• Tidak ada hasil yang ditemukan

workshop dana bantuan perguruan tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "workshop dana bantuan perguruan tinggi"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

3

Pengertian PPh PASAL 21/26

Pengertian PPh PASAL 21/26

PAJAK PENGHASILAN SEHUBUNGAN DENGANPAJAK PENGHASILAN SEHUBUNGAN DENGAN

- Pekerjaan atau Jabatan - Jasa dan Kegiatan

yang dilakukan WP Orang Pribadi - Pekerjaan atau Jabatan

- Jasa dan Kegiatan

yang dilakukan WP Orang Pribadi

PENGHASILAN BERUPA : GAJI, UPAH, HONORARIUM, TUNJANGAN, DAN PEMBAYARAN LAIN DGN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN PENGHASILAN BERUPA : GAJI, UPAH, HONORARIUM, TUNJANGAN, DAN PEMBAYARAN LAIN DGN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN

WP DN

WP DN

WP LN

WP LN

PPh PASAL 21

PPh PASAL 21

PPh PASAL 26

PPh PASAL 26

TATA CARA PEMOTONGAN PPh PASAL 21 DIATUR DALAM PERATURAN DIRJEN PAJAK NOMOR : PER-31/PJ/2012 TATA CARA PEMOTONGAN PPh PASAL 21 DIATUR DALAM

(4)

PENGHASILAN YANG DITERIMA OLEH PENERIMA PENGHASILAN

UPAH HARIAN UPAH MINGGUAN UPAH SATUAN

UANG SAKU HARIAN UPAH BORONGAN

HONORARIUM, UANG SAKU,

HADIAH, PENGHARGAAN, KOMISI, FEE, DAN PEMBAYARAN

LAIN SBG IMBALAN SEHUBUNGAN DGN PEKERJAAN, JASA, DAN

KEGIATAN

DIPOTONG PPh Psl 21/26 DARI PENGHASILAN BRUTO

(5)

5

Penghitungan PPh Pasal 21

ATAS PENGHASILAN BERUPA UPAH HARIAN, MINGGUAN, SATUAN, BORONGAN, DAN

UANG SAKU HARIAN

TIDAK LEBIH DARI Rp 200.000,-TIDAK DIPOTONG PPh Ps.21 DIBAYAR HARIAN LEBIH DARI Rp 200.000,-DIKURANGI Rp 200.000,-DIPOTONG PPh TARIF 5%

PADA SAAT TELAH MELEBIHI

Rp 2.025.000 DALAM SATU BULAN KALENDER

PKP

JIKA PENGHASILAN KUMULATIF DLM 1 BLN < Rp 7.000.000

JIKA WP TDK MEMILIKI NPWP MAKA TARIFNYA 20% LEBIH TINGGI Tdk termasuk Honorarium atau Komisi yg diterima

Penjaja barang & Petugas dinas luar

asuransi

TARIF 5%

JIKA PENGHASILAN KUMULATIF DLM 1 BLN > Rp 7.000.000 TARIFPsl 17

AYAT (1) huruf a

Iuran Jaminan Hari Tua/ Iuran Tunjangan Hari Tua yg dibayarkan ke Jamsostek, bila diwajibkan, yg dibayar sendiri olh ybs

DIKURANGI

(6)

Penghitungan PPh Pasal 21

Penghitungan PPh Pasal 21

ATAS PENGHASILAN BERUPA UPAH HARIAN, MINGGUAN, SATUAN, BORONGAN, DAN UANG SAKU HARIAN

PKP SEBULAN

PPh SETAHUN DIBAYAR BULANAN DIBAYAR BULANAN

DIKURANGI PTKP SEBULAN DIKURANGI PTKP SEBULAN

PKP DISETAHUNKAN X

TARIF PPh Ps.17 AYAT (1) huruf a

PPh SEBULAN

JIKA WP TDK MEMILIKI NPWP MAKA TARIFNYA 20% LEBIH

(7)

7

BUKAN PEGAWAI

DIPOTONG PPH PS.21 DGN TARIF PASAL 17 AYAT (1) HURUF a DARI DASAR PENGENAAN & PEMOTONGAN PPh PASAL 21

DIBAYARKAN SECARATIDAK

BERKESINAMBUNGANatauBERKESINAMBUNGANTETAPI TIDAK MEMENUHI SYARAT( tidak memiliki NPWP atau memiliki NPWP

tetapi mempunyai penghasilan lain )

JIKA WP TDK MEMILIKI NPWP

MAKA TARIFNYA 20% LEBIH

TINGGI

DASAR PENGENAAN &PEMOTONGAN PPh PASAL 21 ADALAH 50% DARI

JUMLAH PENGHASILAN BRUTO

DIBAYARKAN

BERKESINAMBUNGANDENGANSYARATMEMILIKI NPWP DAN TIDAK MENERIMA SUMBER PENGHASILAN LAINNYA

DIKURANGI PTKP*

DASAR PENGENAAN & PEMOTONGAN PPh PASAL 21 ADALAH 50% DARI

JUMLAH PENGHASILAN BRUTO

TENAGA AHLI (PENGACARA, AKUNTAN, ARSITEK,

DOKTER, KONSULTAN, NOTARIS, PENILAI DAN AKTUARIS PEMAIN MUSIK, PEMBAWA ACARA, PENYANYI, PELAWAK, BINTANG FILM, BINTANG SINETRON, BINTANG IKLAN, SUTRADARA, KRU FILM, FOTO MODEL, PERAGAWAN/TI, PEMAIN DRAMA, PENARI, PEMAHAT, PELUKIS & SENIMAN LAINNYA

OLAHRAGAWAN;

PENASEHAT, PENGAJAR, PELATIH, PENCERAMAH, PENYULUH & MODERATOR

PENGARANG, PENELITI, DAN PENERJEMAH; AGEN IKLAN;

PEMBERI JASA DLM SEGALA BDG TERMASUK TEKNIK, KOMPUTER DAN SISTEM APLIKASINYA TELEKOMUNIKASI, ELEKTRONIKA, FOTOGRAPHI, EKONOMI DAN SOSIAL SERTA PEMBERIAN JASA KPD SUATU PANITIA

PENGAWAS, PENGELOLA PROYEK;

PEMBAWA PESANAN/PENEMU LANGGANAN ATAU YG MENJADI PERANTARA

PENJAJA BARANG DAGANGAN PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI;

DISTRIBUTOR PERUSAHAAN MULTILEVEL

MARKETING ATAU DIRECT SELLING & KEGIATAN SEJENIS LAINNYA

(8)

UANG SAKU, UANG

REPRESENTASI, UANG RAPAT, HONORARIUM, HADIAH DAN PENGHARGAAN

PESERTA KEGIATAN

1. PESERTA PERLOMBAAN DALAM SEGALA BIDANG; 2. PESERTA RAPAT, KONFERENSI,SIDANG,PERTEMUAN

DAN KUNJUNGAN KERJA;

3. PESERTA/ANGGOTA DALAM SUATU KEPANITIAAN; 4. PESERTA PENDIDIKAN,PELATIHAN & MAGANG; 5. PESERTA KEGIATAN LAINNYA

MENERIMA IMBALAN :

DIPOTONG PPH PS.21 DGN TARIF PASAL 17 AYAT (1) HURUF a DARI JUMLAH

PENGHASILAN BRUTO UTK SETIAP KALI PEMBAYARAN YG BERSIFAT UTUH & TDK

(9)
(10)

Menteri Keuangan dapat menetapkan:

a)

Bendahara pemerintah

untuk memungut pajak

sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan

barang;

b) Badan-badan tertentu untuk memungut pajak dari

Wajib Pajak yang melakukan kegiatan di bidang

impor atau kegiatan usaha di bidang lain; dan

c) Wajib Pajak badan tertentu untuk memungut pajak

dari pembeli atas penjualan barang yang tergolong

sangat mewah.

(11)

11

1. Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, atas impor barang; 2. Bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai

pemungut pajak pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi atau lembaga Pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya,

berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang;

3. Bendahara pengeluaran berkenaan dengan pembayaran atas

pembelian barang yang dilakukan dengan mekanisme uang persediaan (UP);

4. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat penerbit Surat Perintah Membayar yang diberi delegasi oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang kepada pihak ketiga yang dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (LS);

PEMUNGUT PPh PASAL 22

(12)

PEMUNGUT PPh PASAL 22

5. Badan Usaha Milik Negara yaitu badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, yang meliputi:

a) PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Hutama Karya (Persero), PT Krakatau Steel (Persero); dan

b) Bank-bank Badan Usaha Milik Negara, berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang dan/atau bahan-bahan untuk keperluan kegiatan usahanya.

(13)

13

PEMUNGUT PPh PASAL 22

6. Badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri semen,

industri kertas, industri baja ( industri baja yang merupakan industri

hulu, termasuk industri hulu yang terintegrasi dengan industri antara dan industri hilir ), industri otomotif, dan industri farmasi, atas

penjualan hasil produksinya kepada distributor di dalam negeri; 7. Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Agen Pemegang Merek (APM), dan importir umum kendaraan bermotor, atas penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri;

8. Produsen atau importir bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan pelumas, atas penjualan bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan pelumas;

(14)

PEMUNGUT PPh PASAL 22

9. Industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan,

perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan, atas pembelian

bahan-bahan dari pedagang pengumpul untuk keperluan

industrinya atau ekspornya.

Pedagang pengumpul adalah badan atau orang pribadi yang kegiatan usahanya:

a) mengumpulkan hasil kehutanan, perkebunan, pertanian,

peternakan, dan perikanan; dan

b) menjual hasil tersebut kepada badan usaha industri dan

(15)

15

DIKECUALIKAN DARI

PEMUNGUTAN PPh PSL 22 OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH, BUMN dan Bank BUMN

DIKECUALIKAN DARI

PEMUNGUTAN PPh PSL 22 OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH, BUMN dan Bank BUMN

PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN BARANG YANG JUMLAHNYA PALING BANYAK Rp 2.000.000,- YANG DILAKUKAN OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH ATAU Rp.

10.000.000,- YANG DILAKUKAN OLEH BUMN DAN BANK BUMN DAN TIDAK MERUPAKAN PEMBAYARAN YANG TERPECAH-PECAH ( DILAKUKAN OTOMATIS TANPA SKB )

PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN BARANG YANG JUMLAHNYA PALING BANYAK Rp 2.000.000,- YANG DILAKUKAN OLEH BENDAHARAWAN PEMERINTAH ATAU Rp.

10.000.000,- YANG DILAKUKAN OLEH BUMN DAN BANK BUMN DAN TIDAK MERUPAKAN PEMBAYARAN YANG TERPECAH-PECAH ( DILAKUKAN OTOMATIS TANPA SKB )

PEMBAYARAN UNTUK PEMBELIAN BAHAN BAKAR MINYAK, BAHAN BAKAR GAS, PELUMAS, BENDA-BENDA POS, PEMAKAIAN AIR DAN LISTRIK; ( DILAKUKAN OTOMATIS TANPA SKB )

PEMBAYARAN UNTUK PEMBELIAN BAHAN BAKAR MINYAK, BAHAN BAKAR GAS, PELUMAS, BENDA-BENDA POS, PEMAKAIAN AIR DAN LISTRIK; ( DILAKUKAN OTOMATIS TANPA SKB )

PEMBAYARAN UNTUK PEMBELIAN BARANG SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

( DILAKUKAN OTOMATIS TANPA SKB )

PEMBAYARAN UNTUK PEMBELIAN BARANG SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

( DILAKUKAN OTOMATIS TANPA SKB )

PMK no 224/PMK.03/2012 sebagai perubahan PMK 154/PMK.03/2010

(16)

DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PPh PSL 22DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PPh PSL 22

Impor barang dan/atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tidak terutang Pajak Penghasilan( harus dengan SKB dari DJP )

Impor barang dan/atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tidak terutang Pajak Penghasilan( harus dengan SKB dari DJP )

Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/atau Pajak Pertambahan Nilai( dlaksanakan DJ BC )

Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/atau Pajak Pertambahan Nilai( dlaksanakan DJ BC )

Impor sementara, jika pada waktu impornya nyata-nyata dimaksudkan untuk diekspor kembali( dlaksanakan DJ BC )

Impor sementara, jika pada waktu impornya nyata-nyata dimaksudkan untuk diekspor kembali( dlaksanakan DJ BC )

Impor kembali (re-impor), yang meliputi barang-barang yang telah diekspor kemudian diimpor kembali dalam kualitas yang sama atau barang-barang yang telah diekspor untuk keperluan perbaikan, pengerjaan dan pengujian, yang telah memenuhi syarat yang

ditentukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ( tanpa SKB )

Impor kembali (re-impor), yang meliputi barang-barang yang telah diekspor kemudian diimpor kembali dalam kualitas yang sama atau barang-barang yang telah diekspor untuk keperluan perbaikan, pengerjaan dan pengujian, yang telah memenuhi syarat yang

ditentukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ( tanpa SKB )

Emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan barang perhiasan dari emas untuk tujuan ekspor( harus dengan SKB dari DJP )

(17)

17

SAAT PEMUNGUTAN

TARIF 1,5% DARI HARGA/NILAI

PEMBELIAN BARANG TIDAK TERMASUK PPN

PADA SETIAP PELAKSANAAN PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN BARANG OLEH REKANAN

JIKA REKANAN TDK MEMILIKI NPWP MAKA DIKENAKAN TARIF 100% LEBIH TINGGI

(18)

Lembaga Pendidikan

Perguruan Tinggi

Kemendikbud

5

Hasil Penelitian

Proposal kegiatan

dan pendanaan

Pencairan

dana

Laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana

1

2

3

4

6

(19)

Lembaga

Pendidikan

Perguruan Tinggi

Kemendikbud

6

Pelaksanaan kontrak

Penawaran jasa

Permintaan

jasa

Hasil pelaksanaan kontrak dan penagihan

3

4

1

2

7

8

Pembayaran

9

10

(20)

Pasal 4 ayat (3) huruf a angka 2

UU PPh

Pasal 4 ayat (3) huruf a angka 2

UU PPh

harta hibahan yang diterima oleh keluarga

sedarah dalam garis keturunan lurus satu

derajat, badan keagamaan, badan pendidikan,

badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau

orang pribadi yang menjalankan usaha mikro

dan kecil, yang ketentuannya diatur dengan

atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan,

sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha,

pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di

antara pihak-pihak yang bersangkutan

harta hibahan yang diterima oleh keluarga

sedarah dalam garis keturunan lurus satu

derajat, badan keagamaan, badan pendidikan,

badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau

orang pribadi yang menjalankan usaha mikro

dan kecil, yang ketentuannya diatur dengan

atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan,

sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha,

pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di

antara pihak-pihak yang bersangkutan

(21)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada metode ini perusahaan harus dapat meyakinkan pembeli mengenai berbagai tawaran yang bersaing. Perusahaan harus hati-hati dalam menetapkan harga, dimana perusahaan

In fact, project specific factors was considerably most important affecting in the preparation of construction work schedule followed by the project management and working

prasyarat dalam melaksanakan tugas kepengawasan atau supervisi pendidikan. Hal ini sejalan dengan peran dan fungsi pengawas sekolah dalam melaksanakan. tugas

Syaraf tiruan Algoritma Backpropagation menghasilkan nilai korelasi yang baik antara Debit prediksi dan Debit aktualnya, hal ini juga dipengaruhi oleh Pola data

Siswa mampu menentukan sisi- sisi yang bersesuaian pada dua bangun datar yang sebangun 2.. Siswa mampu

Jumlah data yang dikumpulkan dari pengamatan ini sebanyak 1575 titik yang terdiri atas 514 titik pada material, 288 titik pada joint, 65 titik pada perletakan, 210 pada splice,

Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2014 sampai dengan Januari 2015 di delapan mata air (PraNyolo, Ngenep, Umbulan, Langgar, Balittas, Lowoksari, Leses dan Soko) yang