• Tidak ada hasil yang ditemukan

E-ISSN Volume 1, No. 1, 2021 MAKSIMA. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pengajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "E-ISSN Volume 1, No. 1, 2021 MAKSIMA. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pengajaran"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

E-ISSN 2798-7124

Volume 1, No. 1, 2021

MAKSIMA

Diterbitkan oleh

Diterbitkan oleh

Diterbitkan oleh

Lembaga Pengembangan dan

Lembaga Pengembangan dan

Lembaga Pengembangan dan

Publikasi Imperium

Publikasi Imperium

Publikasi Imperium

Jurnal Teknologi Pendidikan

dan Pengajaran

(2)

Puji syukur tim redaksi panjatkan kepada Allah yang maha kuasa atas berkat rahmat

dan karunia-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan Edisi Perdana MAKSIMA:

Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pengajaran pada bulan Juni 2021. Jurnal ini

merupakan salah satu jurnal yang diterbitkan oleh Imperium Institute, sebuah

organisasi nirlaba yang bergerak di bidang publikasi Jurnal, Prosiding, Karya Tulis

Ilmiah lainnya dan Pelatihan.

Volume 1, No 1, ini merupakan edisi pertama dan menghadirkan artikel-artikel dari

hasil penelitian (research paper) dan kajian literatur dari berbagai penulis melalui

metode peer-review.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati tim redaksi memohon kritik dan saran yang

membangun dari pembaca untuk menjadikan Jurnal ini akan lebih baik di kemudian

hari.

Jakarta, Juni 2021

Pimpinan Redaksi

Dr. Ani Cahyadi

Diterbitkan oleh

Diterbitkan oleh

Diterbitkan oleh

Lembaga Pengembangan

Lembaga Pengembangan

Lembaga Pengembangan

dan Publikasi Imperium

dan Publikasi Imperium

dan Publikasi Imperium

KATA PENGANTAR

(3)

Diterbitkan oleh

Diterbitkan oleh

Diterbitkan oleh

Lembaga Pengembangan

Lembaga Pengembangan

Lembaga Pengembangan

dan Publikasi Imperium

dan Publikasi Imperium

dan Publikasi Imperium

DEWAN REDAKSI

Editor-in-chief

Dr. Ani Cahyadi, Universitas Islam Negeri Antasari, Banjarmasin, Indonesia. Managing Editor

Hendryadi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta, Indonesia.

Editor

Dr. Makherus Sholeh, Universitas Islam Negeri Antasari, Banjarmasin, Indonesia. Dr. Hasan Sayfullah, Pendidikan Agama Islam, STIT Togo Ambarsari, Indonesia Dr. M. Daud Yahya, Universitas Islam Negeri Antasari, Banjarmasin, Indonesia. Dr. Musringudin, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Jakarta Indonesia Dr. Miftahus Surur, STKIP PGRI Situbondo, Indonesia

Basriansyah, Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan, Indonesia Vika Nurul Mufidah, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, Jakarta, Indonesia

Associate and Submission Editors

Rachma Zannati, STEI Indonesia Jakarta Muyassarah, UIN Walisongo Semarang.

Santi Retno Sari, Fakultas Ekonomi Universitas Nasional

REDAKSI

LEMBAGA PENGEMBANGAN MANAJEMEN DAN PUBLIKASI IMPERIUM

Imperium Research Institute

Office Address:

18 Office Park Lantai 25, Suite A2,

Jl. TB Simatupang No. 18, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Indonesia - 12520.

Informasi mengenai penerbitan dapat menghubungi:

Contact Person: +62 878-7263-2022 (Hendryadi)

Email: editor.maksima@gmail.com

MAKSIMA: Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pengajaran e-ISSN: 2798-7124

(4)

Diterbitkan oleh

Diterbitkan oleh

Diterbitkan oleh

Lembaga Pengembangan

Lembaga Pengembangan

Lembaga Pengembangan

dan Publikasi Imperium

dan Publikasi Imperium

dan Publikasi Imperium

DAFTAR ISI

Editorial Note: Implementasi dan Evaluasi Project-Based Learning

Ani Cahyadi ... 1- 8

Research Paper

Penerapan Pendekatan Individual dalam Pengelolaan Kelas Pada Pembelajaran IPS di

MI Nahdlatussalam

Muhammad Sutera Irawan ... 9 - 18

Menanamkan Kedisiplinan Melalui Pendekatan Perubahan Behavior oleh Guru

Bimbingan dan Konseling

Muhammad Julfi ... 19 - 26

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Pada SD Kelas Khusus Pasar Lima

Banjarmasin

Lisa Liana ... 27 - 34

The Relevance of Mathematics Lessons and Understanding of Islamic Inheritance Law

Taufik Hidayat ... 35 - 42

Commentaries

Manusia dan Pendidikan dalam Perspektif Islam

Yudi Eko Wibowo, Ahmad Syar’i, Muslimah Muslimah

43 - 48

(5)

MAKSIMA Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pengajaran Published by LPMP Imperium Journal homepage: https://ejournal.imperiuminstitute.org/index.php/MAKSIMA

Editorial Note

Open Access

Editorial Note: Implementasi dan Evaluasi

Project-Based Learning

Section: Editorial Note

Ani Cahyadi

Fakult as Tarbiyah dan Keguruan, Universit as Islam Ant asari Banjarmasin, Indonesia

Abstract

For the Teacher Education st udy program, media development and learning resources are compulsory subjects t o provide knowledge and skills for prospect ive teacher s to obtain adequate competence after pur suing thei r profession as professional educator s. Teaching in this cour se aims t o produce professionals who master technical skills (hard skills) and human abilit ies (soft skills). This paper descr ibes the result s of the author's evaluat ion to determine st udent percept ions regarding implement ing the PjBL method in the learning process. The review shows that st udents have not yet exper ienced the benefits of PjBL . The problem of group coordinat ion and management is st ill a significant issue in this regard. Furthermore, st udents' soft skills st ill need to be further developed, both by individuals and in a struct ured manner by the inst it ut ion. For the author himself, the result s of this evaluat ion are also feedback so that the author can design a PjBL design that pays attent ion to hard st udent skills and can impr ove st udent soft skill competencies.

-

Keywords:

Individual charact eristics, classroom management, learning st rat egies

M AKSI M A e-ISSN: 2798-7124

Corresponding author Vol 1, No. 1, pp. 1 - 8

Ani Cahyadi

Universit as Islam Ant asari

Banjarmasin, Indonesia Email: anicahyadi@uin-antasari.ac.id

@author(s) 2021. MAK SI MA use of the Creat ive Commons 'Attribution license (CC BY). Art icles in the journal are freely available t o the public

(6)

2

PEN DAHU LU AN

Bagi program st udi Pendidikan Keguruan, mat a kuliah pengembangan media dan sumber belajar merupakan mat a kuliah wajib guna memberikan penget ahuan dan ket erampilan bagi calon guru guna memperoleh kompet ensi yang memadai set elah menekuni profesi mereka sebagai pendidikyang professional. Pengajaran pada mat akuliah ini bert ujuan menghasilkan profesional yang menguasai t idak hanya kemampuan t eknis (hard skill) namun juga kemampuan human (soft skill). Dengan demikian, kegiat an pembelajaran di zaman sekarang harus memast ikan bahwa siswa memiliki berbagai ket erampilan sepert i ket erampilan belajar dan inovasi t ermasuk ket erampilan berpikir krit is dan pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi, kreat ivit as dan inovasi; ket erampilan informasi, media, dan t eknologi; dan ket erampilan hidup dan karir (Anazifa & Djukri, 2017; Trilling & Fadel, 2009). Lebih dari it u, Dalam kont eks abad sekarang ini, siswa juga perlu dibekali soft skill dibut uhkan oleh dunia indust ri saat ini meliput i kemampuan komunikasi, kerja sama dalam t im, dan memiliki pandangan yang luas mengenai masalah-masalah yang berkait an dengan profesinya sepert i sosial, lingkungan, dan ekonomi. Sement ara it u t erkait penyusunan t eknis, lulusan di bidang ini harus mampu menerapkan penget ahuan yang didapat kan dalam kehidupan nyat a (M ills dan Treagust , 2003).

Unt uk mencapai t ujuan t ersebut diperlukan suat u met ode pembelajaran yang dapat membant u pembelajar menguasai kedua kompet ensi t ersebut dengan lebih baik. M et odepembelajaran yang dit erapkan adalah met ode pembelajaran yakni st udent–centered learning (SCL). Termasuk di dalam met ode ini adalah project-based learning (PjBL) di mana mahasiswa diharapkan dapat menyelesaik an suat u permasalahan dengan menerapkan penget ahuan yang diperoleh dalam kelas. Penulis mencoba memberikan gambaran umum mengenai met ode PjBL ini dalam proses pembelajaran t erhadap mat akuliahpengembangan media dan sumber belajar. W alaupun met ode ini bukan hal yang baru, namun demikian perlu dilakukan suat u evaluasi t erkait penerapannya, aalagi berdapat asi dengan pola pembelajaran online yang dilaksanakan saat ini. Oleh karena it u, t ulisan ini bert ujuan memaparkan hasil evaluasi yang dilakukan penulis guna menget ahui persepsi mahasiswa t erkait implement asi met ode PjBL dalam proses pembelajaran.

PROJECT BASED LEARN I N G

Pada prinsipnya PjBL merupakan suat u st rat egi pembelajaran yang memberikan kebebasan bagi pembelajar unt uk memperoleh penget ahuan sesuai kebut uhan mereka dan mampu mendemonst rasikan pemahaman yang diperolehnya melalui berbagai jenis model present asi (NYC Depart ment of Educat ion, 2009). M enurut Doppelt (2003), PjBL umum digunakan unt uk mencapai kompet ensi berpikir bagi pembelajar dan mencipt akan lingkungan pembelajaran dengan fleksibel. Hal ini mungkin dicapai karena suat u proyek merupakan kumpulan beberapa t ugas yang kompleks unt uk memecahkan suat u permasalahan yang melibat kan pembelajar dalam proses desain, penyelesaian masalah hingga pengambilan keput usan (Thomas, 2000).

M eskipun pada umumnya, di awal penugasan pembelajar merasakan kesulit an dalam menggunakan PjBL, namun sebagian besar pembelajar merasakan lebih t ermot ivasi setelah belajar dengan menggunakan met ode ini (Lenschow, 1998). Karena melalui PjBL, pembelajar berkesempat an unt uk bekerja secara mandiri dengan dibat asi periode wakt u t ert ent u sehingga dapat menghasilkan suat u produk maupun penyelesaian suat u masalah. Dengan demikian, pembelajar dapat mengalami pengalaman menyelesaik an kasus at au permasalahan sepert i dalam dunia nyat a.

(7)

Ani Cahyadi

Pr oject-Based Learning, learning design and st rategies

3

PjBL dapat dit erapkan unt uk individu maupun dikerjakan secara kelompok at au kolaborasi (Ozdener dan Ozcoban, 20040. Selain it u, PjBL juga dapat dit erapkan pada kelas kecil (Gulbahar dan Tinmaz, 2006) maupun kelas besar (Deveci et al., 2006). PjBL juga dapat dilakukan baik unt uk suat u mat akuliah t ert ent u maupun melalui suat u kurikulum t erpadu (M ills dan Treagust , 2003), penerapan PjBL pada suat u mat akuliah t ert ent u disebut sebagai “project-or iented st udies”. Sedangk an penerapan pada kurikulum secara t erpadu disebut sebagai “project-organised cur r iculum”. PjBL yang dit erapkan unt uk mat akuliah t ert ent u lebih umum digunakan pada proses pembelajaran di kelas, khususnya di bidang t eknik karena masih menggabungkan dengan met ode pengajaran t radisional. Ada pun PjBL berbasis kurikulum lebih sesuai unt uk proyek-proyek riset di mana subject-or iented t idak digunakan dalam kurikulum at au diminimalisir dan disesuaik an dengan proyeknya.

PjBL t idak hanya bert ujuan unt uk membekali siswa dengan penget ahuan t et api juga meningkat kan ket erampilan pemecahan masalah, ket erampilan krit is dan kreat if, wakt u belajar, ket erampilan komunikasi, kerja t im, adapt asi t erhadap perubahan, dan evaluasi diri (Khoiri et al. ., 2013). Dalam PBL, masalah dunia nyat a digunak an unt uk memot ivasi siswa melalui masalah (Farhan & Ret nawat i, 2014). Saat memecahkan masalah, ak an t erjadi pert ukaran informasi ant ara siswa dengan siswa lain sehingga masalah dapat t erat asi. Guru bert indak sebagai fasilit at or unt uk mengarahkan permasalahan agar diskusi siswa t erfokus pada solusi (Anazifa & Djukri, 2017). Lebih lanjut Hart ini (2014) menjelaskan bahwa t erdapat pengaruh yang signifikan berpikir kreat if t erhadap hasil belajar siswa ket ika dit erapkan Problem Based Learning.

I M PLEM ENTASI PRAKTI S PROJECT-BASED LEARNI N G

Penulis menerapkan PjBL pada beberapa mat a kuliah yang diampu penulis pada semest er genap t ahun akademik 2019/2020. M at akuliah t ersebut adalah Pengembangan M edia dan SumberBelajar, Teknologiinformasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. M at a kuliah Pengembangan M edia dan Sumber Belajar merupak an mat a kuliah wajib yang harus diambil oleh set iap mahasiswa. Sedangkan Teknologi informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan merupakan mat akuliah khusus bagi mahasiswa prodi Pendidikan Agama.

Pada mat akuliah adalah Pengembangan M edia dan SumberBelajar, PjBL dilakukan unt uk membant u mahasiswa dalam mencapai beberapa kompet ensi yakni perancangan Ent it y Relationship D iagram (ERD), t ransformasi ERD ke diagram relasi ant ar t abel, normalisasi, hingga kemampuan menggunak an Str uct ured Query Language (SQL). Unt uk kompet ensi perancangan ERD dan t ransformasi ERD, mahasiswa diperkenalkan juga dengan penggunaan beberapa kakas yang dapat membant u dalam proses perancangan sepert i DBDesigner dan Ent erprise Archit ect . Sement ara it u, DBM S yang digunak an adalah Oracle 10g yang sudah mendukung st andar SQL-99.

Kompet ensi yang ingin dicapai pada mat akuliah Pemrograman W eb adalah penguasaan mahasiswa t erhadap t eknologi-t eknologi dasar pengembangan aplikasi web sepert i Hypert ext M arkup Language (H TM L), Cascading St yle Sheet (CSS), JavaScript , dan PHP sert a M ySQL. Selain it u diharapkan dengan penugasan berbasis proyek, mahasiswa diharapkan mampu menguasai dan memahami proses pengelolaan sebuah aplikasi at au sit us web pada dunia nyat a. H al ini dik arenak an set iap proyek yang dibuat harus dit ampilkan secara live dengan menggunakan layanan penyedia host ing baik berbayar maupun grat is.

Unt uk mat akuliah Rekayasa W eb, kompet ensi yang ingin dicapai melalui pengerjaan proyek adalah manajemen proyek web, met odologi pengembangan aplikasi web dan penguasaan framework pengembangan. Unt uk met odologi pengembangan aplik asi web

(8)

4

dit ekankan pada penggunaan Agile M et hod, khususnya eXt reme Programming (XP). Ada pun framework pengembangan diarahk an pada penggunaan Code Ignit er (CI). M eski demikian hal t ersebut t idak mengikat karena mahasiswa diberikan pemahaman mengenai konsep M odel_view-Cont roller (M VC) dan Act ive Record. Selain it u mahasiswa juga diperkenalkan dengan beberapa framework pengembangan sepert i CI dan Yii yang berbasis PHP, dan Ruby on Rails (RoR) berbasis bahasa pemrograman Ruby.

Pada pelaksanaannya, unt uk mat akuliah Basisdat a dan Rekayasa W eb, mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok t erdiri dari 3-4 orang. Sedangk an unt uk Pemrograman W eb, proyek t ersebut dikerjakan secara individu. Set iap kelompok maupun perorangan diwajibkan menent ukan sendiri set iap kasus proyek yang ak an diselesaikannya. M eskipun dit ent ukan sendiri oleh set iap kelompok at au mahasiswa bersangkut an, kasus diusahakan agar t idak t erlalu sederhana maupun kompleks. Pengerjaan proyek dilakukan secara bert ahap sesuai dengan pokok bahasan yang t elah dijelaskan di kelas. Pada akhir semest er, set iap kelompok at au mahasiswa dimint a unt uk mempresent asikan dan mendemokan hasil proyeknya di depan kelas.

M ETODE DAN HASI L EVALU ASI M etode evaluasi

M et ode evaluasi yang digunakan dalam st udi menggunak an alat bant u kuesioner. Pengukuran dan indikat or penilaian mengadaptasi st udi sebelumnya (Deveci et .al., 2006) namun disederhanakan hanya unt uk melihat persepsi mahasiswa saja. Kuesioner ini t erdiri dari 12 it em t ermasuk 3 it em unt uk profil responden. Delapan it em menggunak an skala likert dan 1 it em menggunak an free-t ext unt uk memperoleh opini umum mahasiswa t erkait pelaksanaan PjBL dalam proses pembelajaran. Daft ar it em kuesioner dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1.

Item-item kuesioner.

No. Atribut 1 Jenis kelamin

2 M at akuliah yang diambil 3 Angkat an

4 M enurut saya, penugasan berbasis proyek pada mat akuliah t ersebut sudah sesuai dengan kompet ensi yang ingin saya capai

5 M enurut saya, penugasan berbasis proyek pada mat akuliah t ersebut membant u saya dalam memahami t eori yang diberikan

6 M enurut saya, penugasan berbasis proyek pada mat akuliah t ersebut membant u meningkat kan skill t eknis saya

7 M enurut saya, penugasan berbasis proyek pada mat akuliah t ersebut menyenangkan 8 M enurut saya, penugasan berbasis proyek pada mat akuliah t ersebut t epat dit erapkan

pada mat akuliah yang membutuhkan skill pemrograman 9 M enurut saya, penugasan berbasis proyek bermanfaat

10 M enurut saya, ada korelasi posit if ant ara penugasan proyek dengan nilai akhir yang saya dapat kan/akan didapat kan

11 M enurut saya, penugasan berbasis proyek dapat dit erapkan pada mat akuliah umum 12 Opini saya t erhadap penugasan berbasis proyek

(9)

Ani Cahyadi

Pr oject-Based Learning, learning design and st rategies

5

Responden kuesioner ini adalah mahasiswa yang sedang mengambil mat akuliah Basisdat a (dua kelas sebanyak 129 mahasiswa), Pemrograman W eb (sat u kelas 39 mahasiswa), dan Rakayasa W eb (sat u kelas sebanyak 19 mahasiswa) yang diampu oleh penulis pada t ahun akademik 2010/2011. Penyebaran kuesioner dilak ukan secara online pada bulan M ei hingga pert engahan Juni 2011. Jumlah responden yang berpart isipasi pada kuesioner ini sebanyak 56 orang dari t ot al sebanyak 187 mahasiswa yang t erdaft ar di 4 kelas yang diampu penulis.

Hasil Evaluasi

Analisis dat a dilakukan dengan menggunakan analisis frekuensi. Ada pun demografi responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan sebanyak 73 persen responden adalah laki-laki, sedangkan sisanya sebanyak 27 persen adalah wanit a. Dari 56 responden t ersebut sebanyak 40 responden merupakan mahasiswa angk at an 2010, sisanya berasal dari angkat an 2007, 2008, 2009, sert a di bawah angk at an 2005 (lihat Gambar 1).

Gambar 1.

Frekuensi data berdasarkan angkatan

Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2, hasil evaluasi menunjukkan bahwa mayorit as mahasiswa memandang PjBL dapat membant u memahami teori yang diberikan (3,16), dapat membant u meningkat kan skill (3,30), tepat dit erapkan pada mat akuliah pemrograman (3,14), bermanfaat (3,30), dan dapat memberikan korelasi posit if dengan nilai yang akan didapat kan mahasiswa (3.11). Selain it u, rat a—rat a mahasiswa menganggap PjBL kurang sesuai dengan kompetensi yang diinginkan oleh mahasiswa (2,98), kurang menyenangkan (2,73), dan hanya dapat dit erapkan unt uk mat akuliah t ert ent u saja (2,61).

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 < 2005 2005 2006 2007 2008 2009 2010

(10)

6

Tabel 2.

Persepsi mahasiswa terhadap PjBL sebagai metode pengajaran.

No. Atribut 1* 2* 3* 4* Rerata

1 Sesuai dengan kompet ensi yang diinginkan

0 16,1 69,6 14,3 2,98 2 M embantu memahami t eori yang

diberikan

1,8 3,6 71,4 23,2 3,16

3 M embantu meningkat kan skill 0 3,6 62,5 33,9 3,30

4 M enyenangkan 7,1 19,6 66,1 7,1 2,73

5 Tepat dit erapkan pada mat akuliah pemrograman

0 12,5 60,7 26,8 3,14

6 Bermanfaat 0 3,6 62,5 33,9 3,30

7 M emberikan korelasi positif dengan nilai yang akan didapat

3,6 8,9 60,7 26,8 3,11 8 Dapat dit erapkan unt uk mat akuliah apa

pun

5,4 37,5 48,2 8,9 2,61

*Nilai dalam persen. 1: Sangat Tidak Set uju, 2: Tidak Set uju, 3: Set uju, 4: Sangat Set uju

Dari opini yang diberikan mahasiswa, umumnya secara individu mahasiswa merasakan manfaat dari perencanaan PjBL ini. M ereka kembali menegaskan bahwa PjBL membant u mereka dalam memahami sert a mensinkronkan ant ara t eori dan prakt ik. Selain it u, mereka juga menyat akan bahwa skill t eknis mereka menjadi t erbent uk dan lebih t erasah dengan met ode belajar sepert i ini. Dengan PjBL, mahasiswa juga merasakan dampaknya dalam menyelesaikan permasalahan dalam dunia nyat a.

M eski demikian, ada juga yang masih mengeluhkan bahwa dengan PjBL ini semakin memberat kan beban belajar mereka. Hal ini dikarenakan pola PjBL yang diberikan bert ahap per minggu dirasak an mengurangi porsi wakt u yang harus disediak an unt uk mengerjakan t ugas-t ugas lainnya. Dari sini nampak bahwa manajemen wakt u mahasiswa masih belum cukup baik unt uk dapat mengelola dan membuat priorit as bagi dirinya t erkait pengerjaan t ugas.

Selain masalah “klasik” t ersebut , mahasiswa juga mengeluhkan bahwa manfaat dari sisi mereka sebagai sebuah t im. Beberapa hal yang sering dikeluhkan t erkait kelompok ant ara lain kurangnya komunikasi ant ar mahasiswa, keacuhan at au keengganan sebagai anggot a unt uk berperan akt if dalam pengerjaan proyek, sert a pembagian kelompok yang dirasakan kurang sesuai dengan keinginan mahasiswa. Umumnya mahasiswa lebih menginginkan anggot a kelompok yang sudah dekat at au minimal mereka t elah mengenal dengan baik. Dari sisi ini, nampaknya aspek kepemimpinan dan kemampuan kerja sama mahasiswa dalam sebuah t im perlu menjadi perhat ian ekst ra dalam pemanfaat an PjBL ini.

KESIM PU LAN

Hasil evaluasi penerapan PjBL pada beberapa mat akuliah yang diampu penulis menunjukkan bahwa PjBL t elah dapat memberikan kemanfaat an bagi mahasiswa. Kemanfaat an ini baru dirasakan secara individu ut amanya dalam memahami mat eri sert a meningkat kan kemampuan t eknis mahasiswa. Dengan menerapkan PjBL yang memungkinkan mahasiswa menerapkan prinsip learing by doing, secara individu, mereka lebih bebas dalam mengelola lingkungan maupun kondisi belajar mereka.

(11)

Ani Cahyadi

Pr oject-Based Learning, learning design and st rategies

7

Dari sudut pandang pengerjaan PjBL secara kelompok, mahasiswa belum banyak merasak an manfaat PjBL. M asalah k oordinasi dan manajemen kelompok masih menjadi isu ut ama t erkait hal ini. Di sini t erlihat bahwa soft skill mahasiswa masih perlu dikembangkan lagi, baik oleh individu masing-masing maupun secara t erst rukt ur oleh inst it usi. Bagi penulis sendiri, hasil evaluasi ini juga menjadi umpan balik agar penulis dapat merancang suat u desain PjBL yang t idak hanya sekedar memperhat ikan aspek hard skill mahasiswa namun juga yang dapat meningkat kan kompetensi soft skill mahasiswa.

Unt uk penelit ian di masa mendat ang, nampaknya menarik unt uk dikaji mengapa mahasiswa mempersepsikan bahwa PjBL ini hanya t epat unt uk mat akuliah t erkait pemrograman dan kurang sesuai unt uk mat akuliah lainnya. Selain it u perlu juga dikaji bagaimana merancang suat u penugasan berbasis PjBL yang menarik dan menyenangkan bagi mahasiswa sert a lebih sesuai dengan kompet ensi.

REFEREN SI

Anazifa, R. D., & Djukri, D. (2017). Project-Based Learning and Problem-Based Learning: Are They Effective t o Improve St udent's Thinking Skills?. Jur nal Pendidikan I PA Indonesia, 6(2), 346-355. Deveci, D. A., Z orba, Y., Alemdag, O., dan Cerit , A. G. (2006). Evaluation of the Impacts of Task Based

Learning (TBL) and Project Based Learning (ProjectBL) Applications on Senior Marit ime St udents 2. The Pract ice of Task Based Learning in Department of Naut ical Science. Internat ional Mar it ime Lect urer s Associat ion 2006 Conference Proceedings. Marseille.

Doppelt, Y. (2003). Implement ation and Assessment of Project-Based Learning in a Flexible Environment. Internat ional Jour nal of Technology and Design Educat ion, 13, 255-272.

Farhan, M., & Retnawat i, H. (2014). Keefektifan PBL dan IBL ditinjau dari Prest asi Belajar, Kemam-puan Represent asi M at ematis, dan M ot ivasi Belajar. Jurnal Riset Pendidikan M at emat ika, 1(2), 227-240

Gulbahar, Y., dan Tinmaz, H. (2006). Implementing Project-Based Learning And E-Port ofolio Assessment in an Undergraduat e Course. Jour nal of Research on Technology in Educat ion, 5191, 309-327.

Hartini, T. I., Kusdi welirawan, A., & Fitriana, I. (2014). Pengaruh Berpikir Kreatif dengan M odel Prob-lem Based Learning (PBL) terhadap Prest asi Belajar Fisika Siswa dengan M enggunakan Tes Open Ended. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3(1), 8-16.

Khoiri, W ., Rochmad, R., & Cahyono, A. N. (2013). Problem Based Learning Berbantuan Multime-di a dalam Pembelajaran Mat ematika Untuk Meningkat kan Kemampuan Berpikir Kreat if. Unnes Journal of M athematics Education, 2(1), 25-30

NYC Department of Educat ion (2009). Project-Based Learning: Inspir ing M iddle School St udent s to Rngage in Deep and Act ive Lear ning. htt p:// schools.nyc.gov/document s/ teachandlear n/project_basedFinal.pdf (online). Diakses pada 5 Juli 2011.

Larmer, J., dan M ergendoller, J. R. (2010). 7 Essentials for Project-Based Learning. Educat ional Leader ship, 68 (1),1-4.

Lenschow, R. J. (1998). From Teaching t o Learning: A Paragigm Shift in Engineering Educat ion and Lifelong Learning. Eur opean Jour nal of Engineer ing Educat ion, 23 (2), 155-161.

Mills, J. E., dan Treagust, D. F. (2003). Engineering Educat ion – Is Problem –Based or Project-Based Learning t he Answer? Aust ralasian Journal of Engineering Education. http:// www.aaee.com.au/journal/2003//mills_treagust 03. Pdf (Online). Diakses pada 5 Juli 2011.

(12)

8

Thomas, J. W . (2000). A Review of Research on Project-Based Learning. Learning. http://www.bie.org/research/study/review_of_project _based_learning_2000 (Online). Diakses pada 5 Juli 2011.

Ozdener, N., dan Ozcoban, T. (2004). A Project Based Learning Model’s Effect iveness on Comput er Courses and Multiple Int elligence Theory. Educat ional Sciences: Theor y dan Pract ice, 4 (1), 176.

DECLARATI ON S Funding

The aut hors received no financial support for the research and publication of this art icle. Conflicts of interest/ Competing interests:

The aut hors have no conflicts of int erest t o declare that are relevant t o t he cont ent of this art icle.

Data, M aterials and/or Code Availability:

Dat a sharing is not applicable t o t his art icle as no new dat a were creat ed or analyzed in this study. Author Profile

Ani Cahyadi is a Senior Lect urer at t he Tarbiyah and Teacher Training Facult y and

Post graduat e Program, Universit as Islam Negeri Ant asari, Indonesia. The aut hor is a Doct or of Educat ion and a researcher in t he academic field. His research int erest s include Islamic educat ion, educat ional t echnology, learning design, and t eaching media as well as learning st rat egies. Email: anicahyadi@uin-ant asari.ac.id. ORCID: ht t ps://orcid.org/0000-0003-1424-8667

H ow to cite this Article

Cahyadi, A. (2021). Editorial Not e: Implement asi dan Evaluasi Project-Based Learning. MAK SIM A: Jur nal Teknologi Pendidikan Dan Pengajaran, 1(1), 1 – 8

Copyright and permission

© The Author(s). 2021 Open Access This art icle is licensed under a Creative Commons Att ribut ion 4.0 International License, which permits use, sharing, adapt ation, distribut ion and reproduct ion in any medium or format, as long as you give appropriat e credit t o t he original aut hor(s) and t he source, provide a link t o t he Creative Commons licence, and indicat e if changes were made. The images or other t hird party mat erial in this art icle are included in the art icle's Creat ive Commons licence, unless indicat ed ot her wise in a credit line t o t he mat erial. If mat erial is not included in the article's Creat ive Commons licence and your int ended use is not permitted by st at ut ory regulat ion or exceeds the permitt ed use, you will need t o obt ain permission direct ly from the copyright holder. To view a copy of this licence, visit ht tp://creativecommons.org/licenses/by/4.0/.

(13)

MAKSIMA Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pengajaran Published by LPMP Imperium Journal homepage: https://ejournal.imperiuminstitute.org/index.php/MAKSIMA

Original Article

Open Access

Penerapan

Pendekatan

I ndividual

dalam

Pengelolaan Kelas Pada Pembelajaran I PS di M I

N ahdlatussalam

Section: Learning strategy

M uhammad Sutera I rawan

Program St udi M agist er Pendidikan Agama Islam, UIN Ant asari Banjarmasin, Indonesia

Abstract

Purpose- This study aims to describe an individual approach in classroom management in social studies learning at MI Nahdlatussalam. In line wit h the research object ives, this st udy uses qualit ative descript ive research met hods. The research subjects wer e three social studies t eachers, and the object of the research was t o apply an individual approach in classroom management in social studies t opics. M ethods- Dat a collection met hods are observat ion, int erviews, and document ary. The t echnique of checking the validit y of t he dat a uses edit ing t echniques, data classificat ion, and dat a int erpret at ion; then, the dat a is analyzed using induct ive t echniques that conclude t he specific t o t he general. Findings- The result s showed t hat the application of the individual approach in class management in social studies subjects at M I Nahdlatussalam had been carried out quit e well, then t he problems in learning social science at M I Nahdlatussalam and the fact ors that influenced t he implement ation of the individual approach in the classroom management in social st udies lessons, namely t he t eacher fact or. , students, time, and facilit ies of MI Nahdlatussalam.

Received: 15 Apr 2021 Revised: 25 Mai 2021 Accept ed: 04 June 2021 Online: 10 June 2021

Keywords:

Individual charact eristics, classroom management, learning st rat egies

M AKSI M A e-ISSN: 2798-7124

Corresponding author Vol 1, No. 1, pp. 9 - 18

M uhammad Sutera Irawan

Program Studi Magist er Pendidikan Agama Islam, UIN Ant asari Banjarmasin, Indonesia Email: sut enairawan.254@gmail.com

@author(s) 2021. MAK SI MA use of the Creat ive Commons 'Attribution license (CC BY). Art icles in the journal are freely available t o the public

(14)

10

PEN DAHU LU AN

Belajar merupakan proses t erjadinya perubahan persepsi dan perilaku peset a didik. Perubahan persepsi dan perilaku bert ujuan unt uk mengembangkan pot ensi diri, spirit ual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sert a ket rampilan yang diperlukan pesert a didik (Undang-Undang SI SDIKNAS No. 20 Th. 2003). Diperlukan int eraksi yang posit if ant ara guru dan murid unt uk dapat mewujudkan cit a-cit a t ersebut . Int eraksi posit if t ercermin dalam proses pembelajaran yang komunikat if, humanis, penghargaan t erhadap perbedaan, kompleksit as sert a kecenderungan belajar pesert a didik. M elalui proses belajar t ersebut akan mencipt akan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa, t arget -t arget guru t ercapai sert a hubungan ant ara guru dan siswa menjadi lebih erat .

Salah sat u permasalahan yang dihadapi sekolah saat ini adalah rendahnya perhat ian siswa t erhadap pengajaran yang dilakukan oleh guru pada saat proses belajar mengajar. Sebagian besar guru masih cenderung menggunakan ceramah unt uk menyampaikan mat eri pelajaran. Penggunaan met ode ceramah dalam proses pembelajaran cenderung sat u arah dan berpusat pada guru. Hal ini berdampak pada kedekat an, ket erbukaan, int eraksi ant ara guru dan pesert a didik kurang. Akibat nya, proses pembelajaran yang dilakukan ak an mengalami hambat an karena perbedaan karekt erist ik (Uno, 2009: 86). Meskipun ada bukt i yang menunjukkan bahwa penggunaan st rat egi dapat sangat bermanfaat bagi siswa (misalnya Plonsky 2011; Oxford 2017), pent ing juga unt uk mempert imbangkan peran perbedaan individu siswa. Banyak penelit ian di pendidikan telah difokuskan pada penyelidikan prinsip-prinsip umum dan berkembang secara luas t eori pedagogis yang berlaku; dengan demikian, ada kecenderungan unt uk berpikir dalam kerangka kolekt if daripada individu (Dörnyei 2005; Forbes, 2019).

Berdasark an lit erat ure (Dunlosky, 2013) menunjukkan pent ingnya efek penggunaan efekt if st rat egi pembelajaran unt uk meningkat kan pemahaman pesert a didik (a) kedudukan mat a pelajaran yang k ompleks dan (b) prest asi ak ademik. St rat egi pembelajaran t ert ent u dianggap dapat meningkat kan efekt ifit as hasil belajar. M eski demikian, sebagian besar guru dalam proses pembelajaran t erkadang masih beranggapan siswa adalah sama. Hal ini kemudian menyebabkan guru kurang memperhat ikan bahwa sebenarnya t iap individu pesert a didik mempunyai kebut uhan keinginan, gaya, perasaan dan sik ap yang berbeda-beda. M enurut Howard Gardner dalam t eorinya Int elegensi Ganda (M ult iple I ntelegence), pada t iap-t iap siswa memiliki kemapuan pengeiap-t ahuan yang berbeda-beda, baik pengeiap-t ahuan akademik maupun non akademik, ini berart i guru harus memahami apa yang dibut uhkan t iap-t iap pesert a didik (Baharuddin dan W ahyuni, 2010: 153) sehingga pembelajaran efekt if. Selain it u, analisa sit uasi pesert a didik juga kemudian dapat dit indaklanjut i dengan perancangan st rat egi pembelajaran yang t epat .

Dunlosky et al. (2013) juga menyorot i bahwa pesert a didik lebih cenderung menggunakan st rat egi pembelajaran yang kurang bermanfaat , yait u membaca dan membaca ulang. St rat egi pembelajaran yang digunak an oleh guru oleh karenanya perlu memperhat ikan sit uasi dan kondisi pesert a didik. Perbedaan individu yang menyangkut fakt or umum akan mempengaruhi t ingkat pencapaian belajar. Kemungkinan adalah bahwa mereka mempengaruhi sifat dan frekuensi pembelajar individu menggunakan st rat egi belajar (Shi, 2017). M enurut t eori belajar kognit if, pesert a didik adalah pesert a akt if dalam proses belajar dan mengajar daripada penerima pasif. M ereka t idak hanya menerima informasi dari guru karena proses pembelajaran melibat kan pemrosesan pesert a didik informasi yang mencakup akt ivit as ment al (Hosenfeld, dalam Shi, 2017). Tujuan menggunakan st rat egi adalah unt uk “mempengaruhi keadaan mot ivasi at au afekt if pelajar, at au cara pelajar memilih, memperoleh, mengat ur, at au mengint egrasikan penget ahuan baru” ( W einst ein & M ayer, Shi, 2017).

(15)

Muhammad Sutera Irawan

Individual character ist ics, classr oom management , learning strategies

11

Dengan demikian, st rat egi sangat pent ing unt uk pembelajaran, karena mereka adalah alat unt uk ket erlibat an akt if dan mandiri, yang pent ing unt uk mengembangkan komunikasi dan pengelolaan kelas. St udi ini bert ujuan untuk mengemukakan t ent ang penerapan pendekat an individual dalam pengelolaan kelas pada pembelajaran IPS di M I Nahdlat ussalam. St udi ini dapat dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan st rat egi pembelajaran di masa depan, sekaligus menjadi referensi yang berguna bagi penelit i di bidang yang sama.

LITERATU RE REVI EW

St rat egi yang berbeda t elah dilaporkan t erkait dengan gaya belajar yang berbeda (Oxford & Cohen, dalam Shi, 2017). Berbagai fakt or t elah dit emukan unt uk mempengaruhi pilihan pembelajar t erhadap st rat egi pembelajaran. M isalnya Ellis (2008) mengklaim bahwa Fakt or-fakt or yang mempengaruhi pilihan st rat egi belajar meliput i or-fakt or individu dan or-fakt or sosial dan sit uasional. Lebih lanjut , banyak ahli juga mengident ifikasi fakt or-fakt or yang mempengaruhi pilihan st rat egi pembelajaran bahasa meliput i usia, jenis kelamin, gaya belajar, lat ar belakang budaya, jenis t ugas, mot ivasi, sikap, dan persepsi guru (Shi, 2017). Perbedaan individual dalam pelaksanaan akt ivit as pengajaran lebih difokuskan pada siswa. Perbedaan individual bukanlah pengajaran harus berdasar at as jalannya sat u orang guru dengan sat u orang murid, akan t et api pengajaran dengan guru memberikan pelayanan yang berbeda pada set iap anak sesuai dengan perbedaan-perbedaan individual it u. merupakan usaha melengkapi kondisi belajar yang opt imum bagi set iap individu murid (Suryosubrot o, 2009: 72).

Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja dit ent ukan oleh sekolah, pola, st rukt ur, dan isi kurikulumnya, akan t et api sebagian besar dit ent ukan oleh kompet ensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang kompet en akan lebih mampu mencipt akan lingkungan belajar yang efekt if, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada t ingkat opt imal (H amalik, 2009: 36). Guru didorong unt uk memilih t eknik pengajaran dan st rat egi pembelajaran yang t epat unt uk siswa dan mengajari mereka bagaimana memahami st rat egi pembelajaran unt uk meningkat kan t ingkat pembelajaran mandiri (Shi, 2017).

M ETODE

M et ode penelit ian padapenelit ian ini menggunakan met ode deskript if.Nana Syaodih, mengemukakan bahwa: “M et ode penelit ian deskript if dit unjukkan unt uk mendeskripkipsikan suat u keadaan at au fenomena-fenomena apa adanya”(Syaodih, 2010: 18). Sumber dat a yang digunak an dalam penelit ian ini yait u responden para guru, informan dari kepala sekolah dan aparat ur guru sert a orang t ua siswa yang berada dilingkungan sekolah, dan dokumen berupa cat at an, arsip, dat a berkait an yang akan dit elit i.

Teknik yang digunakan sebagai alat pengumpulan yait u observasi sebagai pengamat an yang dilakukan secara sengaja, sist emat is mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis unt uk kemudian dilakukan pencat at an (Hendryadi et al., 2019). M et ode ini dipakai unt uk mengumpulkan dat a-dat a yang mudah dipahami dan diamat i secara langsung. W awancara dengan maksud tert ent u. Percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yait u pewawancara (int erviewer) yang mengajukan pert anyaan dan yang diwawancarai (int erviewee) yang memberikan jawaban at as pert anyaan it u (Hendryadi et al., 2019). M et ode ini digunakan unt uk memperoleh dat a-dat a t ent ang riwayat singkat M I Nahdlat ussalam, keadaan sekolah sekarang, keadaan para guru dan t at a usaha, dan digunakan juga sebagai t eknik pelengkap unt uk melengkapi dat a yang belum diperoleh melalui t eknik lain.

(16)

12

H ASI L DAN DISKU SI

Pelaksanaan Pendekatan I ndividual dalam Pengelolaan Kelas pada Pembelajaran IPS di M I N ahdlatussalam.

Berdasark an dat a yang penulis peroleh melalui observasi pelaksanaan pendekat an individual dalam pengelolaan kelas pada pembelajaran IPS di M I Nahdlat ussalam ini cukup baik, hal ini dapat dilihat dari pencipt aan kondisi belajar yang opt imal dari guru, penyiapan sarana yang memungkinkan ket unt asan belajar siswa, sert a membuat perencanaan wakt u t erhadap belajar siswa dan memberikan pemahaman pada t ugas yang dipelajar, guru menyiapkan persiapan khusus unt uk melakukan pendekat an individual unt uk mendapat kan ket unt asan belajar pada set iap anak walaupun ada beberapa hambat an dalam pelaksanaanya. Penguasaan mat eri pelajaran oleh guru baik dan dapat menerangk an mat eri dengan jelas dan membuat kait an dengan realit as kehidupan secara rut in dan sesuai dengan t ujuan yang ingin dicapai.

Hubungan guru dan pesert a didik cukup komunikat if dengan bahasa dan gaya mengajar guru dan apa bila ada pesert a didik yang “mengganggu” saat pelajaran berlangsung, maka guru cepat t anggap at au berdiam sebent ar kemudian mendekat i siswa t ersebut dan memberikan pert anyaan pada yang bersangkut an, sehingga guru dan siswa lain t ahu apa yang menjadi masalah anak hingga t idak memperhat ikan pelajaran dan t indak an it u pun dilakukan t anpa mengundang kecemburuan sosial pada anak lain yang berada dikelas.

Selain proses pembelajaran siswa duduk dengan t enang dan ant usias mengikut i pelajaran, dan mereka cepat t anggap dan banyak melakukan int eaksi t anya jawab dengan guru, keakt ifan siswa dalam pembelajaran dapat mengurangi somasi guru, hubungan guru dengan siswa t idak lagi sebagai subjek dan objek dalam kegiat an t ersebut , melainkan sebagai pat ner kerja yang bekerja sama mencipt akan kondisi pembelajaran yang efekt if dan efisien. Analogi dari hal t ersebut adalah siswa berhak unt uk dihargai sebagai manusia yang mempunyai pot ensi unt uk melakuka berbagai kegiat an dalam proses pembelajaran misalnya mengungkapkan pendapat nya, bert anya, menanggapi dan lain-lain. Landasan unt uk memberikan kepercayaan dan penghargaan kepada pesert a didik t ersebut adalah adanya rasa cint a dan perhat ian t erhadap pesert a didik yang pada gilirannya ak an mencipt akan suasana yang harmonis dan komunikat if ant ara pesert a didik.

M elalui pendekat an yang dilakukan oleh guru membuat anak didik merasa dihargai dan dianggap dalam proses pembelajaran dan dalam kondisi sepert i it u guru memberikan pemahaman pada mat eri yang diajarkan. Dan set elah kembali pada k ondisi pembelajaran pada seluruh pesert a didik dan guru memberikan arahan at au t ugas sebagai bagian kegiat an perbaikan bagi pesert a didik yang belum menguasai mat eri secara t unt as dan pengayaan bagi yang sudah menguasai mat eri dengan t unt as. Hal ini dilakukan dengan harapan agar apa yang disampaikan oleh guru t idak hanya sekedar dit erima unt uk sat it u saja, melainkan pesan yang mereka t erima t ersebut harus diolah dan dikemas sendiri oleh pesert a didik agar lebih bermakna bagi kehidupan mereka dan t ujuan pembelajaranpun dapat dit unt askan pada set iap pesert a didik.

Perencanaan yang disiapkan oleh guru sudah semaksimal mungkin unt uk mencapai t ujuan ket unt asan belajar pada set iap pesert a didik walaupun past inya pelaksanaannya t idak berjalan dengan baik k arena adanya fakt or-fakt or pengaruh dari beberapa segi. Namun guru berusaha semaksimal mungkin dalam pelak sanaan perencanaan t ersebut unt uk mencapai ket unt asan dalam belajar anak didik.

(17)

Muhammad Sutera Irawan

Individual character ist ics, classr oom management , learning strategies

13

Pengelolaan Kelas Pada Pembelajaran IPS di M I N ahdlatussalam.

Berdasark an pada penelit ian yang penulis lakukan dan t elah dikemukakan dalam penyajian dat a menunjukkan ada t iga pengelolaan kelas yang dilakukan yait u:

a. Pengaturan Fasilitas

Pengelolaan fasilit as sepert i pengat uran t empat duduk yang kosong didepan disuruh unt uk mengisi dulu at au t empat duduk yang k urang rapi dirapikan dulu sebelum guru memulai pelajaran. H al ini dilakukan oleh guru karena jika keadaaan demikian dibiarkan maka akan mempengaruhi proses pembelajaran. Formasi t empat duduk pesert a didik diat ur secara berjejer kesamping dan berjejer kebelakang sedangkan meja dan kursi guru didepan agak kesamping kanan kelas dengan posisi agak miring sehingga memungkinkan guru unt uk mengamat i pesert a didik dengan baik. Demikian pula halnya dengan alat -alat pembelajaran sepert i papan t ulis, papan presensi, dan alat -alat peraga diat ur sedemikian rupa dan kebersihannya pun di jaga. Sedangkan vent ilasi udara dan pencahayaan dikelas sudah memadai walaupun seandainya cuaca mendung at au hujan dapat dibant u dengan pencahayaan dari lampu diset iap kelasnya, begit u pula kebersihan kelas t et ap t erjaga dengan pola sist em piket siswa set iap harinya, sehingga menjadikan pesert a didik dapat mengikut i pelajaran at au sebaliknya.

b. Pengelolaan Pesert a Didik

Berdasark an dat a yang ada melalui hasil observasi dikelas menunjukkan bahwa siswa sangat memperhat ikan guru dan guru pun memperhat ikan siswa , dan berpengaruh pula t erhadap pengelolaan kelas, ini t erlihat dari sikap, pandangan dan minat pesert a didik t erhadap mat eri pelajaran IPS. Ada yang mengat akan senang mengikut i pelajaran at au sebaliknya. Dilihat dari keragaman pesert a didik misalnya dengan menyelingi humor, permainan at au canda gurau yang sesuai dengan keadaan pesert a didik yang berbeda t ersebut . W alaupun kegiat an yang dilakukan t idak selalu bervariasi sehingga hal t ersebut menimbulkan perhat ikan dan minat pesert a didik dengan baik t erhadap pembelajaran IPS. Kemudian dari hasil observasi penulisan menyimpulkan bahwa pengelolaan kelas pada pembelajaran IPS ini cukup baik, walaupun past inya ada hambat an-hambat an dalam pelaksanaanya sendiri.

c. Pengelolaan Kegiat an Pembelajaran

Berdasark an observasi, penelit i menemukan dat a bahwa guru IPS membuat RPP yang sudah disesuaikan dengan kurikulum yang t ent unya disesuaikan pula dengan t ujuan, bahan/mat eri IPS, keadaan pesert a didik. Fasilit as yang dimiliki, wakt u dan kemampuan dari guru it u sendiri. Dari hal t ersebut diat as, dapat dikat ak an bahwa perencanaan dalam pembelajaran ini dilaksanakan guru Ilmu Penget ahuan Sosial dengan mengingat bahwa perencanaan awal yang mat ang merupakan hal pert ama yang cukup menent ukan kesuksesan pengelolaan kelas, walaupun pada pelak sanaan perencanaan t ersebut yang juga sering kali t idak sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya oleh guru.

M et ode yang sering digunak an oleh guru adalah met ode ceramah, Tanya jawab, dan diskusi, met ode ini digunakan karena lebih sering sesuai dengan mat eri pembelajaran yang disampaikan dan t erkadang guru sebagian menggunakan met ode lain misalnya prakt ik karena mat eri yang diberikan menunt ut sebuah kemampuan ket erampilan sert a percobaan yang harus dilakukan pesert a didik. Suasana yang t idak t egang dalam kelas karena guru dapat berint eraksi secara verbal misalnya pengucapan kat a-k at a mot ivasi dan support kepada siswa unt uk akt if mengikut i palajaran sepert i homur, candaan at au pun kat a-kat a pujian dan semangat . Kemudian guru juga

(18)

14

memperhat ikan berbagai hal yang ada pada dirinya baik berupa penampilan, sikap maupun t indakanya sebagai pesan yang dapat dipahami oleh pesert a didik, misalnya ekspresi wajah, gerakan t ubuh yang disesuaikan dengan t ujuan mat eri yang disampaikan. Dan apabila diperlukan, maka guru bias saja mengajak siswa bert epuk t angan at au bernyanyi, selain it u pakaian dan penampilan yang rapi juga t urut menambah perhat ian pesert a didik dalam mengikut i kegiat an pembelajaran. Hal ini selaras dengan penelit ian yang dilakukan Z ahroh, yang menyebut kan pengelolaan kelas merupakan suat u usaha guru unt uk mencipt akan suasana kegiat an belajar mengajar yang kondusif agar t ercapai kondisi yang opt imal sesuai dengan yang diharapkan dan mengendalikannya apabila t erjadi gangguan dalam pembelajaran. Dengan k at a lain pengelolaan kelas merupakan kegiat an pengat uran kelas unt uk kepent ingan pembelajaran(Z ahroh, 2015: 175). Dan juga penelit ian t erbaru t ent ang pengelolaan kelas yang dit elit i oleh Zainal Azman mengungkapkan Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Karena it u,guru sebaiknya selalu mendorong anak didik unt uk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi t eladan mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan t anggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya iku disiplin berdisiplin dalam segala hal (Azman, 2020: 63).

Adapun dalam penelit ian yang dilakukan Junit a W . Arfani, memuat t ent ang manajemen kelas yang efekt if dapat dicapai ket ika t iga elemen subst ant if ˗yaitu pengelolaan perilaku, pengelolaan lingkungan sert a pengelolaan kurikulum dan inst ruksional dilaksanakan dengan baik (Arfani, 2014: 55). Sebaliknya hasil penelit ianRest i Aulia mengungkapkan Terdapat korelasi yang lemah dari pengelolaan kelas oleh guru t erhadap hasil belajar siswa, art inya pengelolaan kelas oleh guru bersifat lemah yerhadap hasil belajar,demikian pula besaran daya det erminasinya pun kecil. Dengan demikian variable pengelolaan kelas dalam kasus ini t idak dapat menjadi variable predict or yang berart i t erhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat menjadi perhat ian bagi pihak sekolah bahwa unt uk meningkat kan hasil belajar siswa, salah sat unya adalah perlunya memperhat ikan skill guru dalam mengelola at au mengat ur kelas (Aulia, 2018: 15).

Faktor-faktor yang M empengaruhi Penerapan Pendekatan I ndividual dalam Pengelolaan Kelas di M I N ahdlatussalam.

Adapun fakt or-fakt or yang mempengaruhi penerapan pendekat an Individual dalam pengelolaan kelas pada pembelajaran IPS di M I Nahdlat ussalam sebagai berikut :

a. Fakt or Guru.

Dari gambaran dat a t ent ang lat ar belakang pendidikan t ergambar bahwa guru mat a pelajaran IPS di M I Nahdlat ussalam yang berjumlah 3 orang , yait u 2 orang laki-laki dan 1 orang Perempuan yang masing-masing sempat mengenyam pendidikan t ingkat sarjana, sedangk an 1 orang guru lagi masih mengikut i perkuliahan dibangku pendidikan, hal ini berpengaruh posit if pada pendekat an individual dalam pengelolaan kelas pada bidang st udi IPS karena lat ar belakang pendidikan yang baik dan t inggi guru secara formal bisa membant u memberikan mat eri sesuai dengan ilmu yang diperolehnya sert a memiliki disiplin ilmu keguruan dan menguasai met odologi pembelajaran pada umumbya dan pendekat an individual pada khususnya.

Begit u juga dengan pengalaman mengajar guru yang walaupun bukan berlat ar belakang pendidikan pada jurusan Ilmu Sosial, t api hal it u dapat dibant u oleh pengalaman mengajar guru yang sudah cukup lama, t erlebih dibant u dengan

(19)

Muhammad Sutera Irawan

Individual character ist ics, classr oom management , learning strategies

15

mengikut i kegiat an penat aran at au seminar t ent ang pendidikan. Hal ini dapat dikat akan guru t ersebut cukup mat ang dalam menguasai mat eri maupun pendekat an individual, dan guru professional dalam melaksanak an t ugasnya akan mendukung dalam ket unt asan belajar bagi pesert a didik.

b. Fakt or Siswa.

Berdasark an dat a yang ada, dapat dianalisis bahwa keadaan pesert a didik sangat diperhat ikan oleh guru, dan sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pendekat an individual. H ali ini t erlihat dari sik ap dan pandangan, cara belajar dan kemampuan siswa it u t erhadap mat a pelajaran IPS Pada dasarnya sebagian besar psert a didik mengat akan senang dan t idak sulit t erhadap bidang st udi ini. Hal ini juga senada dengan penut uran yang dikemukakan oleh guru bidang st udi IPS saat dit anya t ent ang kemampuan mereka dalam pelajaran IPS, beliau menjawab siswa mampu dan dinilai cukup baik, sert a hasil dari evaluasi mereka pun tidak ada yang dibawah cukup at au kurang.

c. Fakt or W akt u.

Berdasark an dat a yang diperoleh dapat dianalisis bahwa alokasi wakt u yang diberikan oleh pihak madrasah unt uk mat a pelajaran IPS di M I. Nahdlat ussalam ini berdurasi selama 4 jam pelajaran dalam sat u minggu unt uk kelas III, IV dan V. M ak a guru harus memproses sert a dapat memperhat ikan dan memanfaat kan wakt u yang t ersedia sebaik-baiknya sehingga pelaksanaan pendekat an individual dalam pengelolaan kelas pada pembelajaran IPS dapat efekt if dan efisien misalnya berapa wakt u unt uk penjabaran mat eri, beberapa wakt u unt uk kesempat an bert anya jawab, sebagian unt uk lat ihan dan juga wakt u unt uk melakukan prakt ik jika prakt ik t ersebut diperlukan. Demikian pula guru dapat mengalokasikan wakt u beberapa menit unt uk persiapan awal, kegiat an int i dan beberapa menit unt uk kegiat an akhir dan beberapa menit unt uk evaluasi dan pemberian t ugas rumah dalam sat u pert emuan yang berdurasi 45 menit unt uk set iap jamnya. Selain it u wakt u kapan mat eri it u disajikan juga t urut mempengaruhi pendekat an individual, misalnya pada wakt u jam pert ama dengan berakhir t ent u memerlukan pendekat an yang berbeda pula.

d. Fakt or Fasilit as.

Di M I Nahdlat ussalam ini t erlet ak di desa yang t erbilang sangat ramai yang kit a ket ahui Ilmu Penget ahuan Sosial ini sangat berhubungan erat dan langsung dengan kegiat an masyarakat social, hal ini menjadikan nilai t ambah agi guru IPS dalam pembelajaran, misalnya memberikan cont oh t entang pelajaran kepada siswa dengan int eraksi kehidupan masyrak at yang ada didesa anjir t ersebut , walaupun dalam pelaksanaan perencanaan pendekat an individual, guru direpot kan dalam menyiapkan sarana yang memungkinkan siswa menguasai dengan t unt as apa yang diajarkan, karena guru harus membuat dan memperhit ungkan perencaan dengan menyesuaikan sarana yang dipak ai dengan wakt u yang t ersedia dengan hasil ket unt asan pada set iap siswa.

KESI M PU LAN

Berdasark am hasil analisis dari hasil penelit ian yang t elah dilakukan maka dapat lah dit arik kesimpulan sebagai berikut : pert ama, pelaksanaan Pendekat an Individual dalam Pengelolaan Kelas Pada Pembelajaran bidang St udi IPS di kelas III, IV dan V M I Nahdlat ussalam, sudah t erlak sana cukup baik kendat i masih t erdapat hambat an.. Kedua, fakt or-fakt or yang

(20)

16

mempengaruhi penerapan pendekat an individual dalam Pengelolaan Kelas di M I Nahdlat ussalam adalah : (a) fakt or pendukung, meliput i guru, walaupun bukan berdisiplin ilmu di bidang st udi IPS t et api guru IPS di madrasah ini mengikut i seminar dan penat aran, sert a lat ar pendidikan yang baik; dan (b) fakt or siswa, siswa menyenangi mat a pelajaran IPS dan siswa pada sekolah ini hampir 80% memahami mat eri yang sudah diberikan. Ket iga, fakt or penghambat meliput i alokasi wakt u yang kurang mencukupi dalam pelak sanaan pendekat an individual dalam pengelolaan kelas, apalagi dengan met ode yang bervariasi, dan fasilit as belajar, kurangnya alat peraga yang memungkinkan siswa menguasai secara t unt as mat eri yang palajaran IPS sehingga penjelasan guru masih bersifat kat a-k at a saja.

I mplikasi

Perlu adanya penelit an yang lebih jauh unt uk mempelajari pendekat an individual dalam pengelolaan kelas pada mat a pelajaran IPS, baik sekolah ini maupun sekolah lain sebagai bahan perbandingan. Kepala sekolah sebaiknya lebih memperhat ikan maupun pengawasan t erhadap guru-guru sert a mengusahak an t ersedianya fasilit as belajar unt uk mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Unt uk guru mat a pelajaran IPS dapat menyesuailan dalam pendekat an individual dalam pengelolaan kelas yang t epat agar t ercipt a sit uasi pembelajarn yang kondusif sehingga dapat t ercapai t ujuan pembelajaran secara t unt as.

REFEREN SI

Ambarit a, A. (2006). M anajemen Pembelajaran. Bandung: Alfabet a

Arfani, J. W ., & Sugiyono, S. (2014). M anajemen Kelas Yang Efekt if: Penelit ian Di Tiga Sekolah Menengah At as. Jurnal Akuntabilit as Manajemen Pendidikan, 2(1), 44-57.

Arikunt o, S (2005). Pengelolaan K elas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluat if. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Aulia, R., & Sont ani, U. T. (2018). Pengelolaan kelas sebagai det erminan t erhadap hasil belajar. Jur nal Pendidikan Manajemen Per kantoran (JPManper), 3(2), 149-157.

Azman, Z . (2020). Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran. Edificat ion Jour nal: Pendidikan Agama I slam,

2(2), 51-64.

Baharuddin dan W ahyuni, E.N (2010). Teor i Belajar dan Pembelajaran. Yogyakart a: Ar-Ruzz Media, Chen, D., Liu, S., Kingsbury, P., Sohn, S., Storlie, C. B., Habermann, E. B., ... & Liu, H. (2019). Deep

learning and alt ernative learning strat egies for ret rospective real-world clinical dat a. NPJ digital medicine, 2(1), 1-5.

Dunlosky, J. (2013). Strengthening the Student Toolbox. Amer ican Educator, 37(3), 12–21.

Dunlosky, J., Katherine A. Rawson, Elizabeth J. M arsh, Mit chell J. Nat han, and Daniel T. W illingham. (2013). Improving Students’ Learning W ith Effect ive Learning Techniques Promising Direct ions From Cognit ive and Educational

Psychology. Psychological Science in t he Public Interest . 141), 4–58

Dörnyei, Zn. (2005). The Psychology of t he Language Learner : Individual Differences in Second Language Acquisit ion. Mahwah, NJ: Erlbaum.

Dörnyei, Z, and St ephen R. (2015). The Psychology of the Language Learner Revisit ed. London: Routledge.

Dörnyei, Zolt án, and Pet er Skehan. (2003). Individual Differences in Second Language Learning.” In The Handbook of Second Language Acquisition, edit ed by Catherine Dought y and Michael H. Long, 589–630. Oxford: Black well.

(21)

Muhammad Sutera Irawan

Individual character ist ics, classr oom management , learning strategies

17

Forbes, K. (2019). The role of individual differences in the development and t ransfer of writing strategies bet ween foreign and first language classrooms. Research Paper s in Educat ion, 34(4), 445-464.

Hamalik, O. (2009). Pendidikan Gur u: Berdasar kan Pendekatan K ompetensi. Jakart a: Bumi Aksara, 2009. Hasri, S. (2009).Sekolah Efekt if dan Gur u Efekt if. Yokyakarta: Adit ya M edia

Hendryadi, Tricahyadinat a, I., & Z annati H. (2019). M et ode Penelitian: Pedoman Penelitian Bisnis Dan Akademik.Jakart a: LPMP Imperium

Oxford, R. (2017). Teaching and Resear ching Language Learning Strategies: Self-Regulat ion in Context. New York, NY: Rout ledge

Plonsky, L. (2011). The Effect iveness of Second Language St rat egy Instruction: A M et a-Analysis.

Language Lear ning 61 (4): 993–1038.

Shi, H. (2017). Learning st rat egies and classificat ion in education. Inst it ute for Learning St yles Jour nal, 1(1), 24-36.

Suryosubrot o, B. (2009). Pr oses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakart a: Rineka Cipt a Syaodih, N. (2010). M et odologi Penelit ian Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakar ya. Undang-Undang No. 20 Th. 2003 tent ang SISDIKNAS

Uno, H. B. (2014). Model pembelajaran menciptakan proses belajar mengajar yang kreat if dan efekt if. Jakart a: Bumi Aksara

Zahroh, L. (2015). Pendekat an dalam pengelolaan kelas. TASYRI': Jur nal Tar biyah-Syar i'ah I slamiyah,

(22)

18

Declarations

Funding

The aut hors received no financial support for the research and publication of this art icle. Conflicts of interest/ Competing interests:

The aut hors have no conflicts of int erest t o declare that are relevant t o t he cont ent of this art icle.

Data, M aterials and/or Code Availability:

Dat a sharing is not applicable t o t his art icle as no new dat a were creat ed or analyzed in this study. Author Profile

Muhammad Sut era Irawan adalah mahasiswa Program Studi M agist er Pendidikan Agama Islam, UIN Ant asari, Banjarmasin, Indonesia.

H ow to cite this Article

Irawan, M. (2021). Penerapan Pendekat an Individual dalam Pengelolaan Kelas Pada Pembelajaran IPS di MI Nahdlatussalam. MAK SIM A: Jur nal Teknologi Pendidikan Dan Pengajar an, 1(1), 9 - 18

Copyright and permission

© The Author(s). 2021 Open Access This art icle is licensed under a Creative Commons Att ribut ion 4.0 International License, which permits use, sharing, adapt ation, distribut ion and reproduct ion in any medium or format, as long as you give appropriat e credit t o t he original aut hor(s) and t he source, provide a link t o t he Creative Commons licence, and indicat e if changes were made. The images or other t hird party mat erial in this art icle are included in the art icle's Creat ive Commons licence, unless indicat ed ot her wise in a credit line t o t he mat erial. If mat erial is not included in the article's Creat ive Commons licence and your int ended use is not permitted by st at ut ory regulat ion or exceeds the permitt ed use, you will need t o obt ain permission direct ly from the copyright holder. To view a copy of this licence, visit ht tp://creativecommons.org/licenses/by/4.0/.

(23)

MAKSIMA Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pengajaran Published by LPMP Imperium Journal homepage: https://ejournal.imperiuminstitute.org/index.php/MAKSIMA

Original Article

Open Access

M enanamkan

Kedisiplinan

M elalui

Pendekatan Perubahan Behavior oleh Guru

Bimbingan dan Konseling

Section: Psychology educat ion, Guidance and counseling

M uhammad Julfi

Program St udi M agist er Pendidikan Agama Islam, UIN Ant asari Banjarmasin, Indonesia

Abstract

Purpose: This research aims to overcome the undisciplined behavior of schools through counseling with a contract technique behavior approach. The type of research used is case management . The focus of the st udy is behavior that often violates discipline. M ethods-data collect ion methods used are observat ion, interviews, and documentat ion. The data analysis used is data reduction, data presentation, and descr ipt ion. The research subject s are four st udent s who have int ractable behavior problems. Findings- The result s showed that the four counseling before counseling had undisciplined behavior at school. Subject 1 was caught saving indecent videos, so he was embar rassed and didn't want to go t o school for a few days. Subject 2 often does not come to class without explanat ion. Subject 3 often skips school because he likes t o play online games at internet cafes. Subject 4 often comes home early before the school bell r ings. After being given counseling services with a behavioral contract approach, the counselee began to understand the importance of school..

Received: 10 Apr 2021 Revised: 20 Mai 2021 Accept ed: 08 June 2021 Online: 15 June 2021

Keywords:

Discipline, behavior change, guidance and counseling, positive behavior interventions and support s (PBIS)

M AKSI M A e-ISSN: 2798-7124

Corresponding author Vol 1, No. 1, pp. 19 - 26

M uhammad Julfi,

Mahasiswa Program Magist er Pendidikan Agama Islam UIN Ant asari Banjarmasin, Indonesia

E-mail: muhammadjulfi@gmail.com

@author(s) 2021. MAK SI MA use of the Creat ive Commons 'Attribution license (CC BY). Art icles in the journal are freely available t o the public

(24)

20

PEN DAHU LU AN

Disiplin merupakan perasaan t aat dan pat uh t erhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan t anggung jawabnya. Sat riyo (2012) menjelask an dengan kekayaan alam yang melimpah dan didukung dengan sumber daya manusia t erbesar k eempat dunia selayaknya Bangsa Indonesia seharusnya sudah lebih maju dengan Bangsa-Bangsa lain khususnya di asia t enggara. Budaya disiplin seharusnya dit erapkan sejak dini di mulai dari lingkungan keluarga dan semua lapisan masyarakat t anpa memandang st at us sosial t idak hanya sebat as slogan. Pihak eksekut if dan legislat if dari pusat sampai ke daerah harus mengambil peran unt uk melakukan penerapan budaya disiplin, rakyat Indonesia akan senang hat i mengikut i budaya disiplin yang t elah dicont ohkan oleh pemimpin mereka. Perat uran t at a t ert ib siswa di sekolah merupakan ket ent uan yang berupaya mengat ur perilaku dan sikap siswa agar disiplin dalam melaksanakan t ugas-t ugas di sekolah, pat uh dan t aat t erhadap berbagai at uran dan t at a t ert ib yang berlaku di sekolah. Tat a tert ib di sekolah di buat bukan unt uk di langgar, melainkan unt uk di laksanakan agar siswa berperilaku dan bersik ap disiplin. Sant oso (2011) menjelask an bahwa perilaku disiplin diharapkan dapat membent uk karakt er siswa di sekolah yang di t unjukkan pada perilaku posit if.

Karena perilaku disiplin merupakan salah sat u kebiasaan yang dapat menjadi bagian dari akt ivit as apapun, mulai dari makan dan t idur hingga berpikir dan bereaksi melalui penguat an dan pengulangan, perilaku ini harus dit erapkan dalam gaya hidup sehari-hari siswa agar mereka t umbuh menjadi anggot a masyarakat yang krit is (Gardnert , 2017). Di sisi lain, manusia membuat keput usan yang baik dan buruk sepanjang wakt u, oleh karena it u pent ing unt uk mendidik masyarakat t ent ang kebiasaan disiplin sejak dini unt uk menjadikannya kebiasaan. Terlepas dari it u, masalah perilaku t idak t erbat as pada siswa dari jenis kelamin t ert ent u, st at us sosial ekonomi, usia, at au kemampuan. Sebaliknya, siswa yang berperilaku buruk mewakili berbagai lat ar belakang, t ermasuk mereka yang memiliki ket erbat asan (misalnya, ket idakmampuan belajar, gangguan bicara dan bahasa, gangguan emosi dan perilaku) dan t anpa gangguan ment al. Selanjut nya, masalah perilaku cenderung hadir di kelas pendidikan umum dan khusus (Forness et al., 2012).

Ada banyak met ode int ervensi yang digunakan oleh guru unt uk memperbaiki perilaku siswa. Salah sat unya dikenal dengan ist ial “cold t urkey” yang dianggap efekt if unt uk memperbaiki perilaku siswa (Est rapala et al., 2018). Namun t ent u saja, program lanjut an untuk memastikan bahwa keterampilan perilaku yang baru diperoleh berlanjut setelah intervensi telah berakhir (yaitu, pemeliharaan) masih perlu dilakukan. Terkait dengan menanamkan kedisiplinan oleh guru bimbingan dan konseling (BK), penelit ian ini bert ujuan unt uk melihat pent ingnya penanaman disiplin t ersebut dengan mengambil subjek beberapa siswa yang mengalami t ant angan perilaku disiplin. St udi ini secara langsung menggunakan pendekat an observasi langsung unt uk mengamat i bagaimana menanamkan kedisiplinan pada siswa oleh guru BK di sekolah SM K BB. Berdasarkan fokus penelit ian maka pert anyaan yang ingin di jawab dalam st udi ini adalah: bagaimana menanamkan kedisiplinan melalui pendekat an behavior oleh guru BK ?; dan apa saja hambat an yang di alami oleh guru BK dalam menanamkan kedisiplinan melalui pendekat an behavior ?.

LITERATU RE REVI EW

Di dalam kelas, siswa dengan perilaku menant ang yang t erus-menerus dapat menunjukkan kesulit an unt uk fokus, ket idakpat uhan, dan kont rol diri yang rendah merupakan perilaku umum yang banyak dijumpai pada siswa usia remaja.

(25)

Muhammad Julfi

Discipline, behavior change, guidance and counseling…

21

Pemrograman untuk Pemeliharaan M elalui Fading Sistematis

M emast ikan bahwa ket erampilan perilaku yang baru diperoleh berlanjut set elah int ervensi t elah berakhir (yait u, pemeliharaan) adalah t ujuan akhir dari int ervensi perilaku (Baer et al., dalam Est rapala et al., 2018). M eskipun int ervensi yang dilakukan efekt if namun perilaku posit if t idak mungkin bert ahan jika int ervensi dihent ikan secara t iba-t iba set elah siswa mengalami keberhasilan (Rusch & Kazdin, dalam Est rapala et al., 2018). Dalam pandangan “overarching theory” dinyat akan bahwa perilaku "disembuhkan" dan int ervensi dapat dihent ikan, t et api sebaliknya, int ervensi harus dikurangi/dipudarkan secara sist emat is dengan secara bert ahap dan akhirnya menghilangkan elemen-elemen kunci, sepert i (a) t ujuan, (b) umpan balik, (c) penguat an, (d) dosis, at au (e) komponen int ervensi lainnya.

Proses fading sist emat is melibat kan menghilangkan at au mengurangi sat u komponen int ervensi pada suat u wakt u sambil t erus memant au siswa dat a (Cooper et al., 2007). M enghapus komponen intervensi secara perlahan dan memant au respons siswa memungkinkan a prakt isi unt uk menganalisis efek dari komponen int ervensi dan meningkat kan kemungkinan bahwa perubahan perilaku posit if ak an bert ahan dari wakt u ke wakt u (Rusch & Kazdin, dalam Est rapala et al., 2018). Karena kesuksesan awal t idak menjamin kesuksesan jangka panjang, secara bert ahap dan sist emat is pendekat an individualisasi int ervensi berdasarkan dat a t ent ang Respon siswa adalah cara t erbaik unt uk mempert ahankan perubahan perilaku.

M ETODE

Dalam pengumpulan dat a adalah cara yang dit empuh penelit i unt uk mendapat kan dat a dan fakt a yang t erjadi dan t erdapat pada objek dan subjek penelit ian. Adapun t eknik pengumpulan dat a yang penulis gunakan dalam penelit ian adalah sebagai berikut :

Observasi

Observasi merupakan suat u proses yang kompleks, suat u proses yang t ersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diant ara yang t erpent ing adalah proses-proses pengamat an dan ingat an. (Sugiyono 2012:145)

W awancara

W awancara merupakan alat pembukt ian t erhadap informasi at au ket erangan yang diperoleh sebelumnya dengan mengajukan sejumlah pert anyaan secara lisan unt uk di jawab secara lisan pula, ciri ut amanya adalah dengan kont ak langsung dengan t at ap muka ant ara si pencari informasi dengan sumber informasi. (Sut opo 2006:74). Dari hasil wawancara dengan guru BK di simpulkan bahwa di sekolah t ersebut sering ada nya siswa yang t idak disiplin t erut ama pada perilaku siswa yang sering t idak masuk sekolah t anpa alasan sehingga guru memberikan t eguran at au memberikan surat panggilan t erhadap pihak keluarga, dan bahkan sering guru BK melakukan layanan home visit (kunjungan rumah) t erhadap siswa yang t idak disiplin t ersebut . Sedangk an dari hasil wawancara dengan salah sat u siswa yang bermasalah disiplin t ersebut dapat di simpulkan bahwa siswa sering t idak masuk sekolah beberapa minggu t anpa ket erangan karena ia merasa malu k et ahuan memiliki dan membuat video yang t idak senonoh.

Dokumentasi

Dokument asi adalah pengumpulan dat a dengan cara menelit i dokumen-dokumen yang ada hubungan dengan sample penelit ian. Dokument asi adalah laporan t ert ulis dari suat u yang isinya t erdiri dari penjelasan-penjelasan dan pemikiran t erhadap perist iwa-perist i wa it u dan

Gambar

Table 3 shows t hat  as many as 55% of st udent s answered quest ion number 3 wit h correct  but   incomplet e answers, followed by st udent s who answered correct ly by 45%
Table 6.   Regression analysis  M ode  B  St d.  Error  t   Sig.  (Const ant )  1.732  .552  3.141  .003  x  .555  .112  4.964  .000  R  .632  R Square  .400  F  24.639  Sig

Referensi

Dokumen terkait

PENANGGUNG JAWAB METODE PENGUMPULAN DATA Kasie Statistik Peternakan (Ir. Ester Sitorus). PENANGGUNG JAWAB METODE PENGOLAHAN DATA Kasie Statistik Peternakan (Ir.

Undangundang No 27 tahun 2007 mengatur bahwa reklamasi harus dapat menjamin keberlanjutan kehidupan dan penghidupan masyarakat, menjamin keseimbangan antara

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pilihan alternatif metode pembelajaran kepada pendidik yaitu penerapan Assessment- Feedback dalam pelaksanaan KBM

Gambar 4.5 Tampilan Hasil Pengujian Proses Dekripsi Dengan Sandi Sama 47 Gambar 4.6 Tampilan Hasil Pengujian Proses Dekripsi Dengan Sandi Berbeda 47 Gambar 4.4 Tampilan

Nous am´e- liorons substantiellement les constantes num´eriques intervenant dans les ´enonc´es existants pour le cas de deux logarithmes, obtenus avec la m´ethode de Baker ou bien

This version of the algorithm Context does not distinguish transition probabilities which are closer than the threshold level used in the pruning decision. Our first theorem proves

Sehubungan dengan paket tersebut diatas, setelah dilakukan pembukaan dokumen penawaran hanya satu peserta yang memenuhi persyaratan dokumen penawaran sedangkan dua peserta lagi tidak

plywood, laminated veneer lumber, glue laminated timber, flooring, particleboard, fibreboard, plywood general use, concrete from plywood, structural plywood..