PENDIDIKAN SISWA
BERKEBUTUAN KHUSUS
Kuliah 1
Siswa Berkebutuhan Khusus
•
Siswa berkebutuhan khusus adalah siswa yang membutuhkan pendidikan yang berbeda dari siswa lainnya (•
Anak yang secara signifikan berbeda dalam beberapa dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya. Mereka yang secara fisik, psikologis, kognitif, atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan/kebutuhan dan potensinya secara maksimal. Meliputi mereka yang tuli, buta, memiliki gangguan bicara, cacat tubuh, retardasi mental, gangguan emosional. Juga anak-anak yang berbakat dengan inteligensi yang tinggi, dapat dikategorikan sebagai anak khusus/luar biasa, karena memerlukanBatasan
Anak Berkebutuhan Khusus
Berdasarkan kesimpulan oleh Mangunsong (1998) :
anak yang tergolong luar biasa adalah anak yang menyimpang dari rata-rata anak normal dalam hal: ciri-ciri mental,
kemampuan sensorik, fisik dan neuromuskular, perilaku sosial dan emosional, kemampuan berkomunikasi, maupun
Prevalensi
Siswa berkebutuhan khusus
•
Incindence adalah jumlah individu yang teridentifikasi pertama kali pada suatu kategori disorder dalam durasi waktu tertentu (biasanya dalam 1 tahun)•
Prevalensi adalah jumlah keseluruhan individu yang menderita gangguan tertentu. Biasany disampaikan melalui persentase dari keseluruhan populasi.•
Siswa yang menerima pendidikan khusus di Amerika, usia 6-21 tahun adalah:•
Specific Learning disability : 43.6%•
Speech language or language impairment: 19.2%•
Intellectual Disabilities: 8.3%•
Emotional Disturbance : 7.3%•
Other health impairment: 10.5%Kategori keluarbiasaan yang sering
ditemui
•
Low-incidence (angka kejadian yang rendah) yang sering ditemui di sekolah :- Tuna netra - Tuna rungu
- Tuna grahita sedang-berat.
- Tuna Daksa dan gangguan kesehatan - Autisme
•
High-incidence (angka kejadian yang tinggi) yang sering ditemui di sekolah :- Kesulitan belajar khusus - Slow learner
- Tuna grahita ringan
Jenis-jenis
Anak Berkebutuhan Khusus
(Program Direktorat PLB, 2006)
1.
Tunanetra2.
Tunarungu-wicara3.
Tunagrahita : (a.l. Down Syndrome) - c : Tunagrahita Ringan (IQ = 50-70) 5. Tunalaras (Dysruptive) 6. Tunawicara8.
HIV AIDS9.
Gifted : Potensi Kecerdasan Istimewa (IQ > 125 )10.
Talented : Potensi Bakat Istimewa (Multiple Intelligences : Language, Logico-mathematic, Visuo-spatial,Bodily-kinesthetic, Musical, Interpersonal, Intrapersonal, Natural, Spiritual)
11.
Kesulitan Belajar (a.l. Hyperaktif, ADD/ADHD,Dyslexia/Baca, Dysgraphia/Tulis, Dyscalculia/Hitung, Dysphasia/Bicara, Dyspraxia/ Motorik)
12.
Lambat Belajar ( IQ = 70 – 90 )13.
Autis14.
Korban Penyalahgunaan NarkobaPerbedaan terkait keluarbiasaan
•
Impairment : ketiadaan atau keabnormalan fungsi
psikologis, fisiologis, atau struktur anatomi dari
seseorang
•
Disability : keterbatasan yang dialami seseorang karena
ketiadaan atau keabnormalan fungsi psikologis, fisiologis,
atau struktur anatomi
•
Handicap : berkaitan dengan kerugian yang dialami
Disability vs Handicap
•
Disability adalah ketidakmampuan untuk melakukan sesuatu krn cacat atau tidak cakap•
Handicap adalah kerugian akibat ketidakmampuan yang dimiliki oleh individu.•
Ketidakmampuan yg dimiliki mungkin saja dapat menyebabkan kerugian atau tidak menyebabkan kerugian tergantung dgn lingkunganPendidikan Khusus
•
Pendidikan khusus adalah adanya instruksi pengajaran
yang disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan
siswa sehingga mereka tetap memperoleh haknya akan
pendidikan.
•
Ada tiga komponen yang harus memenuhi kriteria
pendidikan khusu:
1.
Instructional content
2.
Instructional procedure
Instructional Content
•
Ialah: apa yang diajarkan kepada siswa.
•
Misal: siswa dengan hambatan intelektual moderate
kelas 3 SD belajar matematika. Maka content yang
diajarkan setara dengan anak kelas 1 SD. Misal
penambahan satu digit.
Instructional Procedure
•
Ialah : bagaimana content diajarkan kepada siswa•
Akomodasi : perubahan dalam kurikulum dan prosedurpengajaran sehingga siswa dapat menyelesaikan tugas atau pelajarannya.
•
Disini pentingnya dituliskan cara pengajaran untuk siswa yang bersangkutan.•
Misal : siswa dengan diskalkulia kelas 3 SD akan belajarpengurangan tiga digit. Cara mengajar harus dituliskan dengan detil
Instructional Environment
•
Bukan saja melibatkaun dimana proses belajar
berlangsung, namun juga menerapakn adaptasi
lingkungan dan tempat belajar siswa.
•
Misal: siswa dengan autisme membutuhkan lingkungan
belajar yang terstruktur dan dapat diprediksi. Tugas guru
tersebut menyediakan situasi lingkungan tersebut agar
siswa dengan autisme dapat belajar dengan optimal.
•
Assisstive technology: sistem produk apa pun yang sudah
dimodifikasi untuk membantu siswa belajar dengan
Who deliver Special Education?
•
Guru PLB
Sejarah Pendidikan Khusus di Amerika
•
Individuals with Disabilities Education Act of 1990 (IDEA) –Setiap negara bagian memiliki LEA (local educational Agency)
1.
Free Appropriate Public Education - seluruh siswaberkebutuhkan khusus gratis mendapatkan pendidikan yang sama dengan teman sebayanya yang tidak memiliki
kebutuhkan khusus
2.
Child Find - Setiap siswa yang dicurigai memiliki kebutuhkan khusus wajib diidentifikasi menggunakan asesmen untuk segera mendapatkan pelayanan pendidikan khusus4.
Procedural Guidelines – Mulai dikembangkan panduankeamanan bagi siswa berkebutuhan khusus agar hak siswa dan orang tua terpenuhi , seperti hak melihat record siswa, ikut serta dalam asesment, hak memilih pendidikan sendiri di luar saran dari pemerintah
5.
Evaluation Procedures – meliputi evaluasi mengenaikepastian siswa memiliki kebutuhkan khusus, penentuan jenis layanan pendidikan khusus. Evaluasi ulang tidak boleh lebih dari 1x dalam setahun