• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTANYAAN WAWANCARA. Sumber Wawancara : Jabatan : Tanggal Wawancara : Tempat : soal HOTS ke dalam soal USBN tersebut?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTANYAAN WAWANCARA. Sumber Wawancara : Jabatan : Tanggal Wawancara : Tempat : soal HOTS ke dalam soal USBN tersebut?"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

161

Lampiran 1

PERTANYAAN WAWANCARA

Sumber Wawancara

:

Jabatan

:

Tanggal Wawancara

:

Tempat

:

1. Bagaimana hasil USBN setelah ada kebijakan pengintegrasian

soal HOTS ke dalam soal USBN tersebut?

2. Bagaimana anda menerapkan pembelajaran HOTS di kelas

Anda? Adakah kendala dalam melaksanakan pembelajaran

HOTS? Jika ada, bisa dijelaskan kendala apa yang dihadapi,

baik dari faktor internal maupun eksternal.

3. Saat berbicara pembelajaran HOTS, tidak bisa dipisahkan

dengan penilaian HOTS. Bagaimana kualitas soal evaluasi

yang disusun oleh guru berkaitan dengan kaidah penulisan soal

HOTS (dilihat dari soal PTS, PAS, PAT, US selama ini)?

4. Melihat kondisi saat ini, sebenarnya apa yang paling

(2)

162

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018

khususnya

tentang

pembelajaran

berorientasi

pada

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher Order

Thinking Skill (HOTS)?

5. Pernahkah ada pelatihan-pelatihan tentang HOTS? Jika sudah

pernah, materi apa yang sudah pernah dibahas?

6. Bagaimana hasil dari pelatihan tersebut?

7. Menurut Anda, model pelatihan seperti apa yang paling efektif

dilaksanakan?

8. Jika dilaksanakan pelatihan, dalam lingkup mana pelatihan

sebaiknya dilaksanakan? Apakah sekolah, KKG, Kecamatan,

atau Kota?

(3)

163

Lampiran 2

Hasil Wawancara dengan Guru SD

Guru

Pertanyaan

Guru 1 (FK) Guru 2 (YO) Guru 3 (IP) Guru 4 (AS) Guru 5 (WN) Guru 6 (MA) Guru 7 (NI)

“Bagaimana hasil

Ujian Sekolah

setelah

diintegrasikannya

soal HOTS dalam

ujian sekolah?”

“Hasil USBN mengalami penurunan. Dibuktikan dr dokumen dakol nilai 3 tahun terakhir. Awalnya, 3 tahun berturut-turut masuk peringkat 10 besar Tingkat Kota Salatiga, di tahun pelaksanaan kebijakan tsb menjadi peringkat 27.” “Ada yg hasilnya kurang memuaskan, karena tingkat kesulitan soal yg cukup rumit.” “Hasil US setelah ada kebijakan tersebut adalah "terjun bebas". Hal tersebut terjadi karena soal-soal US HOTS sedang guru dan siswa dalam pembelajaran sehari2-hari tidak HOTS. Sehingga siswa tidak terbiasa untuk menalar. Saat menjumpai soal ujian yang HOTS, alhasil siswa tidak mau mikir dan ngarang saja.” “Hasil belum optimal karena bagaimanapun juga murid belum sepenuhnya siap untuk menerima pembelajaran HOTS. Hal tersebut berkaitan dengan kelas-kelas sebelumnya. ” “Dengan adanya penilaian secara HOTS, ternyata nilai evaluasi siswa mengalami penurunan.” “Memang pada awalnya kurang sesuai dengan apa yang mereka targetkan karena pola pembelajaran ini masih terbilang baru untuk mereka, tetapi lambat laun nilai yang mereka dapatkan semakin meningkat. Hal ini dikarenakan mereka sudah terbiasa mendapatkan soal yang berorientasi HOTS.” “Hasil US masih kurag dari harapan, karena guru dan siswa belum terbiasa.”

“Bagaimana anda

menerapkan

pembelajaran

HOTS di kelas

Anda? Adakah

kendala dalam

melaksanakan

pembelajaran

HOTS? Jika ada,

bisa dijelaskan

kendala apa yang

dihadapi, baik

dari faktor

internal maupun

eksternal.”

“Sejauh yang saya lakukan sampai saat ini, memfasilitasi siswa dalam penanaman konsep materi pembelajaran dengan menggunakan daya pikir/bernalar siswa dengan menyiapkan media dan alat peraga pembelajaran. Kendala faktor eksternal adalah adanya tugas dinas tambahan selain mengajar yang membutuhkan waktu dan menuntut tanggung jawab, sehingga “Kalau saya belum terlalu menggunakan karena mengajar di kelas rendah (kls1) masih mencoba membuat siswa memahami soal yang sederhana dahulu.” “Mungkin juga salah saya sebagai guru yang tidak bisa masuk mendalami dan meresapi karakter peserta didik. Tidak bisa mengelola kelas. Menggunakan model dan metode yang tepat.” “Di kelas yang saya ampu, belum bisa menerapkan pembelajaran HOTS. Kendala yang dialami karena di rumah anak tidak mendapatkan pendampingan belajar dari orang tua, sehingga untuk belajar 100% bergantung pada guru.” “Penerapan pembelajaran HOTS di kelas saya masih mengalami kendala, diantaranya: a. Secara internal: kemampuan kognitif siswa dalam memahami dan menjawab soal tidak sama, guru belum terbiasa menyusun soal secara HOTS b. Secara eksternal: ada beberapa siswa yang tidak “Pembelajaran HOTS dikelas, kami mulai dengan diskusi ringan serta tanya jawab seputar topik yang sedang dibahas, kemudian memancing anak untuk mencaritahu semua hal yang sedang mereka pelajari melalui berbagai media dan narasumber yang ada di sekitar mereka, hal terakhir yang dilakukan untuk memperkuat pemahaman mereka terhadap topik tersebut adalah menuangkannya “Saya sepenuhnya belum melaksanakan. kendalanya saya belum mengerti yg sesungguhnya keseluruhan tentang pembelajaran HOTS.”

(4)

164

tidak terfokus pada pembelajaran. Kendala faktor internal adalah kurangnya pembekalan tentang praktek pembelajaran HOTS. Selama ini, diklat yang didapatkan hanya terbatas pada pembuatan soal HOTS. Padahal, pada kegiatan pembelajaran masih mengalami kesulitan dalam menstimulus siswa untuk menggunakan daya pikirnya mengkonstruksi konsep/materi pembelajaran.” mendapat dukungan dari lingkungan maupun keluarga dalam bentuk projek.” Kendala yang kadang terjadi adalah pada keterbatasan media dan sumber belajar yang ada di sekolah serta karakter individu yang sangat variatif (ABK dan Non ABK). Di kelas saya terdapat 4 siswa ABK yang memiliki kondisi berbeda, sehingga butuh penangaan yang berbeda pula untuk setiap ABK tersebut, sedangkan saya sebagai single teacher di kelas ini.”

“Saat berbicara

pembelajaran

HOTS, tidak bisa

dipisahkan

dengan penilaian

HOTS.

Bagaimana

kualitas soal

evaluasi yang

disusun oleh guru

berkaitan dengan

kaidah penulisan

soal HOTS

(dilihat dari soal

PTS, PAS, PAT,

US selama ini)?”

“Bisa ditanyakan langsung ke Korwil supaya lebih akurat.” “Ada yang sudah memahami penulisan soal HOTS hasilnya cukup bagus, tetapi ada juga guru yang belum memahami sehingga kualitas soalnya cenderung membingungkan siswa.” “Kualitas soal evaluasi masih belum bagus. Masih banyak soal dengan level kognitif L1. Kadang sudah menggunakan stimulus, tapi stimulusnya tidak memiliki arti maksudnya tanpa melihat stimulus soal sudah dapat dikerjakan.” “Kualitas soal HOTS belum bisa dikatakan baik, karena belum mampu untuk melaksanakan pembelajaran HOTS.” “Dilihat dari soal-soal yang diberikan, kualitas soal evaluasi yang disusun oleh guru dalam pembelajaran HOTS masih sangat rendah. Hal itu disebabkan mungkin karena guru yang membuat soal evaluasi kurang mendapat pelatihan atau mungkin juga guru sudah masa bodoh dengan soal yang dibuatnya.” “Untuk kualitas soal evaluasi yang kami susun selama ini sudah berorientasi pada soal HOTS (walaupun belum 100% dari soal yang kami buat adalah soal HOTS). Keberagaman karakteristik dan daya serap siswa menjadi salah satu pertimbangan kami dalam pembuatan soal HOTS.” “Saya sudah berusaha mencoba membuat sepengetahuan saya, sebenarnya membuat anak lebih tertantang harus lebih kreatif dalam menyelesaikan suatu masalah /soal (namun yang saya buat itu apakah sudah benar atau blm?)”

“Melihat kondisi

saat ini,

sebenarnya apa

yang paling

“Diklat pembelajaran HOTS. Guru dilatih bagaimana “Sebaiknya semua guru (bukan hanya yang mengajar di kelas 6 saja) “Pelatihan yang lebih mendalam, jangan hanya pengawas yang jadi narasumber “Guru membutuhkan pelatihan pembelajaran HOTS secara “Yang dibutuhkan guru adalah pelatihan yang benar-“Yang paling dibutuhkan guru saat ini adalah Workshop Pembuatan Soal “Butuh pelatihan atau workshop yang diikuti pendamping

(5)

165

dibutuhkan oleh

guru berkenaan

dengan kebijakan

Kementerian

Pendidikan dan

Kebudayaan

tahun 2018

khususnya

tentang

pembelajaran

berorientasi pada

Keterampilan

Berpikir Tingkat

Tinggi atau

Higher Order

Thinking Skill

(HOTS)?”

merancang RPP HOTS, dilatih kiat-kiat khusus mengajarkan materi HOTS agar siswa dapat terstimulus menggunakan daya berpikirnya dalam mencerna materi, serta praktik pengajaran HOTS.” mendapat pelatihan atau bimbingan secara intensif dalam penggunaan KKO ketika menyusun soal HOTS.” karena HOTS nya itu-itu saja dan kadang tidak dapat memberi contoh yang tepat.” berjenjang, sehingga pembelajaran HOTS dapat berlangsung pada setiap jenjang dengan baik dan sesuai.” benar dari narasumber yang menguasai pembelajaran HOTS, dan pelatihan tersebut merata bagi semua guru.” HOTS yang benar-benar mengajak guru untuk berlatih membuatnya bukan sekedar mendengarkan materi dari narasumber.” dari instruktur yg benar benar paham sungguh tentang pembelajaran HOTS atau dari guru yang sudah melaksanakan dan sudah terbukti keberhasilan dalam pembelajaran HOTS tersebut.”

“Pernahkah ada

pelatihan-pelatihan tentang

HOTS? Jika

sudah pernah,

materi apa yang

sudah pernah

dibahas?”

“Pernah, materi yang dibahas adalah penyusunan soal HOTS.” “Pernah, tetapi belum intensif karena secara klasikal yg jumlah pesertanya lebih dari 30 orang tanpa ad pembimbingan kelompok. Materi KKO, Level soal HOTS namun belum menyeluruh.” “Sudah, saat KKG narasumbernya pengawas. Yang dibahas ciri-ciri soal HOTS dan contohnya.” “Pelatihan tentang penulisan soal HOTS.” “Sudah pernah ada pelatihan tentang penilaian HOTS, namun saya belum pernah mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan tersebut.” “Pernah, materi yang dibahas adalah karakteristik/ciri-ciri soal HOTS serta bagaimana membuat soal HOTS.” “Saya secara detail belum pernah mendapatkan pelatihan, hanya mendapatkan semacam sosialisasi saja jadi bukan pelatihan.”

“Bagaimana hasil

dari pelatihan

tersebut?”

“Ditindaklanjuti dalam pembuatan soal HOTS baik dalam pembuatan soal penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun, dan ujian sekolah.”

“Kurang efektif, dan hanya beberapa orang saja dari satu sekolah yg memahami.”

“Di akhir diminta membuat, tapi hasil nya bayak guru masih lihat google, lihat arsip soal lalu, tapi kalau saya berusaha buat sendiri HOTS dan tak tahu benar apa salahnya karena tidak ada feedbacknya.” “Guru mampu membuat soal HOTS, tetapi untuk implementasi pembelajaran HOTS belum bisa diterapkan.” - “Kami cukup mendapat bekal untuk membuat soal HOTS yang dapat kami berikan kepada siswa di sekolah kami. Karena terbatasnya waktu, kami kurang mendapat feedback dari soal yang telah kami buat, sehingga sebagian dari kami tidak mengetahui bagaimana kualitas soal yang sudah kami buat.” “Belum maksimal, kami sebagai guru masih meraba-raba sendiri pembelajaran yang dinginkan dengan orientasi pada HOTS.”

“Menurut Anda,

model pelatihan

seperti apa yang

“In dan On dengan pendampingan narasumber “Seperti KKG kelas, misal guru kelas rendah dalam 1 “Model pelatihan dari WI yang memang “Pelatihan

tatap muka.” “Menurut saya yang dibutuhkan adalah model “Mini workshop dengan menghadirkan sedikit peserta Workshop secara lengkap dimulai dari:

(6)

166

paling efektif

dilaksanakan?

yang berkompeten di bidangnya, terjadwal, dan bertarget agar kegiatan benar-benar sesuai dengan tujuan yg diharapkan. Dengan pola In dan On jam pelatihan juga akan memenuhi 30 jp sehingga peserta akan dapat sertifikat juga” gugus dengan 1 orang pembimbing.” kompeten dalam bidang HOTS. Memberikan materi, peserta mencoba, dan dibahas sehingga tahu benar salahnya. Kalau salah juga bisa membernarkan.” pelatihan seperti workshop atau diklat. Workshop akan menghasilkan produk pelatihan sehingga nanti bisa juga untuk kenaikan pangkat.” workshop agar lebih efektif dan mendapatkan feedback secara langsung. Pelatihan yang tidak hanya berhenti di satu-dua hari saja, tetapi pelatihan yang berkelanjutan dan terpantau.”

pemahaman materi apa itu HOTS, pembelajaran berorientasi HOTS, penyusunan perangkat pembelajaran HOTS, pembuatan instrumen penilaian HOTS, dan microtheaching pembelajaran HOTS”

“Jika

dilaksanakan

pelatihan, dalam

lingkup mana

pelatihan

sebaiknya

dilaksanakan?

Apakah sekolah,

KKG,

Kecamatan, atau

Kota?”

“Untuk tahap awal lebih baik dimulai dari sekolah dahulu agar guru benar-benar paham materi. Selain itu, waktu juga lebih fleksibel dan tidak meninggalkan kelas.” “Dalam lingkup sekolah cukup bagus, tetapi masih perlu memisahkan antara kelas rendah dan kelas tinggi. Maksimal di lingkup KKG” “Sekolah, melihat sekolahku tak banyak guru yg antusias, jadinya ikutan males atau paling tidak di lingkup KKG, Kecamatan, atau Kota juga bisa dengan catatan narasumbernya kompeten di bidang HOTS. Dilaksanakan lebih dari 1 hari syukur-syukur dapat sertifikat.” “KKG” “Jika diadakan pelatihan, sebaiknya dilaksanakan di lingkup KKG sesuai jenjang kelasnya.” “Di lingkup sekolah, karena jumlah pesertanya terbatas/tidak terlalu banyak sehingga akan lebih efektif.” “KKG sesuai per kelas sehingga materi pembelajaran akan sesuai dengan apa yg nantinya akan dipraktek kan di kelas masing-masing”

(7)

167

Lampiran 3

INSTRUMENT VALIDASI AHLI

Pengembangan Model Pelatihan Induktif

Pembelajaran HOTS Bagi Guru SD

Berikut ini adalah lembar penilaian pengembangan Model

Pelatihan Induktif Pembelajaran HOTS Bagi Guru SD. Dimohon

agar Bapak/Ibu memberi penilaian dengan tanda (√) pada kolom

skor. Apabila Bapak/Ibu mempunyai saran, dimohon mengisi

kolom yang tersedia.

Keterangan skor:

1 = Kurang Baik

3 = Baik

2 = Cukup

4 = Sangat Baik

No

Komponen

Skor

1 2 3 4

1

Tampilan produk

BAB 1 PENDAHULUAN

2

Kejelasan uraian latar belakang masalah

3

Kejelasan dasar hukum yang mendukung

model

4

Kejelasan tujuan pelatihan yang dipaparkan

5

Kejelasan manfaat pelatihan yang

dipaparkan

6

Kejelasan sasaran pelatihan yang

dipaparkan

7

Kejelasan target kompetensi (hasil yang

diharapkan)

BAB II KAJIAN TEORI

8

Kejelasan dalam memaparkan kajian teori

9

Kesesuaian teori dengan tujuan pelatihan

10 Keruntutan sistematika teori

BAB III MODEL PELATIHAN INDUKTIF

PEMBELAJARAN HOTS BAGI GURU SD

(8)

168

11 Kejelasan dalam memaparkan rasional

model

12 Kejelasan dalam memaparkan spesifikasi

model

13 Kejelasan dalam memaparkan bagan model

14 Kejelasan tahap perencanaan

15 Kejelasan penanggung

jawab/penyelenggara

16 Kejelasan tujuan pelatihan

17 Kejelasan struktur program

18 Kejelasan peserta pelatihan

19 Kejelasan jadwal pelatihan

20 Kejelasan waktu dan tempat

21 Kejelasan narasumber

22 Kejelasan anggaran pelatihan

23 Kejelasan tahap pelaksanaan

24 Kejelasan prosedur pelaksanaan bagi

penyelenggara

25 Kejelasan prosedur pelaksanaan bagi

narasumber

26 Kejelasan prosedur pelaksanaan bagi

peserta

27 Kejelasan tahap evaluasi

28 Kejelasan evaluasi pelaksanaan

29 Kejelasan evaluasi kompetensi

30 Kejelasan rencana tindak lanjut

BAB IV PRASYARAT KEEFEKTIFAN MODEL

31 Kesesuaian tujuan dengan prinsip/syarat

kefektifan model

BAB V PENUTUP

32 Kejelasan dalam merumuskan harapan dan

capaian dari pengembangan model program

pelatihan yang efektif

DAFTAR PUSTAKA

33 Kesesuaian daftar pustaka dengan kutipan

Saran:

(9)

169

Lampiran 4

INSTRUMENT VALIDASI AHLI

Pengembangan Model Pelatihan Induktif Pembelajaran

HOTS Bagi Guru SD

Berikut ini adalah lembar penilaian Panduan Penyelenggara

Model Pelatihan Induktif Pembelajaran HOTS Bagi Guru SD.

Dimohon agar Bapak/Ibu memberi penilaian dengan tanda (√)

pada kolom skor. Apabila Bapak/Ibu mempunyai saran, dimohon

mengisi kolom yang tersedia.

Keterangan skor:

1 = Kurang Baik

3 = Baik

2 = Cukup

4 = Sangat Baik

No

Komponen

Skor

1 2 3 4

1

Tampilan produk

BAB 1 PENDAHULUAN

2

Kejelasan uraian latar belakang

3

Kejelasan dasar hukum yang mendukung

model

4

Kejelasan tujuan pelatihan yang dipaparkan

5

Kejelasan target kompetensi (hasil yang

diharapkan)

6

Kejelasan struktur program pelatihan yang

dipaparkan

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

7

Kejelasan penanggung

jawab/penyelenggara pelatihan

8

Kejelasan narasumber/fasilitator pelatihan

9

Kejelasan peserta pelatihan

(10)

170

11 Kejelasan panitia pelatihan

12 Kejelasan prosedur pelaksanaan bagi

penyelenggara

13 Kejelasan jadwal kegiatan pelatihan

14 Kejelasan anggaran pelatihan

15 Kejelasan tata tertib pelatihan

BAB III PENUTUP

16 Kejelasan dalam merumuskan harapan dan

capaian dari pengembangan program

pelatihan yang efektif

(11)

171

Lampiran 5

INSTRUMENT VALIDASI AHLI

Pengembangan Model Pelatihan Induktif Pembelajaran

HOTS Bagi Guru SD

Berikut ini adalah lembar penilaian Panduan Narasumber Model

Pelatihan Induktif Pembelajaran HOTS Bagi Guru SD. Dimohon

agar Bapak/Ibu memberi penilaian dengan tanda (√) pada kolom

skor. Apabila Bapak/Ibu mempunyai saran, dimohon mengisi

kolom yang tersedia.

Keterangan skor:

1 = Kurang Baik

3 = Baik

2 = Cukup

4 = Sangat Baik

No

Komponen

Skor

1 2 3 4

1

Tampilan produk

BAB 1 PENDAHULUAN

2

Kejelasan uraian latar belakang

3

Kejelasan dasar hukum yang mendukung

model

4

Kejelasan tujuan pelatihan yang dipaparkan

5

Kejelasan target kompetensi (hasil yang

diharapkan)

6

Kejelasan struktur program pelatihan yang

dipaparkan

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

7

Kejelasan penanggung

jawab/penyelenggara pelatihan

8

Kejelasan narasumber/fasilitator pelatihan

9

Kejelasan peserta pelatihan

(12)

172

11 Kejelasan panitia pelatihan

12 Kejelasan prosedur pelaksanaan bagi

narasumber

13 Kejelasan jadwal kegiatan pelatihan

14 Kejelasan tata tertib pelatihan

BAB III PENUTUP

15 Kejelasan dalam merumuskan harapan dan

capaian dari pengembangan program

pelatihan yang efektif

(13)

173

Lampiran 6

INSTRUMENT VALIDASI AHLI

Pengembangan Model Pelatihan Induktif Pembelajaran

HOTS Bagi Guru SD

Berikut ini adalah lembar penilaian Panduan Peserta Model

Pelatihan Induktif Pembelajaran HOTS Bagi Guru SD. Dimohon

agar Bapak/Ibu memberi penilaian dengan tanda (√) pada kolom

skor. Apabila Bapak/Ibu mempunyai saran, dimohon mengisi

kolom yang tersedia.

Keterangan skor:

1 = Kurang Baik

3 = Baik

2 = Cukup

4 = Sangat Baik

No

Komponen

Skor

1 2 3 4

1

Tampilan produk

BAB 1 PENDAHULUAN

2

Kejelasan uraian latar belakang

3

Kejelasan dasar hukum yang mendukung

model

4

Kejelasan tujuan pelatihan yang dipaparkan

5

Kejelasan target kompetensi (hasil yang

diharapkan)

6

Kejelasan struktur program pelatihan yang

dipaparkan

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

7

Kejelasan penanggung

jawab/penyelenggara pelatihan

8

Kejelasan narasumber/fasilitator pelatihan

(14)

174

10 Kejelasan waktu dan tempat pelatihan

11 Kejelasan panitia pelatihan

12 Kejelasan prosedur pelaksanaan bagi

peserta

13 Kejelasan jadwal kegiatan pelatihan

14 Kejelasan tata tertib pelatihan

BAB III MATERI PELATIHAN

15 Kesesuaian materi dengan analisis

kebutuhan peserta pelatihan

16 Kesesuaian materi dengan tujuan pelatihan

17 Kesesuaian materi dengan struktur program

pelatihan

BAB IV PENUTUP

18 Kejelasan dalam merumuskan harapan dan

capaian dari pengembangan program

pelatihan yang efektif

(15)

175

(16)

176

(17)

177

(18)

178

(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)

202

Lampiran 11

(43)

203

(44)

204

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)

211

Lampiran 14

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PELATIHAN

PEMBELAJARAN HOTS BAGI GURU SD

Hari, tanggal :

Petunjuk

Lingkarilah angka yang sesuai dengan hasil pengamatan

Anda, saat pelatihan berlangsung.

1. Platform pelatihan representatif

Kurang

representatif

Cukup

representatif

Representatif Sangat

representatif

1

2

3

4

2. Sarana pendukung pelatihan memadahi

Kurang

memadahi

Cukup

memadahi

Memadahi

Sangat

memadahi

1

2

3

4

3. Pelaksanaan pelatihan sesuai dengan jadwal

Kurang sesuai

Cukup

sesuai

Sesuai

Sangat

sesuai

1

2

3

4

4. Nara sumber menguasai materi pelatihan

Kurang

menguasai

Cukup

menguasai

Menguasai

Sangat

menguasai

1

2

3

4

5. Materi yang disampaikan sesuai dengan tujuan pelatihan

Kurang sesuai

Cukup

sesuai

Sesuai

Sangat

sesuai

1

2

3

4

6. Materi yang disampaikan sesuai kebutuhan peserta

Kurang sesuai

Cukup

sesuai

Sesuai

Sangat

sesuai

(52)

212

7. Kejelasan penyampaian materi

Kurang jelas

Cukup

jelas

Jelas

Sangat jelas

1

2

3

4

8. Keruntutan penyampaian materi dalam pelatihan

Kurang

representatif

Cukup

representatif

Representatif Sangat

representatif

1

2

3

4

9. Keaktifan peserta dalam mengikuti pelatihan

Kurang

representatif

Cukup

representatif

Representatif Sangat

representatif

1

2

3

4

10. Tingkat pemahaman peserta terkait materi yang

disampaikan

Kurang

representatif

Cukup

representatif

Representatif Sangat

representatif

1

2

3

4

Observer

(...)

(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)

254

(95)
(96)

256

Lampiran 16

HASIL UJI PLAGIASI

(97)

257

BAB II

(98)

258

(99)

259

(100)

260

Referensi

Dokumen terkait

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah uji coba penangkapan (experimental fishing). Dalam penelitian ini modifikasi pada funnel atau mulut bubu sebagai perlakuan

Identifikasi jenis-jenis penyakit pada tanaman buah merah (Pandanus conoideus Lam.) pada beberapa tempat di Kabupaten Manokwari.. Penelitian

Menjawab kebutuhan akan sekolah bermutu untuk mencetak SDM berkualitas di bidang mode, sehingga dapat mengembangkan potensi subsektor fashion pada Industri kreatif

Desa Nagrak merupakan satu dari sebelas Desa yang terdapat di Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur yang jumlah ibu hamilnya ada 158 pada tahun 2015, banyaknya

4 Menurut Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan pada Pasal 1 Ayat (6) yang menyatakan bahwa “Kewenangan Pemerintahan

Pemohon sita/ Eksekusi/ Lelang Sesuai dengan kebijakan setiap satker. Termohon sita/ Eksekusi/ Lelang

Untuk tundaan yang kurang dari satu periode sampling diperoleh jika tundaannya bernilai konstan untuk setiap saat maka sistem tersebut merupakan sistem yang tidak

Kelebihan ini telah digunakan dalam merancang program pembelajaran berbasis komputer seperti kemampuannya menggabungkan kemampuan animasi huruf dan gambar yang menarik, animasi