• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

p-ISSN: 2622-0113

Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis

Mardianus Waruwu1, Simon2

1, 2Sekolah Tinggi Teologi Salatiga, Jawa Tengah 1mardhyn.lv@gmail.com, simonpetrus45144@gmail.com

Abstract

This article discusses how the New Age Movement (NAM) began, who the figures are, what are the points of the NAM teachings and how is the Bible perspective on this NAM. The New Age Movement is a religious movement that combines all religious beliefs and sects in the world. The emergence of NAM is suspected because formal religions cannot seem to provide an answer or a kind of inner peace when humans are faced with problems. Not to mention formal religions claiming each other whose religious teachings are superior and true. The method used in writing this article is descriptive and analytical methods. The ideology of the New Age Movement rejects the finality of the authority of the Scriptures, does not accept the claim of the Savior, penance as taught by formal religion including Christianity not trusted by NAM. The NAM doctrine lecturing that God is Pantheistic because it is based on the universe and humans there are supernatural divine elements. The New Age Movement must be watched by every Christian, because what is taught by NAM is contradiction to the principle of what the Bible teaches

Keywords: Bible doctrine; heresy; new age movement

Abstrak

Artikel ini membahas bagaimana awal munculnya Gerakan Zaman Baru (GZB), siapa saja tokoh-tokonya, apa yang menjadi butir-butir dari ajaran GZB serta bagaimana persfektif Alkitab mengenai GZB ini. Gerakan Zaman Baru adalah gerakan keagamaan yang menggabungkan semua kepercayaan agama dan sekte-skte di dunia ini. Kemunculan GZB ditenggarai karena agama-agama formal seakan tidak bisa langsung memberikan jawaban atau semacam perasaan ketenangan batin saat manusia diperhadapkan dengan masalah. Belum lagi agama formal saling mengklaim satu sama lain ajaran agama siapa yang lebih unggul dan benar. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode deskriptif dan analitis. Ideologi Gerakan Zaman Baru menolak finalitas otoritas Kitab Suci, tidak menerima pengklaiman juruselamat, penebusan dosa sebagaimana yang diajarkan oleh agama formal termasuk di dalamnya kekristenan tidak dipercayai oleh GZB. Doktrin GZB yang mengajarkan bahwa Allah itu bersifat Panteis karena didasarkan pada alam semesta dan manusia terdapat unsur-unsur ilahi yang supranatural. Gerakan Zaman Baru harus diwaspadai oleh setiap orang Kristen, karena apa yang diajarakn oleh GZB ini bertentangan dengan prinsip ajaran apa Allkitab.

Kata kunci: ajaran Alkitab; ajaran sesat; gerakan zaman baru

PENDAHULUAN

Di setiap pergantian zaman para penganut imam Kristen selalu diperhadapkan dengan tantangan, baik tantangan secara fisik maupun tantangan secara ideologis yaitu pengajaran yang keliru. Tantangan secara fisik yang dialami oleh penganut agama Kristen bisa diselidiki keberadaannya ketika gereja mulai terbentuk di Yerusalem, keberadaan orang-orang Kristen diperhadapkan dengan penganiayaan. Sejak kemunculannya, tindakan sewenang-wenang,

(2)

penganiayaan fisik serta hukuman yang sadis diperhadapkan kepada orang-orang Kristen mula-mula. Berkhorf berkata “orang-orang Kristen dianiaya dengan sangat ngerinya, umpa-manya dilabur dengan gala-gala, lantas dibakar hidup-hidup dan dijadikan obor pada pesta malam.1 Sekalipun mereka mengalami penganiayaan secara kejam, para pengikut Kristus ini tidak menunjukkan ketakutan walau maut diperhadapkan kepada mereka. Malahan maut yang ngeri itu tidak menggetarkan mereka, malah sebaliknya, pengikut Kristus bergembira dan bersyukur kepada Tuhan, karena mereka dipandang layak menjadi martyr atau saksi yang mati syahid untuk Kristus dengan ambil bagian dalam sengsaranya Tuhan.2

Tantangan secara ideologis yang diperhadapkan bagi kekristenan dengan munculnya ajaran-ajaran sesat. Pengajaran yang kelihatannya baik, namun ternyata di dalamnya salah dan menyimpang jika ditinjau dari segi kebenaran firman Tuhan itulah yang sering dihadapi ajaran kekristenan. Masa kini, bentuk pengajaran itu datang dari Gerakan Zaman Baru yang dikenal dengan sebutan New Age movement yang selanjutnya akan disingkat dengan (GZB). Walau GZB tidak seperti sistim keagamaan serta tidak memiliki struktur kelembagaan seperti ajaran-ajaran lainnya, namun gerakan ini merupakan ancaman bagi gereja karena ideologi yang dianut mengalihkan manusia dari pencipta-Nya.3 GZB di masa kini merupakan ancaman dalam kekristenan karena aliran ini sedang merebak dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. GZB berbahaya dalam kekristenan karena GZB menolak otoritas tradisional yang ada dan mencari sesuatu yang baru, otoritas yang berpusat pada manusia dalam semua bidang termasuk politik, masyarakat, budaya, ide-ide dan agama.”4

Penolakan GZB tidak adanya otoritas kemutlakan dalam sebuah keagamaan dari sudut pandang kekristenan merupakan perlu dikritisi karena dapat mengkaburkan otoritas firman Allah.Ajaran GZB telah telah menyebar di semua line kehidupan manusia dikarenakan ideologi yang ditawarkan GZB mampu menarik minat orang-orang walau mereka sudah memiliki agama formal. GZB menyatakan bahwa dalam diri manusia ada potensi-potensi “ilahi” yang membuat dia mampu melakukan apapun tanpa bergantung kepada siapapun, hingga akhirnya akan menyebabkan manusia berpusat pada “humanis” bukan lagi kepada Tuhan. Bila tidak berhati-hati menyikapinya, maka GZB akan mengkaburkan otoritas doktrin-doktrin kitab suci khususnya kekristenan. Apakah GZB itu? Zamannya yang baru, ataukah manusianya yang baru atau apa yang menjadi butir-butir dari ajaran GZB, jika ini suatu paham dalam kepercyaan? Kalau ajaran GZB yang baru apa sebenarnya yang menjadi perbedaan antara ajaran GZB dengan ajaran kekristenan. Artikel ini berfokus membahas bagaimana dimulainya pergerakan GZB? Bagaimana ideologi GZB itu? Di mana letak penyimpangan ideologi GZB ini jika ditinjau secara teologis dari ranah perspektif kekristenan.

1H Berkhof & Enklaar, Sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001) 16. 2Ibid., 17.

3Herlianto, Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1996). 4Thomas Thwang, The Origin of Religions (Korea: AMI Publikasi, 2013), 168.

(3)

METODE PENELITIAN

Menurut Abdurahman penelitian dapat diartikan sebagai upaya atau kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban yang sebenar-benarnya terhadap suatu kenyataan atau realita yang dipikirkan atau dipermasalhkan dan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah tertentu yang berguna, baik bagi aspek keilmuan maupun bagi aspek guna laksana praktis.5 Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini ini adalah metode deskrptif dan analitis. Kemunculan ajaran Gerakan Zaman Baru yang begitu pesat penyebarannya dan membuat agama formal dipertanyakan keabsolutannya khususnya dalam lingkup ajaran kekristenan diuraikan secara gamblang. Penelitian ini menguraikan bagaimana pergerakan GZB dan ajaran GZB melalui pendeskripsian GZB, serta dianalisis dalam bingkai teologi Kristen. Untuk mendespripsikan dan menguraikan ajaran GZB, berbagai literatur penulis gunakan khususnya yang berkaitan dengan buku-buku yang berkaitan dalam topik pembahasan pada artikel ini.

PEMBAHASAN

Deskripsi Gerakan Zaman Baru

Thwang mengemukan “Gerakan Zaman Baru adalah sebuah gerakan keagamaan yang menyembah iblis dengan menggabungkan spiritualitas semua agama setanik dalam sejarah manusia menjadi satu.6 Sedangkan menurut Herlianto Gerakan Zaman Baru adalah kebang-kitan agama-agama dan tradisi kuno terutama yang berasal dari Timur (oriental), dan mempengaruhi kebudayaan umum dalam bentuk kebatinan timur, filsafat moderen, psikologis, sains, termasuk fiksi sans (science fication).7 Albert Nolan pun mengemukakan bahwa “GZB adalah agama-agama alam (Pantheisme) kuno terutama yang berakar kuat khususnya di India dan Cina, dan dapat dikatakan, bahwa GZB menghidupkan kembali ajaran reinkarnasi ke dalam jubah psikologi, ilmu pengetahuan, dan teknologi humanistis dari Barat.8 Oleh karena itu GZB bukanlah sejenis agama yang asal-asalan yang tidak jelas pertaliannya, karena sifat dari GZB terletak pada kesubzektifan agama serta tidak ortodoks.9 Dari berbagai pemaparan arti mengenai GZB di atas, maka penulis merangkum arti GZB dalam penulisan artikel ini adalah gerakan keagmaan yang disatukan dari berbagai keragaman sekte, dan dalam mempersatukan itu berbagai sarana dipergunakan seperti yoga, meditasi, sains, fiksi, filsafat guna mendapatkan pengalaman spiritualitas, serta menolak konsep kemutlakan otoritas Kitab Suci kekristenan karena unsur alam dan manusia dipandang memiliki kekuatan keilahian.

Akar dari GZB berasal dari Babiloni10, namun mulai merebaknya GZB di segala penjuru dunia sejak tahun 1960-an. Herlianto mengemukakan GZB merupakan suatu gerakan

5Ating Somantri Maman Abdurahman, Sambas Ali Muhidin, Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk

Penelitian (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), 13.

6Thomas Thwang, The Origin of Religions.

7Herlianto, Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru, 37. 8Albert Nolan, Jesus Today (Yogyakarta: Kanisius, 2009), 37. 9Ruth H. Tucker, Anathor Gospel (Malang: Gandum Mas, 2007), 435.

10Jika ditelusuri kemunculan agama di babilonia dipelopori oleh Nimrod. Ada tiga dewa utama yang

disembah dalam agama babilonia yaitu dewa yang bernama Nimrod (suami), dewi Semiramis, (istri), dan dewa yang bernama Tamus (anak). Dari berbagai referensi bahwa akar dari GZB bermulanya dari Babilonia ini.

(4)

spontan yang menyebar ke seluruh dunia dalam waktu tiga dasawarsa terakhir sejak dasawarsa 1960.11 Kemunculan GZB ini disebabkan karena agama-agama formal khususnya sementik tidak langsung bisa memberikan ketenangan batin, jiwa, saat manusia diperhadapkan dengan susana hati yang gundah gulana. Akibatnya manusia berlomba-lomba mencari komintas-komunitas agar ketengan jiwa mereka miliki namun yang ada hanyalah ketengan semu.

Mereka melakukan hal ini karena agama formal tidak bisa menjawab permasalahan yang mereka alami, belum lagi agama yang satu mengklaim lebih benar dari agama yang lain. Efek dari semua itu muncullah orang-orang yang meramu semua ajaran agama-agama yang sah yang ada di dunia ini seperti Kristen, Islam, Hindu, Budha, termasuk tradisi kunoTimur sehingga menghasilkan ajaran gado-gado.12 Apa yang paling dicari oleh penganut GZB adalah sebuah pengalaman gaib dan wahyu. Untuk itu penganut GZB berusah menemukan cara-cara untuk mendapatkan pengalaman gaib terlepas dari agama manapun hal tersebut berasal.13 Tidak heran penganut GZB bisa saja menggunakan sihir, mantra, atau kartu tarot, hororoskop, hipnotis, musik gila-gilaa,pengalaman seksual aneh, asketisme, atau mereka akan mencoba menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi.14

Dengan mencampur-adukkan semua paham agamawi dunia dan menggunakan berbagai sarana sebagai metode untuk mendaptkan pengalaman spiritualitas, motif GZB tentunya manarik orang sebanyak-banyaknya sehingga ideologi GZB dianut setiap individu. Jika mengkaji secara menyeluruh aliran GZB idelogi lebih benafaskan agama alam yang sarat dengan “mistik.” Cara hidup dengan meramu semua ajaran agama inilah sebagai ciri khas GZB yang dikenal sebagi istilah “New Age Movement.” Seperti yang dikemukakan oleh teolog Herlianto kemunculan GZB banyak mengadopsi ajaran-ajaran alam seperti Zen Budhisme,

Taoisme, Yoga.15

Sarana Penyebaran Ideologi Gerakan Zaman Baru

Pesatnya perkembangan teknologi pada masa kini di belahan dunia semakin mem-persempit jarak di antara manusia. Sebab, sekalipun manusia berada di pelosok dunia tetapi dengan kemajuan teknologi dapat menghubungkan antara yang satu dengan yang lain. Dengan adanya teknologi batas benua tidak lagi menjadi masalah bagi manusia untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain karena sudah difasilitasi oleh teknologi yang dikembangkan dan diciptakan ilmu pengetahuan. Dengan berkembangnya kemajuan teknologi, menguntungkan penyebaran ideologi GZB menjadi berkembang pesat karena adanya prasarana untuk mempropogandakan ideologi GZB.Tucker berkata Agama baru yang paling populer dan dipublikasi beberapa tahun kerakhir adalah New Age Movement.16

11Herlianto, Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru, 37.

12“AWAS BAHAYA GERAKAN ZAMAN BARU (NEW AGE MOVEMENT) | Pondok Tadabbur,”

accessed April 27, 2020, http://www.fadhilza.com/2011/02/kehidupan-manusia/awas-bahaya-gerakan-zaman-baru-new-age-movement.html.

13Thomas Thwang, The Origin of Religions, 176. 14Ibid.

15Herlianto, Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru, 38–39. 16Ruth H. Tucker, Anathor Gospel, 432.

(5)

Perkembangan teknologi masa kini tentunya membawa keuntungan kepada aliran GZB, sebab melalui teknologi aliran ini dapat secara bebas mengkampanyekan paham mereka kepada penjuru manusia yang ada di belahan bumi. Selain sarana teknologi yang digunakan oleh GZB dalam menyebar-luaskan pahamnya, film-film juga merupakan sarana yang dipakai GZB dalam membawa ideologinya kepada umat manusia.17 Pendapat senada dikemukakan oleh Muhammad Pizaro Novelan bahwa film seperti Avatar mengajarkan bahwa manusia tidak akan mati justru akan bersatudengan “Roh Eywa” yang sangat mencirikan ideologiGZB dalam film ini. Hwang pun berkata bahwa banyak dari musik, film, seni dan drama dunia telah begitu dipengaruhi oleh gerakan GZB dan gerakan ini bahkan telah merambah jauh ke dalam gereja-gereja. Meditasi musik dan irama musik rock Zaman Baru telah meresap ke dalam lagu pujian gereja.18

Selan film sebagai sarana GZB menyebarluaskan ideologinya majalah dan buku juga merupakan sarana yang dipakai aliran ini untuk menyebarluaskan kepercayaan GZB. Seperti buku “Out on a Limb” yang ditulis oleh Shirley Maclaineyang isinya mengisahkan kehidupan ziarah kerohaniannya dari keraguannya terhadap ajaran Kristen.19 Tak hanya itu saja teolog Handoko juga mengemukakan bahwa artis-artis dunia juga turut mempropogandakan ideologi dari GZB ini sehingga mempermudah penyebarluasan aliran GZB ini kepada manusia.20

Tokoh-tokoh Gerakan Zaman Baru di antaranya adalah: Ram Dass, Shirley Maclaine, Davin Spangler, dan Judith Skutch. Dass adalah seorang berdarah Yahudi tulen yang memiliki nama lahir Richard Albert. Kemudian ia berguru ke India untuk memenuhi hasrat spiritua-litasnya dan pulang dari India langsung dengan nama baru, sambil menyatakan diri sebagai guru besar yang menganut ideologi GZB bersamaan dengan dicanangkannya Zaman Baru.21 Shirley Maclaine merupakan bintang film dan aktris TV Hollywood. Ia dikategorikan seorang penganut GZB lewat sejumlah tulisannya yang sebagian sudah difilmkan, antara lain “Out on

Limb” pada tahun (1983) dan “Dancing in the Lighttahun (1985), maupun serangkaian

ceramahnya, ia menggambarkan pengalaman atau pengembaraan spiritual dan keyakinannya yang khas dari GZB termasuk mengenai reinkarnasi, mantera dan yoga.

Davin Spangler adalah pemimpin GZB. Dalam karya utamanya yang berjudul “The

Birth of a New Age” pada tahun 1976, Spangler berkata: “Lucifer berkarya dalam diri kita

untuk menuntun kita kepada keutuhan, ia menyatakan hal ini karena dalam hidupnya ia sering bertemu dengan dunia roh. Selain itu ia mempunyai pemikiran mengenaipembangunan sistem

17Film-film yang berunsur ideologi GZB yaitu, Avatar, Naruto, Harry Potter, film ini masuk kategori

dalam aliran GZB karena film ini kental dengan pemikiran GZB atau “Human Oriented” artinya segalanya tergantung pada manusia “NARUTO, Dkk.: ‘NEW AGE MOVEMENT.’ | SABDA Space - Komunitas Blogger Kristen,” accessed Maret 27, 2020, https://www.sabdaspace.org/naruto_dkk_new_age_movement.

18Thomas Thwang, The Origin of Religions, 183.

19Majalah GZB yaitu “Meditation”, “Yoga” “Jurnal Gnosis.”Majalah inilah yang membantu publisitas

paham GZB. Ruth H. Tucker, Anathor Gospel, 473–453.

20Artis-artis yang membantu publisitas aliran GZB ialah Yoko Ono, Yanni, Diana Ross, Sylvester

Stallone dan John Denver.

21Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja. (Jakarta: BPK Gunung Mulia,

(6)

dan struktur organisasi GZB secara lebih profesional, yang mencakup reorganisasi dunia bisnis dan politik berdasarkan prinsip-prinsip GZB. Judith Skutch sebagai seorang pengacara dari kalangan GZB sejak dini di New York City. Namanya merebak berkat publikasi beberapa jilid karyanyayang berjudul “A Course in New Age” pada tahun 1975. Selain itu Skutch terkenal dalam mengkumandangkan bahwa seseorang dapat mencapai keinginannya dengan kemampuan dirinya karena mukzijat dapat dihasilkan melalui kekuatan batin seseorang tanpa perlu intervensi dari Tuhan.

Ajaran Gerakan Zaman Baru Tentang Tuhan

Pokok ajaran GZB mengenaiTuhan diyakini bersifat Pantheis, yang mempercayai bahwa “semua adalah tuhan dan tuhan adalah semua.” Yang disebut Tuhan tidak lain adalah suatu kekuatan (power/force), kesadaran atau energi kosmis yang tidak berpribadi (makro

kosmos), kesadaran atau energi kosmis yang tidak berpribadi (makro kosmos) dan manusia

adalah bagian kecil dari kekuatan/energi kosmis itu.” Pendapat senada pun dikemukakan oleh Aritonang bahwa GZB berpendapat bahwa Allah itu bersifat impersonal(tidak berpribadi) dengan kata lain tidak memiliki eksistensi.22 Ajaran GZB tentang Tuhan yang sarat dengan unsur panteisme menjadikan bahwa tumbuh-tumbuhan, siput dan lainnya mengambil bagian dalam esensi yang ilahi.23 Tuhan yang diyakini oleh penganut GZB tidak sebagaimana diyakini oleh orang Kristen pada umumnya sebagai pencipta alam semsta, karena bagi peng-anut GZB semua yang ada dalam alam semesta ini dapat menjadi “allah”, karena didasarkan pada kepercayaan adanya unsur-unsur keilahian yang terkandung di alam semsta ini.

Tuhan yang bersifat Panteisme yang dipercayai GZB secara tegas pun mereka menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, karena Yesus dipahami oleh penganut GZB hanya sebatas tokoh agama saja. Penganut GZB meyakini bahwa penebusan dosa dan penumpahan darah melalui pengorbanan Kristus ditolak secara tegas karena dianggap tidak ada artinya apalagi dampaknya. Alasan yang signifikan mengapa penganut GZB menolak Kristus serta karya penebusan-Nya bagi umat manusia, karena aliran ini berkata bahwa manusia dapat menyelamatkan diri dengan kekuatan yang ada dalam dirinya tanpa perlu bergantung pada Kristus apalagi mengakui peran Kristus dalam penebusan dosa sebagaimana yang diyakini orang Kristen dalam karya Kristus.

Manusia

Manusia dalam konsep kepercayaan GZB dipahami sebagai “allah” yang secara tersamar. Hanya pengabadian yang menghalangi kita untuk menyadari realitas keilahian kita. Tujuanmanusia menurut analisis GZB sebagaimana yang diungkapkan oleh Theodore Roszak “membangunkan allah yang sedang tertidur di dalam hakekat manusia yang terdalam.”24 Hal senada dikemukakan oleh Herlianto bahwa GZB mengajarkan manusia adalah energi/roh yang

22 Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja., 446.

23 Dougla R. Groothuis, Membuka Topeng Gerakan Zaman Baru, 3rd ed. (Surabaya: Momentum, 2008),

22.

(7)

merupakan bagian dari energi/roh semesta, sifat manusia juga tidak terbatas dan kekal, karena itu ada kepercayaan kuat akan reinkarnasi (menjelma kembali dalam bentuk mahluk lain sesudah mati) yang merupakan bukti penerusan energi/roh kekal.25 Kepercayaan GZB menge-nai manusia memiliki unsur-unsur keilahian dipahami bahwa manusia juga “tuhan” bagi diri-nya sendiri. Oleh sebab itu GZB mengklaim bahwa manusia dapat menyelamatkan diridiri-nya karena manusia memiliki sifat ilahi dalam dirinya. Keyakinan aliran ini yang mengajarkan bahwa manusia memilikisifat yang tidak terbatas dan kekal, atas kepercayaan itulah aliran ini mempercayaireinkarnasi, sebab manusia yang meninggal akan menjelma dalam bentuk lain bila manusia mengalami kematian fisik.

Dosa dan Keselamatan

Tidak ada pengertian dosa dalam Gerakan Zaman Baru sebab manusia pada dasarnya baik, sedangkan yang disebut kejahatan atau perilaku buruk hanyalah ketidak-seimbangan roh atau energi dalam dirinya.26 Bagi penganut GZB mereka menolak doktrin dosa sebagaimana pada umumnya yang diyakini oleh agama sementik, adanya dosa yang diwariskan oleh Adam dan Hawa. Berbedanya konsep dosa menurut GZB dan menurut agama kekristenan, mereka pun menganggap tidak perlu adanya usaha keselamatan atau permohonan pengampun apalagi penebusan dari segala dosa dan kejahatan yang diperbuat oleh manusia. Oleh karena itu tugas manusia hanyalah mengusahakan agar keseimbangan energi atau roh itu dipulihkan kembali dengan kekuatan diri sendiri serta berusaha untuk menyeimbangkan diri agar sesuai dengan keseimbangan dunia ini.27

Setan

Gerakan Zaman Baru tidak mempercayai adanya setan, karena yang disebut setan adalah aspek negatif dari keilahian, aspek negatif dari kekuatan semesta itu, dengan pengertian bahwa bahwa timbulnya apa disebut setan, bila terjadi ketidak-seimbangan atau ketidakharmonisan kosmis itu.28 Setan dianggap hanyalah bualah belaka yang diwariskan oleh agama samawi, serta setan bagi agama samawi selalu menjadi pobjek yang salah dari terjadi pada manusia maupun peristiwa yang terjadi dalam dunia ini.

Doa

Gerakan Zaman Baru meyakini peranan doa merupakan hal yang sangat krusial. Namun doa menurut GZB haruslah dengan cara “bermeditasi.” Cara berdoa yang dilakukan oleh aliran ini dengan mengosongkan pikiran sendiri dan mengundang roh-roh yang bukan roh Tuhan saat berdoa. Keyakinan GZB didasari oleh prinsip metode meditasi karenaberdoa dengan cara bermeditasi berarti tindakan yang menyatukan pikiran manusia dengan “alam semesta”. Akibat metode berdoa dengan cara seperti ini akan membuka pintu kepada roh-roh

25Herlianto, Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru, 42. 26Ibid., 43.

27Ibid. 28Ibid., 42.

(8)

jahat.29 Herlianto pun mengemuakkan “bila dalam agama dikenal doa merupakan usaha menjalin hubungan/berdialog dengan Tuhan, maka dalam GZB hanya dikenal meditasi atau perenungan/konsentrasi yang maksudnya adalah penyatuan diri dengan hakekat roh semesta.”30

Mengkritisi Ajaran Gerakan Zaman Baru Tuhan Tidak Bersifat Pantheis

Ajaran kekristenan tidak menerima bahwa TUHAN itu bersifat panteis, tetapi Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan itu bersifat monoteisme. Di dalam Alkitab dijelaskan bahwa perbedaan antara Allah dan ciptaan-Nya tertulis secara jelas. Allah sebagai pencipta dunia dan isinya (Kej. 1:1; Maz. 33:6, 9; Kis. 17:24-25; Ibr. 1:13; Maz. 50:21). Sementara ciptaan-Nya menyembah Dia dan mengangungkan Allah sebagai pencipta dari isi dunia ini.Moody mengemukakan “Allah itu transenden, maka yang kita maksudkan ialah bahwa Allah itu sama sekali berbeda dengan ciptaan-Nya.31 Dengan segala ciptaan yang ada dalam tatanan dunia ini, itu membuktikan Allah menyatakan diri-Nya kepada ciptaan-Nya. Allah juga merupakan sumber dan pemelihara segenp kehidupan yang ada: tanaman, hewan, manusia (Maz. 36:10; Yoh. 5:26). Hal senada dikemukakan oleh Enns “Allah telah juga menyatakan diri-Nya kepada semua umat manusia melaui pemeliharaan dan pengontrolan-Nya (Mat. 4:5; Kis. 14:15-17), sehingga umat manusia harus menanggapi kemurahan Allah itu.32

Konsep Tuhan yang monoteisme yang diajarkan oleh Alkitab dapat ditelusuri melalui ayat-ayat nats berikut ini (Ul. 6:4; 32:39; 2Sam. 7:22; 1 Raj. 8:22-23; Yes. 44:60). Nats yang tertulis dalam Alkitab itu menuliskan secara jelas panteisme tidak diterima dalam kekristenan karena itu merupakan penyimpangan. Alkitab mengajarkan Tuhan yang tertulis dalam Alkitab menyatakan diri kepada manusia melalui Yesus Kristus sebagai perwujudan ALLAH dalam kekuasaan-Nya. Paulus menyatakan Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia (Kol. 1:17). Pendapat senada dikemukakan oleh Rryie menge-mukakan kekekalan tidak hanya berarti Kristus sudah ada sebelum kelahiran-Nya atau bahkan sebelum penciptaan, tetapi bahwa Ia selalu ada, selama-lamanya.33Bila ayat-ayat Alkitab menunjukkan perbedaan pencipta dan ciptaan, maka Tuhan yang bersifat panteis sebagaimana diyakini oleh GZB merupakan kekeliruan dari iman Kristen. Tuhan dalam kekristenan terlihat jelas berpribadi hal ini ditunjukkan oleh sifat dan atribut-atribut kemahakuasan-Nya.Mempercayai unsur-unsur alam semesta sebagai Tuhan sama sekali tak berdasar karena bumi dan alam semesta ini ada yang menciptakan yaitu TUHAN (Kej. 1:1; Maz. 33:6).

29“Memahami Gerakan Zaman Baru Secara Proporsional,” accessed Januari 27, 2020,

http://www.glorianet.org/index.php/manati/1062-gerakan.

30Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru, 43.

31Tony Evans, Teologi Allah (Malang: Gandum Mas, 1999.), 44.

32Paul Enns, The Moody Hanbook Of Theology (Malang: SAAT, 2010), 228. 33Charles C Ryrie, Tologi Dasar I, 17th ed. (Yogyakarta: ANDI, 2010), 353.

(9)

Manusia Adalah Mahluk Fana

Alkitab menulis bahwa manusia diciptkan dan dibentuk oleh Allah sendiri dan dihembuskan nafas dalam dirinya hingga ia menjadi mahluk yang hidup (Kej. 2). Enns menge-mukakan manusia menjadi mahluk yang hidup. Ketika manusia diciptakan ia menjadi mahluk hidup, dan bukan sebelumnya. Manusia bukan mahluk hidup yang berasal dari mahluk hidup lainnya.34 Penciptaan Allah atas manusia sempurna, dan lebih tinggi kesempurnaan manusia dibanding ciptaan lain yang dilakun oleh-Nya. Kesempurnaan itu melalui ungkapan Allah dengan berkata “baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita (Kej. 2:27). Akan tetapi ungkapan Allah ini tidak menunjukkan bahwa manusia itu setara dengan Allah serta tidak juga menunjukkan adanya keilahian dalam diri manusia sebagaimana dalam diri Allah itu sendiri.

Ideologi Gerakan Zaman Baru yang berpendapat bahwa manusia akan lahir kembali (berinkarnasi) dalam wujud yang berbeda tidaklah didukung oleh kekristenan. Alkitab tidak menerima pengajaran setelah manusia meninggal ia akan berinkarnasi kembali karena adanya unsur-unsur ilahi yang terdapat dalam diri manusia itu. Kekristenan tidak mempercayai ketika manusia meninggal ia lahir kembali, justru alkitab menulis ketika manusia meninggal ia akan kembali kepada Allah yang menciptkannya (Pkh. 12:7), manusia akan kembali menjadi debu tanah di mana awal ia diciptakan (Maz. 90:3; Ay. 34:15; 10:9). Bahan dasar manusia yang berasal dari debu tanah tidak menjadikannya menjadi manusia yang memiliki unsur-insur yang ilahi dalam dirinya, bahkan keberdosaan manusia membuat ia menjadi mahluk yang fana. Thiesen berkata manusia menjadi mahluk yang hidup. Ketika manusia diciptakan maka ia menjadi mahluk hidup yang berasal dari mahluk hidup lainnya.35 Manusia adalah mahluk yang fana, ia terbatas serta tunduk pada hukum gravitasi. Apalagi ketika manusia jatuh dalam dosa, maka keistimewaan yang diberikan Allah ketika awal ia diciptakan, hilang karena natur dosa yang sudah melekat dalam diri manusia.

Semua manusia merupakan keturunan dari orang tua yang sama dan memiliki watak yang sama, dan eksistensi Allah tak pernah dibatasi ruang apalagi waktu karena Dia adalah Allah yang kekal (Why. 1:8; Yer. 10:10). Selain itu Alkitab juga secara gamblang mengemukakan bahwa ciptaan dan Allah sendiri memiliki perbedaan yang sangat signifikan karena Allah sebagai pencipta bagi manusia, tumbuh-tumbuhan dan binatang merupakan buatan buatan tangan Allah sendiri (Kej. 1:1-26).

Dosa dan Keselamatan

Dosa adalah pelanggaran terhadap ukum Allah sebagaimana menurut Alkitab dalam konteks doktrin kekristenan (1 Yoh. 3:4). Awal manusia jatuh dalam dosa bermula di Taman Eden ketika Adam dan Hawa melanggar perintah TUHAN dengan memakan buah penge-tahuan (Kej. 3; Rm. 5:12). Kejadian pasal tiga tidak menjabarkan tentang asal mula dosa, melainkan penjelasan masuknya dosa dalam diri manusia.36 Akan tetapi jika menyelidiki Kitab

34Charles C Ryrie, 236. 35Ibid.

(10)

Suci sumber dosa tentunya bermula dari si iblis, karena itu ia dijuluki sebagai pemberontak dan pembohong (Yoh. 8:44). Dosa dalam bahasa Yunani disebut dengan hamartia yang berarti melesat dari sasaran, atau meninggalkan jalan kebenaran. Dosa juga dapat disebut sebagai suatu pemberontakan kepada Allah.

Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, maka semua umat manusia telah tercemar karena Adam dan Hawa mewariskan dosa keturnanan. Dampak dari dosa itu maut, dan maut itu menyebabkan kematian kekal yang harus diterima umat manusia karena keberdosannya (Rm. 3:23; 6:23). Dosa juga menyebabkan manusia tersesat (Mat. 18:11; Luk. 15:8, 24). Dosa juga membuahkan penyakit fisik, walau tidak mutlak tetapi Alkitab menulis ada sakit penyakit timbul karena dosa (Yoh. 4:14; Mat. 8:17). Adanya dosa yang diperbuat oleh manusia serta hukuman yang akan ia terima, membuat ia memerlukan juruselamat untuk menolong manusia agar dosanya diampuni dan menerima pembebasan dari pengaruh buruk dosa.

Kekristenan mengajarkan bahwa pengampunan dosa datang melalui Yesus Kristus (1 Yoh. 1:9; Yoh. 3:16; Tit. 3:5; Ef. 2:4-5). Selain berperan mengampuni dosa manusia, Kristus berperan menjadi juruselamat untuk membebaskan manusia dari penghukuman dari dosa. Oleh karena itulah, kematiannya di atas kayu salib membuat manusia diampuni, disucikan serta diselamatkan agar tidak lagi maut berkuasa atas mereka yang percaya kepada-Nya (Rm. 8:1-2; 1 Tim. 1:15; 2 Tim. 1:9; Ibr. 1:17-19). Kehadiran Kristus bagi orang yang mempercayai-Nya sebagai Juruselamat, menjamin mereka dosanya diampuni serta keseleamtan diberikan secara pasti. Thiesen mengemukakan:

Dengan kemampuan-Nya untuk mengetahui lebih dahulu hal-hal yang akan terjadi, maka sebelum Allah menciptakan manusia, Ia menyadari sepenuhnya bahwa manusia akan jatuh ke dalam dosa serta akan hancur sama sekali. Sekalipun demikian, Allah tetap menciptakan manusia untuk kemuliaan dan tujuan-Nya sendiri serta merencanakan suatu jalan penebusan ketika di dalam Kristus, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan , supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya (Ef. 1:4).37

Tidak mengakui adanya dosa dalam diri manusia dan menganggap hanya ada aspek negatif dalam diri manusia sehingga tidak membutuhkan penyelamatan yang diajarkan oleh GZB bertentangan dengan firman Tuhan. Alkitab telah menuliskan secara detail dan jelas bagaimana manusia berdosa, dan apa dampak dari dosa itu. Di samping itu Alkitab memberi petunjuk bahwa permasalah dosa dan hukumannya hanya bisa diselesaikan oleh Yesus Kristus sebagai pemberi jalan. Itulah sebabnya kita Perlu mewaspadai ideologi GZB ini berpotensi mengaburkan serta mengkerdilkan peran Kristus dalam diri orang percaya di masa kini. Dengan mengakui Kristus hanya sebagai tokoh agama saja serta menolak penebusan yang Kristus kerjakan bagi seluruh umat manusia dari kaca mata kekristenan, sejati ideologi GZB ini merupakan persepsi yang keliru. Sebab, Alkitab mengajaran bahwa Kristus bukanlah tokoh agama, melainkan salah satu pribadi dari Trinitas yang menciptakan dunia (Kej 1:1; Kol.

(11)

17).38 Pernyataan ayat-ayat Alkitab menegaskan bahwa Yesus memiliki sifat-sifat ilahi dalam diri-Nya karena Yesus kekal, mahakuasa, mahahadir dan mahatahu (Yoh. 8:58; 17:5; Mat. 11:27; 18:20). Selain itu karya penebusan Kristus terjadi atas seluruh umat manusia (Yoh 3:16), bahkanPaulus secara lugas mengemukakan bahwa kematian Kristus untuk menanggung seluruh dosa umat manusia yang ada di jagat raya ini (Ibr 9:29).

Setan Berpribadi

Apabila membaca keseluruhan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, maka setan dituliskan secara detail sebagai pribadi yang jahat, licik dan seberusaha mungkin menjerat orang percaya untuk jauh dari Tuhan. Ajaran Gerakan Zaman Baru yang mengemukakan bahwa setan tidak diyakakini keberadaannya, tetapi hanya sebatas aspek negtif dalam kosmis (dunia) ini. Dari sudut pandang teologis kekristenan tentunya ini salah dan keliru, karena Alkitab secara detail menguraikan setan mempunyai eksistensinya seperti yang dituliskan oleh Alkitab dalam(Ay. 1:-9, 12,; 2:1-4, 6-7). Setan berhadap-hadapan dengan Tuhan (Zak. 3:1-3). Setan selalu mencobai Yesus dan orang percaya (Mat. 4:1-11, 1 Ptr.5:8). Setan terkadang menyamar sebagai malaikat terang (1 Kor. 11:14), setan menggunakan tanda-tanda ajaib untuk mengelabui manusia (2 Tes. 2:9), karena itu Alkitab menghimbau agar orang percaya waspada dalam melawannya (Ef. 4:27, Ef. 6:11).

Ayat-ayat Alkitab di atas menunjukkan bagaimana keberadaan eksistensi setan,apa yang ia perbuat serta motifnya yang ingin selalu menjerumuskan orang percaya untuk hidup dalam perangkapnya. Apa yang tertulis dalam Alkitab menunjukkan bagaimana eksistensi setan terlihat ada. Pendapat senada dikemukakan oleh Ryrie:

Jika seorang menerima Kitab Suci sebagai penyataan (wahyu) dari Allah, bukannya sekadar catatan dari pemikiran manusia mengenai Allah, maka kenyataan adanya setan tidak dapat disangkal. Setan tidak berkembang sebagai suatu mahluk pribadi; dia ada dan bertindak secara aktif dari kitab terawal sampaiterakhir dalam Kitab Suci. Tujuh kitab Perjanjian Lama mengajarkan mengenai kenyataan adanya Setan (Kejadian, 1 Tawarikh, Ayub, Mazmur, Yesaya, Yehezkiel, Zakharia). Setiap penulis dari Perjanjian Baru menegaskan mengenai kenyataan dan kegiatannya.”39

Sebagaimana kepercayaan GZB tidak mengakui setan dan menganggap hal yang buruk itu ada karena adanya bagian negatif dari kosmis ini sangat tidak logis dalam bingkai ajaran kekristenan. Alkitab menuliskan bahwa setan mahluk yang memperlihatkan ke-atribuatannya sebagai penyebab hal yang buruk terjadi dalam orang percaya di dunia ini.

Enss mengemukakan Kitab Suci menyebutkan tiga gambaran utama dari personalitas pada waktu membahas tentang setan. Setan merefleksikan bahwa ia memiliki intelek, di mana melaluinya ia merencanakan dan ia cerdik dalam karyanya (Ef. 6:11). Karya penipuannya, mengindikasikan kemampuannya untuk berpikir dan merencanakan suatu paket aksi di mana ia akan sukses dalam menipu orang (Why. 12:9). Pengetahuannya dan fasilitas dengan Kitab

38 Trivena Ambarsari, Kristologi Doktrin Kristus (Surabaya: Momentum, 2009), 6.

Disusun oleh Trivena Ambarsari, Kristologi Doktrin Kristus. (Surabaya: Momentum, cet ke 3, 2009) 6.

(12)

Suci (dalam penipuan) lebih jauh menggambarkan inteleknya (Mat. 4:5-6). Emosi setan terlihat dari keinginan dirinya sendiri di atas kasa Allah (Yes. 14:12-17).40 Tidak adanya setan dan menyebut aspek negatif dari keilahian alam semesta merupakan penyimpangan ajaran dari Alkitab. Alkitab menulis dan mengajarkan setan memiliki eksistensi, ia melawan Tuhan, menipu dan menjerat manusia, serta menjerusmuskan setiap orang untuk hidup dalam dosa. Apa yang terjadi dalam dunia ini sudah membuktikan eksistensi setan dan segala bentuk apa yang diperbuatnya.

Berdoa dengan Mengosongkan Pikiran

Ensiklopedi Alkitab Masa Kini memberikan definisi doa sebagai perbuatan tertinggi

yang dapat dilakukan oleh roh manusia dan dapat juga dipandang sebagai persekutuan dengan Allah, selama penekanannya diberikan kepada prakarsa Ilahi. Seseorang berdoa karena Allah telah menyentuh rohnya.41 Sedangkan menurut White doa adalah nafas jiwa. Itu adalah rahasia kuasa rohani. Tidak ada sarana kasih karunia lain yang dapat menggantikan, dan membuat kesehatan jiwa terpelihara. Doa membawa hati dekat kepada Sumber kehidupan, dan menguat-kan persendian dan otot pengalaman keagamaan. Melalaimenguat-kan kebiasaan berdoa atau berdoa secara tidak teratur, sekarang dan seterusnya, yang kelihatan nyaman, membuat engkau lepas dari Allah.42

Saat membaca Alkitab, rangkain makna doa dapat dipahami dalam berbagai hal diantaranya, doa sebagai bagian dari interaksi dengan Tuhan (Mat. 6:6), doa juga bagian dari permohohanan agar mendapatkan kekuatan dari Allahserta meminta berkat kepada-Nya (2 Tes. 3:1; 1Tes. 13:18; ). Makna doa juga digambarkan dalam Alkitab sebagai sarana Tuhan menyatakan maksud dan rencana-Nya untuk dilakukan oleh para hamba-Nya (Kis. 2). Ayat-ayat yang ditulis dalam Alkitab mengenai berdoa tidak menunjukkan agar mengosongkan pikiran supaya bersatu dengan alam smesta. Justru sebaliknya Alkitab mengajarkan ketika berdoa, peran akal dan pikiran pun hadir disana karena ketika berdoa kepada Tuhan, kata-kata yang diucapkan akal sehat atau pikiran berperan.

Kitab Suci tidak mengajarkan berdoa dengan cara bermeditasi, justru meditasi merupakan bagian dari parktik-praktik yang mengandung unsur sinkritisme di dalamnya. Meditasi dikatakan erat kaitannya dengan sinkristisme karena meditasi mengajarkan berfokus pada alam semesta, sementara berdoa dalam perspektif Alkitab berfokus kepada Tuhan sebagai pencipta hidup manusia. Hwang mengemukakan “latihan-latihan meditasi pada akhirnya adalah sebuah bentuk pemujaan terhadap iblis.43 Mereka yang mengakui ketika berdoa dengan cara bermeditasi mendapatkan ketenangan batin dan kedaiman, itu merupakan hal semu. Padahal Alkitab telah jelas mengatakan bahwa jawaban dari seluruh kebutuhan dan persoalan hidup ini ialah doa dan iman. Hal ini dikemuakan oleh rasul Paulus agar, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu

40Paul Enns, The Moody Hanbook Of Theology, 360–61.

41Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid I (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2007), 249. 42Ellen G. White, Pelayanan Injil (Bandung: Indonesia Publishing Hause, 1995), 226.

(13)

kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Fi. 4:6). Ajaran GZB mengenai doa tentunya tidak diterima dalam ajaran Alkitab karena tidak menagndung kebenaran di dalamnya.

KESIMPULAN

Sekalipun Gerakan Zaman Baru tidak melembaga dan tidak diakodinir oleh seseorang namun GZB ini merupakan ancaman bagi iman kekristenan. GZB ancaman bagi kekristenan karena pesatnya penyebaran yang ditopang oleh teknologi bahkan artis-arti dunia yang membantu publisitas ideologi aliran ini. Sejarah telah mencatat walau aliran GZB ini mulai merebak tahun tahun 1960 di California Amerika Serikat, namun faktanya pada masa kini salah satu ancaman terbesar dalam kekristenan aliran ini layak disebut sebagai musuh bagi gereja. Sebab ideologi GZB yang menggabungkan semua agama dan berbagai sekte terlihat jelas mengandung paham yang bercampurkan mistik karena menyangkali adanya Sang Pencipta dalam umat manusia dan menganggap manusia menjadi “tuhan” beserta ciptaan lain lainya. GZB menjadi ancaman dalam kekristenan karena kehadirannya cenderung menyerang kemurnian iman Kristen sehingga perlu diantisipasi setiap orang percaya. GZB menjadi ancaman dalam ajaran kekristenan karena penyebar dan tokoh-tokohnya juga sering sekali bertopeng mengaku Kristen tetapi menerima ideologi GZB. Jargon yang dikumandangkan oleh penganut GZB dalam menawarkan kedamaian yang bersifat semu menjadi tamparan bagi setiap orang yang mengakui pengikut Kristus sejati namun tidak berdampak bagi sesama.

Melihat kehidupan spiritual yang semakin diabaikan dalam kehidupan bahkan agama formal saling mengklaim satu dengan yang lainsiapa lebih benar, maka kehadiran ideologi GZB perlu diantisipasi khususnya oleh orang Kristen agar semakin menguatkan keyakinannya serta kehidupannya berdampak kepada sesama. Kehadiran GZB ini menjadi warningbagi orang Kristen, jika mengakui pengikut Kristus sejati maka berdampaklah bagi orang yang membutuhkan, sebab ketika mengaku pengikut Kristus maka buah yang dihasilkan dari keeratan bersama Kristus akan dirasakan oleh orang lain. Kehadiran GZB semakin mendorong orang percaya agar semakin mendekatkan diri kepada Tuhan melalui pengenalan yang benar kepada Tuhan, seperti intim bersekutu, dan rajin dalam mempelajari Alkitab.Tujuannya agar ketika ada pengajaran yang salah dapat diketahui bukan malah menjadi korban apalagi sampai tersesat, sebab Tuhan secara tegas mengemukakan umat-Nya binasa kerena tidak berpengetahuan firman Allah (Hos. 4:6).

REFERENSI

Alkitab. Jakarta: LAI, 2010.

“AWAS BAHAYA GERAKAN ZAMAN BARU (NEW AGE MOVEMENT) | Pondok Tadabbur.” Accessed July 27, 2020. http://www.fadhilza.com/2011/02/kehidupan-manusia/awas-bahaya-gerakan-zaman-baru-new-age-movement.html.

Charles C Ryrie. Tologi Dasar I. 17th ed. Yogyakarta: ANDI, 2010.

Dougla R. Groothuis. Membuka Topeng Gerakan Zaman Baru. 3rd ed. Surabaya: Momentum, 2008.

(14)

Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid I. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2007.

H Berkhof & Enklaar. Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001.

Henry C Thiessen. Teologi Sistimatika. Edited by Vernon D Doerksen. 8th ed. Malang, 2010. Herlianto. Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1996. Jan S. Aritonang. Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja. Jakarta: BPK Gunung

Mulia, 2010.

Maman Abdurahman, Sambas Ali Muhidin, Ating Somantri. Dasar-Dasar Metode Statistika

Untuk Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.

“Memahami Gerakan Zaman Baru Secara Proporsional.” Accessed July 27, 2020. http://www.glorianet.org/index.php/manati/1062-gerakan.

“NARUTO, Dkk.: ‘NEW AGE MOVEMENT.’ | SABDA Space - Komunitas Blogger Kristen.” Accessed July 27, 2020.

https://www.sabdaspace.org/naruto_dkk_new_age_movement. Nolan, Albert. Jesus Today. Yogyakarta: Kanisius, 2009.

Paul Enns. The Moody Hanbook Of Theology. Malang: SAAT, 2010. Ruth H. Tucker. Anathor Gospel. Malang: Gandum Mas, 2007.

Theodore Roszak. Unfinished Animal. New York: Harper and Row, 1977. Thomas Thwang. The Origin of Religions. Korea: AMI Publikasi, 2013. Tony Evans. Teologi Allah. Malang: Gandum Mas, n.d.

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus saat dicelupkan pada larutan asam atau basa adalah sebagai berikuta. Lakmus biru akan berubah menjadi merah dalam

Termometer klinis yang biasa digunakan para dokter, perawat, dan orang tua untuk mengukur suhu tubuh manusia. Cairan yang digunakan untuk mengisi raksa.

1. Pengkajian dan Pengusulan Kebijakan 2. Pemberian masukan dan dukungan dalam penyusunan kebijakan 5. Perencanaan umum, program, pembinaan, pengembangan, pengendalian dan

Studi konvergensi dapat dengan mudah dilakukan jika barisan bilangan real dan barisan fungsi real divisualisasikan dalam suatu grafik.. Ilustrasi dapat

Namun apabila dilihat dari 4 Perspektif dalam Balance Scorecard, FEB Unila mempunyai beberapa kelemahan yaitu: Pada Perspektif Pelanggan, Proses pelayanan akademik dan

“Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan,

Pertambahan penduduk yang semakin pesat membuat semakin meningkat pula kebutuhan- kebutuhan yang lain seperti halnya kebutuhan pangan, sandang dan papan (Sukirno, 2011

Mendapat sekurang-kurangnya Tahap 4 (Band 4) dalam Malaysian University English Test