• Tidak ada hasil yang ditemukan

T SEJ 12011364 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T SEJ 12011364 Chapter5"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Siti Jubaedah, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN SEJARAH KONTEKSTUALBERBASIS BUKU TEKS DI SMAN 1 PADALARANGKABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 105

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Peneliti akan menguraikan simpulan dari hasil penelitian serta rekomendasi

bagi beberapa pihak yang terkait. Adapun simpulan dan rekomendasi peneliti adalah

sebagai berikut:

A. Simpulan

Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang membutuhkan pemikiran

kreatif guru melalui kegiatan pembelajaran yang direncanakan dan dilaksanakan

dengan konsisten. Selain itu, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

kontekstual dapat menjadikan siswa berperan aktif dalam pembelajaran sehingga

pembelajaran menjadi student centre bukan teacher centre lagi.

Pembelajaran sejarah dengan menggunakan pendekatan kontekstual

merupakan sesuatu yang biasa dilaksanakan guru sejarah kelas X IIS SMAN 1

Padalarang yang selama ini selalu mengutamakan keaktifan siswa. Selain itu,

penerapan pendekatan kontekstual dapat memotifasi siswa untuk berani bertanya dan

menyampaikan pendapatnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penerapan

pembelajaran kontekstual di SMAN 1 Padalarang dapat disimpulkan bahwa:

Pertama, pemahaman guru terhadap pembelajaran kontekstual khususnya guru

sejarah kelas X IIS sudah cukup baik. Terbukti dengan pengetahuan beliau mengenai

pendekatan pembelajaran kontekstual yang beliau peroleh dari hasil membaca

buku/artikel dan mengikuti seminar-seminar yang berkaitan dengan pembelajaran

sejarah. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas mengajar. Namun,

pengetahuan guru belum dapat dikatakan utuh, karena masih terkendala dengan

pemahaman guru yang seolah menggap bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual

(2)

Siti Jubaedah, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN SEJARAH KONTEKSTUALBERBASIS BUKU TEKS DI SMAN 1 PADALARANGKABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 106

tidak menjadi masalah yang besar, selama siswa dapat menerima dan memahami

pembelajaran dengan baik.

Kedua, perencanaan pembelajaran dikembangkan dengan menggunakan

pendekatan kontekstual. Adapun langkah-langkah guru dalam mendesain

pembelajaran dimulai dengan menyesuaikan dengan kurikulum, silabus, kemudian

menentukan SK/KD, lalu menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan menggunakan metode dan materi kontekstual guna mempermudah guru

menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa dan memotivasi siswa

untuk dapat mengaitkan/menghubungkan antara pengetahuan sejarah yang dimiliki

dengan kehidupannya sehari-hari.hal ini dapat membuat siswa mengerti bahwa materi

pelajaran tidak hanya untuk dipahami, tetapi juga untuk diamalkan dalam kehidupan

nyata siswa.

Ketiga, penerapan pembelajaran kontekstual dapat diketahuai melalui proses

observasi kelas secara langsung. Pelaksanaan observasi guna mengetahui

pembelajaran sejarah di kelas X IIS di SMAN 1 Padalarang dilakukan selama tiga

kali di masing-masing kelas yaitu kelas IIS I, kelas IIS II, kelas IIS III dan kelas IIS

IV. Setiap pertemuan. Guru selalu menyampaikan materi kontekstual serta pemberian

contoh-contoh yang kontekstual pula. Kegiatan pendahuluan, guru selalu memulai

pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa. Pemberian apersepsi pada tahap awal kegiatan pembelajaran

untuk mendapatkan perhatian dan kesiapan siswa untuk belajar.

Penerapan pembembelajaran kontekstual di kelas X IIS I, II, III, dan IV di

SMAN 1 Padalarang dapat dibuktikan dengan melihat RPP dan Kegiatan Belajarn

Mengajar (KBM). Dalam setiap pertemuan, guru selalu menggunakan metode, model

dan materi yang kontekstual. Tidak hanya itu, pemberian pertanyaan, contoh-contoh,

(3)

Siti Jubaedah, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN SEJARAH KONTEKSTUALBERBASIS BUKU TEKS DI SMAN 1 PADALARANGKABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 107

Keempat, penerapan pembelajaran kontekstual di SMAN 1 Padalarang tidak

selalu berjalan dengan lancar. Ada kendala yang dihadapi oleh guru maupun siswa.

Kendala-kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut: 1) Sulitnya memotivasi siswa

untuk mengajukan pertanyaan. Awalnya memang sulit untuk mendorong siswa agar

dapat aktif bertanya atau menyampaikan pendapat. Namun seiring berjalannya waktu

sebagaimana yang diakui oleh guru, bahwa melalui pembelajaran kontekstual

sekarang siswa selalu aktif bertanya atau menjawab; 2) Kesulitan menghubungkan

materi yang ada didalam buku teks dengan kehidupan sehari-hari siswa. Mengingat

materi kontekstual memang tidak selalu dijelaskan secara detail didalam buku teks.

Maka, selama pembelajaran, yang dibutuhkan adalah kepintaran guru dalam

mengkontekstualkan setian materi yang ada; 3) Menstimulasi siswa untuk dapat

mengaitkan pengetahuan yang telah didapat dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini

disebabkan bahwa sebelumnya siswa hanya mengenal pembelajaran konvensional

melalui metode ceramah saja. Namun, dari semua kendala yang dihadapi oleh guru

diatas, solusinya hanya satu yaitu kreatifitas guru dalam mengelola kelasnya sendiri.

Mengapa demikian? Karena apabila guru terus-terusan terhalang oleh kendala

tersebut dan tidak mau mengubah pola fikirinya sendiri, maka proses pembelajaran

tidak akan pernah berjalan dengan baik.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pada hasil simpulan penerapan pembelajaran sejarah kontekstual

di SMAN 1 Padalarang maka peneliti memberikan beberapa rekomendasi kepada

beberapa pihak yang terkait yang berkontribusi dalam penerapan pembelajaran

sejarah kontekstual yaitu kepala sekolah, guru mata pelajaran sejarah, dan juga

peneliti selanjutnya. Adapun rekomendasi tersebut adalah:

(4)

Siti Jubaedah, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN SEJARAH KONTEKSTUALBERBASIS BUKU TEKS DI SMAN 1 PADALARANGKABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 108

Kepala sekolah adalah pemegang kekuasaan tertinggi di sekolah. Oleh karena

itu, kualitas pembelajaran akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang

dibuat olehnya. Sehingga kemudian peneliti memberikan beberapa rekomendasi

sebagai berikut:

a. Kepala sekolah diharapkan peran aktifnya dalam upaya meningkatkan

kualitas pembelajaran sejarah dengan menerapkan pendekatan kontektual

tidak hanya untuk mata pelajaran sejarah tetapi untuk seluruh mata

pelajaran yang diajarkan. Karena penerapan pembelajaran kontekstual

sudah terbukti dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman sejarah

siswa.

b. Kepala sekolah diharapkan dapat memotivasi dan memfasilitasi guru

untuk mengembangkan desain pembelajaran atau RPP dengan

menggunakan pendekatan kontekstual.

c. Kepala sekolah berserta guru diharapkan dapat bekerja sama dengan baik

dalam melakukan penelitian/observasi kelas guna mengevalusi kegiatan

belajar mengajar untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar

kedepannya.

Ketiga hal diatas dianggap perlu untuk dilakukan mengingat pentingnnya

meningkatkan mutu pendidikan yang dapat berdampak positif juga bagi sekolah

khusunya peserta didik.

2. Rekomendasi kepada Guru Mata Pelajaran Sejarah

Penerapan pembelajarn kontekstual sudah terbukti dapat meningkatkan

keaktifan dan pemahaman sejarah peserta didik. Dengan demikian peneliti

(5)

Siti Jubaedah, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN SEJARAH KONTEKSTUALBERBASIS BUKU TEKS DI SMAN 1 PADALARANGKABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 109

a. Guru mata pelajaran khususnya guru sejarah harus memiliki keterampilan

dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang

menyenangkan. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan

pendekatan kontekstual. Karena pada dasarnya pendekatan kontekstual

dapa membantu guru dalam mengaitkan pembelajaran dengan situasi yang

dialami oleh siswa. Sehingga materi sejarah tidak hanya untuk dipahami

saja, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

b. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X IIS di SMAN 1

Padalarang. Namun, sangat direkomendasikan agar pembelajaran sejarah

ini dapat diterapkan oleh guru mata pelajaran lain atau akan lebih baik lagi

apabila dapat diterapkan diseluruh sekolah. Dengan harapan mereka

mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam

kehidupan sehari-hari. Hal ini pada akhirnya akan membuat peserta didik

merasakan pentingnya belajar, dan mereka akan memperoleh makna yang

mendalam dari apa yang dipelajarinya.

c. Diharapkan guru tetap menerapkan pembelajaran kontekstual dengan cara

dan sudut pandangnya sendiri, agar tercipta proses kreatif dalam membuat

pembelajaran sejarah tetap menyenangkan bagi siswa.

d. Metode penelitian naturalistik direkomendasikan untuk dapat digunakan

oleh guru guna mengetahui permasalahan dikelas dan bagaimana solusi

untuk mengatasinya.

3. Rekomendasi kepada Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lanjutan didasarkan pada hasil

penelitian ini, baik itu memperluas area penelitian, menambah subjek penelitian,

ataupun menindaklanjuti hasil penelitian. Adapun beberapa rekomendasi untuk

(6)

Siti Jubaedah, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN SEJARAH KONTEKSTUALBERBASIS BUKU TEKS DI SMAN 1 PADALARANGKABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 110

a. Pendekatan kontekstual tidak hanya sekedar penggunaan RPP, materi, dan

contoh-contoh yang kontekstual saja. Namun juga ada berbagai macam

metode pembelajaran dengan pendekatan kontekstual salah satunya adalah

Role Playing. Dengan begitu, penelitian selanjutnya dapat melihat

penerapan metode Role Playing di salah satu sekolah.

b. Pada hakikatnya pembelajaran kontekstual diberikan kepada peserta didik

dengan harapan bahwa dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Oleh

karena itu, untuk penelitian selanjutnya dapat melihat bagaimana dampak

pembelajaran kontekstual bagi kehidupan sehari-hari siswa.

c. Dalam penelitian ini, penerapan pembelajaran sejarah kontekstual selalu

dilengkapi dengan kegiatan diskusi kelas. Namun, untuk memperluas

penelitian naturalistik selanjutnya, sangat disarankan melakukan

penelitian dalam hal penerapan pembelajaran sejarah kontekstual dengan

menggunakan metode pembelajaran debate, karya wisata, ataupun yg

Referensi

Dokumen terkait

Dari penjelasan beberapa istilah diatas, dapat disimpulkan bahwa fokus kajian dalam penelitian ini adalah mengenai pemikiran Harun Nasution tentang Islam Rasional

Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (S1) pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas

• Kapasitas anak untuk menyesuaikan diri terhadap masalah tergantung pada perasaan aman yang diperoleh dari lingkungan keluarga.. • Kompensasi yang dapat diungkapkan

[r]

Permasalahan banjir di Kecamatan Rancaekek merupakan masalah yang mulai disorot karena air bisa menggenang setinggi sekitar 50-70 cm. Hal tersebut menyebabkan

Bertolak dari kenyataan perkembangan PKL di lapangan sebagaimana telah dikemukakan di bagian depan serta dalam mendukung upaya Pemkot Surakarta dalam penataan, pembinaan

Menurut teori ini, ketika makanan (makanan disebut sebagai the unconditioned or unlearned stimulus - stimulus yang tidak dikondisikan atau tidak dipelajari) dipasangkan

Dengan demikian, baik tidaknya kualitas dalam administrasi pendidikan tergantung pada kemampuan semua yang terlibat dalam sistem yang ada dalam lembaga pendidikan dalam