• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

VI-1

BAB VI

MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

Proses monitoring dan evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Monitoring atau pemantauan dapat mempermudah kita dalam mengamati terus-menerus trend dan masalah, dan bila perlu melakukan penyesuaian dalam rencana implementasi atau proses pengelolaan secara tepat waktu. Evaluasi tidak hanya dapat mengidentifikasi hasil-hasil program, tetapi juga dapat menyediakan informasi mengenai kapan, mengapa, dan bagaimana implementasi program meleset dari rencana semula dan kemudian menyajikan rekomendasi untuk mengatasi masalah itu. Monitoring dan evaluasi dapat dipakai mengidentifikasi dan mengatasi masalah.

Monitoring dan evaluasi juga penting dalam upaya untuk merekam temuan, inovasi, hasil, dan praktik, baik untuk disebarluaskan serta dimanfaatkan pihak dan daerah lain dan juga sebagai dasar untuk mengukur keberhasilan.

Hasil monitoring adalah simpulan-simpulan tentang ketepatan hasil dan waktu perencanaan sehingga wujud akhir dari hasil monitoring adalah berupa rekomendasi. Rekomendasi pada umumnya berkaitan dengan 3 hal yaitu pembenahan metode, percepatan proses dan perubahan pelaksanaan. Rekomendasi pembenahan metode pelaksanaan dilakukan jika dalam proses ternyata pelaksanaannya tidak sesuai dengan rencana.

Hasil evaluasi adalah simpulan-simpulan tentang tingkat efektivitas dan efisiensi pelaksanaan. Evaluasi efektivitas dilakukan untuk melihat ketepatan hasil melalui pembandingan hasil dengan target rencana. Sedangkan evaluasi efisiensi dilakukan untuk melihat tingkat kehematan pemanfaatan sumber daya melalui pembandingan realisasi pemanfaatan sumber daya dengan rencana pemanfaatan sumber daya.

6.1. Gambaran Umum Struktur Monitoring Dan Evaluasi Sanitasi

Monitoring dan evaluasi Kinerja Sanitasi memerlukan data dan informasi yang tepat waktu, akurat, relevan dan lengkap. Kegiatan monitoring diperlukan untuk mencatat perkembangan kondisi sanitasi, memantau proses dan kemajuan pelaksanaan kebijakan secara terus-menerus, mengidentifikasi masalah dan penyimpangan yang muncul, merumuskan pemecahan masalah, dan membuat laporan kemajuan secara rutin dalam kurun waktu yang pendek. Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengkaji relevansi, efisiensi, efektivitas dan dampak program percepatan sanitasi permukiman sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

(2)

VI-2 Keberhasilan pelaksanaan monitoring dan evaluasi perlu dilandasi oleh kejujuran, motivasi dan kesungguhan yang kuat dari para pelaku. Selain itu, prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi program percepatan sanitasi permukiman adalah:

(1) Obyektif dan profesional

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara profesional berdasarkan analisis data yang lengkap dan akurat agar menghasilkan penilaian secara obyektif dan masukan yang tepat program percepatan sanitasi permukiman.

(2) Transparan

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara terbuka dan dilaporkan secara luas melalui berbagai media yang ada agar masyarakat dapat mengakses dengan mudah tentang informasi dan hasil kegiatan monitoring dan evaluasi.

(3) Partisipatif

Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan melibatkan secara aktif dan interaktif para pelaku program percepatan sanitasi permukiman, termasuk masyarakat miskin. (4) Akuntabel

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi harus dapat dipertanggung-jawabkan secara internal maupun eksternal.

(5) Tepat waktu

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi harus dilakukan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. (6) Berkesinambungan

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkesinambungan agar dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi penyempurnaan kebijakan.

(7) Berbasis indikator kinerja

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria atau indikator kinerja, baik indikator masukan, proses, keluaran, manfaat maupun dampak.

6.1.1. Gambaran Umum Monitoring Dan Evaluasi

Monitoring dan Evaluasi disampaikan dalam bentuk laporan berkala. Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja kebijakan/program secara obyektif dan sistematik. Pelaporan dilakukan oleh semua pihak yang terlibat sebagai pelaku monev pembangunan sanitasi, baik institusi dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Berau maupun diluar Pemerintah Kabupaten Berau. Laporan yang dihasilkan oleh berbagai pihak tersebut harus diverifikasi dan dikonsolidasi agar menghasilkan informasi yang akurat dan sistematis.

(3)

VI-3 Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi dilakukan secara teratur dan berkala serta disusun dalam bentuk laporan lengkap dan laporan populer yang sederhana, menarik, dan mudah dipahami serta mudah diakses oleh publik. Pelaporan hasil-hasil monev disesuaikan dengan proses perencanaan pembangunan daerah, baik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) maupun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Dalam siklus tahunan, laporan monev tingkat daerah disampaikan secara reguler dalam laporan tiga bulanan. Laporan Monev bulan ke-12 (Desember) menjadi bahan masukan bagi proses penyusunan RKPD tahun berikutnya yang ditetapkan pada akhir bulan April tahun yang bersangkutan.

A. Definisi monitoring

Monitoring merupakan rangkaian kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan /atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin, dengan durasi kegiatan rutin lebih pendek atau cepat daripada evaluasi, misalnya : mingguan, bulanan atau triwulanan.

Monitoring kegiatan Strategi Sanitasi Kabupaten Berau akan dilakukan secara Triwulanan, merujuk “Tabel Tahapan Monitoring Strategi Sanitasi Kabupaten Berau”.

B. Objek monitoring

Objek monitoring pelaksanaan mencakup tiga hal sebagai berikut:

1. Rencana dan realisasi masukan berupa jumlah/besaran anggaran 2. Rencana dan realisasi keluaran berupa satuan produk fisik dan non fisik.

3. Rencana dan ralisasi hasil berupa kinerja program dan sasaran setingkat outcome. C. Definisi evaluasi

Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi terhadap rencana standard baik untuk indikator masukan (input)-keluaran (output)-hasil (outcome), dengan durasi kegiatan insidentil lebih lambat daripada monitoring, misalnya : triwulanan, semesteran bahkan tahunan.

Evaluasi kegiatan Strategi Sanitasi Kabupaten Berau akan dilakukan secara tahunan, merujuk “TabelTahapan Evaluasi Strategi Sanitasi Kabupaten Berau”.

D. Objek evaluasi

Objek evaluasi pada strategi sanitasi kabupaten adalah laporan monitoring masukan dan keluaran dan penetapan tujuan program/kegiatan terhadap hasil (outcome) capaian tujuan.

(4)

VI-4 6.1.2. Monitoring dan Evaluasi Pengambilan Keputusan serta Pelaksanaan

A. Monitoring dan evaluasi pengambilan keputusan

Bappeda memfasilitasi kegiatan verifikasi dan konsolidasi laporan monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi, melalui Kelompok Kerja Sanitasi. Laporan tersebut akan disampaikan kepada semua Pemangku Kepentingan, sebagai bahan untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanaan strategi, kebijakan dan program pembangunan sanitasi daerah, untuk kemudian diambil rekomendasi kebijakan untuk menyikapinya. Selanjutnya hasil-hasil monev dilaporkan kepada Bupati untuk kemudian dibahas bersama DPRD. Disamping itu laporan hasil-hasil monev disampaikan ke berbagai lembaga terkait, serta dipublikasikan kepada masyarakat luas.

B. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan

Data dan informasi yang diperlukan dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan sanitasi diperoleh dari: (1) hasil laporan rutin seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan lembaga pelaksana kebijakan dan program; (2) hasil pendataan oleh Kantor Badan Pusat Statistik, dan lembaga pengumpul data lainnya; (3) hasil penelitian dan kajian yang dilakukan oleh perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat; (4) hasil pemberitaan media; dan (5) hasil laporan dari kelompok masyarakat.

(5)

VI-5 6.1.3. Struktur Monitoring Dan Evaluasi

6.2. Struktur Kelembagaan Untuk Monitoring Dan Evaluasi Sanitasi 6.2.1. Struktur Kelembagaan Monitoring Dan Evaluasi

Dalam tatanan kelembagaan monev pembangunan sanitasi daerah Pokja Sanitasi menjadi penanggung jawab utamanya. Pokja Sanitasi memfasilitasi Forum Konsultasi Monitoring dan Evaluasi Pembangunan sanitasi Daerah (Forum Konsultasi Monev Daerah) yang merupakan institusi tertinggi untuk pengkajian dan pengambilan kebijakan atas hasil-hasil monev pembangunan sanitasi, baik yang dilakukan secara internal oleh lembaga pemerintah maupun secara independen oleh lembaga non pemerintah di daerah. Forum Monev Daerah adalah sebuah forum lintas pelaku yang unsur-unsurnya melibatkan lembaga-lembaga non pemerintah.

Sedangkan untuk melakukan kegiatan teknis operasional konsolidasi hasil-hasil monev, Pokja Sanitasi membentuk Unit Monitoring dan Evaluasi Pembangunan sanitasi Daerah (Unit Monev Daerah). Unit Monev Daerah dikoordinasi oleh Bappeda sebagai lembaga dengan fungsi perencanaan,

Input

(jumlah dana,SDM dan sistem)

Hasil

(rasio perubahan dari sebelum kegiatan dengan sesudah dilaksanakan kegiatan)

Output

(jumlah dan jenis produk fisik/non-fisik)

Proses

(satuan fisik dan non fisik yang diadakan)

Dampak

(jumlah dana, SDM dan sistem)

M O N I T O R I N G E V A L U A S I

(6)

VI-6 monitoring dan evaluasi pembangunan di daerah, didukung oleh Kantor BPS dan lembaga lain yang terkait. Hasil konsolidasi monev oleh Pokja Monev Daerah disampaikan kepada Forum Monev Daerah.

A. Penggalian data dan informasi

Pengumpulan data merupakan bagian dari upaya pemantauan dan evaluasi implementasi Strategi Sanitasi Kabupaten Berau. Data dan informasi yang dikumpulkan selain berbagai indikator sumber daya dan penganggaran, juga meliputi data dan informasi kinerja kebijakan/program pembangunan sanitasi yang dapat memberikan gambaran status dan pencapaian.

Data dan informasi yang diperlukan dalam rangka monitoring dan evaluasi SSK diambil dari: 1. Sumber data primer

2. Sumber data sekunder

Sumber data primer berasal dari survei hasil (manfaat) dan dampak. Sedangkan sumber data sekunder umumnya berasal dari APBD, DPPA-SKPD, LKIP-SKPD (sanitasi), Laporan RFK-SKPD (sanitasi), Laporan Bulanan RFK-SKPD terkait sanitasi, dan lain terkait.

B. Entry data dan pengolahan data

Pengentrian data dan pengolahan data dilakukan oleh pokja sanitasi bidang monitoring & evaluasi dan pelaporan SKPD kunci (terkait sanitasi).

Pokja Sanitasi

(7)

VI-7 C. Evaluasi dan analisis data

Evaluasi sebagai rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar tentu saja memerlukan data dan informasi sebagai bahan evaluasi dari pelaksanaan strategi sanitasi Kabupaten. Proses pelaksanaan evaluasi dan analisis dilakukan melalui rapat kerja/rapat koordinasi/rapat SKPD kunci yang dipimpin oleh Bappeda.

D. Koordinasi pembahasan

Koordinasi pembahasan merupakan rapat yang melibatkan pimpinan daerah dan DPRD sebagai tindak Lanjut Monev dalam upaya perbaikan, rekomendasi, rencana aksi atas permasalahan yang muncul pada hasil monitoring dan evaluasi.

E. Tindak lanjut Monitoring dan Evaluasi

Tindak lanjut monitoring dan evaluasi sebagai upaya perbaikan, rekomendasi, dan rencana aksi atas permasalahan yang dihadapi terhadap hasil monitoring dan evaluasi.

Hasil temuan dari kegiatan monitoring dan evaluasi dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan: (1) memberikan umpan balik bagi perbaikan kebijakan dan program pembangunan sanitasi, (2) melakukan pengarusutamaan dan sinkronisasi berbagai kebijakan dan program, (3) meningkatkan keterbukaan pengelolaan, dan (4) pertanggungjawaban publik terhadap pelaksanaan kebijakan dan program.

Pada tingkat pemerintahan, hasil monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi menjadi pembahasan pada rapat dan atau pertemuan Bupati dengan DPRD. Selanjutnya, hasil pembahasan ditindaklanjuti dalam bentuk reorientasi perencanaan dan penganggaran pembangunan dengan mengeluarkan rekomendasi kebijakan yang harus ditindaklanjuti oleh SKPD dan lembaga terkait dalam bentuk keputusan baik berupa tindakan untuk meneruskan, menghentikan sementara ataupun membatalkan suatu kebijakan dan program pembangunan sanitasi.

6.2.2. Organisasi Monitoring Dan Evaluasi

Sistem monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi dilakukan dengan suatu pembagian peran yang proporsional pada mekanisme di tingkat komunitas/lokal, di tingkat daerah dan di tingkat nasional. Akan tetapi, kegiatan monev tidak perlu mengembangkan suatu struktur kelembagaan baru, melainkan lebih kepada upaya revitalisasi, penguatan dan peningkatan kapasitas kelembagaan serta

(8)

VI-8 penyempurnaan prosedur dan mekanisme kerja dari berbagai institusi yang sudah ada. Disamping itu, sejalan dengan semangat yang melandasi keseluruhan dokumen ini, sistem monev pembangunan sanitasi bersifat partisipatif, yang memungkinkan keterlibatan seluas-luasnya dan proporsional dari seluruh pemangku kepentingan pembangunan sanitasi.

A. Pemantauan

Pemantauan merupakan kegiatan rutin pada saat kegiatan sedang berjalan dan dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Sanitasi sesuai dengan tupoksi dimasing-masing SKPD. Pemantauan/Monitoring adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin.

Pemantauan dilakukan sesuai tahapan dalam perencanaan maupun pelaksana pembangunan yaitu :

1. Pemantauan pada tataran perencanaan.

2. Pemantauan pada saat pelaksanaan pembangunan. 3. Pemantauan pada saat operasional/pasaca pelaksanaan

Pemantauan Capaian Pelaksanaan kegiatan adalah untuk menilai tingkat investasi dan keluaran dari pelaksanaan kegiatan berkaitan sanitasi oleh Pemerintah Kabupaten. Kegiatan-kegiatan ini mengacu kepada usulan Kegiatan-kegiatan (rencana tindak) SSK maupun Kegiatan-kegiatan-Kegiatan-kegiatan diluar usulan SSK yang dilaksanakan oleh SKPD.

Pemantauan Capaian Strategis adalah untuk menilai tingkat capaian tujuan dan sasaran pembangunan subsektor sanitasi dengan melihat indikator-indikator yang telah ditetapkan. Secara garis besar, kegiatan pemantauan mengacu pada tabel berikut ini.

(9)

VI-9

No

Tabel A.1 Tahapan Monitoring Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Air Limbah Domestik

Sasaran Indikator

Data Dasar Target sampai akhir tahun 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Nilai Sumber Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV & Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) 1 2 3 4

(10)

VI-10

No

Tabel A.2 Tahapan Monitoring Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Persampahan

Sasaran Indikator

Data Dasar Target sampai akhir tahun 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Nilai Sumber Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV & Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) 1 2 3 4

(11)

VI-11

No

Tabel A.3 Tahapan Monitoring Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Drainase

Sasaran Indikator

Data Dasar Target sampai akhir tahun 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Nilai Sumber Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV & Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) 1 2 3 4

(12)

VI-12

No

Tabel A.4 Tahapan Monitoring Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor PHBS

Sasaran Indikator

Data Dasar Target sampai akhir tahun 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Nilai Sumber Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV & Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) 1 2 3 4

(13)

VI-13 B. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk menemukan penyebab munculnya deviasi antara rencana tercantum dalam SSK dengan realisasi capaian. Untuk evaluasi pelaksanaan kegiatan, deviasi dapat dilihat dari jumlah kegiatan yang diusulkan dalam SSK dengan jumlah kegiatan yang diakomodasi SKPD. Disamping itu dapat dilihat pula dari perbandingan jumlah investasi dan keluaran kegiatan.

Evaluasi capaian strategis dapat dilihat dari deviasi target dengan capaian sasaran subsektor sanitasi. Kegiatan evaluasi capaian strategis menggunakan data yang disarikan dari kegiatan pemantauan pelaksanaan kegiatan dan pemantauan capaian strategis pemerintah kabupaten.

Meskipun begitu, evaluasi ini perlu memperhatikan kontributor diluar pemerintah kabupaten yaitu swasta dan masyarakat. Oleh karena itu, survei sanitasi seluruh kabupaten perlu dilakukan untuk menilai capaian beberapa indikator. Survei ini hendaknya dilakukan minimal setiap tahun sekali dan menggunakan metode yang sama. Evaluasi berkaitan dengan dampak dari dilaksanakannya kegiatan perlu dilakukan tersendiri dalam jangka waktu yang lebih panjang (5 tahunan).

Evaluasi kegiatan strategi sanitasi Kabupaten Berau dilakukan periode tahunan, merujuk tabel berikut ini.

(14)

VI-14 No

Tabel B.1 Tahapan Evaluasi Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Air Limbah

Sasaran Indikator

Data Dasar Target

sampai akhir tahun 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Nilai Sumber

renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. & Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1 2 3 4

(15)

VI-15 No

Tabel B.2 Tahapan Evaluasi Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Persampahan

Sasaran Indikator

Data Dasar Target

sampai akhir tahun 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Nilai Sumber

renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. & Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1 2 3 4

(16)

VI-16 No

Tabel B.3 Tahapan Evaluasi Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Drainase Lingkungan

Sasaran Indikator

Data Dasar Target

sampai akhir tahun 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Nilai Sumber

renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. & Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1 2 3 4

(17)

VI-17 No

Tabel B.4 Tahapan Evaluasi Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Pola Hidup Bersih dan Sehat

Sasaran Indikator Data Dasar Target 2011 2012 2013 2014 2015 Nilai Sumber

renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. & Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1 2 3 4

(18)
(19)

VI-19 6.3. Monitoring Strategi Sanitasi

6.3.1. Pengelolaan Pengumpulan Data Dan Informasi

Pengumpulan data merupakan bagian dari upaya pemantauan pembangunan sanitasi. Data dan informasi yang dikumpulkan meliputi data dan informasi kinerja kebijakan/program pembangunan sanitasi yang dapat memberikan gambaran status dan pencapaian upaya pemenuhan hak-hak dasar masyarakat terhadap sektor sanitasi.

Kegiatan Pengelolaan Pengumpulan Data dan Informasi meliputi :

• Optimalisasi fungsi Pokjasan bidang Monev sebagai kordinator pendataan lintas SKPD kunci; • Optimalisasi bagian pendataan dan pemantauan setiap SKPD kunci untuk mendukung

kegiatan monev;

• Penganggaran khusus kegiatan pendataan sekunder dan primer; • Penetapan tim survei lapangan

6.3.2. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi

Mekanisme Minitoring dan Evaluasi meliputi kegiatan sebagai berikut :

• Perancangan format survei primer untuk monev hasil (outcome) dan dampak (impact)

• Perancangan format monev masukan, kegiatan, dan keluaran (disarankan mengacu kepada format LAKIP-SKPD atau DPPA-SKPD)

• Waktu pendataan dan penyusunan laporan pemantauan • Waktu pendataan dan penyusunan laporan evaluasi

• Menerapkan monitoring dengan peranserta masyarakat seperti survei EHRA tetapi ditambah dengan community consultation dalam penyusunan laporan hasil survei pada tingkat kecamatan yang dihadiri oleh stakeholders tingkat kecamatan termasuk tokoh formal dan non formal

6.4. Dokumentasi

Data-data yang akan digunakan untuk menentukan data dasar atau baseline indikator tujuan dan sasaran subsektor adalah data-data yang ada di SKPD masing-masing berupa: laporan realisasi fisik dan keuangan (RFK), data hasil survey dan studi yang dilakukan di SKPD masing-masing. Pokja akan mendokumentasi semua data dan informasi yang masuk sebagai upaya untuk mengembangkan data base terkait sanitasi.

(20)

VI-20 6.4.1. Dokumentasi Hasil Monev

A. Bentuk dokumentasi

Bentuk dokumentasi selain berupa hard copy seperti foto cetak dan isian kuesioner juga berupa soft copy dalam bentuk CD dan flashdisk.

B. Penanggung jawab

Penanggung jawab kegiatan dokumentasi adalah Pokjasan yang dipimpin oleh Bappeda.

C. Sarana dokumentasi

Sarana dokumentasi yang digunakan tidak hanya bersifat manual tetapi juga menggunakan sarana komputasi.

6.4.2. Distribusi Informasi A. Arus distribusi monev

Arus distribusi monitoring dan evaluasi adalah sebagai berikut :

 Kepada Kepala SKPD kunci berupa laporan monev masukan, kegiatan (proses), keluaran;  Kepada Bupati/Walikota/DPRD berupa laporan monev masukan, keluaran, hasil dan

dampak;

 Kepada Pemerintah Provinsi berupa laporan keluaran, hasil dan dampak.

 Kepada Pemerintah Pusat (TTPS) berupa laporan masukan, keluaran, hasil dan dampak. B. Sarana distribusi informasi

Sarana pendistribusian monitoring dan evaluasi tidak hanya melalui media cetak, tetapi juga bisa menggunakan sarana email dan web site Pemerintah Kabupaten Berau. Hasil monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi menjadi hak publik yang dapat diakses secara terbuka, cepat dan mudah. Oleh sebab itu, hasil laporan monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi perlu didesiminasikan kepada para pengambil keputusan, media massa dan masyarakat luas melalui berbagai saluran informasi seperti media cetak, media elektronik seperti www.berau.go.id maupun www.bapeda.berau.go.id dan media komunikasi lain yang mudah diakses oleh publik.

Gambar

Tabel A.1 Tahapan Monitoring Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Air Limbah Domestik
Tabel A.2 Tahapan Monitoring Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Persampahan
Tabel A.3 Tahapan Monitoring Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Drainase
Tabel A.4 Tahapan Monitoring Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor PHBS
+5

Referensi

Dokumen terkait

Transendensi diri merupakan suatu kontinuum, mulai dari sense of self yang lebih luas mencakup sense of self sebagai individu yang terpisah dari individu lain dan sebagai

Jakarta  Tiga kasus pelaku perjalanan udara dari Singapura menunjukkan hasil laboratorium konfirmasi positif virus HXNY. Analisis risiko

Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui kerja sama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan

Nilai-nilai Islam yang diterapkan kepada jama’ah Majelis taklim di Kecamatan Lubuklinggau timur II Kota Lubuklinggau adalah iman, Islam, ihsan, takwa, ikhlas,

1) Didasarkan pada sebuah keyakinan bahwa apa yang dilakukan adalah baik. standar baik dalam Islam adalah sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan as-Sunnah. 2) Dipastikan betul

Ayat-ayat di atas tadi, semuanya menunjukan bahwa seorang muhrim, semenjak niat masuk manasik sampai dirinya selesai, maka tidak boleh baginya untuk berburu binatang darat,

perlengkapan penting yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian hubungan kemampuan fungsi afektif keluarga dengan pembentukan identitas diri remaja (16-18 tahun) yang tinggal di Asrama