• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PERBANDINGAN EFEKTIVITAS INFUS KELOPAK BUNGA ROSELA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI PERBANDINGAN EFEKTIVITAS INFUS KELOPAK BUNGA ROSELA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PERBANDINGAN EFEKTIVITAS INFUS KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa Linn.) YANG SEGAR DAN

KERING TERHADAP KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH MARMUT

SKRIPSI

DISUSUN OLEH:

ANDI JOSEP NICOLAS HUTAHAEAN NIM 050804066

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PENGESAHAN SKRIPSI

STUDI PERBANDINGAN EFEKTIVITAS INFUS KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa Linn.) YANG SEGAR DAN

KERING TERHADAP KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH MARMUT

Oleh :

ANDI JOSEP NICOLAS HUTAHAEAN NIM 050804066

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Pada Tanggal: April 2010

Pembimbing I, Panitia Penguji

(Dr. Ginda Haro, M.Sc.,Apt.) (Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.) NIP. 195108161980031002 NIP. 195311281983031002

Pembimbing II, (Dr. Ginda Haro, M.Sc.,Apt.) NIP. 195108161980031002

(Drs. Saiful Bahri, MS., Apt.) (Dra. Saodah M.Sc., Apt.) NIP. 195208241983031001 NIP. 194901131976032001

(Dra. Herawaty M.Si., Apt.) NIP. 195112231980032002 Dekan,

(Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.) NIP. 195311281983031002

(3)

Studi Perbandingan Efektivitas Infus Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.) yang Segar dan Kering terhadap Kadar

Kolesterol Serum Darah Marmut Abstrak

Hibiscus sabdariffa L., merupakan tumbuhan yang telah lama digunakan

sebagai minuman ringan dan herba pengobatan, telah ditemukan dapat menurunkan kolesterol darah hewan. Umumnya Hibiscus sabdariffa L. digunakan dengan cara menyeduh kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) yang telah dikeringkan, namun penggunaan rosella yang segar jarang dilaporkan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas dari kelopak bunga rosela yang segar dan kering dalam menurunkan kolesterol darah.

Telah dilakukan studi efek penurunan kolesterol darah dalam kelompok-kelompok dari hewan marmut dengan pemberian infus kelopak bunga rosella. Kelompok 1 (kelompok kontrol) mendapat jumlah yang sesuai dengan air secukupnya. Kelompok 2 diberikan dosis dari ekstrak air kelopak bunga rosella segar dan kelompok 3 diberikan dosis dari ekstrak air kelopak bunga rosella kering. Infus dilakukan dengan cara pemanasan pada suhu 90oC selama 15 menit.

Marmut diberikan makanan yang mengandung kolesterol selama 5 minggu untuk meningkatkan kadar kolesterol darah marmut menjadi hiperkolesterolemia. Kemudian marmut diberi perlakuan dengan infus dari kelopak bunga rosella yang segar dan kering, setelah 6 jam serum kolesterol darah ditentukan. Hasilnya menunjukkan infus kelopak bunga rosella segar menurunkan kadar kolesterol hingga 1,66 mg/dl serum kolesterol darah dan kelopak bunga rosella kering menurunkan kadar kolesterol hingga 4,50 mg/dl serum kolesterol darah. Secara statistic kelompok dengan pemberian infuse kelopak bunga rosella segar dan kering tidak menunjukkan perbedaan. Baik kelopak bunga rosella yang segar maupun yang kering menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kelompok kontrol menunjukkan peningkatan hingga mencapai 20 mg/dl kolesterol serum darah, 6 jam setelah perlakuan dengan hanya aquadest (tanpa dosis ekstrak Hibiscus sabdariffa L.)

(4)

Kata Kunci : Hibiscus sabdariffa L., Kolesterol, ekstrak air, hiperkolesterolemia, kelopak bunga yang segar dan kering.

Study of Comparison of Fresh and Dried Roselle calyces (Hibiscus sabdariffa Linn.) Infusion Effectivity on Guinea Pigs

Blood Serum Cholesterol Level. Abstract

Hibiscus sabdariffa L., a plant long used as a soft drink and medical herb,

has been found to reduce blood cholesterol in animals. Commonly Hibiscus

sabdariffa L. were used by brewing the dried roselle calyces (Hibiscus sabdariffa

L.) but the fresh roselle calyces were reported uncommonly in Indonesia. The aim of this research is to compare the effectivity of fresh to dried roselle calyx in reducing blood cholesterol.

It has been conducted study of cholesterol reducing effect in groups of guinea pigs given infusion of roselle calyces. Group 1 (control group) received an equivalent volume of water ad libitum. Group 2 were given dose of fresh calyces aqueous extract and group 3 were given dose of dry calyces aqueous extract. The infusion were done by means of heat in 90oC for 15 minutes.

The guinea pigs were fed cholesterol containing food during 5 weeks to increase guinea pigs blood cholesterol level become hypercholesterolemia. Then the guinea pigs were treated with aqueous extract of fresh and dry calyces of roselle, after 6 hours serum cholesterol were determined. The result shows that aqueous extract of fresh calyces of roselle decrease to 1.66 mg/dl blood serum cholesterol and dry calyces of roselle decrease serum cholesterol to 4.50 mg/dl blood serum cholesterol. Statistically groups that were given infusion of fresh and dry roselle calyces didn’t showed a difference. Both fresh and dry calyces of roselle show a significant difference compared to control group. The control group show elevated level reached to 20 mg/dl of blood serum cholesterol after 6 hours treated with only aquadest (no dose of Hibiscus sabdariffa L. extract).

Keywords : Hibiscus sabdariffa L., Cholesterol, aqueous extract, hypercholesterolemia, fresh and dried calyces.

(5)

DAFTAR ISI Halaman JUDUL ... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK ... iii ABSTRACT ... iv DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2.Perumusan Masalah ... 3 1.3.Hipotesis ... 3 1.4.Tujuan Penelitian... 4 1.5.Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Uraian Tumbuhan ... 5

2.1.1. Sistematika Tumbuhan ... 5

2.1.2. Nama Lain (Sinonim) ... 6

(6)

2.1.4. Khasiat dan Penggunaan ... 6

2.2. Ekstraksi ... 7

2.3. Kolesterol ... 9

2.4. Hiperkolesterolemia ... 10

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

3.1. Alat dan Bahan Penelitian... 16

3.1.1. Alat-alat ... 16

3.1.2. Bahan-bahan ... 16

3.2. Hewan Percobaan ... 17

3.3. Pengumpulan dan Pengolahan Sampel ... 17

3.3.1. Pengumpulan Sampel ... 17

3.3.2. Identifikasi Tumbuhan... 17

3.3.3. Pengolahan Sampel ... 17

3.3.3.1. Pengolahan Sampel Segar ... 17

3.3.3.2. Pengolahan Sampel Kering ... 17

3.4. Karakterisasi Simplisia ... 18

3.4.1. Pemeriksaan Makroskopik... 18

3.4.2. Penetapan Kadar Air ... 18

3.4.3. Penetapan Kadar Sari Yang Larut dalam Air ... 19

3.4.4. Penetapan Kadar Sari yang Larut dalam Etanol ... 19

3.4.5. Penetapan Kadar Abu Total ... 20

3.4.6. Penetapan Kadar Abu yang Tidak Larut dalam Asam .... 20

3.5. Prosedur Penelitian ... 20

(7)

3.5.2. Pembuatan Infus Kelopak Bunga Rosella 10% ... 21

3.5.3.Pemberian Infus Rosella pada Marmut yang Hiperkolesterolemia ... 21

3.5.4. Pengambilan Darah ... 22

3.5.5. Pengukuran Kadar Kolesterol Serum Darah Marmut ... 22

3.6. Analisis Data ... 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24

4.1. Hasil Identifikasi Tumbuhan ... 24

4.2. Hasil Karakterisasi Simplisia ... 24

4.3. Hasil Penentuan Kadar Kolesterol ... 25

4.4. Perbandingan Efek Antikolesterol Dari Infus Rosella Kering Dan Segar... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 30

5.1. Kesimpulan ... 30

5.2. Saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Hasil Karakterisasi Simplisia ... 24 Tabel 2. Kadar Kolesterol Darah Marmut Normal, Hiperkolesterolemia dan Setelah Pemberian infus rosella ... 25 Tabel 3. Kandungan Ekstrak Air Hibiscus sabdariffa L. Dengan Menggunakan

HPLC dengan Deteksi Sinar Dioda yang digabung dengan ESI dan

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Diagram Kadar Kolesterol Serum Darah Marmut Normal, Hiperkolesterolemia, dan setelah Pemberian Infus Rosella

± SD ... 25

Gambar 2. Grafik Kadar Kolesterol Serum Darah Marmut Normal, Hiperkolesterolemia, Dan Setelah Pemberian Infus Rosella ± SD ... 26

Gambar 3. Gambar Tumbuhan Rosella ... 35

Gambar 4. Gambar Kelopak Bunga Rosella Segar ... 36

Gambar 5. Gambar Sabdariffa Calyx ... 36

Gambar 6. Bagan Pengolahan Sampel ... 34

Gambar 7. Bagan Alur Penyiapan Hewan Uji Hiperkolesterolemia ... 42

Gambar 8. Bagan Alur Pembuatan Infus Rosella Kering 10% ... 43

Bagan Alur Pembuatan Infus Rosella Segar 10% ... 43

Gambar 9. Bagan Alur Pengambilan Darah Marmut ... 44

Gambar 10. Bagan alur Pengukuran Kadar Kolesterol Serum Darah Marmut 45

Gambar 11. Alat Vitros ... 49

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan ... 33

Lampiran 2. Bagan Pengolahan Sampel ... 34

Lampiran 3. Morfologi Kelopak dan Makroskopik Simplisia ... 35

Lampiran 4. Perhitungan Penetapan Kadar Air... 37

Lampiran 5. Perhitungan Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Air ... 38

Lampiran 6. Perhitungan Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Etanol ... 39

Lampiran 7. Penetapan Kadar Abu ... 40

Lampiran 8. Bagan Alur Penyiapan Hewan Uji Hiperkolesterolemia ... 42

Lampiran 9. Bagan Alur Pembuatan Infus Rosella 10% ... 43

Lampiran 10. Bagan Alur Pengambilan Darah Marmut ... 44

Lampiran 11. Bagan Alur Pengukuran Kadar Kolesterol Serum Darah Marmut ... 45

Lampiran 12. Data Kadar Kolesterol Serum Darah Marmut ... 46

Lampiran 13. Hasil Uji Statistika dengan Program SPSS ... 47

Lampiran 14. Gambar Alat Vitros ... 49

Referensi

Dokumen terkait

Pemeriksaan dini untuk menegakan diagnosis penting untuk dilakukan, pada beberapa penelitian, telah ditemukan telur cacing pada kotoran kuku yang dapat dijadikan diagnosis awal

Simpulan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dapat diambil ialah: 1) Penerapan model pembelajaran learning cycle 7E dalam mata pelajaran aplikasi

Untuk memperoleh data melalui observasi partisipasi ini peneliti terjun langsung mengikuti beberapa kegiatan pendidikan di MI Negeri Paju Ponorogo dan MI Terpadu

Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol life valve sehingga oli dapat mengalir kebagian bawah lift silinder, maka batang torak akan terangkat ke atas, sedangkan oli yang

Hal tersebut didukung oleh kurangnya peran pendidik dan juga peserta didik dalam melakukan penilaian sikap serta keterampilan yang bisa dilakukan dengan

dipastikan memberikan informasi yang akurat sesuai dengan keadaan diri.. subjek yang sebenarnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi kualitas. psikometrik 16 PF di Indonesia

Masalah yang dilihat dalam kajian ini ialah fenomena bertukar kerja yang berlaku di kalangan staf bukan akademik Kolej Universiti Teknologi Tun Hussein Onn. Oleh itu, pengkaji