• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide PSI 369 Pertemuan VII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Slide PSI 369 Pertemuan VII"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Siswa dengan

(2)

Pengantar

• Hambatan intelektual vs mental retardasi?

• Hambatan intelektual belum tentu mental retardasi

• Mengapa ?

(3)

Definisi

• Gangguan intelektual : terdapat gangguan pada kema mpuan kognitif dan fungsi adaptifnya. Dan hal ini mem pengaruhi kemampuan berpikir konseptual, berhubung an sosial, dan self-care.

• Fungsi adaptif : kemampuan seseorang untuk dapat “ berfungsi” layaknya orang normal.

(4)

Klasifikasi

1. Golongan ringan (skor IQ 50 – 70)  mampu didik 2. Golongan sedang (skor IQ 35 – 50)  mampu latih 3. Golongan berat (skor IQ 20 – 35)

(5)

Penyebab

1. Prenatal (sebelum kelahiran)

a. kelainan kromoson (kulliah perkembangan 1)

b. contohnya : down syndrome, william syndrome, Fragile X, prader-willi syndrome

2. Perinatal (ketika kelahiran) a. Anoxia

b. BBLR

c. Infeksi syphilis dan herpes simplex dari ibu ke bayi keti ka melahirkan

3. Postnatal (setelah kelahiran) a. Traumatic brain injury

b. Infeksi (meningitis dan encephalitis) c. keracunan

(6)

Identifikasi

1. Tes inteligensi  menggunakan Wechsler dan Stanf ord-Binet  dapat ditemukan skor IQ dan mental ag e-nya.

2. Wawancara dan tes tingkah laku adaptif  menggu nakan tes yang dapat dipertanggungjawabkan keak uratannya.

(7)

Karakteristik

Perilaku dan Psikologis

• Deficit dalam konsentrasi, perhatian, daya ingat, baha sa, regulasi diri, motivasi, dan perkembangan sosial.

• 6 ciri pertama berkaitan erat dengan bidang akademik. Dengan demikian, diperkirakan mereka biasanya kesu litan dalam belajar akademik

(8)

Bentuk layanan pendidikan

Sangat tergantung dari derajat keparahan hambat

an intelektualnya. Bila masih kategori ringan, mak

a guru dapat mengajarakan kemampuan akademi

k. Namun, bila golongan sedang

profound maka

guru mengajarkan lebih berfokus pada kemampu

an bantu diri, community living, dan kemampuan v

okasional (pertukangan, jahit-menjahit, perkayuan

, dll)

Sekolahnya harus sekolah khusus (SLB).

Isu khusus dalam pendidikan khusus : apkah bisa

(9)

Strategi Mengajar

1. Instruksi pengajaran sistematik dan terstruktur

a. Penggunaan prompt  baik verbal, gestures, fisik , atau model perilaku.

constant time delay dan progressive time dela y

b. konsekuensi dari perilaku  positive reinforceme nt.

(10)

Responsive instruction : Peer tutoring (

p.166)

• Teknik ini menggunakan teman sebaya untuk member ikan instruksi pengajaran dan memberikan feedbackn ya juga kepada siswa hambatan intelektual .

• Teknik :

1. Siswa hamb intl dipasangkan dengan teman sebaya y ang normal

2. Tutoring berlangsung 4 sesi seminggu, 1 sesi 20 meni t perhari

3. Adanya material2 tutor

4. 20 menit dibagi menajdi 10 menit bertukar peran 5. Proses tutoring

(11)

Transisi menuju masa dewasa

• Mendorong individu dengan hambatan intelektual me miliki self determination.

(12)

Program Transisi

• Harus meliputi dua area :

1. Penyesuaian komunitas  berkaitan dengan keman dirian finansial, mengatur keuangan, penggunaan tr ansportasi, dll

Referensi

Dokumen terkait