• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI PEDAGANG PASAR TRADISIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI PEDAGANG PASAR TRADISIONAL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KONDISI SOSIAL

DAN EKONOMI PEDAGANG PASAR TRADISIONAL

Tri Vina Novrianti1, Ktut Murniati2, Hafi Munirwan.3

Mahasiswa Perencaann Wilayah dan Kota, Intitut Tekonologi Sumatera1,Dosen Agribisnis, Universitas Lampung2, Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Tekonologi Sumatera3

e-mail: *1tri.22117045@student.itera.ac.id

ABSTRACT

Traditional markets are part of the formation of urban activities with various functions, not just a place for buying and selling activities, but traditional markets are closely related to the concept of life, social and cultural interactions as well as being a place for recreation. During the

Covid-19 Pandemic, economic activities in traditional markets were disrupted, including the Way

Halim Perumnas Market, because the government restricted people from doing activities outside the home. In achieving the goal of knowing the impact of the Covid-19 Pandemic on the social and economic conditions of traders at the Way Halim Perumnas Market, a study related to the changes that occurred before and during the Covid-19 Pandemic of traders in the Way Halim Perumnas Market was needed. This study looks at whether or not there have been changes to see the impact of the Covid-19 pandemic. By using the Wilcoxon test & descriptive analysis, it was found that the impact of the Covid-19 Pandemic on the social and economic conditions of traders had an impact on social interactions, comfort, working hours, income and expenses of traders. So it is necessary to handle it to minimize the impact of the Covid-19 Pandemic on the social and economic conditions of Way Halim Perumnas Market Traders.these problems.

Keywords: Impact of the Covid-19 Pandemic, Traditional Markets, Traders

ABSTRAK

Pasar tradisional merupakan bagian dari pembentukan akvitivas perkotaan dengan bermacam fungsi, bukan hanya sekedar tempat kegiatan jual beli namun pasar tradisional erat kaitannya terhadap konsep kehidupan, interaksi sosial dan budaya serta menjadi tempat sarana rekreasi. Selama Pandemi Covid-19 kegiatan ekonomi yang ada di pasar tradisional menjadi terganggu termasuk Pasar Perumnas Way Halim karena pemerintah membatasi masyarakat dalam beraktivitas di luar rumah. Dalam mencapai tujuan mengetahui dampak Pandemi Covid-19 terhadap kondisi sosial dan ekonomi pedagang Pasar Perumnas Way Halim diperlukan suatu kajian terkait perubahan yang terjadi saat sebelum dan selama Pandemi Covid-19 pedagang di Pasar Perumnas Way Halim. Kajian tersebut melihat ada tidaknya perubahan yang terjadi untuk melihat dampak akibat Pandemi Covid-19. Dengan menggunakan uji wilcoxon & analisis deskriptif didapatkan dampak Pandemi Covid-19 terhadap kondisi sosial dan ekonomi pedagang berdampak pada Interaksi sosial, Kenyamanan, Jam Kerja, Pendapatan, dan Pengeluaran pedagang. Sehingga perlunya penanganan untuk meminimalisir dampak Pandemi Covid-19 terhadap kondisi sosial dan ekonomi Pedagang Pasar Perumnas Way Halim.

(2)

2 PENDAHULUAN

Pasar Perumnas Way Halim merupakan satu-satunya pasar tradisional di Kota Bandar Lampung yang mendapat penghargaan Pasar Aman dari Bahan Bahaya Tingkat Nasional menurut BPOM tahun 2020, selain itu juga Pasar Perumnas Way Halim melayani lingkup Kecamatan Way Halim, sehingga Pasar Perumnas Way Halim ramai diminati oleh masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Namun selama Pandemi Covid-19 keadaan pasar menjadi sepi, para pedagang maupun pembeli menjadi jarang berinteraksi dan menjaga jarak, serta pendapatan pasar pun turun 30% berdasarkan pernyataan Kepala UPTD Pasar Perumnas Way Halim. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak Pandemi Covid-19 terhadap kondisi sosial dan ekonomi pedagang Pasar Perumnas Way Halim, Kota Bandar Lampung, dengan manfaat penelitian diharapkan penelitian ini dapat dipergunakan sebagai informasi tambahan, pengetahuan dan pemahaman terkait perubahan kondisi sosial dan ekonomi serta dampak terhadap kondisi sosial dan ekonomi pedagang Pasar Perumnas Way Halim, Kota Bandar Lampung akibat Pandemi Covid-19.

Upaya pemerintah Kota Bandar Lampung dalam memutus penyebaran Covid-19 merujuk sesuai Surat Edaran Nomor HK.02.01.MENKES/335/2020 yang menjelaskan mengenai Protokol Kesehatan yang perlu dilakukan guna Pencegahan Penularan covid-19 di Tempat Kerja yang merupakan sektor jasa dan Perdagangan atau tempat umum yang digunakan sebagai tempat untuk melangsungkan usaha yang berpotensi menyebabkan kerumunan. Adanya kebijakan pemerintah, dan apabila terjadi ketidaknyamanan pasti akan berdampak pada masyarakat, sehingga menimbulkan berbagai masalah sosial dan ekonomi, dan masyarakat secara langsung merasakan dampaknya (Alifa, 2020). Sosial ekonomi selalu diartikan secara terpisah antara kondisi sosial dan kondisi ekonomi, namun keduanya merupakan dua hal yang saling berkaitan erat. Kondisi sosial merupakan keadaan tertentu dimana berlangsung koneksi ataupun silaturahmi antar manusia yang dilihat dari berbagai sisi antara lain hubungan sosial/ interaksi sosial, kemanan dan juga kenyamanan (Saraswati R, Pierawan A.C , 2016). Sedangkan kondisi ekonomi merupakan aturan yang mengatur manajemen rumah tangga, dengan indikator dalam kondisi ekonomi mencakup berbagai hal seperti seperti pekerjaan, pendapatan, pengeluaran, jam kerja, kepemilikan aset dan kredit (Juariyah & Basrowi, 2010). Berdasarkan observasi awal perubahan keadaan Pasar Perumnas Way

(3)

Halim kondisi pasar sepi dengan pengunjung dengan para pedagang dan pembeli yang tidak saling berinteraksi dan menjaga jarak satu sama lain, sehingga muncul pertanyaan penelitian bagaimana dampak Pandemi Covid-19 terhadap kondisi sosial dan ekonomi pedagang Pasar Perumnas Way Halim, Kota Bandar Lampung. Sesuai dengan variabel terpilih yang digunakan yaitu Interaksi sosial, Kenyamanan, Keamanan, Jam Kerja, Pendapatan serta Pengeluaran Pedagang. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang diolah menggunakan uji Wilcoxon untuk melihat perubahan tiap variabel saat sebelum dan selama Pandemi Covid-19 dan wawancara yang dinalasis menggunakan analisis deskriptif untuk melihat dampak Pandemi Covid-19.

PEMBAHASAN

Berdasarkan tinjauan literatur dan kemudian dipilih variabel yang relevan untuk digunakan pada penelitian dampak Pandemi Covid-19 terjadap kondisi sosial dan ekonomi pedagang Pasar Perumnas Way Halim, Kota Bandar Lampung, sebelum melihat dampak dilihat terlebih dahulu mengetahui ada tidaknya perubahan pada tiap-tiap variabel yang digunakan dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test, hipotesis yang digunakan yaitu “ Ada perbedaan interaksi sosial pedagang pasar Perumnas Way Halim saat sebelum dan selama Pandemi Covid-19, yang artinya ada perubahan interaksi sosial pedagang Pasar Perumnas Way Halim akibat dampak Pandemi Covid-19” hipotesis tersebut berlaku untuk semua variabel yang digunakan sesuai dengan variabel masing-masing. Secara rinci hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test sebagai berikut:

1. Interaksi Sosial Pedagang Tabel 1.

Tabel Uji Wilcoxon Interaksi Sosial Pedagang

Test Statisticsb

Selama Pandemi - Sebelum Pandemi

Z -7.966a

(4)

4

Diketahui Asymp.Sig (2-tailed) bernilai 0,000. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa “Hipotesis diterima”. Artinya ada perbedaan antara interaksi sosial pedagang pada saat sebelum dan selama Pandemi Covid-19, sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan interaksi sosial pedagang Pasar Perumnas Way Halim akibat dampak Pandemi Covid-19.

2. Kenyamanan Pedagang Tabel 2.

Tabel Uji Wilcoxon Kenyamanan Pedagang

Test Statisticsb Kenyamanan Selama - Kenyamanan Sebelum Z -7.257a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Sumber: Data Primer Diolah Dengan SPSS,2021

Diketahui Asymp.Sig (2-tailed) bernilai 0,000. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa “Hipotesis diterima”. Artinya ada perbedaan antara kenyamanan pedagang pada saat sebelum dan selama Pandemi Covid-19, sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan kenyamanan pedagang akibat dampak Pandemi Covid-19.

3. Keamanan Pedagang Tabel 3.

Tabel Uji Wilcoxon Keamanan Pedagang

Test Statisticsb

Keamanan Selama - Keamanan

Sebelum

Z -.491a

Asymp. Sig. (2-tailed) .623

Sumber: Data Primer Diolah Dengan SPSS,2021

Didapatkan Asymp.Sig (2-tailed) bernilai 0,623. Nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa “Hipotesis ditolak”. Artinya tidak ada perbedaan antara keamanan pedagang pada saat sebelum dan selama Pandemi Covid-19, sehingga

(5)

dapat disimpulkan bahwa tidak adanya perubahan keamanan pedagang akibat dampak Pandemi Covid-19.

4. Jam Kerja Pedagang Tabel 4.

Tabel Uji Wilcoxon Jam Kerja Pedagang

Test Statisticsb Pengeluaran Selama - Pengeluaran Sebelum Z -3.627a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Sumber: Data Primer Diolah Dengan SPSS,2021

Diketahui Asymp.Sig (2-tailed) bernilai 0,000. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa “Hipotesis diterima”. Artinya ada perbedaan antara jam kerja pedagang pada saat sebelum dan selama Pandemi Covid-19, sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan jam kerja pedagang akibat dampak Pandemi Covid-19.

5. Pendapatan Pedagang Tabel 5.

Tabel Uji Wilcoxon Pendapatan Pedagang

Test Statisticsb Pendapatan Selama - Pendapatan Sebelum Z -8.151a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Sumber: Data Primer Diolah Dengan SPSS,2021

Diketahui Asymp.Sig (2-tailed) bernilai 0,000. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa “Hipotesis diterima”. Artinya ada perbedaan antara pendapatan pedagang pada saat sebelum dan selama Pandemi Covid-19, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perubahan pendapatan

(6)

6

6. Pengeluaran Pedagang Tabel 6.

Tabel Uji Wilcoxon Pengeluaran Pedagang

Test Statisticsb Pengeluaran Selama - Pengeluaran Sebelum Z -3.627a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Sumber: Data Primer Diolah Dengan SPSS,2021

Diketahui Asymp.Sig (2-tailed) bernilai 0,000. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa “Hipotesis diterima”. Artinya ada perbedaan antara pengeluaran pedagang pada saat sebelum dan selama Pandemi Covid-19, sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan pengeluaran pedagang akibat dampak Pandemi Covid-19.

Untuk lebih jelasnya perubahan dan dampak kondisi sosial dan ekonomi pedagang Pasar Perumnas Way Halim akibat Pandemi Covid-19, dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2.

Gambar 1. Skema perubahan kondisi sosial dan ekonomi pedagang Pasar Perumnas Way Halim akibat Pandemi Covid-19.

(7)

Gambar 1. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap kondisi sosial dan ekonomi pedagang Pasar Peruumnas Way Halim, Kota Bandar Lampung.

PENUTUP

Berdasarkan temuan studi yang telah dipaparkan pada gambar 1 dan 2 pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dampak Pandemi Covid-19 terhadap kondisi sosial dan ekonomi pedagang Pasar Perumnas Way Halim yaitu pasar menjadi sepi pengunjung, pedagang harus mematuhi protokol kesehatan dengan cara menjaga jarak aman, rajin mencuci tangan serta wajib menggunakan masker, sehingga kondisi tersebut berdampak terhadap interaksi sosial, kenyamanan, jam kerja, pendapatan dan pengeluaran pedagang Pasar Perumnas Way Halim, Kota Bandar Lampung. Dari hasil kajian diatas, penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan bacaan dan pertimbangan dalam pengambilan suatu kebijakan untuk meminimalisir dampak Pandemi Covid-19 terutama di pasar tradisional agar pedagang tetap dapat menditribusikan barang dagangannya dan masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

(8)

8 PUSTAKA ACUAN

Alifa, S. (2020). Menganalisa Masalah Sosial Ekonomi Masyarakat Terdampak Covid-19. Pusat Penyuluhan Sosial.

Juariyah & Basrowi. (2010). Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, Vol 7 No.1, 58-81.

Saraswati R, Pierawan A.C . (2016). Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang Pasar Prambanan Pasca Relokasi (Studi Kasus Pasar Prambanan di Dusun Palemsari, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Sosiologi, FIS,UNY,1-17.

Surat Edaran Nomor HK.02.01.MENKES/335/2020 yang menjelaskan mengenai Protokol Kesehatan yang perlu dilakukan guna Pencegahan Penularan Covid-19 di Tempat Kerja yang merupakan sektor jasa dan Perdagangan atau tempat umum.

(9)

Gambar

Tabel Uji Wilcoxon Interaksi Sosial Pedagang
Tabel Uji Wilcoxon Kenyamanan Pedagang
Tabel Uji Wilcoxon Jam Kerja Pedagang
Tabel Uji Wilcoxon Pengeluaran Pedagang
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perilaku Belajar, Interaksi Sosial dan Kesehatan bagi Mahasiswa FKIP Universitas Palangka Raya. Pengantar Psikologi

Pandemi COVID-19 menyebabkan dampak lintas sektoral, selain dampak kesehatan, adanya pembatasan aktivitas ekonomi dan sosial di daerah, yang menyebabkan tekanan pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku petani cabai merah keriting saat pandemi COVID-19 dan bagaimana dampak pandemi COVID-19 terhadap kegiatan usahatani

Dampak sosial berupa perubahan kegiatan sosial kemasyarakatan yang sudah menjadi gaya hidup atau ciri warga negara Indonesia (Fatmawati 2020) yang harus bergeser menjadi

Sehubungan dengan Penanganan Pandemi Corona Virus Disease – 19 (COVID-19), pengungkapan dan penyajian atas dampak dan penanganan pandemi Covid-19 berpedoman dengan Surat

Dapat mengatur 4 jalur persimpangan berdasarkan inputan data yang diperoleh dengan camera CCTV dinamis dan kemudian data tersebut akan diolah oleh system ATCS ini yang

Sumber: Press Conference LANGKAH PENGUATAN PERLINDUNGAN SOSIAL DAN STIMULUS EKONOMI MENGHADAPI DAMPAK COVID-19, Kementerian Keuangan RI Jakarta, 1 April 2020.. • Pandemi

Terdapat kondisi overvalued yang nyata pada saat sebelum pandemi covid-19 untuk 5 saham yang menjadi sample penelitian dan ditengah pandemi covid-19 mayoritas