Muhammad Maftuh R0014048
Proyek adalah sekumpulan kegiatan yang dimaksudkan untuk mencapai hasil akhir tertentu yang cukup penting bagi
kepentingan pihak manajemen. Proyek tersebut salah satunya meliputi proyek konstruksi. Proses pembangunan proyek konstruksi pada umumnya merupakan
kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya. Salah satu fokus perusahaan
kontraktor adalah menciptakan kondisi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang baik di proyek. Sedangkan budaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja memegang peranan yang sangat penting dalam
Industri konstruksi adalah industri yang mencakup semua pihak yang terkait
dengan proses konstruksi termasuk tenaga profesi, pelaksana konstruksi dan juga para pemasok yang bersama-sama memenuhi kebutuhan pelaku
Keselamatan kerja merupakan bagian yang penting dalam pelaksanaan proyek
konstruksi, dimana keselamatan kerja perlu mendapat perhatian yang sama dengan
kualitas, jadwal dan biaya. Keterlibatan secara aktif dari manajemen perusahaan sangat penting artinya bagi terciptanya
perbuatan dan kondisi lingkungan yang aman. Program keselamatan kerja
Ada fenomena yang menarik yang dimiliki oleh industri konstruksi, yaitu pertama bahwa jasa industri konstruksi merupakan sebuah industri yang memiliki resiko cukup besar, akan tetapi dapat diminimalisir dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja melalui pembentukan budaya kerja yaitu salah
satunya budaya keselamatan dan kesehatan kerja. Kedua, industri konstruksi merupakan sebuah industri yang tidak sekedar
Komitmen Top Management terhadap K3
Berpengaruh terhadap Kinerja Proyek Konstruksi
Semakin tinggi Komitmen Top Management terhadap K3 ,
akan mengakibatkan semakin tinggi pula Kinerja Proyek Konstruksi . Sebaliknya semakin rendah Komitmen Top Management terhadap K3 akan mengakibatkan semakin rendah pula Kinerja Proyek Konstruksi.
aspek yang paling berpengaruh adalah perusahaan
memberikan perlengkapan K3, dimana para pekerja akan merasa aman dan nyaman melakukan pekerjaan
konstruksi ketika dirinya dilindungi dengan adanya perlengkapan K3. Aspek lain yang diukur adalah
Peraturan dan Prosedur K3 Berpengaruh
terhadap Kinerja Proyek Konstruksi
faktor peraturan dan prosedur K3 memiliki pengaruh cukup signifikan terhadap kinerja konstruksi.
bahwa aspek yang paling berpengaruh adalah peraturan dan prosedur K3 yang mudah
dimengerti, dimana dengan mensosialisasikan semua peraturan yang dibuat oleh manajemen mengenai masalah K3 dengan bahasa yang
Faktor Komunikasi Pekerja Berpengaruh terhadap Kinerja Proyek Konstruksi
aspek yang paling berpengaruh adalah pekerja
merasa puas dengan penyampaian informasi
pekerjaan, dimana para pekerja tidak akan merasa ragu-ragu melakukan pekerjaannya jika sudah
disampaikan mengenai lingkup pekerjaannya secara jelas dan dipahami oleh pekerja. Dengan demikian akan mengurangi terjadinya kesalahan- kesalahan
yang dapat mengurangi kinerja dari proyek konstruksi.
Hal ini berkaitan dengan pernyataan bahwa
komunikasi yang baik diperlukan antara pihak
manajemen dari pihak pekerja. Serta komunikasi yang baik antara sesama pekerja, serta proses
Lingkungan Pekerja Berpengaruh
terhadap Kinerja Proyek Konstruksi
aspek yang paling berpengaruh adalah pekerja tidak bosan melakukan pekerjaannya yang berulang-ulang, dimana dengan melakukan pekerjaannya berulang-ulang diharapkan para pekerja menjadi ahli dibidangnya sehingga
akan meningkatkan kinerja suatu proyek
Keterlibatan Pekerja Berpengaruh
terhadap Kinerja Proyek Konstruksi
aspek yang paling berpengaruh adalah
pekerja melaporkan jika terjadi kecelakaan kerja atau situasi yang bahaya, dimana
dengan adanya pencatatan diharapkan
adanya perhatian khusus dan prosedur baru pada suatu pekerjaan untuk menghindari
tidak terjadi kecelakaan yang sama. Dengan demikian kinerja pekerja akan meningkat,
Kesimpulan yang dapat diambil dari model
pengaruh budaya keselamatan dan kesehatan kerja adalah budaya keselamatan kerja harus dimulai dari top management terhadap masalah keselamatan kerja, selanjutnya pelaksanaan
konstruksi prosedur keselamatan kerja memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja
proyek konstruksi. Karena semakin tinggi budaya keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan oleh top management, maka akan semakin tinggi pula kinerja suatu proyek konstruksi. Kesimpulan diambil sesuai dengan penelitian dan pustaka
yang menyatakan bahwa budaya keselamatan dan kesehatan kerja harus dimulai dari top