i ABSTRAK
Tanah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang amat besar manfaatnya, sehingga tanah merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini. Timbulnya hubungan yang erat antara manusia dengan tanah karena tanah merupakan tempat berpijak dan melakukan kelangsungan hidup sehari-hari, dalam hal ini tanah mempunyai nilai ekonomis bagi segala aspek kehidupan manusia.
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis artinya hasil penelitian ini berusaha memberikan gambaran secara menyeluruh tentang suatu keadaan atau gejala yang diteliti. Sehingga penelitian memberikan gambaran secara rinci, sistematis, dan menyeluruh mengenai mendaftarkan tanah milik terhadap anak dibawah umur di Badan pertanahan Nasional.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa analisis yuridis kepastian hukum pendaftaran tanah yang dibuat atas nama dibawah umur dan pertanggungjawaban wali. 1) Kedudukan anak dibawah umur sebagai subjek hukum dalam pendaftaran tanah batas umur orang atau anak yang dapat mengajukan permohonan sendiri sejak tahun 2015 sudah dimungkinkan 18 tahun sesuai surat edaran Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 04/SE/I/2015 tanggal 26 Januari 2015 tentang Batas Usia Dewasa Dalam Rangka Pelayanan Pertanahan. 2) kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan oleh wali terhadap anak dibawah umur pada Badan Pertanahan Nasional haruslah mengisi formulir yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon atau kuasanya diatas materai cukup, surat kuasa apabila diperlukan, fotocopy identitas diri dan seterusnya, dengan persyaratan ini biasanya kantor pertanahan sudah mempersiapkan formulir setelah semua permohonan lengkap maka akan disampaikan pada kantor pertanahan dimana letak tanah yang bersangkutan berlokasi. 3) Khusus dalam pelayanan pertanahan, sudah ada kemajuan dengan terbitnya Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 04/SE/I/2015 tanggal 26 Januari 2015, yang telah menetapkan batas usia dewasa adalah 18 tahun atau sudah kawin Guna mendapatkan kepastian hukum setelah adanya Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang pendaftaran tanah.
Kata Kunci : Pendaftaran Tanah, Wali Anak di Bawah Umur.
ii ABSTRACT
Land is the bounty of God the Almighty which has great benefit so that it becomes the source of the creatures’ live in the world. The close relationship between human beings and land because land is the foothold and the place for earnings; in this case, it has economic value for all aspects of human life.
The research used descriptive analytic method which was aimed to describe completely a condition or phenomenon in the research. Thus, it provided a detailed, systematic, and entire description about registering land by minors in the National Land Agency.
The result of the research, using judicial analysis on legal certainty in land registration by minors and guardian’s custody showed that 1) the position of a minor as a legal subject in registering his land was that age limit or a child who requests for registering since 2015 has been 18 years, according to the Circulation Letter of Agrarian Affairs and Layout/the Head of the National Land Agency No. 4/SE/I/2015 on January 26/;2015 on Age Limit in Land Service, 2) land registration done by guardian of a minor in the National Land Agency is by filling out the form which has been filled out and signed by the applicant on a stamp, the power of attorney if necessary, the copy of self identity, and so on. By these requirements, the Land Office usually has prepared the forms after all the requirements are completed, in the Land Office where the land is located, 3) particularly in land service, there is the advancement by the issuance of the Circulation Letter of the Minister of Agrarian Affairs and the Heads of the Layout/ the National Land Agency No. 4/SE/I/2015 on
January 26/2015 which states that the age limit is 18 years or the applicant is
married in order to get legal certainty after the issuance of the Government Regulation No. 24/1997 on Land Registration.
Keywords: Land Registration, Guardian of Minor