• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif terutama industri kendaraan roda empat di Indonesia pada tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif terutama industri kendaraan roda empat di Indonesia pada tahun"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Industri otomotif terutama industri kendaraan roda empat di Indonesia pada tahun 2006 mengalami penurunan dibanding tahun - tahun sebelumnya dimana total penjualan mobil hanya mencapai 318.904 unit sedangkan pada tahun sebelumnya, tahun 2005, mencapai 533.000 unit. Dari total penjualan ini dapat dilihat terjadinya penurunan penjualan kendaraan roda empat yang mencapai 40 %. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi yang masih belum stabil (tingkat bunga dan ketidakstabilan nilai/ kurs mata uang) sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat Indonesia. Konsumen di Indonesia dalam mempertimbangkan untuk membeli mobil dipengaruhi oleh salah satu faktor utama, yaitu harga dari mobil yang akan dibeli dan apakah harga tersebut sesuai dengan manfaat yang akan diterima oleh konsumen, baik dari segi teknologi, spesifikasi produk ataupun pemakaian produk. Selain itu , desain produk yang menarik dan fitur / kelengkapan produk juga menjadi pertimbangan utama konsumen sebelum membeli mobil.

Perusahaan - perusahaan otomotif di Indonesia untuk mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan keuntungan melalui penjualan produknya harus dapat menerapkan strategi yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasar. Para perusahaan otomotif ini dapat melakukan strategi promosi yang menarik dan melakukan strategi pengembangan terhadap produknya, baik dengan meluncurkan produk yang benar- benar baru ataupun melakukan

(2)

pengembangan terhadap produk yang sudah ada. Untuk dapat meraih penjualan dan mempertahankan pangsa pasarnya ini, strategi pemasaran yang baik salah satunya melalui pengembangan produk baru yang tepat ini sangat penting untuk dilakukan para perusahaan otomotif karena model baru merupakan sumber hidup industri mobil. Pengembangan produk baru ini tentunya harus dapat memberikan keuntungan kepada konsumen dan sesuai dengan keinginan konsumen serta harga jualnya juga tepat sehingga konsumen dapat tertarik dan melakukan pembelian. Pengembangan produk baru yang tepat ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan penjualan dari perusahaan.

Salah satu perusahaan otomotif terbesar di tanah air, yaitu PT. Indomobil Niaga International (IMNI) secara berkelanjutan juga melakukan pengembangan produk baru yang cukup signifikan pada produk-produk yang dimilikinya ataupun pada lini produknya, salah satunya , yaitu produk Suzuki Grand Vitara. Pada awalnya generasi pertama produk Suzuki Grand Vitara ini pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 1993 dengan penggerak empat roda dan dinamakan Suzuki Vitara kemudian pada tahun berikutnya hadir generasi penerus Vitara dengan nama Suzuki Escudo dan berpenggerak dua roda. Pengembangan terhadap produk ini terus berlanjut dengan diluncurkannya Suzuki Sidekick sebagai versi murah dari Suzuki Escudo pada tahun 1994 dan peluncuran Suzuki Escudo 2.0 yang memiliki desain yang baru secara keseluruhan pada tahun 2001. Kemudian pada tahun 2003, pengembangan dari Suzuki Escudo 2.0 ini diluncurkan, yaitu Suzuki Grand Escudo XL-7 dan Suzuki Escudo 1.6 , kedua produk ini tidak menggantikan Suzuki Escudo 2.0 tetapi menambahkan varian yang ada dari Suzuki Escudo 2.0. Pada tahun 2006 , PT. IMNI kembali mengembangkan produk baru Suzuki Escudo 2.0 dengan meluncurkan Suzuki Grand Vitara yang memiliki banyak perubahan dibanding produk sebelumnya.

(3)

Pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara ini diikuti dengan perubahan dari semua bagian produk ini, yaitu meliputi eksterior (desain bodi dengan garis yang tegas , desain lampu dan desain velg ), interior (bentuk dasbor, audio yang menyatu dengan dasbor dasbor wood panel, panel instrumen, desain setir, pintu, dan jok), mesin ( J20A dengan throttle by wire dan intake manifold tuning system yang mengatur pasokan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran agar lebih efisien dan bertenaga / tenaga yang lebih besar (138dk) dan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien (1liter:8,9kilometer)), rangka ( ban berukuran 17 inci, suspensi belakang Multi Links, sistem pengereman ABS dan EBD ), dan fitur ( dual SRS Airbag , Keyless Entry, Keyless Starter, Immobilizer Alarm, Information Display, lampu depan HID Projector dengan auto levelling, setir yang terintegrasi dengan tombol audio ).

Pengembangan produk baru secara keseluruhan yang dilakukan PT. Indomobil Niaga International pada Suzuki Grand Vitara ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan dan bersaing dengan kompetitif di pasar SUV (Sport Utility Vehichle ) kelas menengah. Selain itu , pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara ini dilakukan karena terjadinya penurunan penjualan dari produk Suzuki Grand Vitara ( Suzuki Escudo 2.0) . Penurunan penjualan ini dikarenakan usia dari produk itu sendiri yang sudah mencapai 6 tahun, sejak perubahan secara keseluruhan yang terakhir pada tahun 2001 dan para pesaing di pasar SUV juga semakin berkembang, yaitu dari produsen mobil Korea (Hyundai Tucson dan KIA Sportage), produsen mobil Amerika (Ford Escape), dan produsen mobil Jepang (Honda CR-V dan Nissan X-Trail) sebagai pesaing terberat sehingga pengembangan produk baru untuk dapat bersaing secara kompetitif mutlak diperlukan.

Pengembangan produk baru ini penting untuk dilakukan karena melihat persaingan yang ada, produk SUV(Sport Utility Vehicle) Suzuki ini dapat dikatakan merupakan model

(4)

lama sehingga kurang dapat bersaing dengan produk- produk baru yang diluncurkan produsen lainnya, terutama dari sisi teknologi dan desain. Hal ini tentunya menyebabkan konsumen lebih memilih produk lain sehingga penjualan menurun, dan pangsa pasar berkurang. Hal ini dikarenakan kebutuhan konsumen yang semakin meningkat terhadap produk yang sesuai dengan perkembangan yang ada seperti teknologi yang mutakhir dan model yang futuristik. Selain itu, penurunan penjualan ini juga dipengaruhi oleh kondisi pasar otomotif yang kurang baik dan adanya varian lain dari Suzuki Escudo 2.0 ini, yaitu Escudo 1.6 dan Escudo XL-7. Dengan dilakukannya pengembangan produk baru ini, respon pasar terhadap Suzuki Grand Vitara ini dapat dikatakan cukup baik karena melihat dari tingginya permintaan terhadap produk ini yang mencapai 900 unit per bulan dan penjualan yang mencapai 2947 unit pada tahun 2006.

Untuk melihat pentingnya pengembangan produk baru untuk dilakukan dalam usaha meningkatkan penjualan, analisis pengaruh pengembangan produk baru terhadap penjualan perlu dilakukan sehingga dari pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara yang dilakukan ini dapat diketahui pengaruhnya terhadap penjualan sejak pengembangan produk ini dilakukan. Hal ini tentunya dapat bermanfaat untuk menjadi masukan bagi perusahaan untuk melakukan pengembangan produk baru dalam mempengaruhi penjualan terutama untuk meningkatkan penjualan. Untuk menyelesaikan masalah pentingnya pengembangan produk baru untuk dilaksanakan maka digunakan dasar pengetahuan bauran pemasaran produk serta dilakukan penelitian bisnis dari bidang ilmu ekonomi untuk menyelesaikan masalah ini.

(5)

1.2 Identifikasi Masalah

1. Perubahan – perubahan apa sajakah yang dilakukan terhadap Suzuki Grand Vitara ? 2. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap pengembangan produk baru Suzuki

Grand Vitara ?

3. Bagaimana perbedaan penjualan Suzuki Grand Vitara sebelum dan sesudah dilakukan pengembangan produk baru ?

4. Bagaimana tingkat penerimaan (penjualan) produk baru Suzuki Grand Vitara dalam lima tahun ke depan (tahun 2007 - tahun 2011) sejak produk diluncurkan ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi perubahan – perubahan dari Suzuki Grand Vitara ( T-1 )

2. Menganalisis tanggapan konsumen terhadap pengembangan produk baru Suzuki Grand Vitara ( T-2 )

3. Menganalisis perbedaan penjualan Suzuki Grand Vitara sebelum dan sesudah dilakukan pengembangan produk baru ( T-3 )

4. Menganalisis tingkat penerimaaan produk baru ( penjualan ) Suzuki Grand Vitara dalam lima tahun ke depan (tahun 2007 - tahun 2011) sejak produk diluncurkan ( T - 4 )

1.4 Manfaat Penelitian

1. PT. Indomobil Niaga International dapat melakukan pengembangan produk baru yang sesuai dengan keinginan konsumen

(6)

2. PT. Indomobil Niaga International memperoleh masukan mengenai pengembangan produk baru yang dilakukan perusahaan sebagai pertimbangan untuk selalu menjaga dan meningkatkan kualitas produk

3. PT. Indomobil Niaga International dapat memperkirakan perubahan atau peningkatan penjualan dengan dilakukannya pengembangan produk baru

4. PT. Indomobil Niaga International dapat menentukan pengembangan produk baru yang tepat dalam menghasilkan penjualan dan membangun pangsa pasar

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 2005, Dinas P2ML (Pemberantasan Penyakit Menular Lingkungan) Sumatera Utara juga melakukan survei kecacingan, tetapi belum juga menunjukkan penurunan yang signifikan,

Kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan untuk menjadikan STD sebagai SBU adalah belum mengenalnya kondisi pasar untuk bisnis Dies Manufacturing di dalam dan luar negeri baik

Dalam dunia bisnis, khususnya MLM yang aktivitas utamanya adalah penjualan produk, prinsip yang harus diperkuat adalah kejujuran, karena bisnis penjualan

Selain kendaraan niaga, jenis penjualan kendaraan penumpang pada sebelas bulan pertama tahun ini juga mencatat kenaikan, yaitu 20,9% menjadi 338.811 unit dari 280.270 unit pada

Faktor yang mempengaruhi menurunnya penjualan produk motor yamaha yaitu bisa disebabkan oleh Corporate Image dimana calon konsumen lebih mengetahui produk dari

Dari persamaan diatas diperoleh data konsumsi kalsium hidroksida pada pabrik-pabrik yang akan menjadi sasaran penjualan produk di Jawa Timur tahun 2019 adalah

Menurut Tandelilin (2001:50), resiko sistematis merupakan resiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dipasar secara keseluruhan, perubahan pasar

Ketidaktahuan akan potensi pasar saat ini, perlu tidaknya kelengkapan tambahan dari produk, harga jual produk, jenis dari produk yang diminati dan rencana penjualan yang