• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prof. DR.H.YUYUS SURYANA SUDARMA, S.E.,M.S.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prof. DR.H.YUYUS SURYANA SUDARMA, S.E.,M.S."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Prof. DR.H.YUYUS SURYANA SUDARMA, S.E.,M.S.

Prof. DR.H.YUYUS SURYANA SUDARMA, S.E.,M.S.

Prof. DR.H.YUYUS SURYANA SUDARMA, S.E.,M.S.

Prof. DR.H.YUYUS SURYANA SUDARMA, S.E.,M.S.

Prof. DR.H.YUYUS SURYANA SUDARMA, S.E.,M.S.

Prof. DR.H.YUYUS SURYANA SUDARMA, S.E.,M.S.

Prof. DR.H.YUYUS SURYANA SUDARMA, S.E.,M.S.

Prof. DR.H.YUYUS SURYANA SUDARMA, S.E.,M.S.

(2)

URUTAN BERFIKIR ILMIAH

Ingin tahu untuk mencari kebenaran Untuk memperoleh pengetahuan/i lmu Bertanya (sudah berfilsafat) KEBENARAN

ONTOLOGI

Objek apa yang akan dikaji (akar

EPISTIMOLOGI

Bagaimana cara

AKSIOLOGI

Bagaimana

akan dikaji (akar ilmu) Bagaimana cara mengkaji objek Bagaimana menggunakan hasil kajian)

Pondasi keilmuan dalam mencari kebenaran objek dari suatu disiplin ilmu (bagaimana cara

memperoleh ilmu)

(3)

Peduli -TANGGAP LINGKUNGAN 1. Apa yang sedang berlangsung

2. Apa yang tampak menyimpang 3. Dari segi apa penyimpangan terjadi 4. Apa yang menjadi masalah aktual

5. Bagaimana menurut leteratur dan pakar

6. Eksplitasi evidensi ilmiah yang masih berlaku

IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH • Eksplitasi kejelasan masing-masing aspek masalah •Jumlah dan jenis variable (factor) yang terlibat

BENANG – MERAH

Benang Merah

IMPLIKASI - AKIBAT

Dimensi dan intensitas kerugian (dampak negatif)Potensi

ancaman/bahaya, misalnya kelemahan dasar hukum bagi salah satu unsur dari IPOLEKSOSBUD HANKAMNAS dan Lain-lain

MANFAAT/ KEGUNAAN PENELITIAN • Berupa saran berdasarkan kesimpulan

• Bernilai manfaat praktis yang bermanfaat • Bernilai sumbangan ilmiah berupa:

a. Informasi

•Jumlah dan jenis variable (factor) yang terlibat •Hubungan fungsional antar factor satu sama lainnya

(4)

Cara kerja untuk dapat memahami suatu objek sesuai dengan syarat-syarat yang dituntut oleh ilmu (berdasarkan proses berfikir ilmiah)

Urutan proses berfikir

berdasarkan syarat-syarat yang dituntut oleh ilmu

HUBUNGAN METODE BERFIKIR, SISTEMATIKA

ILMIAH DAN METODE ILMIAH

METODE ILMIAH

SISTEMATIKA ILMIAH

ILMIAH DAN METODE ILMIAH

DEDUKTIF RASIONAL ANALISIS EMPIRIK INDUKTIF REALITA DUNIA KONSEP / VARIABEL PROPOSISI FAKTA MASALAH PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN HIPOTESIS PENGUJIAN HIPOTESIS

METODE

BERFIKIR

SISTEMATIKA

ILMIAH

METODE

ILMIAH

(5)

SEGITIGA PROSES BERFIKIR

SEGITIGA PROSES BERFIKIR

ILMIAH

ILMIAH

(6)

METODE (METHOD)

METODE (METHOD)

METODE (METHOD)

METODE (METHOD)

LAMA (old)

BARU (News)

IMITATION IMPROVEMENT LAMA (old) INNOVATION INVENTION (old) BARU

(News)

(7)

Pendapat yang tidak diuji

Merupakan bentuk pengetahuan

yang tetap dijalani orang, meskipun

ada bukti-bukti yang tidak didukung

pengetahuan.

Tidak banyak yang dapat dilakukan

para peneliti bisnis untuk dapat

meningkatkan pengertian mengenai

kenyataan dari sudut pandang ini,

kenyataan dari sudut pandang ini,

biasanya sangat bersifat spekulasi

dan siap untuk mengadapi berbagai

risiko pada kenyataan pada

waktunya.

Suatu cara lain untuk memperoleh

pengetahuan adalah metode

kebenaran yang terbukti dengan

sendirinya, hal ini merupakan

(8)

Gaya berpikir harafiah

Mempunyai sudut pandang yang

diarahkan ke pusat.

Gaya berpikir ini dipakai dalam

banyak studi kasus dalam

banyak studi kasus dalam

ilmu-ilmu sosial.

Studi kasus memainkan peran

yang penting dalam

perkembangan pengetahuan

bisnis.

(9)

Prinsip-prinsip pokok dari

metode ilmiah

(1) Pengamatan langsung terhadap

fenomena,

(2) Variabel-variabel,

metode-metode, dan

prosedur-prosedur

yang dirumuskan

secara jelas,

secara jelas,

(3) Hipotesis-hipotesis yang dapat

diuji secara empiris,

(4) Kemampuan untuk menolak

hipotesis-hipotesis tandingan,

(5) Pembenaran kesimpulan secara

statistis dan bukan pembenaran

secara linguistik, dan

(10)

Empiris

Berarti mencatat pengamatan dan

proposisi berdasar pengalaman dan/atau

diturunkan dari pengalaman melalui

penalaran induktif, termasuk matematika

dan statistika.

Penganut paham empiris berusaha untuk

Penganut paham empiris berusaha untuk

menggambarkan, menjelaskan, dan

membuat prediksi melalui pengamatan.

Pengetahuan ilmiah diperoleh melalui

pendekatan-pendekatan induktif, empiris.

Pengetahuan ini juga dijamin

kebenarannya melalui cara-cara teoritis

yang didasarkan kepada penalaran

(11)

Gaya Postulasi

Merupakan gaya berfikir dengan tujuan

dari perspektifnya adalah untuk

meringkas objek studi menjadi

istilah-istilah matematis yang formal, biasanya

dipakai untuk merumuskan

dipakai untuk merumuskan

teorema-teorama yang merupakan bukti-bukti

logis.

Penelitian-penelitian yang berkaitan

dengan penelitian operasi, manajemen

produksi, pemodelan matematis, dan

simulasi, termasuk dalam gaya postulasi

(12)

DEDUKSI & INDUKSI

Deduksi merupakan bentuk inferensi

yang bertujuan menarik kesimpulan.

Induksi menarik kesimpulan dari satu

atau lebih fakta atau bukti-bukti.

Kesimpulan menjelaskan fakta,dan

faktanya mendukung kesimpulannya.

Sifat induksi adalah bahwa

kesimpulannya hanya merupakan

kesimpulannya hanya merupakan

suatu hipotesis.

Induksi merupakan suatu penjelasan,

tetapi ada penjelasan – penjelasan

lain yang juga cocok dengan

fakta-fakta. Inti pokok dari penalaran

induktif adalah bahwa kesimpulan

induktif merupakan loncatan inferensi

di luar bukti-bukti yang ada.

(13)

Sumber

Sumber--sumber

sumber K

Konsep

onsep

Konsep-konsep yang sering dan umum

dipakai telah berkembang dari waktu

ke waktu.

Konsep-konsep umum merupakan

bagian terbesar dari komunikasi bahkan

dalam penelitian.

Kesulitan timbul apabila menghadapi

Kesulitan timbul apabila menghadapi

suatu konsep yang tidak lazim atau

suatu pemikiran yang baru.

Suatu cara untuk mengatasi masalah/

kesulitan adalah dengan meminjam dari

bahasa-bahasa lain atau meminjam dari

bidang-bidang lain.

(14)

Meminjam Konsep dari

Bidang Lain

Diperlukan :

(1) Mengadopsi pengertian-pengertian

baru untuk kata-kata (membuat suatu

kata mencakup suatu konsep yang

berbeda atau

(2) Mengembangkan label-label

(kata-kata) baru untuk konsep-konsep.

(3)Mengadopsi pengertian-pengertian

(3)Mengadopsi pengertian-pengertian

baru atau mengembangkan label-label

baru, berarti mengembangkan suatu

terminologi yang khusus.

(4)Terminologi khusus jelas meningkatkan

efisiensi berkomunikasi di antara para

ahli, tetapi mengecualikan pihak

(15)

Konstruk

Sebagaimana dipakai dalam

penelitian ilmu-ilmu sosial, sebuah

konstruk merupakan suatu

bayangan atau pemikiran yang

secara khusus diciptakan bagi suatu

penelitian dan / atau untuk tujuan

membangun teori.

membangun teori.

Membangun konstruk dengan

mengkombinasikan konsep-konsep

yang sederhana, khususnya

bilamana pemikiran atau bayangan

yang ingin dikomunikasikan tidak

secara langsung dapat diamati.

(16)

Definisi

Definisi

Kebingungan mengenai pengertian

konsep-konsep dapat merusak nilai

suatu penelitian.

Jika kata-kata mempunyai

pengertian yang berbeda-beda bagi

pihak-pihak yang terkait, maka tidak

adanya komunikasi pada gelombang

adanya komunikasi pada gelombang

pemikiran yang sama.

Salah satu cara untuk menghindari

hal ini adalah dengan memakai

(17)

Definisi-Definisi

Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang

dinyatakan dalam kriteria atau operasi

yang dapat diuji secara khusus.

Istilah-istilah ini harus mempunyai

rujukan-rujukan empiris.

Apakah objek yang akan didefinisikan

adalah objek fisik, definisinya harus

merinci ciri-ciri yang akan dipelajari dan

bagaimana mengamatinya.

bagaimana mengamatinya.

Rincian-rincian dan prosedur-prosedunya

harus sedemikian jelas sehingga setiap

orang yang berkompeten yang akan

memakainya dapat mengklasifikasikan

objeknya dengan cara yang sama.

Apapun bentuk definisinya, tujuannya

dalam penelitian pada dasarnya sama –

memberikan pengertian dan pengukuran

konsep-konsep.

(18)

Variabel

Variabel

Dalam praktek istilah variabel

dipakai oleh para ilmuwan dan

peneliti sebagai sinonim untuk

konstruk atau hal yang sedang

diteliti.

Dalam konteks ini, suatu

Dalam konteks ini, suatu

variabel merupakan simbol

yang diberi angka atau

(19)

Variabel Moderator

Dalam situasi penelitian sebenarnya,

hubungan sederhana satu lawan satu

perlu dikondisikan dan direvisi agar

variabel-variabel lain turut

dipertimbangkan.

Sering dalam penelitian dipakai jenis

variabel penjelas penting yang lain

variabel penjelas penting yang lain

yaitu variabel moderator.

Merupakan variabel independen

kedua yang dicakup dalam hipotesis,

karena diduga mempunyai dampak

yang berarti terhadap hubungan VI –

VD.

(20)

Variabel Luar Biasa

Variabel Luar Biasa

Ada variabel-variabel luar biasa yang

jumlahnya hampir tidak terbatas yang

mungkin saja berpengaruh pada

suatu hubungan tertentu.

Beberapa di antaranya dapat

diperlakukan sebagai

variabel-variabel independen atau moderator,

tetapi kebanyakan harus diasumsikan

saja atau dikecualikan dari penelitian.

saja atau dikecualikan dari penelitian.

Mungkin ada variabel-variabel luar

biasa lain yang barangkali harus

dipertimbangkan sebagai variabel

yang berpengaruh kepada hubungan

VI-VD.

(21)

Variabel Antara

Variabel-variabel yang dikemukakan

sehubungan dengan

hubungan-hubungan kausal merupakan

variabel-variabel yang konkrit, jelas dapat diukur,

dan dapat dilihat, dihitung, atau

diamati.

Variabel antara dapat dirumuskan

Variabel antara dapat dirumuskan

sebagai faktor yang secara teori

berpengaruh pada fenomena yang

diamati tetapi tidak dapat dilihat, diukur,

atau dimanipulasi, dampak-dampaknya

harus disimpulkan berdasarkan dampak

variabel-variabel independen dan

moderator terhadap fenomena yang

diamati.

(22)

Definisi Proposisi

Suatu pernyataan mengenai

konsep-konsep yang dapat dinilai

benar atau salah jika merujuk

kepada fenomena yang dapat

diamati.

Bilamana suatu proposisi

dirumuskan untuk diuji secara

dirumuskan untuk diuji secara

empiris, maka disebut hipotesis.

Sebagai suatu pernyataan,

hipotesis bersifat sementara atau

dugaan yang masih perlu diuji.

(23)

Hipotesis

Hipotesis

Hipotesis deskriptif: merupakan

proposisi yang menyatakan

keberadaan, besar, bentuk, atau

distribusi suatu variabel.

Hipotesis Mengenai Hubungan:

Hipotesis ini merupakan

Hipotesis ini merupakan

pernyataan-pernyataan yang

menggambarkan suatu hubungan

antara dua variabel, berkaitan

(24)

KERANGKA USULAN PENELITIAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Kegunaan Penelitian

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.2 Kerangka Pemikiran 2.3 Hipotesis

2.3 Hipotesis

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.2 Operasionalisasi Variabel

3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data 3.4 Tehnik Pengumpulan Data

3.5 Rancangan Analisis dan Rancangan Uji Hipotesis ( termasuk Pengujian Validitas/ relaibilitas data )

3.6 Rancangan Pemecahan Masalah

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran :

(25)

KERANGKA USULAN PENELITIAN

DAFTAR ISI

Hal.

 JUDUL (Ditulis di cover Usulan Penelitian)

KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.2 Rumusan dan Identifikasi Masalah 1.3Tujuan Penelitian

1.4Kegunaan Penelitian

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

DAFTAR ISI

Hal.

 JUDUL (Ditulis di cover Usulan Penelitian)

KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.2 Rumusan dan Identifikasi Masalah 1.3Tujuan Penelitian

1.4Kegunaan Penelitian

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1 Kajian Pustaka

2.2 Kerangka Pemikiran 2.3 Hipotesis

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1 Metode yang Digunakan 3.2 Operasionalisasi Variabel

3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data/Informasi 3.4 Tehnik Pengumpulan Data

3.4.1 Penarikan Sampel

3.4.2 Metode Pengumpulan Data

3.5 Metode Analisis termasuk Rancangan Pengujian Hipotesis

2.1 Kajian Pustaka

2.2 Kerangka Pemikiran 2.3 Hipotesis

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1 Metode yang Digunakan 3.2 Operasionalisasi Variabel

3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data/Informasi 3.4 Tehnik Pengumpulan Data

3.4.1 Penarikan Sampel

3.4.2 Metode Pengumpulan Data

3.5 Metode Analisis termasuk Rancangan Pengujian Hipotesis

(26)



SINGKAT DAN JELAS



DISKRIPTIF SEHINGGA

MENCERMINKAN ISI



MENARIK DAN LOGIS



HINDARI KATA-KATA PERTANYAAN,

BOMBASTIS,PUITIS.



TIDAK LEBIH DARI SATU KALIMAT



ADA DUKUNGAN TEORI YANG

RELEVAN



MENUNJUKKAN OBJEK DAN WILAYAH



SINGKAT DAN JELAS



DISKRIPTIF SEHINGGA

MENCERMINKAN ISI



MENARIK DAN LOGIS



HINDARI KATA-KATA PERTANYAAN,

BOMBASTIS,PUITIS.



TIDAK LEBIH DARI SATU KALIMAT



ADA DUKUNGAN TEORI YANG

RELEVAN



MENUNJUKKAN OBJEK DAN WILAYAH

JUDUL PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN



MENUNJUKKAN OBJEK DAN WILAYAH

PENELITIAN



PERLU KATA-KATA KUNCI YANG

EKSPRESIF SEHINGGA CEPAT

DIPAHAMI MAKNANYA



MENGANDUNG DUA VARIABEL ATAU

LEBIH (VARIABELISTIK) YANG

MEMPERLIHATKAN SALING



MENUNJUKKAN OBJEK DAN WILAYAH

PENELITIAN



PERLU KATA-KATA KUNCI YANG

EKSPRESIF SEHINGGA CEPAT

DIPAHAMI MAKNANYA



MENGANDUNG DUA VARIABEL ATAU

LEBIH (VARIABELISTIK) YANG

(27)

Dari judul rencana Karya Ilmiah

Saudara, apakah sudah

memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan?

TOPIK SUATU

TOPIK SUATU

PENELITIAN

PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN JUDUL PENELITIAN

1.

MANAGEABLE TOPIC

2.

OBTAINABLE TOPIC

3.

SIGNIFICANCE TOPIC

4.

INTERESTED TOPIC

(28)

1.

MANAGEBLE TOPIC, dapat

dikendalikan dan dilaksanakan

2.

OBTAINABLE TOPIC, dapat

diperoleh data-data maupun hal

lain yang mendukung suatu

penelitian

3.

SIGNIFICANCE TOPIC, mempunyai

arti atau memiliki keberartian

tentang penting dari penelitian

JUDUL PENELITIAN JUDUL PENELITIAN

tentang penting dari penelitian

yang akan dilakukan, serta mudah

dipahami

4.

INTERESTED TOPIC, dapat menarik

perhatian bagi pihak-pihak yang

berkepentingan

5.

RATIONALE TOPIC, berdasarkan

(29)

LATAR BELAKANG PENELITIAN LATAR BELAKANG PENELITIAN LATAR BELAKANG PENELITIAN LATAR BELAKANG PENELITIAN

LATAR BELAKANG PENELITIAN

LATAR BELAKANG PENELITIAN

 FENOMENA MASALAH KESENJANGAN ANTARA KONDISI YANG NYATA DENGAN KONDISI YANG DIHARAPKAN DI DUKUNG OLEH DATA YANG AKURAT

 INTEGRITAS LATAR BELAKANG TEORITIS DENGAN FENOMENA MASALAH ATAU GEJALA YANG DISINYALIR

 KELAYAKAN MASALAH UNTUK DITELITI

 IMPLIKASI HASIL PENELITIAN YANG DIHARAPKAN TERHADAP PERKEMBANGAN TEORI DAN PRAKTISI

 MAKNA PENELITIAN

 LANDASAN PENENTUAN TOPIK PENELITIAN

IDENTIFIKASI dan RUMUSAN MASALAH

IDENTIFIKASI dan RUMUSAN MASALAH

MENYAJIKAN SUATU RESEARCH QUESTION

YANG DITUNJUKKAN MENURUT URUTAN

PRIORITAS MASALAH-MASALAH SECARA TEGAS,

SEBAGAI HASIL DARI PERUMUSAN MASALAH

ATAU KENSENJANGAN DALAM SUATU

(30)

MASALAH PENELITIAN

Masalah =

Kesenjangan antara kondisi nyata

dengan kondisi yang diharapkan

Perumusan Masalah

1. Harus mempunyai nilai penelitian

2. Masalah harus fisibel (dapat dipercaya)

3. Masalah harus sesuai dengan kualifikasi penelitian

SUMBER UNTUK MEMPEROLEH MASALAH

• Pengamatan

• Bacaan / Data Sekunder

• Ulangan Serta Perluasan Penelitian

• Pengalaman Pribadi

(31)

1. Mensinyalir ada masalah secara eksplisit

2. Merumuskan implikasi masalah

terhadap sebagai aspek

3. Pendekatan dalam

pemecahan masalah

pemecahan masalah

4. Manfaat dari

pemecahan

masalah

(32)

PERNYATAAN TENTANG HASIL PENELITIAN YANG DIHARAPKAN DENGAN PENDEKATAN KONKRIT YANG

AKAN DILAKUKAN DALAM RANGKA PEMECAHAN MASALAH YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM

IDENTIFIKASI MASALAH

PERNYATAAN TENTANG HASIL PENELITIAN YANG DIHARAPKAN DENGAN PENDEKATAN KONKRIT YANG

AKAN DILAKUKAN DALAM RANGKA PEMECAHAN MASALAH YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM

IDENTIFIKASI MASALAH

TUJUAN

PENELITIAN

KEGUNAAN PENELITIAN

KEGUNAAN PENELITIAN

 SUMBANGAN HASIL PENELITIAN TERHADAP PEMECAHAN MASALAH PRAKTIS

(33)

KAJIAN PUSTAKA

KAJIAN PUSTAKA

KAJIAN PUSTAKA

KAJIAN PUSTAKA

KAJIAN PUSTAKA

KAJIAN PUSTAKA

KAJIAN PUSTAKA

KAJIAN PUSTAKA

SEBAGAI LANDASAN TEORI

YANG DAPAT DIGUNAKAN

DALAM MENGANALISIS YANG

BERKAITAN DENGAN OBJEK

YANG DITELITI AGAR DAPAT

DIJADIKAN ACUAN DALAM

DIJADIKAN ACUAN DALAM

PEMBAHASAN DARI HASIL

PENELITIAN SESUAI DENGAN

CAKUPAN PENELITIAN YANG

TELAH DIUNGKAPKAN DALAM

IDENTIFIKASI MASALAH

(34)

KERANGKA PEMIKIRAN

KERANGKA PEMIKIRAN

KERANGKA PEMIKIRAN

KERANGKA PEMIKIRAN



RELEVANSI ANTARA KERANGKA

PEMIKIRAN DENGAN IDENTIFIKASI

MASALAH



KETERKAITAN ANTARA CONSEPTION,

JUDGEMENT, DAN REASONING

(ARGUMENTASI)



MENGANTARKAN DALAM PERUMUSAN

MODEL (VARIABEL, PARADIGMA,

MATEMATIS)



KELAYAKAN MODEL DENGAN

MASALAH PENELITIAN

KERANGKA PEMIKIRAN



KETERKAITAN ANTAR VARIABEL

MAUPUN DIMENSI VARIABEL YANG

RELEVAN DENGAN PERMASALAHAN

PENELITIAN



DASAR DEDUKTIF MENERANGKAN

RUMUSAN MASALAH SEBELUMNYA

YANG BERWUJUD DALIL, HUKUM,

KAIDAH, KETENTUAN DAN ATURAN

(35)

HIPOTESIS PENELITIAN

HIPOTESIS PENELITIAN

HIPOTESIS PENELITIAN

HIPOTESIS PENELITIAN

HIPOTESIS PENELITIAN

HIPOTESIS PENELITIAN

HIPOTESIS PENELITIAN

HIPOTESIS PENELITIAN

 KETERKAITAN RUMUSAN HIPOTESIS DENGAN

MODEL DAN KERANGKA PEMIKIRAN

 KETERKATIAN RUMUSAN HIPOTESIS DENGAN

PREMIS

 TINGKAT KELAYAKAN UJI DARI SUATU

HIPOTESIS

 KELAYAKAN VARIABEL DALAM HIPOTESIS

UNTUK DIOPERASIONALISASIKAN

 MERUPAKAN PERNYATAAN SEBAGAI

PEMECAHAN MASALAH SEMENTARA YANG

MASIH PERLU DIUJI

 MEMBERIKAN BATASAN JANGKAUAN ATAU

RUANG LINGKUP PENELITIAN

 SEBAGAI ALAT SEDERHANA DALAM

MEMFOKUSKAN FAKTA

(36)

METODE YANG DIGUNAKAN

METODE YANG DIGUNAKAN

METODE YANG DIGUNAKAN

METODE YANG DIGUNAKAN

 TUJUAN STUDI (DESKRIPTIF/PENGUJIAN HIPOTESIS) RELEVANSI DENGAN JENIS DAN METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN

 TIPE PENYELIDIKAN (CAUSALITY/CORRELATION)  PENETAPAN STUDI

 UNIT ANALISIS (INDIVIDUAL, GROUP, ORGANIZATION, CULTURE)

 CAKUPAN WAKTU (ONE-SHOT: CROSS-SECTIONAL/LONGITUDINAL)

 STRATEGI PENELITIAN MENCERMINKAN LANGKAH-LANGKAH YANG AKAN DILAKUKAN UNTUK MECAPAI TUJUAN PENELITIAN YANG AKAN DILAKUKAN UNTUK MECAPAI TUJUAN PENELITIAN

(37)

OPERASIONALISASI VARIABEL

OPERASIONALISASI VARIABEL

OPERASIONALISASI VARIABEL

OPERASIONALISASI VARIABEL

 MENJABARKAN VARIABEL KEDALAM DIMENSI,

INDIKATOR, UKURAN DAN SKALA,

SEBAGAIMANA YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM TUJUAN PENELITIAN

 MENJABARKAN VARIABEL SEBAGAI LANDASAN

UNTUK PENGUKURAN

 SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN DAN

MENYELEKSI DATA-DATA YANG DIBUTUHKAN DLM SUATU PENELITIAN

 DAPAT DIJADIKAN LANDASAN UNTUK

MENYUSUN KUESIONER DALAM PENGUMPULAN DATA PIMER

DATA PIMER

METODE PENARIKAN SAMPEL

LANGKAH-LANGKAH YANG DIPERLUKAN DALAM

PENARIKAN SAMPEL SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK POPULASI (POPULASI, UKURAN SAMPEL, RANCANGAN PENARIKAN SAMPEL

(38)

Variabel/ Subvariabel

Konsep

Variabel/Subvariabel

Indikator Ukuran Skala

Faktor lingkungan Sosial

Kebudayaan

Kekuatan dari serang-kaian faktor sosial disekitar individu yang saling berhubungan, bersosialisasi, serta mendorongan pemben-tukan preferensi dan tuntutan terhadap jasa Telekomunikasi selular Seperangkat tata nilai, gagasan, sikap dan simbol yang bermakna bagi individu untuk berkomunikasi dan merupakan kekuatan dalam membentuk preferensi dan tuntutan individu terhadap jasa

Kemampuan individu dalam mempertim-bangkan faktor sosial yang berada diling-kungan sebagai pendo-rong terbentuknya tun-tutan dan preferensi in-dividu terhadap jasa telekomunikasi selular Kemampuan dalam mengadopsi unsur kebudayaan sebagai pendorong erbentuknya tuntutan dan preferensi pelanggan terhadap pe-nyediaan jasa teleko-munikasi selular Tingkat pe-nerimaan atas infor-masi dari lingkungan sosial Tingkat ke-mampuan menerima unsur-unsur kebu-dayaan Ordinal Ordinal Kelas sosial Kelompok referensi

individu terhadap jasa telekomunikasi selular Sekelompok anggota masyarakat berdasar-kan penjenjangan kelas status dalam kehidup-an individu yang dapat membentuk preferensi dan tuntutan terhadap jasa telekomuniasi

Sekelompok orang yang dijadikan acuan oleh individu dalam

Kemampuan dalam mempertimbangkan status individu yang membentuk preferensi dan tuntutan terhadap jasa telekomunikasi selular

Kemampuan dalam mengadopsi informasi dari kelompok refernsi

Tingkat ke-mampuan dalam mempertim bangkan Tingkat ke-mampuan dan mem-Ordinal Ordinal

(39)

Variabel/ Subva riabel

Konsep

Variabel/Subvariabel

Indikator Ukuran Skala

Faktor

lingkungan Sosial

Kekuatan dari serang-kaian faktor sosial disekitar individu yang saling berhubungan, bersosialisasi, serta mendorongan pemben-tukan preferensi dan tuntutan terhadap jasa Telekomunikasi selular

Kemampuan individu dalam mempertim-bangkan faktor sosial

yang berada diling-kungan sebagai pendorong

terbentuknya tun-tutan dan preferensi individu terhadap jasa telekomunikasi selular Tingkat Penerima an atas informasi dari lingkunga n sosial Ordinal

Kebudayaan Seperangkat tata nilai, gagasan, sikap dan simbol yang bermakna bagi individu untuk berkomunikasi dan merupakan kekuatan dalam membentuk preferensi dan tuntutan

selular Kemampuan dalam mengadopsi unsur kebudayaan sebagai pendorong terbentuknya tuntutan dan preferensi pelanggan terhadap Tingkat ke-mampuan menerima unsur-unsur kebu-Dayaan Ordinal

(40)

TEHNIK PENGUMPULAN

DATA YANG DIGUNAKAN

(KUESIONER,

OBSERVASI,

WAWANCARA) SESUAI

DENGAN UNIT ANALISIS

PROSEDUR PENGUMPULAN

DATA

METODE ANALISIS

 ANALISIS DATA PENDAHULUAN

 LANGKAH-LANGKKAH ANALISIS

 MODEL ANALISIS

(41)

HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN

 MENGUNGKAPKAN MENJELASKAN FAKTA

BERDASARKAN KEPADA DATA YANG DIPEROLEH DI LAPANGAN

 MEMBAHAS SESUAI DENGAN YANG TELAH DIUNGKAPAN PADA IDENTIFIKASI MASALAH

 MENGUNGKAPKAN TEMUAN-TEMUAN ATAU PENYIMPANGAN YANG TERJADI DARI HASIL

ANALISIS KOMPERATIF ANTARA FAKTA DENGAN TEORI, KAIDAH ATAU ATURAN-ATURAN YANG BERLAKU

 MENGEMUKAKAN HASIL UJI HIPOTESIS

(42)

OBJEK PENELITIAN

OBJEK PENELITIAN

OBJEK PENELITIAN

OBJEK PENELITIAN

 CAKUPAN UNIT ANALISIS YANG MELIPUTI KEGIATAN , BIDANG , BAGIAN YANG DITELITI

 CAKUPAN VARIABEL/SUBVARIABEL PENELITIAN YANG RELEVAN DENGAN KEPENTINGAN PENELITIAN PADA UNIT ANALISIS

 CAKUPAN WILAYAH PENGAMATAN DENGAN ARGUMENTASI YANG LOGIS

 JANGKA WAKTU ATAU PERIODE PENGAMATAN DENGAN ARGUMENTASI YANG LOGIS

 CAKUPAN PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM PENELITIAN YANG MENGGAMBARKAN KARAKTERISTIK SERTA

YANG MENGGAMBARKAN KARAKTERISTIK SERTA KEPENTINGANNYA DALAM PENELITIAN.

(43)

KESIMPULAN

KESIMPULAN

KESIMPULAN

KESIMPULAN

 MERUPAKAN PERNYATAAN SINGKAT DAN TEPAT DARI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UNTUK PEMBUKTIAN KEBENARAN HIPOTESIS

 PERNYATAAN SINMGKAT DAN TEPAT DARI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN YANG RELEVAN DENGAN UNGKAPAN PADA IDENTIFIKASI

MASALAH

 PERNYATAAN SINGKAT DARI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN MENGENAI

TEMUAN-TEMUAN ATAU PENYIMPANGAN PADA UNIT ANALISIS

(44)

SARAN

SARAN

SARAN

SARAN

 DIBUAT BERDASARKAN HASIL PERTIMBANGAN DAN PENGALAMAN PENULIS

 BERDASARKAN KEPADA HASIL TEMUAN ATAU PENYIMPANGAN DARI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 MEMBERIKAN REKOMENDASI BAGI PARA PENELITI DALAM BIDANG SEJENIS YANG INGIN MELANJUTKAN ATAU MENGEMBANGKAN

PENELITIAN LEBIH LANJUT

 MEMBERIKAN ALTERNATIF LANGKAH-LANGKAH DALAM

PENYELESAIAN PERMASALAH BAGI PRAKTISI DALAM MENGEMBIL PENYELESAIAN PERMASALAH BAGI PRAKTISI DALAM MENGEMBIL KEPUTUSAN

(45)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Selain BFL dan AFL dapat dilihat juga FLI secara keseluruhan dimana responden laki-laki yang memiliki tingkat literasi keuangan atau Financial literacy index (FLI)

Untuk menghadapi persaingan dengan jejaring sosial, layanan VoIP, serta layanan video call, penulis berpendapat akan jauh lebih efektif jika operator Seluler menyediakan layanan

Sertifikasi Mata Pelajaran/Bidang Studi : (diisi dengan kode mata pelajaran).. Nomor Registrasi

Tanah ini memiliki tekstur pada lapisan atas lempung liat berpasir, sedangkan di lapisan bawah liat. Kandungan C-organik pada lapisan atas rendah sampai tinggi, dan di lapisan

Pada unit produksi campuran beraspal jenis timbangan dan menerus dilengkapi dengan saringan panas yang berfungsi untuk menyaring agregat kedalam beberapa fraksi

 “Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka telah memberikan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana yang seperti api, (bertempat) di dalam tanah yang

Persekutuan Para Kudus Kita mengimani akan Gereja Katolik yang Kudus, dan persekutuan para Kudus, baik yang sudah di surga maupun yang masih di dunia. Kita yang masih berziarah