• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan kuasi eksperimen:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancangan kuasi eksperimen:"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Rancangan kuasi eksperimen:

Disarikan Shadish, Cook, & Campbell (2002), Bab 4 dan Bab 5

Workshop Nasional Eksperimen

Peneliti Ilmu Sosial Indonesia

Jogjakarta 19-20 Januari 2017

(2)

rancangan

kuasi

eksperimen

Sekedar penyegaran kembali dasar-dasar

(3)

Kuasi eksperimen

• Rancangan eksperimen yang tidak melibatkan proses

randomisasi dalam penempatan subjek ke dalam

unit-unit perlakukan

• Tidak ada perbedaan dengan randomized experiment

dalam semua kelengkapan eksperimen yang lain

• Pandangan lain: eksperimen di mana tingkat

pengendalian faktor-2 yang dapat mempengaruhi

variabel tergantung tidak dapat dilakukan secara

‘sempurna’.

(4)

Hubungan kausalitas dalam eksperimen

• Manipulasi perlakuan memastikan bhw

penyebab mendahului akibat

• Baik kuasi- maupun randomized experiment

dirancang dgn prinsip yang sama

Penyebab

mendahului

akibat

• Analisis statistika bertujuan untuk menguji ada

atau tidaknya kovariansi

• Tidak ada perbedaan antara kuasi dan

randomized experiment

Kovariansi antara

penyebab dan

akibat

• Proses random assignment dlm randomized

experiment

(5)

Prinsip perancangan kuasi eksperimen

• Kenali & pahami sumber2 yg dpt mengancam validitas internal:

– Siapkan penelitian untuk menguji setiap faktor ancaman yang ditemukan, selain

faktor utama yang menjadi target ekseprimen

• Pengendalian melalui rancangan eksperimen lebih utama

dibanding cara pengendalian yang lain:

– Mis., penambahan pre- atau post-test, penambahan kelompok kontrol

– Alternatif pengontrolan (setelah pengendalian melalui rancangan ): pengendalian

melalui statistika.

• Coherent pattern matching:

– Buat hipotesis yang lebih spesifik, dan dengan demikian diperlukan pengukuran

manipulasi eksperimen dan pengukuran dependent vr. yang lebih kompleks.

– Semakin spesifik dan kompleks hipotesis, semakin kecil kemungkinan peranan

(6)

Rancangan kuasi eksperimen tanpa

kelompok kontrol

(7)

The One-Group Posttest-Only Design

X

O

1

Kelemahan

• Tidak dapat dipastikan

apakah terjadi perubahan

akibat perlakuan

eksperimen (krn tdk

adanya pretest)

• Tidak dapat dipastikan

seberapa jauh pengaruh

treatment (krn tdk adanya

kelompok pembanding)

• Hampir semua sumber

ancaman validitas internal

berlaku di sini

Kelebihan

• Sederhana dan mudah

dilakukan

• Dapat bermanfaat bila

dinamika dari dep var secara

persis telah diketahui

• Mis., kemampuan operasikan

mesin tertentu hanya bisa

dicapai dengan pelatihan

• Design ini akan memadai

untuk mengevaluasi efektivitas

sebuah teknik pelatihan

(8)

Discuss

• Apa kekurangan dan kelebihan masing-masing

design?

• Bagaimana perbandingan antara berbagai design

tersebut? Apakah ada sebuah design yang lebih

superior dari designs yang lain?

• Kapan kita menggunakan salah satu dari berbagai

desain tersebut? Apa kriteria yang harus digunakan?

(9)

Rancangan kuasi eksperimen tanpa kelompok

kontrol

• The One-Group Posttest-Only Design With Multiple

Substantive Posttests

X

1

O

1A

O

1B …

O

1N

• The One-Group Pretest-Posttest Design

O

1

X

O

2

• The One-Group Pretest-Posttest Design Using a Double

Pretest

(10)

• The One-Group Pretest-Posttest Design Using a

Nonequivalent Dependent Variable

{O

1A,

O

1B

}

X

{O

2A,

O

2B

}

• The Removed-Treatment Design

O

1

X

O

2

O

3

X

O

4

• The Repeated-Treatment Design

O

1

X

O

2

X

O

3

X

O

4

Rancangan kuasi eksperimen tanpa kelompok

kontrol

(11)

Rancangan kuasi eksperimen dengan

kelompok kontrol

(12)

Posttest-Only Design With Nonequivalent Groups

NR

X

O

1

NR

O

2

• Tambahan satu kelompok kontrol atas desain The

One-Group Posttest-Only

• Bisa digunakan ketika tritmen sudah dilakukan, padahal

belum dilakukan pretest

• Penempatan subjek ke dalam kelompok tidak dilakukan

secara random (NR)

• Kedua kelompok tidak setara (tanda garis putus-putus

horizontal)

(13)

Rancangan kuasi eksperimen tanpa kelompok

kontrol

• Posttest-Only Design Using an Independent Pretest

Sample

NR

X

O

1

NR

O

2

• Posttest-Only Design Using Proxy Pretests

NR

O

A1

X

O

B2

(14)

Discuss

• Apa kekurangan dan kelebihan masing-masing

design?

• Bagaimana perbandingan antara berbagai design

tersebut? Apakah ada sebuah design yang lebih

superior dari designs yang lain?

• Kapan kita menggunakan salah satu dari berbagai

desain tersebut? Apa kriteria yang harus digunakan?

(15)

Pengembangan metode

• Pengembangan rancangan ekseperimen tanpa

kelompok kontrol dengan pembanding selain

kelompok kontrol:

– Regression extrapolation contrasts

– Normed comparison contrasts

– Secondary source contrasts

(16)

Rancangan kuasi eksperimen dengan

kelompok kontrol dan pretests

(17)

Rancangan dengan kelompok pembanding dan

pretests

• Untreated Control Group Design with Dependent Pretest and Posttest

Samples

NR

O

1

X

O

2

NR

O

1

O

2

• Untreated Control Group Design with Dependent Pretest and Posttest

Samples Using a Double Pretest

NR

O

1

O

2

X

O

3

NR

O

1

O

2

O

3

• Untreated Control Group Design with Dependent Pretest and Posttest

Samples Using Switching Replications

NR

O

1

X

O

2

O

3

(18)

Rancangan dengan kelompok pembanding dan

pretests

• Untreated Control Group Design with Dependent Pretest and Posttest

Samples Using Reversed-Treatment Control Group

NR

O

1

X

+

O

2

NR

O

1

X

-

O

2

• Cohort Control Group Design

NR

O

1

NR

X

O

2

(19)

Elemen-elemen dalam rancangan

eksperimen

(20)

Elemen-elemen dalam rancangan eksperimen

dan kuasi eksperimen

• Assignment: Penempatan subjek dalam kelompok

eksperimen dan kontrol

• Measurement: Pengukuran variabel tergantung

• Comparison Groups: kelompok kontrol atau

kelompok pembanding

(21)

Assignment

• Random assignment

• Cutoff-based assignment

• Other nonrandom assignment

• Matching and stratifying

(22)

Measurement

• Posttest observasion

– Single posttests

– Nonequivalent dependent variables

– Multiple substantive posttests

• Pretest observations

– Single pretest

– Retrospective pretest

– Proxy pretest

– Repeated pretest over time

(23)

Comparison groups

• Single nonequivalent groups

• Multiple nonequivalent groups

• Cohorts

• Internal versus external controls

• Constructed contrasts

– Regression extrapolation contrasts

– Normed contrasts

(24)

Treatment

• Switching replications

• Reversed treatments

• Removed treatments

• Repeated treatments

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sugiyono (2016) metode purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dan demi keefektifan penelitian ini, pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh model pembelajaran kooperatif

Pernyataan ini juga sesuai dengan pendapat Pradiansyah (2010), yang mengemukakan keberhasilan penerapan TQM akan sangat tergantung pada budaya organisasi yang menimbulkan

Internasional dapat menjadi aktor mandiri berdasarkan haknya.Misalnya saja dapat kita lihat dari kasus pernikahan anak di bawah umur yang ada di India dimana UNICEF

dalam Azwar (2000) menyatakan, bahwa perilaku adalah fungsi karakteristik individu dan lingkungan. Karakteristik individu meliputi berbagai faktor seperti motif, nilai-

Purpose: ​ This study aimed to determine the relationship of air quality aviation fuel combustion products with impaired lung function in workers in Pontianak

Selain itu, pengkategorian unsur-unsur kebahasaan BM yang digunakan dalam K3 ke dalam metafora, karena memiliki syarat ciri (property) sebagai metafora yang secara

This paper also studies the principles of urban planning as put forward by Ibn Khaldun and tries to evaluate its interpretation in the context of contemporary city planning..