PENGARUH COMPUTER ANXIETY, COMPUTER ATTITUDE, DAN COMPUTER SELF EFFICACY TERHADAP MINAT MAHASISWA KOMPUTERISASI AKUNTANSI
MENGGUNAKAN SOFTWARE AKUNTANSI
Sudadi Pranata1, Dewi Laily Purnamasari2, Meirisha Handayani3 Universitas Catur Insan Cendekia (CIC) Cirebon1,2
Jln. Kesambi 202, Kota Cirebon, Jawa Barat.
e-mail:[email protected],[email protected]2, [email protected]3
Abstrak
Komputer saat ini merupakan media yang sangat dibutuhkan dalam proses pekerjaan. Begitu juga dengan proses belajar mengajar mahasiswa akutansi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sikap atau perilaku mahasiswa ketika menghadapi kegiatan akademik khususnya software akuntansi. Pengambilan data yaitu menggunakan teknik probability sampling (sampel acak) dengan metode proportionate stratified random sampling, dengan sample sebesar 150 responden yang terdiri dari 63 mahasiswa dari STMIK CIC, 25 mahasiswa dari STMIK WIT, dan 62 mahasiswa dari STMIK IKMI.Terdapat pengaruh positif antara Computer Anxiety dan Computer Self Efficacy terhadap Minat Menggunakan Software Akuntansi. Namun, variabel Computer Attitude tidak berpengaruh positif terhadap Minat Menggunakan Software Akuntansi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 8,966 > F tabel 3,90 dengan Signifikan 0,000 < 0,05. Hasil uji regresi berganda dengan koefisien regresi untuk variabel Computer Anxiety sebesar 0,170, variabel Computer Attitude sebesar -0,137, dan variabel Computer Self Efficacy sebesar 0,200.
Kata kunci:Computer Anxiety, Attitude, Self Efficacy, Minat, Software Akuntansi
Abstract
The computer is currently a media that is needed in the work process. Likewise with the teaching and learning process of accounting students. The purpose of this study is to find out how students' attitudes or behavior when facing academic activities, especially accounting software. Retrieval of data using probability sampling technique (random sample) with proportionate stratified random sampling method, with a sample of 150 respondents consisting of 63 students from STMIK CIC, 25 students from STMIK WIT, and 62 students from STMIK IKMI. There is a positive influence between Computer Anxiety and Computer Self Efficacy on Interests Using Accounting Software. However, the Computer Attitude variable does not have a positive effect on Interest in Using Accounting Software. This is indicated by the calculated F value of 8.966> F table 3.90 with a Significant 0,000 <0.05. The results of multiple regression tests with a regression coefficient for Computer Anxiety variables of 0.170, Computer Attitude variables of -0.137, and Computer Self Efficacy variables of 0.200
.
Key words:Computer Anxiety, Attitude, Self Efficacy, Interests, Accounting Software
1. PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi penggunaan teknologi dan informasi dalam setiap aktivitas merupakan hal yang lazim. Kemajuan teknologi di tandai dengan penggunaan komputer diberbagai bidang. Kemajuan teknologi tersebut menuntut setiap manusia harus memiliki keahlian pada bidang teknologi dan informasi. Salah satu keahlian yang mutlak harus dimiliki
setiap individu adalah penguasaan komputer (computer self efficacy).Kemajuan teknologi menuntut para calon karyawan memiliki kemampuan serta keahlian lebih agar menunjang kinerjanya di era digital untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan. Hal ini ditambah dengan diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang sudah masuk ke negara Indonesia. Masuknya MEA ke
Indonesia berdampak bagi para calon pekerja atau karyawan untuk bersaing dengan tenaga kerja asing yang juga dapat bekerja dengan mudah di Indonesia.
Di setiap perusahaan penggunakan aplikasi-aplikasi sudah menjadi hal wajib dalam menjalankan usahanya. Dengan penerapan berbagai aplikasi atau software pada perusahaan, mengakibatkan semua karyawan bagian keuangan perusahaan yang bertugas membuat laporan keuangan perusahaan tersebut. Dalam pembuatan laporan keuangan di perusahaan saat ini sudah menggunakan software akuntansi seperti MYOB, Accurate, Zahir dan lain-lain. Namun dengan diberlakukannya sistem tersebut, menimbulkan masalah karena tidak semua karyawan nyaman dan bisa menjalankan program tersebut dengan baik.
Kendala mengenai tidak semua karyawan bagian keuangan bekerja dengan nyaman menggunakan software akuntansi justru akan terus bertambah sulit di atasi. Masalah ini terjadi karena kurangnya kemampuan dan minat yang dimiliki para lulusan akuntansi atau mahasiswa akuntansi dalam menguasai software akuntansi. Ini dikarenakan para mahasiswa kurang mendapat materi mengenai komputer akuntansi metode pencatatan manual pada saat kuliah, padahal di dunia kerja banyak yang sudah menggunakan software akuntansi apalagi dengan era digital saat ini.
Dari aspek personal ada beberapa faktor yang mempengaruhi keahlian berkomputer seseorang yang dapat mempengaruhi minat seseorang menggunakan software akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain Computer
Anxiety, Computer Attitude dan Computer Self Efficacy. Computer Anxiety merupakan kecemasan seseorang saat menggunakan komputer sehingga menimbulkan rasa takut dan tidak bisa menggunakan komputer itu sendiri baik dimasa sekarang atau dimasa yang akan datang.
sikap berkomputer (Computer Attitude) juga mempengaruhi kemampuan berkomputer seseorang. Sikap tersebut ditunjukkan dari sikap
optimism, pessimism, dan intimidation. Sikap optimism dapat mendorong seseorang untuk
meningkatkan keahlian komputernya. Sementara sikap pessimism akan menghambat kemampuan
berkomputer seseorang karena mereka beranggapan komputer tidak memberikan nilai tambah dan karena mereka tidak bisa mengoperasikannya. Selanjutnya, sikap
intimidation ditunjukkan oleh seseorang yang
menganggap bahwa komputer dalam kehidupan manusia akan membuat hidup manusia tergantikan dengan komputer. Dengan demikian manusia merasa hidupnya dikendalikan, dan dengan pemahaman tersebut mendorong pengguna komputer memiliki sikap berkomputer yang berbeda-beda. Mahasiswa dengan optimism yang tinggi tentu lebih antusias dengan keberadaan komputer sehingga kemampuan dalam menggunakan komputer akan lebih luas. Sebaliknya, mahasiswa dengan sikap pessimism dan intimidation akan lebih menolak dengan keberadaan komputer. Dengan sikap mahasiswa yang seperti itu memiliki kemampuan yang lebih rendah dalam menggunakan komputer, karena sikap berkomputer yang ditunjukkannya. Dengan perbedaan Computer Attitude terjadi hal ini berpengaruh terhadap minat mahasiswa menggunakan software akuntansi.
Computer Self Efficacy yang dapat
mempengaruhi minat mahasiswa komputerisasi akuntansi dalam menggunakan software akuntansi. Argawal et al (2000) dalam Rustiana (2004) memandang konsep Computer Self
Efficacy sebagai salah satu variabel yang
penting untuk studi perilaku individual dalam bidang teknologi informasi
Maka dari itu perlu untuk diketahui sejauh mana pengaruh faktor-faktor yang telah dijelaskan dalam mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi menggunakan software akuntansi.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kausal komparatif, merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa sebab akibat antara dua variabel atau lebih.. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini digunakan untuk meneliti gejala populasi atau sampel tertentu, dengan menggunakan instrumen penelitian sebagai pengumpulan data yang bersifat statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Semakin besar sampel, maka semakin mencerminkan populasi hasilnya.
Penelitian menggunakan jenis data primer yang merupakan data atau informasi yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama yaitu dari penjelasan ke objek penelitian atau responden. Penelitian ini menggunakan survei untuk memperoleh data atau informasi. Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu yang pada umumnya menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data atau informasi.
Analisis data dilakukan dengan Analisis Regresi, yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji multikolinieritas, uji regresi linier berganda 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Data Karakteristik Responden
Jumlah Responden dalam penelitian ini ada di 3 Kampus yang terdiri dari, 63 orang responden berasal dari STMIK CIC,25 orang responden berasal STMIK WIT,62 orang responden berasal STMIK IKMI. Berikut ini data responden dari segi asal kampus dapat dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1. Profil Responden Berdasarkan Asal Kampus
No. Asal Kampus Jumlah Perbandingan
1 STMIK CIC 63 42%
2 STMIK WIT 25 16,7%
3 STMIK IKMI 62 41,3%
Jumlah 150 100%
Selanjutnya berikut ini data responden dari segi Usia dapat dijelaskan pada Tabel 2. Tabel 2. Profil Responden Berdasarkan Usia
No. Usia (Tahun) Jumlah Perbandingan
1 18 5 3% 2 19 23 15% 3 20 63 42% 4 21 44 30% 5 >21 15 10% Jumlah 150 100%
Selanjutnya berikut ini data responden dari segi Jenis Kelamin dapat dijelaskan pada Tabel 3. Tabel 3. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Perbandingan
1 Laki-Laki 49 33%
2 Perempuan 101 67%
Jumlah 150 100%
Dari hasil perolehan data isian kuisioner responden, selanjutnya data penelitian akan digunakan untuk mengetahui faktor Computer
Anxiety (X1), Computer Attitude (X2),
Computer Self Efficacy (X3), dan Minat
Menggunakan (Y) yang nantinya akan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, uji normalitas, uji validitas dan reliabilitas, dan uji hipotesis.
3.2. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi mean, median, dan modus dan tabel frekuensiresponden menurut kategori variabelnya. Deskripsi data masing-masing variabel secara rinci dapat dilihat dalam Tabel 4 berikut:
Tabel 4.Hasil Statistik Deskriptif
Variabel N Min Max Mean Std. Deviation
Minat Menggunakan 150 24 36 30,13 3,661
Computer Attitude 150 42 66 51,53 6,517
Computer Self Eficacy 150 12 35 23,63 4,638
Valid N 150
Sumber: Data primer yang diolah menggunakan SPSS 3.2.1 Minat
Kuesioner Variabel Minat
Menggunakan Software Akuntansi oleh mahasiswa terdiri dari 8 item pernyataan. Skor tertinggi yaitu 36, sedangkan skor terendah yaitu 24. Mean 30,13 dan Standar Deviasi 3,661.
Jumlah kelas interval dihitung dengan kelas
Struges diperoleh hasil 9,9 dibulatkan menjadi
10. Jawaban responden pada variabel Minat Menggunakan Software Akuntansi dapat dilihat dari Tabel 5 berikut:
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menggunakan Software Akuntansi
No. Interval Skor Frekuensi
1 24-25 30 2 26-27 0 3 28-29 40 4 30-31 15 5 32-33 35 6 34-35 15 7 36-37 15 8 38-39 0 9 40-41 0 10 42-43 0 Jumlah 150
Pada Tabel 5 tersebut menunjukkan bahwa mayoritas skor jawaban responden pada interval antara 28-29.Selanjutnya Minat
Mahasiswa Menggunakan Software Akuntansi akan dikategorikan dalam tiga kategori pada Tabel 6 berikut:
Tabel 6. Kategori Kecenderungan Data Minat Menggunakan Software Akuntansi
No. Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Tinggi >32 35 23%
2 Sedang 28 – 32 85 57%
3 Rendah <28 30 20%
Total 150 100%
Berdasarkan Tabel 6 kecenderungan variabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan Variabel Minat Menggunakan dalam penelitian ini dalam kategori sedang. Dengan rincian 30 responden berada dalam kategori rendah, 85 responden dalam kategori sedang dan 35 responden dalam kategori tinggi.
3.2.2 Computer Anxiety
Kuesioner Variabel Computer Anxiety oleh mahasiswa terdiri dari 13 item pertanyaan. Skor tertinggi yaitu 55, skor terendah 26, mean 43,73 dan standar deviasi 5,290. Jawaban dari variabel ComputerAnxiety dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:
Tabel 7.Distribusi Frekuensi Variabel Computer Anxiety
No. Interval Skor Frekuensi
1 26-28 5 2 29-31 0 3 32-34 0 4 35-37 5 5 38-40 20 6 41-43 50 7 44-46 30 8 47-49 20 9 50-52 15
10 53-55 5
Jumlah 150
Tabel 7 tersebut menunjukan bahwa mayoritas skor jawaban responden pada interval antara 41-43. Selanjutnya Variabel Computer
Anxiety akan dikategorikan dalam tiga kategori
pada tabel 8 berikut:
Tabel 8. Kategori Kecenderungan Data Variabel Computer Anxiety
No. Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Tinggi >46 40 27%
2 Sedang 36 – 46 105 70%
3 Rendah <36 5 3%
Total 150 100%
Berdasarkan tabel kecenderungan variabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan Variabel Computer Anxiety dalam penelitian ini dalam kategori sedang. Dengan rincian 5 responden berada dalam kategori rendah, 105 responden berada dalam kategori sedang dan 40 responden dalam kategori tinggi.
3.2.3 Computer Attitude
Kuesioner Variabel Computer Attitude oleh mahasiswa terdiri dari 14 item pertanyaan. Skor tertinggi yaitu 66, skor terendah 42, mean 51,53 dan standar deviasi 6,517. Jawaban dari variabel Computer Attitude dapat dilihat pada Tabel 9 berikut:
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Variabel Computer Attitude
No. Interval Skor Frekuensi
1 42-44 25 2 45-47 20 3 48-50 25 4 51-53 15 5 54-56 35 6 57-59 10 7 60-62 10 8 63-65 5 9 66-68 5 10 69-71 0 Jumlah 150
Tabel 9 tersebut menunjukan bahwa mayoritas skor jawaban responden pada interval antara 54-56. Selanjutnya Variabel Computer
Attitude akan dikategorikan dalam tiga kategori
seperti pada Tabel 10 berikut:
Tabel 10. Kategori Kecenderungan Data Variabel Computer Attitude
No. Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Tinggi >58 20 13%
2 Sedang 50 – 58 60 40%
3 Rendah <50 70 47%
Total 150 100%
Berdasarkan tabel kecenderungan variabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan Variabel Computer Attitude dalam penelitian ini dalam kategori rendah. Dengan rincian 70 responden berada dalam kategori rendah, 60 responden berada dalam kategori sedang dan 20 responden dalam kategori tinggi.
3.2.4 Computer Attitude
Kuesioner Variabel Computer Self
Efficacy oleh mahasiswa terdiri dari 8 item
pertanyaan. Skor tertinggi yaitu 35, skor terendah 12, mean 23,63 dan standar deviasi 4,638. Jawaban dari variabel ComputerSelf
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Variabel Computer Self Efficacy
No. Interval Skor Frekuensi
1 12-14 5 2 15-17 0 3 18-20 25 4 21-23 45 5 24-26 35 6 27-29 25 7 30-32 5 8 33-35 10 9 36-38 0 10 39-41 0 Jumlah 150
Tabel 11 tersebut menunjukan bahwa mayoritas skor jawaban responden pada interval antara 21-23. Selanjutnya Variabel Computer
Self Efficacy akan dikategorikan dalam tiga
kategori seperti Tabel 12 berikut:
Tabel 12. Kategori Kecenderungan Data Variabel Computer Self Efficacy
No. Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Tinggi >28 15 10%
2 Sedang 20 – 28 115 77%
3 Rendah <20 20 13%
Total 150 100%
Berdasarkan Tabel 12 kecenderungan variabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan Variabel Computer Self Efficacy dalam penelitian ini dalam kategori sedang. Dengan rincian 20 responden berada dalam kategori rendah, 115 responden berada dalam kategori sedang dan 15 responden dalam kategori tinggi.
3.3. Uji Validitas Dan Reliabilitas 3.3.1 Uji Validitas
Uji validitas ini menggunakan 30 responden untuk menguji 50 pernyataan valid atau tidak valid. Dari 50 pernyataan ada 7 pernyataan yang tidak valid yaitu, 1 pernyataan dari variabel Minat Menggunakan Software Akuntansi di dalam pernyataan 9, 5 pernyataan variabel Computer Anxiety butir 2,3,4,8 dan 9, dan 1 pernyataan di variabel Computer Attitude.
3.3.2Uji Reliabilitas
Cronbach’s Alpha variabel Minat
Menggunakan Software Akuntansi sebesar 0,685, Computer Anxiety sebesar 0,637,
Computer Attitude sebesar 0,760, dan Computer Self Efficacy sebesar 0,756 yang berarti Internal consistency reliabilitasnya baik.
3.4. Uji Hipotesis 3.4.1 Hipotesis 1 (H1)
H1: Terdapat pengaruh positif Computer
Anxiety terhadap Minat Menggunakan Software
Akuntansi pada Mahasiswa Diploma III Program Studi Komputerisasi Akuntansi di Kota Cirebon. Untuk menguji H1 dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 13 dibawah ini:
Tabel 13. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis 1
Konstanta Koefisien Perhitungan Nilai t Sig.
R r2 Hitung Tabel
25,274 0,101 0,146 0,015 1,791 1,65521 0,075
Berdasarkan Tabel 13 dapat dibuat suatu persamaan untuk hipotesis 1 (H1), yaitu:
Y = 25,274 + 0,101X1
Dengan melihat nilai koefisien regresi
Computer Attitude sebesar 0,101 artinya
terdapat hubungan positif antara Computer
Akuntansi, semakin tinggi Computer Anxiety maka akan semakin tinggi pula Minat Menggunakan Software Akuntansi. Nilai R sebesar 0,146 yang berarti mendekati 0, nilai R semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai R semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Nilai R sebesar 0,146 menggambarkan bahwa hubungan antara
Computer Anxiety dengan Minat Menggunakan
Software Akuntansi lemah. Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,015 menunjukan bahwa Minat Menggunakan Software Akuntansi yang dijelaskan Computer
Anxiety sebesar 1,5%, sedangkan sisanya 98,5%
dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar penelitian ini.
Dari analysis of variance (ANOVA) dapat diketahui F hitung sebesar 3,208 dan F tabel dari sampel yang berjumlah 150 sebesar 3,90 dengan nilai signifikansi sebesar 0,075 yang berarti tidak signifikan, sedangkan nilai t hitung sebesar 1,791 (di atas nilai t tabel yaitu
1,65521) mengindikasikan bahwa Computer
Anxiety berpengaruh terhadap Minat Menggunakan Software Akuntansi namun pengaruh yang diberikan tidak signifikan. Berdasarkan uji hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel Computer Anxiety tidak berpengaruhterhadap Minat Menggunakan
Software Akuntansi. Dengan demikian H1
menyatakan “terdapat pengaruh positif
Computer Anxiety terhadap Minat Menggunakan
Software Akuntansi” tidak di dukung oleh penelitian ini.
3.4.2Hipotesis 2 (H2)
H2: Terdapat pengaruh positif Computer
Attitude terhadap Minat Menggunakan Software
Akuntansi pada Mahasiswa Diploma III Program Studi Komputerisasi Akuntansi di Kota Cirebon.Untuk menguji H2 dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 14 dibawah ini:
Tabel 14.Ringkasan Hasil Uji Hipotesis 2
Konstanta Koefisien Perhitungan Nilai t Sig.
R r2 Hitung Tabel
36,980 -0,133 0,236 0,050 -2,691 1,65521 0,004
Berdasarkan Tabel 14 dapat dibuat suatu persamaan untuk hipotesis 2 (H2), yaitu:
Y = 25,274 + (-0,133X2)
Dengan melihat nilai koefisien regresi
Computer Attitude sebesar -0,133 artinya
tidakterdapat hubungan positif atau negatif antara Computer Attitude dengan Minat Menggunakan Software Akuntansi artinya ketika nilai X2 naik maka Y akan menurun, sedangkan ketika nilai X2 menurun maka nila Y akan naik. Nilai R sebesar 0,236 yang berarti mendekati 0, nilai R semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai R semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Nilai R sebesar 0,236 menggambarkan bahwa hubungan antara Computer Attitude dengan Minat Menggunakan Software Akuntansi lemah. Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,050 menunjukan bahwa Minat Menggunakan
Software Akuntansi yang dijelaskan Computer Attitude sebesar 5%, sedangkan sisanya 95%
dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar penelitian ini.
Dari analysis of variance (ANOVA) dapat diketahui F hitung sebesar 8,767 dan F tabel dari sampel yang berjumlah 150 sebesar 3,90 dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 yang berarti signifikan, sedangkan nilai t hitung sebesar-2,691 (di bawah nilai t tabel yaitu 1,65521) mengindikasikan bahwa Computer
Attitudeberpengaruh secara signifikan terhadap
Minat Menggunakan Software Akuntansi namun tidak berpengaruh positif. Maka H2 diterima
yaitu terdapat pengaruh secara
signifikanComputer Attitude terhadap Minat Menggunakan Software Akuntansi pada Mahasiswa Diploma III Program Studi Komputerisasi Akuntansi di Kota Cirebon namun tidak terdapat pengaruh positif.
3.4.3Hipotesis 3 (H3)
H3: Terdapat pengaruh positif Computer
Self Efficacy terhadap Minat Menggunakan Software Akuntansi pada Mahasiswa Diploma
III Program Studi Komputerisasi Akuntansi di Kota Cirebon.Untuk menguji H3 dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada Tabel 15 dibawah ini:
Tabel 15.Ringkasan Hasil Uji Hipotesis 3
Konstanta Koefisien Perhitungan Nilai t Sig.
R r2 Hitung Tabel
25,544 0,194 0,246 0,061 3,087 1,65521 0,002
Berdasarkan Tabel 15 dapat dibuat suatu persamaan untuk hipotesis 3 (H3), yaitu:
Y = 25,544 + 0,194X3
Dengan melihat nilai koefisien regresi
Computer Self Efficacy sebesar 0,194 artinya
terdapat hubungan positif antara Computer Self
Efficacy dengan Minat Menggunakan Software
Akuntansi. Nilai R sebesar 0,246 yang berarti mendekati 0, nilai R semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai R semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Nilai R sebesar 0,246 menggambarkan bahwa hubungan antara Computer Self Efficacy dengan Minat Menggunakan Software Akuntansi lemah. Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,061 menunjukan bahwa Minat Menggunakan
Software Akuntansi yang dijelaskan Computer Self Efficacy sebesar 6,1%, sedangkan sisanya
93,9% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar penelitian ini.
Dari analysis of variance (ANOVA) dapat diketahui F hitung sebesar 9,531 dan F tabel dari sampel yang berjumlah 150 sebesar 3,90 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 yang berarti signifikan, sedangkan nilai t hitung sebesar 3,087 (di atas nilai t tabel yaitu 1,65521)
mengindikasikan bahwa Computer Self Efficacy berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Menggunakan Software Akuntansi. Hal ini juga didukung dengan nilai signifikansi sebesar 0,048 lebih kecil dari 0,05 berarti terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara individual. Berdasarkan nilai koefisien regresi (0,194), t hitung > t tabel (3,087 > 1,65521) maka H3 diterima yaitu terdapat pengaruh Computer Self
Efficacyterhadap Minat Menggunakan Software
Akuntansi pada Mahasiswa Diploma III Program Studi Komputerisasi Akuntansi di Kota Cirebon.
3.4.4Hipotesis 4 (H4)
H4: Terdapat pengaruh positif Computer Anxiety, Computer Attitude, dan Computer Self Efficacy secara bersama-sama terhadap Minat Menggunakan Software Akuntansi pada Mahasiswa Diploma III Program Studi
Komputerisasi Akuntansi di Kota
Cirebon.Untuk menguji H3 dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 16 dibawah ini:
Tabel 16.Ringkasan Hasil Uji Hipotesis 4
Keterangan Koefisien Regresi
Konstanta 25,026
Computer Anxiety (X1) 0,170
Computer Attitude (X2) -0,137
Computer Self Efficacy (X3) 0,200
R R Square F hitung F tabel Sig F = 0,394 = 0,156 = 8,966 = 3,90 = 0,000 Berdasarkan tabel 16, dapat dilihat
bahwa nilai konstanta sebesar 25,026 dan koefisien regresi Computer Anxiety, Computer
Attitude, dan Computer Self Efficacy
masing-masing sebesar 0,170, -0,137, 0,200. Dari hasil
tersebut dapat dibuat persamaan regresi untuk hipotesis 4 sebagai berikut:
Y = 25,026 + 0,170X1 + (-0,137X2) + 0,200X3 Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat diketahui:
a. Nilai konstanta 25,026 dapat diartikan jika seluruh variabel independen dianggap konstan, maka nilai variabel dependen adalah sebesar 25,026 satuan.
b. Nilai koefisien regresi Computer Anxiety sebesar 0,170 diartikan jika terjadi kenaikan 1 satuan pada variabel Computer
Anxiety, sedangkan variabel independen
lainnya yaitu Computer Attitude dan
Computer Self Efficacy dianggap konstan,
maka variabel dependen (Minat Menggunakan Software Akuntansi) akan naik 0,170 satuan.
c. Nilai koefisien regresi Computer Attitude sebesar (-0,137) diartikan jika terjadi kenaikan 1 satuan pada variabel Computer
Anxiety, sedangkan variabel independen
lainnya dianggap konstan, maka variabel dependen (Minat Menggunakan Software Akuntansi) akan naik 0,173 satuan.
d. Nilai koefisien regresi Computer Self
Efficacy sebesar 0,200 diartikan jika terjadi
kenaikan 1 satuan pada variabel Computer
Anxiety, sedangkan variabel independen
lainnya dianggap konstan, maka variabel dependen (Minat Menggunakan Software Akuntansi) akan naik 0,200 satuan.
Tabel 17 menunjukan nilai koefisien korelasi (Ry(1,2,3)) sebesar 0,394 yang menggambarkan bahwa hubungan antara
Computer Anxiety, Computer Attitude, dan Computer Self Efficacy secara bersama-sama
dengan Minat Menggunakan Software Akuntansi adalah lemah. Nilai koefisien determinasi (R2y(1,2,3)) sebesar 0,156 menunjukan bahwa variabel dependen (Minat Menggunakan Software Akuntansi) dipengaruhi sebesar 15,6% oleh variabel Computer Anxiety,
Computer Attitude, dan Computer Self Efficacy,
sedangkan sisanya sebesar 84,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.
Hasil uji F pada tabel 17 dapat dilihat dari F hitung sebesar 8,966. Jika dibandingkan dengan nilai F tabel pada tingkat signifikansi 5% yaitu sebesar 3,90 maka nilai F hitung lebih besar daripada F tabel (8,966 > 3,90). Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh
Computer Anxiety, Computer Attitude, dan Computer Self Efficacy secara bersama-sama
terhadap Minat Menggunakan Software Akuntansi sebesar 15,6% secara signifikan. Hal itu juga didukung dengan nilai signifikansi 0,05 lebih kecil dari 0,05 yang artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama.
Berdasarkan uji hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Computer Anxiety,
Computer Attitude, dan Computer Self Efficacy
secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap variabel Minat Menggunakan Software Akuntansi. Hal tersebut ditunjukan dengan F hitung 8,966 lebih besar dari F tabel 3,90. Dengan demikian, hipotesis 4 menyatakan “Terdapat pengaruh Computer Anxiety, Computer Attitude, dan Computer Self Efficacy
secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap Minat Menggunakan Software
Akuntansi Pada Mahasiswa Diploma III Program Studi Komputerisasi Akuntansi” diterima.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data tentang
Computer Anxiety, Computer Attitude, dan Computer Self Efficacy terhadap Minat Menggunakan Software Akuntansi Pada Mahasiswa Diploma III Komputerisasi Akuntansi di Kota Cirebon, maka dapat di tarik bahwa terdapat pengaruh positif antara
Computer Anxiety dan Computer Self Efficacy
terhadap Minat Menggunakan Software Akuntansi. Namun, variabel Computer Attitude tidak berpengaruh positif terhadap Minat Menggunakan Software Akuntansi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 8,966 > F tabel 3,90 dengan Signifikan 0,000 < 0,05. Hasil uji regresi berganda dengan koefisien regresi untuk variabel Computer Anxiety sebesar 0,170, variabel Computer Attitude sebesar -0,137, dan variabel Computer Self Efficacy sebesar 0,200.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Adamson, I., & Shine, J. (2003). “Extending the New Technology Acceptance Model to Measure the End User Information Sistem Satisfaction in a Mandatory Environment; A Bank’s
Treasury”. Technology Analiysis &
Strategic Management. Vol. 15 no. 4 pp 441-455.
[2] Agatha, I. K. S.and Yesef W. K. (2014). “Pengaruh Computer Self Efficacy dan
Motivasi Belajar Terhadap ComputerAnxiety Mahasiswa Akuntansi Dalam Menggunakan Software Akuntansi”.
Buletin Ekonomi. Vol. 12, No. 1.
[3] Ajzen, I dan Madden (2005). “Prediction
of Goal-Directed Behavior: Attitudes, Intentions, and Perceived Behavioral control”. Journal ofExperimental Social
Psychology. Vol. 22. pp. 453-474.
[4] Anderson, Α. (1996). “Predictors of
Computer Anxiety and Performance in Information Systems”. Computers in
Human Behavior. 12(1), 61- 77.
[5] Ayersman, D. J. (1996). “Effects of
Computer Instruction, Learning Style, Gender, and Experience on Computer Anxiety”. Computers inthe Schools. 12 (4),
15-30.
[6] Broome, T., & Havelka, J. 2009. “Determinants Of Computer Anxiety In
Business Students”. The Review of
Business Information Systems. Volume 6, Number 2. 104.
[7] Brosnan, M.J. 1999. “The Impact of
Computer Anxiety and Self-efficacy Upon Performance”. Journal of Computer
Assisted Learning. 14. 1998. pp. 223-234. [8] Burkett, W.H., Compton, D.M. and
Burkett, G.G. (2001). "An Examination of
Computer Attitudes, Anxieties, and Aversions Among Diverse College Populations: Issues Central to Understanding Information Sciences in the New Millennium". Informing Science (4:3).
pp, 77-85.
[9] DhandhungB. K. 2004. “Pengaruh
Computer Anxiety dan Computer Atittude Terhadap keahlian Akuntan Pendidik Dalam Menggunakan Komputer”, Skripsi.
Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
[10] Dinar W. U. (2012). “Pengaruh Computer
Anxiety dan ComputerAttitude Terhadap Keahlian Mahasiswa Akuntansi Dalam Penggunaan Komputer Pada Penulisan Skripsi”. Skripsi. Program Studi Akuntansi
Universitas Negri Yogyakarta.
[11] Doyle, E. (2005). “Computer Anxiety,
Self-Efficacy, Computer Experience: An
investigation throughout a Computer Science degree”. ASEE/IEEE Frontiers in
Education Conference. October 19 – 22, 2005.
[12] Trisnawati, R & Shinta P. (2000). “Pengaruh Faktor Personality terhadap
Keahlian dalam Menggunakan Komputer”.