• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pada Agustus 2017 terjadi deflasi sebesar -0,62 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 127,64. Dari 82 kota IHK, tercatat 35 kota mengalami inflasi dan 47 kota mengalami deflasi. Inflasi

tertinggi terjadi di Lhokseumawe 1,09 persen dengan IHK 125,68; dan terendah terjadi di Batam 0,01 persen dengan IHK 129,50. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ambon -2,08 persen dengan IHK

128,03; dan terendah terjadi di Samarinda -0,03 persen dengan IHK 133,21.

 Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran yakni: kelompok bahan makanan -1,63 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan -0,86 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar -0,02 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan adalah kelompok sandang 0,22 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,13 persen; kelompok kesehatan 0,02 persen; serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,002 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2017 sebesar 1,53 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2017 terhadap Agustus 2016) sebesar 1,35 persen.

No. 44/09/91 Th. XI, 04 September 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

P

ROVINSI

P

APUA

B

ARAT

BULAN AGUSTUS 2017, DI PROVINSI PAPUA BARAT TERJADI DEFLASI SEBESAR -0,62

PERSEN DENGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) SEBESAR 127,64

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.

(2)

SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga.

Paket komoditas Provinsi Papua Barat hasil SBH 2012 di bentuk dari 2 kota SBH yakni Manokwari dan Kota Sorong. Di Kota Manokwari terpilih 343 komoditas dimana 137 merupakan komoditas makanan, dan 206 merupakan komoditas non makanan. Sedangkan di Kota Sorong terpilih 319 komoditas dimana 135 merupakan komoditas makanan, dan 184 merupakan komoditas non makanan.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Agustus 2017, secara umum menunjukkan penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, dengan menggunakan penghitungan dan tahun dasar (2012 = 100), di Provinsi Papua Barat pada bulan Agustus 2017 terjadi deflasi sebesar -0,62 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 128,44 pada bulan Juli 2017 menjadi 127,64 pada bulan Agustus 2017. Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2017 sebesar 1,53 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2017 terhadap Agustus 2016) sebesar 1,35 persen.

Deflasi di Provinsi Papua Barat terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran yakni: kelompok bahan makanan -1,63 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan -0,86 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar -0,02 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan adalah kelompok sandang 0,22 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,13 persen; kelompok kesehatan 0,02 persen; serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,002 persen.

Deflasi yang terjadi di Provinsi Papua Barat dipengaruhi oleh penurunan indeks yang signifikan pada beberapa sub kelompok, yaitu: sub kelompok bumbu-bumbuan -6,85 persen; sub kelompok ikan segar -2,45 persen; sub kelompok sayur-sayuran -1,48 persen; sub kelompok transpor -1,24 persen; serta sub kelompok telur, susu dan dan hasil-hasilnya -0,10 persen. Sedangkan beberapa sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu: sub kelompok sandang laki-laki 0,68 persen; sub kelompok ikan diawetkan 0,60 persen; sub kelompok jasa pendidikan 0,30 persen; sub kelompok bahan makanan lainnya 0,24 persen; serta sub kelompok jasa keuangan 0,19 persen.

(3)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan Provinsi Papua Barat Agustus 2017, Tahun Kalender 2017, Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Inflasi Desember 2016 Agustus 2016 Agustus 2017 Agustus 2017 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2017 **) 2017 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] U m u m 125.72 125.94 127.64 -0.62 1.53 1.35 1 Bahan Makanan 133.03 136.82 135.35 -1.63 1.75 -1.07

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau

136.16 134.65 136.87 0.002 0.52 1.65

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar

120.70 118.97 124.31 -0.02 2.99 4.49

4 Sandang 105.19 104.38 105.17 0.22 -0.02 0.76

5 Kesehatan 132.82 127.71 134.29 0.02 1.10 5.15

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 104.31 103.92 104.66 0.13 0.33 0.71

7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan

122.62 122.15 123.82 -0.86 0.98 1.37

Kelompok Pengeluaran

[1]

Catatan : Angka diatas merupakan pembulatan

*) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016. ***) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2017 terhadap IHK bulan Agustus 2016.

Gambar 1

Perkembangan IHK Papua Barat (2012=100) Agustus 2016-Agustus 2017 Agustus 2016 September 2016 Oktober 2016 November 2016 Desember 2016 Januari 2017 Februari 2017 Maret

2017 April 2017 Mei 2017 Juni 2017 Juli 2017 Agustus

2017 BAHAN MAKANAN 136.82 135.74 130.34 131.87 133.03 134.04 134.13 135.08 133.16 132.25 135.01 137.60 135.35 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 134.65 134.47 135.16 135.73 136.16 136.74 135.74 135.86 136.32 136.24 136.58 136.87 136.87 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 118.97 119.22 120.15 120.57 120.70 121.95 122.23 122.93 123.45 123.79 124.32 124.34 124.31 SANDANG 104.38 104.73 104.95 105.07 105.19 105.31 104.96 104.82 104.82 104.89 104.90 104.94 105.17 KESEHATAN 127.71 128.08 130.61 131.92 132.82 133.04 132.02 133.35 133.57 133.75 133.81 134.26 134.29 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 103.92 103.94 104.30 104.35 104.31 104.38 104.46 104.58 104.51 104.51 104.48 104.52 104.66 TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 122.15 122.11 121.68 120.80 122.62 123.29 123.50 122.43 122.92 122.64 125.92 124.89 123.82

100.00 105.00 110.00 115.00 120.00 125.00 130.00 135.00 140.00

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar -1,63 persen atau terjadi penururnan indeks dari 137,60 pada bulan Juli 2017 menjadi 135,35 pada bulan Agustus 2017.

Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, tujuh sub kelompok mengalami deflasi; dan empat sub kelompok mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan -6,85 persen; dan deflasi terendah terjadi pada sub kelompok kacang-kacangan -0,01 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok ikan diawetkan 0,60 persen; dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok buah-buahan 0,07 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan Agustus 2017 mengalami inflasi sebesar 0,002 persen dengan IHK 136,87 pada bulan Agustus 2017.

Dari tiga sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi; dan satu sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertingi terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,06 persen; dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok makanan jadi 0,02 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok minuman yang tidak beralkohol -0,10 persen.

3.

Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar -0,02 persen atau terjadi penurunan indeks dari 124,34 pada bulan Juli 2017 menjadi 124,31 pada bulan Agustus 2017.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami deflasi; dan satu sub kelompok mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air -0,06 persen; dan deflasi terendah terjadi pada sub kelompok perlengkapan rumah tangga -0,004 persen. Sedangkan inflasi terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,05 persen.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada bulan Agustus 2017 mengalami inflasi sebesar 0,22 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 104,94 pada bulan Juli 2017 menjadi 105,17 pada bulan Agustus 2017.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, satu sub kelompok mengalami inflasi; dan tiga sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki 0,68 persen..

(5)

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada bulan Agustus 2017 mengalami inflasi sebesar 0,02 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 134,26 pada bulan Juli 2017 menjadi 134,29 pada bulan Agustus 2017.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi; sedangkan dua sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,05 persen; dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok obat-obatan 0,01 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Agustus 2017 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 104,52 pada bulan Juli 2017 menjadi 104,66 pada bulan Agustus 2017.

Dari lima sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi; dan tiga sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa pendidikan 0,30 persen; dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok rekreasi 0,002 persen.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar -0,86 persen atau terjadi penurunan indeks dari 124,89 pada pada bulan Juli 2017 menjadi 123,82 pada bulan Agustus 2017.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, satu sub kelompok mengalami deflasi; dan tiga sub kelompok mengalami inflasi. Deflasi terjadi pada sub kelompok transpor -1,24 persen; Sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa keuangan 0,19 persen; dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok komunikasi dan pengiriman 0,07 persen.

(6)

Tabel 2

IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan Provinsi Papua Barat Agustus 2017, Tahun Kalender 2017, Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK Inflasi

bulan

Laju Inflasi Inflasi

Desember 2016 Agustus 2016 Agustus 2017 Agustus 2017 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2017 **) 2017 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] U M U M 125.72 125.94 127.64 -0.62 1.53 1.35 I. BAHAN MAKANAN 133.03 136.82 135.35 -1.63 1.75 -1.07

Padi-padian, Umbi-Umbian dan Hasilnya 118.94 114.90 118.82 -0.04 -0.10 3.41

Daging dan Hasil-hasilnya 166.67 161.39 162.06 0.16 -2.77 0.42

Ikan Segar 122.08 134.83 122.89 -2.45 0.66 -8.86

Ikan Diawetkan 109.90 117.97 110.26 0.60 0.32 -6.54

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 124.18 127.32 126.72 -0.10 2.05 -0.47

Sayur-sayuran 126.84 133.76 140.22 -1.48 10.55 4.83

Kacang-kacangan 114.59 117.27 119.22 -0.01 4.05 1.66

Buah-buahan 125.60 124.44 127.95 0.07 1.87 2.82

Bumbu-bumbuan 169.65 182.96 174.85 -6.85 3.07 -4.43

Lemak dan Minyak 121.42 119.22 122.02 -0.04 0.50 2.35

Bahan Makanan Lainnya 112.93 112.78 112.30 0.24 -0.56 -0.43

II. MAKANAN JADI, MINUMAN

ROKOK & TEMBAKAU

136.16 134.65 136.87 0.00 0.52 1.65

Makanan Jadi 128.91 128.00 129.75 0.02 0.65 1.37

Minuman yang Tidak Beralkohol 131.00 132.54 130.01 -0.10 -0.76 -1.91

Tembakau dan Minuman Beralkohol 155.62 149.67 157.91 0.06 1.47 5.51

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS

& BAHAN BAKAR

120.70 118.97 124.31 -0.02 2.99 4.49

Biaya Tempat Tinggal 111.73 110.55 112.45 -0.01 0.65 1.72

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 148.29 144.59 162.38 -0.06 9.50 12.30

Perlengkapan Rumahtangga 118.98 116.93 118.36 -0.004 -0.51 1.22 Penyelenggaraan Rumahtangga 118.46 117.36 119.00 0.05 0.46 1.40 IV. SANDANG 105.19 104.38 105.17 0.219 -0.02 0.76 Sandang Laki-laki 103.41 102.50 103.92 0.68 0.50 1.39 Sandang Wanita 110.94 109.46 110.94 0.00 0.00 1.35 Sandang Anak-anak 103.65 103.77 102.92 0.00 -0.70 -0.82

Barang Pribadi dan Sandang Lain 102.29 101.18 102.33 0.00 0.04 1.13

V. KESEHATAN 132.82 127.71 134.29 0.02 1.10 5.15

Jasa Kesehatan 150.73 148.23 151.48 0.00 0.50 2.20

Obat-obatan 121.90 117.92 125.38 0.01 2.86 6.33

Jasa Perawatan Jasmani 123.13 121.85 124.30 0.00 0.95 2.01

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 131.15 123.85 132.10 0.05 0.72 6.66

Kelompok Pengeluaran

[1]

Catatan : Angka diatas merupakan pembulatan

*) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016. ***) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2017 terhadap IHK bulan Agustus 2016.

(7)

Tabel 2 (Lanjutan)

IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan Provinsi Papua Barat Agustus 2017, Tahun Kalender 2017, Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Laju Inflasi

Desember 2016 Agustus 2016 Agustus 2017 Agustus 2017 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2017 **) 2017 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7]

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN

OLAHRAGA 104.31 103.92 104.66 0.13 0.33 0.71 Jasa Pendidikan 97.75 97.10 98.24 0.30 0.50 1.17 Kursus-kursus/Pelatihan 111.39 111.39 111.39 0.00 0.00 0.00 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 112.02 111.20 111.59 0.00 -0.38 0.35 Rekreasi 112.87 113.13 113.43 0.002 0.49 0.27 Olahraga 103.54 103.38 103.91 0.00 0.36 0.51

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI &

JASA KEUANGAN

122.62 122.15 123.82 -0.86 0.98 1.37

Transpor 130.84 131.64 131.94 -1.24 0.84 0.23

Komunikasi dan Pengiriman 104.54 101.13 105.47 0.07 0.89 4.29

Sarana dan Penunjang Transpor 104.59 104.22 110.40 0.10 5.55 5.92

Jasa Keuangan 124.13 124.13 124.36 0.19 0.19 0.19

Kelompok Pengeluaran [1]

Catatan : Angka diatas merupakan pembulatan

*) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016. ***) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2017 terhadap IHK bulan Agustus 2016.

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada Agustus 2017 terjadi deflasi sebesar -0,62 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 127,64. Dari 82 kota IHK, tercatat 35 kota mengalami inflasi dan 47 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe 1,09 persen dengan IHK 125,68; dan terendah terjadi di Batam 0,01 persen dengan IHK 129,50. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ambon 2,08 persen dengan IHK 128,03; dan terendah terjadi di Samarinda -0,03 persen dengan IHK 133,21.

Perbandingan Antar Kota di SULAMPUA

Kota-kota IHK di wilayah Sulampua yang berjumlah 18 kota, pada Agustus 2017 tercatat bahwa 6 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju 0,42 persen dengan IHK 129,54 dan terendah terjadi di Palopo dan Palu 0,05 persen dengan IHK 127,53 dan 132,23 (lihat Tabel 3).

(8)

Tabel 3

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2017 Kota-Kota di Sulampua (2012 = 100)

No Kota Bulan Agustus 2017

IHK Inflasi Peringkat

1 MANADO 129.61 -0.21 7 2 PALU 132.23 0.05 5 3 BULUKUMBA 136.39 0.39 2 4 WATAMPONE 126.91 0.30 3 5 MAKASSAR 130.71 -0.34 9 6 PAREPARE 125.32 -0.33 8 7 PALOPO 127.53 0.05 5 8 KENDARI 126.86 -1.48 14 9 BAU BAU 132.46 -1.76 16 10 GORONTALO 126.20 -0.97 12 11 MAMUJU 129.54 0.42 1 12 AMBON 128.03 -2.08 18 13 TUAL 151.21 -2.05 17 14 TERNATE 132.53 -1.51 15 15 MANOKWARI 123.32 -1.30 13 16 SORONG 129.08 -0.40 10 17 MERAUKE 132.36 -0.88 11 18 JAYAPURA 129.87 0.22 4 Grafik 1

Grafik Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2017 Kota-Kota di Sulampua (2012 = 100) -2.50 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 -0.21 0.05 0.39 0.30 -0.34-0.33 0.05 -1.48 -1.76 -0.97 0.42 -2.08-2.05 -1.51 -1.30 -0.40 -0.88 0.22 Kota

(9)

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2017 Kota-Kota di Luar Sulampua (2012 = 100)

No Kota Bulan Agustus 2017

IHK Inflasi Peringkat

1 MEULABOH 128.30 0.24 15 2 BANDA ACEH 123.11 0.42 8 3 LHOKSEUMAWE 125.68 1.09 1 4 SIBOLGA 132.94 1.01 3 5 PEMATANG SIANTAR 134.16 0.83 4 6 MEDAN 133.87 1.06 2 7 PADANG SIDEMPUAN 127.50 0.43 7 8 PADANG 134.25 -0.36 59 9 BUKIT TINGGI 126.23 0.28 12 10 TEMBILAHAN 133.96 0.80 5 11 PEKAN BARU 131.26 0.20 20 12 DUMAI 132.13 0.14 24 13 BUNGO 128.34 -0.19 45 14 JAMBI 127.98 -0.19 45 15 PALEMBANG 127.30 -0.20 49 16 LUBUK LINGGAU 127.36 0.23 16 17 BENGKULU 138.86 0.19 22 18 BANDAR LAMPUNG 129.95 -0.42 63 19 METRO 136.31 -0.13 41 20 TANJUNG PANDAN 137.94 -0.70 70 21 PANGKAL PINANG 134.88 -0.78 71 22 BATAM 129.50 0.01 35 23 TANJUNG PINANG 128.73 0.20 20 24 JAKARTA 129.88 0.13 26 25 BOGOR 129.66 -0.36 59 26 SUKABUMI 129.15 0.09 30 27 BANDUNG 128.07 0.06 31 28 CIREBON 125.61 -0.28 54 29 BEKASI 125.80 -0.10 39 30 DEPOK 128.55 -0.22 51 31 TASIKMALAYA 128.23 0.23 16 32 CILACAP 131.79 -0.23 52 33 PURWOKERTO 126.78 -0.54 66 34 KUDUS 135.38 -0.16 42 35 SURAKARTA 124.72 -1.02 75 36 SEMARANG 127.63 -0.48 65 37 TEGAL 126.04 -0.30 56 38 YOGYAKARTA 126.61 -0.45 64 39 JEMBER 125.76 -0.09 38 40 BANYUWANGI 125.12 -0.11 40 41 SUMENEP 125.85 -0.25 53 42 KEDIRI 125.70 -0.17 44 43 MALANG 130.01 -0.57 67

(10)

Tabel 4 (Lanjutan)

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2017 Kota-Kota di Luar Sulampua (2012 = 100)

No Kota Bulan Agustus 2017

IHK Inflasi Peringkat

44 PROBOLINGGO 125.86 -0.19 45 45 MADIUN 127.55 -0.16 42 46 SURABAYA 129.51 -0.19 45 47 TANGGERANG 136.35 -0.07 37 48 CILEGON 136.58 0.21 19 49 SERANG 138.64 0.12 27 50 SINGARAJA 137.26 0.49 6 51 DENPASAR 126.05 0.26 13 52 MATARAM 127.17 -0.38 61 53 BIMA 132.22 0.25 14 54 MAUMERE 123.09 0.12 27 55 KUPANG 129.12 -0.61 68 56 PONTIANAK 139.80 0.14 24 57 SINGKAWANG 130.31 0.18 23 58 SAMPIT 130.19 -1.09 76 59 PALANGKA RAYA 127.09 0.12 27 60 TANJUNG 129.73 -0.29 55 61 BANJARMASIN 130.44 0.03 34 62 BALIKPAPAN 133.25 -0.62 69 63 SAMARINDA 133.21 -0.03 36 64 TARAKAN 140.32 -0.80 72

(11)

Grafik 2

Grafik Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2017 Kota-Kota di Luar Sulampua (2012 = 100)

-1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 M EU LA BO H BA N D A A C EH LH O K SE U M A W E SI BO LGA P E M A TA N G S IA N T A R M ED A N P A D A N G SI D EM P U A N P A D A N G BU K IT T IN GG I TE M BI LA H A N P E K A N BA RU D U M A I BU N GO JA M BI P A LE M BA N G LU BU K L IN GG A U BE N GK U LU BA N D A R LA M P U N G M ET R O TA N JU N G P A N D A N P A N GK A L P IN A N G BA T A M TA N JU N G P IN A N G JA K A RT A BO GO R SU K A BU M I BA N D U N G C IRE BO N B EK A SI D EP O K TA SI K M A LA YA C IL A C A P P U RW O K ERT O K U D U S SU RA K A RT A SE M A RA N G TE GA L YO GY A K A RT A JE MBE R BA N YU W A N GI SU M EN EP K ED IRI M A LA N G P R OB OL IN GGO M A D IU N SU RA BA YA TA N GG ERA N G C IL E GO N SE R A N G SI N GA RA JA D EN P A SA R M A TA RA M BI M A MA U ME R E K U P A N G P O N TI A N A K SI N GK A W A N G SA M P IT P A LA N GK A RA YA TA N JU N G BA N JA RM A SI N BA LI K P A P A N SA M A RI N D A TA RA K A N -0.29 KOTA

Diterbitkan oleh :

Bidang Statistik Distribusi

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat

Jalan Trikora – Sowi IV, Manokwari 98315.

Telp. (0986) 2702414, Fax. (0986) 213038

Contact Person :

Hendra Wijaya, S.ST, M.Si (08114857341)

Muhammad Rizqon A, S.ST (081388944266)

Kristin P Bakara, S.ST (081291780147)

Email : papuabarat@bps.go.id

Gambar

Grafik Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2017  Kota-Kota di Sulampua (2012 = 100)  -2.50-2.00-1.50-1.00-0.500.000.50 -0.21 0.05 0.39 0.30 -0.34-0.33 0.05 -1.48 -1.76 -0.97 0.42 -2.08-2.05 -1.51 -1.30 -0.40 -0.88 0.22 Kota
Grafik Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2017  Kota-Kota di Luar Sulampua (2012 = 100)

Referensi

Dokumen terkait

Proses transfer gen dari Agrobacterium tumefaciens ke dalam genom tanaman terjadi melalui beberapa tahap yaitu kolonisasi bakteri, induksi sistem virulensi bakteri,

Sehingga pada lintasan parallel gerak maneuver kapal akan lebih memutar dan menghasilkan jarak error antara titik waypoint dan posisi wahana yang lebih besar. Nilai error terhadap

Dalam melakukan IPO terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh suatu perusahaan, Kendala-kendala yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO, yaitu

Laporan keuangan syariah yang sudah disusun oleh BPRS Saka Dana Mulia berupa laporan posisi keuangan publikasi, laporan laba rugi publikasi, komitmen dan kontijensi,

Strategi dalam menjaga citra perusahaan menurut Bapak Eric tidak bisa dijabarkan, akan tetapi bisa dilakukan dengan menjaga hubungan baik dengan clien, menjaga komunikasi,

Tata krama berkaitan dengan tempat, seperti tata krama makan di rumah atau di rumah makan (etiket). Tata krama terkait pula dengan struktur sosial seperti usia,

Menjalani profesi sebagai guru selama pelaksanaan PPL, telah memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa untuk menjadi seorang guru tidak hanya cukup dalam

Rantai pasar IV memperlihatkan bahwa margin pemasaran cabai rawit yang diperoleh distributor luar Maluku untuk kedua komoditi lebih rendah dibandingkan margin