MAKALAH
ASURANSI
DISUSUN OLEH :
SILVEN
16110547
PROGRAM SARJANA : SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA KAMPUS J
KALIMALANG
Mata Kuliah : SISTEM INFORMASI ASURANSI & KEUANGAN Dosen :
Kelas : 3KA34
Dateline Tugas : 30 April 2013
Tanggal Penyerahan & Upload tugas : 1 April 2013
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh perkerjaan dalam tugas ini kami buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar kami siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M Nama Lengkap Tanda Tangan
16110547 SILVEN
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ASURANSI KHUSUS NYA ASURANSI PT. SINARMAS yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang Asuransi yang semakin berkembang di dunia. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Sistem Informasi Asuransi dan Keuangan sang Penyusun yaitu Bapak Ega Tassha Perwira ,
yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Resiko dimasa datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya kematian , sakit atau pun dipecat dari pekerjaan nya , serta kehilangan barang – barang berharganya. Begitu juga dalam dunia bisnis , perusahaan juga memiliki resiko yang dihadapi dapat berupa resiko kerugian akibat suatu kecelakaan kerja seperti kebakaran , kerusakan, atau kehilangan, dan gangguan bencana alam. Oleh karena itu setiap resiko yang akan dihadapi harus ditanggulangi sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.
Untuk mengurangi resiko yang tidak diinginkan dimasa yang akan datang maka diperlukan perusahaan yang mau menanggung resiko tersebut. Adalah perusahaan asuransi yang mau menanggung resiko yang akan dihadapi nasabahnya baik perorangan maupun badan usaha. Hal ini disebabkan perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang melakukan usaha pertanggung jawaban terhadap resiko yang akan dihadapi oleh nasabahnya.
2.TUJUAN
3.SASARAN
BAB II
ASURANSI SECARA UMUM
PENGERTIAN ASURANSI
Asuransi dalam pasal 246 kitab undang – undang hokum dagang (KUHD) disebut bahwa Asuransi adalah suatu perjanjian dengan anma seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung , dengan menerima premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan , yang mungkin akan diderita karena suatu peristiwa yang tak tenti.
Menurut Wirdjono Prodjodikoro dalam bukunya Hukum Asuransi di Indonesia , asuransi adalah suatu persetujuan dimana pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang di jamin , untuk menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti kerugian, yang mungkin akan diderita oleh yang di jamin , karena akibat dari suatu peristiwa yang belum jelas.
D.S. Hansell dalam bukunya Elements of Insurance menayatakan bahwa asuransi selalu berkaitan dengan resiko (Insurance is to do with risk).
Menurut Robert I. Mehr dan Emerson Cammack, dalam bukunya Principles of Insurance menyatakan bahwa suatu pengalihan resiko (transfer of risk) disebut asuransi.
SEJARAH ASURANSI SECARA UMUM
Asuransi berasal mula dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan perjanjian Hammurabi. Kemudian pada tahun 1668 M di Coffe House London berdiriah Llyod of Londonsebagai cikal bakal asuransi konvensional. Sumber hokum asuransi adalah hokum positif, hokum alami, dan contoh yang ada sebelumnya sebaaimana kebudayaan.
Sejarah asuransi di Indonesia berwal pada masa penjajahan Belanada, terkait dengan keberhasilan dari negeri tersebut disektor perkebunan dan perdagangan di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan jaminan terhadap keberlangsungan usahanya, tentu diperlukan adanya asuransi. Perkembangan industry asuransi sempat terhenti pada masa penjajahan Jepang.
TUJUAN DARI ASURANSI
1. Tujuan Ganti Rugi
Ganti rugi yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung apabila tertanggung menderita kerugian yang dijamin oleh polis, yang bertujuan untuk mengembalikan tertangung dari kebangkrutan sehingga ia masih mampu berdiri seperti sebelum menderita kerugian.
Jadi tertanggung hanya oleh boleh memperoleh ganti rugi sebesar kerugian yang dideritanya, artinya tertanggung tidak boleh mencari keuntungan (speklasi) dari asuransi. Bagitu juga dengan penanggung, ia tidak boleh mencari keuntungan atas interst yang ditanggungnya, kecuali memperoleh baals jasa atau premi.
2. Tujuan tertanggung
Adalah sebagai berikut :
Untuk memperoleh rasa tentram dan aman dari resiko yang dihadapinya atas kegiatan usahanya atas harta miliknya.
3. Tujuan Penanggung
Tujuan penanggung dibagi 2 (dua), yaitu :
Tujuan Umum, yaitu : memperoleh keuntungan selain menyediakan lapangan kerja, apabila penanggung membutihkan tenaga pembantu.
Tujuan Khusus, adalah :
o Meringankan resiko yang yang dihadapi oleh para nasabah atau
para tertanggung dengan mangambil alhi risiko yang dihadapi.
o Menciptakan rasa tentram dan aman dikalangan nasabahnya,
sehingga lebih berani mengikatkan usaha yang lebih besar.
o Mengumpulkan dana melalui premi yang terkumpul sedikit demi
sedikit dari para nasabahnya sehingga terhimpun dana besar yang dapat digunakan untuk membiayai pembagian Bangsa dan Negara.
SIFAT ASURANSI
Asuransi atau pertanggungan di Indonesia sebenarnya berasal dari hukum Berat, baik dalam pengertian maupun adlam bentuknya. Asuransi sebagai bentuk hukum di Indonesia yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang mempunyai beberapa sifat sebagai berikut: (W irjono Projodikoro, Hukum Asuransi di Indonesia jakarta, Inter Masa, 1994, halaman 10)
a. Sifat Perjanjian
Semua asuransi berupa perjanjian tertentu (Boyzondere Over Komst), yaitu suatu pemufakatan antaar dua pihak atau lebih dengan maksud akan mencapai suatu tujuan, dimana seorang atau lebih berjanji terhAdap seorang lain atau lebih (pasal 1315 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata).
b. Sifat timbal balik (Weder Kerige)
c. Sifat Konsensual
Persetujuan asuransi atau pertangungan merupakan suatu persetujuan yang bersifat konsensual, yaitu sudah dianggap terbentuk dengan adanya kata sepakat antara kedua belah pihak (pasal 251 KURD).
d. Sifat Perkumpulan
Jenis asuransi yang bersifat perkumpulan (Vereeninging ) adalah asuransi saling menjamin yang terbentuk diantara para terjamin selaku anggota. Asuransi seperti ini disebutkan dalam pasal 286 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) yang menyatakan bahwa asuransi itu takluk pada persetujuannya dan peraturannya. Perkumpulan asuransi diatur dalam Pasal 1635, 1654 dan 1655 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer), yang dapat disimpulkan
bahwa perkumpulan asuransi saling menjamin merupakan “Zadelijk Lichaam” yang artiny asuransi dalam masyarakat dapat bertindak
selaku orang dan dapat mengadakan segala perhubungan hukum dengan orang lain secara sah. Perkumpulan asuransi dapat bertindak kedalam dan keluar, yaitu kedalam jdapat mengadakan persetujuan asuransi dengan para anggota selaku terjamin, dan keluar dengan perbuatan hukum lainnya, persetujuan ini takluk pada ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), baik dengan anggota sendiri maupun dengan orang lain.
e. Sifat Perusahaan
JENIS – JENIS ASURANSI
Berdasarkan pasal 247 KUHD menyebutkan tentang lima macam asuransi ialah: 1. Asuransi terhadap kebakaran
2. Asuransi terhadap bahaya hasil-hasil pertanian 3. Asuransi terhadap kematian orang ( Asuransi jiwa ) 4. Asuransi terhadap bahaya dilaut dan perbudakan
5. Asuransi terhadap bahaya dalam pengangkutan didarat dan disungai-sungai
Secara garis besar asuransi terdiri dari tiga kategori, yaitu: 1. Asuransi Kerugian
Terdiri dari asuransi untuk harta benda (property, kendaraan), kepentingan keungan (pecuniary), tanggung jawab hokum (liability), dan asuransi diri
(kecelakaan atau kesehatan)
2. Asuransi Jiwa
Pada hakikatnya merupakan suatu bentuk kerjasama antara orang-orang yang menghindarkan atau minimal mengurangi resiko yang diakibatkan oleh resiko kematian (yang pasti terjadi tetapi tidak pasti kapan terjadinya), resiko hari tua (yang pasti terjadi dan dapat diperkirakan kapan terjadinya, tetapi tidak pasti berapa lama) dan resiko kecelakaan (yang tidak pasti terjadi, tetpi tidak mustahil terjadi).
3. Asuransi SosiaL
Adalah program asuransi wajib yang diselenggarakan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang. Maksud dan tujuan asuransi social adalah menyediakan jaminan dasar bagi masyrakat dan tidak bertujuan untuk mendapat keuntungan komersial.
POLIS DAN PREMI DIDALAM ASURANSI
“polis”. Jadi, polis adalah tanda bukti perjanjianprtanggungan yang merupakan
bukti tertulis.
Pada perjanjian asuransi atau pertanggungan antara para pihak, seorang penanggung harus menyerahkan polis kepada tertanggung dalam jangka waktu sebagai berikut: (Radiks Purba, Op Cit. halaman 59)
A. Bila perjanjian dibuat seketika dan langsung antara penanggung dan
tertanggung yang dikuasakan tertanggung, maka polis yang telah ditandatangani oleh penanggung harus duserahkan kepada tertanggung dalam tempo 24 jam (pasal 259 KUHD).
B. Jika pertanggungan dilakukan mulai makelar asuransi (broker), maka polis
yang telah ditandatangani oleh penanggung harus diserahkan kepada tertangung paling lama dalam tempo 8 (delapan) hari (pasal 260 KUHD).
Fungsi Umum Polis, adalah :
A. Perjanjian pertanggungan (Contract Of Indonesia)
B. Sebagai bukti jaminan dri penanggung kepada tertanggung untuk
mengganti krugian yang mungkin dialami oleh tergugat akibat peristiwa yang tidak diduga sebelumnya dengan prinsip :
o Untuk mengembalikan tertanggung kepada kedudukannya semula
sebelum mengalami kerugian; atau
o Untuk mengindarkan tertanggung dari kebangkrutan (Toial Collapse)
C. Bukti pembayaran premi asuransi oleh tertanggung kepada penanggung
sebagai balas jasa atas jaminan penanggung.
Isi polis pada Umumnya dalam Asuransi
Sesuai dengan peraturan Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), dengan pengecualian terhadap asuransi atau pertanggungan jiwa, terdapat 8 (delapan) syarat diantaranya yaitu (.N Purwosujipto, SH. Pengertian Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia, Hukum Pertanggungan, Jakarta : Djambatan, 1990, halaman 63)
A. Hari ditutupnya perjanjian pertanggungan
B. ama oranh yang menutup pertanggungan, atas namanya sendiri atau atas
tanggungan orang ketiga.
C. Uraian yang jelas mengenai benda pertangungan atau obyek yang
dijamin
F. Saat mulai dan akhir tenggang waktu, dalam mana didakan jaminan oleh
penjamin.
G. Jumlah uang Premi yang harus dibayar oleh si terjamin
H. Keterangan tambahan yang perlu diketahui oleh penjamin dan janji-janji
khusus yang diadakan oleh kedua belah pihak. Premi Didalam Asuransi
A. Pengertian premi dalam asuransi atau pertanggungan adalah kewajiban tertanggung, dimana hasil dari kewajiban tertanggung akan digunakan oleh penangung untuk mengganti kerugian yang diderita tertanggung. B. Premi biasanya ditentukan dalam suatu presentase dari jumlah
pertanggungan, dimana dalam presentase menggambarkan penilaian penanggung terhadap resiko yang ditanggungnya, penilaian penanggung berbeda-beda, akan tetapi hal ini dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran.( mmy Pangaribuan Simanjuntak, Hukum Pertanggungan, Yogyakarta : Seksi Hukum Dagang Fakultas Hukum UGM, 1990, halaman 41)
C. Fungsi dari premi merupakan harga pembelian dari tanggungan yang wajib diberikan oleh penanggung atau sebagai imbalan resiko yang diperalihkan pertanggungan dibuat, kecuali pertanggungngan saling menanggung. Sedangkan mengenai pembayaran premi, biasanya dibayar tunai pada saat perjanjian pertanggungan ditutup. Tetapi jika premi diperjanjikan dengan anggaran maka premi dibayar pada permulaan tiap-tiap waktu angsuran.
SUBYEK DAN OBJEK ASURANSI
Subyek Asuransi
Jadi berdasarkan Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. (KUHD) bisa disimpulkan bahwa ada dua pihak yang berperan sebagai subyek asuransi, yaitu
A. Pihak tertanggung, yaitu pihak yang mempunyai harta benda yang
diancam bahaya. Pihak ini bermaksud untuk mengalihkan resiko atas harta bendanya, atas peralihan resiko tersebut pihak tertanggung mempunyai kewajiban untuk membayar premi.
B. Pihak penanggung, yakni pihak yang mau menerima resiko atas harta
benda orang lain, dengan suatu kontra prestasi berupa premi. Dengan demikian apabila terjadio peristiwa yang mengakibatkan keinginan penanggnglah yang memberi ganti rugi
Obyek Asuransi
Yang dipergunakan pada umumny adalah harta benda seseorang atau tepatnya milik atas harta benda, misalnya ; rumah, bangunan, perhiasan dan benda berharga lainnya. Dalam hal ini dikatakan bahwa yang pertanggungkan adalah sama dengan benda pertanggungan. Disamping itu bisa terjadi bahwa obyek pertanggungan tidak sama dengan benda pertanggungan. Contohnya asuransi kendaraan bermotor, benda pertanggungannya adalah tanggung jawab pemilik pabila kendaraan itu membuat celaka orang lain.
Jadi ada 3 (tiga) hal yang dapat didipertanggungkan (obyek asuransi), yaitu :
A. Risiko pribadi, yaitu kehidupan dan kesehatan. B. Hak milik atas benda
C. Tanggung jawab atau kewajiban yang harus dipikul seseorang.
Obyek pertanggungan dikenal pula dengan sebutan “Kepintangan”. kepentingan merupakan unsur utama dalam pertanggungan Pasal 250 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) menyebutkan bahwa bila pada waktu pertanggungan seorang tertanggung tidak mempunyai kepentingan atas benda yang dipertanggungkan, penanggung tidak wajib memberi ganti rugi.
Pasal 268 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) menyatakan, bahwa yang Dapat menjadi obyek asuransi ialah semua kepentingan yang :
A. Dapat dinilai dengan sejumlah uang B. Dapat diancam oleh macam bahaya C. Tidak dikecualikan oleh undang-undang
Manfaat Asuransi
A. Rasa aman dan perlindungan. B. Polis/jaminan memperoleh kredit. C. Tabungan dan sumber pendapatan. D. Alat penyebaran resiko.
E. Meningkatkan kegiatan usaha.
Resiko Asuransi
Uncertainty(ketidakpastian) yang mungkin menyebabkan suatu kerugian(loss) atau keuntungan(benefit). Adapun jenis ketidakpastian (uncertainity) sebagai berikut:
A. Economic uncertainity, kejadian akibat perubahan sikap konsumen, perubahan selera, harga, teknologi, dan penemuan baru.
B. Uncertainity of nature: kebakaran, badai, topan, dan banjir. C. Human Uncertainity: peperangan, pencurian, dan pembunuhan.
BAB III
ASURANSI SINARMAS
SEJARAH PT. SINARMAS
PT Asuransi Sinar Mas didirikan pada tanggal 27 Mei 1985 dengan nama PT. Asuransi Kerugian Sinar Mas Dipta. Kemudian di tahun 1991 berubah nama menjadi PT. Asuransi Sinar Mas. PT. Asuransi Sinar Mas (ASM) merupakan salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia. Sepanjang perjalanannya, ASM menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan. Premi bruto dan total asset Perusahaan secara konsisten meningkat dari tahun ke tahun, termasuk di tahun-tahun dimana terjadi goncangan ekonomi global.
Sebagai Perusahaan Asuransi Umum terbesar di Indonesia dari sisi Gross Premium Written, ASM telah membuktikan komitmen pelayanan kepada para nasabahnya melalui pembayaran klaim yang cepat dan tepat untuk berbagai produk yang dipasarkan nya. Selain itu Perusahaan juga memberikan kemudahan bagi para nasabah, rekanan dan partner/agen untuk mengakses segala hal yang berhubungan dengan pertanggungan asuransi melalui website, 24-hour Customer Care, Call Center, dan lain2.
Untuk melayani kebutuhan masyarakat akan asuransi, ASM mempunyai jaringan pemasaran yang luas di seluruh Indonesia. Total Kantor Cabang/Kantor Pemasaran ASM per September 2011 adalah 97 Kantor Cabang/Kantor Pemasaran terdiri dari 31 Kantor Cabang, 65 Kantor Pemasaran, dan 1 Kantor Syariah.
Selain inovasi produk, layanan yang memuaskan dengan dukungan inovasi pada teknologi informasi, dukungan reasuransi juga merupakan faktor penting terwujudnya komitmen perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada nasabah selama ini. Perusahaan didukung oleh Perusahaan Reasuransi ternama Internasional seperti Munich Re, Swiss Re, Hannover Re, Toa Re, dll serta Perusahaan Reasuransi Nasional yakni Tugu Re, Nasional Re, Marein dan Reindo.
Prestasi ASM sebagai salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia juga tidak perlu diragukan lagi. Berbagai penghargaan telah diperoleh ASM diantaranya penghargaan sebagai Asuransi terbaik untuk kategori asuransi umum tahun 2009 dari Majalah Investor, e-company award versi Majalah Warta Ekonomi tahun 2009, Service Quality Award 2010 untuk produk simas Mobil, dan Service Quality Award 2010 untuk produk simas sehat dan pada September 2010, Asuransi Sinar Mas berhasil memperoleh rating AA+ (idn) Insurer Financial Strength (IFS) dengan outlook stable dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings.
Di tahun 2011, ASM melalui produk simas mobil berhasil meraih penghargaan Indonesia Brand Champion Award 2011 di dua kategori yaitu The Best Customer Choice of Car Insurance dan The Most Popular Brand of Car Insurance. Pada 14 Juni 2011, ASM meraih The Best Insurance Award versi Majalah Media Asuransi dengan ekuitas di atas Rp 750 miliar. Dan pada tanggal 23 Agustus 2011 Fitch Ratings mengafirmasi posisi Asuransi Sinar Mas dengan perolehan rating yang sama di tahun 2010, rating AA+ (idn) Insurer Financial Strength (IFS) dengan outlook stable.
Sistem Yang Berjalan
Sistem penerbitan polis gratis kecelakaan diri ini merupakan pengembangan dari sistem penerbitan polis kecelakaan diri sebelumnya yang masih bersifat ofine. Dalam arti penggunaan jaringan komputer internal. Berikut akan dijelaskan gambaran sistem penerbitan polis kecelakaan diri yang berjalan.
Penerbitan Polis
a) Calon tertanggung yang ingin mengasuransikan dirinya dapat datang ke kantor cabang terdekat untuk mendaftar. Pelanggan akan dilayani oleh bagian marketing untuk mengisi quotation (form pendaftaran). Quotation ini berisi data pribadi calon tertanggung (Pemegang Polis), jumlah tanggungan, pilihan tanggungan, besarnya premi dan umur polis.
b) Selanjutnya Bagian Marketing akan mengunggah quotation untuk diberikan ke Bagian Underwriting. Premi adalah jumlah uang yang harus dibayar Pemegang Polis kepada asuransi. Jumlah tanggungan adalah jumlah uang yang dilindungi oleh asuransi terhadap tanggunan yang diinginkan. Besarnya tanggungan ditentukan bagian underwriting tergantung pilihan tanggungan umur, pekerjaan, riwayat kesehatan, dan penghasilan. Umur Polis, jumlah uang pertanggungan, dan besarnya premi dapat disesuaikan dengan keinginan tertanggung.
c) Bagian Underwriting menugaskan bagian survei untuk melakukan survei terhadap kondisi sebenarnya berdasarkan data dari quotation. Apabila berdasarkan survei tertanggung dianggap tidak memenuhi syarat untuk diasuransikan, maka pengajuan polis akan ditolak. Penolakan pengajuan polis akan dikonfirmasikan pada tertanggung.
d) Berdasarkan hasil survei, Bagian Underwriting juga memiliki pertimbangan tersendiri untuk menentukan apakah quotation disetujui atau tidak.
akan dicek ulang oleh Undewriting. Jika cocok, maka akan dicetak polisnya. Proses ini merupakan tanda bahwa polis telah dibuat dan siap terbit. Bagian policy service akan mencetak kwitansi premi yang untuk diberikan kepada pemegang polis dan bagian keuangan.
Klaim Polis
a) Asuransi Kecelakaan Diri Gratis menjamin tertanggung atas resiko meninggal dunia dengan masa berlaku polis selama 3 bulan
b) Yang Ditunjuk (ahli waris) dapat melakukan pengajuan klaim kepada Penanggung dalam waktu 60 ( enam puluh ) hari terhitung sejak kejadian. Penanggung berhak untuk menolak klaim apabila melewati batas waktu yang telahditentukan tersebut.
c) Mengisi dan menandatangani Formulir Klaim yang disediakan oleh Penanggung
d) Dokumen-dokumen yang wajib diserahkan kepada Penanggung terdiri dari, formulir Klaim Meninggal Dunia ( diisi oleh Yang Ditunjuk ), Polis asli, Surat keterangan meninggal dunia dari instansi yang berwenang, Surat keterangan sebab-sebab meninggal dunia dari Dokter, Surat berita acara dari Kepolisian dalam hal meninggal dunia tidak wajar atau karena kecelakaan lalu lintas, Bukti Identitas dari Yang Ditunjuk, Surat kuasa dari Yang Ditunjuk apabila Yang Ditunjuk lebih dari 1 ( satu ) orang.
e) Penanggung mengadakan penyelidikan atas klaim yang diajukan
f) Apabila klaim yang diajukan ternyata termasuk dalam pengecualian, maka Penanggung tidak akan membayarkan manfaat asuransi.
g) Pembayaran Manfaat Asuransi dilakukan apabila dokumen-dokumen yang menjadi persyaratan telah diterima lengkap dan disetujui oleh Penanggung
i) Dalam hal Manfaat Asuransi harus dibayarkan kepada beberapa Yang Ditunjuk, maka masing-masing Yang Ditunjuk memberikan kuasa secara tertulis kepada salah satu Yang Ditunjuk untuk menerima pembayaran Manfaat Pertanggungan tersebut. Dengan pembayaran Manfaat Asuransi tersebut selanjutnya Penanggung tidak bertanggung jawab atas pembagian di antara mereka.
Renewal Polis
a) Perpanjangan polis dilakukan jika masa berlaku polis tertanggung telah habis/berakhir sebelum klaim dan ingin dijamin lagi untuk periode polis berikutnya
b) Masa Pertanggungan berakhir apabila (mana yang lebih dahulu), Tertanggung mencapai usia 60 tahun; Pada tanggal Tertanggung meninggal dunia : Pada tanggal Tertanggung mengundurkan diri dari kepesertaan; Premi tidak dibayarkan oleh Pemegang Polis lebih dari 7 (tujuh) hari setelah tanggal jatuh tempo pembayaran; Pada tanggal Asuransi dibatalkan oleh Penanggung; Pada tanggal Polis dibatalkan; Pada masa asuransi berakhir
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Orang bersedia membayar kerugian yang sedikit untuk masa sekarang agar bisa menghadapi kerugian besar yang mungkin terjadi pada waktu masa mendatang itu yang disebut asuransi. Asuransi terbagi menjadi asuransi kerugian, sosial, dan jiwa. Kegiatan asuransi dapat berlangsung karena pembinaan dan pengawasan perasuransian yang diakukan oleh pemerintah.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Latumaerisa, Julius R. 2011. Bank dan lembaga keuangan lain. Jakarta:salemba empat
2. www.sarjanaku.com
3. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. Cetakan IV. Citra Umbara, Bandung. 2010