• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prakata: Prof. Ir. ANTARIKSA, M.Eng., Ph.D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prakata: Prof. Ir. ANTARIKSA, M.Eng., Ph.D"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Prakata: Prof. Ir. ANTARIKSA, M.Eng., Ph.D

Cara pandang dan metode penelitian berbasis fenomenologi ini

dapat dimanfaatkan untuk meneliti dan memahami fenomena kampung-kampung vernakular di Timor yang sangat kaya dengan nuansa budaya lokal.

Studi dengan pendekatan fenomenologi ini bisa diterapkan untuk kasus-kasus serupa, dan ternyata bahasa ruang dalam dan luar tidak bisa berdiri sendiri, karena masih harus dielaborasikan dengan dua teori yaitu teori Barat dan Timur. Oleh karenanya, penelitian dengan paradigma fenomenologi perlu dilanjutkan dengan mengangkat kasus studi kampung-kampung non Atoni di Pulau Timor. Bahkan penelitian sejenis ini dapat dan perlu diperluas dengan mengangkat kasus studi kampung vernakular di berbagai Pulau di seluruh Indonesia dalam rangka membangun pengetahuan dan menemukan teori tersembunyi di balik fenomena keruangan pada kampung-kampung vernakular tersebut.

Pemahaman mendalam tentang konsep ruang dalam dan luar arsitektur suku Atoni di Tamkesi dapat digunakan sebagai rujukan untuk merancang arsitektur bagian kota, permukiman baru serta bangunan baru lainnya. Diharapkan proses sintesis antara konsep lokal yang baik dengan teknologi moderen dapat terwujud. Dengan demikian pada gilirannya akan terwujud arsitektur yang mengikuti kemajuan jaman sekaligus sesuai dengan konteks budaya dan alam lokalnya.

978 602 1062 40 1

ISBN : 978-602-1062-40-1 CV. SUNRISE

Jl. Nogobondo No. 7, Rejowinangun, Kota Gede, Yogyakarta

Telepon: (0274) 444710, SMS/WA: 085726508240 Email: sunrise.hipro@gmail.com

(2)

GRAMATIKA ARSITEKTUR VERNAKULAR

SUKU ATONI DI KAMPUNG ADAT TAMKESI

DI PULAU TIMOR

REGINALDO L

(3)
(4)

GRAMATIKA ARSITEKTUR VERNAKULAR

SUKU ATONI DI KAMPUNG ADAT TAMKESI

DI PULAU TIMOR

(5)

GRAMATIKA ARSITEKTUR VERNAKULAR SUKU ATONI DI KAMPUNG ADAT TAMKESI DI PULAU TIMOR

Copyright ©2015

Diterbitkan oleh:

CV. SUNRISE

E-mail: sunrise.hipro@gmail.com

Jalan Nogobondo No. 7, Rejowinangun. Kota Gede, Yogyakarta, 55171

Cetakan Pertama, 2015

Penulis : Reginaldo Lake

Prakata : Prof. Ir. Antariksa, M.Eng., Ph.D Ilustrasi : Reginaldo Lake

Sampul Muka dan Layout : Reginaldo Lake

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan cara apapun (termasuk fotokopi) tanpa izin tertulis dari penerbit dan/ penulis. Pencantuman bagian dari karya tulis ini dimungkinkan sebagai kutipan dalam penulisan artikel dan/ tinjauan kritis.

Lake, Reginaldo, 2015

Gramatika Arsitektur Vernakular Suku Atoni Di Kampung Adat Tamkesi Di Pulau Timor/ 192 hal; 14.8x21 cm

ISBN 978-602-1062-40-1

(6)

Arsitektur adalah ekspresi dan wahana suatu kebudayaan, dalam alam citra rasa dan u n g k a p a n k e h i d u p a n : R m . M a n g u n w i j a y a

(7)
(8)

TENTANG PENULIS

Reginaldo Christophori Lake, lahir di Kupang, 15

Desember 1988. Menempuh pendidikan Arsitektur Strata 1 di Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Katolik Widya Mandira Kupang (UNWIRA), dan mendapat gelar Sarjana Teknik Arsitektur (ST) tahun 2012.

Kemudian menempuh studi Strata 2 di Program Studi Pascasarjana Arsitektur bidang kajian Riset Arsitektur Tradisional, Universitas Katolik Parahyangan Bandung (UNPAR) dan mendapat gelar Magister Teknik Arsitektur (MT) tahun 2014.

Kecintaan dan kepeduliannya pada arsitektur dicurahkan dalam proses mengajar-belajar karena merupakan salah satu gur pengajar di Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Widya Mandira yang tekun mengamati perkembangan dunia arsitektur terutama bidang teori dan falsafah arsitektur tradisional juga mendesain arsitektur. Hasil karyanya meliputi berbagai desain arsitektur serta penerbitan satu buku bersubjek arsitektur, yaitu: ‘Wologai, Eksotisme Vernakular Di Kaki

Gunung Lepembusu’ (2012).

Karya tulis ini merupakan bentuk sumbangsih berikutnya, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi berarti pada pemetaan arsitektur vernakular di Indonesia.

i

i

(9)

CATATAN

Substansi buku ini merupakan sebagian telaah yang disarikan dari tulisan tesis, dimana penelitian lapangannya dilakukan sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2014. Awalnya merupakan hasil laporan studi ekskursi yang saya lakukan bersama tim Pusat Studi Arsitektur Vernakular Unwira Kupang pada tahun 2010, namun objek studi menjadi sangat menarik ketika pendalaman fenomenologi diterapkan sehingga karakteristik wujudnya semakin spesik. Sumber foto-foto dan dokumentasi visual sebagian besar merupakan dokumentasi Pusat Studi Asitektur Vernakular Unwira, Kupang dan Arsitektur Hijau Unpar, Bandung, kemudian divisualisasikan secara 3 dimensi untuk mendapatkan ilustrasi modeling/trimatra secara menyeluruh dan detail dari obyek studi.

Judul yang ditulis merupakan pendalaman makna komunikasi arsitektur yang berusaha menyampaikan esensi yang tersirat di dalamnya. Gramatika yakni tata bahasa, sebuah pola bahasa yang terungkap ketika pemaknaan objek semakin mendalam, cocok untuk mengungkapkan bahasa ruang arsitektur vernakular yang sarat makna dan terselubung dalam kehidupan manusia.

Pada buku ini nama-nama informan serta format hasil kuesioner seluruhnya tidak saya tampilkan. Walaupun demikian keutuhan isi substansi tetap dijaga.

Penelitian ini melibatkan banyak pihak. Meskipun tidak dapat saya sebutkan satu persatu, lewat catatan ini perkenankan saya menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya serta setulus-tulusnya dari lubuk hati yang paling dalam pada seluruh pihak yang telah membantu mewujudkan penelitian ini terutama Bapak Ir. Pilipus Jeraman, MT., yang mengijinkan saya terlibat dalam tim Pusat Studi Arsitektur Vernakular Unwira, Kupang dan Bapak Dr. Ir. Purnama Salura, MT., MM yang telah membimbing selama proses penyusunan naskah tesis dan buku ini.

Penulis

ii

(10)

PRAKATA

Arsitektur tradisional sering direpresentasikan sebagai arsitektur vernakular yang masih memegang nilai-nilai adat dan budaya yang berhubungan dengan identitas lokal. Seperti nilai kepercayaan yang bersifat unik dan dipunyai oleh suatu masyarakat tertentu yang berakar dari tempat tertentu pula. Identitas bangunan arsitektur tradisional ini mempunyai beberapa ciri yang dapat dilihat secara visual. Ciri-ciri ini hampir semuanya dapat ditemukan di beberapa daerah di wilayah nusantara, namun adakalanya beberapa tempat sedikit mempunyai perbedaan. Artinya lokalitas yang berbeda tentunya memiliki ciri arsitektur yang berbeda pula. Perbedaan inilah yang memberikan keunikan tersendiri pada bangunan arsitektur vernakular di kampung adat Tamkesi bagian dari Suku Atoni, yang antara lain dapat dilihat dari orientasi, bentuk dan bahan bangunan serta konsep religi yang melatarbelakanginya.

Selain arsitektur vernakular Tamkesi, kebudayaan sik lainnya terlihat dari bentuk bangunan tradisional yang biasanya diterapkan pembangunannya melalui rumah tradisional. Arsitektur rumah tradisional dapat diartikan sebuah rumah yang dibangun dengan cara yang sama oleh beberapa generasi. Istilah lain untuk rumah tradisional adalah rumah adat atau rumah rakyat. Kriteria dalam menilai keaslian arsitektur rumah-rumah tradisional antara lain kebiasaan-kebiasaan yang menjadi suatu peraturan yang tidak tertulis saat rumah didirikan ataupun mulai digunakan. Ada ritualritual tertentu misalnya upacara

-Prof. Ir. Antariksa, M.Eng., Ph.D

Reginaldo Lake - Gramatika Arsitektur Vernakular Suku Atoni

(11)

pemancangan tiang pertama, selamatan/kenduri dan penentuan waktu yang tepat. Selain hal tersebut, masih banyak tata cara atau aturan yang dipakai, misalnya arah hadap rumah, bentuk, warna, motif hiasan, bahan bangunan yang digunakan, sesajen, doa atau mantera yang harus dibaca dan sebagainya sangat erat terkait pada arsitektur rumah vernakular yang terdapat di kampung adat Tamkesi.

Keterkaitan tradisi bermukim Suku Atoni dalam hal ini masyarakat adat Tamkesi dengan lingkungan masyarakat berbudaya memberikan nuansa masa lampau yang terbentuk dalam sebuah wujud budaya dan telah diwariskan secara turun-temurun. Dengan perwujudan ini munculah serangkaian lambang dan tatanan perilaku yang dipilih dalam akulturasi tadi menjadi sebuah warisan Suku Atoni dalam bentuk kontinuitas sosial-budaya masa lalu yang bertahan hingga saat ini. Dalam perjalanannya, tradisi masyarakat adat Tamkesi mengalami perubahan dalam bermukim dari satu individu ke individu yang lain dan juga dari satu generasi ke generasi yang lain. Ruang dalam arsitektur permukiman vernakular Tamkesi merupakan wujud dari aktivitas masyarakat yang mendiami lingkungan permukiman. Ruang ini tercipta dari elemen bangunan dan aktivitas yang berlangsung. Hal ini menjadikan tautan budaya bermukim tadi menjadi sebuah elemen bagian dari elemen tradisional yang dijadikan prinsip-prinsip dasar pembentukan suatu kawasan terbangun dengan budaya arsitektur vernakular Tamkesi.

Dengan melihat dari kenyataan di atas, bahasan mengenai arsitektur masyarakat adat Kampung Tamkesi dari Suku Atoni ini dapat memberikan kontribusi kenusantaraan yang sangat besar bahwa arsitektur senantiasa mengalami perubahan sesuai perkembangan kondisi kehidupan pada tempat mereka berada.

Bahasan mengenai gramatika arsitektur pada masyarakat Suku Atoni yang diangkat dalam buku ini, adalah bagian dari arsitektur masyarakat adat Tamkesi di Biboki Selatan, wilayah Timor Tengah Utara. Arsitektur vernakular Tamkesi ini memiliki hal-hal yang sangat spesik yang masih bertahan hingga kini. Dengan perubahan pola permukiman yang cukup relevan dapat dilakukan penelusuran dalam bentuk sebuah kajian, yang pendekatannya dilakukan dengan cara memahami bentuk, makna dan ruang arsitektur vernakular Tamkesi yang hasilnya tentu semakin lebih jelas. Dari penelusuran ini akhirnya di

-iv

(12)

dapatkan bahwa konsep bermukim serta tata ruang permukiman vernakular Tamkesi mempunyai konsep relasi yang sangat spesik, yaitu dengan persaudaraan etnik/suku, spiritual, ketaatan tradisi, dan hubungan antara manusia dengan alam khas Tamkesi.

Buku ini sangat menarik dijadikan sebagai bahan acuan/referensi untuk memahami apa yang terjadi pada arsitektur vernakular di wilayah nusantara ini terutama bentuk, makna dan ruang seperti apa yang terjadi pada arsitektur vernakular Tamkesi.

Malang, 19 Juni 2015

Prof. Ir. Antariksa, M.Eng., Ph.D

Reginaldo Lake - Gramatika Arsitektur Vernakular Suku Atoni

(13)

DAFTAR ISI

Hal. i Tentang Penulis ii Catatan iii Prakata vi Daftar Isi

I. Fenomenologi, Bentuk Dan Makna Lokalitas Arsitektur Vernakular 1 1. Pentingnya Arsitektur Vernakular Sebagai Identitas Lokal

5 2. Bentuk, Makna Dan Ruang Arsitektur Lokal Dalam Aliran Fenomenologi

11 3. Konsep Bentuk, Ruang Arsitektur Dan Elaborasi Pendekatan Terpilih

II. Atoin Meto (Orang Atoni) 16 1. Budaya Bermukim Suku Atoni

19 2. Arsitektur Suku Atoni

III. Kampung Adat Tamkesi

22 1. Keberadaan Kampung Adat Tamkesi

26 2. Sejarah Perkampungan Adat Tamkesi

31 3. Persepsi Spasial

31 3.1 Persepsi Kampung Dalam Dan Kampung Luar

35 3.2 Persepsi Kampung Lama Dan Kampung Baru

37 4. Tata Masyarakat Atoni Di Kampung Adat Tamkes

39 4.1 Tata Suku

43 4.2 Tata Gender

45 5. Otonomi Adat

48 6. Wujud Upacara Adat

49 7. Relasi Manusia Dengan Alam Biboki

51 8. Kondisi Arsitektur Permukiman Adat Tamkesi

Daftar Isi

vi

(14)

Hal.

51 8.1 Pola Permukiman Adat Tamkesi

54 8.2 Bangunan Arsitektur Tamkesi

84 9. Konsep Bermukim Orang Tamkesi

IV. Bahasa Ruang Dalam Dan Luar Arsitektur Permukiman Vernakular Tamkesi 87 1. Konsep Relasi Ruang Arsitektur Permukiman Vernakular

88 2. Interpretasi Makna Bahasa Ruang Dalam Dan Luar Arsitektur Permukiman Vernakular Tamkesi

89 3. Interpretasi Eksistensi (Orientasi) Dan Ekspresi (Identikasi) Keseluruhan Elemen Ruang Dalam Dan Luar Arsitektur Permukiman Vernakular Tamkesi

90 3.1 Konsep Lingkup Lingkungan Sekitar

104 3.2 Konsep Lingkup Tapak

123 3.3 Konsep Lingkup Bentuk

135 3.4 Konsep Lingkup Sosok

152 3.5 Konsep Lingkup Siklus

160 4. Konsep Ordering Principles Arsitektur Vernakular Tamkesi

V. Epilog

166 1. Relasi Kampung Lama Dan Kampung Baru

167 2. Relasi Tata Suku Dan Tata Ruang

viii Daftar Gambar xv Daftar Skema xvi Daftar Tabel xvii Glosarium

xx Kepustakaan

vii

Referensi

Dokumen terkait

Strategi pengembangan dicoba diurutkan dimulai dari kebutuhan fakultas yang dianggap esensial yaitu peningkatan kapasitas fakultas, peningkatan peran FMIPA UGM dalam skala

Apabila langkah-langkah ini dijalankan secara maksimal, bukan tidak mungkin model pembelajaran berbasis masalah dapat menggugah kembali peserta didik untuk lebih

Undang-undang ini terdiri dari 15 bab dan 54 pasal yang secara garis besar berisi ketentuan umum, hak, kewajiban dan kewenangan, standar nasional perpustakaan, koleksi

Fokus yang kritikal dalam perbincangan ini bertujuan mengenal pasti langkah pemulihan yang sesuai sebagai sokongan kepada murid (contoh: kelas tambahan selepas waktu sekolah).

Penulis membatasi penelitian yang akan difokuskan pada evaluasi terhadap penerapan Anggaran Berbasis Kinerja sebagai dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Keempat, pemahaman mendalam tentang tata spasial arsitektur tradisional (ruang dalam dan luar) suku Atoni di Tamkesi dapat digunakan sebagai rujukan untuk merancang

Lokasi penyimpanan suplai bahan yang mudah menyala atau mudah terbakar didesain berada dalam daerah atau bangunan yang tidak terdapat struktur, sistem, dan komponen yang penting

Secara teoritik, prototype meja getar ini memiliki satu derajat kebebasan dalam arah vertikal, sehingga sinyal yang muncul hanya berupa satu sinyal sinus murni dengan