Optimalisasi Anggaran
Menggunakan Mekanisme
E-Purchasing
Yogyakarta, 22 Oktober 2015 Rita Kristiyani
Siapa yang dapat menggunakan e-purchasing?
1. Pejabat Pengadaan
2. Pejabat Pembuat Komitmen
3. Pejabat yang ditetapkan oleh Pimpinan Institusi
Wajibkah Menggunakan E-Purchasing?
WAJIB
(Perpres No.4 Tahun 2015 Pasal 110 ayat (5))
Dasar Hukum: Perpres Nomor 4 Tahun 2015 Pasal 110 ayat (4)
“
K/L/D/I wajib melakukan E-Purchasing terhadap Barang/Jasa yang sudah dimuat dalam sistem katalog elektronik sesuai dengan kebutuhan K/L/D/I”Kewajiban melakukan E-Purchasing dikecualikan dalam hal
:
a. Barang/Jasa belum tercantum dalam e-Katalog;
b. Penyedia barang/jasa tidak menanggapi pesanan sedangkan kebutuhan mendesak dan tidak dapat ditunda lagi;
c. Penyedia barang/jasa tidak mampu menyediakan barang baik sebagian maupun keseluruhan dalam jangka waktu yang ditentukan karena kelangkaan ketersediaan barang (stock);
d. Penyedia barang/jasa tidak mampu melayani pemesanan barang/jasa karena keterbatasan jangkauan layanan penyediaan;
e. Penyedia barang/jasa dikenakan sanksi administratif berupa penghentian sementara dalam sistem transaksi
e-Purchasing;
f. Harga katalog elektronik pada komoditas online shop dan hasil negosiasi harga barang/jasa melalui e-Purchasing untuk komoditas on line shop pada periode penjualan, jumlah, merk, tempat, spesifikasi teknis, dan persyaratan yang sama, lebih mahal dari harga barang/jasa yang diadakan selain melalui e-Purchasing
Dalam hal aplikasi e-Purchasing mengalami kendala operasional
yang menyebakan aplikasi tersebut tidak dapat digunakan, maka
pelaksana pengadaan barang/jasa secara e-Purchasing dilakukan
secara offline (manual)
Bukti Perjanjian e-Purchasing:
SURAT PESANAN
Proses pembelian barang melalui
e-Purchasing
Menerima permintaan
barang/jasa dari user dibutuhkan di dalam e-Mencari barang yg Katalog