• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh Sapto Amal Damandari. Dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh Sapto Amal Damandari. Dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRAK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING

Volume 4 No. 2, Oktober 2004 : 61 – 66

EVALUASI ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN

DALAM KAITANNYA DENGAN PSAK No. 36 TENTANG

AKUNTANSI ASURANSI JIWA

Studi kasus pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

Oleh

Sapto Amal Damandari

Dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor

ABSTRAK

Life insurance has different characteristics compared with other corporation viewed from organizational structure, management style, and its goal. That is why, Indonesia Accountants’ Association has fixed special standard for insurance, that is Declaration of Finance Accounting Standard No. 36 concerning Life Insurance Accounting. Income is inflow or asset raising from an entity during a certain period derived from delivery or production of goods, services, and other as core business of the firm. The main source of income of PT Asuransi Jiwasraya (Jiwasraya Insurance, Inc.) is premium income and investment yield. PT Asuransi Jiwasraya has applied PSAK (Declaration of Finance Accounting Standard) No. 36 as a guideline in accounting practice of life insurance as an acknowledgement of income and burden in arranging finance account, specifically profit-loss account.

Keywords : income acknowledgement; Insurance Accounting.

PENDAHULUAN

Pendapatan pada perusahaan asuransi berasal dari pendapatan premi bruto dan pendapatan premi reasuransi. Pendapatan premi bruto adalah premi yang diperoleh dari pemegang polis artinya pemegang polis (tertanggung) membayar sejumlah premi kepada penanggung berdasarkan perjanjian polis asuransi. Sedangkan pendapatan premi reasuransi adalah bagian premi bruto yang menjadi hak reasuradur berdasarkan perjanjian reasuransi. Artinya pihak reasuransi membayar sejumlah uang kepada pihak penanggung atas terjadinya klaim.

Beban klaim perusahaan asuransi berasal dari beban klaim dan manfaat asuransi dan beban klaim reasuransi. Beban klaim dan manfaat asuransi didapat dari hasil

pembayaran klaim di mana pembayaran tersebut didasarkan pada terjadinya peristiwa yang diasuransikan (seperti klaim kematian, klaim cacat, dan klaim jaminan kesehatan), karena jatuh tempo, dan karena pembatalan. Sedangkan beban klaim reasuransi didapat dari klaim yang menjadi kewajiban reasuradur (pihak reasuransi) sehubungan dengan perjanjian reasuransi. Dengan penyajian laporan laba rugi yang wajar diharapkan manajemen perusahaan dapat menekan terjadinya penyimpangan dan penyelewengan yang tidak diinginkan oleh perusahaan.

METODOLOGI PENELITIAN

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam laporan penelitian ini digunakan 2

(2)

(dua) metode pengumpulan data yaitu : 1. Penelitian Kepustakaan

Suatu bentuk metode yang berdasarkan kepada sumber-sumber bacaan yang berhubungan dengan masalah penelitian maupun literatur-literatur mengenai pengakuan pendapatan dan beban sebagai landasan teori.

2. Penelitian Lapangan

Dengan melakukan kunjungan dan pengamatan secara langsung ke perusahaan yang menjadi obyek penelitian. Adapun cara yang digunakan sebagai berikut :

a. Wawancara dengan Direksi dan Manager PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dari masing-masing sub divisi. Wawancara dilakukan dengan percakapan dua arah dan inisiatif pewawancara dengan menyusun daftar pertanyaan sebelumnya untuk kemudahan dalam memperoleh informasi dari responden.

b. Observasi langsung, yaitu melakukan pengamatan langsung kepada objek penelitian yang bertujuan untuk mengetahui secara langsung kegiatan-kegiatan sub divisi PT. Asuransi Jiwasraya (persero).

c. Studi Pustaka dengan mengumpulkan data dan informasi baik dari data internal perusahaan maupun pihak eksternal seperti pustaka, laporan-laporan, literatur, serta penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pendapatan Pada PT. Asuransi

Jiwasraya (Persero)

Dalam perusahaan asuransi jiwa, pendapatan yang diperoleh perusahaan yang satu berbeda dengan yang lainnya dan pendapatan yang diperoleh tersebut tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan. Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan untuk menanggung seseorang yang dipertanggungkan di mana perusahaan asuransi jiwa akan menanggung seluruh

atau sebagian dari risiko keuangan yang diderita tertanggung karena kejadian atau situasi yang diasuransikan selama kontrak asuransi.

PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan salah satu perusahaan asuransi jiwa milik negara (BUMN). Sumber pendapatannya terdiri atas : 1. Pendapatan Premi

2. Pendapatan Hasil Investasi

3. Pendapatan Imbalan Jasa Dana Pensiun Lembaga Keuangan

4. Pendapatan Lain-lain

B. Evaluasi Pengakuan Pendapatan Pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) 1. Pendapatan Premi Bruto

Pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) pendapatan premi bruto berasal dari pembayaran premi oleh tertanggung baik secara berkala maupun sekaligus. Pembayaran ini tergantung pada perjanjian polis asuransi antara PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan tertanggung.

Pengakuan pendapatan premi bruto pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah sebagai berikut : 1. Premi bruto diakui dan dicatat

sebagai pendapatan ketika jatuh tempo.

2. Jumlah premi bruto diakui dan dicatat sebesar nilai nominal yang tercantum pada bukti tagihan sesuai dengan perjanjian polis. 3. Penerimaan premi secara tunai

pada periode berjalan.

4. Pada akhir periode (tutup buku), tagihan premi diakui dan dicatat apabila:

− Masih dalam masa keleluasaan (grace period) pembayaran premi.

− Belum ada pemberitahuan baik lisan maupun tertulis bahwa pemegang polis akan membatalkan polisnya atau tidak akan membayar premi.

(3)

− Dari hasil analisis ada keyakinan bahwa pemegang polis akan membayar premi. Pencatatan pengakuan pendapatan premi bruto PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dicatat pada saat pendapatan premi yang dibayarkan secara tunai oleh tertanggung dan pada saat premi jatuh tempo. Sehingga pencatatan pengakuan pendapatan premi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dicatat dengan metode akrual basis.

2. Premi Reasuransi

PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) bekerjasama dengan PT. Reasuransi Indonesia untuk menanggung risiko/klaim yang akan terjadi di masa yang akan datang. Kontrak kerja sama reasuransi tersebut sesuai dengan Kontrak Reasuransi Jiwa atas dasar Premi Risiko No. 23 Tanggal 31 Januari 1976.

PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) mencatat pembayaran premi reasuransi sebesar jumlah yang telah disepakati. PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) tidak mengakui premi reasuransi sebagai pendapatan karena tidak adanya arus kas masuk pada perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas perusahaan yang berasal dari penanaman modal. C. Beban Pada PT. Asuransi Jiwasraya

(Persero)

Beban yang terjadi pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) terdiri atas beban beban klaim, beban pemasaran, umum dan administrasi, dan beban lain-lain. Penelitian ini membatasi permasalahan hanya pada beban klaim.

Beban klaim adalah beban yang berasal dari pembayaran klaim PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) kepada tertanggung di mana pihak tertanggung mengalami peristiwa tak terduga seperti meninggal dunia akibat kecelakaan. Pembayaran klaim yang dilakukan oleh PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) kepada pihak tertanggung tertuang dalam polis asuransi.

Polis asuransi adalah surat perjanjian antara PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan pihak tertanggung di mana PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) yaitu pihak penanggung akan mengganti kerugian yang mungkin dialami oleh tertanggung akibat peristiwa tak terduga. Dengan adanya polis asuransi maka perjanjian antara PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan tertanggung mendapatkan kekuatan secara hukum.

D. Evaluasi Pengakuan Beban pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

1. Beban Klaim

Klaim terjadi apabila tertanggung mengalami peristiwa tak terduga (seperti kecelakaan yang menyebabkan tertanggung meninggal atau cacat) yang kemudian dilaporkan kepada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) yaitu pihak penanggung. Laporan klaim tersebut akan ditinjau oleh PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dan jika disetujui maka akan timbul utang atau penurunan aktiva yang berbentuk pengeluaran kas dan diakui sebagai beban.

Beban yang terjadi memerlukan pencatatan jurnal pengakuannya dan dicatat pada saat pembayaran klaim oleh PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) kepada tertanggung.

2. Klaim Reasuransi

PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) menerima pembayaran klaim reasuransi dari PT. Reasuransi Indonesia berdasarkan perjanjian atau kontrak kerja sama antara kedua belah pihak. Klaim reasuransi yang terjadi bukanlah beban yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam bentuk arus kas keluar karena reasuransi merupakan transaksi utang-piutang antara perusahaan asuransi dengan perusahaan reasuransi.

Pencatatan jurnal pengakuannya dilakukan pada saat terjadinya klaim reasuransi dan pengakuan klaim reasuransi yang terjadi diakui sebagai

(4)

pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan pengakuan beban klaim.

3. Estimasi Kewajiban Klaim

Estimasi kewajiban klaim (cadangan kerugian) ini dibentuk oleh PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) untuk memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku. Cadangan kerugian ini merupakan dana yang harus disisihkan oleh perusahaan untuk menangani risiko-risiko yang sudah terjadi namun belum dilaporkan.

Cadangan kerugian yang dibentuk oleh PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) memerlukan pencatatan jurnal agar tidak terjadi kesalahan dalam menetapkan cadangan tersebut.

Pengakuan estimasi kewajiban klaim (cadangan kerugian) pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah sebagai berikut :

1. Estimasi kewajiban klaim asuransi jangkawarsa, asuransi dwiguna, asuransi seumur hidup dan asuransi anuitas adalah klaim yang belum diputuskan baik jumlah dan atau haknya, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. 2. Penilaian estimasi kewajiban

klaim asuransi jangkawarsa, asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan diri atas kontrak jangka pendek dinyatakan sebesar jumlah taksiran berdasarkan perhitungan teknis asuransi. E. Evaluasi atas Pengakuan Pendapatan

dan Beban dalam Kaitannnya Dengan PSAK No. 36 Tentang Akuntansi Asuransi Jiwa

Sumber utama perusahaan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) yaitu

pendapatan premi dan pendapatan hasil investasi. Kedua pendapatan tersebut telah dikelompokkan ke dalam pos-pos perkiraan secara sistematis. Pendapatan premi dibagi lagi menjadi 2 yaitu pendapatan premi bruto dan pendapatan premi reasuransi. Sedangkan pendapatan hasil investasi terdiri atas pendapatan bunga, pendapatan sewa, dan pendapatan investasi lainnya.

Pencatatan pengakuan pendapatan didasarkan pada metode akrual basis di mana pendapatan diakui pada saat kejadian dan bukan pada saat diterimanya kas atau setara kas yang kemudian langsung dimasukkan (di-entry) ke dalam komputer karena PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) tidak melakukan pencatatan secara manual.

Dengan menggunakan metode akrual basis pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) maka pencatatan pengakuan pendapatannya telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang menjadi pedoman terhadap kelayakan penyajian laporan keuangan.

Beban yang terjadi pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) terdiri atas beban klaim dan manfaat asuransi dan beban reasuransi. Beban-beban yang terjadi memerlukan pengakuan pencatatannya. Pencatatan pengakuan beban didasarkan pada metode kas basis di mana beban diakui pada saat kas atau setara kas dikeluarkan yang kemudian langsung dimasukkan (di-entry) ke dalam komputer.

Tabel di bawah ini akan menunjukkan pencatatan jurnal pengakuan pendapatan dan beban menurut PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan PSAK No. 36 sebagai berikut :

(5)

Tabel 4.1 Pencatatan Jurnal

Pencatatan Jurnal Menurut PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

Pencatatan Jurnal Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 36

Keterangan Debet Kredit Keterangan Debet Kredit

Kas Pendapatan

(untuk mencatat pada saat

pendapatan premi diterima)

xxx

xxx Kas Pendapatan

(untuk mencatat pada saat

pendapatan premi diterima)

xxx

xxx

Piutang Premi Pendapatan Premi (untuk mencatat

pendapatan premi belum dibayar atau piutang)

xxx

xxx

Pendapatan Premi Piutang Premi

(untuk mencatat pendapatan

premi belum dibayar atau piutang)

xxx

xxx

Premi Reasuransi Kas/ Bank

(untuk mencatat pada saat

pembayaran premi reasuransi) xxx xxx Premi Reasuransi Kas/ Bank

(untuk mencatat pada saat

pembayaran premi reasuransi)

xxx

xxx

Biaya Klaim Kas/ Bank

(untuk mencatat pada saat

pembayaran klaim)

xxx

xxx

Biaya Klaim Kas/ Bank

(untuk mencatat pada saat

pembayaran klaim)

xxx

xxx

Pencatatan Jurnal Menurut PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)

Pencatatan Jurnal Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 36

Keterangan Debet Kredit Keterangan Debet Kredit

Piutang Reasuransi Pendapatan reasuransi (untuk mencatat pada saat

terjadinya klaim reasuransi)

xxx

xxx

Piutang Reasuransi Pendapatan reasuransi (untuk mencatat pada saat

terjadinya klaim reasuransi)

xxx

xxx

Kas/ Bank Piutang Reasuransi (untuk mencatat pada saat

klaim reasuransi diterima)

xxx

xxx

Kas/ Bank Piutang Reasuransi

(untuk mencatat pada saat klaim

reasuransi diterima)

xxx

xxx

Kenaikan Estimasi Kewajiban Klaim Estimasi Kewajiban Klaim (untuk mencatat pada saat

pembentukan pencadangan kerugian)

xxx

xxx

Kenaikan Estimasi Kewajiban Klaim

Estimasi Kewajiban Klaim (untuk mencatat pada saat

pembentukan pencadangan kerugian) xxx xxx Biaya Klaim Hutang Klaim

(untuk mencatat pengakuan

biaya klaim yang terjadi)

xxx

xxx

Biaya Klaim Hutang Klaim

(untuk mencatat pengakuan biaya

klaim yang terjadi)

xxx

xxx

Hutang Klaim Kas/ Bank

(untuk mencatat pada saat

pembayaran klaim)

xxx

xxx

Hutang Klaim Kas/ Bank

(untuk mencatat pada saat

pembayaran klaim)

xxx

xxx

Dengan adanya sistem akuntansi yang dapat mengolah data transaksi dan data keuangan lainnya secara teratur, dapat dikatakan bahwa pihak manajemen PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) kantor pusat telah menyusun laporan keuangan dengan baik sesuai dengan PSAK No. 36 tentang Akuntansi Asuransi Jiwa. Walaupun

dalam pencatatan transaksi yang terjadi sedikit berbeda dengan PSAK No. 36.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan, khususnya mengenai Evaluasi Pengakuan Pendapatan dan Beban dalam Kaitannya Dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 36

(6)

Tentang Akuntansi Asuransi Jiwa pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero), maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pencatatan pengakuan pendapatan pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dicatat pada saat premi diterima yang dibayarkan secara tunai oleh tertanggung dan pada saat jatuh tempo.

2. PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) mencatat pengakuan pendapatannya dengan menggunakan metode akrual basis yang telah disesuaikan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 36.

3. Beban diakui pada saat terjadinya klaim sehingga pencatatan pengakuan beban berdasarkan peristiwa yang diasuransikan.

4. Pencatatan pengakuan beban pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) menggunakan metode kas basis yang telah disesuaikan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 36. 5. Pencatatan dan pembukuan pada PT.

Asuransi Jiwasraya (Persero) sudah menggunakan proses komputerisasi di mana pencatatan jurnal tidak dilakukan secara manual tetapi langsung dimasukkan (di-entry) ke dalam komputer sesuai dengan transaksi yang terjadi.

6. PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) tidak mengakui pendapatan premi berdasarkan premi kontrak jangka pendek dan premi kontrak jangka panjang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 36 tetapi lebih mengutamakan pada cara pembayaran premi secara berkala atau sekaligus.

DAFTAR PUSTAKA

A. Abbas Salim, Dasar-Dasar Asuransi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1995.

Belkaoui Ahmed Riahi, Teori Akuntansi. Buku 1. Diterjemahkan oleh Marwata, Harjanti Widiastuti, Ch. Heni Kurniawan, dan Alia Ariesanti. Jakarta : Salemba Empat, 2000.

Fabozzi Frank J., Franco Modigliani dan Michael G. Ferri, Pasar dan Lembaga Keuangan. Diterjemahkan

oleh Chaerul Djakman. Jakarta : Salemba Empat, 1999.

Ferdinand Silalahi, Manajemen Risiko dan

Asuransi. Jakarta : Pustaka Utama,

1997.

Hendriksen Eldon S., Teori Akuntansi. Edisi 4. Jilid I. Diterjemahkan oleh Nugroho W. Jakarta : Erlangga, 1997. Horngren Charles T., Walter T. Harrison Jr., Michael A. Robinson, dan Thomas Secokusumo, Akuntansi Di Indonesia. Buku 1. Jakarta : Salemba

Empat, 1997.

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat, 2002.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan

Lainnya. Edisi 6. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 2002.

Messier William F. Jr., Auditing And

Assurance Service A Systematic Approach. USA : The McGraw-Hill

Companies, Inc, 2nd Edition, 2000. O. P. Simorangkir, Drs., Pengantar

Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank. Jakarta : Penerbit Ghalia

Indonesia, 2000.

Siegel Joel G., Jae K. Shim, Kamus Istilah

Akuntansi. Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo, 1999.

Situs Resmi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero). www.jiwasraya.co.id Slamet B. Noor, Kamus Akuntansi. Jakarta :

Grafika Sejahtera off set, 1998. Team Penyusun Kamus Istilah Perbankan II,

Kamus Perbankan. Edisi 2. Jakarta :

Institut Bankir Indonesia, 1999. Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru dan A. Totok

Budi Santoso, Bank dan Lembaga

Keuangan Lain. Jakarta : Salemba

Empat, 2000.

Zaki Baridwan, Intermediate Accounting. Edisi 7. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 1997.

Gambar

Tabel di bawah ini akan menunjukkan  pencatatan  jurnal  pengakuan  pendapatan  dan  beban  menurut  PT
Tabel 4.1 Pencatatan Jurnal  Pencatatan Jurnal Menurut PT. Asuransi Jiwasraya

Referensi

Dokumen terkait

Tertanggung mempunyai kewajiban membayar premi pada perusahaan asuransi, sedangkan penanggung memberikan benefit kepada pemegang polis sebagai pengganti kerugian yang

Risiko yang berkaitan dengan kondisi dimana Polis menjadi tidak aktif (lapse) karena Pemegang Polis gagal membayar Premi tepat waktu sehingga Polis menjadi berakhir, oleh

Risiko yang berkaitan dengan kondisi dimana Polis menjadi tidak aktif (lapse) karena Pemegang Polis gagal membayar Premi tepat waktu sehingga Polis menjadi berakhir, oleh karena

Jika terjadi pembatalan Polis maka LippoInsurance wajib mengembalikan keseluruhan Premi yang telah dibayarkan oleh Pemegang Polis dan/atau Tertanggung dengan klaim yang

mengevaluasi program kegiatan kemahasiswaan dan pelayanan kesejahteraan mahasiswa serta merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kerjasama dengan instansi

Selama kurang lebih 4 tahun menjadi pengurus Bank Sampah Saraswati, kami bisa menyimpulkan beberapa alasan warga khususnya perempuan yang bisa dikatakan tidak

(3) Rumah Sakit yang didirikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di

Pada gambar 2 merupakan alur sistem pakar yang dimulai dari user login dengan username dan password dan menuju ke halaman diagnosa untuk user memilih gejala, lalu