• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN VISUALISASI CALL SETUP UNTUK MODUL PEMBELAJARAN SISTEM TELEPON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN VISUALISASI CALL SETUP UNTUK MODUL PEMBELAJARAN SISTEM TELEPON"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

Reza Akko Firmansyah, Mike Yuliana, M. Zen Samsono Hadi Jurusan Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus PENS-ITS, Keputih, Sukolilo, Surabaya. Telp : +62+031+5947280; Fax. +62+031+5946011

Email : reza.telkom@yahoo.com

Abstrak

Pada proyek akhir ini dibuat software visualisasi call setup untuk modul pembelajaran sistem telepon dengan menggunakan pemrograman Visual Basic 6.0 dan Macromedia Flash 8 sebagai sistem visualisasi yang menggambarkan semua proses call setup. Software visualisasi call setup ini dapat mensimulasikan proses-proses call setup yang meliputi conversation, busy/ engaged, congestion, dan number unobtainable. Disamping itu, software visualisasi ini juga menampilkan bentuk-bentuk signaling yang dibangkitkan pada saat proses call setup berlangsung seperti dial tone, busy tone, ring back tone, congestion tone, dan number unobtainable tone. Hasil dari proyek akhir ini adalah sebuah software aplikasi visualisasi call setup yang digunakan sebagai modul praktikum mata kuliah jaringan telepon sehingga dapat membantu mahasiswa dalam memahami sistem sentral telepon dan proses call setup yang ada dalam kurikulum pembelajaran mata kuliah jaringan telepon.

Dari hasil pengujian sistem terlihat bahwa sistem visualisasi ini mampu mensimulasikan proses call setup yang mencakup proses conversation, busy/ engaged, congestion, dan number unobtainable dengan persentase keberhasilan 100%. Sistem visualisasi ini juga mampu menampilkan animasi sinyal dial tone, busy tone, ring back tone, congestion tone, dan number unobtainable tone dengan persentase keberhasilan 100%. Dari hasil survei terhadap mahasiswa dapat dikatakan bahwa sistem visualisasi ini bermanfaat dalam memberikan pemahaman terhadap proses call setup, terlihat dari 90% responden yang menyatakannya. Disamping itu, sistem visualisasi ini juga layak digunakan untuk modul pembelajaran jaringan telepon, hal ini terlihat dari 77,5% responden yang menyatakan bahwa sistem visualisasi ini layak digunakan.

Kata kunci : Call Setup, Signaling, Visual Basic 6.0, Macromedia Flash 8. 1. PENDAHULUAN

Sentral telepon merupakan pusat pengatur hubungan antar pelanggan telepon. Dalam hal ini, sentral menangani seluruh proses call setup dan melakukan penyambungan jalur dari pelanggan pemanggil ke pelanggan yang dituju. Dewasa ini, orang-orang yang berkomunikasi dengan telepon hanya mengetahui bahwa panggilan yang dilakukannya berhasil atau gagal, tanpa mengetahui bagaimana rumitnya proses call setup dalam melakukan panggilan telepon tersebut. Pemahaman terhadap call setup sangat diperlukan agar orang-orang dapat mengetahui kronologi proses panggilan telepon yang dilakukan dalam kondisi yang sebenarnya. Sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat dengan mudah mengamati proses call setup. Dalam hal ini sebuah sistem visualisasi dapat menjadi salah satu alternatif dalam pengamatan proses call setup tersebut.

Pada proyek akhir yang berjudul “Rancang Bangun Visualisasi Call Setup Untuk Modul Pembelajaran Sistem Telepon” ini dibuat sebuah sistem visualisasi yang menggambarkan proses

call setup yang meliputi conversation, engaged/ busy, congestion, dan number unobtainable. Disamping itu, visualisasi ini juga menampilkan animasi bentuk-bentuk sinyal seperti dial tone, busy tone, ring back tone, congestion tone, dan number unobtainable tone yang dibangkitkan pada saat proses call setup berlangsung. Dengan adanya sistem visualisasi ini diharapkan dalam mempelajari sistem jaringan telepon khususnya pada proses call setup dapat menjadi lebih mudah. Sistem visualisasi ini nantinya juga diharapkan dapat digunakan sebagai modul praktikum mata kuliah jaringan telepon sehingga dapat membantu mahasiswa dalam memahami sistem sentral telepon dan proses call setup yang ada dalam kurikulum pembelajaran. 2. PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalahan yang akan ditangani pada proyek akhir ini adalah :

• Bagaimana membuat suatu aplikasi visualisasi sistem telepon dengan memanfaatkan bahasa pemrograman yang praktis dan mudah untuk digunakan.

(2)

• Bagaimana mekanisme proses call setup yang

dilakukan antara pelanggan satu dengan pelanggan yang lainnya dengan menggunakan jaringan telepon.

• Bagaimana menampilkan bentuk sinyal dial tone, ring back tone, busy tone, congestion tone, dan number unobtainable tone pada sistem visualisasi call setup.

3. BATASAN MASALAH

Batasan masalah yang harus diselesaikan pada proyek akhir ini adalah :

• Aplikasi dan penelitian ini dikhususkan pada sistem jaringan PSTN dengan menggunakan pemrograman Visual Basic 6.0 untuk membuat visualisasi call setupnya, serta Macromedia Flash 8 untuk membuat visualisasi animasi sinyalnya.

• Visualisasi dibatasi hanya 6 subscriber link/ ekstensi dan 2 buah junctor/ trunk dalam sistem jaringan PSTN.

• Pembuatan visualisasi call setup dibatasi hanya pada proses conversation, busy/ engaged, congestion, dan number unobtainable.

• Pembuatan visualisasi nada-nada atau signaling dibatasi hanya pada dial tone, ring back tone, busy tone, congestion tone, dan number unobtainable tone.

• Tampilan signaling untuk nada-nada call setup pada visualisasi ini dibuat berupa animasi visual dan audio.

4. TUJUAN

Tujuan dari proyek akhir ini adalah terciptanya perangkat lunak berupa visualisasi call setup pada sistem komunikasi telepon yang dirancang untuk dapat menampilkan proses call setup pada sistem telepon serta menampilkan bentuk signaling dari nada-nada call setup yang berupa animasi visual dan audio. Proyek akhir ini diharapkan dapat dijadikan modul yang dapat membantu proses pembelajaran sistem telepon pada mata kuliah jaringan telepon.

5. TEORI PENUNJANG 5.1 Kondisi-kondisi Call Setup

Pada call setup terdapat kondisi-kondisi seperti Conversation, Busy/ Engaged, Congestion, dan Number Unobtainable.

a. Conversation, terjadi apabila antara dua pelanggan/ user telah berhasil melakukan proses komunikasi.

b. Busy/ engaged, terjadi apabila ada pelanggan pemanggil sedang melakukan panggilan tetapi pelanggan yang dipanggilnya sedang melakukan conversation dengan pelanggan yang lain, atau dikenal dengan istilah busy.

c. Congestion, terjadi pada saat sentral tidak dapat menyambungkan pelanggan-pelanggannya

karena seluruh junctor yang tersedia pada sentral sudah terpakai.

d. Number Unobtainable, terjadi jika pemanggil memanggil nomor yang tidak terdaftar pada sentral. 5.2 Signaling

Signaling adalah sinyal yang menunjukkan status panggilan telepon selama proses penyambungan atau sinyal khusus dalam saluran transmisi yang digunakan untuk penyambungan antara pesawat telepon pemanggil dan penerima. Berikut ini sinyal-sinyal yang dibangkitkan pada saat call setup :

a. Dial tone merupakan nada yang dibunyikan pada saat ada salah satu ekstensi mengangkat telepon (off-hook) dan siap untuk melakukan panggilan.

b. Busy tone merupakan nada yang dibunyikan pada saat ada salah satu ekstensi melakukan panggilan ke ekstensi lain yang sedang dalam kondisi sibuk (off-hook).

c. Ring back tone merupakan nada yang dibunyikan pada saat ada salah satu ekstensi melakukan panggilan ke ekstensi lain.

d. Congestion tone merupakan nada yang diberikan sentral kepada pemanggil apabila sentral tidak dapat menyambungkan sambungan telepon dikarenakan jalur/ junctor telah terpakai semua. e. Number unobtainable tone merupakan nada yang dibunyikan pada saat ada ekstensi yang melakukan panggilan ke nomor ekstensi yang tidak terdaftar.

5.3 Visual Basic 6.0

Visual Basic 6.0 merupakan perangkat pengembangan untuk menghasilkan program aplikasi yang beroperasi pada OS windows. Visual Basic 6.0 dipilih sebagai program untuk membuat visualisasi ini karena dapat membangun GUI dengan mudah. GUI (Graphical User Interface) adalah karakter-karakter program aplikasi yang menggunakan sarana perantara grafis seperti kotak dialog, tombol, menu, dll. sehingga dapat dengan mudah menyusun sebuah windows yang mengandung tombol-tombol, kotak, cek dan lainnya. 5.4 Macromedia Flash 8

Macromedia Flash 8 merupakan suatu software yang dapat digunakan untuk membuat suatu file animasi atau presentasi yang di dalamnya dapat ditambahkan animasi. Macromedia flash mempunyai kemampuan untuk mengimpor file berupa gambar, video maupun animasi yang kemudian dimanfaatkan pada file yang akan dibuat. Pada pembuatan software ini, macromedida flash digunakan untuk membuat animasi sinyal dial tone, busy tone, ring back tone, ring back tone, congestion tone, dan number unobtainable tone.

(3)

6. PERENCANAAN SISTEM

Pada perencanaan sistem, software visualisasi ini dirancang untuk dapat mensimulasikan kerja sistem sentral, mensimulasikan proses call setup yang meliputi conversation, engaged/ busy, congestion, dan number unobtainable, serta menampilkan animasi sinyal dari nada-nada yang dibangkitkan pada saat call setup berlangsung yang meliputi dial tone, busy tone, ring back tone, ring back tone, congestion tone, dan number unobtainable tone. Berikut ini blok diagram dari perancangan sistem visualisasi yang dibuat.

Gambar 6.1 Blok Diagram Menu Sistem Visualisasi 7. PEMBUATAN SISTEM

Gambar 7.1 Tampilan GUI Visualisasi Call Setup

Gambar 7.2 Tampilan GUI Ekstensi

Gambar 7.3 Tampilan GUI Monitoring

Gambar 7.4 Tampilan GUI Jaringan Telepon PSTN

Gambar 7.5 Tampilan GUI Visualisasi Signaling

8. ANALISA DAN HASIL PENGUJIAN 8.1 Pengujian Proses Call Setup

Pada pengujian proses call setup, sistem visualisasi diuji untuk bisa mensimulasikan proses-proses call setup yang meliputi conversation, busy/ engaged, congestion, dan number unobtainable. Kondisi conversation terjadi apabila dua ekstensi telah berhasil melakukan proses komunikasi. Kondisi Kondisi busy/ engaged terjadi apabila ada ekstensi melakukan panggilan ke ekstensi yang sedang sibuk atau ekstensi yang dipanggilnya dalam keadaan on-hook. Kondisi congestion terjadi pada saat junctor yang tersedia sudah terpakai semua. Kondisi Number Unobtainable (NU) adalah kondisi jika salah satu ekstensi melakukan panggilan ke nomor yang tidak terdaftar.

Berikut ini tabel dari hasil pengujian pada simulasi proses call setup tersebut.

Tabel 8.1 Pengujian Proses Call Setup

No. Proses Call Setup Sukses Gagal

1. Conversation √ -

2. Busy √ -

3. Congestion √ -

4. Number Unobtainable √ - Dari hasil pengujian proses call setup yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa proses conversation, busy, congestion, dan number unobtainable berhasil disimulasikan pada sistem ini dengan persentase keberhasilan sebesar 100%.

(4)

Tampilan Aplikasi 85% 15% Baik Buruk Pengoperasian Sistem 85% 15% Mudah Sulit Kesesuaian Sistem 95% 5% Sesuai Tidak Sesuai Manfaat Sistem 90% 10% Berguna Tidak Berguna 8.2 Pengujian Signaling

Pada pengujian signaling, sistem visualisasi diuji untuk bisa menampilakan animasi sinyal dari nada-nada yang dibangkitkan pada saat proses call setup berlangsung. Nada-nada tersebut meliputi dial tone, busy tone, ring back tone, ring back tone, congestion tone, dan number unobtainable tone. Berikut ini tabel dari hasil pengujian signaling yang telah dilakukan.

Tabel 8.2 Pengujian Proses Signaling

No. Sinyal-sinyal Sukses Gagal

1. Dial tone √ -

2. Busy tone √ -

3. Ring Back tone √ -

4. Congestion tone √ -

5. NU tone √ -

Dari hasil pengujian proses signaling yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa animasi sinyal dial tone, busy tone, ring back tone, congestion tone, dan number unobtainable tone berhasil ditampilkan pada sistem visualisasi ini dengan persentase keberhasilan sebesar 100%. 8.3 Survei Responden

Pengujian yang dilakukan yaitu dengan melakukan survei pada 40 responden untuk menanggapi sistem yang telah dibuat yaitu sistem visualisasi call setup untuk modul pembelajaran sistem telepon. Responden yang diambil adalah mahasiswa semester 6 dan semester 8 jurusan Teknik Telekomunikasi PENS-ITS yang sudah mendapatkan mata kuliah Jaringan Telepon. Berikut ini hasil survei yang telah diambil dari 40 responden :

Tabel 8.3 Hasil Survei Tampilan Aplikasi No. Tampilan Aplikasi Persentase

1. Baik 85 %

2. Buruk 15 %

Gambar 8.1 Grafik Survei Tampilan Aplikasi

Tabel 8.4 Hasil Survei Pengoperasian Sistem No. Pengoperasian Sistem Persentase

1. Mudah 85 %

2. Sulit 15 %

Gambar 8.2 Grafik Survei Pengoperasian Sistem

Tabel 8.5 Hasil Survei Kesesuaian Sistem dengan Materi Kuliah

No. Kesesuaian Sistem dengan Materi Kuliah

Persentase

1. Sesuai 95 %

2. Tidak Sesuai 5 %

Gambar 8.3 Grafik Survei Kesesuaian Sistem

Tabel 8.6 Hasil Survei Manfaat Sistem Terhadap Mahasiswa

No. Manfaat Sistem Persentase

1. Berguna 90 %

2. Tidak Berguna 10 %

Gambar 8.4 Grafik Survei Manfaat Sistem

Tabel 8.7 Hasil Survei Kelayakan Sistem Untuk Modul Praktikum

No. Kelayakan Sistem Persentase

1. Layak 77,5 %

(5)

Kelayakan Sistem Untuk Modul Praktikum

77.50%

22.50%

Layak Tidak Layak

Gambar 8.5 Grafik Survei Kelayakan Sistem Berdasarkan hasil survey diatas dapat dianalisa bahwa sistem visualisasi call setup yang dibuat ini :

• Memiliki tampilan aplikasi yang menarik, terbukti dari banyaknya responden sejumlah 85% yang menilai bahwa aplikasi ini memiliki tampilan yg baik.

• Mudah untuk dioperasikan karena terbukti sebanyak 85% responden yang menyatakan bahwa aplikasi ini mudah dalam pengoperasiannya.

• Materi yang diajarkan di sistem ini sesuai dengan materi perkuliahan, terbukti dari sebanyak 95% responden yang menyatakan bahwa sistem ini sesuai dengan materi kuliah yang diajarkan.

• Sistem visualisasi call setup yang dibuat ini berguna untuk memudahkan mahasiswa dalam pemahaman terhadap call setup, terbukti dari sebanyak 90% responden yang menyatakan bahwa sistem ini berguna untuk menunjang perkuliahan.

• Sistem visualisasi call setup yang dibuat ini layak digunakan sebagai modul praktikum, terbukti dari sebanyak 77,5% responden yang memilih.

9. KESIMPULAN

Dari keseluruhan isi proyek akhir ini yang telah di buat dapat ditarik kesimpulan diantaranya : 1. Sistem visualisasi proses call setup yang telah dibuat telah berhasil dengan baik. Hal ini terlihat dari persentase keberhasilan pengujian proses call setup sebesar 100%.

2. Sistem visualisasi signaling yang telah dibuat juga telah berhasil dengan baik. Hal ini terlihat dari persentase keberhasilan pengujian visualisasi signaling sebesar 100%.

3. Dari hasil survei responden dapat dikatakan bahwa sistem visualisasi ini bermanfaat dalam memberikan pemahaman terhadap proses call setup dan layak digunakan untuk modul pembelajaran jaringan telepon. Hal ini terlihat dari 90% responden menyatakan sistem visualisasi ini bermanfaat dan 77,5% responden menyatakan layak untuk digunakan.

10. DAFTAR PUSTAKA

[1] Yuliana, Mike, Jaringan Telephony, PENS-ITS Surabaya,____.

[2] Yuliana, Mike, Praktikum Telephony Multiuser,____.

[3] Maryati, Titik, Perencanaan dan Pembuatan Sistem Pembatasan Pemakaian Billing Telephone Untuk Karyawan Hotel, Proyek Akhir PENS-ITS, 2008.

[4] Marwiyahsari, Heny, Pembuatan Sistem Pembatasan Pemakaian Billing Telepon Untuk Karyawan Care Center Berbasis IVR, Proyek Akhir PENS-ITS, 2009.

[5] Octohina, Khrisna, 2003, Cepat Mahir Visual Basic 6.0, Kuliah Berseri IlmuKomputer.Com [6] Kustanto, Imam, 2006, Tutorial Visual Basic

6.0, Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com [7] Pramono, Andi, 2002, Berkreasi dengan

Macromedia Flash MX. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Gambar

Gambar 7.1 Tampilan GUI Visualisasi Call Setup
Tabel 8.2 Pengujian Proses Signaling

Referensi

Dokumen terkait

Dari gambar 2.1 dapat dilihat bahwa jarak aman yang akan dihitung jarak dari titik gangguan ke garis lingkaran yang berwarna biru atau biasa disebut dengan Arc flash

Diaplikasikan dalam bangunan Krematorium dengan ciri khas Kristen maka konsep, simbol dan persepsi yang ingin diciptakan, digunakan dan dirasakan direncanakan dalam

Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti ingin menguji daya antibakteri ekstrak etanol daun sirih merah ( Piper crocatum ) terhadap Enterococcus faecalis sebagai

Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang sudah tergolong memuaskan dalam hal pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa khususnya dalam

Mengaplikasikan konsep perancangan Pengembangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Mahasaraswati Denpasar yang nyaman bagi fisik dan psikis pada pasien maupun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) Desa Kalimeneng Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo disusun dengan maksud menyediakan sebuah dokumen

Pada saat mulai berlakunya Peraturan Kepala Badan ini, seluruh jabatan yang ada beserta Pejabat yang memangku jabatan pada Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan