• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Infeksi Phaeophleospora Sp. Pada Klon Hibrid Eucalyptus Grandis X Eucalyptus Urophylla Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Infeksi Phaeophleospora Sp. Pada Klon Hibrid Eucalyptus Grandis X Eucalyptus Urophylla Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hutan Tanaman adalah istilah dalam kehutanan yang digunakan untuk

menyatakan suatu hutan yang dimanfaatkan untuk suatu tujuan dengan prinsip

monokultur atau tanaman sejenis. Hutan tanaman biasanya dimanfaatkan untuk

penyediaan pulp/kertas. Saat ini percepatan pembangunan hutan tanaman oleh

industri maupun masyarakat dan industri pulp merupakan salah satu prioritas

sektor kehutanan karena diharapkan dapat menjadi salah satu tulang punggung

tumbuhnya perekonomian Indonesia. Hutan tanaman berfokus pada

pengembangan jenis tanaman cepat tumbuh (fast growing species) dan berdaur hidup pendek sebagai tanaman pokoknya. Tanaman eukalyptus merupakan salah

satu tanaman yang pertumbuhannya cepat (fast growing species). Eukalyptus

merupakan salah satu jenis kayu yang digunakan sebagai bahan baku pulp atau

bubur kertas Perusahaan HTI menggunakan tanaman fast growing sebagai bahan baku. Salah satunya perusahaan tersebut adalah PT. Toba Pulp Lestari yang

menggunakan eukalyptus sebagai bahan baku pembuatan pulp.

Tanaman Eucalyptus atau nama lokalnya Leda merupakan tanaman yang cepat tumbuh, terutama didaerah yang banyak air seperti dipinggir sungai dan

danau. Eucalyptus dikelompokan kedalam famili Myrtaceae, tinggi pohon bisa mencapai 60 meter. Eucalyptus tumbuh baik pada dataran rendah sampai tinggi

(0-1800 m diatas permukaan laut), dengan curah hujan 2000 – 5000 mm per

tahun. Eucalyptus termasuk tanaman yang cepat tumbuh, dalam tahun pertama bisa mencapai ketinggian lebih dari 3 meter. Eucalyptus memiliki batang yang

licin, dengan warna Orange, hijau, abu-abu dan cokelat, tajuknya lurus ke atas,

(2)

daunnya bewarna hijau berbentuk oval. Eucalyptus dalam usia 5 tahun bisa

dipanen dengan hasil kayu rata-rata perpohon minimal 0,7 m3 atau diameter

batang 30-35cm. Dalam 1 hektar bisa menghasilkan kayu antara 430 s/d 440 m3.

Batang Eucalyptus lurus sehingga hasil kayunya dapat dimanfaatkan dari akar sampai pucuk.

Eucalyptus spp. termasuk famili Myrtaceae, terdiri dari kurang lebih 700

jenis. Jenis Eucalyptus dapat berupa semak atau perdu sampai mencapai ketinggian 100 meter umumnya berbatang bulat, lurus, tidak berbanir dan sedikit

bercabang. Pohon pada umumnya bertajuk sedikit ramping, ringan dan banyak

meloloskan sinar matahari. Percabangannya lebih banyak membuat sudut ke atas,

jarang-jarang dan daunnya tidak begitu lebat. Daunnya berbentuk lanset hingga

bulat telur memanjang dan bagian ujungnya runcing membentuk kait. Pada pohon

yang masih muda letak daunnya berhadapan bentuk dan ukurannya sering berbeda

dan lebih besar daripada pohon tua. Pada umur tua, letak daun berselang-seling.

Daerah penyebaran alaminya berada di sebelah Timur garis Walacce,

mulai dari 7°' LU sampai 43°39' LS sebagian besar tumbuh di Australia dan

pulau-pulau di sekitarnya. Beberapa jenis tumbuh luas di Papua New Guinea dan

jenis-jenis tertentu terdapat di Sulawesi, Papua, Seram, Philippina, pulau di Nusa

Tenggara Timur dan Timor Timur. Jenis-jenis Eucalyptus terutama menghendaki iklim bermusim (daerah arid) dan daerah yang beriklim basah dari tipe hujan

tropis. Eucalyptus dapat tumbuh pada tanah yang dangkal, berbatu-batu, lembab,

berawa-rawa, secara periodik digenangi air, dengan variasi kesuburan tanah mulai

dari tanah-tanah kurus gersang sampai pada tanah yang baik dan subur. Jenis

Eucalyptus dapat tumbuh di daerah beriklim A sampai C dan dapat dikembangkan

(3)

mulai dari dataran rendah sampai daerah pegunungan yang tingginya per tahun

yang sesuai bagi pertumbuhannya antara 0 - 1 bulan dan suhu rata-rata per tahun

20°-32°C (Irwanto, 2007)

Eucalyptus spp. seperti jenis Eucalyptus urophylla, Eucalyptus grandis Eucalyptus saligna, Eucalyptus deglupta dan Eucalyptus pelita merupakan jenis cepat tumbuh yang dikembangkan sebagai bahan baku industri pulp secara luas di

PT. Toba Pulp Lestari dengan daur tebang 7-8 tahun. Pengembangan Hutan

Tanaman Industri (HTI) di PT. Toba Pulp Lestari Propinsi Sumatera Utara telah

dilakukan sejak enam belas tahun yang lalu. Di Propinsi Sumatera Utara, sejalan

dengan berdirinya industri pulp dan rayon PT. Inti Indorayon Utama Tbk yang

sekarang telah berganti nama menjadi PT. Toba Pulp Lestari Tbk, sebagai upaya

untuk penyediaan bahan baku kayu yang berkelanjutan Pemerintah telah

memberikan areal konsesi seluas 269.060 Ha, yang terletak di Kabupaten

Tapanuli Utara, Tobasa, Samosir, Humbang Hasudutan, Tapanuli Selatan, Dairi,

dan Simalungun untuk dibangun hutan tanaman industri (Latifah, 2004)

Berdasarkan penelitian Siahaan (2010) yang dilakukan di kebun percobaan

PT. TPL menemukan ada beberapa jenis Patogen yang menyerang tanaman

Eucalyptus di pembibitan antara lain adalah Cylindrocladium, Mycosphaerella, Cryptosporiopsis, Cladosporium dan Teratosphaeria. Penyakit ini biasanya

terdapat pada daun Eucalyptus. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman

Eucalyptus adalah Phaeophleospora yang menyerang mulai dari pembibitan

sampai umur 2 tahun. Hal ini menyebabkan produksi kayu sedikit berkurang

karena dapat menyebabkan kematian pada tanaman terutama tanaman yang masih

muda. Bertitik tolak dari hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang uji

(4)

infeksi Phaeophleospora untuk mengetahui ketahanan dari tanaman dalam

menahan penyakit yang ada. Tanaman yang digunakan adalah tanaman klon

hibrid hasil persilangan dari Eucalyptus grandis dan Eucalyptusurophylla.

Tujuan Penelitian

1. Mendapatkan variasi gejala berupa respon dan masa inkubasi yang muncul

pada tiga klon hibrid Eucalyptus grandis x Eucalyptus urophylla klon IND 68,

69, 73.

2. Mengukur tingkat ketahanan jenis Eucalyptus grandis x Eucalyptus urophylla

klon IND 68, 69, 73.

Hipotesis Penelitian

1. Terdapat perbedaan respon pada beberapa jenis klon turunan Eucalyptus grandis x Eucalyptus urophylla terhadap infeksi Phaeophleospora sp.

2. Terdapat variasi gejala yang disebabkan oleh Phaeophleospora pada ketiga

klon jenis Eucalyptus grandis x Eucalyptus urophylla IND 68, 69, 73.

3. Terdapat perbedaan ketahanan ketiga klon jenis Eucalyptus grandis x

Eucalyptus urophylla IND 68, 69, 73

Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi atau masukan bagi PT. Toba Pulp Lestari tentang gejala

penyakit daun yang disebabkan oleh Phaeophleospora sp. pada bibit tanaman

Eucalyptus spp. di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.

2. Sebagai informasi bagi perusahaan-perusahaan HTI yang mengusahakan maupun yang akan mengusahakan Eucalyptus spp.

3. Sebagai informasi dasar untuk menentukan teknik pengendalian patogen yang menyerang daun Eucalyptus sp

Referensi

Dokumen terkait

(4) Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang dikembangkan dan diselenggarakan

Pesert a yang t idak mendaft arkan dan melakukan pengambilan Undangan, sert a pengambilan Dokumen Lelang, maka dokumen penaw aran yang diserahkan t ersebut dinyat

Pelaksanaan  Kegiatan Ekstrakurikuler  harus didukung dengan

Pesert a yang t idak mendaft arkan dan melakukan pengambilan Undangan, sert a pengambilan Dokumen Lelang, maka dokumen penaw aran yang diserahkan t ersebut dinyat akan

Berdasarkan hasil evaluasi Dokumen Penawaran yang dilanjutkan dengan klarifikasi dan pembuktian kualifikasi yang dilaksanakan pada tanggal 11 s/d 13 Oktober 2011

Undangan, sert a pengambilan Dokumen Lelang, maka dokumen penaw aran yang diserahkan t ersebut dinyat akan Tidak Sah / Gugur.. Evaluasi menggunakan “SISTEM

[r]

Lampiran 12.Sidik Ragam Luas Tudung Buah Jamur. Tests of