• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 12 DINAMIKA FLUIDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 12 DINAMIKA FLUIDA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

A

F

p

=

BAB 1 2

D I N AM I KA FLUI D A

1 2 .1 . Pe n da h u lu a n

Pada um um nya m at eri dapat di bedakan m enj adi t iga w uj ud, yait u

padat , cair dan gas. Benda padat m em iliki sifat m em pert ahankan bent uk dan

ukuran yang t et ap. Jika gaya bekerj a pada benda padat , benda t ersebut t idak

langsung berubah bent uk at au volum enya.

Benda cair t idak m em pert ahankan bent uk t et ap, m elainkan m engam bil

bent uk sepert i t em pat yang di t em pat inya, dengan volum e yang t et ap,

sedangkan gas t idak m em iliki bent uk dan volum e t et ap m elainkan akan t erus

berubah dan m m enyebar m em enuhi t em pat nya. Karena keduanya m em iliki

kem am puan unt uk m engalir. Zat m em iliki kem am puan unt uk m engalir

disebut dengan zat cair at au fluida.

Fluida dibedakan m enj adi fluida st at ic yait u fluida dalam keadaan diam

t idak m engalir dan fluida dinam ik. Fluida t erbagi at as ber bagai m acam

gaya-gaya m aupun t ekanan- t ekanan di dalam fluida yang diam .

1 2 .2 . TEKAN AN H I D ROSTATI K

1 2 .2 .1 . Te k a na n

Konsep t ekanan sangat pent ing dalam m em pelaj ari sifat fluid. Besar

t ekanan didefinisikan sebagai gaya t iap sat uan luas. Apabila gaya sebesar F

bekerj a secara gerak lurus dan m erat pada perm ukaan bidang seluas A

t ekanan pada perm ukaan it u dapat dirum uskan sebagai berikut :

( 12.1)

Ket erangan :

P : t ekanan

F : gaya ( N)

(2)

Sat uan t ekanan dalam SI adalah NM2 at au disebut j uga pascal, disingkat Pa.

Unt uk t ekanan udara kadang- kadang m asih dapat digunakan sat uan at m osfer

( at m ) , cm raksa ( cm Hg) at au m ilibar ( m b) .

1 m b = 10- 3 bar

1 bar = 10 5 Pa

1 at m = 76 cm Hg = 1,01 x 105 Pa

1m m Hg = 1 t orr = 1,1316 x 10- 3 at m , = 133,3 Pa

Dalam prakt ik, t ekanan seringkali diukur dalam m illim et er air raksa

( biasanya dinam akan t orr, m enurut fisikaw an I t alia Tor icelli)

Berdasarkan perum usan di at as t ekanan berbanding t erbalik dengan

luas bidang t ekan. I t ulah sebabnya penerapan konsp t ekanan dalm kehidupan

sehari- hari dapat kit a j um pai sepert i pisau, paku, dan pasak. Alat - alat

t ersebut perlu di buat runcing at au t aj am unt uk m em peroleh t ekanan yang

besar.

1 2 .2 .2 . Te k a na n H idr ost a t ik

Bej ana dengan luas penam pangnya A berisi zat cair yang m assa

j enisnya ρ set inggi h dan perhat ikan gam bar di bawah ini

h

h

ρ

A

ρ

A

Gambar 12.1

Gambar 12.2

Gaya berat zat cair m enekan at as bej ana. Besarnya gaya t ekan zat cair

yang dialam i oleh alas bej ana t iap sat uan luas disebut t ekanan hidrost at ik.

Jika t ekanan hidrost at ik it u di rum uskan secara m at em at is hasilnya adalah

sebagai berikut

A

F

(3)

A

g

v

a

g

m

A

w

=

.

=

(

ρ

.

).

=

(12.2)

P =

ρ

. g h

(12.3)

Ket erangan :

P : t ekanan hidrost at ik ( Nm- 2)

ρ : m asa j enis zat cair ( kgm- 3) g : percepat an gravit asi ( m s- 2) h : t ingi zat cair ( m )

Jika pada at m osfer di perm ukaan zat cair it u adalah Po m ka t ekanan

m ut lak t em pat at au t it ik yang berada pada kedalam an h adalah :

P = Po +

ρ

g h

(12.4)

Gaya berat zat cair akan m enekan alas bej ana selanj ut nya disebut gaya

hidrost at is, di rum uskan :

F = p . A

(12.5)

F =

ρ

. g . h . A

(12.6)

Ket erangan :

F = gaya hidrost at ik ( N)

A = luas alas bej ana ( m2)

Dari persam aan di at as dapat di sim pulkan bahwa t ekanan di dalam zat

cair di sebabkan oleh gaya gravit asi yang besarnya t ergant ung pada

kedalam enya. Unt uk j enis zat cair, t ekanan hidrost at ik pada suat u t it ik di

dalam zat cair hanya t ergant ung pada kedalam an t it ik it u. Sem ua t it ik yang

berada pada kedalam an sam a m engalam i t ekanan hidrost at ik yang sam a

pula. Tit ik- t it ik pada kedalam an yang sam a dapat dikat akan pada suat u

bidang dat ar, j adi :

(4)

ρ

ρ

1

2

h

h

x

=

Tekanan Hidrost at ik pada sem barang t it ik yang t erlet ak pada sat u

bidang dat ar di dalam sat u j enis zat cair besarnya sam a

Persam aan di at as di kenal j uga sebagai Hukum Ut am a Hidrost at ika.

Berdasarkan Hukum ut am a hidrost at ika dapat di rum uskan :

P

A

= P

B

= P

C

(12.7)

Po = Pg

Hukum ut am a hidrost at ika dit erapkan unt uk m enent ukam m assa j enis

zat cair dengan m engguanakan pipa U. Pipa U m ula- m ula di isi dengan zat

cair yang sudah diket ahui m assa j enisnya ( m isalnya =ρ) kem udian salah sat u

kaki di t uangi zat cair yang dicari m assa j enisnya (ρx) set ingggi h1. Di t arik

garis m endat ar AB t epat m elalui pebat asan kedua zat cair dan ukur t inggi zat

cair m ula- m ula di at as garis AB.

P

A

= P

B

ρ

x

= h

1

. g =

ρ

.h

2

. g

(12.8)

(12.9)

Ket erangan :

ρ = m assa j enis zat cair x ( kg/ m3) h1 = t inggi zat cair x ( m )

h2 = t inggi zat cair st andar ( m )

ρ = m assa j enis zat cair st andar ( kg/ m3)

1 2 .3 . H u k u m P a s c a l

Blaise Pascal ( 1623- 1662) adalah seorang sarj ana Perancis,

berkesim pulan bahwa gaya yang m enekan zat cair di dalam ruang t ert ut up

akan di t eruskan ke segala arah dengan asam a rat a. Hal it u selanj ut nnya

(5)

1

1

A

F

p

=

2

2

1

1

A

F

A

F

=

Tekanan yang di berikan kepada zat cair di dalam ruang t ert ut up di

t eruskan sam a besar ke segala arah.

F

1

A

A

2

Pengisap

F

2

Hukum Pascal dpat dit erangkan dengan kerj a penekan hidrolik j uga.

Alat it u berupa bej ana t ert ut up yang dilengkapi dengan dua buah pengisap

yang luas penam pangnya berbeda, m asing- m asing luasnya A1 dan A2 (A1 <

A2). Pada pengisap yang

penam pangnya A1 di kerj akan gaya F1 t ekanan di t eruskan

oleh zat cair

lewat pipa penghubung ke prengisap A2 dengan gaya F2 = p. A2. Karena

t ekanan pada kedua pengisap sam a m aka :

( 12.10)

Ket erangan :

F1 : gaya penam pang 1 ( N)

F2 : gaya penam pang 2 ( N)

A1 dan A2 : luas penam pang 1 dan 2 ( m )

Jadi penekan hidrolik m erupakan alat unt uk m enggandakan gaya.

(6)

Dalam pekerj aan t eknik banyak sekali dipaki alat - alat yang kerj anya

berdasarkan Hukum Pascal sepert i : kem pa hidrolik dan alat pengangkat

m obil.

1 2 .4 . H u k u m A r c h m e e d e s

1 2 .4 .1 . Ga ya Ke At a s

Jika kit a m engangkat bat u dari at as kolam , t ernyat a lebih ringan

dibandingkan dengan apabila k it a m engangkt nya di udara bebas. Di dalam air

sesungguhnya bat u ini t idak berkurang. Gaya gravit asi bat u yang kit a angkat

besarnya t et ap, akan t et api air m elakukan gaya yang arahnya ke at as. Hal ini

m enyebabkan berat bat u seakan- akan berkurang, sehingga di dalam air bat u

t erasa lebih ringan.

Berdasarkan perist iwa t ersebut dapat disim pulkan :

Berat bat u di udar a : W ud = m . g ( 12.11)

Berat bat u di dalam air : Wair = Wud – FA ( 12.12)

Wair = M.g –FA ( 12.13)

Berdasarkan persam aan t ersebut j elas bahwa Wair < Wud. Jadi berat

benda di dalam air lebih kecil darippada di udara. Besarnya gaya ke at as

dapat di cari dengan konsep hidrost at ik.

Jika anda pernah m elihat kubus dan anda bayangakan kubus di

celupkan ke dalam fluida yang m assa j enisnya ρ. Gaya- gaya horizont al yang

bekerj a pada sisi kubus salng m eniadakan sehingga t inggal gay- gaya pada

sisi- sisi kubus at as dan bawah kuvus. Jik luas m asing- m asing bidang sisi

kubus A, percepat an gravit asi g, besarnya gaya- gaya pada sisi at as dan

bawah m asing- m asing adalah :

F1 = ρ . g . h1 . A ( ke bawah) ( 12.14)

F2 = ρ . g . h2 . A ( ke at as)

Dalam hal ini : F2 > F1. Jadi benda yang m endapat kelebihan gay ke

(7)

FA = F2 – F1

= ρ .g . h2 . A – ρ . g. h1 . A

= ρ . g . ( h2- h1) . A ( 12.15)

ρ . g . h adalah berat benda yang dipindahkan oleh benda. Dengan

dem ikian, persam aan di at as dapat di art ikan bahwa gaya ke at as sam a

dengan berat fluida yang di pindahkan oleh benda. Pernyat aan it u pert am a

kali di kem ukakan oleh Archim edes. Selanj ut nya hasil t em uanya di kenal

sebagai hokum Archim edes yang berbunyi :

Sebuah benda yang t ercelup sebagian at au selueuhnya di dalam fluida

akan m engalam i gaya ke at as yang besarnya sam a dengan bera t fluida yang

dipindahkan.

1 2 .4 .2 . M e n ga pu ng , M e la ya n g da n Te ngge la m

Apabila suat u benda di m asukan kedalam zat cair, kem ungkinan yang

t erj adi pada benda t ersebut adalah m engapung, m elayang dan t enggelam

sepert i gam bar di bawah ini :

ρbenda < ρzat cair ρbenda = ρzat cair ρbenda >ρzat cair

Gam bar 12. 4

a. Benda Mengapung

Benda m engapung j ika sebagian benda t ercelup did lam zat cair. Jika

volum e benda t ercelup sebesar Vc m aka dalam keadaan st im bang berat

benda sam a dengan gaya ke at as .

[image:7.595.150.470.465.651.2]
(8)

Wg = FA

Mg . g = ρz . g . Vc

ρ . VB . g = ρz . g . Vc

Karena Vc < VB

Maka ρB < ρz ( 12.16)

Jadi benda akan m engapung j ika m assa j enis benda lebih kecil

dibandingkan dengan m assa j enis zat cair.

b. Benda Melayang

Benda dikat akan m elayang j ika seluruh benda berada di dalam zat

cair, t et api t idak m enyent uh dasar zat cair. Dalam kedaan set im bang berat

benda sam a dengan gaya ke at as zat cair. Jika di t ulis dengan persam aan

adalah:

Wg = FA

Mg . g = ρz . g . Vc

ρB . VB . g = ρz . g . Vc

Karena Vc = VB

Maka ρB = ρZ ( 12.17)

Jadi benda akan m elay ang j ika m asa benda it u sam a dengan m assa

j enis zat cair.

c. Benda Tenggelam

Benda dikat akan t enggelam j ika benda berada d dasar zat cair .

Berat benda > gaya ke at as zat cair

Wg > FA

ρB . VB . g > ρz . g . Vc

Karena VB = C

(9)

1 2 .4 .3 . Pe n e r a pa n H ok um Ar chim e de s

Penerapan hukum Archim edes dalam kehidupan sehari- hari dapat kit a

j um pai sepert i pada kapal laut , galangan kapal, balon udara dan hydrom et er.

a. Kapal Laut

Kapal laut yang t erbuat dari baj a m engapa bisa m engapung. Hal ini

disebabkan berat kapal sam a dengan gaya ke at as air. Tet api kapal berlayar

di laut bukanlah hanya asala t erapung, m elainkan j uga harus t erpung t egak

dengan keseim bangan st abil t anpa t erbalik . Hal it u m em er lukan syarat .

Supaya kapal selalu dalam kedaan norm al m aka garis kerj a gaya ke at as air

harus m elalui t it ik berat kapal. Sehingga apabila kapal m ir ing m aka rah put ar

kopel yang di bent uk oleh gaya berat kapal dengan gaya ke at as dapat

m enegakan kapal kem bali.

b. Galangan Kapal

Unt uk m em perbaiki kerusakan- kerusakan pada bagian bawah

kapal,m aka kapal perlu di angkat dari perm uakaan air. Unt uk it u perlu di buat

alat yang disebut galangan kapal.

c. Balon Udara

Dalam at m osfer,set iap benda m endapat gaya ke at as seberat udra

yang diperlukan oleh benda it u. Unt uk m enaikan balon udara, balon diisi gas

yang m assa j enisnya lebih kecil di bandingkan dengan m assa j enis udara.

Apabila ber at baolon udara yang dipindahkan lebih besar daripada

berat balon udara dengan isinya m aka gaya ke at as lebih besar daripada

berat balon, sehingga balon akan t erangkat ke at as.

d. Hidrom et er

Hidrom et er adalah alat unt uk m engukur m assa j enis zat cair. Ada

beberapa j enis hydrom et er yang bekerj asam a berdasarkan hokum

Archim edes. Sat u di ant aranya adalah hydrom et er Baum e. Alat it u di buat

dari t abung kaca sedem ikian sehingga j ika dicelupkan ke dalam zat cair dapat

t erapung t egak. Berat hydrom et er sam a dengan berat zat cair yang

dipindahkan oleh bagian hydrom et er yang t ercelup. Jika m assa j enis zat cair

besar, volum e bagian yang t ercelup m enj adi lebih dangkal, sehingga bagian

(10)

l

F

2

=

γ

dalam , sehingga bagian yang m uncul di at as perm uakaan zat cair lebih

pendek.

1 2 .5 . Te ga n ga n Pe r m u k a a n

Apabila pisau silet dan j arum dilet akan m endat ar pada perm ukaan air

dengan hat i- hat i, t ernyat a dapat t erapung, m eskipun m assa j enis pisau sillet

dan j arum lebih besar daripada m assa j enis zat cair. Dem ikian j uga nyam uk

dapat hinggap pada perm ukaan air, t idak t enggelam .

Dari cont oh t ersebut j ika kit a am at i secara seksm a, akan t erlihat

bahwa perm uakaan air t ert ekan ke bawah karena berat pisau, silet , j arum

dan nyam uk.

Tegangan perm ukaan zat cair dapat dij elaskn dengan m eninj au gaya

yang di alam i oleh part ikel zat cair berdekat an m aka gaya t arik- m enarikny a

besar. Sebaliknya apabila dua pert ikel it u berj auhan m aka gaya t arik

m enariknya kecil dengan dem ikian dapat dikat akan bahw a t ip- t iap part ikel

hanya dit arik oleh prt ikel- part ikeldi sekelilingnya.

Pada dasarnya, t egangan perm ukaan zat cair didefinisikan sebgai

besarnya gaya yang di alam i oleh t iap sat uan panj ang pada perm ukaan zat

cair.

Secara m at em at is, hal it u dapat di rum uskan :

( 12.19)

Pada um um nya perm ukaan zat cair t ergant ung t erhadap suhunyaseprt

t able di baw ah ini m enunj ukan nilai t egangan perm ukaan zat cair, pada

[image:10.595.111.517.602.744.2]

um um nya t egangan berkurang j ika suhu naik

Table 12. 1

ϒ dalam N/ m Nam a Zat

Cair 0oC 20oC 50

(11)

g

r

.

.

cos

.

.

2

ρ

θ

γ

γ

=

1 2 .6 . M EN I SKUS D AN KAPI LARI TAS

1 2 .6 .1 . M e n isk u s

Kohesi dan adhesi m enent ukan bent uk perm ukaan zat cair. Set et es air

yang j at uh di perm ukaan kaca m endat ar akan m eluas perm ukaanya sebab

adhesi air pada kaca lebih besar daripada kohesinya.

Set et es raksa yang j at uh pada perm ukaan kaca akan m engum pul

berbent uk bola karena kohesi raksa lebih besar daripda adhesi kaca.

Dem ikian j uga karena pengaruh kohesi dan adhesi, perm ukaan zat cair di

dalam bej ana t idak m endat r, t et api pada t epi yang m elekat pada dinding

sedikit m elengkung. Gej ala m elengkungnya zat cair di dalam bej ana disebut

m eniscus.

1 2 .6 .2 . Ka pila r it a s

Jika sebat ang pipa kapiler ( pipa dengan diam et er kecil) salah sat u

uj ungnya dim asukan kedalam air m aka perm uk aan air di dalam pipa lebih

t inggi daripada perm ukaan air di luar pipa. Akan t et api, j ika uj ung pipa

t ersebut dim asukan ke dalam raksa t ernyat a perm ukaan raks di dalm pipa

lebih rendah daripada di luar pipa dan gej ala ini disebut dengan kapilarit as .

Kapilarit as dipengaruhi oleh adhesi dan kohesi. Unt uk zat cair yang

m em basahi dinding pipa ( 0- 90o) perm ukaan zat cair di dalam pipa lebih

rendah daripda perm ukaan zat cair di luar pipa.

Misalkan pada j ari- j ari penam pang kapiler r, t egangan perm ukaan zat

cair ϒ, m assa j ens zat cair ρ, dan besarnya sudut kont ak

θ

. Perm ukaan zat

cair m enyent uh dinding pipa dengan keliling lingkaran 2π⋅r. Perm ukaan zat

cair m enarik dinding dengan gaya F = 2π⋅r⋅ ϒ, m em bent uk sudut

θ

t erhadap

dinding ke bawah. Sebagai reaksinya, dinding m enarik at cair keat as dengan

gaya F = 2π⋅r⋅ ϒ, m em bent uk sudut

θ

t erhadap dinding ke at as. Kom ponen

gaya t arik dinding ke at as sebesar F⋅cos

θ

, diim bangi dengan gaya berat zat

cair set inggi ϒ.

W = F . Cos

θ

m . g = 2 π . r . ϒ cos

θ

ρ . V. g = 2 π . r . ϒ cos

θ

ρ .π . r2 . y . g = 2 π . r . ϒ cos

θ

Jadi :

(12)

Ket erangan :

y : naik/ t urunnya zat cair dalam kapiler ( m )

ϒ : t egangan perm ukaan zat cair ( N/ m )

θ

: sudut kont ak

ρ : m assa j enis zat cair ( kg/ m3)

r : j ari- j ari penam pang pipa ( m )

g : percepat an gravit asi ( m / s2)

Dalam kehidupan sehari- hari, gej ala kapilarit as dapat d j um apai,

ant ara lain pada kenaikan m inyak m elalui sum bu kom por at au lam pu,

basahnya dinding pada m usim penghuj an, dan naiknya air m elalui pem buluh

kayu pda t um buh- t um buhan.

1 2 .7 . V isk osit a s D a n H u k um St ok e s

1 2 .7 .1 . V isk osit a s

Viskosit as ( kekent alan) dapat dianggap sebagai geskan pada fluida.

Karena adanya viskosit as m ka unt uk m enggerakan benda di dalam fluida

diperlukan gaya. Fluida, bagi zat cair m aupun gas m em ilik i viskosit as. Zat cair

lebih kent al disbanding gas, sehingga gerak benda di dalam zat cair akan

m endapat kan gesekan yang lebih besar di banding di dalam gas.

Salah sat u j enis alat pengukur viskosit as zat cair yng disebut

viskosim et er. Sebuah silinder diberi poros yang di buat sangat licin ( gesekan

dapat di abaikan) , sehingga dapat berput ar secara konsent ris di dalam bej ana

yang j uga di buat berbent uk silinder. Zat cair yang di ukur vislkosit asnya

dit uangkan ke dalam bej ana silinder t ersebut . Gaya pem ut ar diberikan pada

silinder dalam oleh syst em cont rol bebas.

Beban di j at uhkan, silinder dalam berput ar dan m endapat kan

percepat an sesaat , t et api segera m encapai kecepat an sudut konst an. Silinder

dalam akan dapat berput ar dengan kecepat an konst an selam a beban m asih

dalam keadaan bergerak. Dengan m engukur kopel ( penyebab gerak rot asi)

(13)

12.2.

Tabel penyaj ian beberapa hara Viskosit as fluida

Fluida Viskosit as ( Nsm- 2)

Hydrogen

Udara

Et er

Met hanol

Air ( 0oC)

Air ( 100oC)

Raksa

Minyak m ot or

9

19

230

590

1.010

300

1.590

40.000

Sat uan Viskosit as dalam SI Nsm = Pa . S ( pascal . sekon) ,

sedangkan dalam syst em cgs adalah dnscm- 2 yang j uga disebut Poice ( P) ,

sebgai penghorm at an pada ilm uwan Perancis, Poise u ille . Viskosit as yang

kevil di ukur dalam cent i poise ( 1cp= 10- 2 poise) dan m ikropoise ( 1

µ

p = 10- 6

poise) .

1 2 .7 .2 H uk u m St ok e s

Misalkan fluida ideal yang viskosit asnya nol m engalir m elew at i sebuah

bola at au sebuah bola bergerak di dalam fluida yang diam . Garis- garis fluida

akan m em bent uk pola sim et is sem purna disekeliling bola.

Tekanan t erhadap sem barang t it k pada perm ukaan bola yang

m enghadap arah aliran dayan t epat sam a dengan t ekanan pada arah hilir

aliran, sehingga result an gaya t erhadap sebesar nol j ika fluida m em iliki

viskosit as, t im bul gaya gesekan t ehadap bola it u yang disebut gaya st okes.

Misalkan j ara- j ari bola r koefisien viskosit as fluida

η

, dan kecepat an relat ive

bola t erhadap fluida v, seca m at em at is besarnya gaya st okes di rum uskan :

Fs = 6π . η . r . v ( 12.21)

Ket erangan :

Fs = gaya st okes ( N)

η = koefisien viskosit as ( Nsm- 2)

r = j ari- j ari bola ( m )

(14)

)

'.

(

.

.

9

2

2

ρ

ρ

η

v

g

r

=

persam aan diat as pert am akali dirum uskan oleh Sir Ge or ge St ok e s pada

t ahun 1845, sehingga disebut j uga Hukum St okes.

Jika bola j at uh ke dalam fluida yang kent al, selam a bola bergerak di

dalam fluida pada bola bekerj a gaya- gaya berikut :

1) Gaya berat bola ( w) berarah vert ical kebawah

2) Gaya Archim edes ( Fa) berubah vert ical ke at as

3) Gya st okes ( Fs) berarah vert ical ke at as

Sesaat sesaat bola m asuk ke dalam fluida, gaya berat bola lebih besar

daripada j um lah gaya Archim edes dan gaya St okes, sehingga bola m endapat

percepat an vert ical ke bawah. Sealam a grak bola dipercepat , gaya st okes

bert am bah, hingga suat u saat gaya berat benda sam a dengan j um lah gaya

Archim edes dan gaya St okes. Pada keadaan t ersebut kecepaan bola

m aksim um , bola bergerak berat uran.

Jika j ar i- j ar i bola , m assa j enis bola , m assa j enis fluida ,dan

koefisien viskosit as fluida m aka selam bola bergerak berat uran gaya- gaya

pada bola m em enuhi persam aan:

( 12.22)

Ket erangan :

η

= koefisien viskosit as

r= j ari- j ari bola

g= percepat an grafit asi

v= kecepat an m aksim um bola

ρ’= m assa j enis boal

ρ= m asa j enis fluida

Dengan m engukur kecepat an m aksim um bola yang j ari- j ari dan m assa

j enisnya diket ahui, m aka viokosit as fluida t em pat bola it u dij at uhkan dapat

dihit ung berdasarkan persam aan diat as.

1 2 .8 . Flu ida I de a l D a n Pe r sa m a a n Kon t in uit a s

1 2 .8 .1 .Flu ida I de a l

Pem bahasn t ent ang fluida dibat asi pada fluida ideal saj a. Fluida ideal

adlah fluida yang t idak kom presibekl ( t idak m engalam i perubahan volum e

(15)

t

V

Q

=

disekit arnt ya, m uapun dari dinding t em pat yang dilaluinya, dan aliranya

st asioner. Aliran st asioner adalah aliran fluida yang m engikut i gari air at au

garis arus t ert ent u.

Gam bar dibaw ah ini m elukiskan sepot ong pipa yang dilalui oleh arus fluida

darikiri ke kanan. Jika aliran fluida st asioner, t iap- t iap part ikel yang m elalui

t it ik a selanj ut nya m elalui t it ik b dan c. Aliran part ikel- part ikel berikut nya

yangm elalui t it ik a, saat berikut nya j uga m elelu b dan c.

( 12.23)

Ket erangan:

Q= debit

V= volum e fluida

t = w akt u ( s)

Misalnya,kecepat an fluida didalam penam pang A1 sebesar dan dalam

penam pang A2 sebesar v2. dalam selang wakt u t , part ikel dari a pindah ke a’

dan part ikel dari b pindah sam pai ke b’. karena fluida t idak kom presibel m aka

dalam selang w akt u t volum e fluida m engalir pada penam pang A1 sam

dengan volum e fluida pada penam pang A2.

A1.V1 = A2. V2 ( 12.24)

Ket erangan ;

A1 dan A2 = luas penam pang 1 dan 2 ( m 2)

V1 dan v2 = kecepat an aliran fluida di 1 dan 2 ( m / s)

Persam aan diat as disebut persam aan kont inuit as. Persam aan it u

m enyat akan bahwa padafluida yang t idak kom presibel hasil perkalian ant ara

laj u aliran fluida dengan luas penam panm gnya selalu t et ap.

Harga A . v disebut j uga debit , sehingga:

Q = A . v ( 12.25)

Ket erangan :

Q = debit ( m 3/ s)

A = luas penam pang pipa ( m 2)

(16)

=

+

+

V

g

h

p

.

.

.

2

1

ρ

2

ρ

V

V

p

p

12 2

.

22

2

1

.

2

1

ρ

=

+

ρ

+

1 2 .9 . H u k um Be r n ou lli

Hukum Bernoli dapat di cint ohkan pada sebuah pipa, j ika t erdapat

alran fluida pada suat u pipa yang luas penam pang dan ket inggiannya t idak

sam a. Misalnya, m assa j enis fluida ρ, kecepat an fluida pada penam pang A1

sebesar V1, dalam wakt u t panj ang bagian syst em yang bergerak ke kanan V1

. t . Pada penam pang A2 kecepat an V2 dan dalam wakt u t syst em yang

bergerak ke kanan v2 . t .

Pada penam pang A1 fluida m endapat t ekanan p1 dari fluida di kirinya

dan pada penam pang A2 m endapat t ekanan : dari fluida di kananya. Gaya

pada A1 adalah F1 = P1 . A1 dan penam pang A2 adalah F2 = P2 . A2

Dan dapat di rum uskan

Konst an ( 12.26)

Rum us di at as dinam akan persam aan Bernouli unt uk aliran fluida yang

t idak kom presibel. Persam aan t ersebut pert am a kali diaj ukan oleh D a n ie l

Be r n ou li dalam t eor inya Hidrodinam ika.

1 2 .9 .1 . Pe n e r a pa n H u k u m Be r nou li

1. Pada Pipa Mendat ar

Fluida m engalir m elalui pipa m endat ar yang m em lik i penam pang A1

pada ket inggian h1 dan penam pang A2 pada ket ingggian h2.

Karena m endat ar : h1 = h2

Maka, ( 12.27)

Krena A1 > A2 Æ V1 < V2

Maka P1 > P2

Hal it u m em perlihat kan bahwa di t em pat - t em pat yang sm pit fluida

m em iliki kecepat an besar, t ekanannya kecil. Sebalikny, di t em pat - t em pat

(17)

h

g

v

=

2

.

.

g

h

t

=

2

.

1 2. Teori Torricelli

Sebuah bej ana yang berukuran besar diisi zat cair. Pda dinding bej ana

t erdapat lubang kebocoran kecil y ang berj arak h dari per m ukaan zat cair. Zat

cair m engalir pad alubang dengan kecepat an v. t ekanan di t it k A pada lubang

sam a dengan t ekanan di t it ik B pada perm ukaan zat cair sam a dengen

t ekanan udara luar ( B) . karena lubang kebocoran kecil, perm ukaan zat cvair

dalam bej ana t urun perlahan- lahan, sehingga V2 dpat di anggap nol, dan

dapat di rum uskan :

( 12.28)

Ket erangan :

V = kecepat an zat cair keluar dari lubang ( m / s)

h = j arak perm ukaan zat cair t erhadap lubang ( m )

g = percepat an gravit asi ( m / s2)

Hubungan it u disebut t eori Torricelli kecepat an aliran zat cair dari

lubang sam a dengan kecepat an yang akan di peroleh benda j ika j at uh bebas

dari ket inggian h. hal it u m erupakan suat u hal yangf ist im ewa dari persam aan

Bernouli.

Wakt u yang diperlukan zat cair keluar dari lubang hingga m enyent uh

lant ai dit ent ukan dengan konsep benda j at uh bebas. Dapat di rum uskan :

( 12.29)

Ket erangan :

t : w akt u zat cair dari lubang sam pai ke lant ai ( s)

h1 : t inggi lubang dari lant ai( m )

g : percepat an gravit si ( m / s2)

j arak m endat ar t em pat j at uhnya zat cair di lant ai t erhadap dinding

bej ana adalah :

(18)

h

g

A

Q

=

2

.

.

1 2

XV

a

A

V

=

Ket erangan :

X : j arak j at uhnya zat cair di lant ai t erhadap dinding ( m )

V : kecepat an zat cair keluar dari lubang ( m / s)

T : w akt u zat cair dari lubang sam pai ke lant ai ( s)

Jika luas lubang kebocoran A m aka debit zat cair yang keluar dar i

lubang adalah :

( 12.31)

Ket erangan

Q : debit ( m3/ s)

A : luas penam pang lubang ( m2)

h : j arak perm uakan zat cair t erhadap lubang ( m )

3. Vent urim et er

Vent urim et er adalah alat unt uk m engukur kecepat an aliran zat cair

dalam pipa.

Zat cair yang m assa j em isnya ρ m engalir m elalui sebuah pipa yang

luas penam pangnya A. Pada bagain yang sem pit , luas penam pangnya A

Misalnya m anom et er berisi zat cair denan m assa j enis ρ’ m ka persam aan

kont inuit as dapat di t ulis sebagai breikut :

( 12.32)

Penggunaan vent urim t er yang kit a j um pai sehari- hari ialah karburat or

kendaraan berm ot or. Lubang m asuk unt uk udara ( fluida) pada karburat or

berbent uk t abung vent ure. Penghisapan ( t orak) udara m elalui lubang

karburat or di ‘kerongkongan’ vent uri, udara bergerak lebih cepat daripada di

t em pat yang lain, disini t ekananya lebih rendah oleh karena it u, bahan bakar

( bensin) t ert arik pada kerongkongan vent uri dan m asuk ke dalam silinder

(19)

B A

A

P

P

+

V

2

=

2

1

ρ

4. Tabung Pit ot

Tabung pit ot di gunakan unt uk m engukur kecepat an aliran gas.

Misalnya udara m engalir m elalui t abung A. t abung it u sej aj ar dengan arah

aliran udara, sehingga kecepat an dan t ekanan di luar t abung m em ilik i

nilai-nilai arus bebas. Jadi, VA = V . t ekanan di lengan kiri m anom et er

sam adengan t ekanan gas VA. Lubang lengan kanan m anom et er t egak lurus

dengan aliran, karena it u kecepat an gas di t t ik B m enj adi nol ( Vb = 0) ,

sehingga pada t it ik it u gas dalam keadaan diam . Tekanan di t it ik D adalah Pb

Dengan m enerapakan persam aan Bernoulli dapat di t arik rum us :

( 12.33)

5. Gaya Angkat pada Pesawat Terbang

Gaya angkat pesawat t erbang dapat dij elaskan dengan m enerapkan

hokum Bernoulli. Apabila sayap ini bergerak di dalam udara m enurut arah

anak panah, udara m engalir di sekit arnya dengan arah berlawanan dengan

arh gerak pesaw at . Karena bent uknya, sebagian besar udara m engalir dengan

aliran garis arus.

Pada bagian bawah sayap t idak ada pem am pat an garis arus, t et api

pada bagian at as t erdapat pem am pat an garis arus. Udara di bagian at as

bergeak lebih cepat daripada udara di bagian bawah sayap. Perbedaan

kecepat an it u m engakibat kan t im bulnya perbedaan t ekanan di kedua sisi

sayap. Sisi at as sayap adalah daerah kecepat an t inggi sehingga t ekanan

rendah, sedangkan sisi bawah sayap t ekannya ham pir sam a dengan t ekann

udara ( at m osfer) .

Dari penj elasan di at as it u, t erlihat bahwa t ekanan udar di bawah

sayap m enj adi lebih besar dibandingkan dengan t ekanan udara di at as sayap.

Selisih t ekanan anat ra sisi at as dan baw ah sayap it ulah yang m enim bulkan

gaya angkat pada sayap. Sem akin besar selisih t ekanan udara ant ara kedua

sisi it u sem akin besar gaya angkat yang di hasilkan.

6. Alat Penyem prot Nyam uk dan Parfum

Pada alat penyem prot nyam uk dan parfum j ika penghisap di t ekan,

udara kelur dengan cepat dari lubang pipa sem pit yang t edapat di uj ung

(20)

sehingga cairan insekt isida m aupun cairan parfum yang ada di dalam t abung

(21)

A

F

p

=

2 2

1 1

A

F

A

F

=

Ke sim pu la n

Zat yang m em iliki kem am puan unt uk m engalir disebut fluida

Tekanan adalah gaya yang bekerj a pada suat u bidang di bagi dengan

luas bidang it u dan dapat di rum uskan :

Dalam SI sat uan t ekanan adalah Pascal ( disingkat Pa) . 1 Pa = 1 N/ m2

Besarnya gaya t ekan zat cair yang dialam i oleh alas bej ana t iap sat uan

luas disebut dengan Tekanan Hidrost at ik. Dengan persam aan

P= ρ . g . h

Jika t ekanan at m osfer pada perm ukaan zat cair adalah ρ0, m aka

t ekanan m ut lak pada t it ik- t it ik yang berada sedalam h dari perm ukaan zat

cair it u adalah :

P= ρo + ρ . g . h

Hukum ut am a hidrost at ik m enyat akan bahwa t ekanan hidrost at ik pada

sem barang t it ik yang t erlet ak pada sat u bidang dat ar di dalam sat u j enis zat

cair besarnya sam a.

Hukum Pascal m enyat akan bahw a t ekanan yang di berikan kepada zat

cair di dalam ruang t ert ut up dit eruskan sam a besar ke segala arah.dan

persam aanya ant ara lain:

Hukum Archim edes m enyat akan bahwa j ika sebuah benda t ercelup

sebagian at au seluruhnya di dalam fluida akan m engalam i gaya ke at as yang

besarnya dengan berat fluida yang di pindahkan. Dan dapat di t arik

persam aan

Fa = ρz . g . Vc(ρz = m assa j enis fluida dan Vc = volum e benda yang

t ercelup )

Benda akan t erapung j ika ρb < ρz

Benda akan m elayang j ika ρb = ρz

(22)

l

F

=

γ

r

g

Y

.

.

cos

.

.

2

ρ

θ

γ

=

v

g

r

9

)

'

(

.

2

2

ρ

ρ

η

=

Tegangan perm ukaan zat cair adalah besarnya gaya yang dialam i oleh

t iap sat uan panj ang perm ukaan zat cair. Dan rum usnya adalah :

Sat uan t egangan perm ukaan dalam SI adalah N/ m

Meniscus adalah gej ala m elengkungnya perm ukaan zat cair di dalam

bej ana.

Kapilar it as adalah gej ala naik at au t urunnya perm ukaan zat cair dalam

pipa kecil ( pipa kapiler) j ika pipa t ersebut di m asukan ke dalam zat cair.

Besarnya kenikan at au penurunan zat cair di t ulis :

Dengan

θ

adalah sudut kont ak, r adalah j ari- j ar i pipa

Viskosit as ( kekent alan) m engakibat kan adanya gesekan pada fluida.

Sat uan viskosit as dalam SI adalah Ns/ m2 = Pa. s, sedangkan dalam

sat uan cgs adalah dns/ cm2 = poise ( p)

Hukum st okes : j ika fluida m em iliki viskosit as m aka akan

m enim bulkan gaya gesekan t ehadap suat u bola yang bergerak dalam fluida

it u. Gaya gesek ini disebut dengan gaya st okes, yang di t ulis :

Fs = 6π . η . r . v

η = Koefisien viskosit as

r = j ari- j ar i bola

v = kecepat an relat ive bola t erhadap fluida

selam a bola bergerak berat uran m aka gaya- gaya yang bekerj a pada bola

m em enuhi persam aan:

Fa + Fs = W

dari persam aan t ersebut dapat m enent ukan koefisien viskosit as fluida sebagi

berikut :

(23)

A

t

V

Q

=

=

h

g

P

h

g

P

V

.

.

V

.

.

2

1

.

.

.

2

1

2 2 2 1 2

1

ρ

ρ

ρ

ρ

+

=

+

+

+

h

g

V

=

2

.

.

g

h

t

=

2

.

Fluida ideal adalah fluida yang t idak kom presibel, m engalir t anpa

gesekan, dan alirannya st at ioner.

Debit adalah banyaknya fluida yang m engalir m elalui penam pang t iap

sat uan wakt u dan dapat di rum uskan :

Ket erangan :

Q : debit

V : Volum e

t : w akt u, luas penam pang

v : kecepat an aliran

Persam aan Bournoulli m enyat akan bahwa j um lah t ekanan p, e.gnergi

kinet ic per sat uan volum e, dan energi pot ensial per sat uan volum e adalah

konst an

Teori Torr icelli, m enent ukan kecepat an aliran zat cair m elalui lubang

kebocoran j ika m em iliki perm ukaan t erbuka yang luas adalah

h: kedalam an lubang di hit ung dari perm ukaan zat cair.

Wakt u yang diperlukan zat cair dari lubang sam pai m enyent uh dasar

bej ana

h1 = ket inggian lubang dari dasar

Vent urim et er adalah alat unt uk m engukur kecepat an aliran zat cair

(24)

)

(

2

1

2

1 2 2 2

1

p

V

V

p

=

ρ

ρ

ρ

'

.

.

.

2

g

h

V

=

penam pang A dan t ekanan P1. unt uk lubang sem pit kecepat an aliran V2 luas

a dan t ekanan P2. beda t ekanan yang t erj adi dirum uskan

Tabung Pit ot adalah alat ukur alat unt uk m engukur kecepat an gas

dengan persam aan :

Penerapan hokum Bernoulli dalam kehidupan sehari- hari ant ar lain

pada gaya angkat sayap pesawat t erbang. Alat penyem prot nyam uk dan

Gambar

Gambar 12. 4
Table 12. 1

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pilihan alternatif metode pembelajaran kepada pendidik yaitu penerapan Assessment- Feedback dalam pelaksanaan KBM

Gambar 4.5 Tampilan Hasil Pengujian Proses Dekripsi Dengan Sandi Sama 47 Gambar 4.6 Tampilan Hasil Pengujian Proses Dekripsi Dengan Sandi Berbeda 47 Gambar 4.4 Tampilan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmatNya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Pemilihan

Menentukan persamaan garis singgung lingkarannnn pada titik yang terletak pada titik yang terletak pada titik yang terletak pada titik yang terletak di lingkaran... Bimbel

Carilah nilai akumulasi annuity-immadiate selama 10 tahun dari $100 per tahun jika tingkat bunga efektif adalah 5% untuk enam tahun pertama dan 4% untuk empat

Dalam hukum Islam kegiatan praktek jual beli bahan pokok dengan timbangan digital pada toko bunda tersebut tidak sesuai dengan prinsip jual beli dan aturan-aturan yang

Dari perhitungan dengan menggunakan teknik ini diperoleh hasil yaitu: (1) Penerapan strategi permainan jeopardy mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III

Pola pemanfaatan ruang terbuka publik kawasan membentuk linkage yang menyangkut PKL menempati ruang trotoar di muka bangunan, jalur lambat, trotoar tepi Lapangan Pancasila,