• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEK 1104132 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEK 1104132 Chapter3"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Huzella Beatrik Sinaga

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm.118), obyek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 22 Bandung ini, terdapat satu variabel bebas, satu variabel mediator, dan satu variabel terikat. Adapun variabel terikat tersebut yaitu hasil belajar siswa kelas XI IPS mata

pelajaran ekonomi di SMA Negeri 22 Bandung, variabel mediatornya yaitu motivasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Bandung, sedangkan variabel bebasnya yaitu keterampilan dasar mengajar guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 22 Bandung tersebut. Sehingga subyek yang akan diteliti

dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Bandung yang beralamat di Jalan Rajamantri Kulon No.17A, Bandung, Jawa Barat. Penelitian yang akan dilakukan di SMA Negeri 22 Bandung ini dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2015/2016 Semester I.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Suryana (2010), metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah yang sistematis yang dapat digunakan dalam menemukan ilmu atau pengetahuan yang ilmiah. Terdapat beberapa bentuk metode penelitian yang salah satunya digunakan dalam penelitian ini. Adapun metode yang digunakandalampenelitianiniadalahmetodesurvei

eksplanatoriyaituuntukmengujihipotesis dengan menguji keefektifan

variabel-variabel yang ada dengan menggunakan data yang dikumpulkan melalui survei pada para responden yang telah ditentukan sebelumnya sebagai subyek penelitian.

3.3 Desain Penelitian

(2)

dianalisis menggunakan statistika. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengumpulkan data-data hasil penelitiannya menggunakan instrumen penelitian serta analisis data yang bersifat deskriptif atau statistik. Dalam penelitian ini juga akan menggunakan sebuah metode yaitu metode survei eksplanatori yang merupakan sebuah metode penelitian yang menyoroti adanya hubungan antarvariabel dengan menggunakan kerangka pemikiran yang kemudian akan dirumuskan menjadi suatu hipotesis.

Penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.

Dan penelitian eksplanatori merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang alasan terjadinya suatu kejadian atau gejala.

3.4 Operasional Konsep

Suharsimi Arikunto (2010, hlm.118-119) menyatakan suatu hal mengenai variabel penelitian yaitu sebagai berikut:

Variabel adalah objek penelitian atau suatu hal yang menjadi titik perhatian dari sebuah penelitian. Terdapat jenis variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang mempengaruhi tersebut dinamakan variabel penyebab, variabel bebas, atau independent variable (X), sedangkan variabel akibat tersebut dinamakan variabel tidak bebas, variabel tergantung, variabel terikat, atau dependent variable (Y).

(3)

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel KonsepTeoritis KonsepEmpiris KonsepAnalitik SkalaPenguk

uran

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Penelitian

(4)

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Kota Bandung tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 110 orang. Populasi ini terdiri dari siswa-siswi kelas XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3.

3.5.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan bahan penelitian. Menurut Sugiyono (2007, hlm.91) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Selain itu dijelaskan juga mengenai sampel oleh Sugiyono (2007, hlm.91) yaitu:

Bila ada populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang terdapat pada populasi, misalnya dikarenakan keterbatasan dana, tenaga, dan waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Kesimpulan dari sampel yang telah dipelajari tersebut merupakan hal yang akan diberlakukan pada keseluruhan populasi, maka sampel dari populasi yang diambil tersebut harus mampu mewakili populasi secara keseluruhan.

Di dalam Arikunto (2010, hlm.177-185), terdapat beberapa cara pengambilan sampel penelitian. Cara-cara tersebut yaitu:

1. Sampel random atau sampel acak, sampel campur 2. Sampel berstrata atau stratified sample

3. Sampel wilayah atau area probability sample

4. Sampel proporsi atau proportional sample, atau sampel imbangan 5. Sampel bertujuan atau purposive sample

6. Sampel kuota atau quota sample 7. Sampel kelompok atau cluster sample 8. Sampel kembar atau double sample

(5)

peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Secara penerapannya, teknik ini akan digunakan dengan cara mengambil sampel dengan memperhatikan strata (tingkatan) di dalam populasinya. Adapun rumus yang digunakan dalam menentukan sampel minimal dalam penelitian ini adalah Rumus Slovin yaitu dengan cara berikut ini:

�= �

1 +��2

Keterangan :

n : Ukuran sampel keseluruhan N : Ukuran populasi

e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

Maka jika dihitung, sampel dari penelitian ini adalah:

�= �

1 +��2

�= 110

1 + 110(0,05)2

�= 110

1 + 110(0,0025)

�= 86,27

Dari perhitungan menggunakan Rumus Slovin di atas, maka sampel minimal dalam penelitian ini adalah sebanyak 87 orang. Sampel ini akan dipilih secara random atau acak.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

(6)

data dibutuhkan pemilihan teknik atau cara yang tepat dan sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Dibutuhkan sebuah alat ukur yang baik untuk dapat mengukur variabel tersebut. Alat ukur ini biasa disebut dengan instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang akan digunakan yaitu sebagai berikut: 1. Angket

Angket merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran seperangkat pertanyaan tertulis kepada para responden yang menjadi sampel penelitian. Angket dalam penelitian ini akan mengumpulkan informasi akan pengukuran terhadap keterampilan mengajar

guru mata pelajaran ekonomi melalui persepsi atau penilaian siswa, serta mengukur motivasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi tersebut dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert ini mempunyai lima kategori jawaban. Skala ini

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, motivasi, dan persepsi seseorang/sekelompok orang mengenai suatu hal atau suatu gejala sosial yang terjadi di masyarakat. Berikut ini merupakan pembobotan nilai untuk setiap pernyataan yang terdapat di dalam angket:

Tabel 3.2

Pernyataan Bernilai Positif Pernyataan Skor

Selalu 5

Sering 4

Kadang-Kadang 3

Pernah 2

TidakPernah 1

Tabel 3.3

(7)

Selalu 1

Sering 2

Kadang-Kadang 3

Pernah 4

TidakPernah 5

2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan ini merupakan teknik pengumpulan data atau informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang akan diteliti dengan mempelajari buku-buku dan literatur.

3. Studi Dokumenter

Studi dokumenter ini merupakan sebuah teknik mengumpulkan data

dengan mempelajari dokumen-dokumen dan arsip-arsip seperti nilai ulangan harian/formatif siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Kota Bandung.

3.7 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian

Untuk menghindari adanya data-data penelitian yang tidak sah, maka sebelum melakukan penelitian perlu diadakan pengujian terhadap instrumen penelitian dengan teknik-teknik sebagai berikut:

3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah tingkat keakuratan alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan. Teknik untuk mengukur tingkat keakuratan (validitas) instrumen penelitian yang dalam hal ini adalah angket yaitu dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total, dengan memakai rumus korelasi product moment sebagai berikut:

� = �Σ XY−(Σ X)(Σ Y)

�Σ 2 −(Σ )2 �Σ 2− Σ 2

(Suharsimi, 2009, hlm.72)

(8)

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel

yang dikorelasikan

X = skor tiap item dari tiap responden

Y = skor total dari seluruh item dari tiap responden Σ X = jumlah skor tiap item dari seluruh responden

ΣY = jumlah skor total tiap item dari keseluruhan responden N = jumlah responden

Suatu item dikatakan valid apabila rhitung> rtabel, sedangkan jika rhitung< rtabel,

maka item tersebut dinyatakan tidak valid dan harus dihapus dari instrumen penelitian (Sambas Ali dan Maman A., 2009, hlm.36).

Namun selanjutnya secara khusus akan dibahas mengenai uji validitas instrumen dalam penelitian ini. Uji validitas merupakan suatu pengujian yang

dilakukan untuk melihat kemampuan suatu instrumen penelitian dalam mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini, penghitungan validitas instrumen penelitian dilakukan dengan cara manual menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010 untuk menguji validitas instrumen variabel keterampilan dasar mengajar guru dan variabel motivasi belajar. Apakah terdapat instrumen-instrumen dalam penelitian ini secara khusus untuk variabel keterampilan dasar mengajar guru dan variabel motivasi belajar siswa yang tidak valid atau tidak layak untuk dijadikan sebagai instrumen dalam pengumpulan data dan pengujian hubungan yang terdapat pada variabel-variabel dalam penelitian yang akan dilakukan ini.

Untuk lebih jelasnya, penghitungan nilai validitas instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel yang disajikan berikut ini:

Tabel 3.4

Uji Validitas Instrumen Penelitian

(9)

Keterampilan Dasar Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa

(10)

tidak layak menjadi instrumen penelitian ini. Sehingga dua pernyataan yang tidak valid tersebut akan dibuang dari instrumen penelitian ini. Kemudian untuk variabel motivasi belajar (M) terdapat 20 pernyataan yang valid dan dinyatakan layak menjadi instrumen penelitian karena memiliki nilai r hitung > t tabel yang bernilai 0,14.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu tes yang dilakukan untuk mengukur tingkat ketepatan sebuah kuesioner. Untuk mengukur reliabilitas suatu instrumen tersebut

dapat menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:

�11 = �

� −1 (

1− Σ�2

��2 )

(Suharsimi, 2009, hlm.109)

Keterangan:

r11 = reabilitas yang dicari

Σσi2 = jumlah varians skor tiap item

σi2 = varians total

Suatu item dikatakan reliabel jika rhitung> rtabel, sedangkan jika rhitung< rtabel,

maka item dinyatakan tidak reliabel (Sambas Ali dan Maman A., 2009, hlm.109). Untuk itu, dalam penelitian ini juga dilakukan uji reliabilitas untuk

mengetahui tingkat ketepatan suatu instrumen penelitian. Uji reliabilitas instrumen penelitian ini dilakukan secara manual dengan bantuan Microsoft Excel 2010. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.5

(11)

Variabel ≥ 0,70 Ketentuan Keputusan Keterampilan Dasar Mengajar Guru (X) 0,91

0,70 r hitung > 0,70 dengan α = 0,05

Reliabel

Motivasi Belajar (M) 0,84 Reliabel

Sumber : Lampiran 5

Data yang disajikan pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas untuk dua variabel dalam penelitian ini dinyatakan memiliki reliabilitas yang baik karena hasil perhitungan masing-masing variabelnya > 0,70 dengan uraian variabel keterampilan dasar mengajar guru (X) sebesar 0,91 dan variabel motivasi belajar (M) sebesar 0,84. Maka dari itu, dapat disimpulkan

bahwa instrumen penelitian ini memiliki keajegan dan ketepatan yang baik.

3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.8.1 Uji Asumsi

3.8.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas ini diadakan untuk melihat dan menguji distribusi data bersifat normal atau tidak. Hal ini dinilai penting karena akan menentukan jenis statistika yang akan digunakan. Apabila data berdistribusi secara normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Uji normalitas yang akan digunakan adalah melalui metode uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Menurut Sugiyono (2008:118), data diindikasi berdistribusi secara normal jika nilai probabilitasnya > 0,05. Sedangkan data diindikasi berdistribusi secara tidak normal jika nilai probabilitasnya ≤ 0,05.

3.8.1.2 Uji Linearitas

Uji linearitas ini dilakukan untuk melihat hubungan linear yang terdapat di antara variabel keterampilan dasar mengajar guru terhadap variabel hasil belajar, variabel keterampilan dasar mengajar guru terhadap variabel motivasi, dan variabel motivasi dengan variabel hasil belajar. Hubungan linear yang terdapat pada variabel-variabel tersebut akan

(12)

variabel, maka akan diikuti oleh variabel lainnya dengan membentuk suatu garis yang linear.

Hubungan pada variabel-variabel ini dapat dikatakan linear apabila terdapat kesamaan variabel, baik dalam hal penurunan maupun dalam hal peningkatan yang terjadi pada masing-masing variabel tersebut.

3.8.2 Uji Korelasi

Uji korelasi dilakukan untuk menguji adanya hubungan dari dua variabel atau lebih. Uji korelasi yang digunakan dalam penelitian ini akan ditentukan oleh

hasil dari uji normalitas dan uji linearitas yang dilakukan sebelumnya. Apabila data berdistribusi secara normal dan linear, maka uji korelasi dilakukan menggunakan uji korelasi product moment Pearson. Sedangkan apabila data berdistribusi secara tidak normal dan tidak linear, maka uji korelasi dilakukan

dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman. Setelah dilakukan uji korelasi, maka untuk menginterpretasikan hubungan yang terdapat pada variabel-variabel dalam penelitian ini membutuhkan panduan dalam menginterpretasikan koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.6 Interpretasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,000 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Arikunto, 2010

3.8.3 Uji Signifikansi

(13)

0,05.Apabila nilai Sig. dari hubungan variabel-variabel tersebut < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi variabel-variabel tersebut signifikan.

Dalam uji signifikansi ini juga dilihat nilai probabilitasnya, apabila nilai probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima, sedangkan apabila nilai probabilitasnya

≤ 0,05 maka H0 ditolak.

3.8.4 UjiDeteksi Pengaruh Mediasi

Dalam penelitian ini terdapat variabel mediator yaitu variabel motivasi yang menjadi perantara dalam hubungan pengaruh variabel bebas dan variabel terikat.

Suatu variabel dapat dikatakan sebagai variabel mediator apabila variabel tersebut memiliki pengaruh di dalam hubungan pengaruh variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel independen atau bebasnya adalah keterampilan dasar mengajar guru (X), variabel mediatornya adalah motivasi

belajar siswa (M), dan variabel dependen atau terikatnya adalah hasil belajar siswa (Y). Uji hipotesis yang dilakukan adalah dengan menggunakan prosedur causal steps yang dikembangkan oleh Baron dan Kenny (dalam Imam Ghozali, 2011, hlm.249). Dalam penelitian ini, terdapat tiga persamaan regresi yaitu: 1. Persamaan regresi sederhana variabel mediator (M) pada variabel

independen (X).

2. Persamaan regresi sederhana variabel dependen (Y) pada variabel independen (X).

3. Persamaan regresi berganda variabel dependen (Y) pada variabel independen (X) dan variabel mediator (M).

Setelah dilakukan estimasi terhadap ketiga persamaan regresi tersebut,

terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar mediasi ini tercapai. Persyaratan-persyaratan tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Variabel independen harus secara signifikan mempengaruhi variabel mediator.

(14)

3. Variabel mediator harus secara signifikan mempengaruhi variabel dependen.

Mediasi dapat dikatakan terjadi apabila pengaruh variabel mediator terhadap variabel dependen lebih rendah saat diuji dalam persamaan regresi ketiga dibandingkan saat diuji dalam persamaan regresi kedua. Selain melalui prosedur causal steps, menurut Imam Ghozali (2011, hlm.248) pengujian hipotesis ini dilakukan melalui mediasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Sobel (Sobel Test) yang dikembangkan oleh Sobel pada tahun 1982 dengan menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel bebas terhadap variabel terikat melalui

variabel mediator. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dapat dihitung dengan cara mengalikan jalur X  M (a) dengan jalur M  Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c – c’), dimana c adalah koefisien pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M dan c’ adalah koefisien pengaruh X terhadap Y dengan mengontrol M. Gambaran hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat melalui variabel mediator yang terjalin dapat digambarkan sebagai berikut:

Sumber: Imam Ghozali (2011) Gambar 3.1

Hubungan Antara Variabel Independen dan Variabel Dependen dengan Pengaruh Variabel Mediator

Standar error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, sedangkan Sab

merupakan besarnya standar error tidak langsung (indirrect effect). Sab dihitung

dengan rumus:

� = 2� 2+ 2� 2+� 2� 2

Keterangan:

Variabel Mediator

Variabel Independen Variabel Dependen

a(sa)

c’

(15)

Sab : standar error tidak langsung

a : koefisien regresi tidak terstandar yang menggambarkan pengaruh X terhadap M

b : koefisien regresi tidak terstandar yang menggambarkan pengaruh M terhadap Y

Sa : standar error dari koefisien a

Sb : standar error dari koefisien b

Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, perlu dihitung nilai t

dari koefisien ab dengan rumus:

�=

Nilai thitung kemudian dibandingkan dengan ttabel. Jika thitung lebih besar dari ttabel,

Gambar

Tabel 3.1 Operasional Variabel
Tabel 3.2 Pernyataan Bernilai Positif
Tabel 3.6 Interpretasi Nilai r
Gambar 3.1 Hubungan Antara Variabel Independen dan Variabel Dependen

Referensi

Dokumen terkait

d) Lembar observasi berisi indikator ketercapaian suatu pembelajaran yang didalamnya berisi kolom “ada” diberi tanda ceklis apabila indikator pembelajaran

[r]

Pembimbing II : Gandung Ismanto, S.Sos., M.M Program padat karya merupakan program pemerintah Kota Cilegon yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembangunan

Copy Resep Obat Penyakit Kolesterol dan Asam Urat. Resep Obat

Dari device-device I/O di bawah ini, yang mempunyai data rate paling besar

ALAT : Berus lukisan , palet, dau, jari dan bahan lain yang sesuai. BAHAN : Kertas lukisan dan cat

Perbedaan harga (mark up) dalam transaksi murabahah dengan bai` bi tsaman ajil tidak dapat disamakan dengan transaksi kredit di bank-bank konvensional, bila dalam kredit

Wadha Artha Abadi telah melakukan perhitungan akan tingkat persediaan terhadap tingkat permintaan yang optimal bagi tiap-tiap outlet maka dirasa kendala sebelumnya