.445 98,39 18.565 99,03 10 Labruk 7.742 7.742 100,00 7.623 98,46 11 Tekung 6.492 6.219

(38)

No Puskesmas Jumlah Keluarga Jumlah Kunjungan % Kunjungan Entry Aplikasi % Entry 12 Kunir 13.042 13.042 100,00 13.535 103,78 13 Yosowilangun 17.629 16.519 93,70 16.474 93,45 14 Sumbersari 10.768 10.817 100,46 10.048 93,31 15 Jatiroto 11.681 11.594 99,26 11.550 98,88 16 Randuagung 11.344 7.562 66,66 6.449 56,85 17 Tunjung 7.061 5.558 78,71 4.362 61,78 18 Sukodono 14.334 14.334 100,00 14.333 99,99 19 Padang 10.476 10.476 100,00 10.467 99,91 20 Pasrujambe 10.210 10.210 100,00 10.263 100,52 21 Senduro 9.289 9.289 100,00 9.289 100,00 22 Gucialit 7.121 4.036 56,68 4.036 56,68 23 Kedungjajang 11.111 11.558 104,02 11.445 103,01 24 Klakah 13.444 13.569 100,93 13.453 100,07 25 Ranuyoso 11.447 10.979 95,91 10.959 95,74 Total 272.851 242.082 88,72 233.882 85,72

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa jumlah kunjungan keluarga adalah sebanyak 242.082. Namun, yang berhasil ter-entry dalam aplikasi Program PIS PK sebanyak 233.882 keluarga. Jadi, ada 8.200 keluarga yang tidak ter-entry. Hal ini terjadi karena ada gangguan (error) pada sistem aplikasinya.

d. Jumlah Capaian per indikator Keluarga Sehat dan Pra Sehat Tahun 2020 dalam Program PIS PK

No

Indikator Keluarga Sehat Capaian

Kabupaten

1 Keluarga mengikuti program KB *) 57,6

2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 88,6 3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) 94,4

4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 87,5

5 Pertumbuhan Balita dipantau 93,2

6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 41,5 7 Penderita hipertensi yang berobat teratur 63,6 8 Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak

ditelantarkan 43,5

9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 35,2

10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN 40,6

(39)

No

Indikator Keluarga Sehat Capaian

Kabupaten

KETERANGAN : IKS-> SEHAT 9,0

KETERANGAN : IKS-> PRA SEHAT 70,0

KETERANGAN : IKS-> TIDAK SEHAT 21,0

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa capaian Keluarga Sehat sebanyak 9% dan capaian Keluarga Pra Sehat sebanyak 70%. Rincian capaian tersebut adalah dalam tingkat kabupaten. Adapun rincian capaian dalam tingkat kecamatan tercantum dalam lampiran laporan ini.

A.1. Perbandingan Antara Target Dan Realisasi Kinerja Tahun Ini Capaian kinerja Dinas Kesehatan tahun 2020 dibandingkan dengan target tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET TAHUN 2020 REALISASI TAHUN 2020 CAPAIAN (%) 1. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat Persentase Keluarga Sehat 14% 9% 64,29

Persentase Keluarga Pra

Sehat 47% 70% 148.94 2. Meningkatnya Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Indeks Kepuasan Masyarakat 80 85,49 106,86

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang 2020 (Data diolah)

Berdasarkan tabel 3.2 di atas dua indikator kinerja telah mencapai target kinerja yaitu persentase keluarga pra sehat sebesar 148,94% dan Indeks kesehatan masyarakat sebesar 106,86%, Sedangkan indikator persentase keluarga sehat belum mencapai target yaitu sebesar 64,29%. Penyebab belum tercapainya indikator persentase keluarga sehat adalah karena belum terpenuhinya capaian per indikator keluarga sehat yang berjumlah 12 indikator.

(40)

A.2 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta capaian kinerja Tahun Ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Kinerja Dinas Kesehatan tahun ini dapat dibandingkan dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya dengan indikator yang sama namun target yang berbeda sesuai dengan renstra Dinas Kesehatan Tahun 2018-2023. Berikut adalah perbandingan realisasi kinerja Dinas Kesehatan tahun 2018-2023.

Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun Ini dengan Tahun Sebelumnya SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

REALISASI KINEJA 2019 2020 1. Meningkatny a Kualitas Kesehatan Masyarakat

Persentase Keluarga Sehat 8% 9%

Persentase Keluarga Pra Sehat 58% 70% 2. Meningkatnya

Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Indeks Kepuasan Masyarakat

81,84 85,49

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang 2020 (Data diolah)

Dari tabel 3.3 di atas dapat diketahui bahwa seluruh indikator telah mengalami kenaikan realisasi kinerja secara signifikan.

A.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun Ini Dengan Target Renstra

2018-2023

Rencana kerja tahun 2020 merupakan gradasi dari Rencana Strategis Dinas Kesehatan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Berikut adalah perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2020 dengan target renstra 2018-2023.

Tabel 3.4 Perbandingan Kinerja Tahun Ini Dengan Target Restra 2018-2023

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI TAHUN 2020 TARGET AKHIR RENSTRA ( TAHUN 2023) 1. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat

Persentase Keluarga Sehat 9% 20% Persentase Keluarga Pra

(41)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI TAHUN 2020 TARGET AKHIR RENSTRA ( TAHUN 2023) 2. Meningkatnya Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Indeks Kepuasan Masyarakat

85,49 83

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang 2020 (Data diolah)

Dari tabel 3.4 dapat dilihat bahwa indikator kinerja persentase keluarga sehat belum dapat mencapai target akhir renstra 2023 sedangkan indikator persentase keluarga pra sehat dan indikator indeks kepuasan masyarakat telah memenuhi target akhir dari renstra 2023.

A.4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);

Capaian kinerja Dinas Kesehatan tahun 2020 yang tercantum dalam renstra Dinas Kesehatan Kab. Lumajang tahun 2018-2023 tidak ada yang dapat dibandingkan dengan standar nasional.

A.5 Analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan

Berdasarkan capaian kinerja tahun 2020 yang dibandingkan dengan target Renstra 2018-2023, diketahui bahwa dari 3 indikator yang ada, hanya 2 indikator kinerja yang telah mencapai target. Adapun analisis keberhasilan atau kegagalan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sasaran : Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat, dengan Indikator Sasaran :

1.1. Persentase Keluarga Sehat dan persentase keluarga pra sehat Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama tersebut adalah sebagai berikut.

(42)

a. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)

Tabel 3.5 capaian Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)

Tahun

Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)

Σ Keluarga Bernilai sehat

Total Keluarga Persentase (%) 2020 Tribulan I 15.431 43.180 35.74 2020 Tribulan 2 28.662 59.949 47.81 2020 Tribulan 3 38.190 67.982 56.2 2020 Tribulan 4 40.045 69.489 57,6

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa persentase capaian Keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB) pada tahun 2020 adalah sebesar 57,6. Program Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk membatasi 2 anak setiap keluarga dengan alasan kesejahteraan. Indikator ini dianggap sudah terpenuhi jika sebuah keluarga mendapatkan pelayanan KB di tingkat desa atau kelurahan. Selain itu, keluarga juga mendapatkan penyuluhan KB oleh tenaga kesehatan dan promosi KB yang dilakukan pemuka agama setempat. Keluarga juga dianggap lolos indikator pertama ini jika mendapatkan pendidikan mengenai kesehatan reproduksi selama sekolah maupun menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Data capaian Keluarga yang mengikuti program Keluarga Berencana di kabupaten Lumajang masih sekitar 57,6%. Permasalahan yang di hadapi adalah :

1. karena kurangnya penyuluhan dan pendekatan petugas ke masyarakat

2. takut dengan efek samping penggunaan KB 3. tidak diijinkan keluarga (suami)

4. suami bekerja di luar kota/jarang pulang

5. Adanya keyakinan bahwa banyak anak banyak rejeki 6. Keluarga ingin mempunyai anak

(43)

Upaya yang akan dilakukan Dinas Kesehatan Kab. Lumajang untuk meningkatkan persentase Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) adalah :

1. Level Dinas Kesehatan: Workshop Konseling KB, Workshop PKRT, Workshop Prakonsepsi, Bimtek Bagi Petugas untuk Kelas Unmetneed, pertemuan pengelola program.

2. Level Puskesmas: Kelas Unmetneed, Kelas Prakonsepsi, Pelayanan KB di Puskesmas, Edukasi Kespro, Kunjungan Rumah tindak lanjut hasil KS

b. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan

Tabel 3.6 capaian Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan Tahun

Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan Σ Keluarga

Bernilai sehat

Total Keluarga Persentase (%)

2020 Tribulan I 6.673 7.637 87.38

2020 Tribulan 2 7.371 8.351 88.26

2020 Tribulan 3 7.612 8.602 88.5

2020 Tribulan 4 7.656 8.642 88.6

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa persentase capaian Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan adalah sebesar 88.6%. Indikator keluarga sehat Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan dianggap tercapai apabila dalam sebuah keluarga sang ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan resmi seperti puskesmas atau rumah sakit. Faktor pendukungnya adalah adanya pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas di skala puskesmas, kemudian terdapat ruang tunggu kelahiran dan alat transportasi yang memadai untuk membawa ibu yang akan melahirkan. Selain itu, ada juga tempat pelayanan kebugaran ibu hamil misalnya senam hamil, dan ibu mendapatkan penyuluhan dari tenaga kesehatan mengenai pentingnya melakukan persalinan dengan tenaga yang ahli dan terpercaya.

(44)

Data capaian Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan di kabupaten Lumajang sekitar 88.6%. Capaian ini masih harus di tinggatkan. Permasalahan yang di hadapi adalah :

1. Masih ada beberapa daerah dengan medan yang sulit sehingga masih ada persalinan di rumah tetapi ditolong oleh Nakes

2. kurangnya biaya untuk melakukan persalinan di fasilitas kesehatan

3. Kurang paham tanda-tanda persalinan sehingga melahirkan di rumah

4. keluarga tidak mempercayai tenaga kesehatan dan lebih percaya kepada dukun untuk menolong persalinan

Untuk menanggulangi masalah di atas, Dinas Kesehatan Kab. Lumajang akan melakukan upaya seperti :

1. Program persalinan gratis dengan dana APBD

2. pendanaan jampersal untuk kasus resti dengan rujukan ke RS 3. pendampingan bumil risti oleh kader dan melakukan penyuluhan

tentang tanda-tanda persalinan, persalinan aman dan persalinan faskes pada masyarakat.

4. Konseling terkait keuntungan bersalin di di Faskes dan melakukan kerja sama dengan lintas sektor, dan meningkatkan kerjasama bidan & dukun

c. Bayi Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap

Tabel 3.7 capaian Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap Tahun

Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap Σ Keluarga

Bernilai sehat

Total Keluarga Persentase (%)

2020 Tribulan I 5.292 6.800 77.82

2020 Tribulan 2 6.402 6.818 93.90

2020 Tribulan 3 6.830 7.244 94.3

2020 Tribulan 4 6.925 7.339 94.4

Dari di atas dapat dilihat bahwa persentase capaian bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap adalah sebesar 94.4%. Indikator

(45)

keluarga sehat yang ketiga adalah jika dalam sebuah keluarga terdapat anak berusia antara 1 sampai dengan 2 tahun, maka ia seharusnya sudah memperoleh imunisasi dasar lengkap. Imunisasi dasar ini meliputi vaksin Hepatitis B, BCG, DPT, Polio, dan Campak. Faktor pendukung dari indikator ini adalah adanya pelayanan imunisasi dasar di puskesmas maupun fasilitas kesehatan lain yang terdekat dengan keluarga. Kemudian ibu dan ayah seharusnya juga mendapatkan pengenalan imunisasi dasar dan mengetahui pentingnya imunisasi dasar yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Keluarga juga harusnya mendapatkan himbauan untuk melakukan imunisasi dasar kepada anak oleh para pemuka agama dan kader PKK. Yang terakhir, keluarga seharusnya memperoleh informasi secara nasional baik melalui televisi atau media lainnya mengenai imunisasi.

Data capaian Bayi mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap di kabupaten Lumajang sekitar 94.4%. Data capaian ini masih harus di tinggatkan. Permasalahan yang di hadapi adalah :

1. kurangnya pengenalan imunisasi dasar dan tidak mengetahui pentingnya imunisasi dasar

2. orang tua lupa dengan jadwal imunisasi anaknya dan tidak rutin datang ke posyandu

3. kurang valid nya data sasaran imunisasi

Oleh sebab itu Dinas Kesehatan Kab. Lumajang akan melakukan upaya untuk meningkatkan capaian persentase bayi mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap yaitu :

1. pengenalan imunisasi menggunakan metode yang mudah dipahami oleh masyarakat

2. melakukan sweeping imunisasi pada bayi dan balita untuk yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap dan melakukan kunjungan untuk bayi yang tidak rutin melakukan imunisasi

(46)

d. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif

Tabel 3.8 capaian Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif Tahun

Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif Σ Keluarga

Bernilai sehat

Total Keluarga Persentase (%)

2020 Tribulan I 6.627 9.100 72.82

2020 Tribulan 2 7.928 9.132 86.82

2020 Tribulan 3 8.462 9.705 87.2

2020 Tribulan 4 8.590 9.820 87.5

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa persentase capaian Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif adalah sebesar 87.5%. Indikator keluarga sehat yang keempat berkaitan dengan ASI. Bayi dalam sebuah keluarga seharusnya mendapatkan ASI eksklusif selama minimal 6 bulan. Jika ada ibu yang kesulitan memberikan ASI, seharusnya bisa dengan mudah mendapatkan pelayanan konsultasi di puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya. Ibu harus juga mendapatkan promosi berkenaan pentingnya ASI eksklusif yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terkait.

Data capaian Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif di kabupaten Lumajang sekitar 87.5%. Permasalahan yang di hadapi adalah :

1. kurangnya pengenalan mengenai pentingnya ASI Ekslusif dan ibu cenderung menyerah ketika kesulitan memberikan ASI pada bayinya

2. Budaya masyarakat yang segera memberi makanan tambahan sebelum usia 6 bulan

3. Ibu menyusui termasuk wanita bekerja sehingga tidak memberi ASI eksklusif, anak rewel saat minum ASI dan terdapat luka pada puting

Upaya yang akan dilakukan Dinas Kesehatan Kab. Lumajang untuk meningkatkan cakupan Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif adalah :

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
Tabel  2.1 Perbandingan Target dan  Capaian Tujuan  Renstra  Dinas Kesehatan Tahun 2019-2020
Tabel 2.2 Indikator dan Target Kinerja Tahun 2020
Tabel  2.4 Program dan Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia

Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan issolasi protoplas dari jaringan daun dan kalus, induksi fusi menggunakan PEG, kultur protoplas dan regenerasi hasil fusi

Memperhatikan dan mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap instansi pemerintah

Namun dalam konteks pembelajaran online, personalisasi sangat memungkinkan untuk dilakukan yaitu melakukan serangkaian perlakuan terhadap learning management aplikasi

1. Apabila ada yang perlu dikomentari, tulislah pada lembar catatan/revisi instrumen. Kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan indikator. Soal tidak membuat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan penjernihan dengan bahan asam sulfat (H 2 SO 4 ) dan three ethyl amin (TEA) terhadap karakteristik oli bekas, yaitu