• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Penggunaan Aktivator MOL dan EM4 untuk Pembuatan Pupuk Kompos Limbah Jeruk di Desa Kubu Simbelang Kecamatan Tiga Panah Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektifitas Penggunaan Aktivator MOL dan EM4 untuk Pembuatan Pupuk Kompos Limbah Jeruk di Desa Kubu Simbelang Kecamatan Tiga Panah Tahun 2017"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

Universitas Sumatera Utara BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lingkungan yang sehat, bersih dan indah merupakan dambaan setiap orang

tetapi untuk mewujudkannya diperlukan pemahaman dan komitmen dalam

bertindak. Keinginan untuk mencapainya sangat sering dikumandangkan baik oleh

kelompok masyarakat maupun oleh lembaga pemerintah tetapi seringkali hanya

sebatas slogan belaka tanpa diiringi oleh upaya serius. Berbagai langkah telah

diupayakan oleh pemerintah, tetapi tanpa dukungan secara sadar oleh anggota

masyarakat, lingkungan yang sehat tidak akan pernah dapat terwujud karena upaya

ini harus dilakukan secara bersama-sama. Kesan bahwa masyarakat tidak perduli

terhadap lingkungan, tercermin dari keadaan lingkungan yang dari waktu ke waktu

memperlihatkan penurunan kualitas. Kondisi seperti ini terjadi karena lingkungan

dicemari oleh berbagai bahan buangan (sampah atau limbah) baik limbah rumah

tangga maupun limbah industri (Tobing, 2011).

Sampah selalu menjadi hal yang menakutkan, akibat dampak negatif yang

ditimbulkannya diantaranya menurunkan hygine dan kualitas lingkungan,

keberadaannya menimbulkan problematika sosial di berbagai pihak (Hartono,

2012). Masalah sampah saat ini menjadi persoalan bagi sejumlah kota besar dan

diprediksikan akan terus meningkat disetiap tahunnya di Indonesia termasuk di

Provinsi Sumatera Utara. Menurut catatan Walhi, sampah sebagian besar

(2)

Universitas Sumatera Utara

hanya mengotori lingkungan,namun juga dapat menyebarkan bau yang tidak sedap.

(Tombe, 2010 ).

Kabupaten Karo merupakan daerah penghasil sampah organik yang cukup

tinggi. Mayoritas penduduknya bertani atau berkebun, salah satu diantaranya

produksi buah jeruk. Jeruk memiliki prospek dan potensi pasar yang sangat baik di

dalam maupun di luar negeri, maka pengusahaan komoditas tersebut memerlukan

peningkatan baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitas (Direktorat Perlindungan

Hortikultura, 2006).

Keadaan iklim dan tofografi tanah Karo sangat cocok untuk pertumbuhan

tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan. Oleh karenanya, daerah ini dikenal

sebagai salah satu sentra penghasil sayuran dan buah-buahan di Indonesia termasuk

salah satu yang terbesar ialah buah jeruk. Hasil panen buah jeruk sebelum

dipasarkan ke kota-kota terdekat maupun keluar provinsi,biasanya dikumpulkan di

pasar buah sebagai tempat perkulakan. Di tempat ini buah jeruk dipilih dan dipilah

sesuai dengan peminatan konsumen. Pemilahan tersebut akan menghasilkan

sampah (limbah) padat buah jeruk yang umumnya berupa limbah jeruk yang tidak

dapat dikonsumsi. Untuk mengatasi penumpukan yang terlalu lama, maka perlu

dilakukan beberapa cara penanganan dan pengolahan terhadap limbah jeruk

tersebut antara lain sebagai bahan pembuatan kompos yang tidak berdampak

negatif terhadap lingkungan. Salah satu proses yang dapat mempercepat dan tidak

menimbulkan aroma tidak sedap adalah dengan menggunakan aktivator (BPS Karo,

(3)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan hasil wawancara awal yang telah dilakukan lakukan kepada

salah satu warga Desa Kubu Simbelang yang bekerja sebagai pemasok buah yang

membeli hasil panen buah jeruk dari petani di Desa Kubu Simbelang, menjelaskan

bahwa jika sedang musim panen dari hasil panen buah jeruk bisa mendaparkan

sekitar 20 ton per minggu. Penanaman pohon heruk bisa dipanen 3 tahun sekali,

biasanya masa panen jeruk dilakukan pada bulan Maret, Juli, dan Desember. Buah

jeruk hasil panen yang sudah dipetik dari pohonnnya harus di sortir untuk dikirim

ke beberapa daerah penjualan seperti Medan dan sekiarnya. Buah jeruk yang tidak

layak dikirim dikarenakan buahnya terkena hama buah, lalat buah dan jenis

serangga lainnya tidak bisa dijual sehingga menghasilkan limbah jeruk sekitar 15%

dari hasil panen.

Masalah utama yang diasosiasikan dengan penggunaan pupuk yang

berlebihan adalah eutrofikasi air permukaan yang dapat menyebabkan beberapa

penyakit. Pada tanah-tanah pertanian, kehilangan dalam jumlah yang berarti

sejumlah nitrat, fosfat, kalium dan hara lainnya terjadi melalui aliran permukaan

dan erosi, lalu hara ini akan memperkaya badan air sehingga meningkatkan kadar

haranya,kemudian karena dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, akhirnya

memacu pada pertumbuhan algae dan organisme lain dan selanjutnya terjadi

eutrofikasi di kolam danau dan sungai (Mukhlis, 2011).

Menurut hasil penelitian Putri dkk (2012), menunjukkan pemberian

bioaktivator kotoran sapi pada saat pembuatan kompos berpengaruh nyata terhadap

laju dekomposisi berbagai jenis sampah daun di sekitar kampus Universitas

(4)

Universitas Sumatera Utara

pembuatan kompos dapat dipercepat dengan menggunakan bakteri Effective

Mikroorganism (EM4). Pengkomposan alami akan memakan waktu yang relatif

lama, yaitu sekitar 2 – 3 bulan bahkan bisa mencapai 6 – 12 bulan. Pengkomposan

dapat berlangsung dengan fermentasi yang lebih cepat dengan bantuan

mikroorganisme (Saptoadi, 2013).

Selain EM4, Mikroorganisme lokal (MOL) juga merupakan salah satu

aktivator yang dapat membantu mempercepat proses pengkomposan dan

bermanfaat meningkatkan unsur hara kompos. Berdasarkan hasil Penelitian

Wibowo (2011) diketahui bahwa mikroorganisme lokal tapai dan EM4 dapat

digunakan sebagai bioaktivator yang baik dalam pembuatan pupuk organik

campuran kotoran domba dengan batang pisang. Kesimpulan yang dapat diambil

pada penelitian ini yaitu aktivator mikroorganisme lokal dan EM4 merupakan

aktivator yang dapat membuat kompos dengan kualitas terbaik.

Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan diketahui bahwa

masyarakat belum memanfaatkan sampah-sampah organik yang dihasilkan dari

limbah jeruk untuk diolah menjadi kompos atau bahan-bahan yang berguna dan

sebagainya. Melihat hal ini terlihat bahwa dapat menyebabkan pencemaran

lingkungan jika limbah jeruk ini dibuang begitu saja, sedangkan nilai ekonomisnya

sangat baik terutama bagi para petani di daerah ini, untuk itu peneliti tertarik

“Efektifitas Penggunaan Aktivator MOL dan EM 4 Untuk Pembuatan Pupuk

Kompos Limbah Jeruk di Desa Kubu Simbelang Kecamatan Tiga Panah Tahun

(5)

Universitas Sumatera Utara 1.2 Perumusan Masalah

Terdapat sekitar 15% limbah jeruk yang tidak tersortir sebagai hasil panen

yang layak jual dikarenakan kualitasnya yang buruk seperti terkena hama, jeruk

yang terlalu matang dan mudah busuk yang apabila tidak diolah maka akan menjadi

sampah, serta masyarakat yang belum memanfaatkan sampah-sampah organik yang

dihasilkan dari limbah jeruk tersebut untuk diolah menjadi kompos di Desa Kubu

Simbelang Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitan dengan rumusan permasalahan penelitian yaitu mengenai

seberapa efektif penggunaan aktivator MOL dan EM 4 untuk penurunan pembuatan

pupuk kompos limbah jeruk di Desa Kubu Simbelang Kecamatan Tiga Panah

Tahun 2017”.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

efektifitas penggunaan aktivator MOL dan EM 4 untuk pembuatan pupuk kompos

limbah jeruk di Desa Kubu Simbelang Kecamatan Tigapanah Tahun 2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui kematangan kompos dari limbah jeruk yang dinilai dari parameter

fisik (bau,warna, dan tekstur yang telah menyerupai tanah) antara pupuk

kompos yang menggunakan aktivator MOL dan EM4 dengan perbedaan waktu

(6)

Universitas Sumatera Utara

2. Mengetahui kematangan kompos dari limbah jeruk yang dinilai dari parameter

pH, suhu, dan kelembaban antara pupuk kompos yang menggunakan aktivator

MOL dan EM4 dengan perbedaan waktu pengamatan 10, 20, dan 30 hari.

3. Mengetahui efektifitas penggunaan aktivator MOL dan EM4 terhadap

pembuatan pupuk kompos dari limbah jeruk di Desa Kubu Simbelang

Kecamatan Tigapanah tahun 2017.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitan yang dilakukan yaitu :

1. Sebagai informasi bagi pemerintah/instansi yang terkait agar meningkatkan

upaya penyehatan lingkungan melalui pengelolaan limbah jeruk menjadi

pupuk kompos.

2. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi masyarakat khususnya

para petani jeruk dalam pengelolaan limbah jeruk agar dapat bermanfaat

dengan cara meproduksi kompos yang dihasilkan dari limbah jeruk di Desa

Kubu Simbelang Kecamatan Tigapanah.

3. Bagi Universitas Sumatera Utara daan peneliti lain, sebagai literatur

kepustakaan dan referensi ilmiah di bidang penelitian mengenai efektifitas

penggunaan aktivator MOL dan EM4 untuk pembuatan pupuk kompos dari

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada praktikum ini dapat ditarik kesimpulan tekanan hidrostatik banding lurus dengan kedalaman dan massa jenis fluida2. KATA KUNCI :

Otras tecnologías incluyen NAT, DHCP, el routing estático y predeterminado, EIGRP para IPv4, el routing entre VLAN y la configuración de VLAN.. Las configuraciones de seguridad

Pengaruh Penggunaan Strategi Reciprocal Teaching terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi Matematis Siswa SMP. Tesis UPI:

7 Saya merasa puas terhadap kemampuan untuk membeli barang-barang yang saya inginkan. 8 Saya merasa puas terhadap barang-barang yang saya inginkan yang

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi di

lebih kecil dari varians return bulanan unhedged portofolio sehingga strategi hedging bisa efektif dilakukan pada bulan tersebut karena telah. memenuhi syarat

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana perspektif lansia terhadap aktivitas fisik yang dilakukan oleh lansia dan kaitanya dengan kesejahteraan jasmaninya

Studi ini mengkaji dilemma manajemen tentang sejauhmana menyeleksi partner dengan mempertimbangkan karakteristik partner yakni interdependensi, kesesuaian budaya