• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH AGAMA ISLAM I IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN MODERN. Diajukan sebagai tugas mata kuliah. Agama Islam I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH AGAMA ISLAM I IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN MODERN. Diajukan sebagai tugas mata kuliah. Agama Islam I"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH AGAMA ISLAM I

IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN MODERN

Diajukan sebagai tugas mata kuliah Agama Islam I

KELOMPOK II – KELAS A-2.2

MOCHAMAD AKBAR M - 041411131126 ITA PURWATININGSIH - 041411131127 MOCHAMMAD IRFAN K - 041411131128 RAKHMI FADILLAH - 041411131129 UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2014

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas berkat dan rahmat-Nya kami tim penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Agama Islam I yang sederhana ini.

Makalah ini membahas tentang bagaimana mengimplementasikan iman dan taqwa melalui ibadah serta amalan saleh pada kehidupan sehari-hari dalam era yang modern ini. Makalah ini juga akan membahas poin-poin penting dalam pelaksanaan keimanan seseorang dalam perannya sebagai anggota masyarakat berdasarkan moral agama.

Harapan kami melalui makalah ini dapat menggugah rasa ingin tahu para pembaca pada umumnya tak terkecuali kami selaku tim penyusun yang masih terus belajar tentang bagaimana menjadi seorang muslim yang baik di kalangan masyarakat pada era modern ini.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan baik secara teknik kepenulisan maupun pembahasan materi itu sendiri. Semoga melalui makalah singkat ini dapat menambah wawasan para pembaca tentang pengimplementasian iman dan taqwa dalam kehidupan modern.

Surabaya, 22 September 2014

(3)

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2 DAFTAR ISI ... 3 BAB I ... 4 PENDAHULUAN ... 4 1.1. LATAR BELAKANG ... 4 1.2. RUMUSAN MASALAH ... 5 1.3. TUJUAN ... 5 BAB II ... 6 PEMBAHASAN ... 6

2.1. PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MODERN ... 6

2.2. PERAN IMAN DAN TAQWA UNTUK MENGATASI BERBAGAI PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MODERN ... 8

BAB III ... 12

PENUTUP ... 12

3.1. KESIMPULAN ... 12

3.2. SARAN ... 12

(4)

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Hingga tahun 2014 ini, masih banyak konflik-konflik yang terjadi di tanah air yang bermula permasalahan perbedaan agama. Padahal sudah semestinya di era yang modern ini kita mewujudkan rasa toleransi serta tenggang rasa kepada sesama manusia.

Maka dari itu, Implementasi Iman dan Taqwa dalam Kehidupan Modern sangat perlu untuk dibahas untuk mengetahui bagaimana kita sebagai muslim yang hidup di zaman modern agar senantiasa mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

Kata “Modern” tentunya tidak pernah terlepas dari perkembangan teknologi yang sudah sangat mutakhir ini. Banyak sekali pekerjaan-pekerjaan yang semula dilakukan secara konvensional oleh manusia kini tergantikan oleh mesin-mesin besar yang memproduksi berbagai macam barang secara otomatis dan dalam skala yang besar.

Terlebih lagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di kalangan pemuda. Sayangnya, fenomena ini tidak lantas membuat peradaban manusia membaik, justru sebaliknya, manusia menjadi lupa akan waktu beribadah kepada Allah SWT.

Dari aspek budaya, di Indonesia berkembang begitu pesat budaya-budaya yang dibawa dari seluruh penjuru dunia. Tentu hal ini tidak dapat kita hilangkan dari kehidupan. Perkembangan budaya luar tentu memiliki dampak positif, tetapi tidak juga menutup kemungkinan adanya dampak-dampak negatif yang cenderung menjadi „penyakit‟ di kalangan masyarakat kita, contoh yang paling berbahaya adalah narkoba.

Yang paling memprihatinkan ialah maraknya stereotipe bahwa dengan menggunakan narkotika kita senantiasa “keren” atau “gaul”, namun jarang yang menyadari bahwa penyalahgunaan narkoba dapat memicu berbagai penyakit yang

(5)

5

menyerang saraf otak yang akan berdampak pada pola kehidupan yang menyalahgunakannya, dan kemudian berujung kepada kematian. Na’udzubillahi

min dzalik.

Maka dari itu, kita sangat memerlukan peranan iman dan taqwa dalam

mengatasi berbagai problematika sosial masa kini dengan

mengimplementasikannya dengan baik dan sesuai.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis menarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pandangan Islam tentang berbagai permasalahan yang berkembang dalam kehidupan masyarakat masa kini?

2. Bagaimana Iman dan Taqwa berperan dalam mengatasi berbagai permasalahan dalam kehidupan modern?

1.3. TUJUAN

Tujuan dari pembahasan yang dikemukakan dalam makalah ini ialah untuk menelaah serta mempelajari permasalahan sosial di era modern serta mengetahui dasar-dasar pengimplementasian iman dan taqwa dalam kehidupan modern untuk mengatasi permasalahan sosial tersebut.

(6)

6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MODERN

Permasalahan sosial dalam kehidupan modern adalah masalah sosial-budaya yang jika diibaratkan sudah menjadi pasak yang tertancap jauh ke dalam tanah, sehingga sangat sulit untuk memperbaiki atau mengangkat masalah tersebut.

Jika kita berbicara tentang permasalahan sosial dan budaya, berarti kita membahas tentang berbagai permasalahan alam pemikiran dan realitas hidup masyarakat dalam skala luas. Alam pemikiran bangsa Indonesia adalah pluralistik, yakni terdiri dari berbagai macam sejarah dan latar budaya yang sangat majemuk dari Sabang hingga Merauke. Kemajemukan masyarakat Indonesia dipandang sangat bagus karena begitu hebatnya para pendahulu kita dapat mempersatukan orang-orang dengan latar belakang yang cukup berbeda pada masa itu. Namun sayangnya, hal ini juga memiliki dampak negatif yakni munculnya konflik yang didasari oleh SARA (Suku, Agama, dan Ras). Konflik-konflik yang ada sekarang terutama dipicu oleh perbedaan Agama atau kepercayaan.

Apabila konflik-konflik ini terus berlanjut, bangsa Indonesia diprediksi akan mengalami perpecahan. Qur‟an Surah Ali Imran (3) ayat 103 menjelaskan fenomena ini sebagai kehidupan yang terlihat dalam wujud saling bermusuhan (idz kuntum a’daa’an), yaitu suatu rupa kehidupan yang dimana kita berada dalam jurang perpecahan dan kehancuran yang disebabkan oleh permusuhan.

Politik yang menjauh dari nilai-nilai Qur’ani

Pada bidang politik, hal-hal buruk seperti para wakil rakyat yang tidak amanah kepada rakyatnya dengan melakukan tindakan korupsi, melakukan studi banding yang hanya sekedar untuk tujuan jalan-jalan, serta membuat berbagai

(7)

7

proyek fiktif, sudah menjadi rahasia umum. Masya Allah, keadaan pemerintahan juga menjadi semakin parah seiring menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap calon wakil rakyat karena sering kita mendapati bahwa seorang calon wakil rakyat hanya dekat dengan masyarakatnya sewaktu kampanye dengan

mengumbar berbagai janji-janji serta program-program yang akan

dilaksanakannya. Tetapi pada nyatanya setelah berhasil memperoleh jabatan tersebut, maka amanah tidak terlaksana dengan baik, justru perilaku korupsi yang dijalankan hanya karena melihat kesempatan tersebut tanpa mempedulikan nasib rakyat kecil yang memilihnya.

Kekacauan politik tersebut akhirnya menular ke sektor ekonomi. Dimana mata uang kita terus mengalami penurunan, serta pendapatan masyarakat kita yang bekerja sebagai buruh tani, buruh pabrik, dan lainnya masih tergolong kecil dibandingkan dengan upah pekerjaan yang sama di negara lain. Keterpurukan ekonomi di Indonesia juga dipengaruhi oleh perilaku masyarakat khususnya yang bertempat tinggal di daerah perkotaan yang lebih memilih produk-produk luar negeri hanya karena menganggap standarnya lebih tinggi dibanding produk-produk dalam negeri, hal ini dipicu oleh dampak-dampak negatif dari westernisasi.

Narkoba masih marak di kalangan anak muda

Sesuai yang dibahas pada latar belakang, Narkoba atau Napza masih saja menjadi salah satu penghancur generasi muda yang paling besar. Pasalnya, muncul berbagai jenis narkoba yang baru sehingga stereotipe narkoba itu “keren” atau “gaul” kembali muncul ke permukaan.

Narkoba masih menjadi ancaman utama bagi para pemuda khususnya pelajar dan mahasiswa.

Segala permasalahan tersebut muncul karena pada dasarnya wawasan ilmu yang dimiliki tidak diamalkan dengan baik. Ilmu merupakan penggerak budaya serta memberi warna kepada budaya. Berbagai permasalahan ini menjadi

(8)

8

tantangan yang sangat berat serta dapat menimbulkan tekanan jiwa bagi masyarakat.

Perlunya Revolusi Paradigma

Berbagai permasalahan di atas merupakan masalah yang timbul akibat salahnya pemahaman terhadap nilai-nilai yang terbilang mendasar baik nilai-nilai Islam maupun nilai dan norma sosial.

Maka dari itu, kita perlu mengubah paradigma atau mengembalikan pola pikir kita ke jalan yang benar, serta tidak menganut pemikiran-pemikiran yang mengutamakan kekerasan serta berpotensi menimbulkan perpecahan dan kehancuran.

Dalam konteks ini, maka Iman dan Taqwa yang dapat mengatasi berbagai problema serta tantangan masyarakat sosial dalam kehidupan modern ini.

2.2. PERAN IMAN DAN TAQWA UNTUK MENGATASI BERBAGAI PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MODERN

Iman berarti percaya dalam hati, diucapkan dengan lisan, serta dilaksanakan dengan perbuatan. Dengan iman, kita dituntun untuk menjalani hidup ini dengan menjunjung tinggi asma Allah SWT. Adapun bentuk pengaruh iman kepada kehidupan manusia memiliki dampak positif yang sangat besar.

Dengan iman, kita dapat menyadari bahwa kekuasaan terhadap seluruh alam semesta ini hanya terdapat pada Allah SWT semata. Jika Allah hendak memberikan rahmat serta pertolongan, maka tidak ada kekuatan apapun yang dapat mencegahnya. Juga sebaliknya, jika Allah hendak menimpakan suatu bencana atau cobaan, juga tidak ada kekuatan apapun yang dapat menghentikannya. Dengan demikian, jika kita memiliki iman yang kuat niscaya kita senantiasa hanya berserah diri dan memohon kepada Allah SWT. Orang yang

(9)

9

beriman kepada Allah SWT mengacu kepada firman Allah surah Al-Fatihah ayat 1 sampai dengan 7.

Iman membuat kita berani untuk menyebarkan kebenaran tanpa takut akan risiko seperti Rasulullah yang berani berdakwah pada masa jahiliyah dan menghadapi risikonya yakni dikucilkan dan diasingkan oleh penduduk kota Mekkah. Juga dengan iman kita tidak perlu takut untuk menghadapi maut, karena mereka yang berusaha untuk hidup abadi adalah yang tidak memiliki iman akan kekuatan Allah. Sebagaimana yang dijelaskan lewat firman Allah surah An-Nisa‟ ayat 78:

Artinya: Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,

kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? (Q.S An-Nisa‟ 4:78).

Iman juga mengajarkan kita untuk bisa „menolong diri sendiri‟ dalam mengahadapi berbagai cobaan kehidupan. Rezeki secara materil memang memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan lahir seperti sandang, pangan, dan papan.

Namun sayangnya, banyak orang yang terjerumus pada pikiran bahwa “uang adalah segalanya” yang mengakibatkan banyak manusia melepaskan prinsip keimananya, rela untuk menjual kehormatan, serta menjilat dan bermuka

(10)

10

dua hanya supaya kepentingan materilnya bisa tercapai dan bisa menjadi kaya walaupun tindakan-tindakan tersebut adalah bentuk ingkar dari firman Allah SWT. Sebagaimana disebutkan lewat firman Allah surah Hud ayat 6 tentang rezeki:

Artinya: Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan

Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). (Q.S Hud 11:6).

Dengan beriman kepada Allah SWT, kita senantiasa diberikan ketenangan hati dan ketentraman jiwa. Sering kali kita dilanda oleh rasa duka serta gelisah, juga kita diberi cobaan rasa keraguan dan kebimbangan. Orang yang beriman akan memiliki keseimbangan jiwa serta rasa tentram (mutmainnah), dan jiwanya tenang (sakinah) seperti yang dijelaskan lewat firman Allah surah Ar-Ra‟d ayat 28:

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi

tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S Ar-Ra‟d 13:28).

Kehidupan yang baik (hayatan tayyibah) bisa kita diwujudkan dengan adanya iman. Hidup manusia yang baik adalah hidup yang penuh akan kebaikan serta perbuatan yang baik.

(11)

11

Yang paling penting, iman dapat memberikan keberuntungan. Orang-orang yang beriman Insya Allah akan selalu ditunjukkan kepada jalan yang benar. Karena Allah SWT selalu menuntun dan membimbing kita kepada tujuan hidup yang hakiki, yakni meraih ridha Allah. Maka dari itu, manusia yang beriman adalah manusia yang amat beruntung.

Artinya: Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka,

(12)

12

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dengan demikian, iman tidak semata-mata kepercayaan yang kita yakinkan dalam hati. Tetapi dengan iman, kita memperoleh kekuatan serta dapat membentuk sikap kehidupan yang positif.

Harapannya, jika setiap anggota masyarakat adalah orang-orang yang senantiasa beriman dalam konteks sesuai pembahasan, Insya Allah akan terwujud situasi masyarakat yang tentram dan damai.

3.2. SARAN

Kami sebagai tim penulis ingin menyampaikan saran kami terkait hasil pembelajaran melalui makalah yang singkat dan sederhana ini. Adalah sangat baik apabila kita terus melakukan introspeksi diri kita masing-masing serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Agar senantiasa kita dituntun oleh Allah SWT menuju jalan yang baik dan benar.

Alhamdulillahirobbil Alamin.

Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

(13)

13

DAFTAR PUSTAKA

- Departemen Agama, Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi, 2005. - Asiyah, Udji, dkk, Islamica: Penguat Karakter Bangsa, Surabaya: Kelapa

Referensi