• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Teknik Mind Mapping Pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang Untuk Meningkatkan Penguasaan Senmon Yougo Kepariwisataan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Teknik Mind Mapping Pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang Untuk Meningkatkan Penguasaan Senmon Yougo Kepariwisataan."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN TEKNIK MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN

KOSAKATA BAHASA JEPANG UNTUK MENINGKATKAN

PENGUASAAN SENMON YOUGO KEPARIWISATAAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Di Departemen Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh: Cica Taptiani

1001005

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Penerapan Teknik Mind Mapping Pada Pembelajaran

Kosakata Bahasa Jepang Untuk Meningkatkan Penguasaan

Senmon Yougo Kepariwisataan

Oleh Cica Taptiani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Cica Taptiani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Cica Taptiani

Penerapan Teknik Mind Mapping Pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang Untuk Meningkatkan Penguasaan Senmon Yougo Kepariwisataan

SK Dekan Nomor : 2034/UN40.3.D1/DT/2014

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Drs. Sugihartono, M.A NIP. 196301041988031003

Pembimbing II

Linna MeiliaRasiban, M.Pd NIP. 198005072008012010

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

(4)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAKSI ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... 4ii DAFTAR GAMBAR ... 5iii BAB IPENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Batasan Masalah Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.5 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.6 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.7 Stuktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined. BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN ... Error!

Bookmark not defined.

(5)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(6)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8 Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.9 Uji Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 3.9.1 Uji Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 3.9.3 Uji Tingkat Kesukaran ... Error! Bookmark not defined. 3.9.4 Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined. 3.10 Teknik Pengolahan Data Tes ... Error! Bookmark not defined. BAB IVANALISIS DATA ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Interpretasi Data ... Error! Bookmark not defined.

(7)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian ...31

Tabel 3.2 Tafsiran indeks validitas ...37

Tabel 3.3 Klasifikasi indeks kesukaran ...39

Tabel 3.4 Klasifikasi indeks daya pembeda ...40

Tabel 3.5 Tabel Persiapan ...41

Tabel 4.1 Data hasil uji eksperimen pada siswa non sampel penelitian…...44

Tabel 4.2 Data penghitungan tingkat kesukaran instrumen penelitian ...45

Tabel 4.3 Data hasil penghitungan daya pembeda instrumen penelitian ...48

Tabel 4.4 Daftar kosakata materi ajar pada pertemuan ke-1 ...51

Tabel 4.5 Daftar kosakata materi ajar pertemuan ke-2 ...52

Tabel 4.6 Daftar kosakata materi ajar ppertemuan ke-3 ...53

Tabel 4.7 Daftar kosakata materi ajar pertemuan ke-4 ...54

Tabel 4.12 Data pre-test (tes awal) sampel ...63

(8)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Contoh Aplikasi Mind Mapping ...20

Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran ...28

Gambar 4.1 Tampilan Pembuka ...55

Gambar 4.2 Slide menu utama 1 ...56

Gambar 4.3 Slide menu utama 2 ...57

Gambar 4.4 Slide penjabaran kosakata berdasarkan kosakata inti ...57

(9)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

(10)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGUASAAN SENMON YOUGO KEPARIWISATAAN

Cica Taptiani 1001005 Penguasaan kosakata merupakan salah satu aspek penting dalam menunjang kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa asing, termasuk bahasa Jepang. Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Suseno Ash Shiddiq (2013), yang mengkaji mengenai pembelajaran kanji dan kosakata dengan menggunakan media mind mapping terbukti efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata pembelajar, peneliti tertarik untuk mengembangkan penelitian tersebut dengan objek yang berbeda, yaitu mengkaji lebih luas permasalahan yang berhubungan dengan penguasaan kosakata dasar yang diperguanakan di bidang kepariwisataan khususnya pada industry perhotelan yang diperlukan oleh siswa yang mengambil program keahlian Akomodasi Perhotelan di SMK Negeri 1 Pacet sebagai upaya dalam meningktkan kemampuan berkomunikasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa Jepang, kemudian mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan, serta untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan denga menggunakan teknik tersebut.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu one group pre-test post-test design. Peneliti hanya menggunakan satu kelas penelitian tanpa adanya kelas kontrol untuk diberikan perlakuan (treatment) dalam jangka waktu tertentu. Sampel penelitian ini adalah kelas XII Akomodasi Perhotelan 2 yang berjumlah 30 orang siswa.

Berdasarkan hasil tes, dapat diketahui perbedaan yang signifikan antara hasil test dan hasil post-test. Dalam penelitian ini diketahui nilai rata-rata pre-test adalah 7, 93, sedangkan nilai rata-rata post-pre-test adalah 36,93. Sehingga diperoleh hasil peningkatan dengan selisih 29. Maka dapat disimpulkan, penerapan teknik mind mapping dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang dapat meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan.

(11)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MIND MAPPING TECHNIQUE APPLICATION TO LEARNING

JAPANESE VOCABULARY MASTERY TO INCREASE

TOURISM SENMON YOUGO

Cica Taptiani 1001005

Vocabulary is one important aspect in supporting the ability to communicate in a foreign language, including Japanese. Based on the research that has been done by Suseno Siddiq (2013), which examines the learning of kanji and vocabulary using mind mapping media proved to be effective in improving the vocabulary of learners, researchers are interested in developing such research with different objects, which examines the wider issues associated with the basic vocabulary used in the field of tourism, especially in the hospitality industry that students who take courses in hospitality Accommodations of expertise SMK 1 Pacet as an effort in communication skills.

This study aims to determine the planning of the implementation of learning by applying the technique of mind mapping on vocabulary learning Japanese, then find out their lessons, and to investigate the learning outcomes of students before and after a given treatment accorded treatment using these techniques.

The research design used in this study is one group pre-test post-test design. Researchers using only one class research without control classes to be given treatment (treatment) within a specified period. The sample was a class XII Hotel Accommodation 2 totaling 30 students.

Based on the test results, it can be seen that a significant difference between the pre-test and post-test results. In this research note the average value of the pre-test were 7, 93, while the average value of the post-test was 36.93. In order to obtain results with an increase in the difference 29. It can be concluded, the application of the mind mapping technique in learning Japanese vocabulary can improve mastery senmon yougo tourism.

(12)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Konsep Dasar Pembelajaran

2.1.1.1Pengertian Belajar

Belajar merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi perkembangan perilaku serta pembentukan pribadi seseorang, pada hakikatnya belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh individu untuk memiliki kemampuan berupa pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Sagala (2010, hlm. 12) berpendapat bahwa kegiatan atau tingkah laku belajar terdiri dari kegiatan psikhis dan fisis yang saling bekerja sama secara terpadu dan komprehensif integral.

Dalam memaknai konsep belajar setiap ahli memiliki batasan yang berbeda, hal ini dapat dilihat dari beberapa pendapat diantaranya yaitu:

 Hilgard & Marquis (dalam Sagala, 2010, hlm.13) mengartikan belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembelajaran dan sebagainya sehingga terjadi perubahan dalam diri.

 Gagne (dalam Ruhimat dkk, 2009, hlm.116) memandang bahwa belajar merupakan sebuah proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.

(13)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang mendatangkan perubahan perilaku pada seseorang sebagai akibat dari pengalaman yang telah dilakukannya. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan yang bersifat pemerolehan pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun terkait nilai dan sikap (afektif) seseorang.

2.1.1.2Pengertian Pembelajaran

Istilah pembelajaran merupakan pengembangan dari istilah pengajaran. Pada dasarnya pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas belajar dan aktivitas mengajar. Mengajar menurut William H.Burton (dalam Sagala, 2010, hlm.61) adalah upaya memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam proses mengajar terdapat dua unsur yang sangat peting yaitu adanya seorang pengajar (guru) dan siswa yang belajar, dalam hal ini peranan guru tidak hanya memberikan informasi kepada siswa, akan tetapi guru juga memberikan arahan dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

Adapun konsep pembelajaran menurut Corey (dalam Sagala, 2010, hlm. 61) adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Selanjutnya, pembelajaran menurut Dimyati & Mudjiono (dalam Sagala, 2010, hlm.62) adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.

(14)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sagala (200, hlm.62) pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pembelajaran.

2.1.1.3Komponen-Komponen Pembelajaran

Menurut Ruhimat dkk (2009, hlm. 137) ciri utama dari aktivitas pembelajaran yaitu terjadinya interaksi. Interaksi yang terjadi yaitu interaksi antara pembelajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu dengan guru, teman-temannya, media pembelajaran, dan atau sumber-sumber belajar. Selain itu, Ruhimat dkk juga menyebutkan ciri-ciri pembelajaran lainnya yang berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran itu sendiri, adapun komponen-komponen pembelajaran tersebut terdiri dari tujuan, bahan/materi ajar, media, metode, evaluasi pembelajaran, peserta didik, dan adanya pendidik.

Komponen-komponen tersebut membentuk sebuah sistem yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, masing-masing komponen memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran tidak dapat dikatakan sempurna apabila salah satu komponen tidak ada, hal ini menunjukan bahwa komponen tersebut saling berhubungan secara aktif dan saling mempengaruhi.

2.1.2 Pembelajaran Bahasa Jepang

2.1.2.1Pengertian Bahasa Jepang

(15)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dahidi dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Linguistik Bahasa Jepang” menjelaskan mengenai karakteristik bahasa Jepang “Dilihat dari aspek-aspek kebahasaannya bahasa jepang memiliki karakteristik tertentu yang dapat kita amati mulai dari huruf yang dipakainya, kosakata, sistem pengucapan, gramatika dan ragam bahasanya” (2012, hlm. 14).

2.1.2.2Pembelajaran Bahasa Jepang sebagai Bahasa Asing

Di Indonesia bahasa Jepang adalah salah satu bahasa asing yang banyak diminati, hal ini didasarkan kepada peningkatan jumlah pembelajar bahasa Jepang dari tahun ke tahun. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, berdasarkan pada data yang terdapat dalam www.republika.co.id/03/04/2014

“Indonesia merupakan negara dengan jumlah pembelajar bahasa Jepang terbanyak kedua di dunia yakni mencapai 3.984.538 orang,

demikian hasil perhitungan cepat The Japan Foundation (JF). “saat

ini berdasarkan data terbaru tahun 2012 indonesia merupakan negara dengan jumlah pembelajar Bahasa Jepang terbesar kedua di

dunia, dibawah China,” kata Direktur Jendral JF Jakarta, Tadashi Ogawa, selanjutnya beliau mengatakan bahwa “ada peningkatan

sebesar 21 persen dibandingkan pendataan tiga tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2009, pada waktu itu jumlah pembelajar bahasa

Jepang di Indonesia hanya mencapai 716.353 orang”.

(16)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan pembelajaran bahasa Jepang diselenggarakan dengan berbagai metode sesuai tujuan pembelajaran, materi, sasaran kegiatan pembelajaran, dan komponen-komponen pembelajaran lainnya. Adapun tujuan pembelajaran bahasa Jepang di SMA menurut Sudjianto (2010, hlm.76) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Jepang untuk kelas pilihan dan bahasa disebutkan bahwa pembelajara bahasa Jepang di Indonesia bertujuan agar para peserta didik memiliki kemampuan dasar berkomunikasi secara sederhana. Berkaitan dengan aktivitas berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jepang, terdapat empat aspek keterampilan yang harus di kuasai oleh para pembelajarnya yaitu keterampilan mendengar (kiku ginou), berbicara (hanasu ginou), membaca (yomu ginou), dan menulis (kaku ginou). Mimaki (dalam Sutedi, 2011, hlm.40) berpendapat bahwa,

“Keterampilan berbicara dan menulis disebut dengan keterampilan produktif atau aktif (sanshutsuteki kinou) karena pembelajar menghasilkan dan memproduksi bunyi bahasa atau kalimat yang disampaikan pada lawan bicara atau pembacanya. Sementera keterampilan mendengar dan membaca disebut dengan keteramilan pasif atau statis (juyouteki kinou), karena siswa hanya menerima informasi dalam bentuk sederatan bunyi bahasa atau sederetan

huruf dalam bentuk tulisan dari lawan bicara atau penulisnya”.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan berkomunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung, sangatlah penting bagi pembelajar untuk mengauasai kedua keterampilan tersebut yaitu keterampilan aktif dan keterampilan pasif.

2.1.2.3Teknik Pembelajaran Bahasa Jepang

(17)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode, dan teknik pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, sehingga dalam penggunaannya sering kali disama artikan, padahal masing-masing istilah tersebut memiliki arti yang berbeda.

Dalam proses pembelajaran, menurut Sudjianto (2010, hlm.97) pendekatan dapat diartikan sebagai cara memulai sesuatu. Selanjutnya Parera (dalam Sudjianto, 2010, hlm.98) memaknai metode sebagai satu rancangan menyeluruh untuk menyajikan secara teratur bahan-bahan bahasa, tak ada bagian-bagian yang saling bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada asumsi pendekatan. Berbeda dengan pendekatan dan metode, Sudjianto (2010, hlm.98) berpendapat bahwa teknik merupakan daya upaya, usaha-usaha, atau cara-cara yang dipergunakan guru dalam mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pengajaran pada waktu itu.

Ada beberapa teknik pembelajaran dalam pendekatan komunikatif pada pembelajaran bahasa Jepang, akan tetapi sebelum masuk pada penjelasan teknik tersebut ada baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu pengertian dari pendekatan komunikatif.

Pendekatan komunikatif adalah istilah yang umum tentang pendekatan yang bertujuan untuk melatih kompetensi komunikatif. Menurut Sudjianto (2010, hlm.98) dengan pendekatan komunikatif para pembelajar tidak sekedar diberi berbagai pengetahuan tentang kebahasaan, melainkan diberi kemampuan untuk berkomunikasi praktis berkaitan dengan situasi atau suasana pemakaian bahasa. Adapun teknik-teknik pembelajaran dalam pendekatan komunikatif yaitu:

 Latihan Task

Latihan task (tasuku renshuu) adalah latihan yang berusaha agar melaksanakan kreatifitas dan pemahaman kebahasaan untuk menyelesaikan suatu tugas yang sedapat-dapatnya mendekati komunikasi yang sebenarnya.

(18)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Di dalam komunikasi pada umumnya terdapat perbedaan kuantitas dan jenis informasi yang dimiliki oleh dua pihak yang sedang berbicara, untuk menutupi hal tersebut maka diselenggarakan tukar menukar informasi. Untuk menjaga jawaban yang alamiah maka dipakailah task yang memakai information gap.

Role Play

Kegiatan role play adalah cara mengajar dengan jalan mendramatisasikan bentuk tingah laku dalam hubungan sosial (Sudjana, 2009, hlm.89). Hubungan teknik pengajaran role play atau sering dikenal dengan istilah bermain peran dengan pendekatan komunikatif yaitu siswa secara aktif dapat mengaplikasikan bahasa Jepang yang dipelajarinya dalam bentuk memainkan peran pada situasi tertentu dengan berkomunikasi secara langsung.

Project Work

Project work adalah latihan yang menyeluruh yang menyelenggarakan komunikasi yang sebenarnya diluar kelas. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara siswa secara kelompok menentukan tema kegiatan, lalu mereka melaporkan hasil kegiatannya baik secara lisan maupun dalam bentuk laporan berdasarkan infomasi yang diperolehnya.

2.1.3 Kosakata

2.1.3.1Hakikat Kosakata

(19)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk keterampilan mendengar dan membaca. Adapun kosakata potensial yaitu semua kata turunan atau kata mejemuk yang baru bagi seseorang, namun ia dapat menemukan maknanya berdasrkan kata dasar dan pola pembentukannya.

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa para pembelajar bahasa, khususnya bahasa asing penting sekali untuk menguasai ketiga jenis kosakata tersebut, karena keterampilan berbahasa seseorang sangatlah dipengaruhi oleh kosakata yang dikuasainya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Tarigan (2011, hlm. 2) bahwa kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya, semakin kaya kosakata yang dimiliki, semain besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa.

2.1.3.2Kosakata dalam Bahasa Jepang

Dalam pembelajaran bahasa Jepang kosakata dikenal dengan istilah Goi. Akan tetapi, istilah goi sering disamakan dengan istilah tango, padahal kedua istilah tersebut memiliki konsep yang berbeda. Shinmura (dalam Sudjianto & Dahidi, 2012, hlm. 97) menjelaskan bahwa tanggo adalah satuan terkecil dari bahasa yang memiliki arti dan fungsi secara gramatikal, sedangkan goi (kosakata) adalah keseluruhan kata (tango) berkenaan dengan suatu bahasa atau bidang tertentu yang ada di dalamnya. Kemudian, Sudjianto & Dahidi (2012, hlm. 98) membagi kosakata dalam beberapa klasifikasi, diantaranya yaitu:

 Kosakata berdasarkan pada cara-cara, standar, atau sudut pandang apa kita melihatnya. Dalam klasifikasi ini, kosakata dikelompokan berdasarkan karakteristik gramatikalnya yaitu dooshi (verba), i-keiyooshi (adjectiva-i), na-i-keiyooshi (adjectiva-na), meishi (nomina), rentaishi (prenomina), fukushi (adverbia), kandooshi (interjeksi), setsuzokushi (konjungsi), jodooshi (verba bantu), dan joshi (partikel).

(20)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak muda/remaja), roojinggo (bahasa orang tua), joseigo (ragam bahasa wanita), danseigo (ragam bahasa pria), gakusei yoogo (bahasa mahasiswa).

 Kosakata berdasarkan pekerjaan atau bidang keahliannya didalam bahasa Jepang terdapat beberapa senmon yougo (istilah-istilah teknis atau istilah-istilah bidang keahlian).

 Kosakata dilasifikasikan berdasarkan perbedaan zaman dan wilayah penuturnya sehingga ada kata-kata yang tergolong pada bahasa klasik, bahasa modern, dialek Hiroshima, dialek Kansai, dialek Tokyo, dan sebagainya.

 Kosakata berdasarkan pada asal-usulnya, yang dikelompokan menjadi tiga macam yaitu Wago, Kango, dan Gairaigo. Namun, selain ketiga macam kosakata tersebut ada sebuah jenis kosakata yang disebut Konshugo yaitu kata-kata yang merupakan gabungan dari beberapa kata dari sumber yang berbeda.

2.1.3.3Kosakata Bahasa Jepang Kepariwisataan

Berdasarkan pada uraian mengenai jenis kosakata bahasa Jepang, diketahui bahwa terdapat istilah Senmon Yoogo. Senmon yoogo yaitu istilah yang diberikan untuk kosakata-kosakata yang digunakan pada bidang tertentu, termasuk didalamnya kata-kata yang tergolong dalam bidang pertanian, kedokteran, teknik, perekonomian, pariwisata, dan lainnya.

Dalam penelitian ini, akan mengkaji lebih lanjut mengenai kosakata dasar di bidang kepariwisataan terutama kosakata yang sering digunakan pada industri perhotelan dalam konteks pengajaran bahasa Jepang di SMK Negeri 1 Pacet berdasarkan pada buku sumber インドネ

シアへようこそ1 dan 2, kosakata yang akan dijadikan objek penelitian ini meliputi materi ajar pada sub bab:

 Bab 4 Nama Tamu

 Bab 6 Nomor Kamar

 Bab 15 Pesan Hotel part 1 “Informasi tentang hotel”

(21)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.4 Mind mapping

2.1.4.1Hakikat Mind mapping (Peta Pikiran)

Sekitar tahun 1970-an, Dr. Tony Buzan salah satu pemikir besar dunia telah mengembangkan suatu cara dalam dunia pendidikan yang dapat melatih siswa berfikir dengan lebih berdayaguna, cara tersebut dikenal dengan istilah Mind Map (peta konsep/peta pikiran). Menurut Buzan (2013, hlm 2) mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil informasi dari luar otak-Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara

harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Tidak hanya itu Buzan (2013, hlm.12) menyatakan mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada didalam otak anda yang menakjubkan. Dengan mind map, setiap bagian informasi baru yang dimasukan kedalam otak kita secara otomatis akan dihubungkan keseluruh informasi yang sudah ada.

Menurut Michael Michalko (dalam Buzan, 2013, hlm. 6), mind mapping memiliki kegunaan untuk:

 Mengaktifkan seluruh otak

 Membereskan akal dan kekusutan mental

 Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan

 Membantu menunjukan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah

 Memberikan gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian

 Memungkinkan kita mengkelompokan konsep dan membantu kita membandingkannya

 Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.

(22)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal ini sejalan dengan pendapat Bobbi de Porter dan Hernacki (dalam Tapantoko, 2011, hlm 26) bahwa mind map merupakan metode pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk suatu kesan yang lebih dalam. Seperti kita ketahui otak manusia terdiri dari otak kanan dan otak kiri, dalam mind mapping kedua sistem otak diaktifkan sesuai porsinya masing-masing menurut Buzan (2013, hlm. 9) kemampuan otak akan pengenalan visual untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Dengan kombinasi dari warna, gambar, garis lengkung, simbol, dan kata, akan merangsang kemampuan kerja otak secara visual, sehingga informasi yang panjang biasa dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur, dan mudah diingat.

Dalam membuat mind mapping (peta pikiran) kita harus menyiapkan bahan-bahan berupa kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak serta imajinasi. Buzan (2013, hlm 15) mengungkapkan ada tujuh langkah dalam membuat mind map, diantaranya yaitu:

 Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakan mendatar, karena memulai dari tengah memberikan kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.

 Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral, karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Gambar sentral akan lebih menarik kita tetap terfokus, membantu kita berkonsentrasi dan mengaktifkan otak.

 Menggunakan warna yang menarik, karena bagi otak warna sama menariknya dengan gambar, warna membauat mind mapping lebih hidup menambah energi pada pemikiran yang kreatif dan menyenangkan.

(23)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat.

 Buatlah garis hubung yang melengkung bukan garis lurus karena akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis seperti cabang-cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata.

 Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis karena dengan kata kunci tunggal dapat memberi banyak daya dan fleksibilitas kepada mind map.

 Gunakan gambar, karena setiap gambar sentral, setia gambar bermakna seribu kata.

Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pada teknik pencatatan dengan mind mapping memiliki elemen-elemen yang belum tentu dimiliki oleh tenik lain. elemen-elemen ini lah yang akan menciptakan kesan mendalam sehingga berpengaruh pada efektifitas otak dalam menyimpan dan mengambil ulang informasi yang telah masuk kedalam otak.

Gambar 2.2

(24)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.4.2Mind mapping sebagai Teknik Pembelajaran Kosakata

Berkaiatan dengan pembelajaran, Iwan Sugiarto (dalam Tapantoko, 2011, hlm.24-25) berpendapat bahwa Mind map merupakan suatu metode pembelajaran yang sangat baik digunakan oleh guru untuk meningkatkan daya hafal dan pemehaman konsep siswa yang kuat, siswa juga dapat meningkatkan daya kreatifitas melalui kebebasan berimajinasi. Lebih lanjut Iwan Sugiarto menerangkan bahwa

“mind mapping adalah eksplorasi kreatif yang dilakukan oleh individu tentang suatu konsep secara keseluruhan, dengan membentangkan subtopik-subtopik dan gagasan yang berkaitan dengan konsep tersebut dalam satu presentasi utuh pada selembar kertas, melalui penggambaran simbol, kata-kata, garis, dan tanda

panah”.

Mind mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merean, memperkuat, dan mengingat kembali informasi atau materi yang telah dipelajari.

Arends (dalam tapantoko, 2011, hlm.26) berpendapat bahwa mind mapp merupakan suatu cara yang baik bagi siswa untuk memahami dan mengingat sejumlah informasi baru. Dengan penyajian peta konsep yang baik maka siswa dapat mengingat suatu materi dalam jangka waktu yang lebih lama. Menurut Hudojo (dalam Tapantoko, 2011, hlm. 26) melalui proses pembelajaran dengan mind mapping, guru membimbing siswa mempelajari konsep suatu materi pelajaran, kemudian siswa mencari inti-inti penting dari materi yang dipelajari. Sehingga melalui proses belajar tersebut siswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan belajar secara mandiri dan guru cukup berperan sebagai fasilitator dalam proses belajar.

(25)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh Buzan (2008, hlm. 171) mind mapping akan membantu anak (siswa) mudah mengingat sesuatu, mengingat fakta, angka, dan rumus dengan mudah, meningkatkan motivasi dan konsentrasi, mengingat dan menghafal menjadi lebih cepat.

Berdasarkan pada penjelasan diatas, banyak ahli yang menggunakan mind mapping sebagai metode dalam suatu proses pembelajaran. Akan tetapi dalam penelitian ini, penulis memperlakukan mind mapping sebagai teknik dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya metode dan teknik merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, oleh karenanya seseorang terkadang menganggap kedua istilah tersebut sama sehingga sering terjadi kesalahan dalam pemakaiannya. Padahal kedua istilah tersebut memiliki makna yang berbeda.

Mind mapping sebagai metode pembelajaran merupakan rencana penyajian yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis dengan menggunakan mind mapping. Sedangkan mind mapping sebagai teknik pembelajaran yaitu cara-cara yang digunakan oleh guru dalam mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pengajaran waktu itu, cara tersebut yaitu menggunakan mind mapping. Dalam penelitian ini, mind mapping akan diterapkan dalam pembelajaran kosakata, hal ini dikarenakan mind mapping dapat membantu siswa untuk lebih mudah mengingat dan menghafal kosakata-kosakata beru dengan lebih cepat, mengeksplor daya pengetahuan siswa, mengembangkan kreativitas siswa dan membantu meningkatkan konsentrasi dan motivasi siswa dalam mempelajari kosakata.

Buzan (dalam Marice, hlm.5) berpendapat bahwa menggunakan mind mapping dapat digunakan untuk mempelajari kosakata baru secara grafis dan terstuktur. Adapun tahap-tahap pembelajaran kosakata dengan menggunakan teknik mind mapping dalam penelitian ini yaitu:

(26)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Siswa mempelajari tentang konsep tentang materi pelajaran yang dipelajarinya dengan bimbingan guru.

 Setelah siswa memahami konsep tentang materi yang telah diterangkan oleh guru, guru mengkelompokan siswa kedalam beberapa kelompok sesuai dengan tempat duduk yang berdekatan. Kemudian siswa dihimbau untuk membuat mind mapp (dalam kegiatan ini berupa peta kosakata) dari materi yang dipelajari.

 Untuk mengevaluasi siswa terhadap pengauasaan kosakata, guru menunjuk beberapa siswa untuk mempersentasikan hasil pembuatan mind map didepa kelas.

 Dari hasil persentasi yang dilakukan oleh siswa, guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.

 Guru memberikan soal latihan tentang materi yang telah dipelajari kepada siswa untuk dikerjakan secara individu.

 Pada akhir pembelajaran diadakan test untuk mengetahui pengauasan kosakata dari hasil penerapan teknik mind map pada maetri pelajaran terkait.

Dari uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan teknik mind mapping merupakan cara-cara dalam proses pembelajaran kosakata yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan berfiir siswa, dan merupakan usaha untuk membantu siswa dalam menguasai kosakata.

2.1.5 Pembelajaran Bahasa Jepang di SMK

(27)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran bahasa Jepang termasuk kedalam pembelajaran blok produktif, dikarenakan pembelajaran yang dilakukan dikaitkan dengan materi kejuruan di setiap program keahlian. Di sekolah ini pembelajaran bahasa Jepang difokuskan pada program keahlian kepariwisataan karena penggunaan bahasa asing pada program ini sangat dibutuhkan. Pada pelaksanaannya materi ajar yang diberikan kepada siswa terkait pembelajaran bahasa Jepang hampir sama dengan pembelajaran bahasa jepang disekolah umum lainnya yaitu bahasa Jepang tingkat dasar dengan ruang lingkup empat aspek yang harus dikuasai oleh siswa. Akan tetapi terdapat sedikit perbedaan antara pembelajaran bahasa Jepang di SMK dan SMA yaitu pembelajaran bahasa Jepang di SMK lebih menekankan pada aspek menyimak dan berbicara dengan materi ajar yang dikaitkan dengan program keahlian kepariwisataan.

2.1.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suseno Ash Shiddiq (2013) dengan judul penelelitian

“Pengayaan Pembelajaran Kanji dan Kosakata Dengan Mind mapping”. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Suseno penerapan mind mapping dikombinasikan dengan media power point sehingga pada proses pembelajaran mind mapping berperan sebagai media pembelajaran. Dalam penelitian ini, penerapan media mind mapping difokuskan pada pengajaran kosakata dan kanji berdasrkan bunyi angka dalam huruf kanji.

(28)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikombinasian dengan media powert point dan keefektivitasan penerapan medi mind mapping tersebut pada pembelajaran kosakata dan kanji.

Berdasarkan pada hasil penerapan mind mapping terhadap mahasiswa tingakat 1 dapat diketahui bahwa mind mapping sebagai media pembelajaran efektif dalam meningkatkan kemampuan pengayaan kosakata dan kanji. Selain itu, dari hasil analisis terhadap data angket, sebagian besar mahasiswa memberikan tanggapan positif terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan media mind mapping.

Selanjutnya, terdapat pula penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dwi Ajeng Anggita Pn, (2012) dengan judul penelitian “Efektifitas Penggunaan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kefektifitasan penggunaan mind mapping dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Cimahi dengan subjek penelitian siswa kelas XI dengan menggunakan metode penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan model one-group-pretest-posttest design yang artinya penelitian dilakukan menggunakan satu kelas tanpa adanya kelas pembanding (kelas kontrol). Peneliti meakukan pengukuran melalui tes pada saat sebelum dan sesudah diberikannya perlakuan dengan mind mapping, hal ini dimaksudkan untuk mengukur pengaruh yang didapatkan dari pemberian perlakuan dengan menggunakan mind mapping dalam pembelajaran osakata bahasa Jerman.

(29)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kategori baik. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan mind mapping sangat efektif diterapkan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.

Selain itu, terdapat pula jurnal yang ditulis oleh Erawati dkk (2013),

dengan judul “Efektifitas Mind Mapping Dalam Pembelajaran Kosakata

Bahasa Mandarin Pada Pembelajaran Tingkat Dasar”. Tujuan penulisan jurnal

ini sama seperti tujuan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu untuk mengetahui efektifitas penggunaan mind mapping dalam pembelajaran kosakata bahasa Mandarin pada pembelajar tingkat dasar. Penulisan jurnal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen murni dengan desain pre test post test control group design. Dengan kata lain penelitian ini melibatkan dua kelompok subjek, satu kelompok diberi perlakuan eksperimental (kelompok eksperimen) sedangkan kelompok lainnya tidak di beri perlakuan apa-apa (kelompok konrol). Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa tingkat satu semester dua jurusan Sastra China Binus University.

Hasil penelitian ini menunjukan terdapat perbedaan dari kedua sampel penelitian. Berdasarkan pada hasil pengujian pre test di kelas eksperimen rata-rata nilai tidak lebih dari 75 poin dan pada hasil post test setelah diberi perlakuan dengan menggunakan mind mapping menunjukan rata-rata nilai mencapai 75 poin. Dengan demikian terjadi peningkatan pada hasil post test yang memperlihatkan bahwa mind mapping efektif bila diterapkan dalam pembelajaran kosakata bahasa Mandarin pada pembelajar tingkat dasar.

2.2 Kerangka Pemikiran

(30)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar mengajar yang merupakan proses menentukan keberhasilan siswa dilihat dari hasil belajar yang didapatnya.

Aktivitas mengajar yang dilakukan oleh guru dikelas yaitu memberikan bekal pengetahuan kepada siswa, supaya pengetahuan dapat diterima dan dipahami oleh siswa, guru dituntut untuk mengembangkan cara-cara atau teknik pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Hal ini dilakukan supaya siswa lebih termotivasi untuk belajar dan memudahkan siswa dalam menyerap materi pelajaran yang diajarkan. Salah satu teknik pembelajaran yang dapat dijadikan teknik pembelajaran yaitu dengan menggunakan mind mapping.

Mind mapping (peta pikiran) dalam penelitian ini yaitu suatu teknik pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa dalam mengeksplor kosakata-kosakata baru yang berkaitan dengan tema materi pelajaran, serta usaha yang dilakukan untuk membantu siswa untuk meningkatkan penguasaan kosakata-kosakata baru khususnya kosakata yang dipergunakan di bidang kepariwisataan. Adapun tahapan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan teknik mind mapping ini yaitu:

 Mempelajari konsep suatu materi pelajaran

 Menentukan kosakata-kosakata inti

Membuat mind mapping (peta kosakata)

(31)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kata kunci tersebut menjadi suatu stuktur peta pikiran (dalam hal ini merupakan peta kosakata) yang paling mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa itu sendiri.

Pada pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan belajar mandiri, siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri. Pengalaman yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri. Proses pembelajaran yang berlangsung terpusat pada kegiatan siswa sepenuhnya, keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator yang membimbing siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kosakata-kosakata terkait materi pelajaran. Setiap individu memiliki potensi yang harus dikembangkan, maka proses pembelajaran yang tepat yaitu pembelajaran yang dapat menggali motivasi siswa untuk selalu aktif .

Pembelajaran dengan menerapkan teknik mind mapping memfokuskan pada kegiatan kreatif siswa dan keaktifan berfiir siswa, yang akan meningkatkan daya hafal dan pemahaman konsep yang kuat. Selain kegiatan belajar mengajar yang lebih menyenangkan, siswa juga akan lebih termotivasi dalam kegiatan belajar, sanggup untuk belajar manidiri, serta dapat meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi. Hal ini menguatkan bahwa penerapan teknik mind mapping merupakan usaha yang tepat digunakan dalam upaya meningkatkan penguasaan kosakata siswa. Sehingga ada dugaan bahwa pembelajaran kosakata dengan menerapkan teknik mind mapping dapat meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan siswa, yang berimplikasi terhadap kemampuan berkomunikasi siswa

Guru Teknik

Pelaksanaan Siswa

Mind Mapping

(32)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 2.3

Skema Kerangka Pemikiran

2.3 Hipotesis Penelitian

Menurut Arikunto (dalam Shiddiq, 2013, hlm.5) “Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai

terbukti melalui data yang terkumpul”. Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

 Hipotesa Kerja (Hk) : Adanya pengaruh yang signifikan terhadap kelas eksperimen setelah mendapatkan perlakuan dengan menerapkan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan.

(33)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Berikut ini merupakan penjabaran secara rinci mengenai metode penelitian yang akan dilakukan, diantaranya yaitu:

3.1 Lokasi, Populasi, dana Sampel Penelitian

3.1.1 Lokasi

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 1 Pacet yang beralamatkan di Jalan Hanjawar-Pacet No.25 Desa.Cibodas Kec. Pacet Kab.Cianjur Jawa Barat.

3.1.2 Populasi

Sugiyono (2005, hlm. 55) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Akomodasi Perhotelan (AP) di SMK Negeri 1 Pacet yang berjumlah 60 orang.

3.1.3 Sampel

Sutedi (2011, hlm. 179) berpendapat bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan peneliti itu sendiri, dengan maksud dan tujuan tertentu yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Dengan teknik penyampelan ini peneliti menunjuk langsung siapa yang akan dijadikan sampel penelitian.

(34)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunjang proses komunikasi dalam pembelajaran bahasa Jepang di kelas Akomodasi Perhotelan. Selanjutnya pemelihan kelas XII Akomodasi perhotelan 2 dengan alasan siswa di kelas ini telah melakukan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) selama 3 bulan sehingga memungkinkan mereka untuk mengetahui lebih banyak kosakata yang dipergunakan di bidang kepariwisataan khususnya industri perhotelan, serta untuk saat ini pembelajaran yang dilakukan di kelas XII Akomodasi Perhotelan 2 ini berada pada blok produktif dimana pembelajaran bahasa Jepang sedang dilaksanakan.

Pada dasarnya penelitian ini harus segera dilakukan dikarenakan pembelajaran dengan menggunakan sistem bloking ini hanya berkisar 3 bulan yang dimulai dari awal Agustus-Oktober, dimana bulan Oktober akan dilaksanakan kegiatan Ujian Akhir Sekolah (UAS), kemudian setelah itu kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas XII Akomodasi Perhotelan 2 ini akan memasuki blok normatif dan adaftif dimana pembelajaran bahasa Jepang tidak dilaksanakan.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Arifin (dalam Erawati dkk, 2013 ) adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu one group pre-test post-test design yang berarti penulis hanya menggunakan satu kelas penelitian tanpa adanya kelas pembanding atau kelas kontrol untuk diberikan perlakuan (treatment) dalam jangka waktu tertentu. Dengan melakukan pengukuran melalui tes pada saat sebelum dan setelah perlakuan tersebut diberikan, serta pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal (pre-test) dan pengukuran akhir (post test). Perlakuan yang dimaksud yaitu berupa penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan.

(35)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Desain Penelitian

Pre-test Treatment Post-test

Y X Y

Keterangan:

Y : Pemberian pre-test untuk mengukur variabel terikat sebelum perlakuan dilakukan (pre-test)

X : Pemberian perlakuan eksperimen kepada subjek penelitian (Variabel X)

Y : Pemberian tes kembali untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan diberikan (post-test)

3.3 Metode Penlitian

Sugiyono (2013, hlm. 3) menjelaskan bahwa secara umum “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Menurut Shiddiq (2013, hlm. 51) “Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan”.

(36)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pra-eksperimen. Pra-eksperimen merupakan eksperimen yang dilakukan dengan tanpa melakukan pengendalian terhadap variabel-variabel yang berpengaruh. Dengan kata lain dalam penelitian ini yang diutamakan yaitu pemberian perlakuan terhadap kelas eksperimen, dengan tanpa adanya kelas kontrol.

3.4 Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (dalam Rahmatillah, 2013, hlm. 30), variabel merupakan objek penelitian atau hal-hal yang menjadi pusat dari satu penelitian. Selanjutnya, Arikunto (dalam Rahmatillah, 2013, hlm. 30) juga menjelaskan bahwa karena adanya pengaruh satu treatment, variabel dalam penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu variabel yang bersifat berpengaruh dan variabel akibat. Variabel yang berpengaruh disebut juga variabel penyebab, variabel bebas, atau independent variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut juga variabel terikat atau dependent variabel.

Berdasarkan pada penjelasan diatas, variabel bebas (X) dari penelitian ini adalah teknik mind mapping. Hal ini dikarenakan, dalam penelitian ini teknik mind mapping merupakan variabel yang dapat memberikan pengaruh pada variabel yang lainnya. Sedangkan, variabel terikat (Y) dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa setelah menggunakan teknik mind mapping.

3.5 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang digunakan. Agar maksud dari penelitian ini dapat dimengerti oleh pembaca serta untuk menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan istilah yang digunakan, berikut adalah definisi judul secara operasional:

3.5.1 Penerapan

(37)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.2 Teknik Mind Mapping

Sudjianto (2010, hlm.98) menyatakan bahwa tenik adalah daya upaya, usaha-usaha, atau cara-cara yang digunakan guru dalam mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pengajaran pada waktu itu.

Buzan (2013, hlm.4) berpendapat mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran seseorang. Dalam penelitian ini teknik mind mapping yang dimaksud yaitu mind mapping yang perlakukan sebagai cara atau upaya yang dipergunakan guru dalam pembelajaran kosakata untuk mencapai tujuan meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan pada siswa SMK Negeri 1 Pacet yang mengambil program keahlian kepariwisataan di jurusan Akomodasi Perhotelan.

3.5.3 Pembelajaran

Gagne (dalam Pribadi, 2010, hlm.9) mendefinisikan istilah pembelajaran sebagai serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar.

Pembelajaran dalam penelitian ini yaitu pembelajaran bahasa Jepang yang memfokuskan pada materi pembelajaran kosakata khususnya kosakata yang dipergunakan pada bidang kepariwisataan.

3.5.4 Kosakata

Kosakata dalam penelitian ini yaitu kosakata yang digunakan di bidang kepariwisataan khususnya industri perhotelan yang dipelajari oleh siswa yang mengambil program keahlian kepariwisataan di jurusan Akomodasi perhotelan SMK Negeri 1 Pacet.

3.5.5 Penguasaan

(38)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konsep (peta kosakata) berdasarkan pada kosakata dasar kepariwisataan yang telah diajarkan sebelumnya.

3.5.6 Senmon Yougo

Secara harfiah senmon yougo terdiri dari dua kata yaitu “senmon” dan “yougo”. Menurut data yang terdapat dalam kamus 日本語―インドネシア

語辞典 (Matsura, 1994, hlm.885 & 1178) “senmon” memiliki arti keahlian, spesialis, sedangkan “yougo” memiliki arti istilah, kata yang digunakan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa “senmon yougo” merupakan istilah bahasa Jepang yang digunakan untuk menunjukan kosakata atau istilah yang dipakai pada bidang tertentu. Dalam penelitian ini senmon yougo yang dimaksudkan terbatas pada kosakata yang digunakan pada bidang kepariwisataan.

3.6 Prosedur Penelitian

Penelitian ini meliputi empat tahap yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengolahan data, dan kesimpulan penelitian. Tahapan selengkapnya adalah sebagai berikut:

3.6.1 Tahap Persiapan Penelitian

Persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian adalah membuat rancangan penelitian yang mencakup:

 Menentukan masalah yang akan diteliti.

 Mencari informasi yang diperlukan dengan melakukan observasi terlebih dahulu pada subjek penelitian.

 Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran bahasa Jepang yang bersangkutan untuk menentukan waktu, kelas, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian.

 Menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

(39)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Menyusun instrumen penelitian.

3.6.2 Tahap pelaksanaan penelitian

 Melakukan ujicoba instrumen untuk mengetahui validitas, realibilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.

 Melakukan penelitian

3.6.3 Pengolahan data penelitian

Melakukan scoring

 Mengubah skor menjadi nilai

3.6.4. Kesimpulan penelitian

 Membuat interpretasi hasil penelitian

 Membuat kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

3.7.1 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari informasi serta data pendukung mengenai hal-hal yang berkaitan dengan teknik-teknik pembelajaran.

3.7.2 Tes

Sutedi (2011, hlm. 157) berpendapat bahwa tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program pengajaran tertentu.

(40)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mendapatkan perbandingan tes yang dapat diandalkan, pre-test dan post-test di laksanakan dengan menggunakan perangkat tes yang sama.

3.8 Instrumen Penelitian

Menurut Subana dan Sudrajat (dalam Shiddiq, 2013, hlm. 53) instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan data dan pengolahan data tentang variabel-variabel yang diteliti. Peranan instrumen penelitian sangat dibutuhkan dalam penelitian ini untuk menunjang tercapainya tujuan yang ingin diharapkan. Instrumen penelitian harus dibuat dan disusun dengan sebaik-baiknya agar bisa mendapatkan hasil data yang objektif.

Karena penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menambah kosakata bahasa Jepang, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes tertulis dengan membuat instrumen berupa tes essay sebanyak 6 soal dengan rincian 50 isian/item soal. Soal yang digunakan berupa kosakata dasar yang umum digunakan di bidang kepariwisataan khusnya industri perhotelan. Perintah-perintah yang digunakan mengacu pada pengetahuan siswa tentang kosakata bahasa Jepang yang umum digunakan di bidang kepariwisataan khushnya industri perhotelan.

Instrumen penelitian tersebut disusun dengan langkah-langkah berikut ini:

 Membuat desain pembelajaran untuk penelitian sesuai dengan materi yang akan diajarkan dengan target yang ingin dicapai dalam penelitian pada siswa kelas XII Akomodasi Perhotelan 2 di SMK Negeri 1 Pacet.

 Membuat kisi-kisi instrumen penelitian yang mencakup pokok bahasan, aspek soal dan jumlah item soal.

 Menyusun instrumen penelitian berdasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat.

 Mengkonsultasikan instrumen kepada dosen pembimbing dan guru bidang studi bahasa Jepang kelas XII Akomodasi Perhotelan (AP).

 Melakukan uji coba instrumen.

(41)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Setelah instrumen yang diuji cobakan valid dan reliabel maka instrumen tersebut digunaan pada saat pre-test dan post-test.

3.9 Uji Instrumen

3.9.1 Uji Validitas Instrumen

Untuk mengetahui instrumen yang baik maka instrumen tersebut harus memiliki validitas dan reliabilitas. Sebuah instrumen dapat diatakan valid jika mampu mengukur apa yang akan diukur dengan baik. Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment, berdasarkan pada skor asli.

(Dedi,Sutedi, 2009, hlm.220) Adapun kriteria yang digunakan untuk menafsirkan indeks validitas tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Tafsiran indeks validitas

Besarnya nilai r Tafsiran

antara 0,81 sampai dengan 1,00 antara 0,61 sampai dengan 0,80 antara 0,41 sampai dengan 0,60 antara 0,21 sampai dengan 0,40 antara 0,00 sampai dengan 0,20

Sangat Kuat

Menurut Sutedi (2009, hlm. 220) “Perangkat tes dikatakan memiliki reliabilitas jika dapat mengukur secara ajeg, artinya meskipun berali-kali tes

(42)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut digunakan pada sampel yang sama dengan watu yang tidak terlalu lama, akan menghasilan data yang sama pula”.

Untuk mengetahui reliabilitas, tes dalam penelitian ini menggunakan rumus KR 20 dan KR 21.

Rumus untuk mencari nilai KR 20

Rumus untuk mencari nilai KR 21

Keterangan: r : koefisien reliabilitas tes k : jumlah butir soal

p : proporsi jawaban benar (�B: sampel) q : proporsi jawaban salah (1-p)

St2 : varians total

M : mean (nilai rata-rata)

(Dedi Sutedi, 2009, hlm.223)

3.9.3 Uji Tingkat Kesukaran

Untuk menghitung tingkat kesukaran dari masing-masing butir soal digunaan rumus:

Keterangan: TK : tingkat kesukaran

BA : jumlah jawaban benar kelompok atas BB : jumlah jawaban benar kelompok bawah

N : jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah

=− 1 1 −.2

��= +

(43)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indeks kesukaran (TK) diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Klasifikasi indeks kesukaran

Rentan Nilai Tafsiran

Antara 0,00 sampai dengan 0,25 Antara 0,26 sampai dengan 0,75 Antara 0,76 sampai dengan 1,00

Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah

(Dedi Sutedi, 2009, hlm. 214)

3.9.4 Daya Pembeda

Soal tes yang baik yaitu soal yang dapat membedakan kelompok atas dan kelompok bawah. Daya pembeda digunakan untuk menganalisis data hasil uji coba instrumen penelitian dalam tingkat perbedaan setiap item soal, dalam penelitian ini digunakan rumus:

Keterangan: DP : daya pembeda

BA : jumlah jawaban benar kelompok atas BB : jumlah jawaban benar kelompok bawah n : jumlah sampel kelompok atas atau kelompok

bawah

(44)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun klasifikasi daya pembeda soal dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.4

Klasifikasi indeks daya pembeda

3.10 Teknik Pengolahan Data Tes

Sutedi (2009, hlm: 228) berpendapat bahwa untuk mengolah data penelitian, difokuskan pada penerapan teknik komparansional, teknik korelasi, dan persamaan regresi linier sederhana, khususnya dalam penelitian pendidikan bahasa Jepang. Dalam penelitian ini, digunakan teknik komparansional dengan alasan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada-tidaknya perbedaan antara dua variabel (atau lebih).

 Menghitung thitung

Rumus thitung digunakan untuk menghitung ada tidak-nya pengaruh

penggunaan teknik mind mapping terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jepang khususnya kosakata yang digunakan di bidang kepariwisataan.

Rentan Nilai Tafsiran

0,00 sampai dengan 0,20 0,21 sampai dengan 0,40 0,41 sampai dengan 0,70 0,71 sampai dengan 1,00

Jelek Cukup

(45)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum melakukan penghitungan, peneliti perlu membuat tabel persiapan untuk menilai thitung.

Tabel 3.5 Tabel persiapan

No Sampel

Nama

Sampel L/P

Pre-test (X)

Post-Test (Y)

D Xd (Xd)2

- - - -

- - - -

- - - -

Md

Keterangan:

No Sampel : diisi dengan nomor urut sampel sesuai dengan jumlah sampel Pre-test (X) : diisi dengan skor hasil uji sebelum treatment yang diperoleh tiap

sampel penelitian

Post-test (Y) : diisi dengan skor hasil uji sesudah traetment yang diperoleh tiap sampel penelitian

D : selisih nilai post-test dan pre –test

Xd : selisih antara d dengan rata-ratanya (Xd = d- Md) Md : rata-rata dari =∑�

(46)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Xd)2 : kuadrat deviasi

(Sibrani, 2012, hlm: 58 )

Mencari mean kedua variabel

Keterangan:

Mx : mean hasil pre-test

My : mean hasil post test

∑x : jumlah seluruh nilai pre-test

∑y : jumlah seluruh nilai post-test

n : Jumlah sampel

Mencari nilai gain (d) antara post-test dan pre-test

Gain = Post-test pre-test Mencari mean gain (Md)

Keterangan:

Md : mean gain atau selisih antara post-test dan pre-test ∑d : jumlah gain keseluruhan

= ∑ = ∑

Gambar

Gambar 2.2 Contoh Aplikasi Mind Mapping
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Tafsiran indeks validitas
Tabel 3.3 Klasifikasi indeks kesukaran
+3

Referensi

Dokumen terkait

sekunder adalah data yang tidak didapat secara langsung dari objek penelitian. Data sekunder yang dipergunakan diantaranya adalah sebagai berikut:. a. Bahan hukum primer,

...Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mwujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Perjanjian bernama atau khusus adalah perjanjian yang telah diatur dengan. ketentuan khusus dalam KUHPerdata Buku ke tiga Bab V

memecahkan masalah dalam penelitian digunakan suatu metode yang sesuai dengan.. permasalahan yang dihadapi, tujuan yang hendak dicapai dan merupakan jalan

menunya pendaftaran peserta, tapi kalau secara online itu harus bener-bener yang belum pernah mendaftar datang ke kantor kita ataupun dari perusahaan dan dia

HUBUNGAN ANTARA MOTOR ABILITY SISWA D ENGAN KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SEPAK BOLA D I SEKOLAH SEPAK BOLA ASLI ANAK D ESA (ASAD ) 313 PURWAKARTA. Universitas

Self-efficacy Theory: Implications for Social Facilitation and Social loafing.. The American Psychological

Setelah itu dilakukan tahap pembuatan situs dengan bahasa pemrograman PHP dan MySQL yang selanjutnya dilakukan evaluasi dari hasil setiap prototype. Tahap-tahap tersebut